Oleh :
Rida Khoirul Nisa S.Kep
Tri Astutik S.Kep
Rahmania Zaky R. S.Kep
Arta Gilang M. S.Kep
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi selama 1-2 jam klien mampu melakukan
kegiatan secara konstruktif dan menyenangkan serta mengembangkan
kemampuan mengekspresikan, mengungkapkan isi hati dan peningkatan
kepercayaan diri.
1.4.2 Teoritis
Penggunaan musik sebagai ungkapan perhatian dan suatu terapi tambahan
bagi konseling pastoral melibatkan integrasi dari beberapa disiplin sejarah:
pendidikan musik, pelayanan musik, dan terapi musik. Terapi musik merupakan
yang paling muda dari ketiga bidang ini dan yang langsung berhubungan dengan
aplikasi klinis musik. Kata “terapi” dalam konteks ini berarti lebih daripada
sekadar “penyembuhan suatu penyakit”. Di zaman stres, penuh keraguan, penuh
perpecahan, putus asa, dan kekalahan ini, musik dapat disebut sebagai terapi
untuk menstimulasi, memulihkan, menghidupkan, mempersatukan, membuat
seseorang peka, menjadi saluran, dan memerdekakan.Terapi musik memiliki suatu
kapasitas yang unik dan mapan sehingga memungkinkan terjadinya perubahan
hidup.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Kegiatan
1. Perkenalan
1) Kelompok perawat memperkenalkan diri, urutan ditunjuk
olehpembimbing untuk memulai menyebut nama, kemudian leader
menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok
2) Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih dulu
menunjukkan tangannnya
3) Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin pada
perawat
4) Pada akhir perkenalan pemimpin mengevaluasi kemampuan
identifikasi terhadap perawat dengan menanyakan nama perawat yang
ditunjuk oleh leader
2. Kegiatan
Klien dijemput oleh fasilitator menuju tempat acara (aula) dan diminta
untuk mengisi laporan kehadiran untuk mendapatkan nomer urut peserta.
Setelah itu, klien duduk ditengah-tengah dan didampingi oleh fasilitator.
Ketika Mc menunjuk nomer peserta, peserta yang mendapatkan giliran
dipersilahkan untuk meju dan menyanyikan lagu yang sudah pilih. Sistem
penjurian dilakukan oleh perwakilan mahasiswa sendiri dengan kriteria,
menghibur, menyanyikan lagu dengan lengkap dan penampilan yang
spektakuler. Akan ditentukan tiga pemenang, dari juara satu sampai juara
tiga.
3. Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakan
perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan.
4. Terminasi/Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien
menyebutkan kembali tujuan dan manfaat kegiatan.
4.2 Rencana Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Analisa Situasi
1) Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Kamis, 1` Juli 2019
Waktu : Pk.10.00 – 10.30 WIB
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Permainan (60 menit)
Ekpress feeling (15 menit)
Penutup (2 menit)
2) Jumlah Perawat : 4 orang
b. Setting
1. Terapis duduk mengelilingi klien.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
3. Klien yang sudah ditunjuk oleh perawat, dipersilahkan maju untuk
menyanyikan lagu pilihannya.
c. Alat
1. Mixcrophone
2. Laptop
3. Sound system
d. Prosedur
1. Buatlah list lagu apa yang akan dinyanyikan oleh klien, arahkan ke lagu-
lagu yang sesuai dengan perasaan hatinya.
2. Berjoget ria dengan memutar music, jika music berhenti pada salah satu
klien maka klien mengungkapkan bagaimana perasaan saat ini, bernyanyi,
atau berdo’a (surat pendek).
3. Berikan pujian atas keberanian dalam mengungkapkan perasaan melalui
menyanyi.
4. Interpretasikan lagu yang sudah dinyanyikan.
KEGIATAN :
WAKTU KEGIATAN FASILITATOR KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan Menjawab salam
dengan mengucapkan salam.
Memperkenalkan Mendengarkan
diri Memperhatikan
Menjelaskan
tujuan dari terapi Memperhatikan
Menyebutkan
kegiatan yang akan dilakukan
2. 20 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan Memperhatikan
prosedur Melaksanakan
Memberi kegiatan terapi musik
kesempatan kepada peserta (menyanyi) dengan tertib
untuk melakukan kegiatan
terapi
Mendampingi
peserta hingga terapi selesai
3. 5 menit Evaluasi :
Menanyakan Menjawab
kepada peserta tentang pertanyaan
perasaan setelah melakukan
kegiatan terapi
4. 5 menit Terminasi :
Mengucapkan Mendengarkan
terimakasih atas peran serta
peserta. Menjawab salam
Mengucapkan
salam penutup
Kriteri evaluasi
Evaluasi diperlukan untuk mengintrepretasikan perasaan klien melalui lagu
yang sudah dinyanyikan. Melalui lagu tersebut, perawat dapat mengambil
kesimpulan mengenai kondisi klien saat ini.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan klien dalam mengintrepretasikan perasaan
melalui lagu yang sudah dibuatnya.
4.1 Simpulan
Menua merupakan proses fisologis dengan berbagai perubahan fungsi
organ tubuh dan bukan suatu penyakit. Adapun gangguan yang menyebabkan
penderita harus berbaring lama sedapat mungkin dihindarkan.Pemberian terapi
merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pemulihan kesehatan pada lansia.
Seperti pemberian modalilitas alamiah ataupun dengan menggunakan peralatan
khusus biasanya hanya menggurangi keluhan yang bersifat sementara, akan tetapi
latihan-latihan yang bersifat pasif maupun aktif yang bertujuan untuk
mempertahankan kekuatan pada sekelompok otot-otot tertentu agar mobilitas
tetap terjaga sebaiknya dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga
pencegahan disabilitas primer diminimalkan dan disabilitas sekunder bisa dicegah.
4.2 Saran
Bagi Wisma Pandu
Diharapkan Terapi Aktivitas Kelompok Lansia (TAK) dimasukan kedalam
jadwal kegiatan Rutinitas mingguan ataupun bulanan seperti kegiatan-
kegiatan lainnya. Disarankan Kegiatan Terapi Aktivitas diadakan setiap
satu kali dalam satu minggu, sedangkan untuk TAK besar (yang diikuti
oleh seluruh wisma disarankan untuk diadakan satu kali dalam satu bulan,
dengan tujuan untuk bersosialisasi dan merangsang fungsi kognitif bagi
para lansia.
Institusi Pendidikan
Diharapkan Institusi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan
pengajaran dibidang keperawatan gerontik, agar mahasiswa profesi lebih
terarah dalam melaksanakan asuhan keperawatan gerontik
Bagi Mahasiswa
Diharapkan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan praktek
keperawatan gerontik telah mempersiapkan diri secara kognitif dengan
penguasaan konsep asuhan keperawatan gerontik yang lebih matang
sehingga tidak banyak mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan
asuhan keperawatan dilapangan /lahan praktek. Harus dapat memanfaatkan
waktu dengan sebaik-baiknya pada saat tidak berinteraksi dengan klien,
untuk melengkapi dokumentasi asuhan keperawatan serta datang dan
pulang tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Medika
II.Jakarta : EGC
EGC