Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan Rahmat
serta Karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah Kesehatan
Olahraga ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Penyusunan Program
Olahraga Untuk Kebugaran” Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Kesehatan Olahraga dengan Tema Kebugaran dan Kebutuhan Olahraga
orang Dewasa. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Selain itu , penulis pun mengucapkan terima kasih kepada
IbuIndahPrasetyawati Tri Purnamasari, M.Or sebagai dosen mata kuliah Kesehatan Olahraga,
dan teman-teman yang selalu mendukung akan terbentuknya makalah ini. Semoga Tuhan
YME senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin. Semoga makalah yang kita susun ini,
bisabermanfaat untuk mempelajari mata kuliah Kesehatan Olahraga pada bab yang dimaksud.
Yogyakarta, 15Juli 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat merupakan kebutuhan semua orang. Dengan sehat dapat menyelesaikan tugas
dengan baik, banyak cara untuk mendapatkan sebuah kesehatan salah satunya dengan
berolahraga, Olahraga sendiri dibagi menjadi 2 yaitu olahraag prestasi dan olahraga
kesehatan. Disini akan mencoba menguraikan tentang olahraga kesehatan dan program yang
baik untuk orang dewasa, berolahraga merupakan salah satu yang harus dilaksanakan jika
seseorang ingin sehat, olahraga dalam era sekarang telah menjadi gaya hidup atau kebutuhan
masyarakat banyak, namun masih banyak yang blum mengetahui bagaimana cara berolahraga
yang baik dan bagaimana memilih olahraga yanng baik. Dalam melakukan olahraga yang
baik harusnya dibuat sebuah program latihan yang harus terencana sehingga dapat
mendapatkan hasil yang maksimal. Program latihan setiap golongan umur tetunya berbeda
beda disesuaikan dengan kemempuan fisik dan tujuan mereka berolahraga.
Kesehatan olahraga sudah mulai dikenal di dalam masyarakat dan telah menjadi salah
satu gaya hidup mereka untuk menjaga kesehatan bahkan untuk menyembuhkan sebuah
penyakit yang sudah lama dirasakan dengan program yang terencana dan FITT(frekuensi,
intensitas, time dan type) yang baik karena penentuan FITT sangat berguna dalam
berolahraga.
Olahraga kesehatan sangat berbeda dengan olahraga prestasi. Banyak yang tidak
mampu membedakan antara olahraga kesehatan dan olahraga prestasi, olahraga kesehatan
dan olahraga prestasi berbeda, hal yang mendasar yang sangat berbeda adalah intesitasnya,
intensitas perbedaan antara olahraga prestasi dan olahraga kesehatan mempunyai patokan
intensitas yang jelas.
1.Intensitas olahraga kesehatan : Intensitas antara 65-80 % dari DNM dengan lama
latihan 20 – 30 minit saja.
2. Intensitas olahraga prestasi 80 – 90 % dari DNM dengan lama latihan 40 – 120
menit. Apa itu DNM ? DNM adalah denyut nadi maksimal anda untuk menghitungnya ?
DNM = 220 – umur anda = DNM anda. Olahraga kesehatan mempunyai ciri ciri
diantaranya : gerakan yang mudah, intensitasnya sub maksimal dan yang jelas tal
dipertandingkan,olahraga kesehatan ini harus homogen serta gerakan dari olahraga kesehatan
tidak boleh ada unsur eksplosifnya yang maksimal serta emosional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Kesehatan Olahraga?
2. Bagaimana Karakteristik Orang Dewasa (usia sekolah menengah)?
3. Bagaimana teknik pemrograman untuk memenuhi kebugaran dan kebutuhan olahraga orang
dewasa?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami arti dari KesehatanOlahraga
2. Mengetahui Karakteristik Orang Dewasa (usia sekolah menengah)
3. Menjelaskan salah satuteknik pemrograman untuk memenuhi kebugaran dan kebutuhan
olahraga orang dewasa.
BAB II
PEMBAHASAN
Keterampilan dasar dan perkembangan selama remaja perlu dipahami oleh guru
olahraga. (Sumosarjono, 1988: 138)
C. Frekuensi Latihan
Frekuensi latihan tergantung dari durasi dan intensitas latihan.Frekuensi latihan yang
dapat dilakukan dapat beberapa laki dalam sehari sampai dengan 5 kali dalam seminggu
tergantung jenis latihan, keadaan fisik dan tujuan latihan (Kraemer et al., 2004).Pada orang
dengan kondisi fisik yang rendah dapat dilakukan latihan dengan intensitas 3 METs selama 5
menit yang dilakukan beberapa kali sehari. Sesorang dengan kapasitas fungsional 3-5 METs,
latihan dapat dilakukan 1-2 kali sehari. Individu dengan kapasitas fisik >5METs disarankan
untuk berlatih 3 kali per minggu pada har yang berselingan.Individu dengan jenis latihan
beban sebaiknya juga berlatih tiga kali dalam semimngu pada hari yang berselingan.Latihan
dengan frekuensi intensif sebaiknya juga dilakukan dengan jenis latihan beban dan non beban
secara bergantian.Hal yang dihindari adalah latihan beban yang dilakukan lebih dari 5 kali
dalam seminggu.Latihan jenis ini dengan frekuensi yang tinggi meningkatkan resiko cedera
ortopedik (Andersen, 1999).
D. Jenis Latihan
1.Latihan Fleksibilitas
Untuk dapat menjalankan aktivitas fisik secara optimal diperlukan jangkauan gerak
(range of motion) sendi yang optimal pad semua persendian.Jangkauan gerak pada
persendian bagian pinggang bawah dan tungkai atas terutama harus diperhatikan.Pada daerah
ini, jangkauan gerak yang terbatas meningkatkan resiko terjadinya gangguan nyeri punggung
bawah kronis (low back pain/lbp).Oleh karenanya, program pencegahan dan rehabilitasi lbp
harus ditujukan untuk meningkatkan fleksibilitas persendian.Keterbatasan kemampuan
fleksibilitas sendi biasanya terjadi pada orang tua sehingga latihan pada orang tua harus
banyak mengandung unsur pengulran (stretching) yang terutama ditujukan pada persendian
pada tulang belakang, leher dan persendian panggul (Blair, 1995).
Latihan stretching dapat meningkatkan dan memelihara jangkauan gerak
persendian.Latihan fleksibilitas dapat dilakukan secara perlahan dengan peningkatan secara
bertahap untuk mencapai jangkauan sendi yang lebih lebar.Gerakan dinamis dengan
kecepatan lambat dapat diikuti dengan gerakan statis yang dipertahankan selama 10 sampai
dengan 30 detik.Tingkat stretching ditetapkan pada tingkat dimana tidak dirasakan nyeri yang
berlebihan. Disarankan untuk melakukan aktivitas pemanasan yang memadai sebelum
dilakukanstretching yang intensif (Blair, 1995).
2. Latihan Kekuatan dan Ketahanan Otot.
Latihan kekuatan dan ketahanan otot tidak banyak mempengaruhi ketahanan
kardiorespirasi dan kapasitas fungsional tubuh. Walaupun demikian banyak aktivitas
memerlukan kekuatan dan ketahanan otot seperti : mengangkat, memanggul atau mendorong
benda yang berat. Stress fisiologis yang ditimbulkan akibat melakukan gerakan-gerakan
tersebut sebanding dengan kebutuhan kontraksi otot yang diperlukan. Pemeliharaan kekuatan
otot penting untuk dilakukan karena dengan bertambahnya usia secara alami terjadi
penurunan massa otot (Andersen, 1999). Kekuatan otot didapatkan dari latihan dinamis
dengan intensitas tinggi dengan repetisi rendah atau dengan kontraksi statis.Baik latihan
angkatan dinamis maupun kontraksi statis dapat meningkatkan tekanan darah arteri.Oleh
karenanya latiahan beban maksimal tidak diperkenankan untuk dilakukan pada penderita
tekanan darah tinggi.Pada keadaan ini lebih aman untuk dilakukan latihan dinamis dengan
beban ringan untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot.Latihan kekuatan sebaiknya
dilakukan 2 sampai 3 kali seminggu.Latihan isotonis dapat mempergunakan beban bebas
(free-weight) atau beban mesin (supported weight machine) (Andersen, 1999).
3 Latihan Ketahanan Kardiorepirasi
Salah satu tujuan utama dari latihan fisik adalah untuk meningkatkan atau
mempertahankan kapasitas fungsional (Feigenbaum et al., 1999).Manfaat ini terutama dapat
dicapai dengan program latihan aerobic. Latihan ketahanan dapat diklasifikasikan
berdasar (1) pemakaian oksigen (aktivitas fisik hemat atau boros oksigen) dan (2) potensinya
untuk mempertahankan kecepatan penggunaan kalori. Jette (1999) membagi latihan
berdasarkan potensinya dalam mempertahankan kecepatan penggunaan kalori latihan
menjadi sebagai berikut:
a. Kelompok I : Latihan dimana penggunaan kalori lebih stabil dengan variabilitas intra dan
inter individual rendah dengan contoh: berjalan, jogging dan bersepeda.
b. Kelompok II : latihan dimana jumlah penggunaan kalori tergantung pada ketrampilan
seseorang dalam menjalankan aktivitas tersebut. Penggunaan kalori pada aktivitas kelompok
II relative stabil pada individu yang sama (variabilitas intra-individualnya rendah) . Contoh
dari latihan kelompok I adalah : berenang dan ski.
c. Kelompok III : Latihan yang variabilitas intra dan inter individunya tinggi. Contoh
latihan kelompok III adalah basket, tennis dan berbagai olahraga permainan lain.
Mengingat diperlukan kontrol atas intensitas latihan, jenis latihan pada kelompok I
dan II dianjurkan dalam program latihan.Lebih lanjut latihan dapat dilakukan secara terus
menerus atau dengan interval disesuaikan dengan kapasitas fisik individu yang bersangkutan.
Aktivitas pada kelompok III dapat dilakukan apabila seseorang menunjukkan respon yang
stabil terhadap latihan dan orang tersebut mampu menjalankan latihan fisik dengan intensitas
yang sama atau lebih besar dari 5 METs. (Feigenbaum et al., 1999).
6
2. Aerobik
Aerobik ialah
merupakan salah satu
olahraga yang sedang
populer saat
ini.Semua orang dari
segala usia berlatih
aerobik. Dan
kegiatannya tidak
hanyadilakukan di
pusat-pusat
kebugaran saja, tapi
fasilitas umum yang
biasamengadakan
senam massal juga
banyak
diminati.Selain untuk
kebugaran tubuh,
manfaat latihan
aerobik antara lain :
Meningkatkan daya
tahan jantung
Meningkatkan daya
tahan paru-paru
Menguatkan otot-
otot tubuh
Kelenturan
Membakar
kaloriLatihan aerobik
juga bermanfaat
untuk meningkatkan
daya kerja
organ jantung teruta
ma dalam meningkat
kan kedua ventrikel.
Bagi lansia, latihan i
niakan memperbaiki
keadaan fisik mereka
dan mencegah agar
tidak pelupa.
B. Manfaat
Olahraga bagi
Kesehatan
Malas berolahraga
dengan alasan kurang
memiliki waktu
dalam jangka
panjangdampaknya
cukup buruk, yakni
munculnya penyakit
yang disebabkan
olehhipokinesia
(kurang gerak). Di
antaranya, tekanan
darah tinggi, diabetes
melitus, jantung,
artritis,
hiperkolesterolemia,
dan obesitas.Jika
senang berolahraga,
meski dalam waktu
yang singkat namun
intensif, atau
lamatapi dilakukan
dengan santai,
aktivitas ini bisa
meningkatkan
hormon-hormon
baikdalam otak
seperti adrenalin,
serotonin, dopamin,
dan endorfin.
Hormon ini
berperandalam
meningkatkan daya
tahan tubuh.Studi
yang dilakukan di
Inggrismemperlihatk
an bahwa 83% orang
yang memiliki
gangguan mental
mengandalkanolahra
ga untuk
meningkatkan mood
dan mengurangi
kegelisahan.
7
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Olahraga sangat erat
kaitannya dengan
kesehatan, bahkan
bisa di
katakan bahwa tanpa
olahraga kita tidak
dapat di katakan
sehat.Sehat
merupakan nikmat
karunia Allah yang
menjadi dasar bagi
segala nikmat
dandasar bagi segala
kemampuan, karena
itu perlu selalu
disyukuri.
Memelihara
danmeningkatkan
kesehatan
hakekatnya adalah
mensyukuri nikmat
sehat karunia Allah :
caraterpenting,
termurah dan
fungsional
(fisiologis) adalah
Olahraga Kesehatan.
Acuan Sehat
B.
Saran-saran
DenganDengan
adanya perubahan
atau pergeseran
paradigma definisi
teknologi pada
tahun1997 ke
teknologi
pembelajaran pada
tahun 1994,
diharapkan kualitas
dan kuantitas
dalam bidang
pendidikan menjadi
lebih baik. Selain itu,
diharapkan
pula teknologi
pendidikan
lebihmudah
dipahami dan
diterapkan di dalam
dunia pendidikan,
serta pelaku
pendidikan
bisamenjadi lebih
baik.
8
Job Board
About
Press
Blog
Stories
Terms
Privacy
Copyright
We're Hiring
b. Sit Up
a) Istirahat 30 detik/set
b) Dilakukan sebanyak 40 kali dengan rincian :
Set 1 : 7 kali
Set 2 : 7 kali
Set 3 : 13 kali
Set 4 : 13 kali
c. Back Up
a) Istirahat 30 detik/set
b) Dilakukan sebanyak 40 kali dengan rincian :
Set 1 : 7 kali
Set 2 : 7 kali
Set 3 : 13 kali
Set 4 : 13 kali
Berikut adalah perkiraan perhitungan jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh setiap harinya.
Nama : Ardian (L)
Tinggi badan : 160cm
Berat badan : 60kg
Umur : 17 tahun
BMR = 1589
SDA = 10% x 1589 = 158,9 kalori
Energi aktivitas fisik = 1,7 x (1589+158,9)= 2971 kalori
Energi latihan perminggu
f. Jogging (kec 5,5mnt/km), 3x 30mnt x 12 kalori = 3960 kalori
g. Push up, sit up, back up, 3x 3 x 15 menit x 8 kalori = 1080 kalori
Energy latihan perhari = 3960:7 = 565,71 kalori
Total kebutuhan energy perhari = 2971 + 565,71 = 3536,71 kalori
Apabila berat badan lebih banyak kebutuhan kalori akan meningkat sebaliknya kalau
berat badan lebih sedikit dari contoh maka kebutuhan kalori akan berkurang. Dengan
mengetahui jumlah kalori yang dibutuhkan kita dapat membuat menu makan yang sesuai
kebutuhan. (Djoko Pekik Irianto, 2006 : 54)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Olahraga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan status
kesehatan dan kebugaran.Walaupun demikian olahraga harus dilaksanakan sesuai dengan
kaidah yang tepat agar tujuan peningkatan status kebugaran dan kesehatan tersebut dapat
tercapai. Prinsip tersebut meliputi penentuan intensitas, durasi, frekuensi, jenis serta progresi
latihan yang tepat. Selain mengoptimalkan manfaat olahraga, pelaksanaan olahraga dengan
prinsip yang tepat juga dapat menurunkan efek samping seperti cedera. Pada pelaksanaannya,
prinsip-prinsip tersebut bukan merupakan prinsip yang kaku tapi memerlukan penyesuaian
dengan kondisi fisik seseorang maupun situasi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Tag : MAKALAH