Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
$% ! ! % % & & !
! ' ! ( ! ! ) % % ! $ % *
% % + $ %% ! $ %
% , % % % - . % $ ! ! % !
! ! % $ ( ! / 0
1 2 , % % 3+ & + $ % ! !
% % 4"5 ! $ ! !
! % -* 3 . ( ! 6 7 , % %
% ! ! 5 4"5 # 5 $$ % #+ + +
% , % % & 1 % + * 3 % $
% ! ! $ & + $ & % % ( ! $
% % -' 7' . % % % ! ! 5 4"5 # 5% ! %
# 6* # 6* # * 8 % - %7&. % % %
! ! 5 4"5 # 5% ! % # " * " 4 * ## * $ % %
! ! ! 4"5 ! $ ! ! $ % % & -' 7' . ! $ * &
# 6 * -# 6 % 3 . )% % -9 . $ # &
"4 : % % & - %7&. + !$ * & "4 * )% %
-9 . $ #& ": # ! % % ! ! 5
# 5
8 !( ! 8 * ! ; % 8 < %
( ! < & 0 39 9, ! @$ % ; $ * %
382
! "#
1 $A/ A % 1 ' 8 !( ! $ -2++ / ! .
383
! "#
1 $A/ A % 1 ' 8 !( ! $ -2+ / ! .
.. Aliran adalah sub kritis apabila 0 B #, kritis apabila 0 d. Melakukan perataan tanah pada bak saluran.
C #, dan super kritis apabila 0 D #. (Bambang,2008)
) ! , $ $ "! ! $
Agar penelitian ini dapat berlangsung, maka persiapan
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pembersihan Laboratorium Mekanika Fluida dan
Hidrolika serta mempersiapkan alat dan bahan yang
akan diperlukan selama percobaan berlangsung.
b. Melakukan analisa saringan dan berat jenis tanah.
c. Mengisi tanah ke dalam model hidrolik. Gambar 4. Penyusunan Krib Permeabel
384
! "#
1 $A/ A % 1 ' 8 !( ! $ -2+ / ! .
Kecepatan (m/s)
t1 = 1 jam
terangkut
t2 = 2.5 jam
f. Catat kecepatan aliran dengan menggunakan mini 0.45
* di hulu krib t3 = 4 jam
POTONGAN B
0.65
0.800 POTONGAN C
0.5
t3 = 4 jam
0.500
0.45 25 50 75 100 125 150
0.4 Sudut (Derajat)
0.35
385
! "#
1 $A/ A % 1 ' 8 !( ! $ -2+ / ! .
6 33 6 *3 6 23 6 +3 6 (3 6 +3 6(*3 6)(3 6* 3
9 36 3* 36328 36382 3632* 36388 363*8 36 8 3632* 3637
1.5
0.06 45 DERAJAT
1.4 90 DERAJAT
0.04 y = -0.017x2 + 0.087x + 0.011
1.3 R² = 0.831 135 DERAJAT
Bt/Bo
0.02
y = -0.035x2 + 0.226x + 1.025
1.2
R² = 0.928 0
1.1 45 DERAJAT 0 1 2 3 4 5
y = -0.036x2 + 0.223x + 1.022
R² = 0.938 90 DERAJAT
1 Waktu (jam)
0.9 135 DERAJAT
Gambar 10. Grafik Hubungan Antara ds/y dengan Waktu
0.8 (Jam)
0 1 2 3 4 5
Waktu (jam)
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa sudut
pemasangan krib permeabel krib 90˚ lebih baik karena
Gambar 9. Grafik Hubungan Antara Bt/Bo dengan Waktu kedalaman gerusan lebih kecil dan R2 lebih mendekati 1
sebesar 0,8317 dibandingkan dengan sudut pemasangan
(Jam) krib permeabel 45˚ dan 135˚, kedalaman gerusan
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa sudut maksimum untuk sudut pemasangan krib permeabel 45˚,
pemasangan krib permeabel krib 90˚ lebih baik karena 90˚ dan 135˚sebesar 1,05 cm, 0,95 cm dan 1,17 cm.
perubahan dasar salurannya lebih kecil dan R2 lebih
386
! "#
1 $A/ A % 1 ' 8 !( ! $ -2+ / ! .
+ !0,#" $ % $ $
+ !0,#" $
Dari hasil penelitian pemodelan sungai yang
dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Fluida dan
Hidrolika, maka didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Sudut pemasangan krib permeabel krib 90˚ lebih
baik karena perubahan dasar saluranny lebih kecil
yaitu 1,346 cm (1,346 kali dari saluran awal) dan
koefisien determinasinya hampir mendekati 1 yaitu
0,9384 dibandingkan dengan sudut pemasangan krib
permeabel 45˚ dan 135˚.
2. Kedalaman gerusan dengan sudut pemasangan krib
permeabel krib 90˚ juga lebih kecil yaitu 0,95 cm
dan koefisien determinasinya hampir mendekati 1
Gambar 11. Gambar Perbandingan Morpologi Sungai yaitu 0,8317dibandingkan dengan sudut pemasangan
Dengan Surfer 8 Untuk Sudut Krib 45˚ krib permeabel 45˚ dan 135˚.
+ $
Dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian,
saran yang dapat diajukan untuk penelitian selanjutnya
yaitu:
1. Perlu dilakukan penelitian terhadap variasi jarak
antar krib agar dapat mengetahui jarak antar krib
yang lebih efisien.
2. Hendaknya dilakukan penelitian mendalam tentang
perbandingan morpologi lebar dan elevasi dasar
saluran pada saat sebelum pengaliran, pengaliran
tanpa krib dan pengaliran menggunakan krib
langsung dilapangan yang akan dibandingkan
dengan hasil program.
387
! "#
1 $A/ A % 1 ' 8 !( ! $ -2+ / ! .
388
! "#