Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN 1


Aktivitas dan Latihan

Disusun oleh :

Kelompok 1 Kelas 1B

122020030044 Vella Sufa Kurnia

122020030045 Ninis Safitri

122020030046 Tasya Dwi Febiana

122020030047 Fatimah

122020030049 Martha Anggraini

122020030050 Putri Wulan Maelani

122020030184 Muhammad Zaghlul Ihsan

FAKULTAS KESEHATAN
S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
DAFTAR ISI
COVER

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Aktivitas dan Latihan

2.2 Jenis Aktivitas

2.3 Jenis Latihan

2.4 Faktor yang mempengaruhi

2.5 Nilai aktivitas dan latihan

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUTAKA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas rahmat dan petunjuk-nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Makalah ini kami susun berdasarkan data-data yang telah kami
kumpulkan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Konsep Dasar Keperawatan I. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada seluruh teman-teman yang telah membantu Seluruh
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyelesaian karya tulis ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran
yang membangun dalam perbaikan karya tulis ini sangat penulis harapkan.
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia


memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan
aktivitas/pergerakan dan istrahat merupakan suatu kesatuan yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi. Salah satu tanda kesehatan adalah
adanya kemampuan seseorang yang tidak terlepas dari kekuatan sistem
persyarafan dan musculoskeletal. Manusia mempunyai kebutuhan untuk
bergerak agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan melindungi diri dari
kecelakaan. Mekanika tubuh adalah usaha koordinasi dari musculoskeletal dan
sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanika tubuh
adalah cara menggunakan tubuh secara efisien, yaitu tidak banyak
mengeluarkan tenaga, terkoordinasi secara aman dalam menggerakan serta
mempertahankan keseimbangan dalam beraktivitas. Imobilitas merupakan
keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi
mengganggu pergerakan (aktivitas).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari kebutuhan aktivitas dan latihan?

2. Sistem tubuh apa saja yang berperan dalam kebutuhan aktivitas?

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi aktivitas dan latihan?

1.3. Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui hal yang berhubungan
dengan kebutuhan dan aktivitas latihan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Aktivitas dan Latihan

Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia


memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda
kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti
berdiri, berjalan dan bekerja. Adapun sistem tubuh yang berperan dalam
kebutuhan aktivitas antara lain: tulang, otot dan tendon, ligamen, sistem saraf
dan sendi.

Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia


memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup .

Latihan merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan


atau memelihara kebugaran tubuh

2.2 Jenis Aktivitas

Jenis aktivitas antara lain:

1.Aktivitas penuh, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara


penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan
peran sehari-hari. Aktivitas penuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunteer
dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.

2.Aktivitas sebagian, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan


batasan jelas dan tidak mam.pu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh
gangguan saraf motorik dan sesnsorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat
dijumpai pada kasus cedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pada
pasien paraplegi dapat mengalami aktivitas sebagian pada ekstremitas bawah
karena kehilangan kontrol motorik dan sensorik. Aktivitas sebagian ini dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:

a.Aktivitas sebagian temporer, merupakan kemampuan individu untuk bergerak


dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
trauma reversibel pada system musculoskeletal, contohnya adalah adanya
dislokasi sendi dan tulang.
b.Aktivitas permanen, merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan
batasan yang sifatnya menetap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya system
saraf yang reversibel, contohnya terjadinya hemiplegia karena stroke, paraplegi
karena cedera tulang belakang, poliomilitis karena terganggunya system saraf
motorik dan sensorik

2.3 Jenis Latihan

Jenis latihan antara lain:

1.Latihan fleksibilitas seperti regang memperbaiki kisaran gerakan otot dan


sendi.

2. Latihan aerobik seperti berjalan dan berlari berpusat pada penambahan daya
tahan kardiovaskular.

3 Latihan anaerobik seperti angkat besi menambah kekuatan otot jangka


pendek.

Latihan bisa menjadi bagian penting terapi fisik, kehilangan berat badan atau
kemampuan olahraga. Latihan fisik yang sering dan teratur memperbaiki kinerja
sistem kekebalan tubuh, dan membantu mencegah penyakit kekayaan seperti
jantung, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2 dan obesitas.

2.4 Faktor yang mempengaruhi

Faktor yang Mempengaruhi

a.Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi kemampuanaktivitas


seseorang karena berdampak pada perilaku kebiasaan sehari-hari.

b.Proses penyakit/cedera. Proses penyakit dapat mempengaruhikemmapuan


aktivitas karena dapat mempengaruhi fungsi systemtubuh.

c.Kebudayaan. Kemampuan melakukan aktivitas dapat juga


dipengaruhikebudayaan, contohnya orang yang memiliki budaya sering berjalan
jauh memiliki kemampuan aktivitas yang kuat, sebaliknya ada orangyang
mengalami gangguan aktivitas (sakit) karena budaya dan adatdilarang
beraktivitas.

d.Tingkat energi. Energi dibutuhkan untuk melakukan aktivitas.


e.Usia dan status perkembangan. Kemampuan atau kematangan fungsialat gerak
sejalan dengan perkembangan usia. Intolerensi aktivitas/ penurunan kekuatan
dan stamina, Depresi mood dan cema

2.5 Nilai aktivitas dan latihan

Rentang Gerak Rentang Nilai Normal Kategori Kemampuan AktivitasFisik


menurut (Gunawan, Adi, 2001) yaitu :Kategori tingkat kemampuan aktivitas
adalah sebagai berikut :

Tingkat
aktivitas /kategori
mobilitas
Tingkat 0 Mampu merawat diri sendiri secara penuh
Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat
Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawasanorang lain
Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan oranglain dan peralatan
Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapatmelakukan atau
berpartisipasi dalam perawatan

Keadaan postur yang seimbang sesuai dengan garis sumbu dengansentralnya


adalah gravitasi. Kemampuan tubuh dalammempertahankan keseimbangan
seperti kemampuan mangangkat beban, maksimal 57 %

Nilai Kekuatan Otot adalah sebagai berikut :

No. Nilai Kekuatan Keterangan


Otot
1. 0 (0%) Paralisis, tidak ada kontraksi otot samasekali
2. 1 (10%) Terlihat atau teraba getaran kontraksi otot tetapi tidak
ada gerak sama sekali
3. 2 (25%) Dapat menggerakan anggota gerak tanpagravitasi
4, 3 (50%) Dapat menggerakkan anggota gerakuntuk menahan
berat (gravitasi)
5. 4 (75%) Dapat menggerakkan sendi dengan aktifdan melawan
tahanan
6. 5 (100%) Kekuatan normal
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Keuntungan dari aktivitas fisik telah didokumentasikan dengan baik sama


halnya dengan dampak dari tidak adanya aktivitas. Perawat tertantang untuk
meyakinkan pasien mengenai manfaat aktivitas fisik. Salah satu cara untuk
mencapainya adalah dengan berperan sebagai model peran untuk pasien.
Perawat juga harus bekerja secara kolaboratif dengan pasien untuk
mengembangkan tujuan perorangan yang dapat dicapai untuk aktivitas fisik.
Ketika pasien benar-benar mengalami imobilitas, perawat harus membantu
dengan mencegah komplikasi dari imobilitas tersebut dengan membantu klien
untuk mendapatkan level fungsionalnya yang optimal

3.2. Saran

Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan
makalah ini bagi para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang telah
menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.


DAFTAR PUTAKA
http://macrofag.blogspot.com/2013/02/askep-kebutuhan-aktivitas-
dan-latihan.html
https://www.academia.edu/38331752/aktivitas_latihan_BAB_I_V_do
cx
http://macrofag.blogspot.com/2013/02/askep-kebutuhan-aktivitas-
dan-latihan.html
http://selviyanakakasing.blogspot.com/2016/09/aktivitas-dan-
latihan.html

Anda mungkin juga menyukai