Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Resiko terhadap Keputusan

Pembelian Jasa Layanan Gojek di Tengah Pandemi Covid-19 (study kasus


pada pelanggan layanan gojek di surabaya)
I. Pendahuluan

Saat ini perkembangan jasa transportasi berkembang dengan pesat seiring


dengan perkembangan teknologi. Sehingga perusahaan penyedia jasa transportasi
bersaing untuk menyediakan pelayanan yang mampu meningkatkan efisiensi dalam
transportasi. Jasa transportasi adalah jasa yang memberikan layanan kendaraan
bagi masyarakat. Banyak jasa transportasi memberikan pelayanan baik, namun
dalam memahami kebutuhan dan kepuasan pelanggan masih terbatas. Untuk dapat
memenuhi kepuasan konsumen, perusahaan harus mengikuti perkembangan
teknologi. Persaingan antar jasa transportasi banyak didasari pada sebuah bentuk
teknologi yang lebih maju dan efesien bagi pengguna jasa. Teknologi dalam
konteks jasa transportasi dapat mempengaruhi konsumen dan pelanggannya.
Belakangan banyak fenomena transportasi umum yang berkembang mengunakan
aplikasi atau biasa disebut dengan ”Transportasi Online”.

Faktor yang melatarbelakangi perkembangan transportasi online sekarang adalah


peningkatan pengunaan internet Indonesia beberapa tahun belakangan yang
menjadi gaya hidup masyarakat, banyak individu menggunakan sosial media,
games, aplikasi dan pancarian informasi yang memerlukan internet, hal ini
menandakan masyarakat Indonesia semakin berkembang sehingga mendorong
perusahaan meningkatkan kualitas dalam persaingan ketat antar perusahaan, serta
membuat perusahaan mengembangkan inovasi produk atau jasa berbasis aplikasi
sebagai sarana penunjang keberhasilan perusahaan.

Salah satu perusahaan yang memberikan pelayanan transportasi menggunakan


online yaitu Go-Jek. Di pengguna Go-Jek tergolong tinggi, hal ini dikarenakan
aktifitas masyarakat yang padat serta wilayah Surabaya memiliki tingkat
kemacetan yang tinggi sehingga memberikan peluang besar bagi perusahaan
transpotasi online untuk berkembang. Persaingan antar perusahaan meningkatkan
desakan perusahaan untuk memberikan kualitas pelayanan dan nilai tambah (value)
pada jasa transportasi online yang ditawarkan dengan tujuan mengembangkan
perusahaan.

Sejak wabah COVID-19 menyebar ke Indonesia, pemesanan atau order


online jasa transportasi Gojek turun drastis. Apalagi sejak pemerintah menerapakan
social distancing atau saling menjaga jarak, proses belajar mengajar di sekolah dan
di universitas diliburkan dan work from home atau bekerja dari rumah untuk para
pekerja. Namun untuk layanan pengantaran makanan dan minuman, pengiriman
barang mengalami kenaikan.

Sepanjang Pandemi COVID-19, Gojek juga terus beradaptasi menghadirkan


beragam solusi untuk menjawab kebutuhan pelanggan agar dapat tetap produktif
selama #dirumahaja maupun jika harus beraktivitas di luar rumah. Dengan
mengedepankan protokol Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan (J3K),
Gojek ingin memastikan baik pelanggan, mitra dan seluruh pengguna ekosistem
Gojek dapat terus menjalani keseharian dengan aman, nyaman dan terjaga
kesehatannya. Selain itu, Gojek juga terus memperkuat keamanan aplikasi Gojek
seperti dengan kehadiran fitur sidik jari dan verifikasi wajah ketika melakukan
transaksi GoPay.

Selama PSBB, GoCar dan GoBluebird dapat digunakan dengan jumlah


penumpang maksimal 2 orang per kendaraan. Gojek juga telah
mengimplementasikan pengaturan geofencing yang dapat memastikan layanan
GoRide tidak dapat beroperasi pada wilayah yang ditetapkan sebagai Wilayah
Pengendalian Ketat (zona merah).

Penumpang layanan transportasi Gojek diwajibkan menggunakan masker


sepanjang perjalanan dan untuk pelanggan yang menggunakan GoCar, duduklah di
kursi penumpang bagian belakang.

Tujuan dari penelitian ini : a) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh


kepercayaan terhadap keputusan pembelian jasa layanan Gojek ditengah masa
pandemi COVID-19 di Surabaya , b). Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
persepsi resiko terhadap keputusan pembelian jasa layanan Gojek di tengah masa
pandemi COVID-19 di Surabaya

II. Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepercayaan terhadap keputusan
pembelian dengan menggunakan jasa layanan Gojek di tengah pandemi
Covid-19
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi resiko terhadap
keputusan pembelian dengan menggunakan jasa layanan Gojek di tengah
pandemi Covid-19

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang mampu diambil dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :

H1 : Kepercayaan (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)


dengan menggunakan jasa layanan Gojek ditengah pandemi Covid-19

H2 : Presepsi Resiko (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian


(Y) dengan menggunakan jasa layanan Gojek ditengah pandemi Covid-19

H3 : Kepercayaan (X1) dan Presepsi Resiko (X2) berpengaruh signifikan terhadap


keputusan pembelian (Y) dengan menggunakan jasa layanan Gojek ditengah
pandemi Covid-19

III. Metodologi Penelitian


1. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Surabaya.
Menurut Arikunto (2002) untuk sampel apabila subjeknya kurang dari 100 lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah banyaknya populasi yang
ada sehingga digunakan teknik non probability sampling, yaitu tidak memberikan
kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel.
Untuk sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Surabaya yang
menggunakan jasa layanan online Gojek. Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan untuk menyesuaikan
dengan kriteria penelitian agar dapat meningkatkan ketepatan sampel
(Sugiyono,1999).
2. Definisi Operasional
a. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan perusahaan untuk bergantung pada mitra bisnis.
Kepercayaan tergantung pada sejumlah faktor antar pribadi dan antar
organisasi seperti kompetensi, integritas, kejujuran dan kebaikan
hati.Kepercayaan adalah sebagai ekspekstasi /pengharapan positif bahwa
orang lain tidak akan bertindak secara oportunistik, baik secara kata kata,
tindakan dan kebijakan (Robbins etal, 2011:59). Dengan adanya pandemi
Ccovid-19, kepercayaan masyarakat terhadap berbagai jasa layanan umum
akan menurun drastis dikarenakan penyebaran virus yang begitu cepat melalui
kontak langsung. Keputusan pembelian melalui jasa layanan Gojek
dibutuhkan kepercayaan supaya konsumen mampu melakukan pembelian
dengan menggunakan jasa layanan tersebut, ketika tidak ada kepercayaan
antar konsumen dengan jasa layanan maka keputusan pembelian tidak akan
terjadi dalam sebuah transaksi.
b. Presepsi Resiko
Schiffman dan Kanuk (2008:102) menyatakan bahwa persepsi resiko
(perceived risk) adalah ketidakpastian yang dihadapi para konsumen jika
mereka tidak dapat meramalkan konsekuensi keputusan pembelian mereka.
Selain kepercayaan masyarakat yang ingin menggunakan jasa layanan Gojek
ditengah pandemi Covid-19 juga harus menafsirkan resiko dengan keyakinan
masing-masing, apakah masyarakat siap menanggung resiko dari keputusan
pembelian sebuah produk melalui jasa layanan Gojek dengan adanya pandemi
seperti ini. Presepsi resiko dari setiap masyarakat berbeda-beda, maka dari itu
keyakinan dalam diri untuk menafsirkan resiko pembelian harus ada ketika
konsumen akan menggunakan jasa layanan Gojek untuk keputusan pembelian.

3. Analisis Yang Digunakan


a. Uji Kualitas Data
Dalam uji kualitas data terdapat dua uji yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
Uji validitas digunakan untuk menguji data dan menentukan apakah setiap
komponen kuisioner tersebut valid dan layak digunakan untuk penelitian.
Sedangkan uji reliabilitas adalah sebuah uji untuk menyatakan bahwa variabel
yang digunakan reliabel untuk digunakan dalam penelitian.
b. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh dari variable independent terhadap variable dependen.
Pengujain hipotesis dalam penelitain ini menggunakan regresi linier berganda
dimaksudkan untuk menguji pengaruh kepercayaan dan presepsi resiko
terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan jasa layanan Gojek.
Adapun bentuk persamaan regresinya adalah sebagai berikut (Supranto, 2000):
Y = β1X1 + β2X2
Dimana:Y = Variabel Keputusan Pembelian Menggunakan Jasa Layanan
Gojek
X1 = Variabel Kepercayaan
X2 = Variabel Persepsi Resiko
β1 = Koefisien regresi variabel Kepercayaan
β2 = Koefisien regresi variabel Persepsi Resiko
c. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel kepercayaan (X1) dan persepsi resiko (X2) terhadap keputuaan
pembelian (Y) dengan menggunakan jasa layanan Gojek.

Anda mungkin juga menyukai