Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengolahan IPAL
Pengolahan IPAL dilakukan bertujuan untuk memastikasn agar limbah IPAL yang
akan dibuang kelingkungan itu aman dan tidak berbahaya bagi makhluk hidup dan
lingkungan. Prinsip pengolahan limbah IPAL adalah dengan pengendapan/sedimentasi,
yaitu dengan cara pemisahan komponen campuran berdasarkan ukuran mudah tidaknya
suatu zat larut dalam zat cair di suatu cekungan.
Limbah yang berasal dari proses produksi dialirkan ke bak penampungan awal yaitu
kolam penampungan air limbah (bak 1), selanjutnya air limbah dialirkan ke bak
pengolahan atau equalisasi (bak 20 untuk dilakukan proses netralisasi dan koagulasi.
Pada bak 2 dilakukan proses pengecekan pH kemudian pengaturan pH air limbah
mencapai baku mutu yaitu antara pH 6-9. Apabila air limbah bersifat asam ntuk
mencapai pH tersebut maka ditambahkan NaOH sebanyak yang dibutuhkan untuk
mencapai pH 6-9, sedangkan apabila air limbah sifatnya basa maka dilakukan
penambahan tawas. Untuk menjaga aktivitas pengaturan pH tetap maksimal, maka harus
dipastikan bahwa tangki yang berisi NaOH dan tawas harus tetap terisi.
Selanjutnya setelah pH yang dipersyaratkan tercapai, air limbah dialirkan ke bak
pengendapan awal/prasedimentasi (bak 3) yang berbentuk seperti corong, pada bak ini
air limbah didiamkan selama 24 jam dengan tujuan untuk memisahkan antara air dengan
sludge/lumpur. Setelah campuran air limbah terpisah antara air dengan lumpur, dilakukan
proses pengeluaran lumpur yang dikeluarkan ke sludge IPAL dan dijadikan limbah B3.
Selanjutnya air limbah dari bak 3 yang telah terpisah dengan lumpur, dialirkan ke
bak aerasi (bak 4), aerasi merupakan suatu proses atau usaha dalam menambahkan
konsentrasi oksigen yang terkandung dalam air limbah agar proses oksidasi oleh mikroba
dapat berjalan dengan baik. Pada tahap ini ditambahkan bakteri aerob dengan tujuan
supaya terjadi proses oksidasi biologi oleh mikroba sehingga sifat dari air limbah menjadi
berubah. Selain aerator dibantu pula oleh motor penggerak yang digerakan terus menerus
dengan tujuan supaya limbah yang ditampung terus bergerak agar tidak terjadi kejenuhan
serta dapat menambah oksigen dan membentu proses aerasi berjalan dengan baik.
Tahap selanjutnya air limbah yang telah mengalami proses aerasi dialirkan ke bak
pengendapan/sedimentasi (bak 5), pada bak ini air limbah dibiarkan supaya terjadi proses
pengendapan atau pemisahan yang ditandai dengan terbentuknya lumpur yang turun
kedasar bak dan mengambang pada permukaan air. Lumpur yang terbentuk dari bak 5
dipisahkan dan dikembalikan lagi ke bak 4 untuk proses aerasi kembali, sementara air
yang terpisah dialirkan ke bak pengendapan akhir (bak 6) melalui sand filter.
Pada bak 6 didiamkan kembali supaya terjadi proses pemisahan antara sludge yang
terbentuk dengan air limbah, setelah itu air limbah dari bak 6 dialirkan melalui sand filter
dan carbon filter ke bak hasil akhir dengan indikator ikan (bak 7), air limbah yang telah
melalui proses pemisahan dan penyaringan yang benar akan ditandai dengan hidupnya
ikan yang ada pada kolam 7 sebagai indikator. Apabila ikan tersebut mati maka proses
pengolahan limbah bermasalah dan harus diulangi kembali.
Proses selanjutnya adalah air limbah diambil dan dilakukan sampling oleh
laboratorium yang berwenang melakukan pemeriksaan kadar parameter baku mutu air
limbah, jika memenuhi syarat yaitu BOD (mak 75), COD (mak 150), TSS (mak 75), pH
(6-9) maka air limbah bisa dikeluarkan kesaluran pembuangan dengan catatan maksimal
pembuangan air limbah yang memenuhi syarat adalah 2 m 3 perhari sesuai dengan izin
pembuangan limbah cair.

2. Penanganan limbah
a. Limbah B3
Limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) adalah sisa suatu usaha atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya dan beracun karena sifat dan konsentrasi ataupun
jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari lingkungan
dan membahayakan lingkungan dan makhluk hidup.
Sifat limbah B3 yaitu mudah meledak, pengoksidasi, mudah menyala, beracun,
berbahaya, korosif, iritan, karsinogen, teratogen dan mutagen.
Jenis limbah B3 yang dihasilkan oleh PT Simex Pharmaceutical Indonesia yaitu:
 Produk dan bahan baku yang tidak memenuhi spesifikasi teknik, exp atau reject
sisa;
 Kemasan terkontaminasi;
 Limbah cair reagen kimia;
 Sludge/lumpur IPAL;
 Lampu TL bekas;
 Minyak pelumas dan campurannya.
Limbah B3 harus disimpan di tempat penyimpanan khusus limbah B3 dan telah
mengantongi ijin dari Dinas Lingkungan Hidup, untuk limbah mengandung
prekursor/OOT disimpan dalam tempat penyimpanan khusus dengan 2 kunci, batas
waktu penyimpanan limbah B3 adalah selama 6 bulan kemudian penanganan
pemusnahan diserahkan pada lembaga yang berwenang untuk memusnahkan limbah
industry. Limbah berupa tablet/kaplet harus dihancurkan terlebih dahulu untuk
mengindari penyalahgunaan obat oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, dan untuk
limbah produk yang mengandung prekursor dan OOT pemusnahan harus disaksikan
oleh balai POM atau Dinkes setempat dan dibuat berita acara.

b. Limbah IPAL
Limbah IPAL adalah segala jenis limbah yang diproses pada instalasi pengolahan air
limbah sehingga limbah cair yang dikeluarkan tidak berbahaya.
Hal yang harus diperhatikan adalah pemeriksaan kadar parameter baku mutu hasil
pengolahan akhir limbah secara rutin 1 bulan sekali kepada laboratorium yang
berwenang melakukan pengujian parameter baku mutu air limbah, jadwal
pengambilan sampel yaitu maksimal pada tanggal 10 setiap bulannya.

c. Limbah yang dapat didaur ulang


Yang termasuk dalam kategori limbah ini adalah limbah yang masih bisa
dimanfaatkan Kembali seperti tong, ember, karton, baja, besi, logam dan sebagainya.
Limbah ini dikumpulkan oleh departemen masing-masing kemudian oleh HR
diserahkan kepada pihak kedua untuk proses lebih lanjut seperti penghancuran
ataupun proses daur ulang Kembali.

d. Limbah Domestik
Limbah yang termasuk dalam kategori ini adalah limbah yang dihasilkan oleh
aktivitas rumah tangga/kantinyang berbentuk padat dan mudah terurai seperti sisa
makanan. Limbah ini dikumpulkan dan ditampung di tempat pembuangan sementara
untuk selanjutnya dibuang ditempat pembuangan akhir melalui petugas kebersihan
dilingkungan setempat.

Anda mungkin juga menyukai