Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Uang menjadi sebuah benda yang sangat penting dan digunakan dalam semua lini. Segala
sesuatu baik barang maupun jasa harus dibeli dengan uang. Menurut Bank Indonesia, dalam
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, pengertian uang adalah alat
pembayaran yang sah. Sebagai alat pembayaran, uang mengalami perjalanan yang panjang.
Orang zaman dahulu menggunakan sistem barter untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.
Namun, seiring berkembangnya waktu orang semakin kesulitan menemukan orang yang mau
diajak bertukar.
Selain itu, orang semakin sulit mendapatkan barang untuk dipertukarkan dengan nilai tukar yang
hampir sama atau seimbang. Kemudian banyak orang yang memunculkan pemikiran untuk
menggunakan benda-benda tertentu sebagai alat tukar, dan digunakanlah uang sebagai sarana
bertransaksi. seiring dengan perkembangan zaman dan tekonologi, sekarang bukan hanya alat
pembayaran yang menjadi semakin praktis, tetapi juga bidang perekonomian mengalami
perkembangan yang sangat signifikan, khususnya di dalam mendukung kegiatan bisnis dan
meningkatkan pelayanan jasa keuangan kepada masyarakat luas. Di sektor perbankan misalnya,
pemanfaatan teknologi telah memungkinkan ditawarkannya jasa keuangan yang lebih
bervariatifdan menarik termasuk melayani transaksitransaksi keuangan yang melintasi batas
negara. Banyak jasa pemindahan dana yang ditawarkan oleh bank-bank seperti jasa internet
banking yang memungkinkan nasabah perbankan memindahkan dananya dari rekening mereka
di satu bank ke bank lain di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat.

Namun, perkembangan teknologi tersebut ada dampak positif dan negatifnya. Dampak postifnya
kita dapat merasakan manfaat yang luar biasa terhadap bidang perekonomian dan bisnis, dan
dampak negatifnya meningkatkan risiko adanya penyimpangan penggunaan teknologi tersebut
untuk tujuan-tujuan jahat. Beberapa dari jenis kejahatan di bidang ekonomi yang memanfaatkan
kecanggihan teknologi yaitu, kejahatan menyerang keamanan sistem informasi perbankan,
pembajakan kartu kredit, pembobolan rekening melalui mesin ATM, kejahatan melalui
pemalsuan surat berharga (obligasi dan reksadana), dan pencucian uang (money laundering).
Dari berbagai jenis kejahatan yang disebutkan di atas, pencucian uang merupakan jenis kejahatan
atau tindak pidana yang paling dominan dilakukan terutama melalui sistem keuangan.
Pemanfaatan lembaga keuangan dalam kejahatan pencucian uang dapat berupa menginvestasikan
dan memindahkan uang dari hasil tindak pidana seperti uang hasil korupsi, suap, penipuan,
kejahatan di bidang perbankan, pasar modal dan lainnya ke dalam bentuk deposito, pembelian
traveler cheque, saham, obligasi, reksadana dan instrumen keuangan lainnya. Dampak yang
ditimbulkan oleh tindak pidana pencucian uang ini luar biasa, bahkan mengancam stabilitas
ekonomi suatu Negara.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Tindak Pidana Pencucian Uang.


2. Apa saja yang menjadi landasan hukum TPPU.
3. Bagaimana dampak TPPU terhadap sektor ekonomi dan bisnis.
4. Bagaimana pengimplementasian sikap dan prilaku terhadap fenomena TPPU.

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Tindak Pidana Pencucian Uang.
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi landasan hukum TPPU.
3. Untuk mengetahui bagaimana dampak TPPU terhadap sektor ekonomi dan bisnis.
4. Untuk mengetahui agaimana pengimplementasian sikap dan prilaku terhadap fenomena
TPPU.

Anda mungkin juga menyukai