Anda di halaman 1dari 4

PEMBUANGAN SAMPAH RUMAH TANGGA TANGGA DI SEPANJANG

BANTARAN SUNGAI BENGAWAN SOLO

Oleh:

M. Hafidh Alfa Robby

081711733021

Dosen Pengampu : Dr. Eko Prasetyo Kuncoro, S.T., DEA.

PROGRAM STUDI TEKNIKBIOMEDIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2020
I. KASUS PENCEMARAN

Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari dapur , kamar
mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah
ini dapat berupa sampah cair maupun padat. Namun biasanya lebih didominasi
oleh sampah plastik. Pemerintah kabupaten/kota lewat dinas lingkungan hidup
biasanya sudah menyediakan tempat pembuangan akhir untuk sampah tersebut.
Namun di daerah pedesaan, masyarakat cenderung memilih untuk mengumpulkan
sampah mereka kemudian membakarnya. Salah satunya adalah masyarakat yang
ada di bantaran sungai bengawan solo yang ada di Kabupaten Bojonegoro.

Masyarakat di bantaran sungai ini biasanya membuang sampah di belakang


rumah mereka atau di tepi sungai bengawan solo. Permasalahan utama yang
muncul adalah pencemaran terhadap tanah karena adanya limbah plastik.

II. PENYEBAB PENYEMARAN

Penyebab pencemaran ini dapat disebabkan oleh kesadaran dari masyarakat


yang masih kurang maupun karena pemerintah yang kurang memperhatikan
lingkungan di bantaran sungai.

III. DAMPAK

Plastik merupakan polimer sintesis yang bersifat sulit terurai di alam. Untuk
dapat terurai secara sempurna dibutuhkan waktu hampir ratusan tahun. Bila
dibandingkan antara penggunaan plastik yang terus meningkat terhadap waktu
yang dibutuhkan untuk terurai tentu sudah dapat dibayangkan bagaimana dampak
penumpukan limbah plastik pada lingkungan.

Plastik ini kemudian akan menimbulkan masalah lingkungan yang cukup


serius. Bukan hanya dengan munculnya bau yang menyengat, juga penguraiannya
yang membutuhkan waktu yang lama. Di darat, tanah yang mengandung racun
partikel plastik dapat membunuh hewan pengurai, seperti cacing yang berakibat
menurunkan tingkat kesuburan tanah. Di musim penghujan ketika debit air naik,
maka sampah tersebut akan terbawa oleh aliran air dan dapat menumbulkan
banjir. Selain beberapa dampak tadi, sampah yang terbawa sampai ke laut akan
merusak keseimbanan ekosistem laut.

Bagi manusia, asap pembakaran limbah plastik dapat memicu penyakit


kanker, gangguan pernapasan, gangguan sistem saraf, serta hepatitis. Dalam hal
inilah, sebenarnya limbah plastik sangat berbahaya bagi manusia dan
lingkungannya.

IV. PENANGANAN

Sejumlah solusi dari permasalahan ini sudah ditemukan. Baik dari pihak
pemerintah, masyarakat maupun komunitas lain. Salah satu bentuk solusinya
adalah dengan adanya gerakan World Cleanup Day. Mengutip dari jurnaba.co,
World Cleanup Day merupakan gerakan bersih-bersih lingkungan yang dihelat
serentak oleh 100 lebih negara di seluruh dunia. Salah satu negara yang ikut
berpartisipasi adalah Indonesia. Khusus Indonesia, pergelaran WCD ini juga hadir
di banyak kota dan kabupaten. Ratusan relawan dan warga masyarakat bergotong
royong membersihkan sampah di bantaran Sungai Bengawan Solo, Bojonegoro.
Dari acara tersebut, sampah seberat 1,2 ton dapat diangkat dari bantaran sungai
Bengawan Solo. Acara tersebut dapat dibilang bisa digunakan sebagai penggerak
masyarakat agar dapat menjaga kebersihan. Namun, karena acara ini hanya
diselenggarakan satu tahun sekali, solusi ini hanya solusi sementara yang
selebihnya bergantung pada kebiasaan masyarakat.

Selain gerakan turun tangan seperti tadi, ada beberapa solusi yang ditawarkan.
Salah satunya adalah dengan adanya pengurangan penggunaan kantong plastik
dan diganti dengan kantong yang reusable atau dapat digunakan kembali. Selain
itu juga ditemukan plastik biodegradable atau plastik yang mudah hancur.

Metode Fibrikasi juga ditawarkan untuk pengolahan limbah plastik ini.


Berikut adalah bagan urutan proses pengolahan limbah plastik :
V. KESIMPULAN DAN SARAN

Limbah rumah tangga merupakan salah satu penyebab pencemaran lingkungan.


Salahsatunya di daerah bantaran sungai Bengawan Solo di daerah Bojonegoro.
Limbah yang paling banyak ditemukan adalah sampah plastik. Limbah ini dapat
menyebabkan masalah bagi tanah, sungai, maupun manusia. Solusi yang bias
dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan World Cleanup Day, penggunaan
kantong reusable dan kantong biodegradable serta melakukan pengolahan limbah
dengan metode fibrikasi.

REFERENSI

Alrashid, D.A dan Kahdar, K., “Eksplorasi Sampah Plastik Mengunakan Metode
Fabrikasi Untuk Produk Fashion”, Jurnal Tingkat Sarjana bidang
Senirupa dan Desain Nomor 1, 1-10
Setyanto, R. H.,” Aplikasi Polimer Biodegradable dan Dampaknya pada Ekonomi
dan Lingkungan”,M ekanika,(Volume 11 Nomor 2, 2013) 83-88
Sununianti, V. V., et al, “ Sosialisasi Penggunaan Furoshiki Untuk Mengurangi
Sampah Kantong Plastik Dalam Gaya Hidup Modern” , Jurnal
Pengabdian Sriwijaya, 2013, 88-100

Anda mungkin juga menyukai