Anda di halaman 1dari 9

PEDOMAN PENGISIAN

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA


( Friedman)

A. Data umum

1. NamaKK : Purwanti
2. Umur KK : 43 Tahun
3. Alamat : Perum. Klaten Kencana Blok D14
4. Pekerjaan : Karyawati
5. Pendidikan : SLTA

Susunan Anggota Keluarga :

No Nama Umur Sex Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Hubungan


(L/P)
1. Purwanti 43 th P 18-5-1975 SLTA Karyawati Ibu

2. Annisa Maula 20 th P 2-8-1997 SLTA Mahasiswa Anak


Fadila

3. Aurely Nazma 15 th P 2-3-2003 SD Pelajar Anak


Arnifta

4. Zafif Raziq 10 th L 16-1-2008 Belum Pelajar Anak


Assidqi tamat SD

. Genogram ( dibuat 3 generasi )

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: cerai

: Tinggal bersama

6.TipeKeluarga :
Tipe pada keluarga ini adalah tipe keluarga yang santai tapi harus sesuai
dengan kesadaran dan posisi sebagai anak dan orang tua.

1
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi
dengan jenis tipe keluarga tersebut

7.Suku Bangsa :
Suku bangsa Indonesia, Dikeluarga ini selalu membudayakan cuci tangan sebelu
makan, dan selalu mencium tangan orang tua serta mengucp salam sebelum
bepergian.

Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku n
bangsa tersebut terkait dengan kesehatan

8. Agama :
Keluarga ini beragama islam. Anggota keluarga selalu melakukan ibadah Salat 5
waktu, dan disamping ibadah yang wajib dilaksanakan puasa sunnah.

Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.

9.Status social ekonomi keluarga :


Berasal dari keluarga yang sederhana yang alhamdulillah mampu memenuhi
kebutuhan sehari hari, dan menyekolahkan anak-anak. Dan barang-barang yang
dimiliki dirumah cukup lengkap untuk menunjang aktifitas dirumah, serta apa yang
dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan di keluaga ini sebanding dengan pemasukan.

Status ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga
maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu ditentukan pula oleh kebutuhan-
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh
keluarga.

10.Aktifitas rekreasi keluarga :


Biasanya dikeluarga ini sering berrekreasi contohnya saja hal kecil seperti
menonton tv bersama, dan sesekali keluarga ini makan diluar untuk menjaga
kekompakan keluarga.

Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama
untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan
mendengarkan radio juga merupakan aktifitas rekreasi

Riwayat tahap perkembangan Keluarga

11. Tahap perkembangan keluarga saat ini :


Keluarga ini pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan). Karena
anak tertua pada keluarga ini sudah berumur 20 tahun dan sudah mencapai
pendidikan di perkuliahan semester 4.

Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
Atau tahap perkembangan tertinggi yang saat ini dicapai oleh keluarga.

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Tahap pada keluarga ini yang belum terpenuhi adalah tahap keluarga
dengan anak remaja, karena anak kedua dari keluarga ini sedang menimba ilmu di
pondok pesantrean, maka kebebasan belum sepenuhnya diberikan oleh orang tua.
Maksudnya kekebasan disini, orang tua berhak memberi kepercayaan kepada anak
untuk mengatur hidupnua sendiri, tetapi tetap dalam pengawasan orang tua, tapi
disisi lain, anak kedua dari keluarga ini hidup di kehidupan pesantrean menjadikan
rasa tanggung jawab dan disiplin secara tidak langsung sudah diterapkan disini.
Jadi semua ada sisi kurang dan lebihnya.

Menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh


keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.

2
Tahap-tahap perkembangan keluarga

Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan


I. Pasangan Baru  Membina hubungan intim yang
(Keluarga Baru) memuaskan
 Membina hubungan dengan keluarga
lain, teman dan kelompok sosial
 Mendiskusikan rencana memiliki anak
II. Keluarga Child bearing  Persiapan menjadi orang tua
(Kelahiran anak pertama)  Adaptasi dengan perubahan anggota
keluarga : peran, interaksi, hubungan
Keluarga yang menantikan seksual
kelahiran dimulai dari kehamilan  Mempertahankan hubungan yang
sampai kelahiran anak pertama memuaskan dengan pasangan
dan berlanjut sampai anak
pertama berumur 30 bulan.
III. Keluarga dengan anak pra  Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
sekolah seperti kebutuhan tempat tinggal,
privasi dan rasa aman
Tahap ini dimulai saat anak  Membantu anak untuk bersosialisasi
pertama berusia 2,5 tahun dan  Beradaptasi dengan anak yang baru
berakhir saat anak berusia 5 lahir, sementara anak yang lain juga
tahun. harus terpenuhi
 Mempertahankan hubungan yang sehat
baik di dalam maupun di luar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar)
 Pembagian waktu untuk individu,
pasangan dan anak (tahap paling
repot)
 Pembagian tanggungjawab anggota
keluarga
 Kegiatan waktu untuk stimulasi tumbuh
dan kembang

IV. Keluarga dengan anak  Membantu sosialisasi anak : tetangga,


sekolah sekolah dan lingkungan
 Mempertahankan keintiman pasangan
Tahap ini dimulai saat anak  Memenuhi kebutuhan dan biaya
masuk sekolah pada usia 6 kehidupan yang semakin meningkat,
tahun dan berakhir pada usia 12 termasuk kebutuhan untuk
tahun. meningkatkan kesehatan anggota
keluarga

V. Keluarga dengan anak  Memberikan kebebasab yang


remaja seimbang dengan tanggungjawab
mengingat remaja yang sudah
Tahap ini dimulai pada saat bertambah dewasa dan meningkat
anak pertama berusia 13 tahun otonominya
dan biasanya berakhir sampai 6  Mempertahankan hubungan yang intim
– 7 tahun kemudian, yaitu pada dalam keluarga
saat anak meninggalkan rumah  Mempertahankan komunikasi terbuka
orang tuanya. antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan
permusuhan
 Perubahan sistem peran dan peraturan
untuk tumbuh kembang keluarga
VI. Keluarga dengan anak  Memperluas keluarga inti menjadi
dewasa (Pelepasan) keluarga besar
 Mempertahankan keintiman pasangan
Tahap ini dimulai pada saat  Membantu orang tua suami/istri yang
anak yang terakhir

3
meninggalkan rumah. sedang sakit dan memasuki masa tua
 Membantu anak untuk mandiri di
masyarakat
 Penataan kembali peran dan kegiatan
rumah tangga

VII. Keluarga usia pertengahan  Mempertahankan kesehatan


 Mempertahankan hubungan yang
Tahap ini dimulai pada saat memuaskan dengan teman sebaya dan
anak terakhir meninggalkan anak-anak
rumah dan berakhir saat  Meningkatkan keakraban pasangan
pensiun atau salah satu
pasangan meninggal.

VIII. Keluarga usia lanjut  Mempertahankan suasana rumah yang


menyenangkan
Tahap terakhir perkembangan  Adaptasi dengan perubahan kehilangan
keluarga ini dimulai saat salah pasangan, teman, keluatan fisik dan
satu pasangan pensiun, pendapatan
berlanjut saat salah satu  Mempertahankan keakraban suami istri
pasangan meninggal sampai dan saling merawat
keduanya meninggal.  Mempertahankan hubungan dengan
anak dan sosial masyarakat
 Melakukan “life review”

13. Riwayat keluarga inti :


Riwayat kesehatan keluarga ini adalah anemia, yang diturunkan oleh
kedua orang tua. Dan riwayat penyakit anggota keluarga yakni anak pertama
adalah CKB, serta anak kedua dan ketiga flek paru-paru. Status imunisasi ketiga
anak ini sudah lengkap salah satu diantaranya BCG atau hepatitis, Dan anak ketiga
pada keluarga ini yang berumur 10 tahun sudah mendapatkan imunisasi campak
dan rubella.

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat
penyakit/keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian
terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan
yang bisa digunakan keluarga serta pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.

14. Riwayat keluarga sebelumnya :


Riwayat kesehatan pada suami dan istri pada keluarga ini tidak ada penyakit
yang menurun. Hanya saja anemia yang diturunkan orangtua pada keluaga ini
kepada anak pertamanya.

Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.

III. Lingkungan.
2. Karakteristik Rumah
a. Rumah ( tipe, ukuran , jumlah ruangan, denah, )
- Tipe : 21
- Luas : 63 m2, 9x7 m2
- 7 ruangan
- Denah :

4
Keterangan :
1. : Dapur

2. : Teras
3. : Ruang Keluarga

4. : Kamar 1
5. : Kamar mandi

6. : Ruang kulkas dagang


7. : Kamar 2

b. Ventilasi dan penerangan : Ada. Setiap kamar dan ruangan ada ventilasi dan
penerangannya.
c. Persediaan air bersih : Keluarga ini menggunakan PDAM untuk keperluan mandi
, masak dll.
d. Pembuangan sampah : Didepan rumah terdapat tempat sampah untuk
membuang sampah kering atau basah.
e. Pembuangan air limbah : Didepan rumah ada selokan untuk mengalirkan air
ketika mandi atau mencuci.
f. Jamban/WC (tipe, jarak dengan sumber air) : Wc jongkok, karena lebih sehat.
Dan jarak dengan sumber air sangat dekat, karena berada pas
disamping jamban.
g. Lingkungan rumah : Tidak terlalu ramai, karena keluarga ini bertempat tinggal di
lingkungan perumahan.

3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :


para tetangga di lingkungan tempat tinggal keluarga ini sangat ramah, dan
biasanya para tetangga kumpul ketika ada pedagang sayur keliling didepan rumah,
disamping beli sayur para tetangga juga sering bercengkrama. Lingkungan di
lingkungan ini bersih, dan terdapat taman disetiap depan rumah. Aturan yang
berlaku pada lingkungan ini yakni mengenai jam berkunjung, yakni diatas jam 9
harus sudah pulang. Budaya yang mempengaruhi kesehatan adalah tentang
membuang sampah pada tempatnya, dan kerja bakti selalu dilaksanakan setiap
minggu ke 2 dan 3.

Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat yang


meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat,
budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.

4. Mobilitas geografi keluarga :


Keluarga ini sudah pernah pindah rumah 3 kali ini.

Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah


tempat.

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Keluarga ini berkumpul setiap ada waktu luang dan intensitasnya sering. Dan
interaksi dengan masyarakat juga baik. Adanya acara RT atau pengajian dan
sejenisnya dapat mempertebal keakraban masyarakat.

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta


perkumpulan keluarga yang ada dan sejauhmana keluarga berinteraksi dengan
masyarakat.

6. Sistem pendukung keluarga : semua keluarga sehat. Fasilitas memenihi kebutuhan.

5
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga
yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan.

IV. Struktur keluarga

7. Pola komunikasi keluarga : Pola komunikasi pada keluarga ini adalah terbuka. Ibu
dominan membuat keputusan untuk anaknya dan keluarga bebas berpendapat.

Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.Melipti data


tentang sifat komunikasi yang berlaku dalam keluarga, misalnya terbuka atau
tertutup, siapa anggota keluarga yang paling dominan dalam membuat keputusan,
siapa yang paling vokal dalam keluarga, apakah setiap anggota keluarga bebas
untuk menyatakan pendapat.

8. Struktur kekuatan keluarga : Komunikasi keluarga baik dan terbuka. Saling


menghargai dan menghormati. Semua anggota keluarga mampu menjaga dan
merawat diri, dan secara musyawarah apabila ada masalah.

Menjelaskan kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi


orang lain untuk mengubah perilaku. Meliputi data tentang kemampuan komunikasi
keluarga, kemampuan keluarga untuk saling menghargai, dukungan anggota
keluarga terhadap anggota keluarga yang lain, kemampuan untuk merawat diri
sendiri dan kemampuan untuk memecahkan masalah.

9. Struktur peran (formal dan informal) : karena disini ibu sebagai kepala keluarga,
maka ibu sebagai mencari nafkah sebagai peran formalnya, dan sebagai pendidik
dan pelindung dalam informalnya.

Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal


maupun informal.Misalnya peran formal ayah sebagai kepala keluarga, sebagai
pencari nafkah sedangkan peran informalnya adalah sebagai pendidik dan
pelindung.

10. Nilai dan norma keluarga : setiap anggota keluarga harus sudah berada dirumah
saat adzan maghrib apabila main dan berada diluar rumah.

Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang
berhubungan dengan kesehatan. Misalnya keluarga menerapkan aturan agar setiap
anggota keluarga sudah berada di rumah sebelum maghrib.

V. Fungsi Keluarga

11. Fungsi afektif : saling menghargai antar keluarga, memberikan kasih sayang antar
anggota keluarga.

Yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.

12. Fungsi sosial : Hubungan keluarga baik, interaksi sering dengan anak ke 3, dan
jarang interaksi dengan anak ke 2 karena dipesantrean dan juga anak ke 1 karena
kuliah di luar kota.

Mengkaji bagaimana interaksi atau hubungan/bersosialisasi dalam keluarga dan


dengan orang lain, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya
dan perilaku.

6
13. Fungsi perawatan keluarga
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah :
keluarga memahami gejala-gejala penyakit yang muncul di dalam
keluarga, dan jika ada apa-apa segera diperiksakan ke dokter.

Sejauhmana keluarga mengetahui mengenai fakta-fakta dari masalah kesehatan


yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang
mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat :


keluarga memahami masalah dan mampu menyelesaikan masalaqh
dengan jalan keluar yang baik.

Hal yang perlu dikaji adalah :


 Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya
masalah
 Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
 Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
 Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
 Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
 Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
 Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
 Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam
mengatasi masalah

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : keluarga


mengetahui cara perawatannya, dan mencarikan fasilitas untuk mendukung
penyembuhan dankeluarga juga sabar menghadapi anggota keluarga yang lain
apabila ada yang sakit.

Yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluaga mengetahui :


 Keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosa dan cara
perawatannya)
 Keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
 Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga
bertanggungjawab, sumber keuangan/finansial, fasilitas fisik dan psikologis)
 Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat :


keluarga mampu melakukan hygiene sanitasi dan melakukan sikap peduli
terhadap lingkungan.

Yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga


 Mengetahui sumber-sumber yang dimiliki
 Melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
 Mengetahui pentingnya hygiene sanitasi
 Mengetahui upaya pencegahan penyakit
 Mengetahui sikap/pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi
 Kekompakan antar anggota keluarga

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan yang ada


di masyarakat : keluarga menyadari adanya fasilitas kesehatan, keluarga tidak
mempunyai pengalaman kurang baik terhadap petugas kesehatan.

Yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga


 Mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
 Memahami keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas
kesehatan
 Mempercayai petugas dan fasilitas kesehatan

7
 Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap
petugas kesehatan
 Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga

14. Fungsi reproduksi : jumlah anak 3, berencana punya anak 3 karena keinginan dan
harapan, metode pengendalian jumlah anggota keluarga dengan KB.

Yang perlu dikaji adalah :


 Berapa jumlah anak
 Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
 Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga

15. Fungsi ekonomi : dapat memenuhi kebutuhan anggota keluargasandang, pangan,


dan papan dengan baik.
Yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga:
 Memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
 Memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status
kesehatan keluarga

VI. Stres dan Koping Keluarga

16. Stresor jangka pendek dan panjang : keluarga termasuk dalam stresor pendek,
terkadang tidak sampai berbulan-bulan untuk menyelesaikan masalah, biasanya apabila
ada masalah muncul 1 minggu sudah terselesaikan dengan baik.

a. Stresor jangka pendek adalah stresor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaikan dalam waktu kurang lebih 6 bulan
b. Stresor jangka panjang adalah stresor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaikan dalam waktu lebih dari 6 bulan

17. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor : biasanya keluarga


meluapkan emosinya saat itu juga, dan apabila sudah mereda amarahnya, stresor
mulai menurun dan berangsur mambaik.

Yang perlu dikaji adalah sejuhmana keluarga berespon terhadap situasi/stresor.


Misalnya jika ada permasalahan keluarga, keluarga menjadi panik/bingung/berpikir
dan bertindak tenang.

18. Strategi koping yang digunakan : anggota keluarga hanya memendam masalah yang
terjadi didalam keluarganya, karena masalah keluarga bersifat intern, dan keluarga
menganggap tidak perlu diceritakan oleh siapapun.

Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.


Meliputi mekanisme pertahanan diri yang digunakan keluarga jika mendapatkan
masalah/stresor, misalnya menceritakan masalah dengan orang lain yang
dipercaya/mengingkari permasalahan yang ada.

19. Strategi adaptasi disfungsional : keluarga menghadapinya dengan tenang, dan tidak
dipikirkan secara terus menerus.

Kaji tentang strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila


menghadapi masalah. Meliputi data tentang mekanisme pertahanan diri/koping
keluarga yang maladaptif.

VII. Pemeriksaan Fisik

Dilakukan pada semua anggota keluarga (dari kepala sampai ke kaki)

1. Ibu

8
- Rambut : panjang , hitam
- Mata : simetris
- Hidung : baik
- Telinga : simetris
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Ektremitas atas : baik, dapat digerakkan dengan bebas
- Ektremitas bawah : baik, tidak ada pembengkakan, dapat
digerakkan dengan bebas

2. Anak 1 (Annisa)
- Rambut : panjang , hitam sedikit kecoklatan
- Mata : simetris
- Hidung : baik
- Telinga : simetris
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Ektremitas atas : baik, dapat digerakkan dengan bebas
- Ektremitas bawah : ada pembengkakan kaki kanan (platela),
dapat digerakkan dengan bebas

3. Anak 2
- Rambut : panjang , hitam
- Mata : simetris
- Hidung : baik
- Telinga : simetris
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Ektremitas atas : baik, dapat digerakkan dengan bebas
- Ektremitas bawh : baik, tidak ada pembengkakan, dapat
digerakkan dengan bebas

4. Anak 3
- Rambut : pendek, hitam
- Mata : simetris
- Hidung : baik
- Telinga : simetris
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Ektremitas atas : baik, dapat digerakkan dengan bebas
- Ektremitas bawah : baik, tidak ada pembengkakan, dapat
digerakkan dengan bebas.

IX. Harapan Keluarga terhadap petugas kesehatan :


Keluarga mengharapkan petugas kesehatan selalu dapat memfasilitasi dan melayani
masyarakat dengan baik, demi menjaga kesehatan dan kami mengharap petugas
kesehatan juga dapat memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan terhadap
masyarakat awam.

Meliputi data tentang apa yang diharapkan keluarga dengan bantuan yang
diberikan oleh petugas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai