Anda di halaman 1dari 5

FEBRIAN RASENDRIYA S

122190132
KELAS C

LATIHAN ANALISIS BIAYA


1. Definisikan konsep Perencanaan dan pengendalian dalam kegiatan manajemen sebuah
perusahaan!
2. Jelaskan fungsi-fungsi Departemen Biaya dalam perusahaan!

Jawab
1. Konsep Perencanaan dan Pengendalian merupakan bagian dari fungsi
manajemen (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Perencanaan dan
Pengendalian dalam bidang apapun ibarat “dua sisi dari satu mata uang”. Sisi
Perencanaan yang berarti berkaitan dengan bagaimana perencanaan menghasilkan
rencana-rencana yang matang seperti visi, misi, kebijakan, strategi, program, dan lain-
lain. Sisi pengendalian yang berarti berkaitan dengan bagaimana caranya
mendapatkan kepastian bahwa Perencanaan yang diinginkan dapat tercapai dengan
baik. Rencana yang baik belum menjamin keberhasilan dalam pelaksanaannya bila
tidak ada pengendalian. Perencanaan dan pengendalian saling membutuhkan dalam
prakteknya.
Perencanaan sangat perlu dalam melaukukan kegiatan manajemen. Prof.
Bintoro : Dilihat sebagai alat/cara untuk mencapai tujuan yang lebih baik. Oleh
karena itu alasan kuat perlunya perencanaan, sebagai berikut.
1. Agar ada pengarahan kegiatan, pedoman bagi pelaksanaan pencapaian
tujuan;
2. Agar dilakukan perkiraan2 (forecasting) yang matang, sehingga dapat
mengeliminir ketidakpastian; dapat melihat potensi2, maupun hambatan2
yang mungkin terjadi;
3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif
tentang cara yang terbaik;
4. Dengan Perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas yang berarti
memilih urut2an dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran, maupun
kegiatan usahanya;
5. Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur/standar untuk
mengadakan pengawasan/evaluasi.

PERENCANAAN
Prof. Bintoro : Perencanaan yang berarti “Dalam arti luas adalah suatu proses
mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. O.k.i pada hakekatnya terdapat pada setiap jenis usaha
manusia. Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya
(maximum output) dengan sumber2 yang ada supaya lebih efisien dan efektif.
Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan,
bagaimana, bilamana, dan oleh siapa. Perencanaan berkaitan dengan perumusan
kebijakan (Policy Formulation): “ A plan provide guidelines for policy through the
translation of these general objectives into physical targets and specific tools for
paticular economic and social activities” (Tinbergen, 2008). • Perencanaan juga
identik dengan pembuatan keputusan tentang apa yang akan dilakukan.
Pembuatan Keputusan yang berarti pekerjaan penting bagi seorang Manajer
adalah keberanian membuat keputusan. Suatu keputusan/kebijakan diambil manakala
terjadi masalah. Atau dalam rangka strategi antisipasi untuk mengantisipasi keadaan
di masa depan. Stoner is Decision making yang berarti “Mengidentifikasi dan
memilih serangkaian tindakan untuk menghadapi masalah tertentu atau mengambil
keuntungan dari suatu kesempatan”
Perencanaan yang berarti suatu jenis keputusan untuk masa depan yang
spesifik yang dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka. Perencanaan
bergantung pada perubahan lingkungan sehingga perencanaan harus fleksibel, adaptif,
sustainable (keberlanjutan). Perubahan-perubahan lingkungannya itu seperti persaingan,
harapan pelanggan yang semakin tinggi, perubahan teknologi, situasi politik, dan lain-
lain.
Perencanaan dapat juga diartikan sebagai penyelesaian atau pencegahan
kemungkinan adanya masalah yang akan terjadi. William Pounds (Stoner,1996)
menyatakan ada 4 macam situasi tentang kemungkinan adanya masalah (dalam
konteks bisnis) sebagai berikut.
1. Deviasi dari pengalaman masa lalu dengan saat ini menyebabkan penjualan
turun, inefisiensi, karyawan keluar-masuk;
2. Deviasi dari rencana yg ditetapkan menyebabkan harapan manajer tidak
terpenuhi;
3. Orang lain sering memberi tahu masalah kpd manajer;
4. Prestasi pesaing dapat menciptakan situasi pemecahan masalah.

PENGENDALIAN
Pengendalian atau dalam bahasa Inggris disebut dengan controlling merupakan
salah satu fungsi penting manajemen yang harus dilakukan oleh semua manajer untuk
mencapai tujuan organisasi atau perusahaannya. Pengendalian dapat diartikan sebagai
fungsi manajemen untuk memastikan bahwa kegiatan dalam organisasi dilakukan sesuai
dengan yang direncanakan. Fungsi pengendalian atau controlling ini juga memastikan
sumber-sumber daya organisasi telah digunakan secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasinya.
Manajemen dalam perusahaan atau suatu bisnis bahkan suatu organisasi pasti
sangat membutuhkan yang namanya pengendalian. Sesukses apapun kegiatan bisnis
tetap perlu pengendalin, untuk menghindari kebangkrutan. Pengusaha yang memulai
sebuah bisnis harus memperhatikan, sekaligus belajar dari kesalahan-kesalahan orang
lain karena berbisnis itu penuh ketidakpastian.
Dalam hal pengendalian pasti diperlukan pada saat kondisi bangkrut suatu
organisasi atau perusahaan. Untuk itu perusahaan atau organisasi harus mengerti
tanda-tanda bahaya kebangkrutan. Tanda-tanda bahaya kebangkrutan yang perlu
pengendalian yaitu sebagai berikut.
1. Pengelolaan keuangan menjadi tidak ketat, banyak penggunaan uang tidak
jelas;
2. Terlalu banyak memberi diskon-diskon besar;
3. Personel penting meninggalkan perusahaan;
4. Bahan-bahan untuk memenuhi pesanan kurang;
5. Para pemasok meminta pembayaran tunai;
6. Pph yang tidak dibayar;
7. Keluhan-keluhan pelanggan semakin meningkat;
8. Dan lain-lain.
Terdapat empat langkah utama dalam pengendalian organisasi yaitu
menetapkan standar, mengukur kinerja, membandingkan kinerja nyata dengan standar
yang ditentukan dan mengambil tindakan koreksi (perbaikan) jika terjadi
penyimpangan. Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai empat langkah
dalam proses pengendalian organisasi.
Langkah 1. Menetapkan Standar (Establishing Standards)
Yang dimaksud dengan Standar disini adalah sasaran atau target yang harus
dicapai dalam menjalankan fungsi manajemen. Standar ini akan digunakan untuk
mengukur dan mengevaluasi kinerja dari suatu unit kerja, departemen ataupun
organisasi secara keseluruhan. Standar dapat juga disebut sebagai kriteria untuk
menilai kinerja organisasi atau unit kerja dari organisasi tersebut.
Langkah 2. Mengukur Kinerja (Performance Measurement)
Langkah kedua dalam fungsi Pengendalian Manajemen adalah mengukur
kinerja. Manajemen akan dapat lebih mudah mengukur kinerja apabila unit/satuan
ataupun kriteria kinerja telah ditentukan sebelumnya. Pada dasarnya, Pengukuran
kinerja harus berada pada unit atau satuan yang sama dengan kriteria yang telah
ditentukan. Unit/satuan atau tolak ukur harus terdefinisi dengan baik dan seragam
sepanjang proses pengukuran atau penilaian ini.
Langkah 3. Membandingkan kinerja aktual dengan Standar yang ditentukan
(Comparison of actual and standard performance)
Membandingkan kinerja aktual dengan standar yang ditentukan merupakan
langkah yang sangat penting. Langkah penetapan standar dan langkah pengukuran
kinerja pada dasarnya adalah langkah persiapan, sedangkan langkah perbandingan ini
merupakan langkah aktif yang harus dikerjakan oleh manajemen. Penyimpangan
dapat didefinisikan sebagai kesenjangan antara kinerja aktual dengan target atau
standar yang ditetapkan. Seorang Manajer harus mengetahui dua hal dalam langkah
ini, yaitu bentuk penyimpangan yang terjadi dan penyebab terjadinya penyimpangan.
Langkah 4. Mengambil tindakan koreksi/perbaikan (Taking Corrective Action)
Begitu penyimpangan dan penyebab penyimpangan diketahui, tahap
selanjutnya adalah mengambil tindakan perbaikan. Jika penyimpangan yang terjadi
merupakan penyimpangan kecil yang masih dapat diterima maka tidak perlu
melakukan tindakan korektif. Namun jika penyimpangan yang terjadi adalah
penyimpangan besar yang telah melampai batas yang dapat diterima maka harus
segera mengambil tindakan perbaikan dan mengambil tindakan-tindakan pencegahan
supaya tidak terjadi lagi dikemudian hari.

2. Fungsi Departemen Biaya


Fungsi departemen biaya cukup beragam. Fungsi utamanya meliputi
penganggaran, pembukuan, rekonsiliasi akun, tinjauan biaya, dan banyak lagi. Kinerja
fungsi departemen biaya melibatkan masa lalu, sekarang, dan masa depan. Dalam
pengukuran laba, sebagaimana dibuktikan dalam laporan laba rugi, akuntan terutama
berkaitan dengan pencatatan dan penyajian yang tepat atas biaya dan pendapatan
untuk operasi dan transaksi yang telah dialami. Saat mengeluarkan laporan
pengendalian biaya, dia bekerja di masa sekarang daripada di masa lalu. Dalam
mengembangkan biaya untuk tujuan perencanaan dan pengambilan keputusan,
akuntan memperhatikan masa depan. Semua fungsi terkait dari Departemen Biaya
harus dijalankan dengan baik oleh tim penetapan biaya untuk mendapatkan
kepercayaan dari Manajemen. Fungsi-fungsi departemen biaya lebih jelas dan
terperinci sebagai berikut.
1. Melakukan perhitungan dan pelaporan biaya (harga) pokok suatu produk
2. Memperinci biaya (harga) pokok produk pada segenap unsurnya
3. Memberikan informasi dasar untuk membuat perencanaan biaya dan beban
4. Memberikan data bagi proses penyusunan anggaran
5. Memberikan informasi biaya bagi manajemen guna dipakai di dalam
pengendalian manajemen

SUMBER REFERENSI:
https://www.answers.com/Q/Functions_of_cost_department
https://www.knowledgiate.com/functions-of-cost department/#:~:text=The%20Cost
%20Department%20is%20responsible%20for%20keeping%20records,for%20use
%20by%20management%20in%20planning%20and%20control.
https://www.slideshare.net/arisgunawan22/perencanaan-dan-pengendalian
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-pengendalian-controlling-empat-
langkah-pengendalian/
https://www.kompasiana.com/klinikakuntansi/54f75697a333119c348b4637/pengertian-dan-
fungsi-akuntansi-biaya

Anda mungkin juga menyukai