Anda di halaman 1dari 9

RESUME ASEPTIK DAN ANTISEPTIK

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Management Patient Safety
Dosen Mata Ajar : Mamat Purnama, APP, MPH

Disusun oleh :

Siti Amelia (P20620119074)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
KEPERAWATAN
2020
A. Aseptik
1. Pengertian Aseptik

Teknik aseptik membantu mencegah infeksi terkait perawatan kesehatan


(HCAI). HCAI adalah infeksi yang didapat seseorang sebagai hasil perawatan dari
profesional perawatan kesehatan.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, satu dari setiap 31


pasien rumah sakit akan memiliki setidaknya satu HCAI.

HCAI umum meliputi:


 infeksi saluran kemih terkait kateter
 infeksi aliran darah terkait jalur sentral
 Infeksi Clostridium difficile
 infeksi bagian tubuh setelah pembedahan
 pneumonia terkait ventilator

Menggunakan teknik aseptik mencegah penyebaran infeksi oleh kuman


berbahaya. Tenaga kesehatan profesional menggunakan teknik aseptik ketika mereka:
 melakukan prosedur pembedahan
 melakukan biopsi
 membalut luka operasi atau luka bakar
 menjahit luka
 memasukkan kateter urin, drainase luka, jalur intravena, atau selang dada
 memberikan suntikan
 menggunakan instrumen untuk melakukan pemeriksaan vagina
 melahirkan bayi

2. Jenis Teknik Aseptik


Menurut Komisi Gabungan AS , ada beberapa aspek berbeda dari praktik teknik aseptik:
a. Penghalang
Penghalang mencegah perpindahan kuman antara tenaga kesehatan, pasien, dan
lingkungan. Hambatan aseptik meliputi:
 sarung tangan steril
 gaun steril
 masker steril
 tirai steril
 pembungkus pelindung pada instrumen yang disterilkan
b. Persiapan pasien dan peralatan

Profesional perawatan kesehatan harus mempersiapkan pasien dan peralatan


secara menyeluruh sebelum prosedur medis dilakukan.
Persiapan aseptik mungkin melibatkan:
 mendisinfeksi kulit pasien menggunakan tisu antiseptik
 mensterilkan peralatan dan instrumen sebelum prosedur
 menyimpan instrumen yang disterilkan di dalam pembungkus plastik untuk
mencegah kontaminasi sebelum digunakan
c. Pengendalian lingkungan

Profesional perawatan kesehatan juga harus mempertimbangkan lingkungan


sekitar pasien. Sangat penting untuk menjaga lingkungan aseptik sebelum dan selama
prosedur. Area prosedural yang ditentukan juga disebut bidang aseptik.
Mempertahankan bidang aseptik melibatkan:
 menjaga pintu tetap tertutup
 meminimalkan pergerakan masuk dan keluar dari bidang aseptik
 membatasi masuk hanya untuk personel yang diperlukan
 mengizinkan hanya satu pasien per bidang aseptik
d. Panduan kontak

Setelah profesional perawatan kesehatan mencuci tangan dan mengenakan


pelindung steril, mereka harus mengikuti pedoman kontak steril-ke-steril. Pedoman ini
melarang kontak apa pun antara barang steril dan nonsteril.

Pada titik ini, tenaga kesehatan hanya dapat menyentuh benda dan permukaan
steril, dan mereka harus menghindari menyentuh benda dan permukaan yang tidak steril
dengan cara apa pun.

Panduan yang sama berlaku untuk perangkat steril. Jika instrumen steril jatuh ke
tanah dan pembungkusnya mengalami kerusakan, profesional perawatan kesehatan
harus melepas instrumen dan mensterilkannya kembali sebelum digunakan.
e. Menggunakan teknik aseptik di rumah

Pelaksanaan teknik aseptik yang tepat membutuhkan pelatihan. Jika seseorang


perlu menggunakan teknik aseptik di rumahnya, profesional perawatan kesehatan
terlatih dapat menunjukkan praktik yang tepat kepada mereka.

Siapa pun yang melakukan teknik aseptik di rumah harus memiliki sarung tangan
steril dan perlengkapan rias khusus.

Sementara teknik aseptik membutuhkan pelatihan yang tepat dan penggunaan


peralatan khusus, teknik bersih jauh lebih mudah dilakukan di rumah. Teknik bersih
meliputi mencuci tangan secara menyeluruh, mengenakan sarung tangan, dan
memelihara lingkungan yang bersih.

3. Melatih Teknik Aseptik

Prosedur aseptik di ruang operasi

a. Pemakaian masker dan penutup kepala


Masker digunakan oleh operator untuk menghindari terjadinya penyebaran
bakteridari operator kepada penderita pada saat operator berbicara, bersin, batuk atau
saatbernafas. Masker juga akan melindungi operator dari percikan darah dari penderita.
Penutup kepala digunakan untuk mencegah kotoran atau bakteri dari kepalaoperator
mengkontaminasi medan operasi.

b. Mencuci tangan
Walaupun operator telah menggunakan sarung tangan steril, tetapi dengan
mencucidan menggosok tangan akan mengurangi risiko infeksi karena kontaminasi
mikroorganismedari tangan operator. Hal ini karena pada saat menggunakan sarung
tangan akan memberikan kondisi yang hangat dan lembab, yang akan menyebabkan
bakteri mudah tumbuh, sehingga dengan mencuci tangan sebelummenggunakan sarung
tangan steril akan meminimalkan dan menghambat pertumbuhanbakteri di dalam
sarung tangan. Mencuci tangan juga harus disertai dengan menyikat tangan dan lengan
dengansikat yang lembut agar tidak mengiritasi kulit. Gunakan sabun untuk mencuci
tangan. Syarat surgical soapadalah :
 Tidak bersifat iritatif pada kulit.
 Efektif, artinya jumlah bakteri yang tertinggal di kulit hanya sedikit.
 Mempunyai masa antibakteri yang panjang.
 Dapat larut dan berbusa dalam air, baik air dingin maupun panas.
 Jumlah yang dibutuhkan sedikit (± 8 ml) setiap kali mencuci tangan.

c. Memakai jubah operasi (surgery gown) dan sarung tangan


Pemakaian sarung tangan Untuk semua prosedur tindakan pembedahan operator
harus mengenakan sarung tangan steril.Memakai danmelepas sarung tangan harus
dilakukan secara benar. Sarung tangan harus diganti apabila:
• Bila tangan menyentuh bagian luar dari sarung tangan.
• Bila sarung tangan menyentuh benda yang tidak steril.
• Bila sarung tangan bocor, sobek atau tertusuk.
Sarung tangan biasanya telah dibungkus dan ditata dengan baik agar dapat
dipakaitanpa mengotori bagian luarnya.Sarung tangan pertama harus dipasang
denganmemegang lipatannya saja, sedangkan sarung tangan kedua harus dipegang
denganmenggunakan sarung tangan pertama. Perlu diperhatikan bahwa pada sarung
tangan yang terbungkus, bungkusluarnya tidak steril, sedangkan bungkus dalamnya steril.
Teknik memakai sarung tangan tanpa jubah operasi
1. Persiapkan tempat yang lapang untuk membuka sarung tangan. Bukalah bungkus
sarung tangan atau dibukakan oleh orang lain. Bukalah bungkus bagian dalam sarung
tangan. Maka tampak sarung tangan terlipat dengan telapak tangan diatas dan dilipat.
Ambil sarung tangan pertama hanya dengan menyentuh bagian luar lipatan yang nanti
akan menjadi bagian dalam setelah dipakai.
2. Dengan memegang luar lipatan masukkan tangan anda tanpa menyentuh bagianluar
sarung tangan. Pegang dengan satu tangan dan tangan yang masukkan kesarung tangan
(pegang pangkal sarung tangan yang terlipat dengan tangan kiri,tangan kanan
dimasukkan ke sarung tangan).
3. Angkat ambil sarung tangan kedua dari dalam lipatan. Masukkan tangan anda.
4. Perhatikan sarung tangan pertama tidak boleh menyentuh bagian kulit tangan
yangbelum bersarung tangan. Ambil sarung tangan yang lain dengan tangan
yangsudah bersarung tangan, masukkan tangan ke dalam sarung tangan.
5. Balikkan lipatan sarung tangan pertama dengan memasukkan tangan dibawahlipatan.
6. Balikkan sarung tangan kedua seperti pada sarung tangan pertama. Betulkan
letaksarung tangan sampai tepat pada jari-jari.

Melepas sarung tangan


Sarung tangan yang sudah digunakan harus dilepaskan secara hati-hati,
karenasarung tangan tersebut dapat mengandung bahan infeksius.Dasarnya adalah
bagianluar sarung tangan yang telah terkena darah dan cairan dari penderita jangan
sampaimenyentuh kulit kita. Lepas sarung tangan dengan perlahan dan hati-hati sehingga
tidakada darah yang memercik ke kulit kita.

d. Persiapan Penderita
Teknik aseptik yang baik terhadap pasien yang akan menjalani operasi akan dapat
mengurangi jumlah organisme pada kulit pasien. Seluruh daerahoperasi harus dibersihkan
seluruhnya.Pada daerah kulit yang berambut tidak direkomendasikanuntuk mencukur
rambut dengan shaver karena goresan dan luka pada kulit dapat menjaditempat
pertumbuhan bakteri.Lebih disarankan untuk menggunakan clipper. Lakukan pencukuran
sesaat sebelum dilakukantindakan. Cara melakukan antiseptik pada kulit penderita adalah
:
 Setelah kulit dibersihkan dengan air dan sabun, operator menggosok kulit medan
operasi menggunakan kasa atau kapas yang dibasahi cairan antiseptik dan dijepit
dangan klem kasa.
 Kasa yang telah dibasahi antiseptik diusapkan secara lembut dengan arah sirkuler,
dimulai dari tangah medan operasi melingkar ke arah luar. Jangan menggunakan
alkohol untuk mencuci mukosa.

e. Memelihara sterilitas medan operasi


Sterilitas medan operasi dilakukan dengan cara memasang duk steril berlubangpada
daerah operasi dan melapisi meja yang digunakan untuk meletakkan alat-alat yangakan
digunakan untuk operasi dengan duk steril.
 Hanya benda-benda steril yang boleh berada disekitar medan operasi.
 Perhatikan jangan sampai mengotori alat operasi pada saat membuka dari
bungkusansteril.
 Ganti alat yang terkontaminasi.
 Jangan tempatkan medan steril dekat dengan pintu atau jendela.

f. Menggunakan teknik operasi yang aman


Menggunakan teknik operasi yang halus, mengendalikan perdarahan dengan
baikdan memperlakukan jaringan dengan baik, akan dapat mengurangi risiko infeksi
pasca operasi, karena bakteri akan mudah menyerang setelah perlakuan yang kasar
danberlebihan pada jaringan dan perdarahan yang tidak terkontrol.

g. Sterilisasi ruang operasi


Sterilisasi ruang operasi dapat dijaga dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Membatasi jumlah orang di dalam ruang operasi.
b. Menutup pintu ruang operasi.
c. Membatasi orang yang keluar dan masuk ruang operasi. Yang diijinkan masuk hanya
petugasyang berkepentingan dalam prosedur ini.
d. Setiap petugas yang masuk harus mengenakan penutup kepala, alas kaki, masker,
danbaju khusus ruang operasi.
e. Menjaga kelembaban ruang operasi
f. Membersihkan lingkungan dan peralatan di ruang operasi menggunakan disonfektan
yang adekuat (misalnya chlorin) dan dengan frekuensi pembersihan yang tepat.
g. Menjaga sirkulasi udara tetap baik di ruang operasi (misalnya dengan pemasangan
exhaust)

B. Antiseptik

1. Pengertian Antiseptik
Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh
atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada
permukaan kulit dan membran mukosa.
2. Manfaat Antiseptik
Manfaat antiseptik secara garis besar antara lain:
 Mencuci tangan: antiseptik dapat digunakan untuk mencuci tangan
 Membasmi kuman di selaput lendir: antiseptik dapat digunakan untuk membersihkan
saluran kemih dan vagina sebelum memasukkan kateter atau mengatasi infeksi
 Membersihkan kulit sebelum operasi: antiseptik diaplikasikan pada kulit sebelum segala
jenis operasi, untuk mencegah infeksi kuman
 Mengobati infeksi kulit: antiseptik dapat mengurangi risiko infeksi pada luka ringan,
luka bakar, dan luka lainnya
 Mengobati infeksi tenggorokan dan mulut: beberapa pelega tenggorokan mengandung
antiseptik untuk membantu meredakan sakit tenggorokan akibat infeksibakteri.

d. Jenis dan Bahan Antiseptik

Beda manfaat antiseptik dan aplikasinya, jenis yang digunakan juga berbeda-beda.
Beberapa jenis dan bahan antiseptik antara lain:
 Chlorhexidine: biasanya untuk luka terbuka atau sekitar saluran kemih
 Antiseptik yang diencerkan: umumnya untuk luka biasa dan luka bakar
 Peroksida dan permaganat: lazim untuk obat kumur atau luka terbuka
 Turunan fenol terhalogenasi: biasanya untuk sabun pembersih medis

Sumber :
https://www.academia.edu/36406575/TEKNIK_ASEPTIK_DAN_STERILISASI
https://www.kafekepo.com/apa-itu-teknik-aseptik/

Anda mungkin juga menyukai