Anda di halaman 1dari 6

PROSIDING KONFERENSI NASIONAL II PPNI JAWA TENGAH 2014

PENGARUH PEMBERIAN JUS MENTIMUN TERHADAP TEKANAN


DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI POSYANDU
di KABUPATEN DEMAK

THE EFFECT OF CUCUMBER JUICE TOWARD BLOOD PRESSURE FOR THE ELDERLY PEOPLE
WITH HYPERTENSION IN HEALTH CENTER (POSYANDU) OF DEMAK REGENCY

Agung Prakoso1, Fery Agusman MM2, Sonhaji3


STIKES Karya Husada Semarang
ferysinga@gmail.com , soni_aji84@yahoo.com

Abstract
Hypertension is a degenerative disease that is a major problem in society, especially the elderly. Hypertension
is closely linked to various risks of complications. Cucumber is a vegetable that is commonly consumed type of people
to lower blood pressure. The purpose of the study to determine the effect of cucumber juice on blood pressure in elderly
people with hypertension. This research is a quasi experiment with design One group pre-test and post-test. Sempel
used as many as 40 elderly people with hypertension without comorbidities. This research was conducted during the
week with twice daily administration of cucumber juice is in the morning and afternoon, cucumber weight used 200
grams. The results showed no effect of giving the cucumber juice on blood pressure in elderly people with hypertension,
the largest decrease occurred at 2 hours after treatment 3 days after treatment administration cucumber juice. There
was a significant effect of the cucumber juice sistolikdan diastolic blood pressure in the elderly with hypertension in
Genggongan Mangunjiwan Demak with p value of 0.000 (p <0.05).

Keywords : Hypertension, Cucumber Juice, Blood Pressure

Abstrak
Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah utama di masyarakat terutama lansia.
Hipertensi berhubungan erat dengan berbagai resiko komplikasi. Mentimun adalah jenis sayur yang biasa dikonsumsi
masyarakat untuk menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian jus mentimun
terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain One
group pre-test and post-test. Sempel yang digunakan sebanyak 40 lansia dengan hipertensi tanpa penyakit penyerta.
Penelitian ini dilakukan selama seminggu dengan sehari dua kali pemberian jus mentimun yaitu pagi dan sore, berat
mentimun yang digunakan 200 gram. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pemberian jus mentimun terhadap
tekanan darah pada lansia dengan hipertensi, penurunan terbesar terjadi pada 2 jam setelah perlakuan hari 3 setelah
perlakuan pemberian jus mentimun. Ada pengaruh yang signifikan jus mentimun terhadap tekanan darah sistolikdan
diastolik pada lansia dengan hipertensi di Dusun Genggongan Desa Mangunjiwan Kabupaten Demak dengan nilai p
value sebesar 0,000 (p < 0,05).
Kata kunci : Hipertensi, Jus Mentimun, Tekanan Darah

PENDAHULUAN Cardio Vaskuler Disease di Indonesia


sejak tahun 2000, menduduki peringkat
Jantung terdiri dari empat ruang : dua pertama sebagai penyakit penyebab kematian,
antrium berdinding tipis dan dua ventrikel sekarang masih menempati posisi pertama
muskularis. Jantung dalam memberikan sebagai penyebab kematian. Berdasarkan
suplai darah keseluruh tubuh, dibantu oleh Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
pembuluh darah yang berkontraksi berirama tahun 2008 yang dilakukan di Indonesia.
secara berulang. Penyakit pembuluh darah Penyakit yang digolongkan dalam penyakit
yang paling berbahaya adalah penyakit sistem sirkulasi ini mencapai angka sebesar
pembuluh darah jantung dan penyakit 24% kematian. Jumlah penderita hipertensi
pembuluh darah otak. Penyempitan pembuluh diseluruh dunia mencapai 972 juta jiwa pada
darah di otak dapat disebabkan oleh thrombus tahun 2011. Sebanyak 330 juta, sisanya
yang akan mengakibatkan pecahnya kurang dari 600 juta berada di Negara yang
pembuluh darah di otak. Penyempitan sedang berkembang termasuk Indonesia. Data
pembuluh darah di otak dapat menimbulkan WHO tahun 2010 dari 50% penderita
penyakit antara lain Cardio Vaskuler Disease hipertensi yang diketahui hanya 255
(CVD) (Syamsudin, 2011). mendapatkan pengobatan, dan hanya 12,5%

76 Pengaruh Pemberian Jus Mentimun Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi
di Posyandu Di Kabupaten Demak
Agung Prakoso, Fery Agusman MM, Sonhaji
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL II PPNI JAWA TENGAH 2014

yang diobati dengan baik. Tahun 2011 di aktivitas baik otot skelet maupun otot jantung.
Indonesia banyaknya penderita hipertensi Mengkonsumsi mentimun dapat menurunkan
diperkirakan 15 juta orang dewasa dan lansia, tekanan darah dan sangat baik untuk penderita
tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi hipertensi. Mentimun juga mempunyai
terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang bersifat diuretik karena kandungan airnya
dewasa, 50% diantaranya tidak menyadarai yang tinggi sehingga membantu menurunkan
sebagai penderita hipertensi sehingga mereka tekanan darah dan dapat meningkatkan buang
cenderung untuk menjadi hipertensi berat air kecil (BAK) (Dewi, et al.2010).
karena tidak mengetahui faktor resikonya, dan Melihat potensi dan dikalangan
90% merupakan hipertensi esesnsial. masyarakat umum, mentimun sudah lazim
Prevalensi kasus hipertensi esensial di dikonsumsi untuk sekedar pelengkap
Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar hidangan dan juga dapat dimanfaatkan untuk
1,96% menurun bila dibandingkan dengan alternative pengobatan penurunan tekanan
tahun 2010 sebesar 2,00%. Penderita darah, maka peneliti ingin meneliti seberapa
hipertensi kebanyakan itu berada di daerah besar pengaruh jus mentimun dalam
pedesaan dibandingkan daerah perkotaan penurunan tekanan darah. Penelitian ini
dengan prevalensi 31% vs 23,7%. Kenaikan bertujuan untuk mengidentifikasi penurunan
prevalensi tersebut mungkin disebabkan tekanan darah yang ditimbulkan oleh
kurangnya kesadaran, pengetahuan pemberian jus mentimun.
masyarakat untuk menjaga kesehatan dan Berdasarkan fenomena yang dijelaskan
prilaku hidup yang tidak sehat dalam latar belakang dan disertai dengan
(Dinkesjatengprov, 2010). data-data terkait maka peneliti tertarik untuk
Penyakit tekanan darah tinggi/hipertensi meneliti lebih lanjut tentang “Apakah ada
merupaka salah satu faktor resiko terpenting pengaruh pemberian jus mentimun terhadap
yang dapat mengakibatkan penyakit tekanan darah pada lansia dengan hipertensi
cerebrovaskuler, gagal jantung congestive, di Dusun Genggongan Desa Mangunjiwan
stroke, penyakit jantung koroner dan penyakit Kabupaten Demak”.
ginjal yang memiliki angka morbiditas dan
mortalitas tinggi. Obat antihipertensi telah METODE PENELITIAN
lama terbukti efektif digunakan untuk
mengontrol tekanan darah, akan tetapi sumber Jenis penelitian ini adalah penelitian
daya alam nabati juga memiliki peranan yang kuantitatif dengan desain quasi experiment
penting dan dapat dimanfaatkan dalam (eksperimen semu). Desain dalam penelitian
mengontrol tekanan darah. Sumber daya yang ini menggunakan One group pre-test and
dapat dimanfaatkan untuk mengontrol tekan post-test. Cara melakukannya satu kali
darah antara lain buah-buahan, sayur-sayuran pengukuran didepan (pre-test) sebelum
yang tinggi serat, kaya vitamin serta mineral. adanya perlakuan (treatment) dan setelah itu
Buah-buahan yang sering digunakan sebagai dilakukan pengukuran lagi (post-test).
obat komplementer darah tinggi umumnya Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
buah-buahan yang mengandung banyak air, Desember 2013 sampai Januari 2014.
salah satunya yaitu mentimun (Wulandari, Penelitian ini dilakukan di Dusun
2011). Genggongan Desa Mangunjiwan Kabupaten
Buah mentimun sangat baik di konsumsi Demak. Alasan dipilih tempat ini kerena
untuk penderita hipertensi. Suatu makanan terdapat 45 lansia yang mengalami hipertensi.
dikatakan makanan yang sehat untuk Teknik Sampling adalah suatu proses
pembuluh darah dan jantung, dimana seleksi sampel yang di gunakan dalam
makanan tersebut mengandung kalium yang penelitian dari populasi yang ada, sehingga
merupakan elektrolit intraseluler yang utama, jumlah sampel akan mewakili keseluruhan
dalam kenyataan, 98% kalium tubuh berada di populasi yang ada (Arikunto, 2006).
dalam sel, 2% sisanya berada di luar sel, yang Penelitian ini menggunakan teknik sampling
penting adalah 2% ini untuk fungsi yang digunakan adalah non probability
neuromuskuler. Kalium mempengaruhi sampling dengan purposive sampling. Teknik

Pengaruh Pemberian Jus Mentimun Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi 77
di Posyandu Di Kabupaten Demak
Agung Prakoso, Fery Agusman MM, Sonhaji
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL II PPNI JAWA TENGAH 2014

purposive sampling adalah penetapan sempel 4,907. Nilai mode (modus) yang
diantara populasi sesuai dengan yang di menunjukkan nilai dengan frekuensi
kehendaki peneliti, sehingga sempel berikut munculnya terbanyak adalah 98 mmHg.
dapat memiliki karakteristik populasi yang Tekanan darah diastolik terendah adalah
telah dikenal sebelumnya di kriteria inklunsi 92 mmHg dan tekanan darah diastolik
dan eksklusi. tertinggi adalah 111 mmHg.
Analisa univariat digunakan untuk Rata-rata (mean) tekanan darah
menggambarkan variabel-variabel penelitian sistolik sesudah perlakuan sebesar 136,93
dengan menghitung distribusi, selanjutnya mmHg, dengan nilai median sebesar 136
peneliti akan mendiskripsikan tekanan darah mmHg dan nilai standar deviasi sebesar
pada lansia dengan hipertensi sebelum dan 3,832. Nilai mode (modus) yang
sesudah diberikan jus mentimun dengan menunjukkan nilai dengan frekuensi
menghitung tekanan darah sebelum dan munculnya terbanyak adalah 135 mmHg.
sesudah diberikan jus mentimun. Tekanan darah sistolik terendah adalah
Penghitungan ini menggunakan ukuran 131 mmHg dan tekanan darah sistolik
tendensi central (mean, modus, dan median). tertinggi adalah 151 mmHg.
Analisa ini digunakan untuk mengetahui Rata-rata (mean) tekanan darah
pengaruh jus mentimun terhadap tekanan diastolik sesudah perlakuan sebesar 87,10
darah pada lansia dengan hipertensi di Dusun mmHg, dengan nilai median sebesar 87
Genggongan Desa Mangunjiwan Kabupaten mmHg dan nilai standar deviasi sebesar
Demak. Variabel bebas dalam penelitian ini 3,586. Nilai mode (modus) yang
adalah jus mentimun sedangkan variabel menunjukkan nilai dengan frekuensi
terikatnya adalah tekanan darah pada lansia munculnya terbanyak adalah 89 mmHg.
dengan hipertensi. Adapun uji statistic yang Tekanan darah diastolik terendah adalah
digunakan untuk berdistribusi normal adalah 80 mmHg dan tekanan darah diastolik
uji t-test dependent, sedangkan untuk data tertinggi adalah 98 mmHg.
berdistribusi tidak normal uji statistik yang 2. Analisa Bivariat
dipakai adalah uji Wilcoxon. Penelitian ini Uji Normalitas
menggunakan skala ukur rasio untuk p value Keterangan
mengetahui apakah variabel bebas (jus Tekanan Tidak
mentimun) memiliki pengaruh signifikan atau Sistolik 0,021 normal
tidak dengan variabel terikat (tekanan darah Tekanan Tidak
pada lansia dengan hipertensi) secara Diastolik 0,016 normal
individual untuk setiap variabel. Uji normalitas sebelum diberikan jus
mentimun mendapatkan hasil p value
HASIL DAN PEMBAHASAN tekanan darah sistolik sebesar 0,021 (p <
HASIL PENELITIAN 0,05) dan p value tekanan darah diastolik
1. Analisa Univariat sebesar 0,016 (p < 0,05), sehingga dapat
Rata-rata (mean) tekanan darah disimpulkan bahwa data berdistribusi
sistolik sebelum perlakuan sebesar 155,33 tidak normal.
mmHg, dengan nilai median sebesar 153,5
mmHg dan nilai standar deviasi sebesar
8,722. Nilai mode (modus) yang
menunjukkan nilai dengan frekuensi
munculnya terbanyak adalah 148 mmHg. p Keterangan
Tekanan darah sistolik terendah adalah value
144 mmHg dan tekanan darah sistolik Tekanan Tidak normal
tertinggi adalah 176 mmHg. Sistolik 0,004
Rata-rata (mean) tekanan darah Tekanan Tidak normal
diastolik sebelum perlakuan sebesar 99,03 Diastolik 0,027
mmHg, dengan nilai median sebesar 98 Uji normalitas sesudah
mmHg dan nilai standar deviasi sebesar diberikan jus mentimun diperoleh p

78 Pengaruh Pemberian Jus Mentimun Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi
di Posyandu Di Kabupaten Demak
Agung Prakoso, Fery Agusman MM, Sonhaji
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL II PPNI JAWA TENGAH 2014

value tekanan darah sistolik sebesar Secara teoritis, lansia memang


0,004 (p < 0,05) dan p value tekanan cenderung mengalami peningkatan
darah diastolik sebesar 0,027 (p < tekanan darah seiring dengan
0,05), sehingga dapat disimpulkan bertambahnya usia. Peningkatan
bahwa data berdistribusi tidak normal. tekanan darah pada lansia umumnya
Pengaruh Jus Mentimun terhadap terjadi akibat penurunan fungsi organ
Tekanan Darah pada sistem kardiovaskular. Katup
Tekanan Mean Sig jantung menebal dan menjadi kaku,
darah Rank (p serta terjadi penurunan elastisitas dari
value) aorta dan arteri-arteri besar lainnya
Sebelum 20,50 (Ismayadi, 2004). Selain itu, terjadi
0,000 peningkatan resistensi pembuluh darah
Sesudah 0,00
Hasil pengujian wilcoxon perifer ketika ventrikel kiri memompa,
ranks test diperoleh mean rank sehingga tekanan sistolik dan afterload
tekanan darah sistolik sebelum dan meningkat (Gunawan, 2009).
sesudah perlakuan sebesar 20,50 dan Menggambarkan hasil bahwa
mean rank tekanan darah diastolik tekanan darah diastolik sebelum dan
sebelum dan sesudah perlakuan sesudah perlakuan, rata-rata para
sebesar 20,50 dengan p value sebesar lansia menderita hipertensi ringan
0,000 (p < 0,05). Hal ini dapat (stadium 1). Tekanan darah diastolik
disimpulkan pada tingkat signifikan sebelum perlakuan tertinggi mencapai
5%, terdapat perbedaan yang 111 mmHg dan terendah mencapai 92
signifikan rata-rata tekanan darah mmHg. Tekanan darah diastolik
sistolik antara sebelum dan sesudah sesudah perlakuan tertinggi mencapai
perlakuan. Ada pengaruh tekanan 98 mmHg dan terendah mencapai 80
darah sistolik dan diastolik antara mmHg. Penelitian ini sejalan dengan
sebelum dan sesudah perlakuan, dapat Ryan Ardian (2006) yang
disimpulkan bahwa pemberian jus menyimpulkan bahwa adanya
mentimun pada lansia dengan perbedaan antra tekanan darah
hipertensi berpengaruh terhadap diastolik sebelum dan sesudah
penurunan tekanan darah sistolik pada diberikannya perlakuan yang
lansia. diberikan kepada lansia.
Tekanan darah diastolic
PEMBAHASAN meningkat sesuai dengan
1. Analisa Univariat meningkatnya umur. Tekanan darah
Menggambarkan hasil bahwa diastolik meningkat sampai umur 50-
tekanan darah sistolik sebelum dan 60 tahun, dan kemudian cenderung
sesudah perlakuan, rata-rata para menetap atau sedikit menurun.
lansia menderita hipertensi ringan Kombinasi perubahan ini sangat
(stadium 1). Tekanan darah sistolik mungkin mencerminkan adanya
sebelum perlakuan tertinggi mencapai kekakuan pembuluh darah dan
176 mmHg dan terendah mencapai penurunan kelenturan (compliance)
144 mmHg. Tekanan darah sistolik arteri, dan ini mengakibatkan
sesudah perlakuan tertinggi mencapai peningkatan tekanan nadi sesuai
151 mmHg dan terendah mencapai dengan umur (Rigaud, 2001).
131 mmHg. Penelitian ini sejalan
dengan Lailatul Muniroh, Bambang 2. Analisa Bivariat
Wirjatmadi, Kuntoro (2005) yang Ada pengaruh jus mentimun
menyimpulkan bahwa semakin terhadap tekanan darah pada lansia
bertambahnya umur seseorang bisa dengan hipertensi di Dusun
mengakibatkan peningkatan tekanan Genggongan Desa Mangunjiwan
darah terutama tekanan darah sistolik. Kabupaten Demak.

Pengaruh Pemberian Jus Mentimun Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi 79
di Posyandu Di Kabupaten Demak
Agung Prakoso, Fery Agusman MM, Sonhaji
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL II PPNI JAWA TENGAH 2014

Hasil penelitian ini sejalan dalam pertumbuhan sel. Taraf kalium


dengan penelitian Zauhani Kusnul dan dalam otot berhubungan dengan masa
Zainal Munir (2011) dan Yuniati otot dan simpangan glikogen, oleh
Valentina (2010) yang menyimpulkan karena itu bila otot berada dalam
ada pengaruh bermakna (signifikan) pembentukan dibutuhkan kalium
dari pemberian jus mentimun terhadap dalam jumlah cukup. Tekanan darah
penurunan tekanan darah. normal memerlukan perbandingan
Penurunan tekanan darah antara natrium dan kalium yang sesuai
terjadi karena mentimun mempunyai di dalam tubuh. Perkiraan kebutuhan
kandungan kalium menyebabkan kalium di dalam tubuh, karena
penghambatan pada Renin- merupakan bagian esensial semua sel
Angiotensin System juga menyebabkan hidup, kalium banyak terdapat dalam
terjadinya penurunan sekresi bahan makanan, salah satunya adalah
aldosteron, sehingga terjadi penurunan mentimun. Kebutuhan minimum akan
reabsorpsi natrium dan air di tubulus kalium sebanyak 2000 mg sehari.
ginjal. Akibat dari mekanisme Pemenuhan kalium kurang dari
tersebut, maka terjadi peningkatan minimum maka jantung akan
diuresis yang menyebabkan berdebar-debar detaknya dan
berkurangnya volume darah, sehingga menurunkan kemampuan untuk
tekanan darah pun menjadi turun. memompa darah. Asupan kalium yang
Selain itu, kalium juga akan meningkat akan menurunkan tekanan
menyebabkan terjadinya vasodilatasi darah sistolik dan diastolik.
pembuluh darah perifer, akibatnya
terjadi penurunan resistensi perifer, KESIMPULAN
dan tekanan darah juga menjadi turun. 1. Tekanan darah sistolik sebelum diberikan
Hal tersebut tejadi karena kandungan jus mentimun 155 mmHg dan sesudah
didalam mentimun yaitu potassium, berikan jus mentimun 137 mmHg pada
magnesium, dan fosfor pada lansia dengan hipertensi di Dusun
mentimun yang berkhasiat Genggongan Desa Mangunjiwan
menurunkan tekanan darah tinggi. Kabupaten Demak.
Mentimun juga bermanfaat sebagai 2. Tekanan darah diastolik sebelum
detoksifikasi karena kandungan air diberikan jus mentimun 99 mmHg dan
sangat tinggi hingga 90% membuat sesudah diberikan jus mentimun 87
mentimun memiliki efek diuretic. mmHg pada lansia dengan hipertensi di
Mineral yang kaya dalam mentimun Dusun Genggongan Desa Mangunjiwan
memang mampu mengikat garam dan Kabupaten Demak.
dikeluarkan melalui urin (Kholis, 3. Ada perbedaan tekanan darah sistolik
2011). pada lansia dengan hipertensi sebelum
Konsumsi kalium dalam perlakuan dengan takanan darah sistolik
jumlah yang tinggi dapat melindungi pada lansia dengan hipertensi sesudah
individu dari hipertensi. Fungsi dari perlakuan.
kalium adalah bersama natrium, 4. Ada perbedaan tekanan darah diastolik
kalium memegang peranan dalam pada lansia dengan hipertensi sebelum
pemeliharaan keseimbangan cairan perlakuan dengan takanan darah diastolik
dan elektrolit serta keseimbangan pada lansia dengan hipertensi sesudah
asam basa. Bersama kalsium, kalium perlakuan.
berperan dalam transmisi saraf dan 5. Ada pengaruh yang signifikan jus
relaksasi otot. Di dalam sel, kalium mentimun terhadap tekanan darah
berfungsi sebagai katalisator dalam sistolikdan diastolik pada lansia dengan
banyak reaksi biologik, terutama hipertensi di Dusun Genggongan Desa
dalam metabolisme energi dan sintesis Mangunjiwan Kabupaten Demak dengan
glikogen dan protein. Kalium berperan nilai p value sebesar 0,000 (p < 0,05).

80 Pengaruh Pemberian Jus Mentimun Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi
di Posyandu Di Kabupaten Demak
Agung Prakoso, Fery Agusman MM, Sonhaji
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL II PPNI JAWA TENGAH 2014

DAFTAR PUSTAKA

Adif. M. 2009. Cara Mudah Memahami dan


Megatasi Hipertensi, Jantung, dan
Strok. Yogyakarta: D’loka grafika.
Anggraini, A. D et al. 2009. Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan Kejadian
Hipertensi pada Pasien yang Berobat
di Poliklinik Dewasa Puskesmas
Bangkinang Periode Januari Sampai
Juni 2008.
Anonimous. 2008. Makanan Sehari-Hari
Pengendali Hipertensi. Majalah
Nirmala, hlm 21-25.
Ari Wulandari. 2011. Cara Jitu Mengatasi
Hipertensi. Yogyakarta : CV. Andi
Offset.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Suatu
Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi
Revisi Kelima. Penerbit Rineka Cipta.
Jakarta.
Arita Murwani. 2008. Ketrampilan Dasar
Praktek Klinik Keperawatan. Jakarta :
EGC.
Darmojo, R. Boedhi dan H. Hadi Martono.
2004. Buku Ajar Geriatri (Ilmu
Kesehatan Usia Lanjut) Ed 3. Jakarta :
FKUI.
Dewi. S & Familia. D. 2010. Hidup Bahagia
Dengan Hipertensi. Yogyakarta : A
Plus.
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak. 2012.
(Tidak di Publikasikan).
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2010.
Profil Kesehatan Jawa Tengah.
Fikri. 2008. Mentimun, Murah dan
Menyegarkan. Tabloid Cempaka, hlm
28-30.
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC.
Gunawan, D. 2009. Perubahan Anatomik
Organ Tubuh Pada Penuaan, (online),
(http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&
menu=news&option=detail&nid=122)

Pengaruh Pemberian Jus Mentimun Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi 81
di Posyandu Di Kabupaten Demak
Agung Prakoso, Fery Agusman MM, Sonhaji

Anda mungkin juga menyukai