Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Setelah anggaran operasi (anggaran penjualan sampai dengan anggaran laba rugi) PT Semesta Raya untuk tahun 2014 selesai disusun maka PT SR kemungkinan
menyusun anggaran keuangan yang terdiri dari berikut ini.
1. Anggaran kas
2. Anggaran laporan posisi keuangan atau Laporan Posisi Keuangan Pro Forma
Anggaran kas memperlihatkan penerimaan dan pengeluaran kas dari berbagai sumber dalam suatu periode. Anggaran kas memberikan informasi kepada manajemen
tentang kemungkinan perusahaan akan mengalami kelebihan kas atau justru mengalami kekurangan kas. Hal ini penting karena kas adalah hal yang utama dalam
perusahaan.
Jika manajemen memperkirakan perusahaan akan mengalami kekurangan kas karena penerimaan kas yang lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran kasnya
maka perusahaan harus mencari sumber pendanaan untuk menutupi kekurangan kas tersebut. sebaliknya jika manajemen memperkirakan perusahaan akan mengalami
kelebihan kas karena penerimaan kas yang lebih besar dari pengeluaran kas maka manajemen harus memutuskan kelebihan kas tersebut akan diinvestasikan pada
instrumen investasi apa saja.
PT SR membuat anggaran kas untuk setiap tiga bulan (triwulan). Berikut ini adalah data dan informasi yang diperlukan untuk membuat anggaran kas
PT SR untuk tahun 2014.
1. Saldo kas per 1 Januari 2014 sebesar Rp. 500.000.000.
2. Saldo piutang dagang per 31 desember 2013 sebesar Rp. 750.000.000. Piutang dagang tersebut diperkirakan akan dapet tagihan sebesar 75% di triwulan
ke-1 dan sebesar 20% ditagih di triwulan ke-2. Piutang dagang yang tidak dapat tertagih yang berasal dari saldo piutang dagang per 31 desember 2013
adalah sebesar 5%.
3. Saldo utang dagang per 31 desember 2013 sebesar Rp. 500.000.000. Seluruh utang tersebut dibayar pada triwulan ke-1 di tahun 2014.
4. Perkiraan penjualan barang jadi untuk tahun 2014 yang diperoleh dari anggaran penjualan memperlihatkan informasi sebagai berikut.
Berikut ini adalah informasi yang terkait dengan penjualan PT Semesta Raya.
a. Penjualan dilakukan secara kredit dan tunai. Pada setiap triwulan penjualan yang dilakukan secara kredit adalah sebesar 80% dari total penjualan
sedangkan sisanya adalah penjualan tunai. Penjualan yang dilakukan secara tunai memperoleh potongan penjualan sebesar 5%.
b. Berikut ini adalah pola penagihan piutang PT SR.
60% Pada triwulan terjadinya penjualan dan mendapat potongan penjualan sebesar 2%.
38% Pada triwulan berikutnya
2% Diperkirakan tidak tertagih
5. Berikut ini adalah data-data yang dibutuhkan untuk menentukan Pembelian bahan baku untuk tahun 2014.
6. Perusahaan melakukan pembelian bahan baku dari pemasok dengan dua cara yaitu secara tunai dan kredit. Pembelian bahan baku sebesar 60% dilakukan
secara tunai setiap triwulannya dan memperoleh potongan pembelian sebesar 5%. Pembelian bahan baku secara kredit pada suatu triwulan akan dilunasi pada
triwulan berikutnya setelah pembelian dilakukan.
7. Saldo utang dagang per 31 desember 2013 diperkirakan sebesar Rp. 64.000.000 dan akan dibayar pada triwulan ke-1 2014.
8. Jumlah jam kerja langsung berikut upah per jamnya Departemen pemotongan dan Departemen penjahitan adalah sebagai berikut.
Departeman Pemotongan
Total Jam Tenaga Kerja Upah/Jam Tenaga Kerja
Triwulan
Langsung Yang Dibutuhkan Langsung
TW 1 17.420 Rp 5.000
TW 2 21.900 Rp 5.000
TW 3 21.900 Rp 5.000
TW 4 26.380 Rp 5.000
Departeman Pemotongan
Total Jam Tenaga Kerja Upah/Jam Tenaga Kerja
Triwulan
Langsung Yang Dibutuhkan Langsung
TW 1 43.550 Rp 6.000
TW 2 54.750 Rp 6.000
TW 3 54.750 Rp 6.000
TW 4 65.950 Rp 6.000
9. Gaji tenaga kerja langsung dibayarkan pada setiap akhir sehingga tidak ada utang gaji di akhir setiap triwulan.
10. Biaya overhead produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi barang untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut.
Departemen Penjahitan
Gaji Penyelia Pabrik Rp 8.400.000
Perawatan Mesin Rp 3.000.000
Asuransi Pabrik Rp 10.000.000
Total alokasi biaya overhead pabrik untuk Departemen Penjahitan Rp 21.400.000
Total Biaya Overhead 2014 Rp 28.000.000
Seluruh pengeluaran asuransi pabrik dibayar pada awal tahun atau triwulan ke-1.
a. Termasuk di dalam biaya perawatan mesin adalah biaya penyusutan peralatan perawatan mesin sebesar Rp. 1.000.000. Biaya perawatan mesin
dibayarkan merata setiap akhir triwulan.
b. Biaya overhead produksi berupa gaji penyelia dibayar pada setiap akhir bulan periode terjadinya biaya hingga tidak ada utang gaji penyelia produksi di
akhir tahun. Biaya gaji penyelia produksi per tahun adalah Rp. 12.000.000. Penyelia produksi mengawasi Departemen pemotongan dan penjahitan.
11 Beban operasi yang dianggarkan untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut.
Pembayaran beban iklan di tahun 2014 sama untuk setiap triwulan (beban iklan tahun 2014 dibagi dengan 4) dilakukan pada setiap awal triwulan.
a. Beban gaji bagian penjualan sebesar Rp. 250.000.000. Per tahun (dibagi rata untuk setiap triwulan) dibayarkan setiap akhir bulan.
b. Beban gaji bagian administrasi sebesar Rp. 200.000.000 Per tahun (dibagi rata untuk setiap triwulan) dibayarkan setiap akhir bulan.
c. Beban komisi penjualan sebesar Rp.644.000.000 dibayarkan pada akhir triwulan ke-2 dan ke-4 dengan jumlah yang sama untuk setiap triwulan.
d. Perusahaan membeli polis asuransi untuk gedung kantor Departemen Penjualan Dan Departemen Administrasi setiap tahunnya. Pembelian polis asuransi
gedung tersebut dilakukan pada setiap tanggal 2 Januari setiap tahunnya.
e. Perusahaan membeli perlengkapan kantor untuk Departemen penjualan dan Departemen administrasi secara tunai untuk memenuhi kebutuhan
perlengkapan kantor untuk dua triwulan. Pembelian untuk kebutuhan triwulan 1 dan 2 dilakukan pada 1 Januari Sedangkan untuk kebutuhan triwulan 3
dan 4 dilakukan pada tanggal 1 Juli. Pemakaian perlengkapan sama untuk setiap triwulannya.
f. Pengeluaran beban telepon sama untuk setiap triwulannya dan dibayarkan pada setiap akhir triwulan untuk Departemen Penjualan Dan Departemen
Administrasi.
g. Pengeluaran beban listrik sama untuk setiap triwulan dan dibayarkan pada setiap akhir triwulan untuk Departemen Penjualan Dan Departemen
Administrasi.
12. Jika perusahaan mengalami kekurangan kas pada setiap akhir triwulan maka perusahaan akan melakukan pinjaman dari bank pada kelipatan Rp.50.000.000.
Bunga atas pinjaman diperkirakan sebesar 12% pertahun. Pokok pinjaman dan beban bunga akan dibayarkan jika saldo kas akhir triwulan bulan mengalami
surplus atau kelebihan kas.