Anda di halaman 1dari 12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai unsur-

unsur yang keterhubungan satu sama lain dalam mewujudkan tujuan

tertentu secara efektif dan efisien. Kata “sistem” pun sering kali

digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang menjadikan maknanya

berbeda-beda sesuai dengan bidang yang dimaksud.

Kata “sistem” secara etimologis, berasal dari bahasa latin

(systema) dan bahasa yunani (sustema) yang sering digunakan untuk

memudahkan dalam menggambarkan interaksi didalam suatu entitas.

Sedangkan menurut para ahli :

a. Azhar Susanto (2017:22) mengatakan sistem adalah

kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun

baik fisik dan non fisik yang saling berhubungan satu sama

lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu

tujuan tertentu.

b. Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011:3) mengatakan

sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung

dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

c. Mulyadi (2016:5) mengatakan sistem adalah suatu jaringan

prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

6
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahawa sistem

adalah kumpulan dari unsur/bagian/komponen yang saling

berhubungan/bergantung satu sama lain dan bekerja sama dengan baik

sesuai dengan pola yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.

2.2 Pengertian Informasi

Secara etimologi, kata informasi berasal dari bahasa Perancis kuno

yaitu informaction yang diambil dari bahasa latin informationem yang

berarti “garis besar, konsep, ide”. Kata informasi sering digunakan pada

masyarakat umum dalam kehidupan sehari-hari. Makna informasi pada

masyarakat umum merupakan berita yang berisikan tentang kabar yang

dapat membuat pendengar atau pembaca mengetahui kabar terbaru.

Makna dari kata informasi menurut para ahli sistem informasi

mendefinisikan sebagai berikut:

a. Krismiaji (2015:14) mengatakan informasi merupakan data

yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan

manfaat.

b. Azhar Susanto (2017:38) mengatakan informasi adalah hasil

pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli sistem informasi dan

secara etimologi dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah

kumpulan data yang telah diolah menjadi bentuk yang dapat menafsirkan

suatu hal tertentu dan dapat memberikan manfaat.

7
2.3 Pengertian Sistem Informasi

Pada kata sistem informasi ini, kata tersebut sudah termasuk kata

yang penggunaannya digunakan oleh kalangan orang berpendidikan. Hal

ini dikarenakan penempatan kata tersebut lebih banyak pada perusahaan

yang latar belakang karyawannya berpendidikan dan pada dunia

pendidikan yang merupakan ilmu pengetahuan yang harus dimiliki orang

berpendidikan.

Menurut beberapa ahli tentang sistem informasi dapat didefinisikan

sistem informasi sebagai berikut:

a. Kadir (2014:9) menjelaskan sistem informasi adalah sebuah

rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan,

diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada

pemakai.

b. Krismiaji (2015:15) mengatakan bahwa sistem informasi adalah

cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukan,

dan mengolah serta menyimpan data, dan cara-cara yang

diorganisasi untuk menyimpan, mengolah, mengendalikan, dan

melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah

organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Diana dan Setiawati (2011:4) mendefinisikan sistem informasi,

yang kadang kala disebut sebagai sistem pemrosesan data,

merupakan sistem buatan manusia yang biasanya terdiri dari

sekumpulan komponen (baik manual maupun berbasis

komputer) yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan,

8
dan mengelola data serta menyediakan informasi mengenai

saldo persediaan.

Berdasarkan penjelasan beberapa ahli sistem informasi di atas

dapat disimpulkan sistem informasi adalah sebuah data yang

dikumpulkan, diolah, dan disimpan secara sistematis menjadi informasi

yang terukur kebenarannya, dan menyampaikan informasi kepada orang

yang sudah menunggu informasi tersebut.

2.4 Pengertian Analisis

Analisa berasal dari kata Yunani Kuno “analusis” yang berarti

melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata yaitu “ana” yang

berarti kembali dan “luein” yang berarti melepas. Analisis dapat

dianggap pula sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk

mencari informasi yang tidak terlihat.

Menurut Satori dan Komariah (2014:200) mengatakan bahwa

analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus

kajian menjadi bagian-bagian (decomposition) sehingga susunan/tahanan

bentuk sesuatu yang diurai itu tampak dengan jelas dan karenanya bisa

secara lebih terang ditangkap maknanya atau lebih jernih dimengerti

duduk perkaranya.

Menurut Spradley (dalam Sugiyono, 2014:89) menjelaskan bahwa

analisis adalah sebuah kegiatan untuk mencari suatu pola, selain itu

analisis merupakan cara berpikir yang berkaitan dengan pengujian secara

sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antara

bagian dan hubungannya dengan keseluruhan.

9
Dapat dikatakan bahwa analisis merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan secara sistematis dan berpikir kritis untuk mencari sebuah

informasi yang dapat menjadi sebuah solusi suatu permasalahan yang

harus dilakukan dengan penelitian untuk mendapatkan informasi yang

terukur kebenerannya.

Dalam mempermudah menganalisis suatu permasalahan

digunakanlah alat bantu analisis, yaitu; 1) Flow Map, 2) Data Flow

Diagarm (DFD), dan 3) Kamus Data. Alat bantu analisis tersebut dapat

membantu menganalisis dengan tepat dan benar.

2.4.1 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:288) Data flow diagram

(DFD) atau dalam bahasa indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD)

adalah refresentasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan

transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengatur

dari masukan (input) dan keluaran (output).

DFD/DAD merupakan interpretasi dari sistem yang sudah berjalan

ataupun yang belum berjalan. Menggunakan DFD/DAD sangat berguna

untuk membaca proses suatu informasi dengan mudah, dikarenakan

sangat jelasnya proses aliran informasi. Sehingga, dapat menjadi lebih

fokus dalam pengembangan sistem tersebut.

10
Notasi pada Data Flow Diagram (DFD)/Diagram Alir Data (DAD)

sebagaimana berikut:

Tabel 2.1 Notasi DFD/DAD

Dalam pembuatan Diagram Alir Data (DAD) terdapat 3

tingkatan/level, yaitu:

1. Diagram konteks

Pada diagram konteks ini merupakan tingkatan level tertinggi

pada DAD. Diagram konteks ini menggambarkan seluruh

proses yang berada pada sistem tersebut. Pada diagram ini,

11
tidak terdapat penyimpanan. Dikarenakan, entitas eksternal

yang berisikan data-data utama hanya menuju sistem dan

berasal dari sistem.

2. Diagram nol (level-1)

Diagram level nol merupakan penguraian dari diagram konteks,

pada diagram ini terdapat penyimpanan. Diagram ini

menjelaskan lebih detail proses sebuah sistem dari diagram

konteks, dikarenakan level diagram ini berada ditengah antara

diagram konteks dengan diagram rinci.

3. Diagram rinci

Pada diagram rinci ini merupakan tingkatan dibawah diagram

nol yang berfungsi untuk menguraikan diagram nol tersebut

menjadi lebih detail sampai menjadi suatu proses tidak dapat

diurai kembali.

Pada Diagram Alir Data ini terdapat sebuah aturan dalam

penggunaannya untuk membuat suatu model sistem sebagaimana berikut:

1. Pada DAD tidak dibolehkan menghubungkan secara langsung antara

external entity dengan external entity.

2. Pada DAD tidak dibolehkan menghubungkan data secara langsung

antara data store yang satu dengan yang lainnya.

3. Pada DAD tidak dibolehkan menghubungkan data secara langsung

antara data store dengan external entity.

4. Setiap proses data flow yang masuk terdapat data flow yang keluar.

12
2.4.2 Kamus Data (KD)

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:73), kamus data (data

dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data yang

digambarkan pada DAD. Kamus data adalah kumpulan daftar elemen

data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan

(input) dan keluaran (output) dapat dipahami secaraumum (memiliki

standar cara penulisan). Kamus data dalam implementasi program dapat

menjadi parameter masukan atau keluaran dari sebuah funsi atau

prosedur.

1. Kamus data ikut serta dalam perancangan dan pengembangan

sistem dikarekan sebagaimana berikut:

a. Dapat menjelaskan arti penggambaran DAD berupa aliran data

dan penyimpanan.

b. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui

aliran.

c. Dapat menjelaskan data yang mengalir dalam sistem tersebut

berupa spesifikasi nilai dan satuan yang relevan.

2. Terdapat 2 kegunaan dari kamus data, yaitu:

i. Tahap analisis sistem

Dalam hal ini digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis

sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir atau

dari sistem.

ii. Tahap perancangan sistem

13
Dalam hal ini kamus data digunakan untuk merancang input,

laporan dan database yang dibuat berdasarkan DFD.

Pada kamus data ini mempunyai notasi kamus data untuk membaca

sebuah sistem yangmenggunakan simbol. Sebagaimana berikut:

Tabel 2.2 Notasi Kamus Data


Simbol Keterangan

= terdidri atas, mendefinisikan, diuraikan menjadi, artinya

+ Dan

() optional (pilihan boleh dan tidak boleh)

{} Pengulangan

[] memilih salah satu dari sejumlah alternative, seleksi

** Komentar

@ identifikasi atribut kunci

| Pemisah sejumlah alternative pilihan antara symbol

2.4.3 Database

Menurut Indrajani, S.Kom, MM (2015:70), basis data adalah

kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan didesain untuk

mendapatkan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.

Database atau basis data merupakan sudah menjadi bagian dalam

kehidupan manusia. Pada dasarnya manusia dalam hal melakukan

14
sesuatu kegiatan dengan tidak sadar menggunakan basis data. Basis data

merupakan media untuk menyimpan data yang sewaktu-waktu dapat

diakses dengan mudah dan cepat. Menyimpan suatu keadangan pada

otak manusia merupakan sebuah contoh dapat disebut basis data yang

dimiliki manusia sebagai kodrat sejak lahir, yang digunakan untuk

merekam pengalaman yang didapatnya dan sewaktu-waktu akan

digunakan untuk melalui suatu permasalahan.

Menurut Sri Mulyani (2016:31) menjelaskan bahwa ada tiga

struktur database yang sering digunakan yaitu:

1) Hierarchical database structures

Seperti namanya hierarchical database structure, struktur

database ini menggunakan metode parent-children dimana setiap

satu parent mempunyai beberapa children, sebagai contoh sebuah

organisasi yang mempunyai beberapa divisi. Hierarchical

database structures dibentuk dengan data group, sub group dan

terus kebawah. Jika diilustrasikan struktur database ini seperti

percabangan pohon.

Hierarchical database structure, menggunakan pointer untuk

menunjuk dan mengambil data perbari. Struktur ini tidak

menyimpan data secara fisik, sehingga jika jumlah data besar dan

pengguna ingin mengambil satu record dari sekian banyak data,

maka struktur ini akan memerlukan waktu yang lama, sehingga

struktur ini tidak efisien jika digunakan pada database dengan

jumlah data yang cukup tinggi.

15
2) Network database structure

Struktur database ini dikembangkan unutk mengambil data pada

record tertentu dari sekian banyak data. Dengan menggunakan

network database structuri, sistem bisa langsung menunjuk pada

record tertentu. Namun, pada prakteknya struktur ini masih

mempunyai banyak kelemahan dan kesalahan ketika menunjuk

pada satu record tertentu.

3) Relational database structure

Relational database structures merupakan penemuan dari CJ

Date dan E.F Codd yang melakukan penelitian menggunakan

aljabar relational. Struktur ini menutup kelemahan dari dua

strukutr sebelumnya. Struktur ini tidak menggunakan pointer

ataupun alamatunutk menunjukan data pada record tertentu,

melainkan dengan menggunakan relasi yang implisit antara tabel.

Relasi yang implisit secara tidak langsung menunjukan relasi

dengan menggunakan data yang ada pada tabel yang dihubungkan

yang dipresentasikan pada kolom, sehingga jika terdapat dua atau

lebih tabel yang mempunyai kolom yang sama pada satu

baris,maka kedua tabel ini bisa digabungkan.

2.5 Pengertian Sistem Pelaporan

Sistem pelaporan merupakan sebuah alur untuk melaporkan sesuatu

yang dianggap penting untuk seseorang atau bentuk pertanggungjawaban

16
pegawai kepada pimpinan. Menurut Indra Bastian (2010:297)

mengatakan pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk

mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas serta sumber

daya yang harus dipertanggungjawabkan. Pelaporan ini merupakan

wujud dari proses akuntabilitas kinerja.

2.6 Pengertian Penilaian Kerja

a) Menurut Benardi dan Russel yang di terjemah oleh Khairul Umam

(2010:190-191)[12],mengemukakan bahawa :”Penilaian kinerja

adalah cara mengukur kontribusi Individu(Karyawan) pada organisasi

tempat merka bekerja”.

b) Menurut Serdamayanti (2010:261)[13],mengemukakan

bahwa:”Penilaian kinerja adalah sistem formal untuk memeriksa atau

mengkaji dan mengevaluasi secara berkala kinerja seseorang”.

c) Menurut Mondy and Noe dalam Marwansyah,(2010:228)[14]

“Penilaian kinerja adalah sistem formal untuk memeriksa atau

mengkaji atau mengevaluasi kinerja seseorang atau kelompok”.

17

Anda mungkin juga menyukai