Anda di halaman 1dari 11

PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 16. NO.

3 (2018)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ds
| 1412-632X (Cetak) | 2614-6789 (Online) |

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN


PRINSIP-PRINSIP DASAR GOOD CORPORATE DI INDONESIA
(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI JAKARTA
TAHUN 2015)

Salikim
Akuntansi, Universitas Buddhi Dharma, Indonesia, Banten

ABSTRAK
Terkait dengan prinsip kewajaran (fairness), suatu informasi akuntansi disebut
wajar apabila disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum di
Indonesia. Tingkat kewajaran tersebut berasal dari opini yang diberikan oleh akuntan
publik, dalam hal ini auditor, berdasarkan petimbangan profesional mereka. Prinsip
ke dua, yaitu akuntabilitas (accountability) melibatkan peran akuntan yang ada di
posisi komite audit. Prinsip ini menekankan pada kualitas informasi yang disajikan
perusahaan.
Untuk itu informasi yang ada dalam perusahaan harus diukur, dicatat, dan
dilaporkan oleh akuntan sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku.
Prinsip GCG yang ke empat yaitu responsibility, prinsip ini berhubungan dengan
tanggungjawab perusahaan sebagai anggota masyarakat yaitu dengan cara
mengakomodasi kepentingan pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan.
Prinsip yang terakhir adalah independensi (independency), masalah independensi
merupakan fokus utama bagi para akuntan publik atau auditor eksternal.

Kata kunci : independensi, kedudukan dewan direksi, komisaris, komite audit,


budaya perusahaan, kepemilikan, komposisi pemegang saham,
hukum, peraturan dan good corporate governance (GCG)

ABSTRACT
In relation to the fairness principle, an accounting information is considered fair when
presented in accordance with the Common Accepted Accounting Principle in Indonesia. The
level of fairness comes from the opinions given by public accountants, in this case auditors,
based on their professional judgment. This principle emphasizes the quality of information
presented by the company.
Therefore, the information contained in the company must be measured, recorded and
reported by the accountant in accordance with accepted accounting principles and standards.
The fourth principle of GCG is responsibility, this principle relates to corporate responsibility
as a member of society that is by accommodating the interests of parties related to the company.
The latter principle is independence, the issue of independence is the main focus for public
accountants or external auditors.

Keywords: independence, the position of the board of directors, commissioners, audit


committee, corporate culture, ownership, shareholder composition, laws,
regulations and good corporate governance (GCG)

1
SALIKIM / PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 16. NO. 3 (2018)

PENDAHULUAN bagian dari perusahaan publik, baik


Istilah Corporate dikarenakan peraturan maupun yang
Governance pertama kali diperkenalkan ingin masuk ke dalam pergaulan bisnis
oleh Cadbury Committee tahun 1992 internasional. Di lain sisi GCG juga
dalam laporannya yang dikenal merupakan elemen penting di dalam
sebagai Cadbury Report (Tjager dkk., memberikan kontribusi terhadap
2003). Definisi Good Corporate kesuksesan suatu perusahaan, sama
Governance dari Cadbury pentingnya dengan tolak ukur kondisi
Committee yang berdasar pada teori keuangan suatu perusahaan. Namun
stakeholder adalah sebagai berikut : “A istilah corporate governance itu sendiri
set of rules that define the relationship secara eksplisit muncul pertama kali
between shareholders, managers, pada tahun 1984 dalam tulisan Robert
creditors, the government, employees I. Tricker. Di dalam bukunya, Tricker
and internal and external stakeholders memandang corporate governance
in respect to their rights and memiliki empat kegiatan utama
responsibilities”.(Seperangkat aturan sebagai berikut:
yang mengatur hubungan antara para Direction: Formulating the strategic
pemegang saham, manajer, kreditur, direction from the future of the
pemerintah, karyawan, dan pihak – enterprise in the long term; Executive
pihak yang berkepentingan lainnya action: Involvement in crucial
baik internal maupun eksternal lainnya executive decisions;
yang berkaitan dengan hak – hak dan Supervision: Monitoring and oversight
kewajiban mereka). Pengertian lain of management performance, and
menurut Surat Keputusan Menteri Accountability: Recognizing
Negara/Kepala Badan Penanaman responsibilities to those making
Modal dan Pembinaan BUMN No. legitimate demand for accountability.
23/M PM/BUMN/2000 tentang
Pengembangan Praktik GCG dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
Perusahaan Perseroan Uji Validitas
(PERSERO), GCG adalah prinsip Berdasarkan hasil uji validitas maka
korporasi yang sehat yang perlu dapat disimpulkan bahwa seluruh
diterapkan dalam pengelolaan item pernyataan untuk mengukur
perusahaan yang dilaksanakan semata masing – masing variabel penelitian
– mata demi menjaga kepentingan dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat
perusahaan dalam rangka mencapai bahwa r hitung lebih besar dari t tabel ,
maksud dan tujuan perusahaan. untuk sampel sebanyak 98 adalah
Permasalahan Good Corporate 0,198. Adapun hasil pengujian
Governance (GCG) saat ini sudah validitas dapat dilihat pada tabel 4.5
menjadi suatu kebutuhan bagi suatu sebagai berikut:
perusahaan yang sudah menjadi
PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 16. NO. 3 (2018)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ds
| 1412-632X (Cetak) | 2614-6789 (Online) |

Tabel 1
Butir Pernyataan r hitung t tabel Keterangan
1 0,345 0,198 VALID
2 0,411 0,198 VALID
3 0,502 0,198 VALID
4 0,205 0,198 VALID
5 0,383 0,198 VALID
6 0,434 0,198 VALID
7 0,341 0,198 VALID
8 0,502 0,198 VALID
9 0,550 0,198 VALID
10 0,538 0,198 VALID
11 0,490 0,198 VALID
12 0,525 0,198 VALID
13 0,589 0,198 VALID
14 0,638 0,198 VALID
15 0,502 0,198 VALID
16 0,615 0,198 VALID
17 0,497 0,198 VALID
18 0,599 0,198 VALID
19 0,529 0,198 VALID
20 0,503 0,198 VALID
21 0,465 0,198 VALID
22 0,551 0,198 VALID
23 0,604 0,198 VALID
24 0,630 0,198 VALID
25 0,578 0,198 VALID
26 0,566 0,198 VALID

Nilai t tabel pada penelitian ini karena nilai r hitung lebih besar dari t
untuk N sebanyak 98 dengan taraf tabel. Semua pernyataan di dalam
signifikansi 5% adalah sebesar 0,198 kuesioner yang merupakan pembentuk
sehingga nilai ini akan digunakan variabel telah valid. Hasil pengujian
sebagai pembanding dengan nilai r validitas ini menyatakan bahwa
hitung yang diperoleh dari semua pernyataan dalam kuesioner
pengolahan dengan menggunakan dapat digunakan dan selanjutnya
SPSS. Tabel 1 merangkum output pengujian realibilitas dapat dilakukan.
pengujian validitas yang terdapat
pada lampiran. Pengujian Normalitas
Berdasarkan hasil pengujian diatas Pengujian normalitas
maka semua butir pernyataan yang dilakukan dengan menggunakan
diajukan pada kuesioner penelitian ini pengujian One-Sample Kolmogorov-
dapat dikatakan valid dan dapat Smirnov.
digunakan sebagai instrumen penelitian

3
SALIKIM / PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 16. NO. 3 (2018)

Tabel 2 Uji Normalitas Data


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 X3 X4 Y
N 98 98 98 98 98
Normal Parametersa,b Mean 22.87 30.90 22.71 29.30 26.80
Std. Deviation 3.210 3.222 3.398 3.670 3.029
Most Extreme Differences Absolute .080 .110 .104 .092 .332
Positive .080 .101 .104 .077 .332
Negative -.078 -.110 -.076 -.092 -.304
Test Statistic .080 .110 .104 .092 .332
Asymp. Sig. (2-tailed) .132c .005c .011c .039c .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Dari data diatas dapat disimpulkan X3 = 0,104 yang artinya > 0,05 maka
bahwa Kolmogorov-Smirnov diatas populasi berdistribusi normal
maka X4 = 0,092 yang artinya > 0,05 maka
X1 = 0,080 yang artinya > 0,05 maka populasi berdistribusi normal
populasi berdistribusi normal Y = 0,332 yang artinya > 0,05 maka
X2 = 0,110 yang artinya > 0,05 maka populasi berdistribusi normal
populasi berdistribusi normal

Pengujian Multikolinearitas Pengujian dapat dilakukan dengan


Multikolinearitas dapat collinearity Statistics yang ditunjukkan
timbul jika variabel bebas saling oleh Nilai Variance Inflaaction Factor
berkorelasi satu sama lain, sehingga (VIF).
multikolinearitas hanya dapat
terjadi pada regresi berganda.

Tabel 3 Pengujian Multikolinearitas


Standardi
zed
Unstandardized Coefficien Collinearity
Coefficients ts Statistics
Std. Toleranc
Model B Error Beta T Sig. e VIF
1 (Constant) 8.260 .946 8.733 .000
X1 .025 .030 .096 .851 .397 .801 1.248
X2 .040 .032 .155 1.244 .217 .654 1.529
X3 -.033 .034 -.135 -.971 .334 .523 1.911
X4 .007 .031 .032 .231 .818 .540 1.853

Dependent Variable: Y
PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 16. NO. 3 (2018)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ds
| 1412-632X (Cetak) | 2614-6789 (Online) |

pada tabel terlihat bahwa nilai dapat dinyatakan tidak mengandung


tolerance lebih besar dari 0,10 sehingga multikolinearitas.
dapat dikatakan tidak terjadi Regresi berganda yang baik tidak
Multikolinearitas. Nilai tolerance boleh mengandung dua buah variabel
berkisar 0,523 sampai 0,801, dari nilai bebas yang saling berkorelasi. Hasil
Variance Inflaaction Factor (VIF) > 10,00 yang ditunjukkan oleh output pada
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi tabel 4.9 memberikan kesimpulan
multikolinearitas karena tidak ada nilai bahwa model yang diajukan tidak
VIF yang lebih besar dari 10,00 hasil ini mengandung multikolinearitas
menunjukkan nilai – nilai tersebut sehingga dapat digunakan dalam
pengujian hipotesis.
Deskripsi Statistik dalam melakukan analisa
Ukuran – ukuran statistik permasalahan. Pada tabel
deskriptif dapat memberikan merangkumkan statistik deskriptif
gambaran yang cukup bermanfaat variabel dalam penelitian ini.

Tabel 4 Rangkuman Statistik Deskriptif


Descriptive Statistics
Std.
Minim Maxim Deviati Varia
N Range um um Mean on nce
Statist Statist Statist Std. Statist
ic ic Statistic Statistic ic Error Statistic ic
X1 98 15 15 30 22.87 .324 3.210 10.302
X2 98 22 13 35 30.90 .325 3.222 10.381
X3 98 18 12 30 22.71 .343 3.398 11.546
X4 98 21 14 35 29.30 .371 3.670 13.468
Y 98 7 23 30 26.80 .306 3.029 9.174
Valid N (listwise) 98

Jika dilihat dari deskriptif statistik Pengujian Hipotesis Pertama


dapat diambil kesimpulan bahwa Pengujian hipotesis mengenai
dari 98 sampel yang diteliti didapat pengaruh Independesi dan
rata – rata dari masing – masing Kedudukan Dewan Direksi Komisaris
variabel sebagai berikut X1 : 22,87 , X2 dan Komite Audit, Budaya
: 30,90 , X3 : 22,71 dan X4 : 29,30. Perusahaan (corporate culture),
Dengan nilai sebaran kuisioner dari Kepemilikan dan Komposisi
masing – masing variabel data Pemegang Saham dan Hukum atau
terendah X1 : 15 , X2 : 13, X3 : 12, dan Peraturan terhadap implementasi
X4 : 14 dan data tertinggi X1 : 30, X2 good corporate governance dengan
: 35, X3 : 30, dan X4 : 35 menggunakan regresi linier

5
SALIKIM / PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 16. NO. 3 (2018)

berganda untuk uji t, uji F dan Berdasarkan dari hasil analisis


analisis koefisien determinasi (R2). regresi ganda didapat hasil sebaga
berikut:

Tabel 5 Hasil Persamaan Regresi Linier


Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model B Std. Error
1 (Constant) 4,906 .137
X1 .133 .051
X2 .157 .066
X3 -.044 .057
X4 .004 .061
a. Dependent Variable: Y

Adapun hasil persamaan regresi linier budaya perusahaan, kepemilikan dan


berganda yang telah dilakukan pada komposisi pemegang saham, dan
model penelitian adalah sebagai hukum atau peraturan) bila variabel
berikut: independen naik atau berpengaruh
Y = a + X1 + X2 + X3 + X4 dalam satu satuan, maka variabel
Y = 4,906 + 0,133X1 + 0,157X2 – implementasi good corporate governance
0,044X3 + 0,004X4 akan naik atau terpenuhi 4.906%.
Keterangan : (Prof.DR.Sugiyono, 2015)
Y : implementasi good corporate - Apabila Independesi dan
governance (GCG) Kedudukan Dewan Direksi,
a : konstanta Komisaris dan Komite Audit
X1 : Independesi dan Kedudukan berjalan dengan baik maka
Dewan Direksi, Komisaris dan implementasi good corporate
Komite Audit governace akan meningkat
X2 : Budaya Perusahaan (corporate sebesar 0,133
culture) - Apabila Budaya Perusahaan
X3 : Kepemilikan dan Komposisi diterapkan atau meningkat maka
Pemegang Saham implementasi good corporate akan
X4 : Hukum dan Peraturan. meningkat sebesr 0,157
Dari persamaan regresi yang telah - Kepemilikan dan Pemegang
dilakukan tersebut dapat dijelaskan Saham tidak memberikan
beberapa hal sebagai berikut: pengaruh yang signifikan
Dengan menggunakan derajat terhadap peningkatan
keyakinan 95% atau taraf nyata 5% implementasi good corporate
maka nilai t tabel adalah sebesar 1,985 sebesar 0,044
Jika nilai konstanta positif menunjukan - Apabila hukum dan peraturan di
pengaruh positif variabel independen tingkatkan akan memberikan
(Independesi dan kedudukan dewan pengaruh terhadap implemenasi
direksi, komisaris dan komite audit, good corporate sebesar 0,004
PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 16. NO. 3 (2018)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ds
| 1412-632X (Cetak) | 2614-6789 (Online) |

Untuk mengukur pengaruh variabel variabel dependen dapat dilihat dari


independen secara parsial terhadap Analisis tabel Coefficient berikut

Tabel 6 Uji t Parsial X1 terhadap Y


Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constan
4.251 .180 23.698 .000
t)
X1 .138 .047 .289 2.955 .004
a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil perhitungan variabel a = 0,05, hipotesis Ho ditolak dan


Independesi dan Kedudukan Dewan Hipotesis Ha diterima yang
Direksi, Komisaris dan Komite Audit menyatakan Independesi dan
(X1) menunjukkan bahwa t hitung Kedudukan Dewan Direksi, Komisaris
mempunyai nilai yang lebih besar dari dan Komite Audit (X1) secara parsial
pada t tabel (2,955 > 1,985) dengan berpengaruh signifikan terhadap
tingkat profitabilitas 0,004, dengan implementasi Good Coorporate
demikian dapat disimpulkan p = 0,004 < Governance ( Y).

Tabel 7 Uji t Parsial X2 terhadap Y


Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.273 .244 16.776 .000
X2 .161 .054 .290 2.970 .004
a. Dependent Variable: Y

Merupakan nilai koefisien regresi 0,004, dengan demikian dapat


variabel budaya perusahaan disimpulkan p = 0,004 < a = 0,05. Oleh
(corporate culture) (X2) dengan nilai karena t hitung lebih besar dari t tabel,
koefisien regresi sebesar 2,970 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi
Berdasarkan hasil perhitungan kesimpulannya secara parsial variabel
variabel integritas menunjukkan Budaya Perusahaan (X2) berpengaruh
bahwa t hitung mempunyai nilai yang signifikan terhadap implementasi Good
lebih besar dari pada t tabel (2,970 > Coorporate Governance (Y).
1,985), dengan tingkat profitabilitas

7
SALIKIM / PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 16. NO. 3 (2018)

Tabel 8 Uji t Parsial X3 terhadap Y


Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constan
4.531 .175 25.998 .000
t)
X3 .072 .045 .160 1.592 .115
a. Dependent Variable: Y

Dari data tersebut diatas dapat diartikan tingkat profitabilitas 0,115, dengan
bahwa X3 (kepemilikan dan komposisi demikian dapat disimpulkan p = 0,115 >
pemegang saham terhadap a = 0,05. Oleh karena t hitung lebih kecil
implementasi tata kelola perusahaan dari t tabel, maka hipotesis nol diterima.
(GCG) memiliki nilai koefisien regresi Jadi kesimpulannya secara parsial
sebesar 1,592. variabel kepemilikan dan komposisi
Berdasarkan hasil perhitungan variabel pemegang saham (X3) tidak
kompetensi menunjukkan bahwa t berpengaruh signifikan terhadap
hitung mempunyai nilai yang lebih kecil implementasi Good Corporate
dari pada t tabel (1,592 < 1,985), dengan Governance (Y).

Tabel 9 Uji t Parsial X4 terhadap Y


Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constan
4.429 .203 21.005 .000
t)
X4 .094 .048 .194 1.991 .045
a. Dependent Variable: Y

Nilai koefisien regresi Hukum dan karena t hitung lebih besar dari t tabel,
Peraturan (X4) memberikan pengaruh maka hipotesis nol ditolak. Jadi
yang signifikan terhadap implementasi kesimpulannya secara parsial variabel
tata kelola perusahaan (GCG) . Hukum dan Peraturan (X4)
Berdasarkan hasil perhitungan variabel berpengaruh signifikan terhadap
Hukum dan Peraturan menunjukkan implementasi Good Corporate
bahwa t hitung mempunyai nilai yang Governance (Y).
lebih besar dari pada t tabel (1,991 > Untuk mengukur pengaruh variabel
1,985) dengan tingkat profitabilitas independen secara simultan terhadap
0,000, dengan demikian dapat variabel dependen dapat dilihat dari
disimpulkan p = 0,045 < a = 0,05. Oleh analisis ANOVA pada tabel berikut:
PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 16. NO. 3 (2018)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ds
| 1412-632X (Cetak) | 2614-6789 (Online) |

Tabel 10 Uji Statistik F (Simultan)


ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regressio
33.671 4 8.418 4.043 .005b
n
Residual 193.645 93 2.082
Total 227.316 97
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X1, X2, X3, X4

Dari uji ANOVA atau F test, Pemegang Saham dan Hukum atau
didapat F hitung sebesar 4,043 Peraturan secara bersama – sama
dengan probabilitas 0,005. Karena berpengaruh dan signifikan
probabilitas jauh lebih kecil dari terhadap implementasi Good
0,05 maka model regresi dapat Corporate Governance (GCG).
digunakan untuk memprediksi Untuk mengukur seberapa
Independesi dan Kedudukan Dewan besar hubungan antara variabel
Direksi Komisaris dan Komite Audit, independen dengan variabel
Budaya Perusahaan (corporate dependen adalah nilai R yang ada pada
culture), Kepemilikan dan Komposisi tabel 4.17 berikut:

Tabel 11 Analisis Koefisien Determinasi (R2)


Model Summary
Mode R Adjusted R Std. Error of
l R Square Square the Estimate
1 .564 a .318 .288 2.555
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3

Berdasarkan hasil pengujian variabel independen sebesar 29%.


diperoleh nilai R sebesar 0,564 ini Dengan kata lain 29 % implementasi
menunjukkan bahwa variabel Good Corporate Governance (GCG)
Independesi dan Kedudukan Dewan mampu dijelaskan variabel
Direksi Komisaris dan Komite Audit, Independesi dan Kedudukan Dewan
Budaya Perusahaan (corporate culture), Direksi Komisaris dan Komite Audit,
Kepemilikan dan Komposisi Budaya Perusahaan (corporate culture),
Pemegang Saham dan Hukum atau Kepemilikan dan Komposisi
Peraturan mempunyai hubungan yang Pemegang Saham dan Hukum atau
kuat dengan implementasi Good Peraturan (100% - 29%) = 71%
Corporate Governance (GCG). Nilai dijelaskan oleh faktor lain diluar
Adjusted R Square sebesar 0,288 model yang tidak diikutkan dalam
mempunyai arti bahwa variabel penelitian ini.
dependen mampu dijelaskan oleh

9
SALIKIM / PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 16. NO. 3 (2018)

REFERENSI Perusahaan Publik di Indonesia” –


Dosen FH UII – Yogyakarta pada
Dr.Kadir,M.Pd, Penerbit, Statistika Jurnal Hukum No. 2 Vol. 15, April
Terapan (2015), Raja Grafindo 2008
Perkasa – Jakarta. Edy Sarjono, Faktor-faktor yang
John Wiley & Son, Inc, Corporate Mempengaruhi Kualitas Hasil
Governance and Ethics (2009); Pemeriksaan Satuan Pengawas
Zabihollah Rezaee Ph.D., CPA, Intern Dengan Good Corporate
CMA, CIA, CGFM, CFE by. Governance (GCG) sebagai variabel
Mas Achmad Daniri, Lead By GCG Moderating di Perusahaan Umum
(2014), diterbitkan oleh Gagas Bulog Kantor Pusat dan Divre-divre
Bisnis Indonesia – Cetakan Area Sumatera Bagian Utara
pertama. (SUMBAGUT), Universitas
Prof. DR. Sugiyono, Metode Penelitian Sumatera Utara (2013)
Bisnis (2004), Penerbit CV. Gabriela Cynthia Windah, Pengaruh
Alfabeta – Bandung, edisi . Penerapan Corporate Governance
Prof DR.Sugiyono, Statistika untuk terhadap kinerja Keuangan
Penelitian (2015), Alfabeta Perusahaan hasil survey The
Agung Rahmat Good Coporate Indonesia Institute Perception
Governance (GCG) sebagai Prinsip Governance (IICG) periode 2008 –
Implementasi Corporate Social 2011. – Fakultas Bisnis dan
Responsibility (CSR) (Study Kasus Ekonomika Universitas Surabaya,
pada Community Development Calyptra, Jurnal Ilmiah
Center PT. Telkom) – Jurnal Skripsi Mahasiswa Universitas Surabaya
Feb UB 2013. Vol. 2 No. 1 (2013).
Agora vol. 2, No. 1, (2014) Pengaruh H. Sri Sulistyanto / Maniek S. Prapti.
penerapan prinsip – prinsip Good Good Corporate Governance: Bisakah
Corporate Governance terhadap Meningkatkan Kepercayaan
Organizational Citizenship Masyarakat? Jurnal Ekonomi dan
Behavior. Bisnis – Ekobis, Vol
Bernadius Chrisdianto, Peran Komite 4/No.1/Januari 2003
Audit dalam Good Corporate Herris B. Simanjuntak, Legal Culture,
Governance – Universitas Kendala Penerapan GCG di
Surabaya, Jurnal Akuntansi Indonesia. Infobanknews.com, 20
Aktual, Vo. 2, No. 1, January 2013 Oktober 2012.
halaman 1 – 8. Igam Asri Dwija Putri, Peranan Good
Djohari Santosa, Kegagalan Penerapan Corporate Governance dan Budaya
Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Organisasi,
pada Perusahaan Publik di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Dosen Fakultas Udayana (2012)
Hukum UII, Yogyakarta. Jurnal John Fisher, Corporate Governance and
Hukum no. 2, Vol. 15. April 2008, management of Risk, Unconfuse U –
182 – 185. Best Management Practice, White
Djohari Santosa, Kegagalan penerapan paper April 2010.
Good Corporate Governance pada
PRIMANOMICS : JURNAL EKONOMI DAN BISNIS - VOL. 16. NO. 3 (2018)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ds
| 1412-632X (Cetak) | 2614-6789 (Online) |

Jojok Dwiridotjahjono – staf pengajar Priska Niawati, Analisa Pengaruh


Jurusan Administrasi Bisnis FISIP Penerapan Corporate Governance,
– UPN “veteran” Jawa Timur, kepemilikan, dan ukuran (size) Bank
Penerapan Good Corporate terhadap kinerja Bank, Magister
Governance (Tinjauan Manfaat, Manajemen Universitas
Kendala, Tantangan dan Kesempatan Indonesia (2011)
Bagi Perusahaan Publik di Ristifani, Analisis Implementasi Prinsip-
Indonesia), Jurnal administrasi prinsip Good Corporate Governance
Indonesia Vol II No. 1 Juni 2008. (GCG) dan Hubungan Terhadap
Kinerja PT.Bank Rakyat Indonesia
Muhammad Hidayat, Analisis (Persero) Tbk, Fakultas Ekonomi
Terhadap Implementasi dan Universitas Gunadarma (2009)
Hambatan Mewujudkan Good Stijn Claessens, Simeon Djankov,
Corporate Governance, Magister Joseph Fan and Larry Lang,
Kenotarisan, Universitas Expropriation of Minority
Indonesia (2009) Shareholders: Evidence from East
Mohamad Djasuli, SE,.M.Si.,QIA, Asia, World Bank, Hong Kong
Gabrila Aniza Putri, Gita Arasy University for Science
Harwida,SE,.M.Ak.Tax.,QIA, Technology and The University of
Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Chicago. February 2009.
Yang Bai, Tingkat Hutang, Stijn Claessens, Simeon Djankov, and
Profitabilitas dan Ukuran Larry HP Lang, The Separation of
Perusahaan terhadap Kebijakan Ownership and Control in East
Dividen (studi pada perusahaan Asian Corporations, Journal of
BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Financial Economics 58 (2000), 81
Indonesia). – 112.
Nikhil Chandra Shil. JOAAC, Werner R. Murhadi, Good Coprorate
Accounting for Good Corporate Governance and Earning
Governance Vol. 3, no. 1, Shil. N.C Management Practice; An Indonesia
(2008). Cases, Fakultas Ekonomi
Norlia Mat. Norwani, Zam Zuriyati Universitas Surabaya, Jurnal
Mohamad, Ibrahim Tamby Manajemen, Vol 10, no. 2, Mei
Check, Corporate Governance 2010.
Failure and its Impact on Financial Links:
Reporting within selected companies, WWW.acedemia.edu/10025452/Land
International Journal of Business asan_teori_kerangka_pikiran_da
and Social Science, Vol. 2, no. 21, n_hipotesis_dalam_metode_pene
November 2011. litian.
http://www.spssindonesia.com

11

Anda mungkin juga menyukai