Anda di halaman 1dari 18

ARTIKEL KEISLAMAN:

1. KEISTIMEWAAN DAN KEBENARAN KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM


2. SAINS&TEKNOLOGI DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADITS
3. GENERASI TERBAIK MENURUT AL-HADITS
4. PENGERTIAN SALAF (REFERENSI HADITS)
5. ISLAM, AJARAN TENTANG BERBAGI SERTA KEADILAN PENEGAKAN
HUKUM

Disusun sebagai tugas terstruktur Mata Kuliah: Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampuh:

Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh:

Nama : Emi Rahmawati


NIM : G1D020016
Fakultas&Prodi : MIPA & Matematika
Semester : 1 (Ganjil)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM
T.A. 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT atas selesainya tugas
ini. Berkat Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas terstruktur Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam dengan judul “Artikel
Keislaman” ini dengan tepat waktu.

Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang
sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam ini.

Terima kasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.TH.I.,
M.Sos sebagai dosen pengampuh mata Kuliah Pendidkan Agama Islam. Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.

Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat dan menambah wawasan bagi
berbagai pihak. Aamiin.

Penyusun, Mataram 21 Oktober 2020

Nama: Emi Rahmawati


NIM G1D020016

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
I. Keistimewaan dan Kebenaran Konsep Ketuhanan dalam Islam 1
II. Sains dan Teknologi dan Al-Qur’an dan Al-Hadits 3
III. Generasi Terbaik Menurut Al-Hadits 5
IV. Pengertian Salaf Menurut Al-Hadits 7
V. Islam: Ajaran Tentang Berbagi serta Keadilan Penegakan Hukum 9
DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN 15

I.Keistimewaan dan Kebenaran Konsep Ketuhanan dalam Islam

Dalam bahasa Arab, kata“ Rabb”, mempunyai 3 faktor arti yakni: Yang Menciptakan,
Yang Mempunyai, serta Yang Mengendalikan. Artinya Rabb adalah yang menciptakan,
yang mempunyai, serta yang mengendalikan alam semesta ini. Rabb jelas cuma satu,
ialah Allah. Berbeda dengan kata“ ilah” yang maksudnya yang disembah ataupun
sesembahan. Suatu yang disembah dapat siapa saja ataupun apa saja, dapat Rabb
yang sesungguhnya( Allah), dapat pula makhlukmakhluk ciptaan Allah semacam
manusia, batu, ataupun tumbuhan, matahari, serta lainlain. Kalimat La ilaha illallah
dimaknai dalam bahasa Indonesia:“ Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah.”

Apabila kata“ tuhan” saja digunakan tanpa penjelasan lain dalam bahasa Indonesia
membuat kalimat tidak mempunyai arti yang jelas. Kata“ tuhan” dalam bahasa
Indonesia mempunyai makna yang kurang jelas serta tidak khusus. Bisa saja kata“
tuhan” dipakai untuk menampilkan Rabb, dapat pula menunjukan apapun yang
disembah( tidak hanya Rabb). Hingga dari itu, orang- orang muslim yang
memahaminya lebih memutuskan memakai kata“ Rabb” daripada kata“ tuhan” untuk

iii
membuktikan tunggalnya dzat yang menciptakan, memahami, dan memelihara segala
alam seisinya ini. Sebaliknya pemakaian kata“ ilah” dalam kalimat La ilaha illallah
digunakan bagaikan persaksian untuk menolak ataupun menafikan seluruh yang
disembah, sekaligus menetapkan kalau hanya Allah( Rabb alam semesta) yang berhak
disembah ataupun diibadahi.

Penjelasan Alquran tentang Tuhan kepada umat Nabi Muhammad saw. dimulai
dengan pengenalan tentang perbuatan dan sifat-Nya. Hal ini tampak dalam rangkaian
wahyu-wahyu pertama turun, seperti terlihat pada awal surah al-„Alaq yang merupakan
wahyu pertama yang diturunkan

َ ُّ‫) ا ْق َر ْأ َو َرب‬2( ‫ق‬


. ‫) عَلَّ َم اإْل ِ نسَانَ َمالَ ْم يَ ْعلَ ْم‬4( ‫) الَّ ِذي عَلَّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬3( ‫ك اأْل َ ْك َر ُم‬ ٍ َ‫ق اإْل ِ نسَانَ ِم ْن َعل‬ َ ِّ‫ا ْق َر ْأ بِاس ِْم َرب‬
َ َ‫ك الَّ ِذي خَ ل‬
َ َ‫) خَ ل‬1( ‫ق‬

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam, Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.”

kata ar-rabb di dalam bentuk tunggal pada umumnya digunakan dengan arti „Tuhan
yang dihubungkan dengan sifat fi„il-Nya‟. Adapun kata arbab (‫رت َ أ‬ ْ َ‫( ب ددا‬menunjukkan
adanya manusia yang menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya. Ada dua bentuk kata
lain yang terambil dari akar kata rabb dalam Alquran, yaitu ‫ ى ْنرت‬yang terdapat dalam
QS. Ali „Imran : 146

ّ ٰ ‫ض ُعفُوْ ا َو َما ا ْستَكَانُوْ ا ۗ َوهّٰللا ُ يُ ِحبُّ ال‬


‫صبِ ِر ْينَ ﴿آل‬ ‫هّٰللا‬
َ َ‫َو َكاَي ِّْن ِّم ْن نَّبِ ٍّي ٰقتَ َل ۙ َم َعهٗ ِربِّيُّوْ نَ َكثِ ْي ٌر ۚ فَ َما َوهَنُوْ ا لِ َمٓا ا‬
َ ‫صابَهُ ْم فِ ْي َسبِ ْي ِل ِ َو َما‬
۱۴۶ : ‫﴾عمران‬

Artinya:” Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari
pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang
menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada
musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. (QS. Ali 'Imran: 146)

Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar
dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah Karena bencana yang
menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada
musuh). Allah menyukai orangorang yang sabar. Arti kata ‫ ى ْنرت‬dalam ayat di atas
adalah pengikut, jamaah atau kelompok yang banyak.17 Yang kedua adalah kata ‫ى ْنرتان‬
terulang sebanyak dua kali dalam bentuk jamak muzakkar salaim marfu‟ seperti yang
terdapat dalam QS. Al-Maidah : 63

َ ‫لَوْ اَل يَ ْنهَاهُ ُم ال َّربَّانِيُّونَ َواأْل َحْ بَا ُر ع َْن قَوْ لِ ِه ُم اإْل ِ ْث َم َوأَ ْكلِ ِه ُم السُّحْ تَ ۚ لَبِ ْئ‬
َ‫س َما كَانُوا يَصْ نَعُون‬

Artinya:” Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang


mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya
amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu.”

Dengan demikian seseorang yang mempercayai adanya Allah, belum tentu berarti
orang itu beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Seseorang baru laik dinyatakan bertuhan
kepada Allah jika ia telah memenuhi segala yang dimaui oleh Allah. Atas dasar itu inti

iv
konsep ketuhanan Yang Maha Esa dalam Islam adalah memerankan ajaran Allah yaitu
Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan berperan bukan sekedar Pencipta,
melainkan juga pengatur alam semesta.

Pernyataan lugas dan sederhana cermin manusia bertuhan Allah sebagaimana


dinyatakan dalam surat Al-Ikhlas. Kalimat syahadat adalah pernyataan lain sebagai
jawaban atas perintah yang dijaukan pada surat Al-Ikhlas tersebut. Ringkasnya jika
Allah yang harus terbayang dalam kesadaran manusia yang bertuhan Allah adalah
disamping Allah sebagai Zat, juga Al-Quran sebagai ajaran serta Rasullullah sebagai
Uswah hasanah.

v
II. Sains dan Teknologi dan Al-Qur’an dan Al-Hadits
Sains dalam bahasa inggris “science” yang berarti pengetahuan ilmiah. Sedangkan
dalam bahasa Arab kata “ilmu” berarti pengtahuan yang mendalam serta dipahami
dengan yakin. Sains menurut konsep islam adalah ekspolarasi alam semesta yang
memicu manusia untuk menemukan berbagai penemuan ilmiah agar berguna untuk
kehidupannya dan mengetahui tanda-tanda kekuassaan Allah swt. Teknologi dalam
Isla m adalah penerapan ains yang benar dan tepat sasaran serta dilandasi oleh nilai-
nilai Islam.

Pada hakikatnya perkembangan sains dan teknologi tidak bertentangan dalam Islam
seperti surat Al Alaq ayat 1-5

. ‫ان َمالَ ْم َيعْ لَ ْم‬


َ ‫نس‬ َ ‫) ا ْق َر ْأ َو َر ُّب‬2( ‫ان مِنْ َعلَ ٍق‬
َ ِ ‫) َعلَّ َم اإْل‬4( ‫) الَّذِي َعلَّ َم ِب ْال َقلَ ِم‬3( ‫ك اأْل َ ْك َر ُم‬ َ ‫ا ْق َر ْأ ِباسْ ِم َرب‬
َ ِ ‫) َخلَقَ اإْل‬1( َ‫ِّك الَّذِي َخلَق‬
َ ‫نس‬

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam, Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Pandangan al-Qur’an tentang sains dan teknologi dapat ditelusuri dari pandangan al-
Qur’an tentang ilmu. Al-Qur’an telah meletakkan posisi ilmu pada tingkatan yang
hampir sama dengan iman seperti tercermin dalam surat al-Mujadalah ayat 11
۟ ‫ِين َءا َم ُن‬
‫وا مِن ُك ْم‬ ۟ ‫ش ُز‬
َ ‫وا َيرْ َف ِع ٱهَّلل ُ ٱلَّذ‬ ۟ ‫ش ُز‬
ُ ‫وا َفٱن‬ ۟ ‫ِس َفٱ ْف َسح‬
ُ ‫ُوا َي ْف َس ِح ٱهَّلل ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا قِي َل ٱن‬ ۟ ‫ِين َءا َم ُن ٓو ۟ا إِ َذا قِي َل لَ ُك ْم َت َف َّسح‬
ِ ‫ُوا فِى ْٱل َم ٰ َجل‬ َ ‫ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذ‬
ٍ ‫وا ْٱلع ِْل َم دَ َر ٰ َج‬
‫ت‬ ۟ ‫ِين أُو ُت‬
َ ‫َوٱلَّذ‬

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah


dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat.

Ayat-ayat al-Quran yang memerintahkan manusia mencari ilmu atau menjadi ilmuan
begitu banyak.berikut beberapa ilmuan yang membuktikan kebenaran ayat ayat al-
Quran dan memutuskan untuk masuk kedalam Islam.

1. Jacques y.c.
Menemukan kumpulan mata air yang tidak tercampur dengan yang lain seperti
ada dinding pemisah antara air tersebut. Hal ini sudah dijelaskan dalam Al-
Quran Q.S Ar-Rahman 19-20.
ِ ‫ْن َي ْل َتقِ َي‬
‫ان‬ ِ ‫َم َر َج ْٱل َبحْ َري‬
ِ ‫َب ْي َن ُه َما َبرْ َز ٌخ اَّل َي ْب ِغ َي‬
‫ان‬

Artinya: “ Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian


bertemu. Antara keduanya ada batas yang dilampaui masing-masing.”

vi
Karena penemuannya tersebut akhirnya dia memutuskan untuk masuk islam
hingga akhir hayatnya.

2. Maurice Bucaille
Peneliti ini meneliti jassad fir’aun, dia merupakan ahli bedah dan juga
penanggung jawab dalam penelitian mumi fir’aun. Hasil penemuan
mengungkapkan bahwa sisa-sisa garam yang melekat pada mumi tersebut
disebabkan oleh fir’aun yang meninggal karena tenggelam, kematian fir’aun
tersebut sama dengan yang ada di Al-quran yang menyebutkan fir’aun mati
ditelan ombak. Seperti disebutkan dalam Q.S. Yunus 19
َ ُ‫اس َعنْ َءا ٰ َي ِت َنا َل ٰ َغفِل‬
‫ون‬ ِ ‫ك َءا َي ًة ۚ َوإِنَّ َكثِيرً ا م َِّن ٱل َّن‬
َ ‫ون لِ َمنْ َخ ْل َف‬
َ ‫ك لِ َت ُك‬ َ ‫َف ْٱل َي ْو َم ُن َنجِّ ي‬
َ ‫ك ِب َبدَ ِن‬
Artinya:” Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat
menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan
sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan
Kami”

3. Fidelma O’leary
Seorang neorology mendapat hidayah setelah meneliti saraf otak manusia
beberapa saraf otak manusia tidak dapat dialiri darah namun Fidelma
berpendapat bahwa setiap otak harus dialiri darah yang cukup agar berfungsi
dengan normal. Hasil penemuannya itu mengungkapkann bahwa otak bisa
dialiri darah ketika sujud dalam shalat. Hal tersebut tentu saja menunjukkan
bahwa kita orang tidak sholat maka otaknya tidak akan menerima darah yang
cukup. Sehinga otak tidak akan berfungsi dengan normal.

Jauh sebelum Barat mengembangkan sains dan teknologi sekaligus berbagai


turunannya, para ilmuan islam sudah terlebih dahulu mengembangkan banyak
terobosan dan inovasi terkait sains dan teknologi. Masyarakat islam pada masa klasik
terbukti dengan jelas telah memberikan kontribusi besar bagi pengembangan
teknologi. Ibnu Taymiyyah pernah memberikan gambaran kondisi pada masa itu:

“Kaum muslimin mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan baik yang bersifat


kenabian (agama) maupun rasional,yang juga pernah dikembangkan oleh umat-umat
sebelumnya. Tapi mereka, orang-orang Muslim itu, memiliki keunggulan dengan ilmu
pengetahuan yang tidak dipunyai oleh umat-umat yang lain. Ilmu pengetahuan rasional
dari umat-umat lain yang sampai ketangan orang-orang Muslim kemudian
dikembangkan,baik pengungkapan maupun isinya, sehingga menjadi lebih baik
daripada yang ada pada umat-umat lain itu, kemudian dibersihkan dari patokan-
patokan yang palsu, dan ditambahkan kepadanya unsur kebenaran sehingga orang-
orang Muslim itu menjadi lebih unggul daripada orang-orang lain.”

vii
III. Generasi Terbaik Menurut AL-Hadits

Umat Nabi Muhammad saw. Merupakan umat terbaikdari seluruh umat yang diutus
oleh Allah SWT. Walaupun umat Nabi muhammad saw datang sebagai teerakhir
diantara umat-umat lainnya. Allah SWT telah memberikan pujiannya kepada umat
rasulullah.

ۚ ‫ان َخيْرً ا لَّهُم‬ ِ ‫ون ِبٱهَّلل ِ ۗ َولَ ْو َءا َم َن أَهْ ُل ْٱل ِك ٰ َت‬
َ ‫ب َل َك‬ َ ‫اس َتأْ ُمر‬
َ ‫ُون ِب ْٱل َمعْ رُوفِ َو َت ْن َه ْو َن َع ِن ْٱلمُن َك ِر َو ُت ْؤ ِم ُن‬ ِ ‫ت لِل َّن‬ ْ ‫ُكن ُت ْم َخي َْر أ ُ َّم ٍة أ ُ ْخ ِر َج‬
َ ُ‫ون َوأَ ْك َث ُر ُه ُم ْٱل ٰ َفسِ ق‬
‫ون‬ َ ‫ِّم ْن ُه ُم ْٱلم ُْؤ ِم ُن‬

Artinya:” Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Akan tetapi diantara umat rasullullah ada generasi terbaik sebagaimana beliau
sebutkan dalam sebuah hadits

َ ‫ِين َيلُو َن ُه ْم ُث َّم الَّذ‬


‫ِين َيلُو َن ُه ْم‬ َ ‫اس َقرْ نِي ُث َّم الَّذ‬
ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل َخ ْي ُر ال َّن‬
َ ِّ‫نع ْب ِد هَّللا ِ َرضِ َي هَّللا ُ َع ْن ُه َعنْ ال َّن ِبي‬
َ ‫َع‬

Riwayat dari ‘Abdullah r.a. dari Nabi saw. bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah
orang-orang yang hidup pada zamanku (generasiku), kemudian orang-orang setelah
mereka, kemudian orang-orang setelah mereka. (H.R. Bukhari Muslim)

Generasi terbaik yang disebutkan dalam hadits yaitu:

1. Sahabat
Sahabat adalah orang-orang yang secara langsung ikut serta dalam
membantu perjuangan rasullullah saw serta beriman baik itu hanya sehari,
seminggu, ataupun hanya sesaat. Mereka adalah orang-orang yang
mewariskan ilmu dari rasullullah. 10 sahabat yang mendapatkan jaminan
surga yaitu
ُ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم أَبُو َب ْك ٍر فِي ْال َج َّن ِة َو ُع َم ُر فِي ْال َج َّن ِة َوع ُْث َمان‬
َ ِ ‫َعنْ َعبْد الرَّ حْ َم ِن بْن َع ْوفٍ َقا َل َقا َل َرسُو ُل هَّللا‬
‫ف فِي ْال َج َّن ِة َو َسعْ ٌد فِي‬ٍ ‫الز َب ْي ُر فِي ْال َج َّن ِة َو َع ْب ُد الرَّ حْ َم ِن بْنُ َع ْو‬ُّ ‫فِي ْال َج َّن ِة َو َعلِيٌّ فِي ْال َج َّن ِة َو َط ْل َح ُة فِي ْال َج َّن ِة َو‬
‫ رواه الترمذي‬. ‫اح فِي ْال َج َّن ِة‬ ْ َ ْ ْ
ِ َّ‫ال َج َّن ِة َو َسعِي ٌد فِي ال َج َّن ِة َوأبُو ُع َبيْدَ َة بْنُ ال َجر‬
Dari Abdurrahman bin Auf, ia berkata, Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬bersabda:
"Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, 'Ali di surga, Thalhah
di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin 'Auf di surga, Sa'ad di surga,
Sa'id di surga, Abu 'Ubaidah bin Jarrah di surga." (HR. At-Tirmidzi)

2. Tabi’in
Orang-orang beriman yang hidup pada masa rasullullah dan stelah
rasullullah wafat dan bertemu dengan para sahabat disebut dengan Tabi’in.
mereka merupakan orang-orang yang mewarisi ilmu dari pada Sahabat.
Tabi’in berarti pengikut. Dalam ilmu hadits adalah “seluruh umat islam yang
bertemu dengan sahabat,berguru kepadanya,tidak bertemu dengan Nabi
SAW dan tidak pula semasa dengan NabiSAW”.

viii
Beberapa para Tabi’in diantaranya yaitu”
-Uwais ibn Amr al-Qarni
-Sa’id Al-musayyab
-Urwah Ibn Zubair
-Kharijah ibn Zaid
-Abu Ayyub sulaiman ibn Yassar Al-hilali
Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh para tabi’in.

3. Tabi’ut Tabi’in
Orang-orang beriman yang bertemu dengan para Tabi’in dan mewarisi ilmu
dari para Tabi’in. Beberapa nama Para tokoh-tokoh Tabi’ut Tabi’in yaitu:
-Malik bin Anas
-Sufyan bin Uyainah
-Sufyan Ats-Tsauri
-Al Auza’i
-Al Laits bin Saad, dan lainnya

Merekalah para Generasi Terbaik menurut Al-Hadits, maka selayaknya kita sebagai
umat muslim bisa mengambil pelajarn dan juga mencontoh dari apa yang mereka tulis.

ix
IV. Pengertian Salaf Menurut Al-Hadits
Menurut bahasa salaf berarti yang terdahulu, sebagai mana dalam firman Allah

َ ‫آسفُو َنا ا ْن َت َقمْ َنا ِم ْن ُه ْم َفأ َ ْغ َر ْق َنا ُه ْم أَجْ َمع‬


‫ِين‬ َ ‫َفلَمَّا‬

‫َف َج َع ْل َنا ُه ْم َسلَ ًفا َو َم َثال لِآلخ ِِرين‬

”Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu kami
tenggelamkan mereka semuanya (di laut). Dan Kami jadikan mereka sebagai SALAF
dan contoh bagi orang-orang yang kemudian.” (Az Zukhruf: 55-56)

sedangkan menurut istilah salaf berarti generasi pertama dan terbaik dari umat islam,
yang terdiri dari para Sahabat, Tabi’in, Tabiut Tabi’in sebagaimana sabda Rasullullah
saw:

‫اس َقرْ نِيْ ُث َّم الَّ ِذي َْن َيلُ ْو َن ُه ْم ُث َّم الَّ ِذي َْن َيلُ ْو َن ْ ُه‬
ِ ‫َخ ْي ُر ال َّن‬
Sebaik-baik manusia adalah pada masaku ini (yaitu masa para Sahabat), kemudian
yang sesudahnya (masa Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (masa Tabi’ut Tabi’in).

“Salafush Shalih adalah generasi pertama dari ummat ini yang pemahaman ilmunya
sangat dalam, yang mengikuti petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjaga
Sunnahnya. Allah memilih mereka untuk menemani Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa
sallamdan menegak-kan agama-Nya…” ( al-Qalsyani).

ٍ ‫ان َرضِ َي هَّللا ُ َع ْن ُه ْم َو َرضُوا َع ْن ُه َوأَ َع َّد لَ ُه ْم َج َّنا‬


‫ت َتجْ ِري‬ َ ‫ار َوالَّذ‬
ٍ ‫ِين ا َّت َبعُو ُه ْم ِبإِحْ َس‬ ِ ‫ص‬َ ‫ين َواأْل َ ْن‬ َ ُ‫ون اأْل َوَّ ل‬
َ ‫ون م َِن ْال ُم َها ِج ِر‬ َ ُ‫َّابق‬ ِ ‫َوالس‬
ْ ُ َ ْ َ ٰ َ ْ َ ‫أْل‬
‫ك الف ْوز ال َعظِ ي ُم‬ َ ‫َتحْ َت َها ا ن َها ُر خالِد‬
َ ِ‫ِين فِي َها أ َب ًدا ۚ ذل‬ َ

Artinya: “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari
golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik,
Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan
bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya.
Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”

Orang yang menjajaki jalur hidup Nabi SAW seta para sahabat (salafush sholih) yang
akan masuk Surganya Allah. ”Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan; satu
golongan masuk surga, 70 golongan masuk neraka. Nashrani terpecah menjadi 72
golongan; satu golongan masuk surga, 71 golongan masuk neraka. Demi Dzat yang
jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, umatku akan terpecah menjadi 73 golongan;
satu golongan masuk surga dan 72 golongan masuk neraka. Ada sahabat yang
bertanya,’Wahai Rasulullah! Siapa mereka yang masuk surga itu?’ Beliau
menjawab,’Mereka adalah Al-Jama’ah’.” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud, dishahihkan
Syaikh Al Albani). Dalam riwayat lain para sahabat bertanya,’Siapakah mereka wahai
Rasulullah?’ Beliau menjawab,’Orang yang mengikuti jalan hidupku dan para
sahabatku.’ (HR. Tirmidzi)

x
Beberapa keistimewaan manhaj Salaf diantaranya:

1. Penganutnya tegar diatas kebenaran dan tidak mudah goyah sebagaimana


keadaan para pengikut hawa nafsu.
2. Mereka sepakat diatas satu aqidah dan tidak berselisih walaupun berbeda
zaman dan tempat
3. Mereka adalah orang yang paling mengetahui keadaan nabi SAW,
perbuatan,dan ucapan-ucapan beliau.
4. Mereka meyakini bahwa metode salafus shalihah adlah metode yang paling
terbaik.
5. Sangat bersemangat dalam menyebarkan aqidah yang benar.

Dengan melihat dalil-dalil diatas, maka sudah sewajibnya kita menjadikan manhaj salaf
sebagai pijakan. Karena merupakan manhaj orang-orang yang beriman, yang mewarisi
agama ini dari pendahulu para rasul dalam keadaan jujur, benar, dan akurat, serta
bersih dan murni.

xi
V.Islam: Ajaran Tentang Berbagi serta Keadilan
Penegakan Hukum
Sedekah berasal dari kata “shadaqa” yang artinya benar. Menurut istilah sedekah
berarti segala pemberian amal derma di jalan Allah. Sedekah hampir sama dengan
infak, sedekah bisa berupa materi dan juga non-materi sedangkan infak berkaitan
dengan materi.

Amalan yang dilakukan juga merupakan sebuah sedekah, seperti yang dikatakan oleh
Rasullullah saw “setiap amal yang baik adalah sedekah” Bahkan beliau bersabda
“senyummu kepada saudaramu adalah sedekah”. Ayat Al-Qur’an yang memerintahkan
untuk bersedekah

َ ُ‫صاَل َة َو ِممَّا َر َز ْق َنا ُه ْم ُي ْنفِق‬


‫ون‬ َّ ‫ُون ال‬ ِ ‫ون ِب ْالغَ ْي‬
َ ‫ب َو ُيقِيم‬ َ ‫الَّذ‬
َ ‫ِين ي ُْؤ ِم ُن‬

Artinya : “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat,
dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS
Al-Baqarah (2) : 3 )

‫ب‬ َّ ‫ون‬
َ ‫ٱلذ َه‬ َ ‫يل ٱهَّلل ِ ۗ َوٱلَّذ‬
َ ‫ِين َي ْك ِن ُز‬ ِ ‫ُّون َعن َس ِب‬
َ ‫صد‬ ُ ‫اس ِب ْٱل ٰ َبطِ ِل َو َي‬ َ ُ‫ان لَ َيأْ ُكل‬
ِ ‫ون أَ ْم ٰ َو َل ٱل َّن‬ َ ۟ َ ‫ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذ‬
ِ ‫ِين َءا َم ُن ٓوا إِنَّ َكثِيرً ا م َِّن ٱأْل حْ َب‬
ِ ‫ار َوٱلرُّ هْ َب‬
‫ب أَل ٍِيم‬
ٍ ‫يل ٱهَّلل ِ َف َب ِّشرْ هُم ِب َع َذا‬ َّ ِ‫َو ْٱلف‬
ِ ‫ض َة َواَل يُنفِقُو َن َها فِى َس ِب‬

Artinya :”Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya  sebahagian besar dari


orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib  (orang-orang alim Nasrani) benar-benar
memakan harta orang dengan jalan  yang bathil, dan (mereka) menghalang-halangi
(manusia) dari jalan Allah,  dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan
tidak menginfakannya  di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka
(bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih.”
ٰ َ ‫ْن َوٱأْل َ ْق َر ِب‬
۟ ُ‫يل ۗ َو َما َت ْف َعل‬
‫وا مِنْ َخي ٍْر َفإِنَّ ٱهَّلل َ ِبهِۦ‬ ِ ‫ْن ٱلس َِّب‬ ِ ‫ين َو ْٱل َي َت َم ٰى َو ْٱل َم ٰ َسك‬
ِ ‫ِين َوٱب‬ ِ ‫ون ۖ قُ ْل َمٓا أَن َف ْق ُتم مِّنْ َخي ٍْر َفل ِْل ٰ َولِدَ ي‬ َ ‫َيسْ ٔـََٔ¯لُو َن‬
َ ُ‫ك َما َذا يُنفِق‬
‫َعلِي ٌم‬

Artinya : “Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja
harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahuinya.”

Hadis-hadis tentang sedekah begitu banyak dan bertebaran. Salah satunya, hadits
Rasulullah saw. yang menyatakan bahwa sedekah itu dapat menolak
bala.”Bersegeralah untuk bersedekah. Sebab, yang namanya bala tidak bisa
mendahului sedekah.”

Hadis lainnya, ”Tidak akan berkurang rezeki orang yang bersedekah, kecuali
bertambah, bertambah, bertambah.”

Dari Abu Hurairah rodhiallohu‘anhu, ia berkata: Rasulullah sholallahu‘alaihi wasallam

xii
bersabda, “Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari selagi matahari
masih terbit. Mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong
orang hingga ia dapat naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atas
kendaraannya merupakan sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, setiap
langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid adalah sedekah dan
menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu, atau sesuatu yang mengganggu)
dari jalan juga merupakan sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Dzar rodhiallohu‘anhu dia berkata: Ada sekelompok sahabat Rasulullah
melapor, “Wahai Rasulullah orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka sholat
sebagaimana kami sholat, mereka berpuasa sebagaimana kami puasa, namun mereka
dapat bersedekah dengan kelebihan hartanya.” Beliau bersabda, “Bukankah Allah
telah menjadikan bagi kalian apa-apa yang dapat kalian sedekahkan? Sesungguhnya
pada setiap tasbih ada sedekah, pada setiap tahmid ada sedekah dan pada setiap
tahlil ada sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran
adalah sedekah, dan mendatangi istrimu juga sedekah.” Mereka bertanya. “Wahai
Rasulullah, apakah jika seseorang memenuhi kebutuhan syahwatnya itu pun
mendatangkan pahala?” Beliau bersabda, “Apa pendapatmu, bila ia menempatkan
pada tempat yang haram, bukankah ia berdosa? Demikian pula bila ia menempatkan
pada tempat yang halal, ia akan mendapatkan pahala.” (HR. Muslim)

Tiap muslim wajib Bersedekah. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak
memiliki sesuatu?" Nabi saw. menjawab, "Bekerja dengan keterampilan tangannya
untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu Bersedekah." Mereka bertanya lagi. Bagaimana
kalau dia tidak mampu?" Nabi saw. menjawab: "Menolong orang yang memerlukankan
yang sedang teraniaya" Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?"
Nabi saw. menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya: "Bagaimana kalau
dia tidak melakukannya?" Nabi saw. menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan
itulah sedekah." (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Beberapa keutamaan bersedekah:

1. Menghapus dosa
2. Mendapatkan naungan di hari akhir
3. Keberkahan pada harta
4. Melipatgandakan pahala yang bersedekah
5. Terdapat pintu surga yang yang hanya bisa dimasukkan oleh orang yang
bersedekah
6. Menjadi bukti keimanan
7. Sedekah dapat membebaskan dari siksa kubur
8. Di Jauhi maksiat

Bersedekah merupakan aktivitas seorang Muslim yang memiliki sifat keutamaan,


karena ketinggian derajat seorang Muslim ditentukan oleh sebesar dan sejauh mana ia
memiliki kepedulian dan kepekaan sosial kepada Muslim yang lainnya. Juga
keutamaan tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Harta bukan untuk
ditumpuk, kemudian dinikmati sendiri. Seorang Muslim harus ingat bahwa ada

xiii
kewajiban yang mesti dilakukan terhadap harta itu yang di dalamnya juga ada milik
orang lain, agar harta yang diberikan Allah tidak sia-sia dan bisa menjadi bekal hidup,
baik dunia maupun di akhirat. Keseimbangan dalam mengelola harta itulah yang
ditekankan Rasulullah saw. Inilah yang terkadang berat dilakukan, karena
menganggap harta benda yang dimiliki adalah hasil kerja keras yang harus dinikmati
sendiri. Padahal, dalam harta seseorang sejatinya ada campur tangan dari Allah Swt.
Karena itu, harta mesti dikelola sesuai dengan petunjuk Allah juga.

Pada orang yang suka bersedekah, ada jaminan surga dari Allah bahwa sedekah akan
melindunginya di hari perhitungan. Dalam bernaung di bawah perlindungan
sedekahnya hingga ditetapkan hisab (perhitungan) di antara manusia di yaumil akhir.

Rasul saw. bersabda, "Banyak-banyaklah kalian berkenalan dengan orang fakir serta
miskin. Baik budilah terhadap mereka sebab kelak mereka akan mendapat
kekuasaan." Para sahabat bertanya, "Kekuasaan apa, wahai Rasulullah?" "Bila kiamat
tiba," lanjut Nabi, "akan dikatakan pada mereka, perhatikan siapa yang dahulu pernah
memberimu makanan meski sesuap, minuman meski seteguk, dan pakaian meski
selembar. Maka, pegangalah tangannya, tuntunlah ke surga."

Di antara adab-adab bersedekah yang lain adalah menyegerakan berzakat atau


bersedekah ketika sudah waktunya. Hal ini untuk menampakkan rasa suka cita
muzakki dalam memenuhi perintah Allah untuk membahagiakan hati fakir-miskin.
Salah satu akhlak mulia Nabi saw. dalam masalah sedekah adalah mempercepat
dalam memberikan sedekah itu. Pernah suatu ketika, Nabi saw. mempercepat
shalatnya hingga membuat para sahabatnya bertanya-tanya. Setelah ditanya, beliau
menjawab, ''Ketika shalat, aku teringat ada harta bendaku yang belum aku
sedekahkan.' (HR Bukhari).

Menyembunyikan sedekah dengan meminimalisir orang yang mengetahuinya agar


amal baik tidak dikotori oleh godaan riya' juga merupakan bagian dari adab
bersedekah. Juga menjaga agar mustahiq tidak terbuka rahasia akan kefakirannya.
Adapun kalau ia yakin tidak akan riya', ia dapat menampakkannya agar diketahui oleh
orang banyak. Dengan catatan orang-orang itu akan meneladaninya. Jangan merusak
sedekah dengan mengungkit-ungkitnya kembali. Termasuk menyakiti orang yang
menerima sedekah adalah dengan mengumumkan kefakirannya, membentak-bentak
atau menghinanya karena meminta-minta.

‫اس َواَل ي ُْؤمِنُ ِبٱهَّلل ِ َو ْٱل َي ْو ِم ٱ ْل َءاخ ِِر ۖ َف َم َثلُهُۥ َك َم َث ِل‬ ٰ َ ‫وا‬
ِ ‫صدَ َق ِت ُكم ِب ْٱل َمنِّ َوٱأْل َ َذ ٰى َكٱلَّذِى يُنف ُِق َما َلهُۥ ِر َئٓا َء ٱل َّن‬ ۟ ُ‫وا اَل ُتبْطِ ل‬ َ ‫ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱلَّذ‬
۟ ‫ِين َءا َم ُن‬
َ ‫ُوا ۗ َوٱهَّلل ُ اَل َي ْهدِى ْٱل َق ْو َم ْٱل ٰ َكف ِِر‬
‫ين‬ ۟ ‫ُون َعلَ ٰى َشىْ ٍء ِّممَّا َك َسب‬ َ ‫ص ْل ًدا ۖ اَّل َي ْق ِدر‬َ ‫صا َبهُۥ َو ِاب ٌل َف َت َر َكهُۥ‬ َ َ ‫ان َعلَ ْي ِه ُت َرابٌ َفأ‬ٍ ‫ص ْف َو‬َ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)


sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima),
seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu
licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah
dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”

xiv
Berapa pun nilai harta yang disedekahkan, kita harus menganggapnya sedikit karena
kalau sampai menganggapnya banyak, maka kita akan 'ujub (bangga) dengan
pemberian itu. Dari 'ujub inilah akan timbul takabbur yang pada akhirnya akan
menghilangkan pahala dari sedekah itu.
Sebagian ulama mengatakan perbuatan baik tidak akan sempurna kecuali dengan tiga
hal yaitu menganggapnya ringan, menyegerakan, dan menyembunyikannya

Keadilan penegakan hukum

Keadilan terdiri dari kata “adl” yang berasal dari bahasa Arab. “keadilan merupakan
suatu situasi sosial ketika norma-norma tentang hak dan kelayakan dipenuhi”
( Faturochoman 2002: 20 ). Arti dari keadilan dapat dilihat dari dua segi yaitu dari segi
keadilan hukum dan keadilan sosial. Keadilan hukum sangat erat kaitannya dengan
masyarakat, oleh karena itu untuk mencapai pelaksanaan dan pelaksanaan hukum
secara adil diperlukan kesadaran bagi para penegak hukum.

Penegakan hukum sering dikaitkan dengan pengunaan kekuatan dan berujung pada
tindakan represif. Tegaknya keadilan tidaklah cukup tanpa adanya penegakan hukum.
Karena tegaknya keadilan diperlukan guna kestabilan hidup bermasyarakat, bernegara
dan berbangsa.

M. Natsir mengatakan Kestabilan hidup bermasyarakat memerlukan tegaknya


keadilan. Semua masyarakat berkedudukan sama di hadapan hukum mulai dari yang
paling lemah sampai pimpinan tertinggi dalam Negara.

‫ش َهدَ ا َء ِب ْالقِسْ طِ ۖ َواَل َيجْ ِر َم َّن ُك ْم َش َنآنُ َق ْو ٍم َعلَ ٰى أَاَّل َتعْ ِدلُوا ۚ اعْ ِدلُوا ه َُو أَ ْق َربُ لِل َّت ْق َو ٰى ۖ َوا َّتقُوا‬
ُ ِ ‫ِين هَّلِل‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا ُكو ُنوا َقوَّ ام‬َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
َ ُ‫هَّللا َ ۚ إِنَّ هَّللا َ َخ ِبي ٌر ِب َما َتعْ َمل‬
‫ون‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamku sebagai penegak keadilan karena
Allah swt. (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap
suatu kaum mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih
dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sungguh Allah mahateliti
terhadap apa yang kamu kerjakan”. ( QS Al-Ma’idah 5:8)

“ Dengarlah dan taatilah sekalipun andai kata yang menjalankan hukum atasmu
seseorang budak habsyi yang kepalanya seperti kismis selama dijalankannya hukum
Allah Swt”. (H.R. Buchorii dari Anas).

Beberapa cara A-Qur’an untuk menjelaskan tentang hukum, yaitu:

1. Juz’i (terperinci), Al-Quran menjelaskan hukum secara terperinci, seperti


hukum-hukum yang berkaitan dengan masalah akidah, hukum waris, pidana dll
2. Kulli (global) yaitu menjelaskan hukum secara global dan umum, sehingga
masih memerlukan penjelasan lebih lanjut dalam tahap pengaplikasiannya.
3. Isyari (petunjuk) Al-Quran memberikan penjelasan hukum melalui petunjuk-
petunjuk yang tersirat dibalik teks.

xv
Setelah Allah menyebutkan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan
beramal shalih, kemudian Allah mengarahkan mereka untuk berbuat dua jenis amalan
Shalih, yaitu menunaikan amanat dan memberi keputusan bagi orang lain dengan adil.
Firman ini ditujukan bagi setiap orang yang diberi amanat, baik itu yang berhubungan
dengan hak Allah ataupun yang berhubungan dengan hak manusia, baik itu berupa
jabatan, harta, dan lain sebagainya. kemudian Allah memuji perintah perintah dan
larangan larangan yang telah ditetapkan-Nya karena mengandung kemaslahatan di
dunia dan di akhirat dan menjauhkan dari mudharatnya, sebab yang menetapkan
adalah Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Melihat, tidak ada yang tersembunyi
darinya, dan Maha Mengetahui kemaslahatan bagi hamba-hamba-Nya.

‫ان َسم ِۢيعً ا‬ ۟ ‫اس أَن َتحْ ُكم‬


ُ ‫ُوا ِب ْٱل َع ْد ِل ۚ إِنَّ ٱهَّلل َ ِن ِعمَّا َيع‬
َ ‫ِظ ُكم ِب ِهۦٓ ۗ إِنَّ ٱهَّلل َ َك‬ ِ ‫ُّوا ٱأْل َ ٰ َم ٰ َن‬
ِ ‫ت إِلَ ٰ ٓى أَهْ لِ َها َوإِ َذا َح َكمْ ُتم َبي َْن ٱل َّن‬ ۟ ‫إِنَّ ٱهَّلل َ َيأْ ُم ُر ُك ْم أَن ُت َؤد‬
‫بَصِ يرً ا‬

Artinya:” Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang


berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.”

Tujuan penegakan hukum dalam konsep Al-Quran pada dasarnya yaitu memberikan
keadilan dan persamaan hak kepada setiap manusia dalam rangka menjaga dan
meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan yang secara asasi telah
dianugerahkan Allah SWT kepada setiap manusia. Dengan tegaknya supremasi
hukum diharapkan proses pemuliaan bani adam berjalan sesuai dengan tuntutan
ajaran Al-Quran. Karena hak-hak masyarakat, baik individu maupun kelompok akan
terlindungi, bersamaan dengan itu disisi lain kewajiban yang dimiliki akan dinaungi dan
dibimbing hukum.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

sahabat, tabi'in dan atba' tabiin. (2017, july 6). Retrieved october 16, 2020, from
contohmakalah222: https://contohmakalah222.blogspot.com/2017/07/sahabat-
tabiin-dan-atba-tabiin.html?m=1

Aan Rukmana, M. (2018). peran teknologi di dunia islam. mumtaz vol. 2 no. 1, 111-
120.

admin. (2012, april 29). makalah agama islam tentang sedekah. makalah pendidikan ,
p. 30.

AS, A. S. (2020). Sains dan teknologi dalam Al-Quran. kajian filsafat pendidikan islam,
50-73.

DR. Ramlan Yusuf rangkuti, M. (2016). KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM.


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

ismail, Z. (juni 2011). penegakan supremasi hukum dalam Al-Quran. jurnal kajian
hukum islam dan sosial kemasyarakatan, 43-64.

Jawas, A.-U. Y. (2012, november 18). definisi salaf. Retrieved october 16, 2020, from
almanhaj.or.id: https://almanhaj.or.id/3428-definisi-salaf-definisi-ahlus-sunnah-
wal-jamaah.html

Lihawa, V. (2011, may 13). Lebih dekat dengan Salaf. Retrieved october 16, 2020,
from muslimah.or.id: https://muslimah.or.id/1894-lebih-dekat-dengan-salaf.html

Muhammad Abduh Tuasikal, M. (2013, january 19). Mengenal Salaf dan Salafi.
Retrieved october 16, 2020, from Rumaysho.com: https://rumaysho.com/3105-
mengenal-salaf-dan-salafi.html

s, d. (2006, desember 18). tabiin. Retrieved october 16, 2020, from wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Tabiin

UMMA. (2018, march 21). Inilah generasi terbaik Umat Islam. Retrieved oktober 15,
2020, from umma.id: https://umma.id/article/share/id/1002/272772

xvii
LAMPIRAN

Indeks

A M
Abu Bakar, 5 Maurice Bucaille, 4
Ali „Imran, 1 Mempunyai, 1
Al-Ikhlas, 2 Menciptakan, 1
Allah, 1, 2, 3, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13 Mengendalikan, 1
al-Qur’an, 3
Alquran, 1 N
Al-Quran, 2, 3, 12, 13, 14
nabi, 2, 8
Nabi Muhammad saw, 1, 5
B
beriman,, 5, 8, 11 R
bertakwa, 2
Rabb, 1
Rasullullah, 2, 7, 9
F
Fidelma O’leary, 4 S
Sahabat, 5, 6, 7
H
Sains, iii, 3, 14
H.R. Bukhari Muslim, 5 science, 3

I T
ilmiah, 3 Tabi’in, 6, 7
ilmuan, 3, 4 teknologi, 3, 4, 14
Teknologi, iii, 3
J tuhan, 1

Jacques y.c, 3
U
Uswah hasanah, 2

xviii

Anda mungkin juga menyukai