Gaya belajar visual merupakan kemampuan belajar yang terletak pada indera penglihatan
yang tajam dan teliti, ditandai dengan daya ingat yang lebih kuat ketika berhadapan dengan objek
pembelajaran yang dapat dilihat.
Orang yang melakukan gaya belajar ini tidak mudah terganggu oleh keributan. Mereka
berpikir menggunakan gambar sehingga belajar lebih cepat menggunakan tampilan visual, seperti
diagram, buku pelajaran bergambar, dan video.
Metode pengajaran guru sebaiknya, lebih banyak pada peragaan atau media, ajak ke obyek
yang berkaitan dengan pelajaran, menunjukkan alat peraga langsung, menggambarkannya di
papan tulis
Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar
Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-teman lainnya
baru kemudian dia sendiri yang bertindak
Tak suka bicara didepan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain. Terlihat pasif
dalam kegiatan diskusi
Dapat duduk tenang ditengah situasi yang ribut dan ramai tanpa terganggu
Gaya belajar audoitori adalah gaya belajar yang menekankan pada alat pendengaran. Gaya
belajar audiotori merupakan gaya belajar dimana siswa lebih mudah menerima materi dengan
indera pendengaran. Pembelajaran yang dilakuakan adalah dengan mendengar suatu audio atau
suara dimana gaya belajar ini harus benar-benar memusatkan pendengaran dengn baik agar apa
yang disampaikan juga dapat diterima dengan baik.
Pembelajaran melalui audiotori sangat efektif karena dengan mendengarkan suara kita
dapat dengan mudah memusatkan pikiran dan berkonsentrasi untuk mengingat apa yang sedang
disampaikan.
Gaya belajar ini bergantung pada situasi. Situasi yang nyaman akan pembelajaran lebih
efektif. Karena gaya belajar ini bersifat eksternal dengan gerakan, koordinasi, irama, tanggapan,
emosional dan kenyamanan fisik lebih menonjol.
Gaya belajar ini memiliki kelemahan yang paling mendasar yaitu sangat mudah terganggu
dengan sedikit banyaknya suara atau keributan yang menyebabkan materi yang disampaikan
kurang dipahami siswa, kesulitan untuk berkonsentrasi dan mencerna apa yang disampaikan.
Informasi tertulis mempunyai makna yang minim bagi anak auditori, biasanya menghafal lebih
cepat dengan membaca teks keras atau mendengar kaset.
Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang didiskusikan
dalam kelompok/kelas
Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat
mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya
Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya, seperti hadirnya anak
baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas,dll
Pada gaya belajar kinestetik siswa lebih dominan belajar dengan cara bergerak, menyentuh,
dan bekerja. Pada gaya belajar ini tentunya peserta didik lebih sering melakukan aktifitas fisik,
dibanding gaya belajar lain gaya belajar ini membuat peserta didik lebih aktif.
Belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan merupakan ciri khas gaya belajar ini. Para
siswanya sulit untuk duduk diam dalam waktu lama karena keinginan beraktifitas dan eksplorasi
sangatlah kuat, menyukai buku dan mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca.
Karakteristik gaya belajar kinestetik:
Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif. Contoh: saat guru
menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil tangannya asyik menggambar
Menyukai praktek/percobaan
Agar proses pembelajaran berjalan lancar, maka diperlukan strategi untuk mempermudah
proses belajar auditori, visual maupun kinestetik dengan memperhatikan gaya belajar orang
tersebut dan dipadukan dengan berbagai metode dan teknik pembelajaran. Dengan begitu siswa
akan lebih aktif.
Dengan pernyataan tersebut disertai materi ciri-ciri gaya belajar yang dilampirkan dan berbagai
berpendapat, dapat dirangkum beberapa hal berikut:
1. Kemampuan seseorang dalam memahami informasi atau suatu pengetahuan memiliki tingkatan
dan cara penyerapan yang berbeda-beda. Kemampuan ini bergantung pada interaksi indera
manusia dan sumber pengetahuan yang disebut dengan gaya belajar.
2. Setiap orang perlu mengenali gaya belajar karena akan berdampak pada upaya meningkatkan
motivasi dan keberhasilan studi.
3. Gaya belajar visual merupakan kemampuan belajar yang terletak pada indera penglihatan yang
tajam dan teliti.
❖ Daya ingat yang lebih kuat ketika berhadapan dengan objrk pembelajaran yang bisa dilihat
misalnya membaca buku, melihat, mendemostrasikan sesuatu, menggambar dan mencatat.
❖ Ingatan kuat terhadap bentuk, warna, seni dan abstrak yang menjadi cirri khas gaya belajar
visual.
❖ Tetap nyaman belajar dilingkungan dan situasi yang berisik saat belajar
5. Metode yang tepat untuk gaya belajar visual adalah melalui berbagai metode pembelajaran
menggunakan bentuk, warna, mindmap, video ilustrasipost IT dan lainya.
6. Gaya belajar audiotori merupakan kemampuan belajar yang terletak pada ketajaman indera
pendengaran yang dimiliki.
7. Ciri yang menonjol pada gaya belajar audiotori yaitu saat menghafal akan membaca dengan
keras karena akan menjadi lebih efektif ketika kata-kata itu diucapkan dan didengar kembali.
Ciri lainya adalah:
❖ Senang mendengarkan cerita, dibacakan cerita, berdiskusi dan mengulang informasi yang
didengar secara detail.
❖ Menyukai ketenangan saat belajar karena sulit berkonsentrasi jika suasana sekitarnya
berisik.
❖ Tidak suka mebaca petunjuk. Namun lebih suka langsung bertanya untuk mendapatkan
informasi yang diinginkan.
8. Metode yang tepat untuk gaya belajar audiotori yaitu dengan music, menggunakan media
audiotori, berdiskusi, bercerita didepan kelas, dan sebagainya.
9. Gaya belajar kinestetik merupakan gaya belajar dengan melibatkan kemampuan motorik atau
gerakan.
10. Gaya belajar kinestetik lebih menyukai cara belajar dengan praktik atau menyentuh secara
langsung sehingga memerlukan objek nyata untuk sarana bantu belajar yang optimal.
12. Metode pembelajaran untuk gaya belajar kinestetik bisa dilakukan dengan bermain peran,
praktik, menari, memainkan music dan sebagainya.
11. Setiap orang bisa memiliki gaya belajar visual atau audiotori atau kinestetik bahkan ketiganya
dengan tingkat presentase dan dominasi yang berbeda-beda.