Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH PERSEPSI KONSUMAEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE

TERHADAP MINAT BELI ULANG

LAPORAN USUL PENELITIAN


METODOLOGI PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sam Ratulangi

Disusun Oleh
Nama : EllenHoff C. G. Rembang
NIM : 17061102142

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia kini menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan

teknologi dan transportasi. Globalisasi ini mengandung pengertian bahwa setiap

negara, bahwa setiap bisnis dan perusahaan menghadapi persaingan global, baik

secara tidak langsung maupun secara langsung. Dengan masuknya era globalisasi

ini akan terjadi persaingan yang ketat pada dunia usaha, sehingga perusahaan-

perusahaan mengkoordinasi setiap devisinya untuk berlomba-lomba inovasi pada

produknya demi menyaingi produk dari perusahaan lain dan ingin menjadi yang

terbaik di mata konsumen. Pada umumnya para konsumen membeli barang atau

jasa dengan berbagai persepsi pada harga, persepsi pada kualitas produk dan lain-

lainnya yang di tawarkan oleh perusahaan.

Perusahaan NIKE sendiri adalah perusahaan sepatu yang telah lama berdiri

dan sampai sekarang NIKE sendiri masih tetap bertahan dengan ketatnya

persaingan yang ada. NIKE memproduksi sepatu dalam beragam gaya dan

berbagai tujuan, serta memiliki lini khusus untuk pria, wanita, dan anak-anak.

Lini produk NIKE termasuk sepatu jalan ( walking shoes ), sepatu lari ( running

shoes ), sepatu basket, dan banyak lagi yang lainnya. NIKE juga menawarkan

kualitas yang sangat baik dan di kenal banyak orang. Telah terbukti 9 dari 10

responden pengguna sepatu NIKE yang saya tanyakan mengatakan bahwa NIKE

memiliki kualitas yang sangat bagus di bandingkan dengan sepatu dari pesaing
lainnya.

Dari berbagai macam keunggulan yang di tawarkan perusahaan NIKE seperti

lini produk yang berbagai macam jenis, kualitas yang sangat baik , konsumen

secara tidak langsung akan rasa di manjakan dan merasa puas. Bahwa kepuasaan

pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau

hasil yang di rasakan dengan harapannya. Setelah konsumen merasa puas.

Konsumen kemungkinan akan melakukan pembelian Kembali yang biasanya di

sebut dengan loyalitas konsumen . Loyalitas konsumen adalah adannya kesepian

untuk bertindak ( dalam hal ini melakukan pembelian ulang ) dan adannya

resistensi terhadap merk alternatif .

B. Rumusan Masalah

Apakah persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE berpengaruh terhadap

minat beli ulang sepatu NIKE

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam melakukan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE

berpengaruh terhadap minat beli ulang sepatu NIKE


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasi mengenai kenginan dan

kebutuhan yang belum terpenuhi oleh konsumen dan mengukur seberapa besar

keinginan dan kebetuhan tersebut. Peranan pemasaran ini tidak hanya

menyampaian produk atau jasa sampai ke tangan konsumen, tetapi juga

bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasaan kepada para

konsumen yang mengkonsumsinya.

B. Konsep Pemasaran

Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efisien menjalankan

konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat di terealisasi dengan

baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus

dikoordinasi dan dikelola dengan baik pula.

C. Persepsi

Persepsi sekalipun stimulasi sama tetapi karena pengalaman tidak sama,

kemampuan berfikir tidak sama, kerangka acuan tidak sama, adannya

kemungkinan hasil persepsi antara individu satu dan lain tidak sama.

D. Produk

1. Pengertian Produk

Dalam mengembangkan sebuah program untuk mencapai pasar yang

diinginkan, sebuah perusahaan harus memulai dengan produk yang berupa


barang atau jasa yang dirancang untuk kepuasaan konsumen, Maka dari itu

perushaan harus berusaha mengambil hati para konsumen untuk

memperlancar jalannya produksi. Konsumen biasanaya menginginkan produk

yang berkualitas dan sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Menurut

Kotler dan Susanto (2001:560), produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan

ke pasar untuk diperlihatkan , diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang

dapat memenuhi kegiatan atau kebutuhan. Dari sudut pandang produsen,

produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai

pemenuhan kebutuhan pasar. Berdasarkan perspektif konsumen, produk

adalah segala sesuatu yang diterima pelanggan dari sebuah pertukaran dengan

pemasar.

2. Karakteristik Produk

Menurut Kotler dan Susanto (2001:560) dalam merencanakan

penawaran pasar, pemasar harus memikirkan 5 (lima) tingkatan produk.

Tingkantan paling mendasar adalah manfaat utama, yaitu manfaat dasar yang

sesungguhnya dibeli oleh pelanggan. Kedua pemasar harus merubah manfaat

tersebut menjadi produk generik, yaitu versi dasar dari produk tersebut. Pada

tingkatan ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan, yaitu satu

set atribut dan persyaratan yang biasanya diharapkan dan disetujui pembeli

ketika membeli produk itu. Pada tingkatan keempat, pemasar mempersiapkan

produk tambahan, yaitu barang yang meliputi tambahan jasa dan manfaat

yang akan membedakan dari produk pesaing. Pada tingatan kelima ada produk
potensial, yaitu semua tambahan dan perubahan yang mungkin didapat produk

tersebut dimasa depan.

3. Klasifikasi produk

Produk dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu barang industri

dan brang konsumen. Barang industri adalah barang-barang yang digunakan

pada suatu perushaan untuk dijadikan sebuah prouduk yang dapat dijual

kembali. Sedangkan barang konsumen adalah barang yang dibeli konsumen

hanya untuk dijadikan kosumsi pribadi untuk memenuhi kebutuhannya.

Menurut Kotler dan Keller (2009:6) barang konsumsi dapat dibedakan sebagai

berikut :

a) Barang sehari-hari

Barang sehari-hari adalah barang yang pembelinya dilakukan dengan

mendadak dan dengan usaha yang minimum. Contoh: pulsa, sabun,

minuman ringan, dan lain-lain.

b) Barang belanja

Barang belanja adalah barang yang secara karakteristik dibedakan

berdasarkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya. Contoh: perabotan

rumah tangga, peralatan elektronik, pakaian, sepatu dan lain-lain.

c) Barang khusus

Barang khusus adalah barang yang mempunyai karakteristik atau

identifikasi merek yang unik di mana ada cukup banyak pembeli yang

bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contoh : peralatan fotografi,

busana pria, mobil dan lain-lain.


d) Barang tidak dicari

Barang tidak dicar adalah barang yang dikenal konsumen atau

biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli. Contoh : asuransi jiwa, daerah

pemakaman dan lain-lain.

4. Kualitas Produk

Kualitas produk sendiri adalah aspek ciri karakteristik produk untuk

melihat kualitas produk. Dari perspektif ini, ciri karakteristik kualitas dari

sebuah produk dapat dikelompokan menjadi empat dimensi.

5. Minat beli ulang

Minat beli merupakan perwujutan komsumen yang dipengaruhi oleh

kondisi lingkungan dan faktor kejiwaan. Konsumen memiliki berbagai

pengaruh mengani produk tertentu yang mempengaruhi nilai dan perilaku

akan produk yang akan dibeli. Jika seseorang mempunyai motivasi yang

tinggi terhadap objek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berprilaku

menguasi produk tersebut. sebaiknya jika motivasinya rendah, maka dia akan

mencoba untuk menghindari objek yang bersangkutan. Implikasi dalam

pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli

produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak. Oleh karena itu

prilaku konsumen akan minat beli terhadap produk tertentu sangat diperlukan

oleh pemasar untuk memprediksi bagaimana prilaku dan minat konsumen

akan produk di masa datang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu :


a) Sikap atau pendirian orang lain

Kekuatan pendirian orang lain akan mengurangi alternatif konsumen

dalam minat beli tergantung pengaruh yang diberikan orang lain

membawa sikap positif atau negatif. Semakin negatif pengaruh yang

diberikan maka konsumen tidak mempunyai motivasi untuk membeli.

b) Faktor situasi dan diantisipasi

Banyak faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen baik faktor

internal seperti lingkungan sosial, tingkat pendapatan maupun fakror

eksternal seperti harga, manfaat produk dan lain-lain. Semua itu jika tidak

diantisipasi dengan baik tentu akan mempengaruhi minat beli konsumen

baik dari sisi internal maupun eksternal.

c) Kepribadian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:107), kepribadian dalah ciri-ciri

kejiwaan dalam diri yang ditentukan dan mencerminkan bagaimana

seseorang mempunyai respon terhadap lingkungannya.

d) Motivasi

Motivasi adalah penggerak dalam diri individu yang mendorong

seseorang untuk bertindak yang bertujuan untuk memperoleh kepuasan.

Menurut Ferdinand (2002:129) indikator-indokator yang

mempengaruhi minat beli ulang yaitu :

1) Minat transaksional

Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang


berkeinginan untuk selalu membeli ulang produk yang telah

dikonsumsi.

2) Minat refrensial

Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang cenderung

mereferensikan produk yang sudah dibelinya agar dibeli juga oleh

orang lain dengan referensi pengalaman konsumsinya.

3) Minat preferensial

Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang selalu

memiliki preferensi utama pada produk yang dikonsumsinya.

Preferensi ini hanya dapat digantikan bila terjadi sesuatu dengan

produk preferensinya.

4) Minat explorative

Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang selalu

mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif produk yang ia

loyalkan.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini dalah penelitian

asosiatif. Munurut Sugiono (2003:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel

atau lebih.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam melakukan penyusunan skripsi ini penulis melakukan

penelitian dengan mengambil subjek pada konsumen yang menggunakan

sepatu NIKE.

2. Obyek Penelitian

Pada melakukan penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian

penulis adalah persepsi konsumen pada kualitas produk sepatu NIKE terhadap

minat beli ulang.

C. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

a. Variabel independen (Bebas)

Variabel independen atau variabel bebas, merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen, (Sugiyono, 2010:59). Variabel independen dalam penelitian ini


adalah persepsi konsumen pada kualitas produk. Produk yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah produk yang berupa barang. Berikut adalah

aspek atau dimensi kualitas produk (produk yang berupa barang) yang

hendak dipersepsikan :

1) Dimensi kinerja (Performance). Berkait tentang fungsi

utama produk. Item dari dimensi ini yang ingi diteliti

yaitu, kenyamanan sepatu pada saat digunakan dan

melindungi kaki dari apapun yang bisa melukai atau

mencederai kaki.

2) Dimensi daya tahan (Durability). Berkait tentang

penggunaan sepatu NIKE dalam jangka waktu yang

relatif lama. Item dari dimensi ini yang ingin teliti yaitu,

keaweatan sepatu NIKE.

3) Dimensi Serviceability. Berkaitan tentang kemudahan

perawatan produk NIKE oleh penggunanya, ketersediaan

komponen pengganti. Item dari dimensi ini yang ingin

diteliti yaitu, kemudahan dalam merawat sepatu NIKE,

kemudahan mendapatkan komponen pengganti (tali dan

alas kaki) sepatu NIKE.

4) Dimensi estetika (Sensorory Characteristic). Berkaitan

tentang kualitas suatu barang dari daya tarik, penampilan

dan kesesuaian bagi pengguna. Item dari dimensi ini yang

ingin diteliti yaitu, tampilan sepatu NIKE mengikuti


trend.

5) Dimensi citra merek dan reputasi (Perceived). Berkaitan

tentang kesan pelanggan terhadap produk NIKE. Item

dari dimensi ini yang ingin diteliti yaitu, kepercayaan diri

konsumen saat menggunakan sepatu NIKE, dan

mengikuti trend (jadi merasa trendy)

b. Variabel dependen (Terikat)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel

yang dupengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah minat beli ulang. Untuk menjelaskan minat beli ulang

maka diajukan indikator minat beli ulang yaitu :

1) Minat Referensial, yaitu kecenderungan konsumen

merekomendasikan kepada orang lain produk sepatu

NIKE.

2) Minat Preferensial, yaitu kecenderungan konsumen

tertarik dan menginginkan sepatu NIKE daripada sepatu

merek lain.

3) Minat Eksploratif, yaitu kecenderungan konsumen

mencari informasi mengenai sepatu NIKE

2. Definisi Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai orang, obyek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:59). Dimensi

variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persepsi pada kualitas produk

Menurut G Hendra Poerwanto dalam webside

nhttps://sites.google.com/site/kelolakualitas/Dimensi-Kualitas-Produk

kualitas adalah sesuatu atau apapun yang dibutuhkan dan diinginkan oleh

konsumen atau tentang kesesuaian terhadap spesifikasi. Sedangkan

kualitas produk sendiri adalah aspek ciri karakteristik produk untuk

melihat kualitas produk.

2. Minat beli ulang

Menurut Hellier dalam Edi dan Rahmawati (2015:76) minat beli ulang

merupakan keputusan konsumen untuk melakukan pembelian kembali

suatu produk atau jasa berdasarkan apa yang telah diperoleh dari

perusahaan yang sama, melakukan pengeluaran untuk memperoleh barang

dan jasa tersebut dan ada kecendrungan dilakukan secara berkala.

3. Pengukuran Variabel

Alat ukur yang digunakan dalam mendukung penelitian ini adalah

sakala likert. Menurut Sugiono (2012:93) skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang


tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah

ditetapakan secara spesifik. Dengan skala likert, maka variabel yang akan

diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item yang dapat berupa

pernyataan ataupun pertanyaan.

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan dua variabel yang akan

diteliti yaitu persepsi konsumen pada kualitas dan minat beli ulang. Pada

penelitian ini skala pengukurannya yaitu skala likert yang diberi bobot masing

masing 1 sampai 5. Pernyataan pada kuisioner yang dibuat akan dijawab

dengan memberikan tanda silang (√) pada kolom yang telah tersedia. Masing-

masing item jawaban pada pernyataan memliliki bobot yang berbeda. Bobot

masing-masing kuisioner adalah sebagai berikut :

SS = Sangat setuju diberi skor 5

ST = Setuju diberi skor 4

N = Netral diberi skor 3

TS = Tidak Setuju diberi skor 2

STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

Dapat diketahui bobot tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah 1.

Jumlah kelas 5 sehingga interval dapat dihitung sebagai berikut :

Interval =
Untuk variabel persepsi konsumen

pada kualitas, semakin tinggi skor persepsi

maka dapat diartikan sangat positif atau

sangat bagus, apabila sebaliknya jika

semakin rendah skor persepsi maka dapat

diartikan semakin negatif atau semakin

buruk. Kategori skornya dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Kategori skor yang dikelompokkan

Rentang skor Penjelas

an
Persepsi konsumen pada kualitas

1,00 – 1,79 produk

sangat negatif atau sangat buruk


Persepsi konsumen pada kualitas

1,80 – 2,59 produk

negatif atau buruk


Persepsi konsumen pada kualitas

2,60 – 3,39 produk

netral (tidak baik dan tidak buruk)


Persepsi konsumen pada kualitas

3,40 – 4,19 produk

positif atau baik


Persepsi konsumen pada kualitas

4,20 – 5,00 produk


sangat positif atau sangat baik

Untuk variabel minat beli ulang, semakin tinggi skor minat beli ulang

maka dapat diartikan minat beli ulang konsumen semakin tinggi, apabila

sebaliknya skor semakin rendah maka dapat diartikan minat beli ulang

konsumen rendah.

Tabel 3.2 Kategori skor yang dikelompokkan

Rentang skor Penjelasan


1,00 – 1,79 Minat beli ulang konsumen

sangat rendah
1,80 – 2,59 Minat beli ulang konsumen

rendah
2,60 – 3,39 Minat beli ulang konsumen

netral (tidak

tinggi dan tidak rendah)


3,40 – 4,19 Minat beli ulang konsumen

tinggi
4,20 – 5,00 Minat beli ulang konsumen

sangat tinggi

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Siregar (2013:56) poulasi adalah keseluruhan (universum) dari objek

penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara,

gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini

dapat menjadi sumber data penelitian. Populasi yang akan diteliti pada
penelitian ini adalah mahasiswa mahasiswi pengguna sepatu NIKE di

universitas Sanata Dharma. Populasi pada konsumen pengguna sepatu NIKE

ini termasuk dalam kategori tidak diketahui.

2. Sampel

Sampel merupakan suatu prosedur pengambilan data, dimana hanya

sebagian populasi saja yang di ambil dan dipergunakan untuk menentukan

sifat-sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi (Syofian Siregar,

2013:56). Sampel dari penelitian ini adalah sebagian mahasiswa mahasiswi

yang pernah membeli sepatu olahraga NIKE di universitas Sanata Dharma.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probality

Sampling yang berarti setiap unsur yang terdapat dalam populasi tidak

memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel

bahkan probabilitas anggota tertentu untuk terpilih tidak diketahui ( Siregar

2013:60).

Dalam penelitian ini karena populasi yang ingin diteliti tidak diketahui,

maka perhitungan yang digunakan untuk menetukan jumlah sampel pada

penelitian ini sebagai berikut :

n= / 4 ( ) n= / 4( ) n= 96.04

Keterangan :

n = jumlah sampel

Z = nilai Z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan penentuan sampel

persen. Pada α = 5% dan Z = 1,96.


Mo = margin of error atau kesalahan maksimum yang ditoleransi biasanya

10 %.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel dalam

penelitian in adalah 96.04 yang penulis bulatkan menjadi 100 responden.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

convenience sampling yang sering juga disebut dengan accidental sampling.

Menurut Riady (2016: 36), yaitu siapa saja secara kebetulan yang ketemu dengan

peneliti dan dianggap cocok dengan sumber data.

F. Sumber Data

1. Data Primer

Pada penelitian ini data yang diperoleh merupakan dari konsumen

sepatu olahraga NIKE, berdasarkan jawaban konsumen atas persepsi

konsumen pada kualitas produk dan minat beli ulang dari pertanyaan

kuisioner.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari pihak lain seperti, buku-buku studi pustaka,

webside, dokumentasi, dan data tertulis yang dijadikan bahan referensi.

G. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuisioner, yaitu

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Isi kuisioner

yang penulis buat berupa :

1. Identitas responden

2. Pernyataan tentang persepsi konsumen pada kualitas sepatu NIKE

3. Pernyataan tentang minat beli ulang

H. Teknik Pengujian Instrument

1. Uji Validitas

Menurut Siregar (2013:75) validitas “is a valid measure if it

succesfull” yang berarti menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu

mengukur apa yang ingin diukur. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk

uji validitas dengan teknik korelasi. Untuk menentukan apakah instrumen

tersebut valid atau tidaknya digunakan ketentuan sebagai

berikut :

a. Jika hitung ≥ r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

b. Jika hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Siregar (2013:87) reliabilitas bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten , apabila dilakukan pengukuran

dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan mennggunakan alat
pengukur yang sama pula. Untuk menguji data tersebut digunakan rumus.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan unttuk mendapatkan gambaran tentang :

2. Deskripsi Responden

Analisis deskripsi responden digunakan untuk memisahkan atau

mengelompokan responden agar diperoleh gambaran mengenai umur, jenis

kelamin, pendidikan terakhir, dan berapa kali telah membeli sepatu NIKE

3. Diskripsi Variabel

Analisis variabel digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

variabel mean, modus, dan median. Dengan menggunakan prosedur sebagai

berikut :

1) Menghitung nilai mean, median, dan modus untuk setiap

variabel/obyek/item

2) Membuat kategori nilai mean dengan langkah sebagai berikut:

a) Menentukan skor maksimum dalam hal ini 5

b) Menentukan skor minimum dalam hal ini 1

c) Menentukan rentang kategori dengan cara skor

maksimum – skor minimum dengan banyak alternatif


jawaban (5).

4. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk

menjawab permasalahan yang ada pada penelitian. Analisis

regresi linier sederhana dilakukan dengan prosedur sebagai

berikut :

5. Melakukan Uji Norrnalitas

Tujuan dilakukan uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah

populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data bersistribusi normal,

maka dapat digunakan uji statistik berjenis parametrik. Sedangkan bila data

tidak berdistribusi normal, maka digunakan uji statistik nonparametrik. Dalam

penelitian ini uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov.

Metode Kolmogorov-Smirnov beretujuan untuk mengetahui apakah suatu data

berdistribusi secara normal adalah jika signifikan lebih dari 0,05 ( sign >

0,05 )

6. Mencari Persamaan Regresi Sederhana

Menurut Sarjono dan Julianta (2011:91) analisis regresi adalah suatu

analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat. Jika pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas

(X) dan variabel terikat (Y) maka dinamakan analisis regresi liner sederhana

(simple linear regression) yang dirimuskan :


Y=a+bX

Keterangan :

Y = Variabel Dependen ( Minat beli Ulang )

a = harga Y bila X=0 ( harga konstan)

b = angka arah koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel yang di dasarkan pada variabel independen. Bila

b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

X = Variabel Independen ( persepsi konsumen pada kualitas sepatu

NIKE)

Jika sudah ditetapkan a dan b maka selanjutnya nilai tersebut

dimasukan ke dalam persamaan regresi sederhana untuk mengetahui

perubahan yang terjadi pada variabel Y berdasarkan nilai variabel X yang

diketahui.

7. Pengujian Hipotesis ( Uji t )

Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh yang signifikan varibel bebas,

yaitu pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE terhadap

variabel terikat,yaitu minat beli ulang. Pada penelitian ini digunakan uji satu

pihak kanan dengan tingkat kepercayaan sebesar 0,05. Dalam melakukan uji t

dilakukan prosedur sebagai berikut :

a) Merumuskan Hipotesis
H0 ; β = 0, persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE tidak

berpengaruh terhadap minat beli ulang

Ha ; β ≠ 0, persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE berpengaruh

terhadap minat beli ulang

b) Menentukan level of significance (α)

Dalam penelitian ini level of significance atau tigkat signiifikansinya

sebesar 0,05 (5%) dengan derajat bebas (df) = n-k dan n merupakan

jumlah sampel penelitian, k merupakan jumlah variabel Independen.

c) Menentukan nilai thitung dan ttabel

Thitung diperoleh dari output SPSS dan ttabel dicari pada tabel statistik

pada signifikansi 0,05

d) Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis

Jika t hitung ≤ t tabel atau nilai (Sig) ≥ ½ α (uji dua sisi) maka H 0

diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak berpengaruh.

Jika t hitung > t tabel atau nilai (Sig) < ½ α (uji dua sisi) maka H 0

ditolak dan Ha diterima yang berarti berpengaruh.

e) Membuat kesimpulan

Jika H0 ditolak dan Ha diterima berarti persepsi konsumen pada

kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang, begitu juga

sebaliknya jika H0 diterima Ha ditolak berarti persepsi konsumen pada

kualitas produk tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang.


DAFTAR PUSTAKA

1. Andrian. (2017). Pengaruh Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk NIKE Terhadap
Minat Beli Ulang. Yogyakarta.

2. Radityasari, P. Y. (2018). Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk


Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu NIKE. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai