14 Okt 2020
Kerjakan untuk latihan UTS [ Tidak perlu dikumpulkan } UTS dilaksanakan
tgl.21 Oktober 2020 sesuai jadwal kuliah.
1. Jelaskan latar belakang Filosofi Pendidikan kewarganegaraan, [ada tiga jelaskan dua
saja] bagaimana upaya mengantisipasi pengaruh “Globalisasi “ agar tidak terjadi
disintegrasi bangsa ?
Pada abad 21 secara menyeluruh dunia termasuk Indonesia mengalami perubahan
akibat globalisasi yang begitu cepat dan berpengaruh secara signifikan terhadap
semua manusia. Globalisasi menjadi salah satu alasan praktek hidup antar bangsa
yang semakin menempatkan bangsa bangsa yang maju secara ekonomi dan kuat
secara kebudayaan dan politik sebagai penentu konstelasi dunia globalisasi yang
mengakibatkan adanya ketidak selarasan dan ketidak adilan global dalam relasi antar
bangsa negara yang mengembangkan sindikat ekonomi regional akan menguasai
negara kebangsaan karena jika negara kebangsaan tidak memiliki ketahanan nasional
maka akan mengalami kehancuran.
2. Apa hakekat Pendidikan Kebangsaan demokrasi dan Hak asasi manusia [Kadeham}
Bagaiamana membangun Integritas bangsa, implementasinya bagaimana ?
Hakikat pendidikan kebangsaan demokrasi dan HAM adalah sejumlah nilai,
keyakinan, tradisi, perilaku dan gaya hidup yang demokratis dengan menjunjung
tinggi, HAM rasa cinta tanah air, kebangsaan, menghargai dan toleransi terhadap
perbedaan dan mampu mengembangkan budaya perdamaian. Membangun integrasi
bangsa dengan cara pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu cara membangun sebuah implementasi
dengan cara saling menghargai dan tidak menciptakan kelompok tertentu agar tidak
tercapainya sebuah kelompok untuk memecah belah
1
dan kehidupannya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa hakikat identitas
nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara
adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan dalam arti
luas
5. Berikan contoh kasus Identitas nasional yang bisa membahayakan Integritas Bangsa
beserta solusinya ?
Contoh kasus : konflik antar suku ada di daerah sambas, Kalimantan Barat (1999) dengan
suku Madura yang menyebabkan sekitar 1800 tempat tinggal hancur, nyawa melayang dan
kerugian materi dan menyebabkan suku Madura terusir dari wilayah tersebut.
Solusi : Tiap warga menyadari bahwa setiap perbedaan suku memiliki ciri masing – masing
yang mungkin harus di toleransi antar suku agar terciptalah keharmonisan.
6. Apa yang Saudara pahami tentang Civil Society, apakah Komis Pemberantasan Korupsi
[KPK] termasuk Civil Society, jelaskan alasannya ?
Civil society adalah organisasi yang berdiri sendiri untuk mengeluarkan aspirasi dan
kepentingan publik, jadi KPK tidak termasuk karena dibentuknya oleh negara
2
Di era sekarang perdagangan manusia tidak hanya sebatas pengiriman tenaga kerja
ke luar negeri, tetapi juga penjualan anak dan perempuan untuk tujuan yang sangat
tidak dimanusiakan. Seperti di sebutkan sebelumnya bahwa hal ini hanya
menguntungkan satu pihak saja dan sering kali keuntungan yang dimaksud berupa uang
terbukti pada kasus empat perempuan Indonesia yang terlibat penjualan anak yang
dibongkar Polisi Kerajaan Malaysia. Kejadiannya adalah salah satu pelaku yang
tertangkap saat akan menjual bayi seharga sekitar Rp. 29 jt. Namun polisi belum bisa
mengungkap dalang dari sındikat ini. Dari hasil analisis, tratficking tidak hanya
merampas hak asasi manusia namun juga membahayakan keselamatan.
Pelaku dari trafficking mengintimidasi dan juga melakukan tindak kekerasan. Setelah
di teliti faktor terjadi nya human trafficking adalah faktor ekonomi dan juga budaya
dimana sangat disayangkan bahwa hal ini marak terjadi. Selain itu juga kurangnya
pencatatan kelahıran dan lemahnya penegakan hukum.
Solusi dari kasus human trafficking adalah meningkatkan edukasi ke seluruh elemen
masyarakat agar tidak mudah dibodohi dan cerdas dalam bertindak. Selain itu juga
memperjuangkan hak anak terutama dari oknum terdekat yaitu orong tua dengan
memenuhi segala kebutuhannya, menjalankan segala kewajibannya dan memberi anak
hak- haknya. Lalu untuk pelakunya sendiri disebutkan dalam KUHP, Peraturan
Perundang - undangan dan didalam RUU KUHP Bab XX Pasal 546 - 561 tentang
perdagangan manusia yang penerapan sanksinya diancam dengan hukuman pidana
penjara dan hukuman pidana denda. Namun menurut saya unuk menim mbulkan efek
jera hukuman pidana penjara lebih efektif mengingat kesalahan yang dilakukan pelaku
tidak bisa diganti dengan uang karena hak seseorang bukan sesuatu yang bisa dibeli.
9. Jelaskan Hak Asasi Manusia sebelum adanya Universal Declaration of Human Rights ?
HAM sebelum adanya Universal Declaration of Human Rights —> Draf awal Deklarasi
Universal HAM dirumuskan pada 1947 oleh anggota yang tergabung dalam Komisi Hak
Asas Manusia. Namun, Komisi HAM membentuk badan formal terpisah guna menangani
penyelesaian deklarasi. Badan ini terdiri dari 18 anggota dari berbagai latar belakang
politik, budaya dan agama.
3
11. Pengertian, dan hakekat HAM ?
HAM adalah hal pokok yang dimiliki oleh setiap manusia sejak lahir sebagai anugerah dari
Tuhan, yang bersifat kodrat, universal, abadi, berkaitan dengan hakikat dan martabat
manusia.
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia
secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat
hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
Perbedaan
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (UU HAM). UU itu antara lain
materinya mengatur mengenai Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Komnas HAM
hanya melakukan penelitian, pemantauan, dan penyelidikan. Sehingga belum efektifnya
kewenangan pemanggilan paksa terhadap pihak yang diduga melakukan pelanggaran HAM atau
pihak lain yang akan diminta keterangannya
Sedangkan Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, semenjak lahirnya UU
Pengadilan HAM, tugas dan wewenang Komnas HAM tidak saja sebagai lembaga yang bertujuan
untuk mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM serta meningkatkan
perlindungan dan penegakan hak asasi manusia. Tetapi Komnas HAM telah menjadi bagian dari
anasir sistem pengadilan HAM dengan wewenangnya sebagai penyelidik pelanggaran HAM yang
berat, dan penyelidikan dalam lingkup pro yustisia, yang berarti sebagai rangkaian penegakan hukum
melalui pengadilan
4
13. Apa yang dimaksud “ Pelanggaran HAM secara yuridis ?
Secara yuridis, menurut pasal 1 angka 6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang dimaksud dengan pelanggaran Hak Asasi
Manusia adalah “setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat
Negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang
attau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.”
14. Pelanggaran HAM Trisakkti sebagai Extra ordinary crime jelaskan alasannya ?
Extraordinary crimes atau kejahatan luar biasa merupakan suatu kejahatan yang mempunyai
dampak negatif terhadap kehidupan manusia yang dilakukan dengan maksud untuk
menghilangkan hak asasi umat manusia dan menjadi yurisdiksi. Dalam peristiwa tragedi Trisakti
pelanggaran HAM ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan dilakukannya
pembunuhan yang sewanang-wenang oleh pejabat yang berwenang sehingga pelanggaran HAM
ini termasuk sebagai extraordinary crimes.
15. Setiap korban pelanggaran HAM yang berat dan atau ahli warisnya dapat memperoleh
kompensasi, restitusi, dan rehabilitasi, Jelaskan ketiga pengertian tsb?
a. Kompensasi adalah ganti kerugian yang diberikan oleh negara karena pelaku tidak
mampu memberikan ganti kerugian sepenuhnya yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Restitusi adalah ganti kerugian yang diberikan kepada korban atau keluarganya oleh
pelaku atau pihak ketiga, dapat berupa pengembalian harta milik, pembayaran ganti
kerugian untuk kehilangan atau penderitaan, atau penggantian biaya untuk tindakan
tertentu.
c. Rehabilitasi adalah pemulihan pada kedudukan semula, misalnya kehormatan, nama
baik, jabatan, atau hak-hak lain.
17. Sebutkan lembaga yang berwenang menentukan pelanggaran HAM, dan jelaskan
kewenangannya?
Berdasarkan Undang-undang No. 26/2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, Komnas HAM
adalah lembaga yang berwenang menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Dalam
melakukan penyelidikan ini Komnas HAM dapat membentuk tim ad hoc yang terdiri atas Komisi
Hak Asasi Manusia dan unsur masyarakat. Komnas HAM berdasarkan Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, mendapatkan tambahan
kewenangan berupa pengawasan. Pengawasan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh
Komnas HAM dengan maksud untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah baik pusat maupun
daerah yang dilakukan secara berkala atau insidentil dengan cara memantau, mencari fakta,
menilai guna mencari dan menemukan ada tidaknya diskriminasi ras dan etnis yang
ditindaklanjuti dengan rekomendasi.
5
18. Klasifikasi pelanggaran HAM menurut KOMNAS HAM?
Jenis pelanggaran HAM ringan:
1. Melakukan penganiayaan
2. Melakukan hal yang berakibat dapat mencemarkan nama baik seseorang
3. Menghalangi seseorang untuk menyampaikan aspirasinya dengan berbagai cara
4. Melakukan aksi kekerasan dengan pemukulan
Jenis pelanggaran HAM berat:
1. Kejahatan Genosida (Genocide): Genosida merupakan sebuah pembantaian secara
massal atau besar-besaran yang secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau
sekelompok suku bangsa dengan maksud dan tujuan untuk memusnahkan hingga punah
bangsa tersebut.
2. Kejahatan Kemanusiaan: Pembunuhan, Pemusnahan, Perbudakan Pemindahan paksa
penduduk Perampasan berat atas kebebasan fisik Penyiksaan Pemerkosaan, perbudakan
seksual, pemaksaan prostitusi, pemaksaan sterilisasi Penganiayaan
20. Bagaimana upaya agar PHAMB Trisakti dapat diproses secara Yuridis ?
mendorong agar kasus dugaan pelanggaran HAM berat kasus penembakan mahasiswa Trisakti
'98 diselesaikan peradilan HAM adhoc sesuai dengan UU nomor 26 tahun 2006 tentang peradilan
HAM adhoc
21. Apakah HAM wajib masuk dalam Konstitusi jelaskan alasan menuut Saudara ?
Adanya jaminan konstitusi terhadap hak asasi manusia (HAM) tersebut, berarti
menunjukkan bahwa setiap penguasa dalam negara dilarang dan tidak boleh bertindak
sewenang-wenang kepada warga negaranya, serta wajib menggambarkan adanya
keseimbangan antara kekuasaan dalam negara dan hak-hak dasar warga negara.
22. Berikan 1 [satu] contoh PHAMB secara Yuridis, berdasarkan Keputusan Pengadilan
HAM.
UU No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM telah dijalankan dengan dibentuknya
pengadilan HAM ad hoc untuk kasus pelanggaran HAM yang berat yang terjadi di Timor-
timur. Dalam prakteknya, pengadilan HAM ad hoc ini mengalami banyak kendala terutama
berkaitan dengan lemahnya atau kurang memadainya instumen hukum. UU No. 26 Tahun
2000 ternyata belum memberikan aturan yang jelas dan lengkap tentang tindak pidana yang
diatur dan tidak adanya mekanisme hukum acara secara khusus. Dari kondisi ini,
pemahaman atau penerapan tentang UU No. 26 Tahun 2000 lebih banyak didasarkan atas
penafsiran hakim ketika melakukan pemeriksaan di pengadilan.
Mengenai kasus pelanggaran HAM di Indonesia kita tidak bisa lupa akan kejadian di tahun 1999
mengenai referendum atau pemisahan daerah Timor Timur atau sekarang yang lebih dikenal
sebagai Timor Leste dari teritori NKRI. Kejadian itu bermula ketika pada tanggal 27 Januari 1999,
pemerintah Republik Indonesia memberikan 2 opsi untuk menentukan masa depan Provinsi
Timor Timur. B. J. Habibie yang saat itu menjadi presiden Pemerintah Republik Indonesia
menginstruksikan agar rakyat Timor Timur memilih menerima otonomi khusus atau memilih
6
berpisah dari NKRI. Namun, hasil yang mengecewakan bagi pemerintah Indonesia dengan 94.388
(21,5%) memilih otonomi dan 344.580 (78,5%) memilih berpisah.
Setelah pengumuman hasil jejak pendapat rakyat Timor Timur banyak terjadi kasus-kasus
pelanggaran HAM yang terjadi di sana. Kekerasan, pembunuhan massal, kerusakan terhadap
pemukiman penduduk dalam skala besar. Hal tersebut ditengarai adanya campur tangan
pemerintah Indonesia sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap lepasnya satu daerah
teritori mereka. Kecurigaan tersebut ternyata dibenarkan oleh hasil investigasi salah satu badan
yang dibentuk oleh PBB yaitu United Nations Transitional Administration in East Timor (UNTAET)
melalui lembaga bentukannya yaitu Serious Crimes Unit (SCU), yang pada 9 Maret 2004
mengumumkan dari 369 tersangka 281 orang diantaranya adala oknum dari luar Timor Leste,
termasuk 37 anggota dan komandan militer dari TNI, 4 kepala kepolisian dari Indonesia, 60 orang
anggota TNI asal Timor Leste, mantan gubernur Timor Timur dan lima mantan bupati2. Namun,
pelaku yang diadili hanyalah orang Timor Leste dan sebagian besar anggota milisi.
Pada tahun 2005 pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Timor Leste membuat sebuah
komisi untuk mengungkap kebenaran mengenai kasus HAM di Timor Leste pada rentang waktu
1974 sampai 1999. Komisi tersebut bernama Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP). Komisi
tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan rekonsiliasi dan menjamin tidak akan terjadinya hal
yang sama di masa mendatang. Laporan KKP pada tahun 2008 merekomendasikan antara lain,
pemerintah Indonesia dan Timor Leste bekerja sama untuk menjelaskan nasib dan keberadaan
dari mereka yang dihilangkan dan yang menghilang; membentuk suatu program pemulihan bagi
para korban, khususnya korban kasus perkosaan dan kejahatan kekerasan seksual lainnya; dan
bagi pemerintah Indonesia untuk mengakui dan meminta maaf atas penderitaan yang dibuat
pada 1993.
Namun beberapa LSM baik internasional maupun nasional seperti Amnesti Internasional, ANTI
dan KontraS memandang kinerja dari KKP sendiri belum cukup memuaskan dan menuntut
kepada pemerintah Indonesia dengan bantuan komunitas internasional untuk mendukung upaya
keadilan dan kebenaran bagi korban pelanggaran HAM di Timor Leste yang terjadi selama
pendudukan Indonesia berlangsung
≈ Selamat bekerja ≈