Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PAKAN

“Pengolahan Fisik”

Disusun oleh:

Kelompok 12

Kelas E

Dhea Yasmin Athillah 200110180184

Feronika Lowati 200110180186

Alya Rahmaisyanti 200110180191

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020
DAFTAR ISI

I..................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.....................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3

1.2 Identifikasi Masalah.........................................................................................................3

1.3 Maksud dan Tujuan..........................................................................................................3

1.4 Waktu dan Tempat...........................................................................................................4

II.................................................................................................................................................5

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................5

III...............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.......................................................................................................................6

3.1 Pengolahan Fisik pada Bahan Pakan Butiran..............................................................6

3.2 Proses Pengeringan Bahan Pakan................................................................................6

3.3 Produktivitas Mesin Hammer Mill..............................................................................7

IV...............................................................................................................................................8

HASIL PENGAMATAN.........................................................................................................8

4.1 Hasil Pengamatan.............................................................................................................8

V...............................................................................................................................................10

KESIMPULAN.......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

2
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pakan adalah segala sesuati yang bisa dimakan oleh ternak dan mengandung sumber
energi dan zat-zat gizi. Pakan memiliki berbagai macam bentuk seperti rerumputan
hingga yang berbentuk biji-bijian. Sebelum diberikan pada ternak, sebagian pakan
mengalami pengolahan terlebih dahulu dengan pengolahan fisik, kimia maupun biologi
contohnya seperti pemotongan, pengeringan, penggilingan dan fermentasi.
Pakan yang melalui serangkaian proses sebelum diberikan pada ternak juga
berkaitan dengan palatabilitas. Pakan yang berasal dari biji-bijian sering kali dijumpai
diberikan pada ternak unggas. Namun sebelum diberikan biji-bijian tersebut di giling
terlebih dahulu agar ukurannya tidak terlalu besar dan dapat dicerna oleh ternak.
Praktikum kali ini mempelajarai bagaimana proses pengolahan pakan secara fisik
dengan mengubah ukuran pakan hingga mereduksi kadar air pada pakan tersebut. Hal
ini perlu dilakukan agar mahasiswa mengerti dan dapat mencegah segala masalah yang
akan timbul pada ternak akibat pemberian pakan yang tidak sesuai. Pakan yang diolah
dengan tepat dapat meningkatkan palatabilitas dan mengefisiensikan pemberian pakan
sehingga bisa menekan produksi industri peternakan.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Bagaimana pengolahan fisik pada bahan pakan butiran
2. Bagaimana proses pengeringan bahan pakan
3. Bagaimana produktivitas mesin hammer mill
4. Bagaimana evaluasi hasil pengolahan fisik bahan pakan dengan perhitungan

1.3 Maksud dan Tujuan


1. Mengetahui pengolahan fisik pada bahan pakan butiran
2. Mengetahui proses pengeringan bahan pakan
3. Mengetahui produktivitas mesin hammer mill
4. Mengetahui evaluasi hasil pengolahan fisik bahan pakan dengan perhitungan

3
1.4 Waktu dan Tempat
Tanggal : 22 September 2020
Waktu : 15.00-17.00 WIB
Tempat : Secara daring (Google Meet)

4
II

TINJAUAN PUSTAKA

Sebelum diberikan pada ternak, bahan pakan diolah terlebih dahulu, bisa dilakukan
secara mekanis, fisis, mikrobiologis dan atau khemis. Pegolahan pakan secara fisis lebih
mengarah pada pengurangan ukuran partikel bahan pakan. Perubahan secara fisik
menghasilkan perubahan kadar air atau menghilangkannya, pemanasa, penekanan, dan
agglomeration (Natsir dkk, 2019).

Perlakuan fisik berupa pemanasan melalui penguapan tekanan berpengaruh pada


komposisi kimia antara lain karena perubahan struktur karbohidrat pada dinding selnya
(Soejono dkk., 1987). Perlakuan fisik berupa penggilingan diharapkan dapat menghasilkan
bahan awetan dan bahan baku untuk pengolahan ransum sehingga dapat mengatasi
ketersediaan bahan pakan hingga akhir musim kemarau. Penggilingan bahan pakan dapat
dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling type palu atau Hammer Mill.

Faktor yang mempengaruhi kemampuan kerja Hammer Mill yaitu jenis bahan pakan,
keterampilan operator, kecepatan putaran mesin, ukuran alat dan diameter lubang saringan
(Sudigdo dkk., 2003). Selain mesin Hammer Mill sebenarnya ada pula mesin yang sama
sama menghancurkan biji-bijian bernama Disc Mill. Teknologi Disc Mill merupakan
kombinasi antara mesin hammer mill dan roller mill yang menggunakan penekanan dan
pukulan pada bahan yang akan direduksi menjadi ukuran yang lebih kecil ( Rohman,
2016).

Cara pengeringan berpengaruh nyata terhadap karakteristik bahan pakan. Pengeringan


dengan menggunakan oven menghasilkan karakteristik bahan pakan dengan susut air yang
lebih besar dibandingkan dengan metode kering angin dan cahaya matahari langsung
(Wahyuni dkk., 2017)

5
III

PEMBAHASAN

3.1 Pengolahan Fisik pada Bahan Pakan Butiran


Pengolahan fisik merupakan usaha untuk mengubah sifat atau bentuk pakan
dengan perlakuan hingga pada akhir proses pakan akan mengalami penurunan
kandungan air yang bermanfaat untuk ternak dan juga dapat memperpanjang masa
simpan. Metode pengolahan terbagi menjadi pengolahan kering dan basah. Lalu
terbagi kembali menjadi proses dingin dan panas.
Pengolahan kering secara dingin contohnya hammer milling dan rolling.
Sedangkan pengolahan kering dengan panas contohnya yaitu popping, micronizing,
roasting, extrude. Pengolahan basah secara dingin yaitu soaking, dan reconstitution.
Sedangkan pengolahan basah dengan panas yaitu pelleting, steam rolling, steam
flaking, pressure cooking dan exploading.
Popping bertujuan untuk memecah granula pati yang terdapat pada butiran.
Micronizing yaitu penghalusan, roasting yaitu pemanasan kering dengan cara
pemanggangan. Extruding yaitu pemanpatan bahan pakan dengan tekanan tinggi.
Pada praktikum ini bahan pakan berupa biji jagung digiling dengan mesin Hammer
Mills. Tujuan dari penggilingan bahan pakan yaitu untuk merubah ukuran atau bentuk
bahan. Maanfaat dari penggilingan yaitu memperluas permukaan bahan pakan
sehingga dapat mempercepat pengeringan dan meningkatkan aktifitas kerja enzim.
Selain Hammer Mills yang dapat mengubah bahan pakan menjadi tepung, adapula
mesin lain untuk melakukan proses penggilingan yaitu Crushing Mills untuk
memecah butiran keras dan Disc Attraction Mills untuk memotong dan menggesek.

3.2 Proses Pengeringan Bahan Pakan


Pengeringan bahan pakan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dijemur dibawah
matahari langsung dan menggunakan oven. Pengeringan bahan pakan dengan
menggunakan cahaya matahari tidak memakan biaya namun tidak dapat selalu
diandalkan karena cuaca tidak bisa di prediksi.
Keuntungan mengeringkan bahan pakan dengan menggunakan oven yaitu lebih
cepat dan optimal meskipun membutuhkan listrik. Semakin tinggi suhu dan lama
6
waktu pengeringan maka semakin banyak molekul air yang menguap (Fitriani, 2008).
Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Rachmawan (2001) yaitu bahwa semakin
tinggi suhu dan kecepatan aliran udara pengeringan makin cepat pula proses
pengeringan berlangsung.

3.3 Produktivitas Mesin Hammer Mill


Pengolahan pakan secara fisik yaitu dengan cara penggilingan. Penggilingan
bertujuan untuk meningkatkan kecernaan dan efisiensi penggunaan pakan,
memudahkan proses pencampuran, menyeragamkan bentuk dan ukuran partikel bahan
baku (Herrman, 2000).

 Pada Penggilingan 1

Bahan pakan yang digunakan, yaitu jagung. Pertama, melakukan penimbangan


dengan berat 3 kg, setelah ditimbang jagung dimasukan kedalam mesin hammermill,
screen yang digunakan untuk kelompok kami pada praktikum kali ini adalah screen 2,
waktu untuk penggilingan pada screen adalah 2 menit 30 detik dan
produktivitasnya 72 kg/jam ,hasil butiran jagung sangat halus dikarenakan ukuran
lubang pada screen 2 kecil akan tetapi waktu yang dibutukan untuk menggiling
jagung cukup lama dibandingkan dengan screen 3.

 Pada Penggilingan 2

Bahan pakan yang digunakan, yaitu jagung. Pertama, melakukan penimbangan


dengan berat 3 kg, setelah ditimbang jagung dimasukan kedalam mesin hammermill,
screen yang digunakan untuk kelompok kami pada praktikum kali ini adalah screen 3,
waktu untuk penggilingan pada screen adalah 1 menit 50 detik dan
produktivitasnya 98,18 kg/jam ,hasil butiran jagung sangat halus dikarenakan ukuran
lubang pada screen 3 kecil dan waktu yang dibutukan untuk menggiling jagung lebih
sebentar dibandingkan dengan screen 2.

Faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan kerja alat, yaitu keterampilan


operator, kecepatan putaran mesin (rpm), ukuran alat dan diameter lubang saringan.

7
IV

HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil Pengamatan

 Alat yang digunakan : Hamermill

 Screen dipasang 2 dan 3 mm

 Hasil penghancuran 3 kg jagung kadar air tinggi dengan penggunaan screen 2

membutuhkan waktu 2 menit 30 detik

 Hasil penghancuran 3 kg jagung kadar air tinggi dengan penggunaan screen 3

membutuhkan waktu 1 menit 50 detik

 Screen 2 MM

1. Tidak Lolos Saringan No. 14 = 45 gram

2. Tidak Lolos Saringan No. 18 = 300 gram

3. Tidak Lolos Saringan No. 33 = 335 gram

4. Lolos Saringan No. 33 = 330 gram

 Screen 3 MM

1. Tidak Lolos Saringan No. 14 = 545 gram

2. Tidak Lolos Saringan No. 18 = 200 gram

3. Tidak Lolos Saringan No. 33 = 135 gram

4. Lolos Saringan No. 33 = 120 gram

1. Produktivitas mesin perjam


a. Menggunakan Screen 2
Diketahui : Berat jagung yang digiling = 3kg
Waktu yang dibutuhkan = 2 menit 30 detik = 150 detik
1 jam = 3600 detik
3 kg
Produktivitas mesin perjam = x 3600=72 kg
150

b. Menggunakan Screen 3
Diketahui : Berat jagung yang dihancurkan = 3kg

8
Waktu yang dibutuhkan = 1 menit 50 detik =110 detik
3 kg
Produktivitas mesin perjam = x 3600=98.18 kg
110

2. Bandingkan proporsi ukuran partikel jagung dalam (%) masing-masing hasil


penghancuran dengan screen 2 dan 3
a. Screen 2 :
45
a. Tidak lolos saringan 14 = x 100=¿ 4.5%
1000
300
b. Tidak lolos saringan 18 = x 100=¿ 30%
1000
335
c. Tidak lolos saringan 30 = x 100=¿ 33.5%
1000
330
d. Lolos saringan 30 = x 100=¿ 33%
1000
b. Screen 3 :
545
a. Tidak lolos saringan 14 = x 100=¿ 54.5%
1000
200
b. Tidak lolos saringan 18 = x 100=¿ 20%
1000
135
c. Tidak lolos saringan 30 = x 100=¿ 13.5%
1000
120
d. Lolos saringan 30 = x 100=¿ 12%
1000

9
V

KESIMPULAN

1. Pengolahan fisik pada bahan pakan dibagi menjadi beberapa metode yaitu:

a. Proses kering dengan kondisi dingin

b. Proses kering dengan kondisi panas

c. Proses basah dengan kondisi dingin

d. Proses basah dengan kondisi panas

2. Proses pengeringan bahan pakan dapat dilakukan dengan cara dijemur langsung dibawah
matahari dan pengeringan dengan menggunakan oven.
3. Faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan kerja mesin Hammer Mills, yaitu
keterampilan operator, kecepatan putaran mesin (rpm), ukuran alat dan diameter lubang
saringan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, S. 2008. Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap beberapa mutu manisan
belimbing wuluh (Averrhoabellimbi L.). Jurnal SAGU edisi maret Vol. 7 No. 1
Hal. 32 ± 37. Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian. Fakultas Pertanian
Universitas Riau. Riau.

Herman dan Zamrowi, 2000.Pemeli-haraan dan Permasalahannya. Kanisius, Yogyakarta

Natsir, M. H., Sjofjan, O., & Irsyammawati, A. (2019). Teknologi Pengolahan Bahan Pakan
Ternak. Universitas Brawijaya Press.

Rachmawan, O. 2001. Pengeringan, Pendinginan dan Pengemasan Komoditas pertanian.


Buletin Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Rohman, F. (2016). Karateristik Mesin penepung Disc Tipe FFC 23. Semarang;
Universitas Diponegoro.

Sudigdo, J. N., Fernandes, P. T., & Rubiati, A. 2003. UJI KERJA ALAT PENGGILING
TYPE PALU (HAMMER MILL) DENGAN BEBERAPA JENIS BAHAN
PAKAN SEBAGAI BAHAN UJI.

Wahyuni, R., Guswandi, G., & Rivai, H. (2017). Pengaruh cara pengeringan dengan oven,
kering angin dan cahaya matahari langsung terhadap mutu simplisia herba
sambiloto. Jurnal Farmasi Higea, 6(2), 126-132.

11

Anda mungkin juga menyukai