Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN


TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Rizkia Anggita Sari

Universitas Negeri Yogyakarta


rizkiaanggitasari@yahoo.com

ABSTRAK

Perusahaan dalam mengembangkan diri harus tetap (financial report) perusahaan manufaktur yang telah
memperhatikan aspek sosial (people) dan lingkungan dipublikasikan. Teknik analisis data yang digunakan
(planet) di samping aspek ekonomi (profit). Perbeda- adalah regresi linear berganda dengan bantuan pro-
an karakteristik tiap perusahaan menyebabkan gram SPSS 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tanggung jawab sosial perusahaan berbeda-beda. hanya variabel profile, size dan profitabilitas yang
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social
karakteristik perusahaan sebagai variabel independen Responsibility Disclosure. Secara simultan variabel
dengan menggunakan variabel tipe industri (profile), profile, size, profitabilitas, leverage dan growth ber-
ukuran perusahaan (size), profitabilitas, leverage dan pengaruh terhadap Corporate Social Responsibility
pertumbuhan perusahaan (growth) terhadap Corpo- Disclosure.
rate Social Responsibility Disclosure sebagai variabel
Kata Kunci : Corporate Social Responsibility Disclo-
dependen. Sampel perusahaan yang digunakan dalam
sure, profile, size, profitabilitas, leverage, growth
penelitian ini sebanyak 48 sampel. Data yang
digunakan adalah data sekunder berupa laporan
tahunan (annual report) dan laporan keuangan

124
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

A. PENDAHULUAN merupakan komitmen perusahaan dalam menjalan-


kan kegiatan operasinya untuk senantiasa mem-
1. Latar Belakang Masalah berikan kontribusi positif terhadap masyarakat so-

Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan sial dan lingkungan. Penerapan Corporate Social

lingkungan, keberadaannya tidak terlepas dari Responsibility oleh perusahaan dapat diwujudkan

masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak dengan pengungkapan CSR (Corporate Social Re-

boleh mengembangkan diri sendiri dengan tidak sponsibility Disclosure) yang disosialisasikan ke

memperhatikan masyarakat dan lingkungan. Dam- publik dalam laporan tahunan (annual report) pe-

pak dari aktivitas perusahaan tidak hanya dirasakan rusahaan. Undang-undang telah mengatur pelaksa-

oleh pihak yang terkait langsung dengan perus- naan CSR dengan menerbitkan Undang-undang

ahaan. Keberadaan dan dampak aktivitas perus- No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

ahaan seringkali bertentangan bahkan merugikan Pengungkapan CSR juga telah diatur dalam Pern-

kepentingan pihak lain. Perbedaan kepentingan ter- yataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1

sebut jika tidak ditindaklanjuti maka akan paragraf 9 tentang pengungkapan dampak ling-

mempengaruhi aktivitas dan eksistensi perusahaan, kungan.

oleh karena itu seharusnya perusahaan tidak hanya


Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan perus-
fokus pada kepentingan perusahaan saja, tetapi ju-
ahaan berbeda-beda meskipun memiliki jenis usaha
ga mencermati kepentingan pihak-pihak di luar pe-
yang sama sehingga berpengaruh terhadap CSR
rusahaan.
yang dilakukan perusahaan. Terdapat perbedaan

Nor Hadi (2011: 21) menyatakan, orientasi perus- Corporate Social Responsibility Disclosure

ahaan seharusnya bergeser dari yang diorientasikan (CSRD) di tiap perusahaan. Perbedaan tersebut

untuk shareholder (shareholder orientation) dikarenakan karakteristik perusahaan yang berbeda

dengan bertitik tolak pada ukuran kinerja ekonomi -beda. Semakin kuat. karakteristik yang dimiliki

(economic orientation) semata, ke arah kesinam- suatu perusahaan tersebut dalam menghasilkan

bungan lingkungan dan masyarakat (community) dampak sosial bagi publik tentunya akan semakin

dengan memperhitungkan dampak sosial kuat pula pemenuhan tanggung jawab sosialnya

(stakeholder orientation). Terjadinya pergeseran kepada publik (Theodora Martina Veronica, 2009).

orientasi di dalam dunia bisnis dari shareholders


Berbagai penelitian terdahulu telah dilakukan un-
kepada stakeholders telah disebut sebagai
tuk menganalisis pengaruh karakteristik perus-
penyebab munculnya isu tanggung jawab sosial
ahaan terhadap CSRD, namun belum menunjukkan
perusahaan (Danu, 2011).
hasil yang konsisten. Hasil penelitian Sembiring

Tanggung jawab perusahaan terhadap para stake- (2005) dan Maria Ulfa (2009) menemukan bahwa
holder tersebut yang memunculkan istilah profile berpengaruh positif terhadap CSRD, ber-

tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih beda dengan hasil penelitian Kelly (1981), Davey

dikenal dengan istilah Corporate Social Responsi- (1982), Ng (1985) dan Cowen et. al., (1987) seperti

bility (CSR). Corporate Social Responsibility yang disebutkan dalam Hackston dan Milne (1996)
125
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

yang tidak menemukan hubungan antara profile 2. Kajian Teori


terhadap CSRD.
1) Landasan Teori
Penelitian yang dilakukan oleh Bramantya Adhi
Teori yang sering digunakan dalam kecenderungan
Cahya (2010) dan Sembiring (2005) menunjukkan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
variabel size berpengaruh signifikan terhadap
menurut Gray et. al., (1995) dalam Sembiring
CSRD.
(2003) ada tiga, yaitu decision usefulness studies,
Perbedaan ditunjukkan oleh penelitian yang dil- economic theory studies dan social and political
akukan Anggraini (2006) yang menunjukkan size theory studies.
tidak berpengaruh terhadap CSRD. Variabel profit-
a. Decision Usefulness Studies
abilitas menunjukkan ketidakkonsistenan hasil,
penelitian Andre Christian Sitepu (2009) menun- Pengungkapan tanggung jawab sosial dilakukan

jukkan profitabilitas berpengaruh signifikan ter- perusahaan karena informasi tersebut dibutuhkan

hadap CSRD, sedangkan penelitian Sembiring oleh pemakai laporan keuangan dan ditempatkan

(2005) dan Anggraini (2006) menunjukkan profita- pada posisi yang moderately important.

bilitas tidak berpengaruh terhadap CSRD.


b. Economic Theory Studies

Variabel leverage yang diteliti oleh Bramantya Ad- Studi disini menggunakan agency theory dimana
hi Cahya (2010) menunjukkan leverage ber- sebagai agen dari suatu prinsipal yang mewakili
pengaruh signifikan terhadap CSRD, sedangkan seluruh kelompok yang berkepentingan dengan pe-
hasil penelitian Sembiring (2005), Anggraini rusahaan, pihak manajemen melakukan
(2006) dan Theodora Martina Veronica (2010) pengungkapan tanggung jawab sosial sebagai
menunjukkan leverage perusahaan tidak memiliki upaya untuk memenuhi tuntutan publik. Teori
pengaruh yang signifikan. Penelitian menggunakan agensi (agency theory) berkaitan dengan hubungan
pertumbuhan perusahaan (growth) masih jarang antara anggota dalam suatu perusahaan yaitu mana-
dilakukan untuk menjelaskan pengaruhnya ter- jer sebagai agen dengan stakeholder dan share-
hadap CSRD, hasil penelitian Maria Ulfa (2009) holder sebagai prinsipal. Dalam hubungan keage-
menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan nan dimungkinkan terjadinya konflik antara prinsi-
(growth) tidak berpengaruh terhadap CSRD. pal dan agen. Konflik dapat disebabkan karena
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh agen tidak bertindak sesuai dengan keinginan prin-
karakteristik perusahaan yang diproksikan dengan sipal sehingga hal ini dapat memicu timbulnya
tipe industri (profile), ukuran perusahaan (size), biaya keagenan (M. Firmansyah, 2011).
profitabilitas, leverage dan pertumbuhan perus-
c. Social and Political Theory Studies
ahaan (growth) terhadap CSRD.
Studi di bidang ini menggunakan teori stakehold-
ers, teori legitimasi organisasi dan teori ekonomi
politik.

126
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

1) Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) 3) Teori Ekonomi Politik

Perusahaan tidak hanya bertanggungjawab ter- Teori ekonomi politik secara eksplisit mengakui
hadap para pemilik (shareholder) dengan se- kekuatan konflik yang terdapat dalam masyara-
batas pada indikator ekonomi (economic fo- kat serta berbagai perebutan yang terjadi dalam
cused) namun bergeser menjadi lebih luas yaitu berbagai kelompok dalam masyarakat. Teori
sampai pada ranah sosial kemasyarakatan ekonomi politik dibagi menjadi dua yaitu teori
(stakeholder) dengan memperhitungkan faktor- ekonomi klasik dan teori ekonomi politik bor-
faktor sosial (social dimentions), sehingga mun- juis.
cul istilah tanggung jawab sosial (social respon-
Menurut Deegan (2002) dalam Ponny Harsanti
sibility). Harahap (2002) dalam Nor Hadi (2011:
(2011), perspektif yang dicakup dalam teori le-
93) menjelaskan fenomena seperti itu terjadi
gitimasi dan juga teori ekonomi politik adalah
karena adanya tuntutan dari masyarakat akibat
bahwa masyarakat, politik dan ekonomi tidak
negatif externalities yang timbul serta ketimpan-
dapat dipisahkan. Isu-isu ekonomi tidak dapat
gan sosial yang terjadi.
diinvestigasikan secara bermakna dalam kondisi
2) Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) ketiadaan pandangan mengenai kerangka insti-
tusi politik dan ekonomi dimana kegiatan
Legitimasi masyarakat merupakan faktor strate-
ekonomi itu dijalankan. Dengan mempertim-
gis bagi perusahaan dalam rangka mengem-
bangkan ekonomi politik, seseorang akan lebih
bangkan perusahaan ke depan. Hal itu, dapat
mampu untuk mempertimbangkan isu yang
dijadikan sebagai wahana untuk mengonstruksi
memberi pengaruh atas kegiatan organisasi dan
strategi perusahaan, terutama terkait dengan
informasi apa yang dipilih untuk diungkapkan.
upaya memposisikan diri di tengah lingkungan
masyarakat yang semakin maju (Nor Hadi,
2010: 87).
2) Corporate Social Responsibility (CSR)
Legitimasi merupakan keadaan psikologis
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate
keberpihakan orang dan kelompok orang yang
Social Responsibility (CSR) perusahaan kini mulai
sangat peka terhadap gejala lingkungan seki-
ramai diperbicangkan, namun belum terdapat kesa-
tarnya baik fisik maupun non fisik. O’ Donovan
maan definisi dari berbagai kalangan. Menurut The
(2002) dalam Nor Hadi (2010: 87) berpendapat
World Business Council on Sustainable Develop-
legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesua-
ment (WBCSD) menyatakan CSR adalah suatu
tu yang diberikan masyarakat kepada perus-
komitmen dari perusahaan untuk melaksanakan
ahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari
etika keperilakuan (behavioural ethics) dan ber-
perusahaan dari masyarakat. Dengan demikian,
kontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang
legitimasi merupakan manfaat atau sumber daya
berkelanjutan (sustainable economic development).
potensial bagi perusahaan untuk mempertahan-
kan hidup (going concern).

127
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

3) Corporate Social Responsibility Disclosure dengan variasi dampak operasi perusahaan ter-
(CSRD) hadap lingkungan dan masyarakat (Sembiring,
2005). Perusahaan yang memiliki dampak yang
Pengungkapan adalah pengeluaran informasi yang
besar terhadap lingkungan dan masyarakat akan
ditujukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
mengungkapkan lebih banyak informasi sosial.
Tujuan dari pengungkapan tanggung jawab sosial
Apabila dikaitkan dengan teori legitimasi, hal ini
perusahaan (Corporate Social Responsibility Dis-
dilakukan perusahaan untuk melegitimasi kegiatan
closure) adalah agar perusahaan dapat menyam-
operasinya dan menurunkan tekanan dari para ak-
paikan tanggung jawab sosial yang telah dil-
tivis sosial dan lingkungan.
aksanakan perusahaan dalam periode tertentu. Pen-
erapan CSR dapat diungkapkan perusahaan dalam Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005)
media laporan tahunan (annual report) perusahaan dan Anggraini (2006) berhasil menemukan
yang berisi laporan tanggung jawab sosial perus- pengaruh positif tipe industri (profile) terhadap
ahaan selama kurun waktu satu tahun berjalan. tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini
menggunakan penggolongan tipe industri sesuai
dengan penggolongan yang telah dilakukan dalam
4) Karakteristik Perusahaan
penelitian Anggraini (2006). Berdasarkan analisis

a. Tipe Industri (Profile) dan kajian di atas, maka hipotesis penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
Tipe industri mendeskripsikan perusahaan ber-
H1 : Terdapat pengaruh positif tipe industri
dasarkan lingkup operasi, risiko perusahaan serta
(profile) terhadap Corporate Social Responsibil-
kemampuan dalam menghadapi tantangan bisnis.
ity Disclosure pada perusahaan manufaktur
Tipe industri diukur dengan membedakan industri
yang terdaftar di BEI.
high-profile dan low-profile. Menurut Novita In-
drawati (2009), perusahaan-perusahaan high-
b. Ukuran Perusahaan (Size)
profile pada umumnya merupakan perusahaan yang
memperoleh sorotan dari masyarakat karena aktivi- Ukuran perusahaan (size) merupakan skala yang
tas operasinya memiliki potensi untuk bersinggun- digunakan dalam menentukan besar kecilnya suatu
gan dengan kepentingan luas. Sebaliknya, perus- perusahaan. Perusahaan yang skalanya besar bi-
ahaan low-profile adalah perusahaan yang tidak asanya cenderung lebih banyak mengungkapkan
terlalu memperoleh sorotan luas dari masyarakat tanggung jawab sosial daripada perusahaan yang
manakala operasi yang mereka lakukan mengalami mempunyai skala kecil. Dikaitkan dengan teori
kegagalan atau kesalahan pada aspek tertentu da- agensi seperti yang dinyatakan Sembiring (2005),
lam proses atau hasil produksinya. bahwa semakin besar suatu perusahaan maka biaya
keagenan yang muncul juga semakin besar, untuk
Hubungan sistematis antara profile perusahaan
mengurangi biaya keagenan tersebut, perusahaan
dengan tanggung jawab sosial yang ditemukan da-
cenderung mengungkapkan informasi yang lebih
lam penelitian-penelitian terdahulu dikaitkan
luas.
128
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Menurut Cowen et. al., (1987) dalam Sembiring memperoleh laba. Selain itu tingkat profitabilitas
(2005), secara teoritis perusahaan besar tidak akan dapat menunjukkan seberapa baik pengelolaan ma-
lepas dari tekanan, dan perusahaan yang lebih be- najemen perusahaan, oleh sebab itu semakin tinggi
sar dengan aktivitas operasi dan pengaruh yang profitabilitas suatu perusahaan maka cenderung
lebih besar terhadap masyarakat mungkin akan semakin luas Corporate Social Responsibility Dis-
memiliki pemegang saham yang memperhatikan closure. Dikaitkan dengan teori agensi, perolehan
program sosial yang dibuat perusahaan sehingga laba yang semakin besar akan membuat perusahaan
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas.
akan semakin luas.
Penelitian yang dilakukan oleh Theodora Martina
Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) Veronica (2009) berhasil menunjukkan adanya
menemukan pengaruh positif ukuran perusahaan pengaruh positif profitabilitas terhadap pengungka-
(size) terhadap pengungkapan tanggung jawab so- pan tanggung jawab sosial perusahan. Penelitian ini
sial. Penelitian ini menggunakan total aset untuk menggunakan Return on Asset (ROA) sebagai alat
menganalisis pengaruh ukuran perusahaan (size) ukur profitabilitas perusahaan karena rasio ini
terhadap Corporate Social Responsibility Disclo- dapat mengukur sejauh mana perusahaan
sure. Berdasarkan analisis dan kajian di atas, maka menghasilkan laba bersih pada sejumlah aset ter-
hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: tentu. Berdasarkan analisis dan kajian di atas, maka
hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
H2 : Terdapat pengaruh positif ukuran per-
usahaan (size) terhadap Corporate Social Re- H3: Terdapat pengaruh positif profitabilitas ter-
sponsibility Disclosure pada perusahaan manu- hadap Corporate Social Responsibility Disclosure
faktur yang terdaftar di BEI. pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI.
c. Profitabilitas
d. Leverage
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan para
eksekutif perusahaan dalam menciptakan tingkat Leverage mencerminkan risiko keuangan perus-
keuntungan baik dalam bentuk laba perusahaan ahaan karena dapat menggambarkan struktur modal
maupun nilai ekonomis atas penjualan, aset bersih perusahaan dan mengetahui resiko tak tertagihnya
perusahaan maupun modal sendiri (shareholders suatu utang. Semakin tinggi leverage suatu perus-
equity) (Hendra S. Raharjaputra, 2009: 205). Hub- ahaan, maka perusahaan memiliki risiko keuangan
ungan kinerja keuangan dengan tanggung jawab yang tinggi sehingga menjadi sorotan dari para
sosial perusahaan menurut Belkaoui dan Karpik debtholders. Perusahaan dengan tingkat leverage
(1989) dalam Angling (2010) paling baik diek- yang tinggi cenderung ingin melaporkan laba lebih
spresikan dengan profitabilitas, hal itu disebabkan tinggi agar dapat mengurangi kemungkinan perus-
karena pandangan bahwa tanggapan sosial yang ahaan melanggar perjanjian utang.
diminta dari manajemen sama dengan kemampuan
Belkaoui dan Karpik (1989) dalam Anggraini
yang diminta untuk membuat suatu perusahaan
129
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

(2006) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat patan tumbuh yang tinggi diharapkan akan mem-
leverage (rasio utang/ekuitas) semakin besar berikan profitabilitas yang tinggi di masa depan,
kemungkinan perusahaan akan melanggar perjan- diharapkan laba lebih persisten, sehingga investor
jian kredit sehingga perusahaan akan melaporkan akan tertarik untuk berinvestasi di perusahaan ter-
laba sekarang lebih tinggi. Perusahaan akan men- sebut.
gurangi biaya-biaya termasuk biaya untuk
Perusahaan dengan pertumbuhan tinggi akan
mengungkapkan informasi sosial. Dikaitkan
mendapat banyak sorotan sehingga diprediksi pe-
dengan teori agensi, perusahaan dengan tingkat lev-
rusahaan yang mempunyai kesempatan pertum-
erage yang tinggi memiliki biaya keagenan tinggi
buhan yang lebih tinggi cenderung lebih banyak
sehingga perusahaan akan mengurangi biaya
melakukan Corporate Social Responsibility Disclo-
berkaitan dengan Corporate Social Responsibility
sure. Berdasarkan analisis dan kajian di atas, maka
Disclosure.
hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh Belkaoui dan Kar-
H5: Terdapat pengaruh positif pertumbuhan
pik (1989) serta Cormier dan Magnan (1999) da-
perusahaan (growth) terhadap Corporate Social
lam Sembiring (2005) menunjukkan hubungan
Responsibility Disclosure pada perusahaan man-
yang negatif leverage terhadap Corporate Social
ufaktur yang terdaftar di BEI.
Responsibility Disclosure. Penelitian ini
menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) untuk
menunjukkan ketergantungan perusahaan terhadap B. METODE PENELITIAN
utang yang diperoleh dari ekuitas pemegang sa-
1. Desain Penelitian
ham. Berdasarkan analisis dan kajian di atas, maka
hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Penelitian ini merupakan penelitian kausal
H4: Terdapat pengaruh negatif leverage ter- komparatif dengan karakteristik masalah berupa
hadap Corporate Social Responsibility Disclosure hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
BEI. pengaruh antara variabel independen terhadap vari-
abel dependen. Variabel independen yang
e. Pertumbuhan Perusahaan (Growth) digunakan dalam penelitian adalah karakteristik
perusahaan yang diproksikan dengan tipe industri
Pertumbuhan perusahaan (growth) dapat menun-
(profile), ukuran perusahaan (size), profitabilitas,
jukkan peningkatan kinerja keuangan perusahaan.
leverage dan pertumbuhan perusahaan (growth),
Maria Ulfa (2009) menyatakan bahwa growth
sedangkan variabel dependen adalah pengungka-
merupakan tingkat pertumbuhan perusahaan yang
pan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate
diukur dengan pertumbuhan penjualan perusahaan.
Social Responsibility Disclosure).
Pertumbuhan perusahaan merupakan salah satu
pertimbangan para investor dalam menanamkan 2. Populasi dan Sampel
investasinya. Perusahaan yang memiliki kesem-
130
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Tabel 1. Populasi dan Sampel 1) Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah


Jumlah
Kriteria Sampel pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
Perusahaan
(Corporate Social Responsibility Disclosure). Cor-
Jumlah perusahaan manufaktur 131
yang terdaftar di BEI dari tahun porate Social Responsibility Disclosure diukur
2008-2010 dengan menggunakan indikator dari Global Re-

Perusahaan yang tidak menerbitkan (99) porting Initiative (GRI) dengan jumlah 79
laporan tahunan lengkap dan ber- pengungkapan yang meliputi: economic (EC), envi-
turut-turut selama tahun pengama- ronment (EN), human rights (HR), labor practices
tan
(LP), product responsibility (PR), dan society (SO).
Perusahaan yang mengalami rugi (16) Corporate Social Responsibility Disclosure diukur
atau pertumbuhan penjualan
menggunakan rasio yang diperoleh melalui rumus :
(growth) negatif
Jumlah perusahaan yang memenuhi 16 2) Variabel Independen
kriteria sampel
Total sampel yang digunakan 48
dalam penelitian (16 x 3)

Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah


Variabel independen dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar (listing) di
karakteristik perusahaan yang diproksikan dengan
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2010. Ber-
tipe industri (profile), ukuran perusahaan (size),
dasarkan kriteria pengambilan sampel, diperoleh
profitabilitas, leverage dan pertumbuhan per-
16 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel se-
usahaan (growth).
hingga total sampel selama tiga tahun periode
pengamatan sebanyak 48 perusahaan.
a. Tipe Industri (Profile)

3. Teknik Pengumpulan Data Tipe industri (profile) diukur menggunakan


variabel dummy, yaitu nilai 1 untuk perusahaan
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
high-profile dan nilai 0 untuk perusahaan low-
penelitian ini adalah teknik dokumentasi dengan
profile. Penelitian ini menggunakan industri
mengumpulkan dan memanfaatkan data yang telah
manufaktur sebagai populasi penelitian sehing-
tersedia sebagai sumber informasi. Data yang
ga perusahaan manufaktur yang termasuk dalam
digunakan adalah data sekunder berupa laporan
kategori high-profile adalah perusahaan yang
tahunan (annual report) dan laporan keuangan
bergerak di bidang bahan kimia, plastik, kertas,
(financial report) perusahaan manufaktur yang te-
otomotif, makanan dan minuman, rokok, farma-
lah dipublikasikan. Data diperoleh dari website BEI
si, kosmetika dan perkakas/perabotan. Per-
(www.idx.co.id) serta website perusahaan.
usahaan manufaktur yang termasuk dalam
kategori low-profile adalah perusahaan yang
4. Definisi Operasional Variabel
131
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

bergerak di bidang semen, keramik, logam, pa- variabel yang masih jarang digunakan untuk
kan hewan, kayu, mesin dan alat berat, tekstil, menjelaskan pengaruhnya terhadap Corporate
alas kaki, kabel dan elektronik. Social Responsibility Disclosure. Pertumbuhan
perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan
b. Ukuran Perusahaan (Size) pertumbuhan penjualan perusahaan. Rumus
yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan
Ukuran perusahaan diproksikan dengan log nat-
perusahaan adalah :
ural total aset, tujuannya agar mengurangi
perbedaan yang signifikan antara ukuran perus-
ahaan besar dan ukuran perusahaan kecil se-
hingga data total aset dapat terdistribusi normal.
Rumus yang digunakan untuk mengukur varia- Keterangan :
bel size adalah :
Penjualant : Penjualan bersih (net sales) periode

Size = Log natural (total aset) tahun berjalan

Penjualant-1 : Penjualan bersih (net sales) periode


c. Profitabilitas
tahun sebelumnya

Rasio profitabilitas yang digunakan dalam


penelitian ini adalah Return on Asset (ROA).
5. Teknik Analisis Data
Return on Asset (ROA) adalah rasio antara laba
bersih terhadap total aset. Rumus yang 1) Analisis Statistik Deskriptif

digunakan untuk mengukur variabel profitabili-


Analisis statistik deskriptif digunakan untuk men-
tas adalah :
jelaskan deskripsi data dari seluruh variabel yang
akan dimasukkan dalam model penelitian yang
dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, rata-
rata (mean) dan standar deviasi.

d. Leverage 2) Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ra- Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui
tio (DER) yaitu rasio yang mengukur total apakah data layak untuk dianalisis.
kewajiban terhadap modal sendiri (shareholders
a. Uji Normalitas
equity). Rumus yang digunakan untuk men-
gukur leverage adalah : Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual berdistribusi normal. Penelitian ini
e.. Pertumbuhan Perusahaan (Growth) menggunakan normal probability plot serta uji
Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Pertumbuhan perusahaan (growth) merupakan
132
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

b. Uji Multikolinearitas untuk menggambarkan hubungan beberapa varia-


bel, sehingga suatu variabel dapat diprediksikan
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
dari variabel yang lain. Bentuk persamaan dalam
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
penelitian ini adalah :
antarvariabel bebas (independen). Jika hasil
penelitian menunjukkan nilai Variance Inflation CSRD = α + b1 profile + b2 size + b3 profit + b4 lev
Factor (VIF) ≥ 10 berarti ada multikolinearias, + b5 gro + е
sebaliknya jika nilai VIF < 10 berarti tidak ada
Keterangan :
multikolinearitas.
CSRD = Corporate Social Responsibility Dis-
c. Uji Autokorelasi
closure
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam profile = Tipe industri (profile)
model regresi linear ada korelasi antara kesala-
size = Ln (total aset)
han pengganggu pada periode t dengan kesala-
han pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). profit = Profitabilitas (ROA)

Uji Durbin-Watson adalah salah satu alat uji un- lev = Leverage (DER)
tuk mengetahui apakah suatu model regresi ter-
gro = Pertumbuhan perusahaan (Growth)
dapat autokorelasi. Nilai Durbin-Watson akan
dibandingkan dengan nilai dalam tabel Durbin- α = Intercept

Watson untuk mendapatkan batas bawah bawah b1,…,b5 = Koefisien regresi


(DL) dan batas atas (DU) dengan tingkat signif-
e = Error
ikansi α = 5 %.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah


dalam model regresi terjadi ketidaksamaan vari-
ance dari residual satu pengamatan ke pengama-
tan yang lain. Penelitian ini menggunakan Uji
Park dengan tingkat signifikansi α = 5 %. Jika

hasil Uji Park menunjukkan sig > α berarti tidak

ada heteroskedastisitas, sebaliknya jika sig < α

berarti ada heteroskedastisitas.

4) Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan regeresi berganda

133
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas b. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil uji normalitas, syarat lolos uji


normalitas sudah terpenuhi, tetapi setelah
melakukan uji autokorelasi dan uji heteroskedastis-
itas, asumsi tidak terjadi autokorelasi dan het-
eroskedastisitas tidak terpenuhi, maka data perlu Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas
ditransformasi Log natural (Ln). Berdasarkan graf-
Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa
ik normal plot setelah dilakukan transformasi Ln,
semua variabel independen memiliki VIF < 10.
terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diago-
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bah-
nal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model re-
wa tidak ada multikolinearitas.
gresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji Kol-
c. Uji Autokorelasi
mogorov-Smirnov setelah transformasi Ln di-
peroleh nilai 0,639 dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) Berdasarkan tabel Durbin Watson dengan signif-
sebesar 0,809. Signifikansi 0,809 lebih besar da- ikansi 5%, jumlah sampel 48 (n=48) dan jumlah

ripada tingkat signifikansi yang ditetapkan (α = variabel sebanyak 6 (k=6), maka diperoleh nilai
batas bawah (DL) sebesar 1,291 dan batas atas
0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data
(DU) sebesar 1,822. Nilai Durbin Watson (DW)
terdistribusi secara normal.
sebesar 1,881 dibandingkan dengan nilai tabel

134
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Durbin Watson menunjukkan bahwa DU < DW < 2


dengan perhitungan 1,822 < 1,881 < 2 sehingga
disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
Pembahasan

1. Tipe Industri (Profile)


d. Uji Heteroskedastisitas
Hasil penelitian menunjukkan variabel tipe industri
(profile) yang membedakan perusahaan menjadi
low-profile dan high-profile mempunyai t hitung -
2,153 dan signifikansi 0,037 atau lebih kecil dari
tingkat signifikansi (α = 0,05). Dapat

disimpulkan variabel profile memiliki pengaruh


Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
negatif dan signifikan terhadap Corporate Social
Hasil uji Park menunjukkan bahwa semua variabel
Responsibility Disclosure. Hasil penelitian ini ber-
mempunyai signifikansi > 0,05. Berdasarkan hasil
beda dengan penelitian Sembiring (2005) dan Ang-
tersebut dapat disimpulkan tidak terdapat het-
graini (2006), namun sesuai dengan hasil penelitian
eroskedastisitas.
terdahulu yang dilakukan oleh Freedman dan Jaggi
(1988) serta Donovan dan Gibson (2000).

3. Pengujian Hipotesis Menurut Freedman dan Jaggi (1988), perusahaan


kategori low-profile dengan kondisi ekonomi yang
lemah akan lebih mengungkapkan tanggung jawab
sosial daripada perusahaan high-profile. Hal terse-
but disebabkan karena perusahaan ingin investor
mengetahui bahwa kondisi ekonomi perusahaan
yang tidak terlalu baik disebabkan oleh biaya yang
dikeluarkan perusahaan berkaitan dengan tanggung
jawab sosial. Dengan mengeluarkan biaya untuk
tanggung jawab sosial perusahaan, diharapkan
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Berganda
akan memberikan dampak positif untuk kondisi
ekonomi perusahaan di masa mendatang. Bagi pe-
Berdasarkan hasil uji statistik regresi berganda, rusahaan kategori high-profile, perusahaan
dapat disusun persamaan matematis sebagai beri- (manajemen) merasa tidak perlu melaporkan hal-
kut : hal yang dianggap mengganggu informasi tentang

CSRD = - 8,155 - 0,358 profile + 0,236 size + kondisi ekonomi yang sudah baik.

0,192 profit + 0,094 lev - 0,126 gro 2. Ukuran Perusahaan (Size)

Hasil penelitian menunjukkan variabel ukuran pe-

135
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

rusahaan (size) yang diukur dengan Log natural sibility Disclosure. Semakin besar profitabilitas
(total aset) berdasarkan uji t mempunyai t hitung (ROA) perusahaan maka semakin luas Corporate
4,317 dengan signifikansi 0,000 atau lebih kecil Social Responsibility Disclosure. Hasil penelitian
dari tingkat signifikansi (α = 0,05). Dapat disim- ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Andre Christian Sitepu (2009) dan Theodora
pulkan variabel size memiliki pengaruh positif dan
Martina Veronica (2009).
signifikan terhadap Corporate Social Responsibil-
ity Disclosure. Semakin besar aset yang dimiliki Hasil penelitian ini sejalan dengan teori agensi
perusahaan maka semakin luas Corporate Social yang menyatakan bahwa perolehan laba yang se-
Responsibility Disclosure. Hasil penelitian ini men- makin besar akan membuat perusahaan
dukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas.
Sembiring (2005). Hal tersebut dikarenakan perusahaan dengan laba
yang tinggi akan menjadi sorotan, maka perus-
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori agensi
ahaan akan mengeluarkan biaya yang berkaitan
yang menyatakan bahwa semakin besar suatu pe-
dengan tanggung jawab sosial. Pendapat Heinze
rusahaan maka biaya keagenan yang muncul juga
(1976) dalam Andre Christian Sitepu (2009)
semakin besar sehingga untuk mengurangi biaya
menyatakan bahwa dengan semakin tingginya ting-
keagenan tersebut, perusahaan cenderung
kat profitabilitas perusahaan maka jumlah informa-
mengungkapkan informasi yang lebih luas.
si sosial yang diungkapkan juga akan semakin be-
Menurut Cowen et. al., (1987) dalam Sembiring
sar.
(2005), secara teoritis perusahaan besar tidak akan
lepas dari tekanan. Perusahaan yang lebih besar
dengan aktivitas operasi dan pengaruh yang lebih
4. Leverage
besar terhadap masyarakat mungkin akan memiliki
Hasil penelitian menunjukkan variabel leverage
pemegang saham yang memperhatikan program
perusahaan yang diukur dengan Debt to Equity Ra-
sosial yang dibuat perusahaan sehingga Corporate
tio (DER) berdasarkan uji t mempunyai t hitung
Social Responsibility Disclosure akan semakin lu-
1,081 dengan signifikansi 0,286 atau lebih besar
as.
dari tingkat signifikansi (α = 0,05). Dapat disim-

pulkan bahwa tinggi rendahnya variabel leverage


3. Profitabilitas tidak mempengaruhi Corporate Social Responsibil-
Hasil penelitian menunjukkan variabel profitabili- ity Disclosure. Hasil penelitian ini mendukung
tas perusahaan yang diukur dengan Return on Asset penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sem-
(ROA) berdasarkan uji t mempunyai t hitung 2,156 biring (2005), Anggraini (2006), Arief dan Kurnia
dengan signifikansi 0,037 atau lebih kecil dari ting- (2008).
kat signifikansi (α = 0,05). Dapat disimpulkan Menurut Maria Ulfa (2009), hal tersebut dimung-
variabel profitabilitas memiliki pengaruh positif kinkan terjadi karena untuk melakukan Corporate
dan signifikan terhadap Corporate Social Respon- Social Responsibility tidak tergantung pada tingkat

136
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

leverage namun tergantung pada tingkat kepekaan kinerja jangka pendek. Argumen yang dapat men-
perusahaan terhadap kepedulian sosial dan jelaskan hal ini adalah bahwa belum semua inves-
tanggung jawabnya terhadap lingkungan. Lebih tor menyadari pentingnya Corporate Social Re-
lanjut dinyatakan bahwa meskipun jumlah utang sponsibility sehingga investor tidak terlalu mem-
perusahaan besar namun jika perusahaan memiliki perhatikan kinerja sosial perusahaan. Kualitas Cor-
kepedulian dan tanggung jawab yang besar ter- porate Social Responsibility Disclosure tidak mu-
hadap lingkungan sosialnya maka perusahaan ter- dah untuk diukur, umumnya perusahaan
sebut akan tetap melakukan Corporate Social Re- melakukan Corporate Social Responsibility Disclo-
sponsibility. sure hanya sebagai bagian dari iklan dan
menghindari untuk memberikan informasi yang
Kokobu et.al,. (2001) dalam Sembiring (2005)
relevan. Kebanyakan investor berorientasi pada
menyatakan dalam penelitiannya di Jepang, perus-
kinerja jangka pendek dengan berorientasi kepada
ahaan Jepang secara tradisional mempunyai hub-
keuntungan (profit) pada tahun berjalan, sedangkan
ungan yang baik dengan bank, walaupun mempu-
Corporate Social Responsibility dianggap ber-
nyai suatu derajat ketergantungan yang tinggi pada
pengaruh pada kinerja jangka menengah dan
utang. Hubungan yang baik antara perusahaan yang
jangka panjang.
memiliki utang dengan debtholders diperkirakan
menjadi penyebab tidak adanya pengaruh leverage
terhadap Corporate Social Responsibility Disclo-
D. KESIMPULAN DAN SARAN
sure.
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,


5. Pertumbuhan Perusahaan (Growth) maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Hasil penelitian menunjukkan variabel pertum-
1. Variabel tipe industri (profile) yang mem-
buhan perusahaan (growth) yang diukur dengan bedakan perusahaan menjadi low-profile dan high-
rasio pertumbuhan penjualan berdasarkan uji t profile berpengaruh negatif terhadap CSRD. Perus-
mempunyai t hitung -1,626 dengan signifikansi ahaan low-profile ingin menunjukkan kepada in-
0,111 atau lebih besar dari tingkat signifikansi (α = vestor dan masyarakat bahwa kondisi perusahaan
0,05). Dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya yang belum maksimal disebabkan oleh biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk tanggung jawab so-
variabel pertumbuhan perusahaan (growth) tidak
sial. Selain itu perusahaan high-profile dengan kon-
mempengaruhi Corporate Social Responsibility
disi ekonomi yang baik merasa tidak perlu mem-
Disclosure. Hasil penelitian ini mendukung
berikan informasi terkait dengan tanggung jawab
penelitian Maria Ulfa (2009).
sosial.
Menurut Maria Ulfa (2009), hal ini disebabkan
Corporate Social Responsibility merupakan isu 2. Variabel ukuran perusahaan (size) yang diukur

yang baru dan kualitasnya tidak mudah diukur serta dengan log natural (total aset) berpengaruh positif

kebanyakan orientasi investor lebih tertuju kepada terhadap CSRD. Semakin besar aset suatu perus-

137
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

ahaan maka biaya keagenan yang muncul juga se- Keterbatasan Penelitian
makin besar sehingga untuk mengurangi biaya kea-
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-
genan tersebut, perusahaan cenderung keterbatasan yang perlu diperbaiki maupun dikem-
mengungkapkan informasi yang lebih luas. bangkan dalam penelitian-penelitian berikutnya.
3. Variabel profitabilitas perusahaan yang diukur Keterbatasan dalam penelitian ini dijelaskan se-
dengan Return on Asset (ROA) berpengaruh positif bagai berikut :
terhadap CSRD. Perusahaan dengan laba yang 1. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan
tinggi akan menjadi sorotan, untuk mengurangi manufaktur yang terdaftar di BEI sebagai sampel
tekanan tersebut perusahaan akan mengeluarkan sehingga hasil penelitian tidak dapat mewakili kon-
biaya yang berkaitan dengan tanggung jawab so- disi seluruh perusahaan.
sial.
2. Penelitian ini hanya menggunakan laporan ta-
4. Variabel leverage perusahaan yang diukur hunan (annual report) untuk memperoleh data
dengan Debt to Equity Ratio (DER) tidak ber- terkait CSRD yang dilakukan perusahaan.
pengaruh terhadap CSRD. Perusahaan yang mem-
3. Terdapat unsur subyektivitas dalam menentukan
iliki tingkat utang yang tinggi akan mendapat soro-
indeks CSRD karena tidak ada ketentuan baku da-
tan, namun tidak akan menyebabkan perusahaan
lam penentuan standar.
menghentikan tanggung jawab sosialnya. Perus-
ahaan tetap memiliki komitmen dalam
melaksanakan CSR, selain itu hubungan yang tetap Saran
terjalin dengan baik antara perusahaan dan
Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini,
debtholders dapat mengurangi sorotan publik ter-
maka penulis mengajukan beberapa saran untuk
hadap perusahaan.
penelitian selanjutnya sebagai berikut :
5. Variabel pertumbuhan perusahaan (growth) yang
1. Peneliti selanjutnya dapat memperluas sampel
diukur dengan rasio pertumbuhan penjualan tidak
tidak hanya menggunakan sampel perusahaan man-
berpengaruh terhadap CSRD. Hal ini dapat dijelas-
ufaktur tetapi dapat mencakup seluruh perusahaan
kan dengan argumen bahwa investor lebih tertarik
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
dengan kinerja keuangan perusahaan jangka pen-
dek dengan berorientasi kepada keuntungan (profit) 2. Peneliti selanjutnya sebaiknya tidak hanya

yang diperoleh pada tahun berjalan. CSR yang dil- menggunakan laporan tahunan (annual report) saja

akukan perusahaan dianggap berpengaruh pada dalam memperoleh data terkait CSRD yang dil-

kinerja jangka menengah dan jangka panjang se- akukan perusahaan, tetapi dapat juga memperluas

hingga pertumbuhan perusahaan yang diukur cakupan dengan melihat dari laporan yang ada di

dengan rasio pertumbuhan penjualan tidak website perusahaan, media cetak dan elektronik.

mempengaruhi luas CSRD. 3. Peneliti selanjutnya juga perlu mengikuti


perkembangan dan memperbaharui item-item yang

138
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

dapat digunakan dalam menilai CSRD. Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial. Tesis. Universitas Diponegoro
4. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan atau
menambahkan variabel penelitian lain yang tidak _____________________. (2005). Karakteristik
digunakan dalam penelitian ini seperti umur perus- Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab
ahaan, kepemilikan publik, ukuran dewan komisa- Sosial. Simposium Nasional Akuntansi VIII, 2005
ris, pengungkapan media, kategori BUMN/Non Fr. Reni. Retno Anggraini. (2006). Pengungkapan
BUMN dan sebagainya untuk lebih menjelaskan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang
pengaruh karakteristik perusahaan terhadap CSRD. Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial
dalam Laporan Keuangan Tahunan. Simposium
Nasional Akuntansi IX, 2006
E. DAFTAR PUSTAKA
Freedman, M. & Jaggi. M. (1988). An Analysis of
Andre Christian Sitepu. (2009). Faktor-faktor yang
the Association between Pollution Disclosure and
Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial
Economic Performance. Accounting, Auditing and
dalam Laporan Tahunan Pada Perusahaan Man-
Accountability Journal, Vol.1 No.2 : 43-58
ufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara Global Reporting Initiative. GRI Sustainability Re-
porting Guidelines G3. Diambil dari:
Angling Mahatma Pian KS. (2010). Pengaruh
www.globalreporting.org pada tanggal 8 Februari
Karakteristik Perusahaan dan Regulasi Pemerintah
2012
Terhadap Pengungkapan Corporate Social Respon-
sibility (CSR) Pada Laporan Tahunan di Indonesia. Hackston, David & Markus J. Milne. (1996). Some
Skripsi. Universitas Diponegoro Determinants of Social and Environmental Disclo-
sure in New Zealand Companies. Accounting, Au-
Arief Rahman & Kurnia Nur Widyasari. (2008).
diting and Accountability Journal. Vol. 9, No. 1, p.
The Analysis of Company Characteristic Influence
77-108
toward CSR Disclosure: Empirical Evidence of
Manufacturing Companies Listed in JSX. Jurnal Hendra S. Raharjaputra. (2009). Manajemen Keu-
JAAI. Volume 12 No 1, Juni 2008: 25-35. Univer- angan dan Akuntansi untuk Eksekutif Perusahaan.
sitas Islam Indonesia Jakarta: Salemba Empat

Bramantya Adhi Cahya. (2010). Analisis Pengaruh Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multivari-
Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab So- ate Dengan Program SPSS. Semarang: BP Univer-
sial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). sitas Diponegoro
Skripsi. Universitas Diponegoro Indonesian Stock Exchange. Laporan Keuangan
Danu Candra Indrawan. (2011). Pengaruh Corpo- dan Tahunan. Diambil dari: www.idx.co.id pada
rate Social Responsibility terhadap Kinerja Perus- tanggal 1-10 Maret 2010
ahaan. Skripsi. Universitas Diponegoro M. Firmansyah Fuad Aji Nugroho. (2011). Analisis
Eddy Rismanda Sembiring. (2003). Karakteristik Hubungan Antara Pengungkapan Corporate Social

139
Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Responsibility (CSR) dan Karakteristik Tata Kelola Social Responsibility (CSR) dalam Annual Report
Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Indo- serta Pengaruh Political Visibility dan Economic
nesia. Skripsi. Universitas Diponegoro Performance. Pekbis Jurnal, Vol.1, No.1, Maret
2009: 1-11. Universitas Riau
Maria Ulfa. (2009). Pengaruh Karakteristik Perus-
ahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Ponny Harsanti. (2011). Corporate Social Respon-
Disclosure. Skripsi. Universitas Islam Indonesia sibility dan Teori Legitimasi. Jurnal Mawas, Juni
2011. Universitas Muria Kudus
Nor Hadi. (2011). Corporate Social Responsibility.
Yogyakarta: Graha Ilmu Republik Indonesia. Undang-undang No 40 Tahun

Novita Indrawati. (2009). Pengungkapan Corporate 2007 tentang Perseroan Terbatas

140

Anda mungkin juga menyukai