Anda di halaman 1dari 119

SKRIPSI

HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN TINGKAT


STRES MAHASISWA DALAM MENYUSUN SKRIPSI DI
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG

Penelitian Keperawatan Jiwa

WILDA DAHLIA

BP 1311311069

DOSEN PEMBIMBING

Ns. FERI FERNANDES, M.Kep,Sp.Kep.J

Ns. BASMANELLY, M.Kep,Sp.Kep.J

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2017

i
SKRIPSI

HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN TINGKAT


STRES MAHASISWA DALAM MENYUSUN SKRIPSI DI
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG

Penelitian Keperawatan Jiwa

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (Skep)


pada Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas

oleh

WILDA DAHLIA

BP 1311311069

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2017

ii
iii
iv
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat dan rahmat Nya
yang selalu dicurahkan kepada seluruh makhluk Nya. Salawat serta salam
dikirimkan kepada Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah dengan nikmat dan
hidayah Nya, peneliti telah dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN TINGKAT STRES
MAHASISWA DALAM MENYUSUN SKRIPSI DI FAKULTAS
KEPERAWATAN UNAND PADANG. Terima kasih yang sebesar-besarnya
peneliti ucapkan kepada Bapak Ns.Feri Fernandes, M.Kep,Sp.Kep.Jiwa dan Ibu
Ns.Basmanelly,M.Kep,Sp.Kep.Jiwa sebagai pembimbing peneliti yang telah
dengan telaten dan penuh kesabaran membimbing peneliti dalam menyusun
proposal ini. Terima kasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada
Pembimbing Akademik, Ibu Dr.Susmiati,M.Biomed yang telah banyak memberi
motivasi, nasehat dan bimbingan selama peneliti mengikuti perkuliahan di
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas. Selain itu peneliti juga mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Ibu Prof Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes selaku Dekan Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas.
2. Ibu Ns. Yanti Puspita Sari, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Program Studi S1
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.
3. Dewan penguji yang telah memberikan kritik beserta saran demi kebaikan
skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang telah
memberikan berbagai ilmu pengetahuan kepada peneliti selama perkuliahan.
5. Orang tua dan keluarga yang selama ini selalu memberikan dukungan
maksimal dan do’a tulus kepada peneliti dalam seluruh tahapan proses
penyusunan proposal ini. Do’a Bapak (Hadibur), do’a Ibu (Maridah),
dukungan abang tersayang (Ory Satria Tanjung) dan adik tercinta (Oktrisa

v
Aliyya Azzahra) serta keluarga besar yang memberikan semangat dan do’a
terbaik untuk peneliti.
6. Sahabat tercinta dan semua teman-teman angkatan A 2013 Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas dalam kekompakan, semangat dan
kebersamaan yang diberikan kepada peneliti dalam penulisan proposal ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya.

Akhirnya harapan peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Padang, Juli 2017

Peneliti

vi
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
Juli 2017

NAMA : WILDA DAHLIA

No. BP : 1311311069

Hubungan Mekanisme Koping Dengan Tingkat Sres Mahasiswa


Dalam Menyusun Skripsi Di Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas Padang

ABSTRAK

Selama proses penyelesaian skripsi mahasiswa dihadapkan oleh berbagai kendala


baik internal maupun eksternal yang dapat menyebabkan timbulnya stres.
Penyesuaian diri dalam menghadapi stres dengan menggunakan mekanisme
koping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mekanisme koping
dengan tingkat stres mahasiswa dalam menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas Padang. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan sensus
(total sampling) dengan besar sampel 124 orang. Pengumpulan data dilakukan di
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang dari tanggal 15-23 Mei 2017.
Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh (54,8%) mahasiswa memiliki
mekanisme koping maladaptif dan hampir separuh (45,2%) mahasiswa
mengalami stres berat. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang
bermakna antara mekanisme koping dengan tingkat stres mahasiswa dalam
menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang.
(p=0,000). Berdasarkan hasil tersebut diharapkan kepada mahasiswa agar mampu
mencari dukungan emosional dari orang lain untuk mengatasi permasalahan yang
muncul selama menyelesaikan skripsi, sehingga hal ini dapat menurunkan tingkat
stres pada mahasiswa.

Kata kunci : mahasiswa, mekanisme koping, tingkat stres

Daftar Pustaka : 64 (2002-2016)

vii
UNDERGRADUATE NURSING PROGRAM
FACULTY OF NURSING
ANDALAS UNIVERSITY
July 2017

Name : WILDA DAHLIA

Registere Number : 1311311069

Relationship Between Coping Mechanism And Stress Level


In Preparing Thesis Among Nursing Students Of Andalas University

ABSTRACT

During the process of completion thesis, students are faced by various


problemboth internal and external factor that can cause stress. Adjustment in the
face of stress by using coping mechanism. The aim of this research is to know the
relationship between coping mechanism and stress level among nursing student of
Andalas University in preparing stress. The samples of this research was 124
respondent and taken with cencus (total sampling) method. Data collection is
done at the Faculty of Nursing, University of Andalas Padang from the date of
May 15 to 23, 2017. This research show that more than half (54,8) percent of
respondent used the maladaptive coping mechanism and almost half (45,2)
percent of respondent had the high level sress. Then, there was a realationship
between coping mechanism and stress level among nursing student of Andalas
University in preparing thesis (p=0,000). Based on the result of this study, the
nursing students should be able to find emotional support from others to
overcome the problems that arise during the completion of thesis, so that it can
reduce stress level in students.

viii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul Dalam ............................................................................. i


Halaman Prasyarat Gelar............................................................................. ii
Lembar Persetujuan Pembimbing ............................................................... iii
Lembar Penetepan Panitia Penguji.............................................................. iv
Kata Pengantar ............................................................................................ v
Abstrak ....................................................................................................... vii
Abstract ...................................................................................................... viii
Daftar Isi...................................................................................................... ix
Daftar Tabel ................................................................................................ x
Daftar Bagan ............................................................................................... xi
Daftar Gambar ............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Stres ........................................................................ 11
B. Konsep Dasar Mekanisme Koping ................................................. 21
C. Hubungan Mekanisme Koping dengan Tingkat Stres ................... 27
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Teori................................................................................ 29
B. Kerangka Konsep Penelitian ........................................................... 32
C. Hipotesis Penelitian......................................................................... 32
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ............................................................................. 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 33
C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 33
D. Definisi Operasional ....................................................................... 34
E. Instrumen Penelitian ....................................................................... 35

ix
F. Etika Penelitian .............................................................................. 38
G. Pengumpulan Data .......................................................................... 40
H. Analisis Data .................................................................................. 42
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Penelitian ........................................................... 43
B. Analisa Univariat ............................................................................ 44
C. Analisa bivariat ............................................................................... 45
BAB VI PEMBAHASAN
A. Mekanisme Koping Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi di
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang Tahun 2017 ... 47
B. Tingkat Stres Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi di Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas Padang Tahun 2017 ................. 52
C. Hubungan Mekanisme Koping dengan Tingkat Sres Mahasiswa
dalam Menyusun Skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas
Andalas Tahun 2017 ....................................................................... 56
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 62
B. Saran ............................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

x
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian ................................................................... 64
Lampiran 2. Anggaran Dana Penelitian ..................................................... 65
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian ............................................................... 66
Lampiran 4. Kartu Bimbingan Proposal dan Skripsi ................................. 67
Lampiran 5. Permohonan Menjadi Responden .......................................... 69
Lampiran 6. Surat Persetujuan Menjadi Responden .................................. 70
Lampiran 7. Instrumen Penelitian .............................................................. 71
Lampiran 8. Statistik SPSS ........................................................................ 77
Lampiran 9 Master Tabel ........................................................................... 88
Lampiran 10 Curiculum Vitae .................................................................... 100

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Defenisi Operasional Penelitian ........................................ 34


Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin, Umur, dan Jumlah Penerima Beasiswa
Bidik Misi Pada Mahasiswa Program A 2013 Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas Padang......................... 43
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Mahasiswa
Program A 2013 Fakultas Keperawatan Universitas
Andalas Padang .................................................................. 44
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Mahasiswa
Program A 2013 Fakultas Keperawatan Universitas
Andalas Padang .................................................................. 44
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Hubungan Mekanisme Koping
Dengan Tingkat Stres Mahasiswa dalam Menyusun
Skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas
Andalas Padang .................................................................. 45

xii
DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka Teori Penelitian ............................................... 30

Bagan 3.2 Kerangka Konsep penelitian ............................................ 31

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahap Perkembangan Penyakit Akibat Stres ...................... 19

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan jiwa sangatlah penting bagi manusia. Kesehatan jiwa

merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosiologis yang

terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping

yang efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Videbeck,

2011). Menurut Stuart dan Laraia (2012) kesehatan jiwa adalah keadaan yang

dikaitkan dengan kebahagiaan, kepuasan, prestasi dan harapan.

Menurut data WHO (World Health Organization) pada tahun 2016

sekitar 35 juta orang mengalami stres, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta

orang terkena skizofrenia, serta 47,5 juta orang terkena dimensia. Data

Riskesdas (2013) menunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional yang

ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun

ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk

Indonesia, sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia

mencapai 1,7% per 1.000 penduduk.

Prevalensi penderita gangguan mental emosional di Sumatera Barat yaitu

4,5 % dan 1,9 % mengalami gangguan jiwa berat atau urutan ke 9 dari 33

provinsi di Indonesia (Riskesdas, 2013). Berdasarkan hasil data Badan Pusat

Statistik (BPS) Sumatera Barat tahun 2015 jumlah penduduk Sumatera Barat

sekitar 5.196.370 jiwa, jadi berarti sekitar 233.836 jiwa yang menderita

1
2

gangguan mental emosional dan sekitar 98.731 jiwa yang menderita

gangguan jiwa berat. Kota Padang tahun 2015, jumlah pasien yang

melakukan kunjungan dengan gangguan jiwa adalah sebanyak 11.995 orang

yang terdiri dari laki-laki 7.026 orang dan perempuan 4.969 orang (DKK

Padang, 2015).

Ketidakmampuan individu dalam menghadapi suatu masalah dapat

menyebabkan individu mengalami gangguan jiwa, seperti cemas dan stres

(Hardjana, 2002). Stres merupakan suatu keadaan fisik, emosional, dan

psikososial yang sering menyebabkan pertumbuhan atau menguasai seseorang

dan dapat menyebabkan suatu penyakit (Varcarolis & Halter, 2010). Kata

stres biasanya sering kita kaitkan dengan makna tertentu yaitu orang yang

sudah gila (Saam & Wahyuni, 2012).

Stres dapat terjadi pada berbagai tingkat usia dan pekerjaan, termasuk

mahasiswa. Hasil penelitian National College Health Assesment (2013)

terhadap 125.000 mahasiswa dari 150 perguruan tinggi dan universitas di

Amerika Serikat didapatkan bahwa 30% mahasiswa mengalami stres

(American Psycological Association, 2014). Hasil penelitian lain terhadap

1.224 mahasiswa di India menunjukkan bahwa 299 mahasiswa (24,4%)

mengalami stres dengan prevalensi stres berat 10%, stres sedang 7,6% dan

stres ringan 6,8% (Waghachavera, 2013).

Stres disebabkan oleh adanya stresor. Stresor adalah stimulusi yang

menyebabkan situasi yang mengurangi kemampuan untuk merasa senang,

nyaman, bahagia dan produktif (Saam & Wahyuni, 2012). Penelitian yang
3

dilakukan terhadap 1.400 mahasiswa Universitas Midwestern menunjukkan

stresor pada mahasiswa dapat bersumber dari tuntutan akademik dan tekanan

keuangan (40%), masalah dengan teman atau hubungan sosial lainnya (27%),

kekhawatiran karir (22%) dan penampilan fisik mereka (20%) (Prichard,

2012). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva et al (2015)

bahwa tuntutan akademik merupakan stresor utama pada mahasiswa, salah

satunya adalah skripsi.

Skripsi merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian

untuk mendapatkan gelar akademik pada jenjang strata satu (S-1) atau sarjana

(Sugiarto, 2017). Bagi mahasiswa program sarjana harus telah lulus minimal

110 SKS dengan IPK minimal 2,00 tanpa nilai E dan nilai D tidak lebih dari 2

buah (Jamarun et al, 2013). Selain itu, di dalam mengerjakan skripsi

mahasiswa dihadapi dengan tuntutan waktu dan kesiapan dari mahasiswa

tersebut untuk menguraikan pengetahuan dan keterampilan yang sudah

diperoleh sebelumnya bersamaan dengan proses penyelesaian SKS yang ada

(Arikunto, 2010).

Selama menyelesaikan skripsinya, mahasiswa dihadapkan banyak

kendala, baik dari internal maupun eksternal. Kendala internal meliputi

banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis

menulis, malas mengerjakan skripsi, serta kesulitan dalam memahami

metodologi research. Kendala eksternal meliputi kesulitan dalam mencari

judul skripsi, kecemasan dalam menghadapi dosen pembimbing, waktu


4

bimbingan yang tidak menentu, tekanan dari orangtua dan masalah biaya

dalam pembuatan skripsi (Firmansyah, 2014).

Kegagalan dalam penyusunan skripsi juga disebabkan oleh adanya

kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan, koordinasi yang kurang baik

antara mahasiswa dengan dosen pembimbing, dan kurangnya kemampuan

dalam melakukan penelitian (Broto, 2016). Apabila masalah-masalah tersebut

menyebabkan adanya tekanan dalam diri mahasiswa maka dapat

menyebabkan adanya stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa

(Gunawati & Hartati, 2006). Hasil penelitian Scarfi (2014) terhadap 374

mahasiswa Universitas Andalas yang sedang menyusun skripsi didapatkan

hasil bahwa 72,2 % mahasiswa mengalami stres sedang, 12,6 % mengalami

stres berat dan 15,2 % mengalami stres ringan.

Stres yang berlebihan (distress) bisa menjadi ancaman bagi performa

akademik mahasiswa, seperti prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik

merupakan jenis penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang

berhubungan dengan tugas akademik (Ferrari et al, 1995). Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian Andarini (2013) bahwa semakin tinggi distress maka

semakin tinggi prokrastinasi akademik, begitu pula sebaliknya semakin

rendah distress maka semakin rendah prokrastinasi akademik. Hasil

penelitian Yanti (2016) pada remaja di MTsN Lubuk Basung diketahui bahwa

lebih dari separuh responden yaitu 81 responden (52,3%) dengan

prokrastinasi akademik yang tinggi dan 74 responden (47,7%) dengan

prokrastinasi akademik yang rendah.


5

Penyesuaian diri dalam menghadapi stres, dalam konsep kesehatan

mental dikenal dengan istilah mekanisme koping. Mekanisme koping

merupakan usaha yang digunakan seseorang untuk mempertahankan rasa

kendali terhadap situasi yang mengurangi rasa nyaman, dan menghadapi

situasi yang menimbulkan stres (Videbeck, 2011). Mekanisme koping terbagi

atas dua yaitu mekanisme koping adaptif adalah koping yang mendukung

fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan sedangkan

mekanisme koping maladaptif adalah koping yang menghambat fungsi

integrasi, memecah pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung

menguasai lingkungan (Potter & Perry, 2013).

Setiap mahasiswa mempunyai mekanisme koping yang berbeda-beda

untuk mengatasi stres dalam menyusun skripsi. Hal ini didukung oleh hasil

penelitian Dwipermana (2016) terhadap 77 mahasiswa yang menunjukkan

bahwa sebagian besar responden menggunakan mekanisme koping dalam

kategori negatif yaitu sebanyak 43 responden (55,8 %) dan sebagian kecil

responden menggunakan mekanisme koping dalam kategori positif yaitu

sebanyak 34 responden (44,2 %). Hasil studi lain yang dilakukan oleh

Puspitasari (2014) menunjukkan bahwa sebagian besar mekanisme koping

mahasiswa S1 Keperawatan semester 8 Fikkes Unimus termasuk dalam

kategori adaptif sebanyak 33 orang (58,9%) dan maladaptif sebanyak 23

orang (41,1%).

Kegiatan menyusun tulisan akhir pada jenjang pendidikan tinggi

merupakan pengalaman baru bagi mahasiswa Program A. Hal ini berbeda


6

dengan Program B yang sebelumnya sudah pernah membuat tulisan akhir

sebagai syarat lulus dari DIII. Govarest dan Gregoire (2004) menyatakan

respon seseorang berhadapan dengan stressor tidak akan sama dengan saat

pertama kali, seseorang cenderung dapat mengelola stressor tersebut dengan

lebih baik.

Mahasiswa Program A 2013 merupakan angkatan terbanyak dibanding

angkatan sebelumnya, yaitu sebanyak 136 orang. Berdasarkan informasi yang

peneliti dapatkan dari Bagian Akademik Fakultas Keperawatan Universitas

Andalas sebanyak 32 orang (24%) mahasiswa Program A 2013 merupakan

penerima beasiswa Bidik Misi. Mahasiswa Bidik Misi dituntut untuk dapat

menyelesaikan program Strata 1 (S1) selama 8 semester (Jamarun et al,

2013). Selain menyusun skripsi, mahasiswa program A 2013 juga masih

dibebankan dengan preklinik PKKD 2 di semester 8 selama 6 minggu

berturut-turut dengan jadwal dinas 6 hari dalam seminggu.

Mayoritas mahasiswa program A 2013 adalah perempuan (131 orang

perempuan dan 5 orang laki-laki). Menurut hasil penelitian Banerjee dan

Chatterjee (2016) terhadap 444 mahasiswa (222 laki-laki dan 222 perempuan)

didapatkan hasil bahwa perempuan lebih banyak mengalami stres dibanding

laki-laki dengan perbandingan 54% : 46%. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian Suwartika, Nurdin dan Ruhmadi (2014) terhadap mahasiswa

keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dengan prevalensi stres pada

perempuan 75,3% dan prevalensi stres pada laki-laki 24,7%. Berdasarkan


7

hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perempuan lebih rentan

mengalami stres.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 18

April 2017 dengan mewawancarai 10 orang mahasiswa Fakultas

Keperawatan Universitas Andalas Program A 2013 yang sedang menyusun

skripsi ditemukan hasil bahwa 4 orang merasa gugup dan tertekan terhadap

masalah yang dihadapi, 2 orang mengatakan cenderung untuk makan secara

berlebihan, 2 orang lainnya mengatakan berusaha untuk mendapatkan

bantuan dari orang lain untuk menghadapi masalahnya, 4 orang mengatakan

mereka menjadi lebih mudah marah karena banyak hal yang terjadi diluar

kendali, 2 orang mengatakan mereka lebih memilih memperpanjang jam

tidurnya untuk mengendalikan emosi, 1 orang lebih memilih menonton tv

untuk melupakan masalah dan 1 orang lain mengatakan lebih banyak berdoa.

Kemudian 1 orang mengatakan merasa tidak sanggup untuk menanggulangi

masalahnya dan menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi pada dirinya

dan 1 orang lainnya mengatakan sanggup mengatasi berbagai masalah dan

gangguan yang terjadi setiap hari, yang ia lakukan yaitu berusaha untuk

melihat masalah saat ini dengan pandangan yang positif.

Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “hubungan mekanisme koping dengan tingkat stres

mahasiswa dalam menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas

Andalas Tahun 2017”.


8

B. Penetapan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah

“Adakah hubungan mekanisme koping dengan tingkat stres mahasiswa dalam

menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Tahun

2017?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mekanisme koping

dengan tingkat stres mahasiswa dalam menyusun skripsi di Fakultas

Keperawatan Universitas Andalas Padang.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui distribusi frekuensi tingkat stres mahasiswa dalam

menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Padang.

b. Diketahui distribusi frekuensi mekanisme koping mahasiswa dalam

menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Padang.

c. Diketahui hubungan mekanisme koping dengan tingkat stres

mahasiswa dalam menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas Padang.


9

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memperkaya

pengetahuan mahasiswa khususnya mahasiswa tingkat akhir mengenai

mekanisme koping adaptif untuk mengurangi tingkat stres dalam

menyelesaikan skripsi sehingga dapat diterapkan pada mahasiswa lainnya

yang sedang mengerjakan skripsi.

2. Bagi Fakultas Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi,

pertimbangan dan evaluasi pada mahasiswa, dosen dan pendidikan

keperawatan terhadap tingkat stres yang dialami mahasiswa dalam

menyelesaikan skripsi dan mencari solusi untuk masalah tersebut

sehingga mahasiswa keperawatan dapat menyelesaikan skripsi tepat

waktu dan menghasilkan sarjana keperawatan yang berkualitas.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk

penelitan selanjutnya yang berhubungan dengan stres pada mahasiswa

tingkat akhir.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Stres

1. Definisi

Stres adalah model adaptasi yang dapat mengintegrasi faktor biologis,

psikologis, sosial budaya, lingkungan, dan legal etik (Stuart & Laraia,

2012). Sedangkan menurut Antonovsky (1979 dalam Friedman, 2010)

stres adalah respon atau keadaan ketegangan yang disebabkan oleh stresor

atau oleh tuntutan aktual yang dirasakan yang tetap tidak teratasi. Stres

adalah ketegangan dalam seseorang atau sistem sosial dan merupakan

reaksi terhadap situasi yang menimbulkan tekanan (Burgess, 1978, dalam

Friedman, 2010). Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, maka

peneliti menyimpulkan bahwa stres adalah respon individu karena adanya

ketidaksesuaian antara situasi yang diinginkan dengan keadaan biologis,

psikologis, lingkungan, dan sistem sosial individu tersebut.

2. Stresor

Sumber stres disebut dengan stresor (Greenberg, 2012). Stresor bisa

muncul dalam bentuk tantangan, ancaman, dan banyaknya tuntutan. Ketiga

bentuk ditaas bisa bersumber dari biologis, psikologis, atau sosiokultural.

Kemudian hal penting lainnya yang perlu dinilai dari stresor adalah

waktunya, termasuk kapan stresor muncul, berapa lama seseorang terpapar

dengan stresor, dan frekuensi munculnya stresor (Stuart & Laraia, 2012).

10
11

Pendapat lain mengatakan bahwa sebagian sumber-sumber stres yang

diketahui oleh kebanyakan orang adalah segala hal yang bersifat

memberikan tekanan, namun yang menjadi sumber stres terbesar adalah

faktor-faktor berikut ini (Lahey, 2007) :

a. Life events atau peristiwa-peristiwa dalam kehidupan, baik yang

bersifat negatif maupun positif, seperti kriminalitas, pemerkosaan,

kekerasan, kehilangan anggota keluarga, bencana alam, terorisme, dan

pertengkaran.

b. Frustation atau frustasi terjadi ketika suatu tujuan atau motif

seseorang tidak terpenuhi atau terpuaskan.

c. Conflict atau konflik merupakan keadaan dimana seseorang individu

tidak dapat memenuhi tujuan atau motifnya karena adanya gangguan

dari orang lain.

d. Pressure atau tekanan merupakan stres yang muncul karena

disebabkan oleh ancaman kejadian negatif. Biasanya dialami oleh

siswa, mahasiswa, dan karyawan, dimana mereka dituntut untuk selalu

memiliki performa yang baik dalam tujuan dan pekerjaan dan jika

tidak memiliki performa yang baik maka mereka dianggap gagal.

e. Enviromental conditions atau kondisi lingkungan seperti suhu

ruangan, polusi udara, kebisingan, dan kelembapan dapat

menyebabkan seseorang menjadi stres.


12

3. Penyebab Stres Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi

Skripsi menjadi momok bagi mahasiswa, karena mahasiswa yang

bersangkutan harus menyediakan waktu khusus untuk mengerjakannya

sampai selesai, bahkan mahasiswa yang sedang dalam proses penyusunan

skripsi ini juga mengalami kendala. Slamet (2003) mengemukakan

kendala yang sering dihadapi mahasiswa dalam menyusun skripsi,

diantaranya adalah banyaknya mahasiswa yang tidak memiliki

kemampuan dalam tulis-menulis, adanya kemampuan akademis yang

kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa pada suatu

penelitian.

Penelitian lain menyebutkan bahwa kegagalan dalam penyusunan

skripsi disebabkan oleh adanya kesulitan mahasiswa dalam mencari judul

skripsi, kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan, dana yang terbatas,

serta adanya kecemasan dalam menghadapi dosen pembimbing (Broto,

2016).

4. Tipe Stres

Menurut Fortinash dan Worret (2012) ada dua tipe stres yaitu :

a. Distres

Distres merupakan stres yang dapat merusak seorang individu.

Sebagai contoh dari distres adalah ketika seorang suami atau istri

membuat alasan untuk tidak pergi bekerja tetapi dia mengatakan

kepada suami atau istrinya bahwa dia mau berangkat kerja. Kemudian

di dalam perjalanan menuju tempat kerja dia merasa bersalah dan


13

menyesal karena sudah membohongi istri atau suaminya. Akhirnya

rasa bersalah itu mempengaruhi kondisi fisiknya seperti sakit kepala,

sakit perut, dan lain sebagainya. Stresor ini bisa berubah menjadi

ketegangan dan konflik apabila tidak segera diatasi. Distres ini bisa

merugikan secara fisik dan emosional.

b. Eustres

Eustres terjadi sebagai dampak dari kegiatan yang positif. Sebagai

contoh ketika akan menyambut kelahiran seorang bayi maka pasangan

suami istri akan melakukan kegiatan antisipasi seperti membeli rumah

baru atau contoh lain seperti mempersiapkan pernikahan dan lain

sebagainya.

5. Respon Terhadap Stres

Potter dan Perry (2013) membagi respon terhadap stres menjadi dua

bagian, yaitu respon fisiologis dan respon psikologis.

a. Respon fisiologis

General Adaptation Syndrome (GAS) menggambarkan

bagaimana respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres. Respon

ini melibatkan beberapa sistem tubuh terutama sistem saraf otonom

dan sistem endokrin. GAS terdiri atas 3 tahapan, yaitu reaksi

peringatan, tahap ketahanan, dan tahap kelelahan.

1) Tahap 1 : reaksi peringatan (alarm reaction)

Pada tahap ini terjadi peningkatan hormon yang mengakibatkan

peningkatan volume darah, kadar glukosa darah, jumlah epinefrin


14

dan norepinefrin, denyut jantung, aliran darah ke otot, masukan

oksigen, dan kesadaran mental. Selain itu, pupil mata berdilatasi

untuk menghasilkan lapang pandang terluas. Perubahan dalam

sistem tubuh tersebut mempersiapkan individu untuk melawan

atau meninggalkan, dan biasanya berlangsung dari 1 menit sampai

beberapa jam. Jika stresor merupakan ancaman terbesar bagi

kehidupan atau berlangsung untuk waktu yang lama, maka

individu akan maju ke tahap kedua, yaitu ketahanan.

2) Tahap 2 : ketahanan (resistance stage)

Selama tahap ini, tubuh mempertahankan dan merespons reaksi

peringatan dengan cara yang berlawanan. Kadar hormon, denyut

jantung, tekanan darah, dan curah jantung kembali ke normal, dan

tubuh memperbaiki segala kerusakan yang telah terjadi. Namun,

jika stresor tetap ada, dan tubuh tidak dapat beradaptasi, maka

individu masuk ke tahap ketiga yaitu kelelahan.

3) Tahap 3 : kelelahan (exhaustion stage)

Tahap kelelahan terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi menahan

efek stresor dan ketika tubuh telah menghabiskan energi yang

diperlukan untuk mempertahankan koping. Respon fisiologis

telah diperkuat, tetapi dengan tingkat energi yang rendah, koping

seseorang terhadap stresor akan menurun. Tubuh tidak dapat

melindungi dirinya terhadap dampak dari kejadian, perbedaan


15

regulasi fisiologis, dan jika stres terus berlanjut, dapat

menyebabkan kematian.

b. Respon psikologis terhadap stres dapat berupa perilaku adaptif

psikologis atau yang dapat disebut dengan mekanisme koping.

Menurut Stuart dan Laraia (2012) komponen biopsikososial dalam

model adaptasi stres termasuk faktor predisposisi, stres presipitasi,

respon stres, sumber koping, dan mekanisme koping.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stres

Menurut Potter dan Perry (2013) terdapat 3 faktor yang

mempengaruhi stres, yaitu :

a. Faktor situasional

Stres situasional berasal dari perubahan pekerjaan, baik pada

dirinya sendiri atau anggota keluarganya, dan relokasi. Perubahan

pekerjaan yang penuh tekanan termasuk promosi, perpindahan,

pengurangan, restrukturisasi, perubahan pimpinan, dan penambahan

tanggung jawab. Penyesuaian diri terhadap penyakit kronis

menyebabkan stres situasional. penyakit yang sering ditemukan

seperti obesitas, hipertensi, diabetes, depresi, asma, dan penyakit arteri

koroner, dapat menyebabkan stres.

b. Faktor maturasional

Stresor bervariasi dalam setiap tahap kehidupan. Stres yang

dialami pada masa praremaja terkait dengan masalah kepercayaan diri,

perubahan struktur keluarga akibat perceraian atau kematian orangtua,


16

atau dirawat di rumah sakit. Selama remaja mencari identitas diri

mereka dengan teman sebaya dan terpisah dari keluarganya, mereka

mengalami stres. Selain itu, mereka menghadapi pertanyaan tentang

penggunaan substansi yang merusak otak, seksualitas, pekerjaan,

sekolah, dan pilihan karier yang menyebabkan stres.

c. Faktor sosiobudaya

Lingkungan dan stresor sosial menyebabkan masalah

perkembangan. Stresor potensial yang memengaruhi segala kelompok

usia, tetapi khususnya mempengaruhi individu muda, termasuk

kemiskinan yang berkepanjangan dan hambatan fisik. Selanjutnya

hidup dibawah lingkungan yang penuh kekerasan, lingkungan yang

kacau, atau tunawisma merusak individu pada segala usia, terutama

individu muda.

7. Tingkat Stres

Menurut Katsarou (2012) stres dapat dikelompokkan menjadi tiga

tingkatan, yaitu :

a. Stres Ringan

Stres ringan adalah stres yang dihadapi yang bisa berlangsung

beberapa menit atau jam. Stres ini dapat menimbulkan gejala antara

lain takut tanpa alasan yang jelas, merasa sanggup mengatasi

berbagai permasalahan yang terjadi dalam kehidupan, berpikir positif

terhadap segala hal yang terjadi, berusaha untuk menyelesaikan


17

masalah dengan cara yang sederhana dan merasa lega jika situasi sulit

ini berakhir.

b. Stres Sedang

Stres sedang ditunjukkan dengan gejala, yaitu seseorang merasa

mudah marah, mudah tersinggung, mudah terganggu pikirannya

karena sesuatu yang terjadi diluar harapan, sering merasa gugup dan

tertekan, sering merasa tidak sanggup mengatasi berbagai hal yang

sederhana yang seharusnya bisa diselesaikan sendiri. Situasi seperti ini

dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang.

c. Stres Berat

Stres ini dapat menimbulkan gejala yaitu seseorang cenderung

pasrah terhadap masalah yang dihadapi, sering merasa tidak mampu

untuk mengontrol hal-hal penting dalam hidup, mudah putus asa,

merasakan kesulitan-kesulitan yang dialami sudah memuncak

sehingga tidak bisa diatasi lagi, kehilangan minat akan segala hal dan

biasanya situasi ini akan merusak aspek fisiologis.

8. Dampak Stres Terhadap Kesehatan

Stres sangat berdampak terhadap kesehatan. Tidak hanya berdampak

pada kesehatan fisik, stres juga berdampak pada perkembangan, kesehatan

emosional, intelektual, sosial, dan spiritual (Potter & Perry, 2005).

a. Fisik

Indikator fisiologi dari stres adaah objektif, lebih mudah

diidentifikasi dan secara umum dapat diamati atau diukur. Misalnya,


18

kenaikan tekanan darah, peningkatan ketegangan otot di leher, bahu,

dan punggung, peningkatan denyut nadi dan frekuensi pernafasan,

telapak tangan berkeringat, tangan dan kaki dingin, postur tubuh yang

tidak tegap, keletihan, sakit kepala, gangguan lambung, suara yang

bernada tinggi, mual, muntah dan diare, perubahan nafsu makan,

penurunan berat badan, perubahan frekuensi berkemih, temuan hasil

pemeriksaan laboratorium abnormal, gelisah: kesulitan untuk tertidur

atau sering terbangun saat tidur, dan dilatasi pupil. Indikator ini dapat

timbul sepanjang tahap stres.

b. Perkembangan

Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kemampuan

untuk menyelesaikan tugas perkembangan. Pada setiap tahap

perkembangan, seseorang biasanya menghadapi tugas perkembangan

dan menunjukkan karakteristik perilaku dari tahap perkembangan

tersebut. Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu atau

menghambat kelancaran menyelesaikan tahap perkembangan tersebut.

Dalam bentuk yang ekstrem, stres yang berkepanjangan dapat

mengarah pada krisis pendewasaan.

c. Perilaku Emosional

Emosi kadang dikaji secara langsung atau tidak langsung dengan

mengamati perilaku klien. Stres mempengaruhi kesejahteraan

emosional dalam berbagai cara, seperti : ansietas, depresi, kepenatan,


19

peningkatan penggunaan bahan kimia, dan pola aktivitas, kehilangan

motivasi, kehilangan harga diri, dll.

d. Intelektual

Stres yang berkepanjangan dapat bermanifestasi dalam dimensi

intelektual dan mempunyai indikator yang dapat diamati. Kemampuan

individu untuk mendapatkan pengetahuan atau keterampilan baru

mengalami gangguan. Penilaian kognitif individu terhadap situasi juga

mungkin menjadi tidak akurat. Stres dapat menghambat komunikasi

antara klien dan oranglain. Selain itu, kemampuan klien untuk secara

efektif memecahkan masalah menurun. Sebagai akibat, terjadi

peningkatan ketergantungan pada orang lain.

e. Sosial

Stresor pada keluarga dapat menimbulkan efek disfungsi yang

mempengaruhi klien atau keluarga secara keseluruhan.

f. Spiritual

Stres yang berat dapat mengakibatkan kemarahan pada Tuhan,

atau individu mungkin memandang stresor sebagai hukuman.


20

Perkembangan penyakit akibat stres dapat dijelaskan dengan istilah

kontinum sehat-sakit (Gambar 2.1)

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6 Tahap 7

Situasi Situasi Penyaki


stres stres t atau
ringan/ sedang Situasi Tanda Gejala ketidak Kema
singkat (berisik stres klinis - tian
(tidak o) berat pertama mampu
ada an
risiko)

Sehat penyakit kematian


Obat predikatif atau preventif perawatan medis

Gambar 2.1 Tahap perkembangan penyakit akibat stres (Sumber : Petter & Perry, 2005)

9. Pengukuran Tingkat Stres

Tingkat stres diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu Perceived

Stress Scale-14 (PSS-14). Instrumennya dibuat dalam bentuk pernyataan

yang terdiri dari 14 item mengacu pada alat ukur yang dikembangkan oleh

Dr. Cohen. Pengukuran ini dilakukan berdasarkan skala likert yaitu mulai

dari angka terendah 0 sampai 4 sehingga rentang skornya adalah 0-56.

Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

• Tidak pernah =0

• Hampir tidak pernah =1

• Kadang-kadang =2

• Sering =3

• Sangat sering =4
21

Untuk item pertanyaan bersifat positif , maka skornya dibalik menjadi

0=4, 1=3, 2=2, 3=1, dan 4=0. Item-item positif ini adalah item nomor 4, 5,

6, 7, 9, 10, dan 13. Alat ukur yang digunakan sudah valid dan sudah lulus

uji realibilitas dengan skala 0.84. Tingkat stres dikategorikan menjadi tiga

level yaitu stres ringan, stres sedang, dan stres berat. Dikatakan stres

ringan apabila skor yang diperoleh kecil dari 14, stres sedang jika skor

berada diantara 15-26, dan stres berat apabila skor lebih dari 26. Skor bisa

diperoleh dengan mengisi kuesioner dengan cara menceklis pada kolom

yang dianggap sesuai dengan apa yang dirasakan (Katsarou, 2012).

B. Konsep Dasar Mekanisme Koping

1. Definisi Koping

Koping adalah mekanisme untuk mengatasi perubahan yang dihadapi

atau beban yang diterima tubuh dan beban tersebut menimbulkan respon

tubuh yang sifatnya nonspesifik yaitu stres. Apabila mekanisme koping ini

berhasil, seseorang akan dapat beradaptasi terhadap perubahan atau beban

tersebut (Ahyar, 2010). Koping terdiri atas upaya pemecahan masalah

yang dihadapi oleh individu dengan tuntutan yang sangat relevan dengan

kesejahterannya, tetapi membebani sumber seseorang (Lazarus, Averill, &

Opton, 1974, dalam Friedman, 2010).

2. Sumber Koping

Stuart dan Laraia (2012) mengidentifikasikan lima sumber koping

yang dapat membantu individu beradaptasi dengan stresor yaitu ekonomi,


22

keterampilan dan kemampuan, teknik pertahanan, dukungan sosial, dan

motivasi. Kemampuan menyelesaikan masalah termasuk kemampuan

untuk mencari informasi, identifikasi masalah, mempertimbangkan

alternatif, dan melaksanakan rencana. Kemampuan sosial memudahkan

penyelesaian masalah orang lain, meningkatkan kemungkinan memperoleh

kerjasama dan dukungan dari orang lain, aset materi mengacu pada

keuangan. Pada kenyataannya sumber keuangan meningkatkan pilihan

koping seseorang dalam bentuk situasi stres. Pengetahuan dan intelegensia

adalah sumber koping yang lainnya yang memberikan individu untuk

melihat cara lain untuk mengatasi stres. Sumber koping juga termasuk

kekuatan identitas ego, komitmen untuk jaringan sosial, stabilitas kultural,

suatu genetik atau kekuatan konstitusional.

3. Mekanisme Koping

Mekanisme koping merupakan usaha yang digunakan seseorang untuk

mempertahankan rasa kendali terhadap situasi yang mengurangi rasa

nyaman, dan menghadapi situasi yang menimbulkan stres (Videbeck,

2011). Menurut Stuart dan Laraia (2012) mekanisme koping merupakan

semua usaha yang dilakukan sebagai manajemen stres, seperti pemecahan

masalah, kepatuhan, dan mekanisme pertahanan.

4. Penggolongan Mekanisme Koping

Penggolongan mekanisme koping dibagi menjadi dua. Potter dan

Perry (2013) mengemukakan dua penggolongan mekanisme koping, yaitu:


23

a. Mekanisme koping adaptif

Mekanisme koping adaptif merupakan koping yang mendukung

fungsi integrasi, pertumbuhan, bekajar, dan mencapai tujuan.

Kategorinya adalah berbicara dengan orang lain, memecahkan

masalah secara efektif, teknik relaksasi, latihan seimbang, dan

aktivitas konstruktif.

b. Mekanisme koping maladaptif

Mekanisme koping maladaptif merupakan mekanisme koping

yang menghambat fungsi integrasi, memecah pertumbuhan,

menurunkan otonomi, dan cenderung menguasai lingkungan.

Kategorinya adalah makan berlebihan / tidak makan, bekerja

berlebihan, menghindar.

Mekanisme koping dapat dibagi menjadi mekanisme koping jangka

pendek dan panjang. Mekanisme koping jangka panjang merupakan cara

konstruktif dan realistis. Sebagai contoh dalam situasi tertentu berbicara

dengan orang lain tentang masalah dan mencoba untuk menemukan lebih

banyak informasi tentang situasi. Mekanisme koping selanjutnya adalah

mekanisme koping jangka pendek, cara ini digunakan untuk mengurangi

stres untuk sementara tetapi merupakan cara yang tidak efektif untuk

menghadapi realitas.

Menurut Lazarus dan Folkman (1984) : Muhith dan Nasir (2011),

dalam melakukan mekanisme koping ada dua strategi yang bisa dilakukan:
24

a. Mekanisme koping berfokus pada masalah

Yaitu usaha mengatasi stres dengan cara mengatur atau mengubah

masalah yang dihadapi dan lingkungan sekitarnya yang menyebabkan

terjadinya tekanan. Koping berfokus pada masalah ditujukan untuk

mengurangi demands dari situasi yang penuh dengan stres atau

memperluas sumber untuk mengatasinya. Seseorang cenderung

menggunakan metode koping berfokus pada masalah apabila mereka

percaya bahwa sumber atau demands dari situasinya dapat diubah.

Strategi yang dapat dipakai antara lain :

1) Confrontative coping

Usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap menekan dengan

cara agresif, tingkat kemarahan yang cukup tinggi, dan

pengambilan risiko.

2) Seeking social support

Usaha unuk mendapatkan kenyamanan emosional dan bantuan

informasi dari orang lain.

3) Planful problem solving

Usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap menekan dengan

cara yang hati-hati, bertahap, dan analitis.

b. Mekanisme koping berfokus pada emosi

Yaitu usaha mengatasi stres dengan cara mengukur respons

emosional dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan

ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang dianggap penuh


25

tekanan. Mekanisme koping berfokus pada emosi ditujukan untuk

mengontrol respon emosionalnya melalui pendekatan perilaku dan

kognitif. Strategi yang digunakan dalam mekanisme koping berfokus

pada emosi adalah :

1) Self Control : usaha untuk mengatur perasaan klien ketika

menghadapi situasi yang menekan.

2) Distancing : usaha untuk tidak terlibat dalam permasalahan,

seperti menghidar dari permasalahan seakan tidak terjadi apa-apa

atau menciptakan pandangan-pandangan yang positif seperti

menganggap masalah sebagai lelucon.

3) Positive Reappraisal : usaha mencari makna positif dari

permasalahan dengan berfokus pada pengembangan diri, biasanya

juga melibatkan hal-hal yang bersifat religius.

4) Accepting responsibility : usaha untuk menyadari tanggung

jawab diri sendiri dalam permasalahan yang dihadapinya dan

mencoba menerima untuk membuat semuanya menjadi lebih baik.

Strategi ini menjadi tidak baik bila individu tidak seharusnya

bertanggung jawab atas masalah tersebut.

5) Escape/avoidance : usaha untuk mengatasi situasi menekan

dengan lari dari situasi tersebut atau menghindarinya dengan

beralih pada hal lain seperti makan, minum, merokok, atau

menggunakan obat-obatan.
26

Individu cenderung menggunakan mekanisme koping berfokus pada

masalah dalam menghadapi permasalahan yang dianggapnya dapat

dikontrol. Sebaliknya individu cenderung menggunakan mekanisme

koping berfokus pada emosi dalam menghadapi permasalahan yang

menurutnya sulit dikontrol (Muhith & Nasir, 2011).

5. Mekanisme Koping Pada Stres

Individu dari semua usia mengalami stres dan mencoba untuk

mengatasinya. Ketegangan fisik dan emosional yang menyertai stres

menimbulkan ketidaknyamanan. Hal ini membuat seseorang menjadi

termotivasi untuk melakukan sesuatu demi mengurangi stres. Hal yang

dilakukan tersebut merupakan bagian dari koping. Koping adalah proses

dimana seseorang mencoba untuk mengatur perbedaan yang diterima

antara keinginan dan pendapatan yang dinilai dalam suatu keadaan yang

penuh tekanan. Walaupun usaha koping dapat diarahkan untuk

memperbaiki atau menguasai suatu masalah, hal ini juga dapat membantu

seseorang untuk mengubah persepsinya atas ketidaksesuaian, menolerir

atau menerima bahaya, juga melepaskan diri atau menghindari situasi

stres.

Proses mekanisme koping bukan hanya satu kejadian karena koping

melibatkan ungoing transactions dengan lingkungan, dan proses tersebut

sebaiknya dilihat sebagai suatu koping. Koping merupakan suatu tindakan

mengubah kognitif secara konstan dan usaha tingkah laku untuk mengatasi

tuntutan internal atau eksternal yang dinilai membebani atau melebihi


27

sumber daya yang dimiliki individu. Koping dipandang sebagai usaha

untuk menguasai situasi tertekan, tanpa memperhatikan akibat dari tekanan

tersebut. Namun, koping bukan merupakan suatu usaha untuk menguasai

seluruh situasi menekan, karena tidak semua situasi tersebut dapat benar-

benar dikuasai (Muhith & Nasir, 2011).

6. Pengukuran Mekanisme Koping

Alat ukur mekanisme koping adalah kuesioner dengan sistem scoring

yang akan diisi oleh responden dalam suatu penelitian. Kuesioner yang

sering dipakai untuk mengetahi mekanisme koping adalah Brief COPE

Inventory (BCI) ditemukan oleh Carver, Scheier, dan Weintraub (1997),

dimana instrument ini telah teruji validitas dan realibilitasnya dengan uji

Cronbach’s alpha r = 0,89 (Ciniar, Barlas, & Alpar, 2009). Instrument ini

terdiri dari 28 pertanyaan (Cronbach’s alpha r = 0,83) (Carver, 1997 dalam

Yusoff, 2011). Dimana terdapat 14 pertanyaan dari 7 macam mekanisme

koping adaptif dan juga terdapat 14 pertanyaan dari 7 macam mekanisme

koping maladaptif (South Eastern Health Board [SEHB], 2003).

C. Hubungan Mekanisme Koping dengan Tingkat Stres

Setiap orang yang mengalami stres dalam menghadapi stresor yang

mengancam kondisinya, memerlukan kemampuan pribadi ataupun dukungan

dari lingkungan, agar dapat mengurangi stres, cara yang digunakan individu

untuk mengurangi stres disebut dengan koping (Hawari, 2011 dalam Mesuri,

2013). Mekanisme koping dan tingkat stres memiliki hubungan yang


28

kompleks. Penelitian sebelumnya mengenai stres telah menunjukkan bahwa

mekanisme koping memiliki peran penting terhadap tingkat stres pada

individu yang mengalami tekanan secara psikologis, dengan stresor dari luar

maupun dari dalam diri sendiri (Mesuri, 2013; Risa, 2016).


BAB III

KERANGKA TEORI

A. Kerangka Teori

Stres adalah model adaptasi yang dapat mengintegrasi faktor biologis,

psikologis, sosial budaya, lingkungan, dan legal etik (Stuart & Laraia, 2012).

Stres merupakan sebuah interaksi antara individu dan lingkungannya yang

menyebabkan munculnya ketegangan dan tantangan bagi individu itu sendiri

untuk mengatasinya. Stimulus yang menyebabkan stres ini disebut sebagai

stresor (Fortinash & Worret, 2012).

Stres akan memberikan sinyal ke tubuh bahwa ada sesuatu yang salah.

Tubuh akan bereaksi atau merespon untuk melindungi dirinya dan

mempertahankan keseimbangan. Potter dan Perry (2013) membagi respon

terhadap stres menjadi dua bagian yaitu respon fisiologis dan respon

psikologis. General Adaptation Syndrome (GAS) merupakan respon

fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres. Respon ini melibatkan beberapa

sistem tubuh terutama sistem saraf otonom dan sistem endokrin. GAS terdiri

atas 3 tahapan, yaitu reaksi peringatan, tahap ketahanan, dan tahap kelelahan.

Sedangkan respon psikologis terhadap stres dapat berupa perilaku adaptif

psikologis atau yang dapat disebut dengan mekanisme koping. Menurut

Stuart dan Laraia (2012) komponen biopsikososial dalam model adaptasi stres

termasuk faktor predisposisi, stres presipitasi, respon stres, sumber koping,

dan mekanisme koping. Tingkat stres setiap individu berbeda-beda. Potter

29
30

dan Perry (2005) menggolongkan tingkat stres menjadi tiga tingkatan, yaitu

stres ringan, stres sedang, dan stres berat.

Penyesuaian diri dalam menghadapi stres, dalam konsep kesehatan

mental dikenal dengan istilah mekanisme koping. Mekanisme koping

merupakan usaha yang digunakan seseorang untuk mempertahankan rasa

kendali terhadap situasi yang mengurangi rasa nyaman, dan menghadapi

situasi yang menimbulkan stres (Videbeck, 2011). Mekanisme koping terbagi

atas dua yaitu mekanisme koping adaptif adalah koping yang mendukung

fungsi integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan sedangkan

mekanisme koping maladaptif adalah koping yang menghambat fungsi

integrasi, memecah pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung

menguasai lingkungan (Potter & Perry, 2013).


31

Mahasiswa yang sedang


menyusun skripsi

- Kesulitan mencari judul skripsi


- Kesulitan mencari literatur dan
bahan bacaan
- Dana yang terbatas Stresor
- Kecemasan dalam menghadapi
dosen pembimbing
( Broto, 2016)

Respon terhadap
stresor

Fisiologis : GAS Psikologis :


- Reaksi peringatan
- Tahap ketahanan Mekanisme
- Tahap kelelahan koping

Adaptif Maladaptif

Tingkat Stres

Rendah Sedang Berat

Bagan 3.1 Kerangka Teori

Sumber : Broto (2016), Potter dan Perry (2013), Stuart dan Laraia (2012)
32

B. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan hal tersebut maka kerangka konsep penelitian ini dapat

dilihat pada kerangka konsep di bawah ini :

Bagan 3.2 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Mekanisme Koping Tingkat Stres

C. Hipotesis

Ha : terdapat hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat stres

mahasiswa dalam menyusun skripsi


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu penelitian

yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel satu dengan variabel

lainnya (Notoadmodjo, 2012). Jenis pendekatan yang digunakan adalah cross

sectional study yaitu penelitian yang digunakan dalam waktu tertentu, dan

tidak akan dilakukan penelitian lain di waktu yang berbeda untuk

diperbandingkan (Prasetyo & Jannah, 2013).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.

Waktu penelitian adalah diambil dari tahap persiapan proposal pada bulan

Februari sampai Juli tahun 2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah

33
34

seluruh mahasiswa keperawatan program A (reguler) angkatan 2013

yang sedang menyusun skripsi.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Teknik sampling yaitu teknik yang digunakan

untuk pengambilan sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah

sensus (total sampling), yaitu teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila

jumlah populasi relatif kecil, atau penelitian yang ingin membuat

generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil (Sugiyono,2014).

Jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 135 responden.

Agar karakteristik samperl tidak menyimpang maka perlu kriteria

inklusi maupun eksklusi.

a. Kriteria Inklusi

1. Bersedia menjadi responden

2. Mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas

Keperawatan program A 2013 dan tidak dalam masa cuti

D. Defenisi Operasional

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2014). Variabel peneltian adalah berupa variabel dependen dan variabel


35

independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah tingkat stres

mahasiswa, sedangkan variabel independennya adalah mekanisme koping.

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel

N Variabel Definisi Alat Cara Skala Hasil


O Operasioal Ukur Ukur Ukur Ukur
1. Dependen Respon individu Kuesioner Angket Ordinal 1. stres
Tingkat Stres yang berbeda- Perceived ringan,
beda terhadap Stres Scale jika skor
stresor yang (PSS-14) ≤ 14
mengakibatkan 2. stres
munculnya sedang,
ketegangan dan jika skor
tantangan bagi 15-26
individu itu 3. stres
sendiri untuk berat, jika
mengatasinya skor ≥ 26
2. Independen Usaha individu Kuesioner Angket Ordinal 1. Koping
Mekanisme untuk mengatasi Brief adaptif
koping perubahan yang COPE bila
dihadapi atau inventory skor ≥
beban yang (BCI) 70
diterima tubuh (Carver, 2. Koping
dalam 1997) malada
mengerjakan ptif
skripsi bila
skor ‹
70

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian (Notoatmodjo, 2012). Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2014). Semua daftar pertanyaan yang ada pada kuesioner bersifat
36

baku dan sudah lulus uji kelayakan. Lembar kuesioner terdiri dari 3 (tiga)

instrumen yaitu :

1. Instrumen 1 (satu) berisi data demografi responden berisi tentang nama

(inisial), umur, jenis kelamin responden, mendapatkan beasiswa bidikmisi

atau tidak.

2. Instrumen 2 (dua) berisi kuesioner tentang tingkat stres mahasiswa yang

dikembangkan oleh Dr. Cohen. Perceived Stres Scale – 14 (PSS-14) yaitu

instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat stres pada mahasiswa

dalam bentuk daftar pertanyaan yang terdiri dari 14 item pertanyaan.

Pengukuran ini dilakukan berdasarkan skala likert yaitu mulai dari angka

terendah 0 sampai 4 sehingga rentang skornya adalah 0-56.

Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

• Tidak pernah =0

• Hampir tidak pernah = 1

• Kadang-kadang =2

• Sering =3

• Sangat sering =4

Untuk item pertanyaan bersifat positif , maka skornya dibalik menjadi

0=4, 1=3, 2=2, 3=1, dan 4=0. Item-item positif ini adalah item nomor 4, 5,

6, 7, 9, 10, dan 13. Alat ukur yang digunakan sudah valid dan sudah lulus

uji reliabilitas dengan skala 0,84.

3. Instrumen 3 (tiga) berisi kuesioner untuk mengukur mekanisme koping

mahasiswa pada penelitian ini adalah Brief COPE Inventory (BCI)


37

ditemukan oleh Carver, Scheier, dan Weintraub (1997). Instrumen ini telah

teruji validitas dan reabilitasnya dengan uji Cronbach’s alpha r = 0,89

(Cinar, Barlas, & Alpar, 2009). Dimana terdapat 14 pertanyaan dari 7

macam mekanisme koping adaptif yaitu pengalihan diri, koping aktif,

penggunaan dukungan instrumental, penilaian positif, perencanaan,

penerimaan, dan religi yaitu pernyataan nomor 1-14. Selain itu juga

terdapat 14 pertanyaan dari 7 macam mekanisme koping maladaptif yaitu

penyangkalan, penggunaan obat-obatan, perilaku pelepasan, melepaskan

kemarahan, penggunaan dukungan emosional, humor dan menyalahkan

diri sendiri, yaitu pada pernyataan 15-28 (South Eastern Health Board

[SEHB], 2003). Instrumen ini menggunakan skala likert dimana rentang

skor maksimum-minumumnya adalah 28 – 112, sehingga luas jarak

(range) sebarannya adalah 112-28 = 84. Dengan demikian intervalnya

bernilai 84/2 = 42 dan kriteria penilaiannya 112-42 = 70.

a. Kriteria penilaian mekanisme koping adaptif :

• Tidak pernah :1

• Kadang-kadang :2

• Sering :3

• Selalu :4

b. Kriteria penilaian mekanisme koping maladaptif :

• Selalu :1

• Sering :2

• Kadang-kadang :3
38

• Tidak pernah :4

Jadi, kriteria mekanisme koping dibedakan menjadi :

a. Adaptif, bila skor ≥ 70

b. Maladaptif, bila skor ‹ 70

F. Etika Penelitian

Pelaku penelitian atau peneliti dalam menjalankan tugas meneliti atau

melakukan penelitian hendaknya memegang teguh sikap ilmiah (scientific

attitude) serta berpegang teguh pada etika penelitian, meskipun mungkin

penelitian yang dilakukan tidak akan merugikan atau membahayakan bagi

subjek penelitian. Secara garis besar, dalam melaksanakan sebuah penelitian

ada empat prinsip yang harus dipegang teguh (Notoatmodjo, 2012), yakni :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian

tersebut. Peneliti seyogianya mempersiapkan formulir persetujuan

subjek penelitian (inform concent) yang mencakup :

a. Penjelasan manfaat penelitian.

b. Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang

ditimbulkan.

c. Penjelasan manfaat yang didapatkan.

d. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan subjek berkaitan dengan prosedur penelitian.


39

e. Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri sebagai objek

penelitian kapan saja.

f. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap identitas dan

informasi yang diberikan oleh responden.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for

privacy and confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi

dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang

berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada

oranglain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi

mengenai identitas dan kerahasiaan identitas subjek. Peneliti

seyogianya cukup menggunakan coding sebagai pengganti identitas

responden.

3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an

inclusivenes)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan

kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan

penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan,

yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini

menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan

keuntungan yang sama, tanpa membedakan gender, agama, entis dan

sebagainya.
40

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugiaan yang ditimbulkan

(balancing harms and benefits)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada

khusunya. Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang

merugikan bagi subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus

dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stres,

maupun kematian subjek penelitian.

G. Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti

mengenai tingkat stres dan mekanisme koping mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi. Data diperoleh dari kuesioner yang diisi langsung oleh

responden. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari

bagian akademik Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.

Sebelum memberikan kuesioner kepada responden yang sudah

memenuhi kriteria sampel, peneliti menjelaskan tentang tujuan dan

manfaat penelitian, serta hak-hak responden. Kemudian peneliti

memberikan informed consent untuk ditandatangani oleh responden jika

responden bersedia menjadi sampel penelitian. Setelah informed consent

ditandatangani, peneliti membagikan kuesioner kepada responden.


41

Kuesioner yang sudah diisi oleh responden diambil setelah pengisian

kuesioner selesai dihari yang sama.

2. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan komputer yaitu menggunakan

program pengolahan data komputer SPSS dengan langkah-langkah

sebagai berikut (Notoatmodjo, 2012) :

a. Pemeriksaan Data (Editing)

Peneliti melakukan pengecekan isian kuesioner untuk memastikan

jawaban dalam kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten.

b. Pengkodean Data (Coding)

Peneliti memberikan kode pada setiap kategori pertanyaan. Tahap

coding dilakukan pada segmen jawaban kuesioner mengenai usia,

jenis kelamin, tingkat stres dan mekanisme koping.

c. Pemasukan Data (Entry)

Memasukkan data ke dalam master tabel dari setiap jawaban

responden yang telah diberi kode atau nilai. Mentransformasikan

data numerik ke data kategorik.

d. Pembersihan Data (Cleaning)

Pengecekan kembali data yang telah dimasukkan kedalam master

tabel atau di entri dalam komputer untuk melihat apakah ada

kesalahan atau tidak.


42

e. Pentabulasian Data (Tabulating)

Setelah semua data dibersihkan, data kemudian ditabulasikan dan

disajikan dalam bentuk variabel distribusi data yang telah diolah

kemudian akan dianalisa secara univariat dan bivariat.

H. Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisa terhadap satu variabel (Prasetyo &

Jannah, 2014). Analisa univariat dalam penelitian ini menggambarkan

frekuensi dan presentase dari seluruh variabel yang diteliti yaitu

karakteristik responden (usia, jenis kelamin, jumlah penerima beasiswa

bidik misi) mekanisme koping, dan tingkat stres.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen. Uji yang digunakan untuk

mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau menganalisis hasil observasi

atau penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang

signifikan pada penelitian yang menggunakan data kategorik adalah uji

Chi Square (Prasetyo & Jannah, 2014). Batas kemaknaannya digunakan

nilai α = 0,05 dengan derajat kepercayaan 95%. Jika hasil pengolahan data

didapatkan p ≥ 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang bermakna antara

kedua variabel. Jika p ≤ 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan

antara kedua variabel.


BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

cross sectional untuk mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan

tingkat stres mahasiswa dalam menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas Padang tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di Fakultas

Keperawatan Universitas Andalas Padang pada tanggal 15-23 Mei 2017

terhadap 124 mahasiswa program A 2013 (reguler). Selanjutnya peneliti

melakukan pengolahan data dengan analisis Univariat dan Bivariat.

Kemudian hasil penelitian disusun dalam bentuk tabel yang kemudian

diinterpretasikan kedalam bentuk narasi. Data karakteristik responden yang

didapat sebagai berikut :

43
44

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin, Umur dan Jumlah Penerima Beasiswa Bidik Misi Pada
Mahasiswa Program A 2013 Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas Padang (N = 124)

Karakteristik Responden f %
Jenis Kelamin
Laki-laki 5 4
Perempuan 119 96

Umur
20 Tahun 1 0,8
21 Tahun 39 31,5
22 Tahun 78 62,9
23 Tahun 6 4,8

Beasiswa Bidik Misi


Ya 31 25
Tidak 93 75
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin

perempuan (96%), lebih dari separuh responden berumur 22 tahun (62,9%),

dan (75%) responden bukan penerima beasiswa bidik misi.

B. Analisa Univariat

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan distribusi frekuensi

mekanisme koping sebagai variabel independen dan tingkat stres sebagai

variabel dependen. Setelah penelitian dilaksanakan maka diperoleh data

sebagai berikut :
45

1. Mekanisme Koping

Distribusi frekuensi mekanisme koping responden dapat dilihat pada

tabel 5.2.

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Mahasiswa Program A 2013
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang

Mekanisme Koping f %
Adaptif 56 45,2
Maladaptif 68 54,8
Jumlah 124 100

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden

menggunakan mekanisme koping maladaptif sebanyak 68 orang (54,8%).

2. Tingkat Stres

Distribusi frekuensi tingkat stres responden dapat dilihat pada tabel

5.3.

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Mahasiswa Program A 2013
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang

Tingkat Stres f %
Ringan 15 12,1
Sedang 53 42,7
Berat 56 45,2
Jumlah 124 100

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa hampir separuh responden mengalami

tingkat stres berat sebanyak 56 orang (45,2%).

C. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square untuk

mengetahui hubungan mekanisme koping dengan tingkat stres mahasiswa

dalam menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas


46

Padang tahun 2017. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka

analisa hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 5.4
Hubungan Mekanisme Koping dengan Tingkat Stres Mahasiswa
dalam Menyusun Skripsi di Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas Padang

Mekanisme Tingkat Stres Total P


Koping value
Ringan Sedang Berat
f % f % f % f %
Adaptif 14 11,3 32 25,8 10 45,2 56 45,2
Maladaptif 1 0,8 21 16,9 46 37,1 68 54,8 0,000
Total 15 12,1 53 42,7 56 82,3 124 100

Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh hasil bahwa 56 responden yang

memiliki mekanisme koping adaptif mengalami stres berat sebanyak 10

orang (45,2%) dan 68 responden yang memiliki mekanisme koping

maladaptif mengalami stres berat sebanyak 46 orang (37,1%). Hasil uji Chi-

Square menunjukkan bahwa nilai p value : 0,000 yang menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dengan tingkat

stres mahasiswa dalam menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas Padang.


BAB VI

PEMBAHASAN

A. Mekanisme Koping Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi di Fakultas

Keperawatan Universitas Andalas Padang Tahun 2017

Hasil penelitian mengenai mekanisme koping mahasiswa dalam

menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang

diketahui bahwa dari 124 responden terdapat 56 orang (45,2%) dengan

mekanisme koping adaptif dan 68 orang (54,8%) dengan mekanisme koping

maladaptif. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Puspitasari (2014) terhadap mahasiswa S1 Keperawatan semester 8 Fikkes

Unimus yang menunjukkan bahwa lebih dari separuh mahasiswa

menggunakan mekanisme koping maladaptif (58,9%) dan mekanisme koping

adaptif sebanyak (41,1%).

Mekanisme koping terdiri atas adaptif dan maladaptif. Mekanisme

koping adaptif itu sendiri berupa mekanisme koping yang mendukung fungsi

integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan. Kategorinya adalah

berbicara dengan orang lain, memecahkan masalah secara efektif, teknik

relaksasi, latihan seimbang dan aktivitas konstruktif. Sedangkan mekanisme

koping maladaptif berupa mekanisme koping yang menghambat fungsi

integrasi, mencegah pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung

menguasai lingkungan. Kategorinya adalah makan berlebihan atau tidak

makan, bekerja berlebihan, dan menghindar(Stuart & Laraia, 2012).

47
48

Koping yang efektif menghasilkan adaptasi yang menetap yang

merupakan kebiasaan baru dan perbaikan dari situasi yang lama, sedangkan

koping yang tidak efektif berakhir dengan maladaptif yaitu perilaku yang

menyimpang dari keinginan normatif dan dapat merugikan diri sendiri

maupun orang lain dan lingkungan. Setiap individu dalam melakukan koping

tidak sendiri dan tidak hanya mengunakan satu strategi tetapi dapat

melakukannya bervariasi, hal ini tergantung dari kemampuan dan kondisi

individu (Rasmun, 2014).

Hasil penelitian ini terdapat 68 responden dari 124 responden dengan

mekanisme koping maladaptif yang menunjukkan 62 (91,1%) responden

menganggap masalahnya tidak penting, 55 (80,9%) responden tidak berusaha

mencoba strategi lain dalam menghadapi masalah agar menjadi lebih baik.

Sebagian besar (89,8%) responden mengatakan menyerah untuk mengatasi

masalahnya dan (97,1%) responden menyalahkan diri sendiri atas apa yang

terjadi pada dirinya saat ini.

Perilaku koping maladaptif seperti terjadinya respon panik dapat

disebabkan oleh salah satu faktor yaitu penilaian individu terhadap masalah.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 61 (89,8%) responden

menyerah untuk mengatasi masalahnya. Jika individu meyakini bahwa situasi

atau masalah yang dialami masih dapat diubah secara konstruktif maka dapat

terbentuk koping adaptif. Namun jika masalah diyakini sebagai suatu yang

mengancam maka akan terbentuk koping maladaptif (Lazarus & Folkman

dalam Sarafino, 2010).


49

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa peneliti, mekanisme koping

maladaptif pada sebagian besar responden dalam penelitian dipengaruhi oleh

faktor jenis kelamin responden dimana dari hasil penelitian didapatkan data

bahwa sebagian besar responden adalah berjenis kelamin perempuan (96%).

Menurut Horn (2013) perbedaan mekanisme koping yang digunakan pada

laki-laki dengan perempuan disebabkan oleh faktor fisiologi, dimana

kecenderungan perempuan lebih menggunakan mekanisme koping yang

berfokus pada emosi sedangkan laki-laki menggunakan mekanisme koping

fokus masalah. Pada mekanisme koping yang berfokus pada masalah akan

menghasilkan mekanisme koping adaptif dan mekanisme koping yang

berfokus pada emosi akan menghasilkan mekanisme koping maladaptif,

karena akan mengedepankan perasaan dari pada pemecahan masalah.

Hasil penelitian ini terdapat 56 responden dari 124 responden dengan

mekanisme koping adaptif yang menunjukkan 53 (94,6%) responden

mendapatkan dukungan emosional dari orang lain, 54 (96,4%) responden

berusaha untuk mendapatkan saran atau bantuan dari orang lain tentang apa

yang harus dilakukan, 38 (67,8%) responden mencoba mencari ketenangan

dalam agamanya, 33 (58,9%) responden berdoa atas keadaan yang terjadi

padanya dan 32 (57,1%) responden berusaha menerima apa yang terjadi pada

dirinya.

Menurut Sadock dan Virginia (2011) penerimaan merupakan suatu

respon koping dimana individu menerima kenyataan dari suatu situasi yang

menekan sebagai suatu usaha menghadapi keadaan dan situasi tersebut.


50

Penerimaan terjadi dalam keadaan dimana masalah merupakan sesuatu yang

tidak dapat dihindari dan bukan hal yang dapat diubah. Dalam hal ini

responden berusaha menerima keadaan yang terjadi pada dirinya dengan

semua keterbatasan yang dimilikinya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (96,4%) responden

mengatakan bahwa mereka membutuhkan bantuan dan saran dari orang lain

tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalahnya. Hal ini

menunjukkan bahwa dukungan dari orang lain memiliki peran penting dalam

penyelesaian masalah yang dimiliki oleh mahasiswa yang sedang

menyelesaikan skripsinya.

Sadock dan Virginia (2011) mengatakan bahwa dukungan sosial

merupakan suatu usaha yang diberikan berupa nasehat, informasi atau

bantuan yang diharapkan membantu individu untuk memecahkan dan

mengatasi masalah yang dihadapi. Dukungan sosial tersebut termasuk

informasi verbal maupun non verbal merupakan bantuan yang nyata yang

diberikan oleh orang terdekat didalam lingkungan sosialnya. Dukungan sosial

bisa didapatkan dari orang terdekat seperti keluarga, sahabat atau teman

dekat, maupun kerabat yang dimiliki oleh individu. Orang terdekat

merupakan sumber dukungan yang kuat karena adanya hubungan yang saling

mempercayai dan keterikatan antar sesama untuk saling membantu dalam

kesulitan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 38 responden (67,8%)

menyatakan bahwa mereka mencari ketenangan dalam agamanya ketika


51

menghadapi masalah. Agama biasanya mencakup sebuah komunitas dengan

kesamaan kepercayaan, memberikan dukungan dan struktur untuk coping

dengan kejadian yang memunculkan stres tetapi tidak bisa dihindari. Agama

mungkin juga memperkuat pengalaman positif, seperti harapan dan

optimisme (Azhari, 2010). Dengan mendekatkan diri pada Tuhan akan

mendukung mahasiswa memiliki koping yang adaptif dalam menghadapi

masalah, mahasiswa akan lebih mampu menghadapi masalah dengan pikiran

positif, karena hal ini diajarkan dalam agama apapun.

Mekanisme koping sebagai suatu cara yang dilakukan individu dalam

menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan dan respon

terhadap situasi yang mengancam (Keliat, 2011). Namun demikian setiap

orang mempunyai pendekatan yang berbeda dalam menanggulangi dan

mengatasi stres. Secara umum koping terjadi secara otomatis ketika individu

merasa adanya situasi yang menekan atau mengancam, maka individu

dituntut untuk sesegera mungkin mengatasi ketegangan yang dialaminya.

Individu akan melakukan evaluasi untuk seterusnya memutuskan mekanisme

koping apa yang harusnya ditampilkan. Reaksi koping terhadap permasalahan

bervariasi antara individu yang satu dengan yang lain dan dari waktu ke

waktu pada individu yang sama (Smeltzer & Bare, 2013).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme koping adaptif yang

digunakan oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas Padang tahun 2017 diantaranya berupa penerimaan,

penilaian positif terhadap masalah, dukungan sosial dari orang terdekat,


52

mencari ketenangan dalam agama dan berdoa sedangkan mahasiswa yang

menggunakan mekanisme koping maladaptif yaitu berupa penyangkalan,

tidak berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi, tidak mencari strategi

lain untuk menyelesaikan masalah, menyerah terhadap masalah dan tidak

mencari bantuan atau saran dari orang lain untuk mengatasi masalah mereka.

B. Tingkat Stres Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi di Fakultas

Keperawatan Universitas Andalas Padang Tahun 2017

Hasil penelitian mengenai tingkat stres mahasiswa yang menyusun

skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang tahun 2017

didapatkan bahwa dari 124 responden terdapat 56 (45,2%) responden dengan

tingkat stres berat, 53 (42,7%) responden dengan tingkat stres sedang dan 15

(12,1%) responden dengan tingkat stres ringan. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas

Keperawatan Universitas Andalas Padang tahun 2017 lebih banyak

mengalami stres berat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agung

dan Budiani (2013) tentang kecerdasan emosi dan self efficacy dengan tingkat

stres mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Universitas Negeri

Surabaya menunjukkan (97%) mahasiswa mengalami stres tinggi dan (3%)

mahasiswa mengalami stres rendah. Penelitian berikutnya dilakukan oleh

Syofia (2015) terhadap mahasiswa Fakultas Keperawatan USU yang sedang

menyelesaikan skripsi menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa berada


53

pada tingkat stres berat dan sedang (88,9%) dan sebagian kecil berada pada

stres tingkat ringan (11,1%). Ketiga penelitian diatas menunjukkan bahwa

persentase angka kejadian stres pada mahasiswa yang sedang menyusun

skripsi yang terbanyak adalah pada kategori tingkat stres berat.

Bila seorang individu terkena stres, gejalanya dapat dilihat tidak hanya

pada fisik individu tersebut, melainkan juga dapat dilihat pada emosi, kognisi

dan interpersonal (Hardjana, 2002). Dari hasil penelitian yang dilakukan

terhadap 124 responden, gejala stres yang sering dirasakan oleh responden

adalah gejala kognisi, yaitu merasa terganggu apabila sesuatu terjadi diluar

harapan sebanyak 113 (91,1%) responden. Sedangkan gejala emosi yang

sering dirasakan oleh responden adalah menjadi mudah marah karena banyak

hal yang terjadi diluar kendali yaitu sebanyak 96 (77,4%) responden.

Sarafino dan Timothy (2012) menyatakan stres terjadi karena persepsi

yang tidak akurat antara tuntutan lingkungan dan sumber daya yang

sebenarnya. Artinya, setiap orang akan merasakan tekanan yang berbeda dari

stressor yang sama. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari separuh

responden (83%) merasa gugup dan tertekan terhadap masalah yang dihadapi.

Hal ini berarti mahasiswa yang sedang menyusun skripsi mengalami tuntutan

yang banyak dari lingkungan kemudian dia menganggap tuntutan tersebut

sebagai ancaman, maka ia akan merasakan tekanan yang kuat dan akhirnya

menimbulkan stres.

Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari separuh responden (58,1%)

merasa tidak yakin terhadap kemampuan diri sendiri dalam mengatasi


54

masalah-masalah yang muncul berhubungan dengan skripsi. Hal ini dapat

menimbulkan stres pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Menurut

Bandura (1997), bahwa keyakinan seseorang akan kemampuan yang

dimilikinya menimbulkan dampak yang beragam. Keyakinan tersebut akan

mempengaruhi tindakan yang akan dilakukan, besarnya usaha, ketahanan

dalam menghadapi rintangan dan kegagalan, pola pikir, stres dan depresi

yang dialami.

Salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa berada pada tingkat stres

berat pada saat menyusun skripsi adalah faktor usia. Pada penelitian ini

mahasiswa keperawatan program A 2013 memiliki rentang usia antara 20-23

tahun, sehingga bisa dikategorikan berada pada tahap dewasa awal. Menurut

Ali dan Asrori (2010), dewasa awal biasanya memiliki energi besar, emosi

yang masih berkobar-kobar, sedangkan pengendalian diri belum sempurna.

Tingginya emosi disebabkan oleh adanya tekanan sosial dari lingkungannya

dan ketakutan menghadapi kondisi yang baru, dalam hal ini yaitu proses

penyusunan skripsi. Hal-hal diatas menjadi faktor pemicu stres pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

Stres yang dialami oleh sebagian besar responden menurut asumsi

peneliti juga dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, dimana sebagian besar

jenis kelamin responden dalam penelitian ini adalah perempuan 96%. Hal ini

diperkuat oleh hasil penelitian di Amerika Serikat menyatakan bahwa wanita

cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan pria. Secara

umum wanita mengalami stres 30% lebih tinggi dari pada pria (Gunawati &
55

Hartati, 2006). Pada tahun 2010, gambaran stres di Amerika yang dikeluarkan

oleh APA (American Psychological Assosiation) melaporkan secara statistik

mengenai perempuan dan stres, dikatakan bahwa 49% perempuan mengalami

tingkat stres yang tinggi.Berdasarkan teori diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa perempuan memiliki tingkat stres yang paling tinggi dibandingkan

laki-laki.

Selain faktor jenis kelamin, intensitas stres tingkat berat pada mahasiswa

juga dikaitkan dengan beban akademik, selain menyusun skripsi mahasiswa

program A 2013 juga masih dibebankan dengan Preklinik PKKD 2 selama 6

minggu berturut-turut. Hasil penelitian Ghozali dan Aisyah (2014) tentang

perbedaan tingkat stres mahasiswa sebelum menjalani preklinik dan saat

menjalani preklinik didapatkan hasil mahasiswa dengan tingkat stres berat

sebelum preklinik sebesar (4.9%) sedangkan mahasiswa dengan stres berat

saat preklinik sebesar (9,8%) dan stres sangat berat (2,4%). Penelitian lain

yang dilakukan oleh Lola (2017) terhadap mahasiswa preklinik Fakultas

Keperawatan Unand tahun 2016 menunjukkan 81,7% responden mengalami

stres sedang dan 18,3% lainnya mengalami stres berat. Hal ini tentu akan

dapat menambah tingkat stres pada mahasiswa yang sedang menyusun

skripsi.

Faktor lain yang mempengaruhi stres berat pada mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan Unand tahun 2017 adalah jumlah

penerima beasiswa bidik misi. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui

bahwa 20 (16,1%) responden dari 31 responden penerima beasiswa bidik misi


56

mengalami stres berat. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Dewanti (2016)

tentang tingkat stres akademik pada mahasiswa bidik misi dan non bidik misi

diketahui bahwa tingkat stres akademik pada mahasiswa bidik misi lebih

tinggi dibandingkan mahasiswa non bidik misi. Mahasiswa penerima

beasiswa bidik misi dituntut untuk dapat menyelesaikan program Strata 1

(S1) selama 8 semester, sehingga hal ini dapat memperberat stres mahasiswa

dalam menyusun skripsi.

C. Hubungan Mekanisme Koping dengan Tingkat Stres Mahasiswa dalam

Menyusun Skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang

Tahun 2017

Hasil penelitian ini menampilkan bahwa stres berat terjadi pada

mahasiswa yang menggunakan mekanisme koping adaptif sebanyak 8,1% dan

stres berat pada mahasiswa yang menggunakan mekanisme koping maladaptif

sebanyak 37,1%. Hasil uji statistik (chi square) diperoleh nilai p = 0,000,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara

mekanisme koping dengan tingkat stres mahasiswa dalam menyusun skripsi

di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang tahun 2017.

Penelitian terkait yang dilakukan oleh Dwipermana (2016) mengenai

mekanisme koping dengan tingkat stres mahasiswa selama mengerjakan

skripsi pada mahasiswa Stikes Ngudi Waluyo Unggaran menunjukkan hasil

bahwa terdapat hubungan dalam kategori kuat antara mekanisme koping

dengan tingkat stres mahasiswa dalam menyusun skripsi. PenelitianWijayanti


57

(2013) tentang mekanisme koping mahasiswa dalam menghadapi stres

penyusunan skripsi pada mahasiswa program S1 Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta juga menunjukkan bahwa koping

mempengaruhi tingkat stres.

Fortinash dan Worret (2012), mendefenisikan bahwa stres merupakan

interaksi antara individu dengan lingkungan yang menyebabkan munculnya

ketegangan dan menuntut kemampuan seseorang untuk mengatasinya. Boyd

(2012) lebih lanjut menjelaskan bahwa stres yang dialami oleh setiap orang

akan menimbulkan respon yang berbeda-beda. Respon stres yang berbeda

akan melahirkan mekanisme koping yang berbeda-beda pula tergantung

kepada jenis koping yang digunakan.

Triana dan Andriany (2010) mengatakan bahwa seseorang merespon

stresor yang ada dengan berbagai cara, yaitu penerimaan, tanggung jawab,

mencari dukungan, menganggapnya sebagai pelajaran hidup, berserah diri

pada Tuhan, penolakan dan kesedihan. Dari berbagai respon terhadap stresor

tersebut,penerimaan, tanggung jawab, mencari dukungan, menganggapnya

sebagai pelajaran hidup, berserah diri pada Tuhan termasuk mekanisme

koping adaptif, sedangkan penolakan dan kesedihan merupakan mekanisme

koping maladaptif.

Mekanisme koping merupakan bentuk antisipasi normal setiap manusia

untuk mengantisipasi masalah yang bersifat psikis terutama stres, sehingga

semakin baik (adaptif) mekanisme koping yang digunakan seseorang maka

semakin kecil kemungkinan stres yang akan dialami, tetapi sebaliknya


58

semakin jelek (maladaptif) mekanisme koping seseorang, maka semakin

besar pula resiko kejadian stres (Azizah, 2011). Hal ini sesuai dengan hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa responden yang memiliki mekanisme

koping maladaptif cenderung mengalami stres berat yaitu sebanyak 46

(37,1%) responden dan responden yang memiliki mekanisme koping adaptif

cenderung mengalami stres ringan yaitu sebanyak 14 (11,3) responden.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Dwipermana (2016) tentang

mekanisme koping dengan tingkat stres mahasiswa selama mengerjakan

skripsi diketahui bahwa 32,8% responden memiliki mekanisme koping

adaptif yang sebagian besar mengalami stres dalam kategori ringan. Artinya,

jika mekanisme koping adaptif maka stres akan menjadi ringan. Upaya

koping yang muncul antara lain kemampuan personal (65,4%), dukungan

sosial (86,3%), aset materi (67%) dan keyakinan positif (81,8%).

Selama menyelesaikan skripsi, mahasiswa dihadapkan oleh berbagai

stresor baik dari internal maupun eksternal. Hal yang perlu diwaspadai adalah

apabila stresor yang muncul tidak mampu diatasi dengan mekanisme koping

yang baik, akibatnya akan bisa berlanjut kepada stres dengan tingkatan yang

lebih berat atau bahkan sampai depresi berat yang berakibat pada tindakan

yang merusak diri seperti bunuh diri. Hal ini sesuai dengan apa yang

disampaikan oleh Pheukphan (2009), bahwa dari beberapa studi yang

dilakukannya menunjukkan bahwa stres berat akan memberikan dampak yang

sangat signifikan yang terlihat dalam bentuk gejala-gejala seperti depresi dan
59

bahkan kemungkinan untuk melakukan tindakan bunuh diri dikalangan

mahasiswa keperawatan.

Selain itu, hal yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan

mekanisme koping yang sesuai dan efektif adalah adanya dukungan

emosional dan sosial seperti dukungan dari teman dan orang tua sehingga

mekanisme koping yang digunakan bisa efektif dan efisien. Dari hasil

penelitian dapat diketahui bahwa dari semua responden yang berada pada

stres tingkat ringan (15 orang), lebih dari separuh mengatakan sering meminta

dukungan emosional dan sosial dari orang lain (53,3%) dan (40%) responden

mengatakan selalu meminta dukungan emosional dan sosial dari orang lain.

Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukan oleh Boyd (2012), bahwa

dukungan sosial menjadi sesuatu yang sangat penting dalam membantu orang

untuk mengatasi stres. Mekanisme koping yang sukses dalam mengatasi stres

adalah apabila berefek pada peningkatan kualitas hidup, kesehatan fisik dan

mental.

Pada penelitian ini sebagian besar mahasiswa yang mengalami stres berat

(45,2%), lebih dari separuh memiliki mekanisme koping maladaptif (37,1%).

Peneliti berpendapat bahwa hal ini terjadi karena mahasiswa keperawatan

program A 2013 memiliki rentang usia antara 20-23 tahun, sehingga bisa

dikategorikan berada pada tahap dewasa awal. Menurut Ali dan Asrori

(2010), dewasa awal biasanya memiliki energi besar, emosi yang masih

berkobar-kobar, sedangkan pengendalian diri belum sempurna. Tingginya

emosi disebabkan oleh adanya tekanan sosial dari lingkungannya dan


60

ketakutan menghadapi kondisi yang baru, dalam hal ini yaitu proses

penyusunan skripsi. Hal-hal diatas menjadi faktor pemicu stres pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

Sebanyak 68 responden dari 124 responden menggunakan mekanisme

koping maladaptif. Lebih dari separuh (91,1%) responden menganggap

masalahnya tidak penting. Sebagian besar (80,9%) responden tidak berusaha

mencoba strategi lain dalam menghadapi masalah agar menjadi lebih baik dan

sebagian besar (89,8%) responden mengatakan menyerah untuk mengatasi

masalahnya dan (97,1%) responden menyalahkan diri sendiri atas apa yang

terjadi pada dirinya saat ini.

Sebanyak 68 responden yang menggunakan mekanisme koping

maladaptif semuanya mengalami stres berat. Sebagian besar 37 (80,4%)

responden menyatakan jarang berusaha untuk mendapatkan bantuan atau

saran dari orang lain tentang bagaimana menghadapi masalah yang dimiliki,

dan 42 (91,3%) responden mengatakan mereka menganggap masalah mereka

tidak penting. Sebanyak 30 (65,2%) responden juga menolak untuk percaya

bahwa situasi ini terjadi pada dirinya. Lebih dari separuh responden 42

(91,3%) yang menggunakanmekanisme koping maladaptif tersebut

mengatakan bahwa masalah yang dihadapi tidak berarti apa-apa bagi mereka.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 10 (8,1%) responden mengalami

stres berat meskipun sudah menggunakan mekanisme koping adaptif. Hal ini

bisa terjadi karena faktor lain yang mempengaruhi yaitu responden

merupakan penerima beasiswa bidik misi. Menurut Hawari (2011) semakin


61

bertambahnya tekanan atau stresor, maka individu akan dapat mengalami

kelelahan sehingga stres dapat menjadi lebih berat.

Kemudian dari 68 responden yang menggunakan mekanisme koping

maladaptif terdapat 1 orang yang mengalami stres ringan. Berdasarkan

identifikasi kuesioner, diketahui bahwa responden tersebut berjenis kelamin

laki-laki. Menurut Hurlock (2012) perempuan lebih rentan mengalami stres

dibandingkan dengan laki-laki. Oleh karena itu, keefektifan sebuah koping

dinilai apabila koping yang dilakukan mampu menurunkan stres yang dialami

seseorang. Apabila koping yang digunakan adaptif namun tidak menurunkan

tingkat stres seseorang, berarti koping yang digunakan tidak efektif (Hawari,

2011).

Menurut peneliti, jika mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

memiliki koping yang adaptif dan koping tersebut efektif terhadap stresor

yang dihadapi, diantaranya dengan cara berupa penerimaan dan berpikir

positif, berusaha mencari sumber dukungan dari orang terdekat, dan

mendekatkan diri pada Tuhan, maka dengan begitu mahasiswa mampu

mengatasi stres yang ditimbulkan akibat masalah terkait dengan proses

penyelesaian skripsi. Sedangkan mahasiswa yang memiliki koping

maladaptif, seperti menolak kenyataan yang terjadi dan berpikiran negatif,

tidak dapat mengatasi masalah yang menimbulkan stres, sehingga mahasiswa

dengan koping maladaptif bisa mengalami stres yang berat.


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan

mekanisme koping dengan tingkat stres mahasiswa dalam menyusun skripsi

di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang, peneliti mendapatkan

kesimpulan sebagai berikut :

1. Lebih dari separuh mahasiswa menggunakan mekanisme koping

maladaptif dalam menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas

Andalas Padang Tahun 2017.

2. Hampir separuh mahasiswa mengalami stres berat dalam menyusun

skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang Tahun 2017.

3. Terdapat hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dengan

tingkat stres mahasiswa dalam menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas Padang Tahun 2017.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan mahasiswa mampu mencari

dukungan emosional dari orang lain untuk mengatasi permasalahan yang

muncul selama menyelesaikan skripsi, sehingga hal ini dapat menurunkan

tingkat stres pada mahasiswa.

62
63

2. Bagi Fakultas Keperawatan

Bagi Fakultas Keperawatan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

pertimbangan untuk mahasiswa tingkat akhir agar dapat menyusun skripsi

sebelum preklinik pada semester 8 sehingga fokus mahasiswa tidak

terbagi dan mengurangi stresor mahasiswa dalam menyusun skripsi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti merekomendasikan agar peneliti selanjutnya mampu mengkaji

lebih detail tentang hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk

menurunkan angka kejadian stres dan bagaimana mengelola stres dengan

mekanisme koping yang tepat pada mahasiswa keperawatan.


DAFTAR PUSTAKA

Andarini, Sekar Ratri. (2013). Hubungan antara distress dan dukungan sosial
dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa dalam menyusun skripsi.
Jurnal Talenta Psikologi Vol. 2 No. 2.
Agung, G., Budiani, M.S. (2013). Hubungan kecerdasan emosi dan self efficacy
dengan tingkat stres mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Jurnal
Character Vol.1 No.2.
Ahyar. (2010). Konsep diri dan mekanisme koping. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Ali & Asrori. (2010). Psikologi remaja. Jakarta : PT. Bumi Aksara
American Psycological Association. (2014). Student under prssure. Diakses pada
tanggal 15 Maret 2017 dari
http://www.apa.org/monitor/2014/09/cover-pressure.aspx
American Psycological Association. (2010). Gender and stress. Diakses pada
tanggal 4 Juni 2017 dari
http://www.apa.org/news/press/releases/stress/2010/gender-stress.aspx
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Azhari. (2010). Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Erlangga
Azizah, L.M. (2011). Keperawatan jiwa aplikasi praktik klinik. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Badan Pusat Statistik Sumatera Barat. (2015). Kependudukan. Diakses pada
tanggal 10 Maret 2017 dari
https://sumbar.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/399
Bandura, A. (1997). Self Efficacy: The Exercise of Control. USA: W.H. Freemen
and Company.
Benarjee & Chatterjee. (2016). Academic stress, suicidal ideation & mental well-
being among 1st semester & 3rd semester medical, engineering & general stream
students. Journal of Art, Science and Commerce Vol. 7 No. 3
Broto, Hendricus. (2016). Stres pada mahasiswa penulis skripsi. Skripsi.
Universitas Sanata Drama
Boyd, A. (2012). Psychiatric nursing contemporary practice. USA : Aptara, Inc
Carver, C. S. (1997). You want to measure coping but your protocol’s too long :
consider the brief COPE. International journal of behavioral medicine, 4,
92-100.
Cinar, S., Barlas, G.U., & Alpar, S.E. (2009). Stressor and coping strategies in
haemodialysis patients. Pakistan journal of medical science (Part-II) vol 25
No.3, 447-452.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Laporan Hasil Riset
Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas).
Dewanti, D.E. (2016). Tingkat stres akademik pada mahasiswa bidik misi dan non
bidik misi Fakultas Ilmu Pendidikan. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Dinas Kesehatan Kota Padang. (2015). Laporan tahunan DKK padang tahun 2015
edisi 2016. Diakses pada tanggal 14 Maret 2017 dari
https://id.scribd.com/document/339547273/Laporan-Tahunan-Dkk-Padang-
Tahun-2015-Edisi-2016
Dwipermana. (2016). Hubungan mekanisme koping dengan tingkat stres
mahasiswa selama mengerjakan skripsi pada mahasiswa. Skripsi. Stikes
Ngudi Waluyo Ungaran
Eva EO, Zakirul Islam, Abu SM, Faizur Rahman, Rini JR, Hassan Iftekhar et al.
(2015). Prevalence of stress among medical students: a comparative study
between public and private medical schools in Bangladesh. Diakses pada
tanggal 5 Februari 2017 dari
http://bmcresnotes.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13104-015-1295-5
Ferrari, J.R., Johnson, J.L., & McCown, W. (1995). Procrastination and task
avoidance: theory, research, and treatment. New York: Plenun Press.
Firmansyah, R. (2014). Kecemasan mahasiswa dalam menyelsaikan tugas akhir
studi (studi kasus fakultas dakwah dan komunikasi). Skripsi. IAIN
Walisongo Semarang.
Fortinash & Holoday W. (2012). Psychiatric mental health nursing. USA :
Mosby. Inc., an affiliate of Elseiver Inc.
Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones, E.G. (2010). Buku ajar keperawatan
keluarga : Riset, Teori, & Praktik. Jakarta : EGC.
Greenberg, J. S. (2012). Comprehensive stress management (13th ed). New york :
McGraw-Hill.
Gunawati & Hartati. (2006). Hubungan antara Efektivitas Komunikasi
Mahasiswa-Dosen Pembimbing utama skripsi dengan stres dalam
Menyusun skripsi pada mahasiswa program Studi psikologi fakultas
kedokteran. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol. 3 No. 2
Govarest, S. & Gregoire, J. (2004). Stressful academic situations: Study on
appraisal variables in adolescence. British Journal of Clinical Psycology.
Hardjana, A.M. (2002). Stres Tanpa Distres. Yogyakarta: Kanisius
Hawari, D. (2011). Manajemen stres, cemas, dan depresi. Jakarta : FK UI
Horn, D. (2013). Chronic resilience : 10 sanity-saving strategies for woman
coping with the stress of illness. New York : Conari Press
Hurlock, B. (2012). Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga
Jamarun Novesar, Adrinal, Rose Rizal, Aprisal, Hidayat, Yulizar Yusuf et al.
(2013). Buku Informasi Universitas Andalas. Padang : Universitas Andalas
Katsarou, A.et al. (2012). Validation of a Greek Version of PSS-14 ; a Global
Measure of Perceived Stress. Cent Eur Public Health 2012;20 (2) : 104-
109.
Keliat, B.A. (2011). Keperawatan kesehatan jiwa komunitas. Jakarta : EGC
Lahey, B.B. (2007). Psychology: an introduction (9th ed). New York: McGraw-
Hill.
Lola, Y.K. (2017). Hubungan dukungan sosial dan stres pada mahasiswa preklinik
keperawatan tahun 2016. Skripsi. Universitas Andalas Padang
Mesuri, R.P., Huriani, E., Sumarih, G. (2013). Hubungan mekanisme koping
dengan tingkat stres pada pasien fraktur. Ners Jurnal Keperawatan Vol. 10.
No. 1, 66-74
Nasir, Abdul & Muhith. (2011). Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa : Pengantar
Dan Teori. Jakarta : Salemba Medika
Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Pheukphan, A.P. (2009). Stress and Coping Strategies Among Australian Nursing
Student. Diakses pada tanggal 2 Juni 2017 dari
http:/www.nurse.au.edu/
Potter, P. A., & Perry, A.G. (2005). Fundamental Keperawatan : Konsep, proses,
dan praktik (edisi 4). Jakarta : EGC.
Potter, P. A., & Perry, A.G. (2013). Fundamental Of Nursing( 8th ed). St. Louis:
Mosby
Prasetyo & Jannah. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Rajawali Pers
Prichard, J.R. (2012). academic stress, social trauma, and disturbed sleep in a
large population of college students: interconnections and health
implications. Journal of Adolescent Health
Puspitasari, Indah. (2014). Mekanisme koping mahasiswa dalam menyelesaikan
skripsi S1 keperawatan reguler angkatan 2010. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Semarang
Rasmun. (2014). Stres, Koping dan Adaptasi : Teori dan Pohon Masalah
Keperawatan. Jakarta : E. Sagung Seto.
Risa, Welly. (2016). Hubungan mekanisme koping dengan tingkat stres orangtua
yang mengasuh anak retardasi mental di SLB Wacana Asih. Skripsi.
Universitas Andalas Padang
Riskesdas. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.
Jakarta : Kementrian Kesehatan RI
Saam, Z., & Wahyuni, S. (2012). Psikologi Keperawatan. Jakarta : Rajawali Pers.
Sarafino, E.P, & Timothy W.S. (2010). Healty psychology, bioshychosocial
interactions. (7th ed). New York : John Wiley & Sons, Inc.
Scarfi, Fika. (2014). Pengaruh self efficacy dan dukungan sosial terhadap tingkat
stres pada mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesaikan skripsi. Skripsi.
Universitas Andalas Padang.
Slamet. (2003). Menyelesaikan skripsi dalam satu semester. Jakrat : PT Grasindo.
Smeltzer ,S.C., & Bare, B.G. (2013). Buku ajar keperawatan medikal bedah
brunner dan suddarth (Edisi 13). Jakarta : EGC.
Stuart, G. W., Laraia, M.T. (2012). Principle and practice of psychiatric nursing
(8th ed). St. Louis: Mosby
Sugiarto, Eko. (2017). Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif : Skripsi dan
Tesis. Yogyakarta : Suaka Media
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D . Bandung :
IKAPI
Suwartika, dkk. (2014). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat
Stress Akademik Mahasiswa Reguler Program Studi D III Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Jurnal Keperawatan Soedirman Vol.9
No.3
Syofia, E. (2015). Faktor-faktor yang menyebabkan stres pada mahasiswa
Fakultas Keperawatan USU yang sedang menyelesaikan skripsi. Skripsi.
Universitas Sumatera Utara
Videbeck, Sheila L. (2011). Psychiatric-Mental Health Nursing (5th ed).
Philadelpia : Wolters Kluwel Health
Varcarolis EM, Halter MJ. (2010). Foundations of psychiatric mental health
nursing: a clinical approach, ed 6. St Louis : Saunders.
Waghachavera, Vivek B. (2013). A Study of Stress among Students of
Professional Colleges from an Urban area in India. Di akses pada tanggal 5
Februari 2017 dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3749028/
Wijayanti, N. (2013). Mekanisme koping menghadapi stres dalam penyusunan
tugas akhir skripsi pada mahasiswa program S1 Fakultas Ilmu Pendidikan.
Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
World Health Organization. (2016). Global Health Observatory Data. Diakses
pada tanggal 10 Maret 2017 dari
http://www.who.int/gho/mental_health/en/
Yanti, Febrija Nofri. (2016). Hubungan pola asuh orangtua terhadap prokrastinasi
akademik remaja di MTsN 1 Lubuk Basung. Skripsi. Universitas Andalas
Lampiran 1

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN


Nama : Wilda Dahlia
BP : 1311311069

HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN TINGKAT STRES MAHASISWA DALAM


MENYUSUN SKRIPSI DI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

No Kegiatan Jan Feb Maret April Mei Juni Juli


2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul penelitian
2 Acc judul penelitian
3 Penyusunan proposal penelitian
4 Persiapan seminar ujian proposal
5 Seminar ujian proposal
6 Perbaikan proposal penelitian
7 Pelaksanaan penelitian
8 Pengolahan dan analisa data
9 Penyusunan hasil penelitian
10 Ujian skripsi
11 Perbaikan hasil ujian skripsi
12 Penyusunan hasil penelitian dan pengadaan
skripsi

64
Lampiran 2

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Judul :Hubungan Mekanisme Koping dengan Tingkat Stres Mahasiswa


dalam Menyusun Skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas
Andalas Padang
Peneliti :Wilda Dahlia

No. BP :1311311069

No Kegiatan Biaya

1 Biaya administrasi dan studi awal Rp. 50.000,-

2 Penyusunan proposal penelitian Rp. 200.000,-

3 Penggandaan proposal instrumen penelitian dan Rp. 200.000,-

ujian proposal

4 Pelaksanaan penelitian Rp. 50.000,-

5 Pengolahan data dan analisa data Rp. 100.000,-

6 Penyusunan skripsi Rp. 100.000,-

7 Perbaikan laporan setelah ujian skripsi Rp. 100.000,-

8 Penyediaan skripsi Rp. 200.000,-

9 Transportasi Rp. 100.000,-

Jumlah Rp. 1.100.000,-

65
Lampiran 3

66
Lampiran 4

67
68
Lampiran 5
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

KepadaYth.

Saudara/i Responden

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini mahasiswa Fakultas Keperawatan


Universitas Andalas Padang,

Nama : Wilda Dahlia

No. BP : 1311311069

Alamat : Jl. Raya Perum Taruko 1

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Mekanisme


Koping dengan Tingkat Stres Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi di
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang ” sebagai salah satu syarat
untuk meraih gelar sarjana keperawatan di institusi pendidikan tersebut.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian apapun bagi
Saudara/isebagai responden, kerahasiaan sesuai informasi yang diberikan akan
dijaga dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian.

Apabila Saudara/i menyetujui, maka saya mohon kesediaannya untuk


menandatangani surat persetujuan dan menjawab kuesioner yang akan saya
berikan. Atas kesediaan dan partisipasi Saudara/i sebagai responden, saya
ucapkan terimakasih.

Padang, Mei 2017

Peneliti,

Wilda Dahlia

69
Lampiran 6
SURAT PERSETUJUAN

MENJADI RESPONDEN PENELITI

Saya yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan kesediaan saya untuk


menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh saudari Wilda
Dahlia, mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Andalas dengan judul
“Hubungan Mekanisme Koping dengan Tingkat Stres Mahasiswa dalam
Menyusun Skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang”.

Setelah saya mendapati informasi dan membaca penjelasan, saya


memahami tujuan dan maksud penelitian ini. Saya yakin dalam penelitian ini
peneliti akan menghargai dan menjunjung tinggi hak-hak saya sebagai responden.
Saya mengetahui bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini sangat besar
manfaatnya bagi pelayanan keperawatan di komunitas terutama di Puskesmas
Lubuk Buaya

Dengan ditandatanganinya surat persetujuan ini, maka saya menyatakan


bersedia menjadi responden dan berpartisipasi dalam penelitian ini.

Padang, Mei 2017

Responden,

_______________

70
Lampiran 7

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN TINGKAT STRES


MAHASISWA DALAM MENYUSUN SKRIPSI DI FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

Kode Responden :
Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah petunjuk pengisian dengan baik sebelum menjawab pertanyaan.


2. Isilah sesuai dengan keadaan yang saudara rasakan selama proses
menyusun skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.
3. Berilah tanda ceklist (√) pada kotak yang tersedia pada satu kolom yang
menurut saudara sesuai dengan kenyataan yang saudara alami selama
proses menyusun skripsi.
4. Pengisian kuesioner ini tidak akan berpengaruh negatif terhadap saudara.
5. Atas kesedian dan kerelaan untuk mengisi kuesioner ini diucapkan terima
kasih

A. Karakteristik Responden

1. Tanggal pengisian :
2. Inisal :
3. Usia :
4. Jenis kelamin :
5. Beasiswa bidik misi :( ) 1. Ya
( ) 2. Tidak

71
B. Tingkat Stres

1. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom pilihan yang sudah tersedia.
2. Isilah sesuai dengan keadaan yang saudara rasakan selama menyusun
skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas
3. Mohon agar memberikan jawaban dengan sejujur-jujurnya

Jawaban
No. Pernyataan Tidak Hampir Kadang- Sering Sangat
pernah tidak kadang sering
pernah
(%) (%) (%) (%) (%)
1 Merasa terganggu 0 8,9 38,7 41,9 10,5
apabila sesuatu
terjadi diluar
harapan
2 Merasa tidak 1,6 14,5 54,8 21 8,1
mampu untuk
mengontrol hal-hal
yang penting dalam
hidup
3 Merasa gugup dan 0 16,9 41,9 29 12,1
tertekan terhadap
masalah yang
dihadapi
4 Sanggup mengatasi 0 11,3 55,6 31,5 1,6
berbagai masalah
dan gangguan yang
terjadi setiap hari
5 Merasa memiliki 0 10,5 57,3 28,2 4
kemampuan untuk
mengatasi berbagai
macam perubahan
yang terjadi dalam
kehidupan
6 Merasa yakin 0 11,3 46,8 36,3 5,6
terhadap
kemampuan diri
sendiri dalam
mengatasi masalah-
masalah pribadi
yang muncul
7 Merasakan bahwa 0 8,1 21,8 37,9 32,3
hal-hal yang
sedang terjadi saat
ini merupakan
takdir dari tuhan

72
8 Merasa tidak 5,6 29 50,8 13,7 0,8
sanggup untuk
menanggulangi
berbagai hal-hal
yang sederhana
yang seharusnya
bisa diselesaikan
sendiri
9 Mampu untuk 0 11,3 58,1 27,4 3,2
mengontrol
kejengkelan yang
terjadi dalam hidup
10 Merasa berada 2,4 19,4 49,2 24,2 4,8
pada posisi yang
paling
menguntungkan
dalam segala hal
11 Menjadi marah 1,6 21,0 53,2 20,2 4
karena banyak hal
yang terjadi diluar
kendali
12 Memikirkan secara 3,2 16,1 43,5 33,9 3,2
sederhana tentang
hal-hal yang harus
diselesaikan
13 Mampu 2,4 15,3 54 26,6 1,6
mengontrol cara
memanfaatkan
waktu sebaik
mungkin
14 Merasakan bahwa 4 27,4 37,9 24,2 6,5
kesulitan-kesulitan
yang muncul sudah
memuncak
sehingga tidak akan
bisa diatas lagi

73
C. Kuesioner Mekanisme Koping (Brief Inventory COPE)

Petunjuk pengisian :

1. Bacalah pernyataan dengan teliti


2. Berilah tanda ceklist (√) pada kolom jawaban yang dipilih :
Keterangan pilihan jawaban :
Selalu : bila dilakukan terus-menerus
Sering : bila sering dilakukan tapi sekali tidak
Kadang-kadang : bila dilakukan sekali-sekali saja
Tidak pernah : bila tidak dilakukan sama sekali

No. Pernyataan Selalu Sering Kadang- Tidak


kadang Pernah
(%) (%) (%) (%)
1 Saya mengalihkan pikiran saya 7,1 55,4 35,7 1,8
dari masalah dengan bekerja
atau melakukan kegiatan lain
2 Saya berusaha berkonsentrasi 12,5 55,4 32,1 0
untuk melakukan sesuatu untuk
mengatasi masalah
3 Saya mendapatkan dukungan 33,9 35,7 25 5,4
emosional dari orang lain
4 Saya mengambil tindakan 17,9 42,9 37,5 1,8
untuk mencoba membuat
situasi menjadi lebih baik
5 Saya berusaha untuk melihat 12,5 58,9 28,6 0
masalah saat ini dengan
pandangan yang positif
6 Saya mendapatkan 16,1 50 33,9 0
kenyamanan dan pengertian
dari seseorang
7 Saya sudah mencari sesuatu 8,9 48,2 42,9 0
yang baik dalam apa yang
terjadi pada diri saya
8 Saya melakukan sesuatu untuk 14,3 55,4 26,8 3,6
melupakan masalah saya
seperti pergi jalan-jalan,
belanja, menonton tv
9 Saya menerima apa yang telah 10,7 46,4 41,1 1,8
terjadi pada diri saya
10 Saya mencoba mencari 19,6 48,2 26,8 5,4
ketenangan dalam agama saya
11 Saya berusaha untuk 16,1 58,9 21,4 3,6

74
mendapatkan saran atau
bantuan dari orang lain tentang
apa yang harus dilakukan
untuk menghadapi situasi ini
12 Saya belajar untuk hidup 5,4 58,9 32,1 3,6
dengan masalah
13 Saya berfikir keras tentang 14,3 51,8 30,4 3,6
langkah apa yang harus saya
ambil untuk menghadapi
masalah
14 Saya berdoa tentang apa yang 14,3 44,6 35,7 5,4
terjadi pada saya
15 Saya mengatakan pada diri 2,9 47,1 50 0
saya sendiri bahwa keadaan ini
tidak nyata
`16 Saya menggunakan alkohol 0 0 0 100
untuk membuat diri saya lebih
baik/ tenang
17 Saya menyerah berusaha untuk 11,8 52,9 30,9 4,4
berurusan dengan masalah
18 Saya menolak untuk percaya 14,7 55,9 26,5 2,9
bahwa situasi ini terjadi pada
saya
19 Saya mengatakan hal-hal yang 14,7 63,2 20,6 1,5
dapat membuat perasaan saya
tidak menyenangkan
20 Saya tidak memerlukan 14,7 67,6 16,2 1,5
bantuan dan saran dari orang
lain atas masalah saya
21 Saya menggunakan obat lain 0 0 0 100
untuk membantu saya
melewati masalah
22 Saya mengkritik diri saya 19,1 66,2 14,7 0
sendiri atas masalah saya
23 Saya tidak berusaha mencoba 19,1 61,8 19,1 0
strategi lain dalam menghadapi
masalah agar menjadi lebih
baik
24 Saya menyerah untuk 32,4 57,4 10,3 0
mengatasi masalah saya
25 Saya menganggap masalah 23,5 67,6 8,8 0
saya tidak penting
26 Saya mengungkapkan perasaan 23,5 64,7 11,8 0
negatif saya atas masalah saya
27 Saya menyalahkan diri sendiri 26,5 70,6 2,9 0
atas apa yang terjadi pada diri
saya saat ini

75
28 Saya menganggap masalah saat 13,2 77,9 8,8 0
ini merupakan hal yang tidak
berarti apa-apa buat saya

76
Lampiran 8

HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN TINGKAT STRES


MAHASISWA DALAM MENYUSUN SKRIPSI DI FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

ANALISA UNIVARIAT
1. Karakteristik Responden

Statistics

Beasiswa Bidik Jenis Kelamin Mekanisme Tingkat Stres


Misi Koping

Valid 124 124 124 124


N
Missing 0 0 0 0

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

20 1 ,8 ,8 ,8

21 39 31,5 31,5 32,3

Valid 22 78 62,9 62,9 95,2

23 6 4,8 4,8 100,0

Total 124 100,0 100,0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

laki-laki 5 4,0 4,0 4,0

Valid Perempuan 119 96,0 96,0 100,0

Total 124 100,0 100,0

Beasiswa Bidik Misi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

ya 31 25,0 25,0 25,0

Valid tidak 93 75,0 75,0 100,0


Total 124 100,0 100,0

77
mekanisme koping

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Adaptif 56 45,2 45,2 45,2

Valid Maladaptif 68 54,8 54,8 100,0

Total 124 100,0 100,0

tingkat stres

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

ringan 15 12,1 12,1 12,1

sedang 53 42,7 42,7 54,8


Valid
berat 56 45,2 45,2 100,0
Total 124 100,0 100,0

2. Mekanisme Koping Adaptif

MK 11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 2 3,6 3,6 3,6

2 12 21,4 21,4 25,0

Valid 3 33 58,9 58,9 83,9

4 9 16,1 16,1 100,0

Total 56 100,0 100,0

MK3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 3 5,4 5,4 5,4

2 14 25,0 25,0 30,4

Valid 3 20 35,7 35,7 66,1

4 19 33,9 33,9 100,0

Total 56 100,0 100,0

78
MK 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 3 5,4 5,4 5,4

2 15 26,8 26,8 32,1

Valid 3 27 48,2 48,2 80,4

4 11 19,6 19,6 100,0

Total 56 100,0 100,0

MK 14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 3 5,4 5,4 5,4


2 20 35,7 35,7 41,1

Valid 3 25 44,6 44,6 85,7

4 8 14,3 14,3 100,0

Total 56 100,0 100,0

MK 9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 1 1,8 1,8 1,8

2 23 41,1 41,1 42,9

Valid 3 26 46,4 46,4 89,3

4 6 10,7 10,7 100,0

Total 56 100,0 100,0

3. Mekanisme Koping Maladaptif

MK 25

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 16 23,5 23,5 23,5

2 46 67,6 67,6 91,2


Valid
3 6 8,8 8,8 100,0

Total 68 100,0 100,0

79
MK 23

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 13 19,1 19,1 19,1

2 42 61,8 61,8 80,9


Valid
3 13 19,1 19,1 100,0

Total 68 100,0 100,0

MK 24

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 22 32,4 32,4 32,4

2 39 57,4 57,4 89,7


Valid
3 7 10,3 10,3 100,0

Total 68 100,0 100,0

MK 27

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 18 26,5 26,5 26,5

2 48 70,6 70,6 97,1


Valid
3 2 2,9 2,9 100,0

Total 68 100,0 100,0

MK 28

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 9 13,2 13,2 13,2

2 53 77,9 77,9 91,2


Valid
3 6 8,8 8,8 100,0

Total 68 100,0 100,0

80
MK 20

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 10 14,7 14,7 14,7

2 46 67,6 67,6 82,4

Valid 3 11 16,2 16,2 98,5

4 1 1,5 1,5 100,0

Total 68 100,0 100,0

4. Tingkat Stres

TS 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 11 8,9 8,9 8,9

2 48 38,7 38,7 47,6

Valid 3 52 41,9 41,9 89,5

4 13 10,5 10,5 100,0

Total 124 100,0 100,0

TS 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 21 16,9 16,9 16,9

2 52 41,9 41,9 58,9

Valid 3 36 29,0 29,0 87,9

4 15 12,1 12,1 100,0

Total 124 100,0 100,0

TS 6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

0 7 5,6 5,6 5,6

1 45 36,3 36,3 41,9

Valid 2 58 46,8 46,8 88,7

3 14 11,3 11,3 100,0


Total 124 100,0 100,0

81
TS 11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

0 2 1,6 1,6 1,6

1 26 21,0 21,0 22,6

2 66 53,2 53,2 75,8


Valid
3 25 20,2 20,2 96,0

4 5 4,0 4,0 100,0

Total 124 100,0 100,0

Tingkat Stres Ringan

MK 3 dengan stres ringan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 1 6,7 6,7 6,7

3 8 53,3 53,3 60,0


Valid
4 6 40,0 40,0 100,0

Total 15 100,0 100,0

Tingkat Stres Berat

MK 20 & maladaptif & stres berat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent
1 8 17,4 17,4 17,4

2 29 63,0 63,0 80,4

Valid 3 8 17,4 17,4 97,8

4 1 2,2 2,2 100,0

Total 46 100,0 100,0

MK 25 & maladaptif & stres berat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 10 21,7 21,7 21,7

2 32 69,6 69,6 91,3


Valid
3 4 8,7 8,7 100,0

Total 46 100,0 100,0

82
MK 18 & maladaptif & stres berat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 7 15,2 15,2 15,2

2 23 50,0 50,0 65,2

Valid 3 14 30,4 30,4 95,7

4 2 4,3 4,3 100,0

Total 46 100,0 100,0

MK 28 & maladaptif & stres berat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1 6 13,0 13,0 13,0

2 36 78,3 78,3 91,3


Valid
3 4 8,7 8,7 100,0

Total 46 100,0 100,0

83
ANALISA BIVARIAT

1. Mekanisme Koping * Karakteristik Responden

Mekanisme Koping * Umur Crosstabulation

Umur Total

20 21 22 23

Count 0 16 38 2 56

Expected ,5 17,6 35,2 2,7 56,0


adaptif
Count

Mekanisme % of Total 0,0% 12,9% 30,6% 1,6% 45,2%


Koping Count 1 23 40 4 68

Expected ,5 21,4 42,8 3,3 68,0


maladaptif
Count

% of Total 0,8% 18,5% 32,3% 3,2% 54,8%


Count 1 39 78 6 124

Expected 1,0 39,0 78,0 6,0 124,0


Total
Count

% of Total 0,8% 31,5% 62,9% 4,8% 100,0%

Mekanisme Koping * Jenis Kelamin Crosstabulation

Jenis Kelamin Total

laki-laki perempuan

Count 1 55 56
Adaptif Expected Count 2,3 53,7 56,0

% of Total 0,8% 44,4% 45,2%


Mekanisme Koping
Count 4 64 68

maladaptif Expected Count 2,7 65,3 68,0

% of Total 3,2% 51,6% 54,8%


Count 5 119 124

Total Expected Count 5,0 119,0 124,0

% of Total 4,0% 96,0% 100,0%

84
Mekanisme Koping * Beasiswa Bidik Misi Crosstabulation

Beasiswa Bidik Misi Total

ya tidak

Count 10 46 56

Adaptif Expected Count 14,0 42,0 56,0

% of Total 8,1% 37,1% 45,2%


Mekanisme Koping
Count 21 47 68

maladaptif Expected Count 17,0 51,0 68,0

% of Total 16,9% 37,9% 54,8%


Count 31 93 124

Total Expected Count 31,0 93,0 124,0

% of Total 25,0% 75,0% 100,0%

2. Tingkat Stres * Karakteristik Responden

Tingkat Stres * Umur Crosstabulation

Umur Total

20 21 22 23

Count 0 3 11 1 15

ringan Expected Count ,1 4,7 9,4 ,7 15,0

% of Total 0,0% 2,4% 8,9% 0,8% 12,1%

Count 0 11 40 2 53
Tingkat
sedang Expected Count ,4 16,7 33,3 2,6 53,0
Stres
% of Total 0,0% 8,9% 32,3% 1,6% 42,7%

Count 1 25 27 3 56

berat Expected Count ,5 17,6 35,2 2,7 56,0

% of Total 0,8% 20,2% 21,8% 2,4% 45,2%


Count 1 39 78 6 124

Total Expected Count 1,0 39,0 78,0 6,0 124,0

% of Total 0,8% 31,5% 62,9% 4,8% 100,0%

85
Tingkat Stres * Jenis Kelamin Crosstabulation

Jenis Kelamin Total

laki-laki perempuan

Count 0 15 15

ringan Expected Count ,6 14,4 15,0

% of Total 0,0% 12,1% 12,1%

Count 1 52 53

Tingkat Stres sedang Expected Count 2,1 50,9 53,0

% of Total 0,8% 41,9% 42,7%

Count 4 52 56
berat Expected Count 2,3 53,7 56,0

% of Total 3,2% 41,9% 45,2%


Count 5 119 124

Total Expected Count 5,0 119,0 124,0

% of Total 4,0% 96,0% 100,0%

Tingkat Stres * Beasiswa Bidik Misi Crosstabulation

Beasiswa Bidik Misi Total

ya tidak

Count 0 15 15

ringan Expected Count 3,8 11,3 15,0

% of Total 0,0% 12,1% 12,1%

Count 11 42 53

Tingkat Stres sedang Expected Count 13,3 39,8 53,0

% of Total 8,9% 33,9% 42,7%

Count 20 36 56

berat Expected Count 14,0 42,0 56,0

% of Total 16,1% 29,0% 45,2%


Count 31 93 124

Total Expected Count 31,0 93,0 124,0

% of Total 25,0% 75,0% 100,0%

86
3. Chi-Square Test

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

mekanisme koping * 124 100,0% 0 0,0% 124 100,0%


tingkat stres

mekanisme koping * tingkat stres Crosstabulation

tingkat stres Total


ringan sedang Berat

Count 14 32 10 56

adaptif Expected Count 6,8 23,9 25,3 56,0

mekanisme % of Total 11,3% 25,8% 8,1% 45,2%


koping Count 1 21 46 68

maladaptif Expected Count 8,2 29,1 30,7 68,0

% of Total 0,8% 16,9% 37,1% 54,8%


Count 15 53 56 124

Total Expected Count 15,0 53,0 56,0 124,0

% of Total 12,1% 42,7% 45,2% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-


sided)

Pearson Chi-Square 35,867a 2 ,000


Likelihood Ratio 39,663 2 ,000
Linear-by-Linear 35,349 1 ,000
Association
N of Valid Cases 124

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 6,77.

87
Lampiran 9
Tot
Umu MEKANISME KOPING
Inisi katego B J al Katag
No r 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
al ri M K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nila ori
(th) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 i
1 Nn.A 22 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 87 1
2 Nn.F 21 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 2 4 2 2 2 2 3 2 2 71 1
3 Nn.R 22 3 2 2 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 1 3 3 3 3 91 1
4 Nn.N 22 3 1 2 3 3 4 3 3 4 2 3 2 2 3 2 3 3 2 4 1 2 2 2 4 2 2 1 2 2 2 2 70 1
5 Nn.F 22 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 69 2
6 Nn.D 21 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 70 1
7 Nn.H 22 3 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 1 3 4 2 3 2 3 3 2 2 72 1
8 Nn.P 22 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 71 1
9 Nn.F 22 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2 4 3 2 2 3 3 2 2 67 2
10 Nn.N 22 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 4 2 2 3 4 3 4 2 2 2 3 4 1 2 2 1 2 2 2 69 2
11 Nn.A 22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 2 65 2
12 Nn.P 21 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 1 2 2 1 1 1 1 70 1
13 Nn.N 21 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 1 2 4 3 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 68 2
14 Nn.P 22 3 2 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 2 1 1 4 2 3 3 2 2 3 3 72 1
15 Nn.D 22 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 3 4 3 2 2 1 4 1 3 2 3 1 3 2 67 2
16 Nn.P 22 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 4 1 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 70 1
17 Nn.F 22 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 3 4 3 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 73 1
18 Nn.P 22 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2 4 2 1 2 1 2 1 2 69 2
19 Nn.A 21 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 3 1 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 65 2
20 Nn.P 22 3 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 4 2 2 2 1 2 2 2 69 2

88
21 Nn.R 22 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 88 1
22 Nn.F 22 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 82 1
23 Nn.H 21 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 4 4 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 4 1 2 1 2 2 1 2 67 2
24 Nn.A 21 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 4 2 2 2 2 1 1 2 65 2
25 Nn.R 21 2 2 2 2 4 2 4 3 2 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 92 1
26 Nn.I 21 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 71 1
27 Nn.R 21 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 73 1
28 Nn.A 21 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2 68 2
29 Nn.J 22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 68 2
30 Nn.H 21 2 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 3 2 72 1
31 Nn.E 22 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 2 1 1 2 4 2 1 1 2 2 2 2 69 2
32 Nn.R 22 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 3 2 2 3 4 3 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 61 2
33 Nn.R 21 2 2 2 2 4 4 4 2 4 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 3 3 4 95 1
34 Nn.A 21 2 1 2 3 3 2 1 1 2 2 1 3 4 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 4 2 3 1 1 2 2 2 65 2
35 Nn.H 22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 2 1 1 2 2 1 67 2
36 Nn.I 22 3 2 2 1 1 2 2 1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 1 1 2 2 4 1 1 2 2 1 1 2 63 2
Nn.
37 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2
M 22 3 2 69 2
38 Nn.E 22 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 1 1 1 3 2 1 3 66 2
39 Nn.R 21 2 2 2 2 4 4 2 2 4 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 70 1
40 Nn.G 22 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 73 1
41 Nn.V 22 3 1 2 2 2 1 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 2 2 2 4 4 2 1 3 1 2 1 2 70 1
42 Nn.A 23 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 4 2 2 2 2 2 1 1 67 2
Nn.
43 2 3 4 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 2 1 2 1 4 3 1 1 2 3 3 1
M 22 3 2 72 1
44 Nn.Y 22 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 1 3 2 1 1 1 59 2

89
45 Nn.E 22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 2 2 4 2 1 1 1 2 1 2 65 2
46 Nn.T 21 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 1 2 3 4 2 2 2 2 3 2 2 72 1
47 Nn.A 22 3 2 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 1 3 4 2 1 2 2 4 2 3 1 2 3 2 1 69 2
48 Nn.C 22 3 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 1 2 2 1 2 2 1 4 2 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 2 50 2
49 Nn.A 21 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 2 1 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 74 1
50 Nn.N 21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 1 4 2 3 3 3 3 2 2 64 2
51 Nn.F 21 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 3 4 2 2 1 2 4 3 2 2 2 1 2 2 57 2
52 Nn.D 22 3 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 4 1 2 2 1 4 3 2 2 2 1 2 2 52 2
53 Nn.S 22 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 4 4 2 2 2 3 3 4 3 82 1
54 Nn.G 21 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 4 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 69 2
55 Nn.I 21 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 4 2 2 2 2 4 1 2 2 2 3 2 3 67 2
56 Nn.A 21 2 2 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 1 2 4 2 1 2 2 4 1 2 1 2 2 2 2 69 2
57 Nn.A 21 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 63 2
58 Nn.D 22 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 1 2 1 2 4 2 2 2 1 2 1 2 66 2
59 Nn.Y 22 3 2 2 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 2 3 4 3 1 2 2 2 3 2 81 1
60 Nn.I 21 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 1 2 2 2 67 2
61 Nn.Q 22 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 4 3 2 2 2 4 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 60 2
62 Nn.P 22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 60 2
63 Nn.N 23 4 2 2 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 2 2 2 4 2 2 1 2 4 2 2 1 1 1 2 2 65 2
64 Nn.H 22 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 4 2 2 3 3 4 3 2 2 1 4 3 3 2 2 2 1 2 64 2
65 Nn.N 21 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 75 1
66 Nn.F 22 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 4 3 3 2 3 2 4 2 2 2 2 4 1 1 2 2 2 2 2 64 2
67 Nn.R 22 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 1 2 3 2 2 4 2 1 2 2 4 3 2 2 2 1 2 2 64 2
68 Nn.R 22 3 1 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 4 1 2 1 2 1 2 1 66 2

90
69 Nn.R 21 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 4 1 2 2 2 4 2 2 1 2 2 2 2 66 2
70 Nn.S 22 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 3 84 1
Nn.
71 4 4
M 21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 61 2
72 Tn.I 21 2 1 1 1 2 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2 4 2 3 2 2 3 1 3 67 2
73 Nn.A 21 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 4 4 3 3 2 4 2 2 2 2 3 2 3 69 2
74 Nn.A 22 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 4 3 3 4 2 2 2 4 1 2 2 1 4 2 2 1 2 2 1 1 64 2
75 Nn.N 22 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 2 4 2 1 1 2 2 1 2 60 2
76 Nn.D 22 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 1 1 1 1 4 1 1 2 1 3 3 2 74 1
77 Nn.B 21 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 4 2 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 71 1
78 Nn.C 22 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 3 2 3 4 2 3 2 3 4 2 2 1 1 1 2 2 59 2
79 Nn.C 22 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 2 2 1 2 4 1 1 1 2 2 2 2 65 2
80 Nn.D 22 3 1 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 4 1 3 3 3 4 1 2 2 3 2 3 3 71 1
81 Nn.G 23 4 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 1 2 3 1 4 2 2 2 1 1 2 2 59 2
82 Nn.N 22 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 1 1 1 4 2 2 2 1 2 2 2 74 1
Nn.
83 4 4
M 22 3 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 72 1
84 Nn.G 23 4 2 2 3 3 3 2 4 2 2 1 2 2 4 3 2 2 1 4 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 74 1
85 Nn.F 22 3 1 2 2 3 3 4 4 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 69 2
86 Nn.N 22 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 71 1
87 Nn.N 21 2 2 2 3 3 3 2 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 2 2 1 1 81 1
88 Nn.O 22 3 1 2 3 4 2 2 2 1 2 2 2 3 4 2 2 2 2 4 1 2 2 2 4 2 1 1 1 2 2 2 61 2
89 Nn.J 22 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 4 2 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 70 1
90 Nn.K 22 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 71 1
91 Nn.N 22 3 1 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 71 1
92 Nn.I 21 2 2 2 2 2 3 3 4 3 4 2 1 1 1 2 2 3 2 4 2 2 1 2 4 2 3 3 2 2 2 2 66 2

91
Nn.
93 4 4
W 23 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 81 1
94 Nn.S 22 3 1 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 70 1
95 Nn.P 22 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 1 1 2 3 3 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 62 2
96 Tn.M 22 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 4 1 2 2 2 2 2 3 72 1
Nn.
97 4 4
M 22 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 66 2
98 Tn.T 22 3 1 1 1 1 1 2 3 1 2 2 2 1 2 3 2 2 3 4 2 1 2 1 4 2 2 2 1 1 1 1 52 2
99 Nn.Z 20 1 2 2 1 1 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 2 1 1 2 4 2 2 2 1 2 1 2 62 2
10
4 4
0 Nn.S 22 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 73 1
10
4 4
1 Nn.U 22 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 59 2
10
4 4
2 Nn.R 22 3 1 2 1 1 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 55 2
10
4 4
3 Nn.P 21 2 2 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 1 2 68 2
10 Nn.
4 4
4 M 22 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 1 2 2 2 3 1 2 78 1
10
4 4
5 Nn.I 23 4 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 65 2
10
4 4
6 Tn.M 22 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 3 1 1 2 2 3 1 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 63 2
10 Nn.
4 4
7 M 22 3 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 1 70 1
10
4 4
8 Nn.H 21 2 1 2 2 2 4 3 2 3 3 2 4 3 2 1 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 1 2 2 68 2
10
4 4
9 Nn.V 22 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 82 1
11
4 4
0 Nn.V 21 2 2 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 78 1
11
4 4
1 Nn.R 22 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 4 74 1
11
4 4
2 Nn.P 21 2 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 1 3 1 1 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 68 2
11
4 4
3 Tn.M 22 3 1 1 3 3 4 2 3 3 1 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 66 2

92
11
4 4
4 Nn.I 21 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 2 1 2 2 1 3 2 2 3 2 3 3 76 1
11
4 4
5 Nn.I 22 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 70 1
11 Nn.
4 4
6 M 22 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 67 2
11
4 4
7 Nn.S 22 3 2 2 2 2 4 3 3 2 3 4 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1 1 2 2 75 1
11
4 4
8 Nn.R 21 2 1 2 3 3 3 2 2 1 1 2 3 2 2 3 2 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 63 2
11
4 4
9 Nn.T 22 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 71 1
12
4 4
0 Nn.R 22 3 2 2 3 2 4 4 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 71 1
12 Nn.
4 4
1 M 21 2 1 2 2 3 4 3 2 1 1 4 3 2 3 4 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 1 67 2
12
4 4
2 Nn.I 22 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 2 1 1 2 2 3 1 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 72 1
12
4 4
3 Nn.D 22 3 2 2 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 86 1
12
4 4
4 Nn.S 22 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 4 2 4 2 2 3 3 2 1 2 2 2 1 2 80 1

93
To
tal Katag
kate B Nil ori
No Inisial U JK
gori M TINGKAT STRES ai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Nn.A 22 3 2 2 1 1 1 1 1 1 0 2 0 0 2 2 0 1 13 1
2 Nn.F 21 2 1 2 2 2 3 2 1 1 1 1 2 2 1 3 1 3 25 2
3 Nn.R 22 3 2 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 1
4 Nn.N 22 3 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 31 3
5 Nn.F 22 3 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 3 2 1 2 2 1 25 2
6 Nn.D 21 2 2 2 3 2 2 1 2 1 0 1 1 2 2 4 2 4 27 3
7 Nn.H 22 3 1 2 1 2 1 2 2 2 0 2 2 2 3 2 2 2 25 2
8 Nn.P 22 3 1 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 1 26 2
9 Nn.F 22 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 1 2 26 2
10 Nn.N 22 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 26 2
11 Nn.A 22 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 24 2
12 Nn.P 21 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 28 3
13 Nn.N 21 2 2 2 3 2 3 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 28 3
14 Nn.P 22 3 2 2 3 1 2 1 1 1 0 3 1 2 4 2 0 3 24 2
15 Nn.D 22 3 1 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 31 3
16 Nn.P 22 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29 3
17 Nn.F 22 3 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 3 1 2 24 2
18 Nn.P 22 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 29 3
19 Nn.A 21 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 3 1 2 1 2 3 1 29 3

94
20 Nn.P 22 3 2 2 4 2 3 2 2 1 1 2 3 3 3 2 2 3 33 3
21 Nn.R 22 3 2 2 2 2 2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 14 1
22 Nn.F 22 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1
23 Nn.H 21 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 3 2 3 2 2 30 3
24 Nn.A 21 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 1
25 Nn.R 21 2 2 2 2 1 1 1 0 0 0 1 2 2 2 2 1 3 18 2
26 Nn.I 21 2 2 2 3 2 2 2 1 1 0 2 2 1 1 2 2 2 23 2
27 Nn.R 21 2 2 2 3 2 3 2 2 2 0 1 1 2 2 1 1 2 24 2
28 Nn.A 21 2 2 2 2 2 3 1 2 2 0 2 1 4 2 3 1 2 27 3
29 Nn.J 22 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 32 3
30 Nn.H 21 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 3 2 3 2 2 25 2
31 Nn.E 22 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 28 3
32 Nn.R 22 3 2 2 2 3 3 2 1 3 2 2 1 2 2 3 2 3 31 3
33 Nn.R 21 2 2 2 3 2 2 1 1 2 0 0 1 2 3 3 1 2 23 2
34 Nn.A 21 2 1 2 3 2 4 1 1 2 0 2 1 2 4 3 2 4 31 3
35 Nn.H 22 3 2 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 20 2
36 Nn.I 22 3 2 2 2 2 3 1 1 1 0 1 0 2 2 3 2 2 22 2
37 Nn.M 22 3 2 2 2 0 2 3 3 2 0 1 3 2 2 3 1 2 26 2
38 Nn.E 22 3 2 2 3 2 3 2 1 1 2 3 2 3 3 3 2 2 32 3
39 Nn.R 21 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2 3 1 3 31 3
40 Nn.G 22 3 2 2 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 1
41 Nn.V 22 3 1 2 2 2 2 1 2 1 0 2 2 2 2 3 2 3 26 2
42 Nn.A 23 4 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 3 1 3 29 3
43 Nn.M 22 3 2 2 3 2 2 2 1 1 0 1 2 3 2 2 1 1 23 2

95
44 Nn.Y 22 3 1 2 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 35 3
45 Nn.E 22 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 0 28 3
46 Nn.T 21 2 2 2 1 1 1 2 0 1 0 1 2 1 1 1 1 1 14 1
47 Nn.A 22 3 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 3 2 1 27 3
48 Nn.C 22 3 1 2 1 2 2 1 2 1 1 3 3 2 2 1 1 1 2 2
49 Nn.A 21 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 26 2
50 Nn.N 21 2 2 2 4 3 4 2 2 1 0 2 2 2 4 3 2 2 33 3
51 Nn.F 21 2 1 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 43 3
52 Nn.D 22 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 2 2 1 25 2
53 Nn.S 22 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 13 1
54 Nn.G 21 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 2 28 3
55 Nn.I 21 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 24 2
56 Nn.A 21 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 28 3
57 Nn.A 21 2 2 2 2 0 2 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 0 20 2
58 Nn.D 22 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 29 2
59 Nn.Y 22 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2 0 14 1
60 Nn.I 21 2 2 2 3 3 3 2 2 2 0 2 2 2 3 2 2 1 29 3
61 Nn.Q 22 3 2 2 3 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 28 3
62 Nn.P 22 3 2 2 2 2 4 1 2 2 0 1 2 2 3 2 2 1 26 2
63 Nn.N 23 4 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 1 25 2
64 Nn.H 22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 27 3
65 Nn.N 21 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 28 3
66 Nn.F 22 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 26 2
67 Nn.R 22 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 0 23 2

96
68 Nn.R 22 3 1 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 0 2 2 2 2 26 2
69 Nn.R 21 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 3 2 1 3 1 2 3 33 3
70 Nn.S 22 3 2 2 3 2 2 1 1 1 0 2 1 2 2 3 2 2 24 2
71 Nn.M 21 2 2 2 3 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 30 3
72 Tn.I 21 2 1 1 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 46 3
73 Nn.A 21 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 36 3
74 Nn.A 22 3 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 3 2 1 25 2
75 Nn.N 22 3 2 2 2 2 2 1 2 1 0 1 1 2 2 2 1 1 20 2
76 Nn.D 22 3 2 2 2 1 1 0 0 0 1 1 0 2 1 1 2 2 14 1
77 Nn.B 21 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 0 1 1 2 3 25 2
78 Nn.C 22 3 2 2 1 2 1 3 3 3 2 2 2 1 1 1 2 1 25 2
79 Nn.C 22 3 2 2 4 4 4 2 2 1 3 1 2 1 2 3 4 2 35 3
80 Nn.D 22 3 1 2 2 3 1 2 2 1 2 1 3 2 2 1 3 1 26 2
81 Nn.G 23 4 1 2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 2 3 4 38 3
82 Nn.N 22 3 2 2 1 1 1 1 0 0 0 2 2 1 1 0 1 2 13 1
83 Nn.M 22 3 1 2 4 3 4 2 2 0 1 2 2 1 1 2 1 1 26 2
84 Nn.G 23 4 2 2 2 2 2 1 1 0 2 3 1 1 2 3 2 3 25 2
85 Nn.F 22 3 1 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 1 3 4 3 4 41 3
86 Nn.N 22 3 1 2 2 2 1 2 2 1 1 3 2 2 1 2 2 1 24 2
87 Nn.N 21 2 2 2 3 2 2 1 1 1 0 1 1 2 3 1 2 2 22 2
88 Nn.O 22 3 1 2 3 3 4 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 35 3
89 Nn.J 22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 0 1 2 2 2 24 2
90 Nn.K 22 3 2 2 3 3 2 3 3 1 1 2 2 0 2 2 1 3 28 2
91 Nn.N 22 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 3 26 2

97
92 Nn.I 21 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 29 3
93 Nn.W 23 4 2 2 2 2 1 1 0 1 1 0 1 1 2 0 1 1 14 1
94 Nn.S 22 3 1 2 3 3 4 3 3 2 1 2 2 3 4 3 3 2 38 3
95 Nn.P 22 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 0 2 2 2 2 2 1 26 2
96 Tn.M 22 3 2 1 2 2 2 2 2 2 0 1 2 2 2 2 1 2 24 2
97 Nn.M 22 3 1 2 3 2 3 2 2 2 0 3 2 2 3 2 2 2 30 3
98 Tn.T 22 3 1 1 4 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 39 3
99 Nn.Z 20 1 2 2 3 3 3 2 2 1 0 1 2 2 2 2 2 2 27 3
100 Nn.S 22 3 2 2 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 0 1 1 13 1
101 Nn.U 22 3 1 2 4 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 37 3
102 Nn.R 22 3 1 2 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 39 3
103 Nn.P 21 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 1 2 2 3 4 4 37 3
104 Nn.M 22 3 2 2 2 2 2 2 1 2 0 2 2 1 2 2 1 2 23 2
105 Nn.I 23 4 2 2 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 37 3
106 Tn.M 22 3 2 1 4 4 3 3 3 2 1 2 2 3 2 3 3 3 38 3
107 Nn.M 22 3 2 2 2 2 2 2 2 1 0 2 2 2 1 2 2 3 25 2
108 Nn.H 21 2 1 2 2 3 4 2 2 3 0 2 2 3 2 2 4 3 34 3
109 Nn.V 22 3 2 2 3 2 3 2 2 3 0 1 2 2 0 2 2 2 26 2
110 Nn.V 21 2 2 2 4 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 3 41 3
111 Nn.R 22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 1 2 2 2 3 26 2
112 Nn.P 21 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 2 34 3
113 Tn.M 22 3 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 39 3
114 Nn.I 21 2 2 2 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 2 1 1 1 14 1
115 Nn.I 22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 26 2

98
116 Nn.M 22 3 1 2 4 4 3 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2 35 3
117 Nn.S 22 3 2 2 2 2 2 1 1 1 0 2 2 1 3 2 1 2 22 2
118 Nn.R 21 2 1 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 40 3
119 Nn.T 22 3 2 2 2 2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 2 1 14 1
120 Nn.R 22 3 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 1 2 2 3 2 26 2
121 Nn.M 21 2 1 2 4 4 4 3 2 3 1 2 2 1 3 2 2 3 36 3
122 Nn.I 22 3 2 2 3 2 2 2 2 1 0 2 2 2 2 2 2 3 27 3
123 Nn.D 22 3 2 2 3 2 3 2 2 3 1 4 3 2 2 3 2 3 35 3
124 Nn.S 22 3 2 2 2 2 3 1 2 2 0 1 1 2 2 1 2 1 22 2

99
Lampiran 10
CURICULUM VITAE

Nama : Wilda Dahlia

Tempat/Tgl lahir : Padang, 2 Mei 1995

Agama : Islam

Negeri Asal : Padang

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Hadibur

NamaIbu : Maridah

Alamat : Jl. Raya Perum Taruko 1

Riwayat Pendidikan

a. SDN 24 Kalumbuk Padang tahun 2000-2007

b. SMPN 18 Padang tahun 2007-2010

c. SMAN 10 Padang tahun 2010-2013

d. Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang 2013–sekarang

100

Anda mungkin juga menyukai