(TUGAS 8 )
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang………………………………………………………….. 1
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………. 1
1.3. Tujuan Penulisan………………………………………………………... 1
1.4. Metode Penulisan……………………………………………………….. 1
BAB II STRUKTUR, FUNGSI, DAN PROSES pada SISTEM ORGAN MANUSIA
2.1. Sistem Pencernaan ……………………………...………………..……. 2
2.2. Sistem Pernapasan ………………………….…………………………. 5
2.3. Sistem Peredaran Darah………………………………………………… 12
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan……………………………………………………………… 15
3.2. Saran……………………….………………………………………..… 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh kita terdiri atas berbagai macam bagian-bagian yang mempunyai fungsi
dan tugas berbeda-beda, antara lain mulut, hidung, kulit yang merupakan
bagian-bagian luar, sedangkan bagian dalam yaitu jantung, paruparu, hati, ginjal, dan
lain-lain. Semua bagian-bagian tersebut dinamakan organ. Jadi, apakah yang
dimaksud organ? Jika dilihat dari hierarkinya, organ merupakan kumpulan dari
berbagai jaringan yang bekerja sama menjalankan satu fungsi yang sama. Misalnya,
usus, merupakan organ dalam yang tersusun dari berbagai macam jaringan, antara lain
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan saraf. Jaringan-jaringan tersebut
bekerja sama dalam rangka menjalankan fungsi usus sebagai alat penyerapan. Ada
beberapa sistem organ dalam tubuh manusia antara lain, sistem organ pencernaan,
respirasi (pernapasan), gerak, peredaran darah, dan lain-lain.
1
BAB II
2
air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air
merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik,
yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan
berakhir pada anus.
f. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus,
feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap
dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot
spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses
defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot
dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi
kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.
3
1. Kelenjar ludah
2. Parotis
3. Submandibularis
(bawah rahang)
4. Sublingualis (bawah
lidah)
5. Rongga mulut
6. Amandel
7. Lidah
8. Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
11. Saluran pankreas
12. Hati
13. Kantung empedu
14. duodenum
15. Saluran empedu
16. Kolon
17. Kolon transversum
18. Kolon ascenden
19. Kolon descenden
20. Ileum
21. Sekum
22. Appendiks/Umbai
cacing
23. Rektum/Poros usus
24. Anus
4
2.2 Sistem pernapasan pada manusia
Fungsi bernapas adalah memasukkan oksigen dari udara yang akan digunakan untuk
mengoksidasi makanan serta mengeluarkan sisa hasil oksidasi, yaitu karbon dioksida.
Proses bernapas disebut juga proses respirasi. Proses bernapas akan berlangsung jika
ditunjang oleh alatalat pernapasan. Untuk itu, kali ini akan dibahas mengenai
pernapasan, organ-organ pernapasan, serta beberapa gangguan yang berhubungan
dengan sistem pernapasan.
1. Organ-Organ Pernapasan
Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia. Pada proses ini terjadi
pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara tubuh dan lingkungan. Sebelum
membahas sistem pernapasan lebih jauh, akan dijelaskan dahulu beberapa organ yang
berperan dalam sistem pernapasan.
1. Hidung
Rongga hidung merupakan tempat yang paling awal
dimasuki udara pernapasan. Hidung merupakan alat
pernapasan yang terletak di luar dan tersusun atas tulang
rawan. Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung,
dan ujung rongga hidup. Sekitar 15.000 liter udara setiap
hari akan melewati hidung (Endang dan Idun, 2009: 231). Di dalam rongga hidung,
udara disaring oleh rambut-rambut kecil (silia) dan selaput lendir yang berguna untuk
menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara
pernapasan, maupun menyelidiki adanya bau. Berikut ini adalah fungsi hidung.
a. Menghangatkan udara
Hidung memiliki struktur pembuluh darah yang sangat kecil dan tipid yang berada
di sekitar hidung. Ketika udara yang terhirup dingin hidung memperbesar
pembuluh-pembuluh darah sehingga menambah luas permukaan untuk proses
penghangatan udara yang lebih besar.
b. Melembapkan udara
Hidung mensekresikan lendir, bahkan setiap harinya lendir yang diekskresikan
mencapai ±1 liter. Dengan lendir tersebut, air akan diuapkan untuk melaksanakan
proses pelembapan udara tersebut sehingga udara yang masuk ke paru-paru akan
selalu dalam keadaan lembap yaitu, ±80%
c. Membersihkan udara
Lendir juga ternyata dapat menjerat kotoran atau kuman yang berhasil lolos dari
saringan dari rambut hidung.
5
2. Laring
Laring disebut juga pangkal tenggorok atau kotak suara. Bagian sebelah atas
laring disebut faring yang memiliki panjang sekitan ± 4 cm. Struktur laring disusun
oleh kepingan tulang rawan, antara lain seperti berikut.
1. Tulang rawan epiglotis berjumlah satu dan terletak di puncak laring berbentuk
daun.
2. Tulang rawan tiroid berjumlah satu, berbentuk seperti perisai yang terletak di
sebelah anterior dari laring. Perbedaan antara pria dan wanita yakni pada pria lebih
besar dan menonjol yang membentuk jakun (Endang dan Idun, 2009: 232).
3. Tulang rawan krikoid berjumlah satu dan membatasi bagian bawah laring
berbentuk cincin.
4. Tulang rawan aritenoid berjumlah dua dan terletak di atas krikoid yang
berhubungan dengan pita suara
5. Tulang rawan kuneiformis berjumlah dua dan terletak di antara epiglotis dan
aritenoid.
6. Tulang rawan kornoculatum berjumlah dua dan terletak di atas aritenoid.
Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis)
(Purnomo, dkk, 2009: 220). Pada waktu menelan makanan, epiglotis melipat ke
bawah menutupi laing sehingga makanan tidak dapat masuk dalam laring. Sementara,
pada saat bernapas epiglotis akan membuka. Itulah sebabnya saat kita menelan
makanan tidak mungkin bersamaan dengan menghirup udara.
3. Trakea
Tulang Makanan masuk
Rawan Esofagus Trakea
6
tengah terdiri atas otot polos, dan cincin tulang rawan, sedangkan lapis terdalam
terdiri atas jaringan epitel bersilia. Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang dihasilkan
oleh epithelium bersilia (Purnomo, dkk, 2009: 220). Silia-silia ini bergerak ke atas ke
arah laring sehingga dengan gerakan ini debu dan butir-butir halus lainnya yang
masuk saat menghirup napas dapat dikeluarkan.
4. Bronkus
Ujung trakea bercabang menjadi dua bagian
yang disebut bronkus. Apabila pada bagian
ini kemasukan debu akibatnya terjadi
penyempitan pada saluran pernapasan
sehingga menyebabkan seseorang sukar
bernapas yang menyebabkan seseorang akan
bersin jika saluran pernapasan kemasukan benda asing yang mengganggu pernapasan
(Endang dan Idun, 2009: 233). Bronkus terdiri dari dua percabangan yaitu bronkus
kanan dan kiri. Letaknya juga berbeda bronkus kanan lebih vertical daripada kiri.
Karena struktur ini, sehingga bronkus kanan akan mudah kemasukan benda asing
yang menyebabkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit bronkhitis
(Endang dan Idun, 2009: 234). Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga
bronkiolus, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Pada
seseorang yang menderita asma bagian otot-otot bronkus ini berkontraksi sehingga
akan menyempit. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya lebih banyak benda
asing yang menimbulkan reaksi alergi. Akibatnya penderita akan mengalami sesak
napas. Sedangkan pada penderita bronkitis, bagian bronkus ini akan tersumbat oleh
lendir.
5. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang,
masing-masing dibungkus oleh selaput
pembungkus paru-paru yang disebut pleura.
Paru-paru kanan berukuran lebih besar
daripada kiri dan beratnya sekitar 620 gram
untuk paru-paru kanan dan 560 gram untuk
paru-paru kiri. Di dalam paru-paru terdapat
7
gelembung halus yang merupakan perluasan permukaan paru-paru disebut alveolus
dan jumlahnya ± 300 juta buah. Alveolus ini memiliki dinding yang elastik dan
banyak mengandung kapiler darah, disitulah terjadinya pertukaran udara secara proses
difusi, oksigen akan diikat sedangkan CO2 dan air akan dilepaskan. Pada seseorang
yang menderita emfisema, alveolusnya mengalami gangguan kelenturan sehingga
sulit untuk mengembang dan mengempis (Endang dan Idun, 2009: 236).
8
Pertukaran gas pada alveolus inilah yang dimaksud dengan pernapasan luar. Selama
pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2
meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi.
2. Pernapasan dalam (internal)
Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan tubuh) darah masuk ke
dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke
dalam cairan jaringan tubuh.
HbO2 Hb + O2
Oksigen dapat dengan mudah berdifusi ke cairan sel jaringan tubuh karena
oksigen yang dikandung jaringan tubuh secara terus menerus digunakan untuk
oksidasi biologis di dalam sel, sehingga kadar O2 di dalam cairan jaringan tubuh
rendah. Oksidasi biologis di dalam jaringan menyebabkan kadar CO2 di dalam
jaringan tubuh tinggi. Hal inilah yang mempermudah Hb yang telah membebaskan
oksigen untuk mengikat dan mengangkut sebagian CO2 dalam bentuk
karbominohemoglobin. Oksigen dari sel-sel darah keluar dan berdifusi menuju ke
jaringan tubuh, sebaliknya CO2 dari jaringan tubuh berdifusi ke sel-sel darah.
Pertukaran gas ini yang disebut pernapasan dalam. Lebih jelasnya dengan melihat
gambar dibawah ini.
Oksigen yang telah masuk ke dalam sel jaringan tubuh akan digunakan untuk
pernapasan seluler atau oksidasi biologis, yaitu untuk pemecahan zat makanan
(Slamet dan Sri, 2007: 200). Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru
9
dibebaskan ke udara bebas. Darah yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10%
CO2. Sisanya sebesar 90% tetap bertahan di dalam darah dalam bentuk ion-ion
bikarbonat. Ion-ion bikarbonat dalam darah ini sebagai buffer atau penyangga karena
mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas pH darah. Apabila terjadi
gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat (H2CO3) akan
meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah yang berperan
sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan fisiologis yang
disebut asidosis (Purnomo, 2009: 226).
Proses Ekspirasi
10
2. Pernapasan Perut
Pada pernapasan perut, fase inspirasi terjadi
apabila otot diafragma (sekat rongga dada)
mendatar dan volume rongga dada membesar,
sehingga tekanan udara di dalam rongga dada
lebih kecil daripada udara di luar, akibatnya udara masuk. Adapun fase ekspirasi
terjadi apabila otot-otot diafragma mengkerut (berkontraksi) dan volume rongga dada
mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar daripada udara di
luar. Akibatnya udara dari dalam terdorong ke luar. Secara sederhana urutan
prosesnya sebagai berikut.
Proses inspirasi
Otot-otot mengendur otot diafragma mendatar volume
rongga dada membesar tekanan udara rongga dada lebih kecil
udara masuk
Proses ekspirasi
11
2.3 Sistem peredaran darah pada manusia
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup dan ganda.
Peredaran darah tertutup artinya dalam peredarannya darah selalu mengalir di dalam
pembuluh darah. Peredaran darah ganda artinya dalam satu kali beredar, darah
melalui jantung sebanyak dua kali sehingga terdapat peredaran darah besar dan
peredaran darah kecil.
1. Alat Peredaran Darah
a. Jantung
Jantung berperan sebagai pemompa dalam sistem peredaran darah. Dua rongga atas
yang disebut dengan serambi (atrium) dan dua rongga bawah yang disebut bilik
(ventrikel). Jantung memiliki tiga katup yaitu katup vena semilunair yang terletak
pada pangkal aorta(arteri besar), katup valvula bikuspidalis yang terletak antara bilik
(ventrikel) kiri dan serambi (atrium) kiri, serta valvula trikuspidalis yang terletak
antara bilik (ventrikel) kanan dan serambi (atrium) kanan.
Saluran yang keluar dari jantung disebut arteri. Arteri yang berhubungan langsung
dengan jantung yaitu Arteri pulmonalis dan Aorta. Arteri pulmonalis membawa darah
kaya CO2 menuju paru-paru dan aorta adalah arteri terbesar yang mengalirkan darah
dari jantung(bilik/ventrikel kiri) menuju ke seluruh tubuh.
Saluran yang menuju ke jantung disebut vena. Pada jantung terdapat tiga buah vena
yang berhubungan langsung dengan jantung atrium yaitu vena cava superior, vena
cava inferior dan vena pulmonalis. Vena cava superior adalah vena yang membawa
darah dari organ tubuh bagian atas menuju ke jantung, vena cava inferior adalah vena
yang membawa darah dari organ tubuh bagian bawah menuju ke jantung dan vena
pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju ke
jantung.
Tekanan darah pada orang dewasa yang normal adalah 120/80 mmHg. Nilai 120
mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel berkontraksi disebut tekanan sistol.
Nilai 80 mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel relaksasi disebut tekanan
diastol.
Bilik (ventrikel) kiri mempunyai lapisan yang paling tebal karena berfungsi
mengedarkan arah dari jantung ke seluruh tubuh. Dan yang kedua ketebalannya
adalah bilik (ventrikel) kanan karena tugasnya lebih ringan yaitu memompakan darah
menuju paru-paru.
b. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah nadi (arteri), pembuluh balik (vena),
dan kapiler.
1) Arteri, Arah alirannya meninggalkan jantung. Darah dalam arteri kaya akan
oksigen kecuali arteri paru-paru, letak pembuluh ini agak dalam dari permukaan kulit
2) Arteriole, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan
arteri.
3) Kapiler, berupa saluran tipis yang memungkinkan terjadi pertukaran zat antara
darah dengan sel jaringan tubuh. Pada saat darah berada di kapiler, terjadi pertukaran
gas oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen dari darah berdifusi ke sel-sel
tubuh sedangkan karbon dioksida dari selsel tubuh berdifusi ke dalam darah.
4) Venule, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan
vena.
5) Vena, berfungsi untuk mengalirkan darah dari kapiler menuju jantung.
Dindingnya tipis dan kurang elastis. Arah aliran darah dalam vena menuju ke jantung.
12
Darah di dalam vena kaya akan CO2 kecuali vena paru-paru. Letak pembuluh vena
dekat dengan permukaan kulit
d. Darah
Darah manusia berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Hemoglobin
berfungsi untuk mengankut oksigen dan karbondioksida.
a. Plasma
Merupakan bagian darah yang berupa cairan. Fungsinya mengangkut sari makanan ke
seluruh tubuh. Selain itu di dalam plasma darah terdapat protein-protein yang
mempunyai fungsi khusus.
b. Sel-Sel Darah
sel-sel darah merupakan bagian darah yang berupa padatan.yang terdiri dari :
1) Eritrosit(sel darah merah), berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang
berperan sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida.
2) Leukosit (sel darah putih), berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan
kekebalan, yaitu membunuh dan memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk
ke dalam tubuh.
3) Trombosit, berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi luka. Trombosit
dibentuk di sumsum tulang belakang dan dapat hidup selama 8 hari.
13
c. Sirkulasi koroner
Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga membutuhkan asupan oksigen dan
nutrisi supaya dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Darah yang menutrisi
jantung akan dialirkan melalui arteri koroner ke otot-otot jantung. Maka dari itu,
sumbatan pada arteri koroner bisa mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke otot
jantung, sehingga meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makhluk hidup multiseluler adalah organisme dengan kompleksitas sistem yang
tinggi. Pada organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya ditopang oleh sistem
organ. Sistem organ terdiri atas beberapa organ yang bekerja sama menjalankan suatu
proses yang menunjang kehidupan seluruh sistem-sistem organ yang lain.
Keseluruhan sistem organ tersebut, akhirnya membentuk satu individu organisme.
Makhluk hidup multiseluler misalnya manusia, memiliki berbagai macam organ
diantaranya :
1. Sistem Pencernaan
Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan, berupa molekul
organik kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana (sari pati makanan) agar
dapat diserap tubuh. Organ yang terkait dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut
(kelenjar ludah, gigi, dan lidah), esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar.
2. Sistem Pernapasan
Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen dan mengeluarkan sisa
metabolisme yang berbentuk CO2. Sistem pernapasan tersusun oleh beberapa organ,
di antaranya saluran-saluran pernapasan yang meliputi faring, laring, dan trakea serta
paru-paru yang meliputi sistem bronkus dan alveolus.
3. Sistem Peredaran Darah
Sistem ini berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan
berupa molekul-molekul organik seperti glukosa. Selain itu, berfungsi juga
mengangkut hasil sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem ini terdiri
atas organ-organ, seperti jantung, arteri dan vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
3.2 Saran
Sistem organ merupakan system pembentuk tubuh kita yang fungsinya sangat
vital. Oleh karena itu kita harus menjaga kesehatan tubuh kita dengan sebaik-baiknya
dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah diberikan
kepada kita bberupa tubuh yang sehat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Endang Sri Lestari dan Idun Kistinnah. (2009). BSE Biologi Mahkluk Hidup dan
Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Depdiknas.
Purnomo, dkk. (2009). BSE Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Depdiknas.
Slamet Prawirohartono dan Sri Hidayati. (2007). Sains Biologi 2 SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wenham, Martin (2001). 200 Science Investigations for Young Students Practical
Activities for Science 5-11. London : Sage Publication Company.