IDENTIFIKASI SUNDA
Oleh:
KELAS C
ADMINISTRASI BISNIS
UNIVERSITAS PASUNDAN
2018/2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada sumber dari suara-suara hati yang bersifat mulia, sumber
ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran, Sang Maha Cahaya, Penabur Cahaya Ilham, Pilar
kebaikan dan kebenaran yang terindah, Sang kekasih tercinta yang tak terbatas pencahayaan
cinta-Nya bagi hambaNya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan melimpah pada Nabiyullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, nabi yang
makalah ini tepat pada waktunya. Walaupun pada pelaksanaannya, diakui oleh penulis
Sunda”.
Bandung,Desember,2018
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia. Tidak dapat kita pungkiri bahwa kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa,
Tidak ada satu masyarakat pun yang tidak memiliki kebudayaan. Begitu pula
sebaliknya tidak akan ada kebudayaan tanpa adanya masyarakat. Ini berarti begitu
Melihat realita bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural maka akan
terlihat pula adanya berbagai suku bangsa di Indonesia. Tiap suku bangsa inilah yang
merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Jawa. Sebagai salah satu suku bangsa
lain. Keunikan karakteristik suku Sunda ini tercermin dari kebudayaan yang mereka
miliki baik dari segi nama dan gelar, tempat tinggal, etika dan lain sebagainya.
Suku Sunda dengan berbagai kebudayaannya merupakan salah satu hal yang
menarik untuk dipelajari dalam bidang kajian mata kuliah Pluralitas dan Integritas
Nasionalyang pada akhirnya akan menjadi bekal ilmu pengetahuan bagi kita.
1.2 Identifikasi Masalah
Penulis menulis makalah ini ingin mengetahui tentang identifikasi sunda, secara
ini adalah:
2) Apa saja dan bagaimana unsur yang terdapat dalam identifikasi Sunda itu?
BAB II
KAJIAN TEORI
Budaya Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat Sunda. Budaya
Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun. Pada umumnya
karakter masyarakat Sunda adalah periang, ramah-tamah (soméah, seperti dalam falsafah
someah hade ka semah), murah senyum, lemah-lembut, dan sangat menghormati orang tua.
Perlu kita ketahui juga bahwa suku sunda juga memiliki arti tersendiri. Suku sunda
adalah kumpulan dari beberapa kelompok etnis yang memiliki asal dari pulau jawa bagian
barat. Di Indonesia dari Ujung kulon dan juga di ujung barat dari pulau jawa sampai dengan
Brebes sudah mencakup wilayah yang administrasi di propinsi Jawa Barat, Banten. Selain
itu sebagian juga dari DKI Jakarta dan sebagian lain nya dari Jawa Tengah. Jika dilihat
bahwa Jawa Barat adalah provinsi yang memiliki jumlah penduduk paling besar di
Indonesia. Oleh karena itu Jawa Barat memiliki letak yang sangat berdekatan dengan ibu
kota negara dan hampir semua suku bangsa yang berada di Indonesia berada di Jawa Barat.
Terdapat 65% dari penduduk yang berada di Jawa Barat merupakan Suku Sunda yang
juga tinggal sebagai penduduk asli di Jawa Barat. Selain itu juga ada beberapa suku yang
lainnya yaitu Suku Jawa yang juga banyak di temui di daerah Jawa Barat bagian Utara.
Suku Betawi sendiri juga banyak yang sudah tinggal di daerah yang terletak di bagian barat
yang juga bersempadan dengan ibu kota. Selain itu suku Minang dan juga Suku Batak
sebagian besar mendiami perkotaan di Jawa Barat. Perkotaan di Jawa Barat yang di
Cimahi
Bogor
Bekasi
Depok
Selain itu juga ada beberapa orang yang berasal dari Tionghoa yang juga banyak di
Suku sunda memiliki kebudayaan yang salah satu dari kebudayaan nya yang akan
menjadikan suku sunda kaya. Karena sumber kekayaan yang dipercayai oleh suku sunda
akan dilestarikan dan juga dikembangkan. Maka akan di jelaskan semua kebudayaan yang
Suku Sunda merupakan etnis yang menempati bagian barat Pula Jawa. Sebutan Sunda
merujuk kepada kerajaan Pasundan yang ada di wilayah Jawa Barat pada masa pasca
kerajaan Tarumanegara. Nama Sunda bagi suku Sunda sendiri memiliki beberapa makna
dan arti yang secara keseluruhan menunjukkan pengharapan akan kebaikan dalam segala
aspek kehidupan.
Sunda berasal dari kata Saunda yang artinya lumbung bermakna (makmur dan subur)
Sunda berasal dari kata Sundara yang artinya lelaki tampan, serta sebutan juga bagi dewa
Adat Istiadat Suku Sunda ini merupakan salah satu suku sunda yang sangat kaya dengan
adat dan istiadat suku tersebut. Hingga saat ini, Suku Sunda masih menghargai, dan
memelihara peninggalan adat istiadat yang telah ditinggal oleh leluhur sunda dahulu.
Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan
Hampir semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak beragama
Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di Banten Tetapi juga ada yang
beragama Katolik, Kristen, Hindu, Budha. Selatan. Praktek-praktek sinkretisme dan mistik
masih dilakukan. Pada dasarnya seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk
memberi (gotong royong). Hal yang menarik dalam kepercayaan Sunda, adalah lakon
pantun Lutung Kasarung, salah satu tokoh budaya mereka, yang percaya adanya Allah yang
Tunggal (Guriang Tunggal) yang menitiskan sebagian kecil diriNya ke dalam dunia untuk
memelihara kehidupan manusia (titisan Allah ini disebut Dewata). Ini mungkin bisa
Suku Sunda umumnya hidup bercocok tanam. Kebanyakan tidak suka merantau
adalah hal meningkatkan taraf hidup. Menurut data dari Bappenas (kliping Desember 1993)
di Jawa Barat terdapat 75% desa miskin. Secara umum kemiskinan di Jawa Barat
disebabkan oleh kelangkaan sumber daya manusia. Maka yang dibutuhkan adalah
2.2.3 Kesenian
Kirab Helaran
Kirap helaran atau yang disebut sisingaan adalah suatu jenis kesenian tradisional atau
seni pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan arak-arakan dalam bentuk helaran.
Pertunjukannya biasa ditampilkan pada acara khitanan atau acara-acara khusus seperti ;
menyambut tamu, hiburan peresmian, kegiatan HUT Kemerdekaan RI dan kegiatan hari-
hari besar lainnya. Seperti yang diikuti ratusan orang dari perwakilan seluruh kelurahan di
Cimahi, yang berupa arak-arakan yang pernah digelar pada saat Hari Jadi ke-6 Kota Cimahi.
Kirap ini yang bertolak dari Alun-alun Kota Cimahi menuju kawasan perkantoran Pemkot
Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah itu, diikuti oleh kelompok-kelompok masyarakat
yang menyajikan seni budaya Sunda, seperti sisingaan, gotong gagak, kendang rampak,
Di bawah ini disajikan daftar karya sastra dalam bahasa Jawa yang berasal dari daerah
kebudayaan Sunda. Daftar ini tidak lengkap, apabila para pembaca mengenal karya sastra
a. Babad Cerbon
i. Sajarah Banten
k. Wahosan Tumpawarang
Pencak silat Cikalong tumbuh dikenal dan menyebar, penduduk tempatan menyebutnya
“Maempo Cikalong”. Khususnya di Jawa Barat dan diseluruh Nusantara pada umumnya,
hampir seluruh perguruan pencak silat melengkapi teknik perguruannya dengan aliran ini.
Daerah Cianjur sudah sejak dahulu terkenal sebagai daerah pengembangan kebudayaan
Sunda seperti; musik kecapi suling Cianjuran, klompen cianjuran, pakaian moda Cianjuran
Seni Tari
a. Tari jaipongan
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik,
Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari
Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakan modifikasi
atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu.Tari Jaipong ini
dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Musik ini merupakan
kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi, dsb. Degung bisa
diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah
musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama
mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau
berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara
b. Tari Merak
c. Tari Topeng
Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan
Degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada
dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak
sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-
nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah satu musik/lagu daerah
Sunda :
a. Bubuy Bulan
b. Es Lilin
c. Manuk Dadali
d. Tokecang
e. Warung Pojok
Wayang Golek
Jepang boleh terkenal dengan ‘Boneka Jepangnya’, maka tanah Sunda terkenal dengan
kesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang
terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang
disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara
manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung
lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta
pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari
(biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi.
Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik
melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti
Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari
tanah India.Dalam Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu
kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot. Tokoh-tokoh ini
digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti
pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan
Alat Musik
a. Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan
angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan
mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi
laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung
kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen
a. Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang
ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya
c. Ketuk Tilu Ketuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya
diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau
diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini di
masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapi murni
sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu ini banyak disukai
d.. Seni Bangreng, Seni Bangreng adalah pengembangan dari seni “Terbang” dan “Ronggeng”.
Seni terbang itu sendiri merupakan kesenian yang menggunakan “Terbang”, yaitu semacam
rebana tetapi besarnya tiga kali dari alat rebana. Dimainkan oleh lima pemain dan dua orang
e. Rengkong, Rengkong adalah salah satu kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur
masyarakat Sunda. Muncul sekitar tahun 1964 di daerah Kabupaten Cianjur dan orang yang
pertama kali memunculkan dan mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk kesenian ini
sudah diambil dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padi sampai dengan
menuainya
f. Kuda Renggong Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran
yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara penyajiannya yaitu,
seekor kuda atau lebih di hias warna-warni, budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda
tersebut, Budak sunat tersebut dihias seperti seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru
pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, takwa dan pakai kain serta selop.
g. Kecapi Suling Kacapi Suling adalah salah satu jenis kesenian Sunda yang memadukan suara
alunan Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh
mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda.
Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru
Sistem keluarga dalam suku Sunda bersifat parental, garis keturunan ditarik dari pihak
ayah dan ibu bersama. Dalam keluarga Sunda, ayah yang bertindak sebagai kepala keluarga.
Ikatan kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat mempengaruhi adat
istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku Sunda.Dalam suku Sunda dikenal adanya
pancakaki yaitu sebagai istilah-istilah untuk menunjukkan hubungan kekerabatan.
Yaitu anak, incu (cucu), buyut (piut), bao, canggahwareng atau janggawareng, udeg-udeg,
kaitsiwur atau gantungsiwur. Kedua, saudara yang berhubungan tidak langsung dan
horizontal seperti anak paman, bibi, atau uwak, anak saudara kakek atau nenek, anak
saudara piut. Ketiga, saudara yang berhubungan tidak langsung dan langsung serta vertikal
seperti keponakan anak kakak, keponakan anak adik, dan seterusnya. Dalam bahasa Sunda
dikenal pula kosa kata sajarah dan sarsilah (salsilah, silsilah) yang maknanya kurang lebih
sama dengan kosa kata sejarah dan silsilah dalam bahasa Indonesia. Makna sajarah adalah
2.2.5. Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh suku ini adalah bahasa Sunda. Bahasa Sunda adalah bahasa
yang diciptakan dan digunakan sebagai alat komunikasi oleh Suku Sunda, dan sebagai alat
pengembang serta pendukung kebudayaan Sunda itu sendiri. Selain itu bahasa Sunda
merupakan bagian dari budaya yang memberi karakter yang khas sebagai identitas Suku
Sunda yang merupakan salah satu Suku dari beberapa Suku yang ada di Indonesia.
Masalah pendidikan dan teknologi di dalam masyarakat suku Sunda sudah bisa dibilang
berkembang baik.Ini terlihat dari peran dari pemerintah Jawa Barat. Pemerintah Jawa Barat
sebagai hak warga yang harus dipenuhi dalam pelayanan pemerintahan. Visi Pemerintah
Jawa Barat, yakni “Dengan Iman dan Takwa Jawa Barat sebagai Provinsi Termaju di
Indonesia dan Mitra Terdepan Ibukota Negara Tahun 2010” merupakan kehendak, harapan,
komitmen yang menjadi arah kolektif pemerintah bersama seluruh warga Jawa Barat dalam
Pembangunan pendidikan merupakan salah satu bagian yang sangat vital dan
hakiki upaya pembangunan pendidikan adalah membangun potensi manusia yang kelak
karakteristik dan potensi setempat. Dalam konteks ini, masyarakat Jawa Barat yang
mayoritas suku Sunda memiliki potensi, budaya dan karakteristik tersendiri. Secara
memiliki makna mendalam adalah cageur, bageur, bener, pinter, tur singer. Dalam kaitan
ini, filosofi tersebut harus dijadikan pedoman dalam mengimplementasikan setiap rencana
dan rohani. Bageur berperilaku baik, sopan santun, ramah, bertata krama. Bener yaitu jujur,
amanah, penyayang dan takwa. Pinter, memiliki ilmu pengetahuan. Singer artinya kreatif
cageur, bageur, bener, pinter, tur singer tersebut, ditempuh pendekatan social cultural
heritage approach. Melalui pendekatan ini diharapkan akan lahir peran aktif masyarakat
Adat Sunda merupakan salah satu pilihan calon mempelai yang ingin merayakan pesta
pernikahannya. Khususnya mempelai yang berasal dari Sunda. Adapun rangkaian acaranya
Nendeun Omong, yaitu pembicaraan orang tua atau utusan pihak pria yang berminat
Lamaran. Dilaksanakan orang tua calon pengantin beserta keluarga dekat. Disertai
seseorang berusia lanjut sebagai pemimpin upacara. Bawa lamareun atau sirih pinang
komplit, uang, seperangkat pakaian wanita sebagai pameungkeut (pengikat). Cincin tidak
mutlak harus dibawa. Jika dibawa, bisanya berupa cincing meneng, melambangkan
Tunangan. Dilakukan ‘patuker beubeur tameuh’, yaitu penyerahan ikat pinggang warna
Ngeuyeuk seureuh (opsional, Jika ngeuyeuk seureuh tidak dilakukan, maka seserahan
Dipimpin pengeuyeuk.
Pengeuyek mewejang kedua calon pengantin agar meminta ijin dan doa restu kepada kedua
orang tua serta memberikan nasehat melalui lambang-lambang atau benda yang disediakan
dikeprak dengan sapu lidi disertai nasehat agar memupuk kasih sayang dan giat bekerja.
Membuka kain putih penutup pengeuyeuk. Melambangkan rumah tangga yang akan dibina
Membelah mayang jambe dan buah pinang (oleh calon pengantin pria). Bermakna agar
Menumbukkan alu ke dalam lumpang sebanyak tiga kali (oleh calon pengantin pria).
Membuat lungkun. Dua lembar sirih bertangkai saling dihadapkan. Digulung menjadi satu
memanjang. Diikat dengan benang kanteh. Diikuti kedua orang tua dan para tamu yang
hadir. Maknanya, agar kelak rejeki yang diperoleh bila berlebihan dapat dibagikan kepada
Berebut uang di bawah tikar sambil disawer. Melambangkan berlomba mencari rejeki dan
disayang keluarga.
Ngabageakeun, ibu calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bunga melati
kepada calon pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita
Akad nikah, petugas KUA, para saksi, pengantin pria sudah berada di tempat nikah. Kedua
orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar, lalu didudukkan di sebelah kiri
pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang berarti penyatuan dua insan
yang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua mempelai akan menandatangani surat
nikah.
Sungkeman,
dinyanyikan. Pantun berisi petuah utusan orang tua pengantin wanita. Kedua pengantin
dipayungi payung besar diselingi taburan beras kuning atau kunyit ke atas payung.
Meuleum harupat, pengantin wanita menyalakan harupat dengan lilin. Harupat disiram
pengantin wanita dengan kendi air. Lantas harupat dipatahkan pengantin pria.
Nincak endog, pengantin pria menginjak telur dan elekan sampai pecah. Lantas kakinya
Buka pintu. Diawali mengetuk pintu tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun
bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintu
2.2.8 Makanan
a. Peyeum Bandung
Peyeum ini apabila diartikan kedalam bahasa Indonesia itu artinya tape, yang
mana peuyeum bandung ini adalah tape khas Bandung yang dapat menggoyang lidah
kamu bila kamu mencicipi kelezatan rasa dari peyeum bandung tersebut.
Tape atau peyeum ini adalah makanan khas Bandung yang dibuat dari singkong
yang di kukus lalu dianginkan, setelah itu ditaburi ragi khusus dan imbuh (di peyeum)
yang lebih tepatnya nasi tutug oncom ini makanan khas tasikmalaya.
Nasi tutug oncom ini adalah nasi yang dicampur dengan oncom yang dibakar atau
yang di goreng. Proses pencampuran nasi tutug oncom ini dengan di cara ditumbuk,
dengan tumbukan itu makanan tersebut dikenal oleh orang orang dengan nama
Mungkin sebagian dari kalian ada yang belum mengetahui makanan balog menes
ini, terkadang yang belum mengetahui atau belum pernah mendengar makanan balog
menes ini suka merasa kaget, masa iya sih kayu balok yang keras? Tetapi balok disini
berbeda, karena nama balok disini adalah jenis makanan-makanan khas suku sunda.
Makanan balok menes ini dibuat dari singkong, dan parutan kelapa yang sudah di
olah menjadi serundeng. Kue balok ini terdapat dua macam, yang pertama aang adalah
Ketika sedang bergaya dengan pakaian, penduduk sunda mengenali beberapa jenis
pakaian adat yang didasarkan pada fungsinya masing masing, umur, tingkatan sosial
kependudukan pemaikainnya.
Tingkatan pemakain pakaian adat itu berdasarkan tingkat strata sosial pemakainya,
misalnya seperti pakaian adat Jawa Barat bisa dibedakan menjadi 3 jenis pakaian, seperti pakaian
kaum menengah, pakaian kaum bangsawan, bahkan pakaian rakyat jelata pun ada.
a. Pakaian Adat Sunda untuk kaum menengah ke atas
Mempunyai kelas yang berbeda dari pada rakyat jelata, berbeda juga dengan cara
tampilannya. Bagi mereka yang bisa terbilang sebagai kaum menengah ke atas dalam strata
sosial, pemakaian pakaian adat Jawa Barat dikhususkan dengan adanya tambahan-tambahan
Para lelaki/pria selain memakai baju yang berwarna putih, alas kaki sandal tarumpah,
kain kebat batik, sabuk (beubeur), dan ikat kepala, mereka juga menggunakan rantai emas
(arloji) yang akan digantungkan pada saku baju sebagai kelengkapan dalam berbusana.
Sedangkan bagi para wanita yang menggunakan pakaian adat, pakaian adat Jawa Barat yang
digunakan oleh seorang wanita ini adalah kebaya yang penuh dengan ber-aneka warna sebagai
atasan.
Kain kebat dengan ber-aneka corak-corak sebagai bawahan, ikat pinggang (beubeur),
selendang yang berwarna, alas kaki seperti selop, dan perhiasan berupa gelang, kalung, cincin
Para rakyat jelata suku sunda pada zaman dahulu, pria-pria sunda pada masa dulu selalu
menggunakan busana pakaian yang sangat sederhana, mereka hanya menggunakan celana
komprang, atau celana pangsi yang mana celana mereka ini dilengkapi dengan kain, atau sabuk
kulit.
Untuk atasan, pakaian kampret atau salontren yang dilengkapi dengan sarung poleng,
kemudian diselempangkan menyilang pada bagian bahu itu tidak pernah lepas dalam menjalani
kehidupan sehari-hari
Pakaian adat suku sunda tersebut akan dilengkapi dengan penutup kepala, yang mana
penutup kepala itu bernama ikat logen model hanjuan nangtung, dan menggunakan alas kaki
Bagi para wanita, menggunakan pakaian adat Jawa Barat yang bisa dibilang bahwa
pakaian adat tersebut sangat-sangatlah sederhana, Mereka para wanita itu menggunakan
perlengkapan seperti sinjang kebat, beubeur, kamisol, kebaya, baju, dan selendang batik adalah
Selain itu, sebagai periasan pelengkap busana tersebut, gaya pakaian adat suku sunda
Jawa Barat tersebut akan disertai dengan hiasan rambut yang disanggul ke atas, selain dirias
dengan hiasan rambut, para wanita tersebut menggunakan aksesoris berupa gelang akang bahar,
ali meneng atau biasa disebut dengan nama cincin polos, suweng pelenis, alas kaki seperti sendal
jepit.
Untuk para kaum orang bangsawan, mereka biasa memakai pakaian adat sunda yang
memiliki simbol-simbol keadungan. Oleh karna itu, dari beberapa segi desain pakaian, pakaian
tersebut terlihat sebagai pakaian adat suku sunda Jawa Barat yang paling rumit.
Untuk para pra-pria bangsawan, pakaian adat sunda yang akan mereka gunakan ini
adalah jas tutup yang berbahan hitam yang mana jas tersebut disulam dengan benang emas yang
Begitupun dengan celana panjang yang mereka gunakan itu sama dengan motif baju yang
mereka gunakan, kain dodot motif rengreng parang rusak, benten atau sabuk emas, bento untuk
Bagi para wanita, biasanya para wanita kaum bangsawan sering menggunakan pakaian
adat Jawa Barat seperti kebaya beludru yang berwarna hitam, yang disulam dengan benang
emas, kain kebat yang bermotif rereng, dan menggunakan selop yang memiliki bahan beludru
Selain hanya itu, tak lupa ada beberapa pernak-pernik perhiasan yang sering di gunakan,
misalkan seperti tusuk konde emas yang digunakan untuk rambut yang di sanggul, cincin, broos,
giwang, gelang keroncong, peniti rantai, dan ada beberapa perhiasan-perhiasan lainnya yang
Pakaian adat sunda ini mempunyai beberapa jenis pakaian adat khas Provinsi Jawaa
Barat, karena memiliki beragam jenis pakaian adat sunda, disitulah para masyarakat sunda
dahulu membuat standar baku pakaian adatnya sejak beberapa dasawarsa terakhir.
Pakaian adat Jawa Barat yang telah di resmikan tersebut dapat kita lihat ketika
menjumpai acara adanya pemilihan mojang, dan jajaka yang kerap di gelar setiap tahunnya.
Untuk para jajaka itu memakai jas tutup dengan variasi warna yang bebas, tapi para
jajaka ini lebih sering menggunakan jas tutup yang berwarna hitam, kemudian menggunakan
celana panjang dengan warna yang sama seperti jas, kain samping yang diikatkan pada pinggang,
Hiasan-hiasan yang digunakan oleh para jajaka ini hanya jam rantai yang biasa dijepitkan
Kemudian para mojang hanya menggunakan pakaian seperti kebaya polos yang
selendang(karembong), dan menggunakan selop yang memiliki warna sama dengan kebaya
Selain itu, ada hiasan-hiasan lainnya seperti tusuk konde yang dilengkapi oleh hiasan
bunga-bunga untuk rambut yang di sanggul, cincin, giwang, bros, kalung, gelang kerongcong,
peniti rantai, dan masih ada beberaja jenis peerhiasan-perhiasan lain yang dibuat dari emas yang
bertahta berlian.
Keperluan-keperluan untuk upacara adat perkawinan, para kedua mempelai adat suku
sunda ini akan menggunakan Pakaian Pengantin Sakupura, yang mana Pakaian Pengantin
Sakupura itu dikhususkan untuk dipakai oleh para pengantin ketika melaksanakan upaca adat
perkawinan.
Pakaian pengantin untuk mempelai pria ini menggunakan jas tutup yang berwarna putih,
kemudian dilengkapi dengan ikat pinggang yang berwarna putih juga, kain rereng yang
diguanakan sebagai bawahan, tutup kepala seperti bendo, dan menggunakan selop warna putih
Selain itu, ada tambahan hiasan seperti kalung yang panjang dari bunga melati, dan
yang berwarna putih, bagian bawahannya menggunakan bahan berupa kain rereng eneng, ikat
pinggang yang berwarna emas, dan selop warna putih untuk dijadikan alas kaki.
Selain menggunakan itu, ada juga hiasan-hiasan seperti perhiasan kilat bahu, kalung-
kalung panjangm gelang, bros, cincin, giwang, dan sanggul untuk rambut yang dilelangkapi
dengan hiasan-hiasan siger subadra lima rangkaian bunga sedap malam, dan yang terakhir tujuh
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Budaya Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat Sunda.
Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun. Pada
dalam falsafah someah hade ka semah), murah senyum, lemah-lembut, dan sangat
Suku Sunda merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Jawa. Suku Sunda
memiliki kharakteristik yang unik yang membedakannya dengan masyarakat suku lain.
Kekharakteristikannya itu tercermin dari kebudayaan yang dimilikinya baik dari segi
Kebudayaan yang dimiliki suku Sunda ini menjadi salah satu kekayaan yang
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Sunda
https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-sunda
https://3gplus.wordpress.com/2008/04/10/kebudayaan-suku-sunda-2/