Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PRAKTIKUM KEPERAWATAN KELUARGA

" STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA"

OLEH :
RIMA DWI MARTHA
1911316038

DOSEN PEMBIMBING :
Fitra Yeni, S.Kp.MA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
T.A 2020
STRES, KOPING, DAN ADAPTASI KELUARGA

1. Stresor, kekuatan, dan persepsi keluarga


1.1 Apa saja stresor (baik jangka panjang maupun pendek) yang pernah dialami oleh
keluarga? Merujuk pada Family Inventory of Live Event and Changes Scale sebagai contoh
stresor yang penting.Pertimbangkan kekuatan dan jangka waktu dari stresor ini?
1.2 Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu? Apakah keluarga mampu menangani stres
dan ketegangan kehidupan keluarga sehari-hari? Sumber apa yang dimiliki keluarga untuk
mengatasi stresor itu?
1.3 Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut?
Apakah realistik, penuh harapan.dilihat sebagai tantanga?
Apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan pada penilaian realistis dan objektif terhadap
situasi atau peristiwa yang penuh stres?
Atau apakah stresor utama dilihat sebagai hal yang sangat besar, sulit di atasi, atau sesuatu yang
merusak?

Sumber Friedman halaman 439-441

Pelanggaran Hukum Keluarga menurut subskala mengunakan Family Invetory Of


Live Events And Changes Scala terdiri dari penganiayaan fisik atau seksual atau kekerasan
dirumah , seorang anggota keluarga lari dari rumah . Keluarga tom and jerry termasuk
kedalam seoarang anggota keluarga lari dari rumah, dengan nilai 61
 
Data Subjektif :
- Tom mengatakan “merasa bahwa keluarganya tidak memperhatikannya”
- Tom mengatakan “aku ingin kabur dari rumah “
Data Objektif :
- Tom tampak memilih bergabung masuk kesebuah gang bersama temannya

Ketegangan Intra Keluarga Menurut Subskala Mengunakan Family Invetory Of Live


Events And Changes Scala terdiri dari salah satu anggota tampak tergantung pada alkhol
atau obat- obatan, seorang anggota tampak memiliki masalah emosional, peningkatan
kesulitan mengatur anak remaja, dengan nilai 55
Keluarga tom dan jerry termasuk dalam peningkatan kesulitan mengatur anak remaja
Data Subjektif :
- Ibu mengatakan “ anak nakal “ tanpa mendengarkan penjelasan
- Ayah mengatakan “ kenapa kau mencuri “ apakah kartu masih tidak cukup kartu
pokemon itu

Data Objektif :
- Tampak ibu memarahi tom
- Tampak ayah mengomeli jerry

Transisi Dan Ketegangan Kerja Keluarga


- Menurut Subskala Mengunakan Family Invetory Of Live Events And Changes Scala
terdapat Seorang anggota keluarga atau berhenti dari pekerjaan
Do : -
Ds : -

Sumber Friedeman halaman 436


1.2 Sumber Apa yang dimiliki klg utk mengatasi stressor itu ?
(Ini termasuk sumber unit keluarga dpn mencakup organisasi, keterampilan mengambil
keputusan, dan kemampuan resolusi konflik? setelah tom merasa dirumah bukan tmpt yang
baik utk berbagi cerita dan kelebihan yg dimilikinya, tom akhirnya bergabung dg sebuah
gang bersama teman nya) – Organisasi
Data Objektif :
- Tampak tom lari dari rumah
- Tampak tom bergabung dengan gang bersama temannya
Data Subjektif :
- Tom mengatakan keluargaku tidak akan membantuku jika aku dalam masalah

Sumber Friedeman halaman 434-433


1.3 Apakah Realistik ?
Jawaban Nya Tidak, Mengapa ?
( Berdasakan akumulasi kebutuhan dalam model resiliency; termasuk kedalam
kebutuhan situasional, karna kebutuhan kerja sehingga terjadi ketidakhadiran yang sering
dlm keluarga terkait kerja) saat ayah tom dan ibu nya setiap hari harus bekerja dan fokus
dlm bekerja, tom dan jerry terabaikan sehingga tidak tahu dimana harus bercertia dan
berkeluh kesah
Data Objketif :
- Keluarga tom tampak sibuk dengan pekerjaannya
- Tampak ibu tidak mendengarkan penjelasan anaknyaa saat adanya masalah
Data Subjektif :
- Tom mengataka “Dia merasa keluarganya tidak memperdulikannya”
2. Strategi Koping Keluarga

2.1 Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang sedang dialami? Strategi apa yang

digunakan?

Strategi koping apa yang dilakukan keluarga dan untuk menangani jenis masalah apa?

Apakah cara koping anggota keluarga berbeda untuk mengatasi masalah saat ini?

Jika demikian, bagaimana?


2.1 Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang sedang dialami? Strategi apa yang

digunakan?

Reaksi keluarga terhadap stressor yang dialami adalah cenderung tidak menghapus dan

menghilangkan atau melemahkan stressor. Stretegi yang lebih dominan digunakan adalah

strategi disfungsional secara temporer mengurangi stress, tetapi stress tersebut kembali

karena stressor yang duhadaapi tidak dihadapi. Strategi ini dipilih secara tidak sadar, sering

kali sebagai respon yang digunakan asal mereka dalam upaya beradaptasi

a. Strategi koping apa yang dilakukan keluarga dan untuk menangani jenis masalah

apa? Apakah cara koping anggota keluarga berbeda untuk mengatasi masalah saat

ini?Jika demikian, bagaimana?

- Strategi koping fungsional yang digunakan adalah strategi koping keluarga

eksternal diantaranya keluarga menggunakan system dukungan social informal

yaitu

 Pada dukungan social dari keluarga besar diantaranya Membagi kesulitan dengan

kerabat

Data Objektif:

- Tom tampak meminta bantuan kepada adiknya jerry untuk meminjamkan dia uang

dalam mengahadapi masalah ketahuan mencuri

 Pada dukungan social dari teman diantaranya mencari sokongan dan dukungan dari

teman.
Data Objektif:

- Tom tampak berbagi masalah dengan sahabatnya chagchai

- Strategi koping disfungsional yang digunakan karena keluarga tidak menggunakan

strategi koping internalnya secara adekuat unutk menangani stressor.

Strategi koping disfungsional keluarga yang dilakukan diantanya adalah

 Penyangkalan masalah keluarga diantaranya penyangkalan keluarga dilihat dari

system keyakinan keluarga: mitos keluarga

Data Objektif:

- Ibu tom tampak hanya mengomeli anaknya untuk memberikan nasehat kepada

anaknya tanpa memberikan umpan balik untuk kebebasan pendapat pada anaknya`

2.2 Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping internal?


 Mengandalkan kelompok keluarga
 Berbagai perasaan, pemikiran, dan aktivitas (memperkuat kohesivitas)
 Fleksibilitas peran
 Normalisasi
 Mengendalikan makna masalah dengan pembingkaian ulang dan penilaian pasif
 Pemecahan masalah bersama
 Mendapatkan informasi dan pengetahuan
 Terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga
 Menggunakan humor dan tawa

Sumber : Friedmen

2.2 Sejauh mana keluarga mengunakan strategi koping internal ?

 Mengandalkan kelompok keluarga

Bersatu adalah satu dari proses penting dalam badai kehidupan keluarga. Keluarga
berhasil melalui masalah dengan menciptakan struktur dan organisasi yang lebih besar
dirumah dan keluarga. Ketika keluarga menetapkan struktur yang lebih besar, hal ini
merupakan upaya untuk memiliki pengendalian yang lebih besar terhadap keluarga
mereka. Upaya ini biasanya melibatkan penjadwalan waktu anggota yang lebih ketat,
lebih banyak tugas per anggota keluarga, organisasi ikatan yang lebih ketat, dan rutinitas
ynag lebih kuku dan terprogram (hal. 399-440)
Data Subjektif :
Keluarga Tn. L tidak mengandalkan anggota keluarga seperti neneknya
- Tn. L mengatakan kalau ibunya mengganggu
- Nenek mengatakan Tn. L tidak mau mendengarkannya
Data Objektif :
- Tn. L tampak tidak mau mengatasi masalah anaknya dengan ibunya
- Ibu Tn. L tampak marah karna Tn. L tidak mau mendengarkannya

 Berbagai perasaan, pemikiran, dan aktivitas (memperkuat kohesivitas)


Salah satu membuat keluarga semakin erat dan memelihara serta mengelola tingkat
stress dan moral yang dibutuhkan keluarga adalah dengan berbagi perasaan dan
pemikiran serta terlibat dalam pengalaman aktivitas keluarga. Kebersamaan yang lebih
besar menghasilkan kohesi keluarga yang lebih tinggi, atribut keluarga yang
mendapatkan perhatian yang luas sebagai atribut keluarga inti (Olson, 1993)

Saat Tom mendapatkan masalah karna menonton film porno dan ia harus
mendapatkan hukuman dicambuk dari sekolah, ayah dan ibu hanya bisa menerimanya
dan Jerry ketahuan mencuri uang kantin.

Data Subjektif :
- Jerry mengatakan “ aku hanya ingin membeli 1 jam waktumu, untuk datang ke
pertunjukan ku” kepada ayah dan ibu

Data Objektif:
- Ibu tampak memeluk jerry, dan ayah meminta maaf.
- Ibu tampak berhenti dari pekerjaan nya dan fokus mengurusi anaknya di rumah
 Fleksibilitas peran
Olson (199) dan Walsh (1998) telah menekankan bahwa fleksibitas peran adalah
satu dari dimensi utama adaptasi keluarga. Keluarga harus mampu beradaptasi terhadap
perubahan perkembangan dan lingkungan. Ketika keluarga berhasil mengatasi, keluarga
mampu memelihara suatu keseimbangan dinamik antara perubahan dan stabilitas.
Fleksibitas peran memungkinkan kesimbangan ini berlanjut (hal. 442)
Pada keluarga Tn. L tidak ada fleksibilitas peran yang terjadi, ayah tetap berperan
sebagai ayah, dan ibu tetap berperan sebagai ibu.
Data Objektif :
- Tn. L tampak memarahi anaknya karna telah mencopet seorang nenek

 Normalisasi
Normalisasi adalah proses terus menerus yang melibatkan pengakuan penyakit
kronik tetapi menegaskan kehidupan keluarga sebagai kehidupan keluarga yang normal,
menegaskan efek social memiliki anggota yang memiliki atau menderita penyakit kronik
sebagi suatu yang minimal, dan terlibat dalam perilaku yang menunjukkan kepada orang
lain bahwa keluarga tersebut adalah normal (hal. 442)
Tidak diditemukan

Mengendalikan makna masalah dengan pembingkaian ulang dan penilaian pasif


Keluarga yang menggunakan strategi koping ini cenderung melihat aspek positif dari
peristiwa hidup penuh stress dan membuat peristiwa penuh stress menjadi tidak terlalu
penting dalam hierarki nilai keluarga. Hal ini ditandai dengan naggota keluarga yang
memiliki rasa percaya dalam mengatasi kekganjilan denga mempertahankan pandangan
optimistic terhadap peritiwa, terus memiliki harapan dan berfokus pada kekuatan dan
potensi.
Pembingkaian ulang adalah cara persepsi koping individu dan sering kali
dipengaruhi oleh keyakinan keluarga. Keluarga memiliki persepsi bersama, dan proses
pembingkaian ulang akan dipengaruhi oleh persepsi ini. Rolland menekankan bahwa
keyakinan individu dan keluarga berfungsi sebagai peta kognitif yang membimbing
tindakan dan keputusan keluarga. Keyakinan dapat sedemikian rupa, selaras dengan
pandangan hidup, paradigma dan nilai keluarga.
Cara kedua keluarga mengendalikan makna stressor adalah dengan penilaian pasif,
kadang disebut sebagai penerimaan pasif. Pada cara kedua ini, keluarga menggunakan
strategi koping kognitif kolektif dalam memandang stressor atau kebutuhan yang
menimbulkan stres sebagai sesuatu yang akan selesai dengan sendirinya sepanjang
waktu dan tentang hal tersebut tidak ada atau sedikit yang dapat dilakukan. Seperti yang
ditekankan Boss (1988), penilaian pasif dapat menjadi strategi penurun stress yang
efektif dalam jangka waktu pendek, khususnya dalam kasus saat tidak ada satu pun yang
dapat dilakukan. Akan tetapi jika strategi ini digunakan secara konsisten dan sepanjang
waktu, penggunaannya menghambat pemecahan masalah yang aktif da perubahan dalam
keluarga serta dapat menggangu adaptasi keluarga. (hal.442).

Tidak ditemukan

 Pemecahan masalah bersama


Pemecahan masalah bersama diantara anggota keluarga adalah styrategi konitif dan
komunikasi keluarga yang telah diteliti secara ekstensif melalui metode penelitian
laboratorium oleh kelompok peneliti keluarga (Klien, 1983; Reis, 1981; Strauss, 1968)
dan dalam lingkungan alami ( Chesler& Barbari, 1987). Pemecahan masalah keluarga
yang efektif meliputitujuh langkah spesifik :
a) Mengidentifikasi masalah
b) Mengkomunikasikan tentang masalah
c) Menghasilkan solusi yang mungkin
d) Memutuskan satu dari solusi
e) Melakukan tindakan
f) Memantau atau memastikan bahwa tindakan dilakukan
g) Mengevaluasi seluruh proses pemecahan masalah (hal.443)

Data Subjektif :
- Ayah mengatakan “ Jangan berteman dengan mereka, karena akan membawa pengaruh
buruk padamu” kepada tom
- Tom mengatakan “ayah tidak peduli padaku, dan tidak pernah memuji prestasiku”
Data Objektif :
- Tn. L tampak membujuk Tom untuk tidak bergaul dengan teman-temannya
- Tom tampak kesal dan marah saat ayahnya mengatakan hal buruk tentang teman-
temannya
- Ayah dan ibu tampak mencoba mengajak Tom untuk berdiskusi tetapi Tom hanya
diam dan hanya menjawa dengan “Oh”, “Ah”, dan “Hm”

 Mendapatkan informasi dan pengetahuan


Keluarga yang berbasis kognitif berespon terhadap stress dengan mencari
pengetahuan informasi berkenaan dengan stressor dan kemungkinan stressor. Hal ini
khususny terbukti dalam kasus masalah kesehatan berat atau yang mengancaam hidup.
Dengan mendapatkan informasi yang bermamfaat, dapat meningkatkan perasaan
memiliki beberapa pengendalan terhadap situasi dan mengurangi rasa takut keluarga
terhadap sesuatu yang tidak diketahui dan juga mengurangi rasa takut keluarga terhadap
sesuatu yang tidak diketahui serta membantu keluarega menilai stressor ( maknanya)
lebih akurat dan mengambil tindakan yang diperlukan (hal.443)

Data Objektif :

- Ayah tampak marah pada jerry dan memukul jerry dengan rotan
- Ayah tampak tidak mendengarkan penjelasan Jerry

 Terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga


Anggota keluarga yang menunjukkan keterbukaan, kejujuran, pesan yang jelas dan
perasaan serta afeksi yang lebih besar dibutuhkan pada masa ini (oliver,1998;
walsh,1998) Satir,(1998) mengamati bahwa komunikasi keluarga yang fungsional
adalah langsung, terbuka,jujur dan jelas. Keterbukaan adalah komunikatif dalam
berbagai ide dan perasaan. Pemecahan masalah kolaboratif, yang dibahas sebagai
strategi koping kognitif, juga merupakan strategi koping kognitif, juga merupakan
strategi komunikasi, yang memfasilitasi koping dan adaptasi keluarga (hal.444)
Data Subjektif :
- Tom mengatakan keluarganya tidak akan membantunya
Data Objektif :
- Tom tampak tidak percaya pada ayah dan ibunya

Menggunakan humor dan tawa


Humor tidak hanya dapat menyokong semangat, humor juga dapat menyokong
sistem imun seseorang dalam mendorong penyembuhan. Demikian juga bagi keluarga,
rasa humor adalah sebuah aspek yang penting. Humor dapat dapat memperbaiki sikap
keluarga terhadap masalah dan perawatan kesehatan serta mengurangi kecemasan dan
ketegangan mereka (hal.445)
Data Subjektif : Tn L mengatakan kata-kata gaul seperti “so lame”
Data Objektif : Tn. L tampak mengikuti bahasa gaul Tom dengan candaan

2.3 Sejauh mana keluarga menggunakan stretegi koping eksternal berikut?

 Memelihara jalinan aktif dengan komunitas


 Menggunakan dukungan spiritual
 Menggunakan sistem dukungan sosial
 Untuk memperoleh informasi jaringan dukungan sosial lebih lanjut, baik genogram dan
ecomap dianjurkan.

Sumber : Friedmen

 Memelihara jalinan aktif dengan komunitas (hal. 444-445)

Coping ini merupakan suatu coping keluarga yang berkesinambungan, jangka panjang
dan bersifat umum, bukan sebuah coping yang dapat meningkatkan stresor spesifik
tertentu. Dalam hal ini anggota keluarga adalah pemimpin keluarga dalam suatu kelompok,
organisasi dan kelompok komunitas.
Pada film : Saat jerry menanyakan tentang dari mana asal bayi
Jerry bertanya kepada anggota keluarga yaitu nenek, pembantu rumah tannga dan mama
nya.Pada saat Jerry bertanya kepada neneknya:
Data Subjektif:

- Jerry menanyakan : Nek, dari mana asal bayi ?


Nenek : bayi ?, diambil dari sup kari lasa
Jerry : sup kari lasa?
Nenek : Kau akan tau ketika dewasa
 Menggunakan Dukungan Spritual (hal. 448)

Beberapa studi mengatakan keluarga berusaha mencari dukungan spiritual anggota


keluarga untuk mengatasi masalah. Kepercayaan kepada Tuhan dan berdoa merupakan cara
paling penting bagi keluarga dalam mengatasi stres.
Pada film tak tampak penggunaan dukungan spiritual

 Menggunakan sistem dukungan sosial (hal. 446)

Mencari pendukung sosial dalam jaringan kerja sosial keluarga merupakan strategi
coping keluarga eksternal yang utama. Pendukung sosial ini dapat diperoleh dari sistem
kekerabatan keluarga, kelompok profesional, para tokoh masyarakat dan lain-lain yang
didasarkan pada kepentingan bersama.
Pada film : Saat jerry menanyakan tentang dari mana asal bayi
Jerry bertanya kepada Gurunya.
Data Subjektif :

- Jerry : Bu Leow, aku boleh tanya ?


Bu Leow : Tentu
Jerry : Bagaiamana kau hamil ?
Bu Leow : Itu karena “ Cacing “ ayah bertemu dengan “ Telur” ibu dan jadilah bayi.
Lalu bayi tumbuh di perut ibu.
Jerry : Maksudmu “Cacing” ayah mu ?
Bu Leow : Bukan
Jerry : Siapa yang memasukkan cacing ? kok cacing bisa masuk kedalam
Bu Leow : kau akan belajar ini suatu saat nanti

2.4 Trategi koping disfungsional apa yang pernah digunakan keluarga atau apakah keluarga
saat ini menggunakannya? Adakah ada tanda-tanda disfungsional seperti yang tercantum di
bawah ini?Jika demikian catat dan sejauh mana tanda tersebut digunakan?
 Mengambinghitamkan
 Penggunaan ancaman
 Mitos keluarga
 Orang ketiga
 Pseudomutualitas
 Otoriterianisme
 Perpecahan keluarga
 Penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan
 Kekerasan dalam keluarga (pasangan, anak, sibling, lansia, atau homoseksual
 Pengabaian anak

SUMBER : Friedmen, hal. 450-455

Strategi koping disfungsional Penyangkalan masalah keluarga dengan tanda tanda:


1. Mengambinghitamkan : memengaruhi pembersihan total pada sakit emosional yang
menimpa keluarga. Pola ini hampir biasa terjadi di keluarga yang bermasalah dan
dapat dikenali saat keluarga telah mencapai kesatuan dan kohesivitas sementara
pada waktu yang sama memberi sebutan negative yang menstigma satu anggotanya.
Data Subjektif:
- Ayah mengatakan “ inilah jadinya kalau kau kurang memperhatikan mereka”
kepada ibu, ayah mengatakan “kau memang memalukan” kepada tom
Data Objektif:-
2. Penggunaan ancaman : teknik ini diberlakukan oleh keluarga yang sangat terikat
untuk menghasilkan dan mempertahankan keterkaitan dan memtahkan upaya
anggota menyendiri serta mencapai perpisahan.
Data Subjektif:
- Ibu mengatakan “aku minta cerai”
Data Objektif :
- Ayah dan ibu tampak bertengkar
3. Mitos Keluarga : memalui system keyakinan keluarga, mitos dapat diciptakan
mengenai keluarga yang menguburkan kenyataan dan menyangkal beberapa perkara
serta masalah nyata dalam kelompok
Data Subjektif:
- Jerry mengatakan “ katanya kalau orang dewasa sedang perang dingin, yang minta
maaf duluan, dia yang kalah perang”
Data Objektif:
- Tampak jerry mengirim pesan dari hp ayah dan ibunya
4. Triagling: membawa seorang anggota ketiga mengurangi emosionalitas antara dua
orang awalnya dengan memindahkan ketegangan ke anggota diadik yang baru dan
membuat satu dari pasangan semula menjadi “pihak luar”
Data Subjektif:
- Ayah mengatakan “jangan tanya aku,tanya mamamu”, ibu berkata “jangan tanya
aku, tanya ayahmu”
Data Objektif:
- Tampak jerry disuruh menyampaikan pesan antara ayah dan ibu
5. Pseudomutualitas :ketidakmampuan untuk meningkatkan dan memelihara hubungan
yang akrab, dekat, dan afektif, dibungkus dengan suatu solidatiras serta kohesivitas
palsu pada anggota keluarga.
Data Subjektif:
- Ayah mengatakan “aku sudah mengajakmu makan malam, dan membelikan ponsel
yang bagus, apa memang seperti ini sikapmu?”

Data Objektif:
- Tampak ayah makan malam bersama tom di restoran
6. Otoritarianisme :kecendrungan seseorang untuk berhenti mandiri karena
ketidakberdayaan dan ketergantungan,kepatuhan anggota keluarga terhadap figure
yang dominan,berkuasa.
Data Subjektif :
- Ibu mengatakan “ini demi kebaikanmu,supaya kau jauh dari masalah”
Data Objektif :
- Ibu memarahi tom
7. Penyalahgunaan alcohol: menunjukkan peran yang dimainkan alcohol dalam
mengurangi ketegangan dalam keluarga dan memelihara homeostasis.
Tidak ditemukan
8. Kekerasan dalam keluarga : setiap tindakan atau kelalaian oleh seseorang yang
hidup bersama yang mengakibatkan cidera berat kepada anggota keluarga yang lain
Tidak ditemukan

3. Adaptasi Keluarga
3.1 Bagaimana pengelolaan atau fungsi keluarga?
Apakah stresor/masalah keluarga dikelola secara adekuat oleh keluarga?
Apa dampak dari stresor pada fungsi keluarga?
3.2 Apakah keluarga berada dalam krisis? (Salah satu tugas primer perawat keluarga adalah
mendeteksi kapan keluarga berada dalam krisis)
Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari ketidakmampuan kronik menyelesaikan
masalah (mis., apakah keluarga terpajan krisis)?

3.1 a. Menurut Friedman (2010) Fungi keluarga terbagi 5.


a. fungsi afektif
yang dikaji adalah gambaran perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga serta
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
Didalam keluarga Tn. L
Data Subjektif :
- Jerry mengatakan ia adalah anak yang tidak berguna didalam keluarga nya
- Tom mengatakan kehadirannya tidak berarti di dalam keluarga
- Jerry mengatakan kehadirannya tk berguna dalam keluarga
- Jerry mengatakan ia hidup seperti anak yatim yang tidak memiliki orang tua

Data Objektif:

- Tampak orang tua yang selalu mengomeli anaknya


- Tampak orang tua tidak memberikan kebebasan berpendapat kepada anaknya
- Tampak orang tua selalu menyalahkan anaknya.

B. Fungsi Sosial
yang dikaji mengenai interaksi atau hubungan dalam keluarga.

Didalam keluarga Tn.L


Data Subjektif :
- Ibu mengatakan ia ingin di mengerti anak-anaknya
- Jerry mengatakan ia ingin dimengerti oleh orang tuanya
- Jerry mengatakan orang tuanya tidak mengizinkan mereka membantah perkataan
mereka
- Ayah mengatakan masalah yang terjadi pada anaknya adalah kesalahan ibu

Data Objektif :

- Tampak ibu mendominasi percakapan


- Tampak orang tua tidak memberi kesempatan kepada anaknya untuk
mengungkapkan perasaannya
- Tampak anak memiliki dendam dan kesal kepada orang tuanya
- Tampak ayah yang selalu menyalahkan ibu jika terjadi masalah

c. Fungsi Perawatan Kesehatan


Yang dikaji sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian, pelindungan serta
merawat anggota keluarga yang sakit
Data Subjektif:
- Ibu selalu menyiapkan makanan untuk keluarganya
- Ibu mengatakan selalu menyediakan kebutuhan keluarga
- Ayah mengatakan selalu mencukupi kebutuhan rumah tangga dengan bekerja keras

Data Objektif :

- Tampak makanan selalu tersedia saat waktu makan


- Tampak pakaian dan makanan keluarga terpenuhi
- Tampak tempat tinggal yang layak untuk keluarga

d. Fungsi Reproduksi
Yang dikaji adalah jumlah anak, rencana mengenai jumlah anggota keluarga
Data Subjektif :

- Ibu menagatakan jumlah anaknya ada 2 orang yaitu tom dan jerry
- Ibu mengatakan tidak ingin menambah anak kembali

Data Objektif :

- Tampak jumlah anak 2 orang yaitu tom dan jerry


- Tampak keluarga mereka yang kurang harmonis

e. Fungsi Ekonomi
Data Subjektif:

- Ayah mengatakan ia adalah pegawai kantoran


- Ibu mengatakan ia bekerja di kantor majalah
- Ayah mengatakan tidak ada masalah dengan ekonominya

Data Objektif:

- Orang tua tampak memiliki pekerjaan


- Tampak keluarga tidak memiliki masalah keuangan.

3.1.b. Apakahstresor/masalahkeluargadikelolasecaraadekuatolehkeluarga?

Pada keluarga Tn L stresor kelurga tidak dikelola secara adekuat dengan bukti :

Data Subjektif :
- Ayah mengatakan semua yang terjadi adalah salah ibu
- Ibu mengatakan semua masalah yang terjadi adalah salah ayah
- Anak mengatakan masalah yang terjadi adalah salah orangtuanya

Data Objektif:

- Tampak keluarga Tn. Lsaling menyalahkan


- Tampak keluarga Tn. L yang tidak bisa menyelesaikan masalahnya
- Tampak keluarga Tn. L yang kurang berdiskusi dalam menyelesaikan masalah
- Tampak keluarga Tn. L yang tidak menemukan titik temu dalam sebuah masalah
3.1.c Apa dampak dari stressor pada fungsi keluarga?
Pada keluarga Tn. L dampak stresor yang tidak tertangani adalah
Data Subjektif:

- Ibu mengatakan ingin bercerai


- Tom mengatakan ingin kabur dari rumah
- Ibu mengatakan ingin mendiami keluarga

Data Objektif :

- Ibu tampak memarahi anaknya


- Ayah tampak kesal dengan keluarganya
- Ibu tampak mengucapkan kata cerai
- Tom tampak kabur dari rumah

3.2.a. Apakahkeluargaberadadalam krisis? (Salah satu tugas primer perawat keluarga


adalah mendeteksi kapan keluarga berada dalam krisis)
Tidak, karna keluarga Tn, L memiliki kesibukan masing-masing
Data Subjektif:

- Ibu mengatakan tidak tau apa yang dilakukan anaknya di luar


- Ayah mengatakan urursan anak adalah urusan istrinya
- Anak mengatakan orang tuanya tidak akan mengerti dengan mereka
- Nenek mengatakan ayah tidak mau mendengarkan orang lain

Data Objektif :

- Tampak kurang komunikasi pada keluarga


- Tampak masing-masing anggota keluarga yang tidak peduli
- Tampak orang tua yang hanya memikirkan penghasilan

3.2.b. Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari ketidakmampuan kronik
menyelesaikan masalah (mis., apakah keluarga terpajan krisis)?
Iya, dengan bukti :
Data Subjektif:

- Tom mengatakan bertengkar dengan gurunya


- Tom mengatakan ia di cambuk dan dihukum pihak sekolah
- Ibu mengatakan ia barhenti bekerja
- Tom mengatakan ia di permalukan oleh pihak sekolah
- Tom mengatakan ia merampok bersama teman-temannya
- Jerry mengatakan ia mencuri uang disekolah
- Ibu mengatakan ia gagal menjadi orang tua

Data Objektif

- Tampak tom dan jery mencuri uang dan barang orang lain
- Tampak tom di keroyok warga
- Tampak tom kena hukuman cambuk
- Tampak orangtua menyesali pelakuannya kepada anaknya

4. Melacak Stresor, Koping, Adaptasi Sepanjang Waktu


4.1 Ketika perawat keluarga bekerja dengan keluarga sepanjang waktu, akan sangat
bermanfaat untuk melacak atau memantau bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor,
persepsi, koping, dan adaptasi.
Apakah keluarga mulai pulih, menghasilkan proses koping yang berguna, atau apakah tetap pada
tingkat adaptasi yang sama, atau menunjukkan tanda-tanda penurunan adaptasi?

Pada keluarga Tn. L menunjukkan tanda-tanda perubahan adpatasi


Adaptasi adalah proses mengelola tuntutan stressor melalui pemanfaatan sumber,
koping, dan strategi pemecahan masalah. Hasil akhirnya adalah perubahan keadaan fungsi
yang dapat positif atau negatif, yang menyebabkan peningkatan atau penurunan keadaan
sejahtera keluarga. Adaptasi keluarga didefinisikan secara fungsional sebagai suatu proses
saat keluarga terlibat dalam respons langsung terhadap tuntutan stressor yang ekstensif, dan
menyadari bahwa, dan menyadari bahwa perubahan sistemik dibutuhkan dalam unit
keluarga, untuk memperbaiki stabilitas fungsional dan memperbaiki kepuasan dan
kesejahteraan keluarga (Hal.430).
Data Objektitf :

- Ayah tampak membela Tom di saat Tom di keroyok oleh orang dikarenakan
mencuri barang si nenek
- Ayah tampak membantu Tom di saat Tom terlibat dengan polisi gadungan
- Tom tampak menuruti kata-kata ayah dan patuh dengan ayah

Data Subjektif :

- Ayah mengatakan kalau ayah sayang dengan tom dan jerry dan sudah merasa
bersalah karena sering mengabaikan mereka karena pekerjaan
- Ibu mengatakan akan berhenti bekerja dan akan merawat Tom dan Jerry

Anda mungkin juga menyukai