Anda di halaman 1dari 3

TUGAS LEARNING JOURNAL BIOKIMIA BLOK BIOMEDIK 1 TA 2020/2021

NAMA : AULIA MAULIDA TAUFIQI

NIM : K1A1 20 088

TOPIK : STRUKTUR DAN FUNGSI PROTEIN

Protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme dan juga merupakan
bagian dari semua sel hidup yang merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Protein di dalam
tubuh berfungsi sebagai sumber utama energy selain karbohidrat dan lemak, sebagai zat
pembangun, sebagai zat-zat pengatur. Protein mengatur proses-proses metabolisme dalam bentuk
enzim dan hormone dan sebagai mekanisme pertahanan tubuh melawan berbagai mikroba dan
zat toksik lain yang datang dari luar, serta memelihara sel dan jaringan tubuh.
Dalam bentuk koromosom, protein juga berperan dalam menyimpan dan meneruskan
sifat-sifat keturunan dalam bentuk genes. Di dalam genes ini tersimpan codin untuk sintesa
protein enzim tertentu, sehingga proses metabolism diturunkan dari orang tua kepada anaknya
dan terus kepada generas-generasi selanjutnya.
1. Sumber Protein
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam jumlah
maupun mutu serperti telur, susu, daging, unggas, ikan dan kerang. Sumber protein nabati
adalah kacang kedelai dan hasilnya seperti temped an tahu, serta kacang-kacangan lain.

Struktur protein merupakan sebuah struktur biomolekuler dari suatu molekul protein.
Setiap protein, khususnya polipeptida merupakan suatu polimer yang merupakan urutan yang
terbentuk dari berbagai asam L-a-amino (urutan ini juga disebut sebagai residu). Suatu rantai
yang panjangnya kurang dari 40 residu disebut sebagai sebagai polipeptida, bukan sebagai
protein.
Protein memegang peranan penting dalam hampir semua proses biologi. Protein
merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel itu
merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai
zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Untuk dapat melakukan fungsi biologis,
protein melipat ke dalam satu atau lebih konformasi spasial yang spesifik, didorong oleh
sejumlah interaksi non-kovalen seperti ikatan hidrogen, interaksi ionik, gaya van der Waals, dan
sistem kemasan hidrofobik. Struktur tiga dimensi perotein sangat diperlukan untuk memahami
fungsi protein pada tingkat molekul. Struktur protein bervariasi dalam hal ukuran, dari puluhan
hingga ribuan residu. Protein diklasifikasikan berdasarkan ukuran fisik mereka sebagai
nanopartikel (1-100 nm). Sebuah protein dapat mengalami perubahan struktural reversibel dalam
menjalankan fungsi biologisnya. Struktur alternatif protein yang sama disebut sebagai
konformasi.
Tumbuhan membentuk protein dari CO2, H2O, dan senyawa nitrogen. Hewan yang
makan tumbuhan merubah protein nabati menjadi protein hewani. Di samping digunakan untuk
pembentukan sel-sel tubuh. Protein juga digunakan sebagai sumber energi apabila tubuh kita
kekurangan karbohidrat dan lemak. Komposisi rata-rata unsur kimia yang terdapat dalam protein
ialah sebagai berikut: karbon 50%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, belerang 0,3%,
dan fosfor 0,3%.
2. Fungsi Protein
a. Sebagai enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa
makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana
seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti
replikasi kromosom.
b. Alat pengangkut dan penyimpan
Banyak molekul dengan massa molekul kecil serta beberapa ion dapat
diangkut atau dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin
mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut oksigen
dalam otot.
c. Pengatur pergerakan
Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena
adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.
d. Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen,
suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut.
e. Pertahanan tubuh atau imunisasi
Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein
khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang
masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel-sel asing lain.

3. Asam Amino
Asam amino merupakan unit dasar struktur protein. Suatu asam amino-a terdiri
dari gugus amino, gugus karboksil, atom H dan gugus R tertentu yang semuanya terikat
pada atom karbon a. Susunan protein pada semua spesies mulai dari bakteri sampai
manusia dibentuk dari 20 asam amino yang sama dan tidak pernah berubah selama
evolusi. Keanekaragaman fungsi yang diperantarai oleh protein imungkinkan oleh
keragaman susunan yang dibuat dari 20 jenis asam amino ini sebagai unsur pembangun.

Asam amino menurut fungsi biologisnya


a. Asam amino Esensial: Asam amino yang diperoleh hanya dari makanan sehari- hari
karena tidak dapat disintesa di dalam tubuh
b. Asam amino Non Esensial: Selain dari makanan dapat juga disintesa didalam tubuh
melalui proses transaminasi.

Asam amino adalah blok bangunan protein. Selain itu, ada dua jenis asam amino
tergantung pada produk antara yang mereka hasilkan selama katabolisme mereka.
Mereka adalah asam amino glukogenik dan ketogenik. Perbedaan utama antara asam
amino glukogenik dan ketogenik adalah bahwa asam amino glukogenik menghasilkan
piruvat atau prekursor glukosa lainnya selama katabolisme mereka sementara asam
amino ketogenik menghasilkan asetil KoA dan asetoasetil KoA selama katabolisme
mereka.
4. Struktur Protein Primer, Sekunder Dan Tersier

Pada pembahasan arsitektur protein digunakan pembagian empat tingkatan


struktur. Struktur primer adalah urutan asam amino. Struktur sekunder berhubungan
dengan pengaturan kedudukan ruang residu asam amino yang berdekatan dalam urutan
linier. Pengaturan sterik ini memberi struktur periodik. Heliks-a dan untai-b
menunjukkan struktur sekunder. Struktur tersier menggambarkan pengaturan ruang
residu asam amino yang berjauhan dalam urutan linier dan pola ikatan-ikatan sulfida.
a. Struktur Primer
Susunan linier asam amino dalam protein merupakan struktur primer. Susunan
tersebut merupakan suatu rangkaian unik dari asam amino yang menentukan sifat
dasar dari berbagai protein dan secara umum menentukan bentuk struktur sekunder
dan tersier.
b.  Struktur Sekunder
Kekuatan menarik di antara asam amino dalam rangkaian protein
menyebabkan struktur utama membelit, melingkar, dan melipat diri sendiri. Bentuk-
bentuk yang dihasilkan dapat spriral, heliks, dan lembaran. Bentuk ini dinamakan
struktur sekunder. Dalam kenyataannya struktur protein biasanya merupakan
polipeptida yang terlipat-lipat dalam bentuk tiga dimensi dengan cabang-cabang
rantai polipeptidanya tersusun saling berdekatan.
c. Struktur Tersier
Kebanyakan protein mempunyai beberapa macam struktur sekunder yang
berbeda. Jika digabungkan, secara keseluruhan membentuk struktur tersier protein.
Bagian bentuk-bentuk sekunder ini dihubungkan dengan ikatan hidrogen, ikatan
garam, interaksi hidrofobik, dan ikatan disulfida. Ikatan disulfida merupakan ikatan
yang terkuat dalam mempertahankan struktur tersier protein. Ikatan hidrofobik terjadi
antara ikatan-ikatan nonpolar dari molekul-molekul, sedang ikatan-ikatan garam tidak
begitu penting peranannya terhadap struktur tersier molekul. Ikatan garam
mempunyai kecenderungan bereaksi dengan ion-ion di sekitar molekul.
d. Struktur Kuartener
Struktur primer, sekunder, dan tersier umumnya hanya melibatkan satu rantai
polipeptida. Akan tetapi bila struktur ini melibatkan beberapa polipeptida dalam
membentuk suatu protein, maka disebut struktur kuartener. Pada umumnya ikatan-
ikatan yang terjadi sampai terbentuknya protein sama dengan ikatan-ikatan yang
terjadi pada struktur tersier.

Anda mungkin juga menyukai