Anda di halaman 1dari 6

Sebuah bangunan dapat di terima sebagai arsitektur apabila fungsi dan

konstruksi dipadukan oleh estetika. Ketika faktor dasar tersebut di uraikan


akan terdapat beberapa pernyataan tentang bentuk arsitektonik

1. Ada ruang dan objek arsitektur yang abstrak, dimbolik, dan budaya yang
dapat di buat tanpa rancangan fungsi dan konstruksi, semata2 hanya
untuk estetika.
2. Dalam suatu bangunan, estetika sangatlah penting.
3. Dalam dimensi puitik yang sering di nyatakan oleh Le Corbusier, tidak
ada aturan atau hukum absolut untuk menjabarkan kreasi bentuk
arsitektural
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTURAL
1. Pertimbangan umum mengenai fungsi berdasarkan kebutuhan program
program desain. Seperti pemilihan jenis konstruksi dan bahan2
2. Pemilihan pola geometris yang di ikuti oleh tataletak arsitektural.
3. Aritmatika bentuk. Bentuk geometris yang di gambarn merupakan
bagian yang akan di gabungkan sehingga perlu di buat dua dimensinya
sebelum di proyeksikan.
Perancangan kota-> setelah memiliki kejelasan fungsional selanjutnya
memutuskan formasi kota yang paling sesuai dengan bentuk kota tersebut
bagaimana ruang akan di bentuk, koordinasi arsitektural, dan susunan sistem.
Hubungan ruang dalam dan ruang kota adalah sistem arsitektonis yang mengisi
bentuk fisik, pola titik, garis dan bidang:
a) Dinding, lantai, dan langit langit adalah bidang
b) Lampu, peralatan instalasi, lubang, danlain membuat pola titik
c) Jendela dan semen adalah struktur garis

4. elemen komposisi ruang adalah Ruang, bidang padat&datar, garis& titik


dapat dimanipulasi secara artistik dengan cara:
a) di lengkungkan
b) dibagi
c) disegmen
d) ditambahkan pada
e) disuperposisikan
f) didistorsikan secara perspektif
g) dideformasi
5. komposisi ruang dapat berupa bentuk geometris yang tidak beraturan
(hibrida)
6. pemproporsian
7. skala
BENTUK ARSITEKTONIS
Bentuk-bentuk elemen dasarnya adalah beraturan (geometris), tidak
beraturan, dan campuran.
Titik, garis dan bidang: manipulasi cahayya dan warna
Benda padat bentuk-bentuk dasar: silinder, bola, kerucut, kubus, piramid, atau
karang acak yang melabangkan bentuk tidkak beraturan dan akhirnya benda
tersebut terbuat dari berbagai figurasi

1. Kerut, bentuk, lipat


Komponen transformasi pertama dalam elemen tersebut adalah pengkusutan
pelengkungan, sehingga garis secara geometris dapat di ubah secara berurutan
maupun tidak. Pola pola tulisan tangan merupakan perbedaan permutasi
metode tsb.

Stadion olimpiade renang di munich yang dirancang oleh guenter behnich dan
frei otto merupakan contoh bangunan yang memiliki teknik di lipat dan
koridor2nya menghasilkan ruangan dengan dinding terpelintir.

Melipat seperti melipat kertas atau kerutan celana


Melengkung seperti menekuk kayu yang lentur
Tertekuk seperti sebuah cabang yang terpelintirws
2. Patah, potong
Pembagian, pematahan, pemisahan, dan pemotongan. Dalam skala mikro
suatu titik, garis, dan bidang dapat di bagi lagi menjadi kepingn
tajam/bergerigi.
Dinding dan langit2 dapat dibagi untuk memisahkan suatu ruang.
3. Segmen
Penekanan Fagmen dan sisi patahan senada dengan bentuk aslinya. Bagian
patahan tersebut adalah garis, bidang, benda padat. Segmen dapat
menunjukan bagian-bagian lebih dari itu.

4. Penjumlahan-friksi-akumulasi-tumpukan
Setiap pola itu dibangun dari titik, garis, dan bidang. Komposisi ruang dalam
memiliki hubungan satu sama lain dalam meningkatkan penjumlahan bentuk
dan menambahkan suatu latar belakang dengan estetika.

5. Penetrasi-superimposisi-intertasi-jaring
Contoh dari alam yaitu daun di pohon dapat dianggap sebagai suatu
superimposisi dot matrix yang beraneka ragam.
Detail-detail sulaman mantel, jeruji roda sepede, kaki kelabang, merupakan
contoh jalinan dan superimposisi garis.
Penggunaan warna-warna yang berbeda akan menghasilkan efek warna yang
akan mejadindaya tarik dan penggunaan bahan-bahan yang tepat akan
menghasilkan produk yang bagus sehingga disukai banyak orang.
Contoh penestrasi ; batang yang di tembuskan ke tiang.
Penetrasi; bangunan yang tumbuh keuar atau ke dalam suatu bangunan lain

6. Penekanan latar depan dan belakang dalam representasi perspetif


Perspektif di gambar dari suatu titik dan garis yang akan menunjukan kesan
penekanan latarbelakang atau latar depannya dengan mengarsirnya (gelap
terang) dgn kontras atau dengan menggunakan suatu titik hilang. Penggunaan
arsir dan titik hilang akan membuat kesan ‘dalam’ atau ‘jauh’ pada suatu
rancangan komposisi kota dan lansekap. Dalam suatu kota, jalan, ruang ruang
yang ada akan membentuk kesan kedalaman dan Pada suatu ruangan bila di
dekor juga akan memberikan kesan kedalaman.
Dalam karya beyleni. St. Petrus di roma, ia menggunakan trik visual yang
membuat pengamat akan mengira dinding tersebut pararel dengan cara
membuat jalan yang lebih lebar ketika mendekati kubah.
7. Keterasingan elemen-elemen
Manipulasi menggunakan skala atau inversi dari bentuk dan ukuran aslinya.
8. Transformasi dan elemen yang di beri penekanan yang tidak sama
Apresiasi media yang berhubungan dengan perancangan scr sinkronis dan
kejelasan interkoneksinya dengan cara memilah milah dan menguraikan proses
perancangan dan daya cipta interelasi komposisional dapat terlihat
9. Superimposisi dan saling mempengaruhi antara titik-garis-bidang-isi-
ruang dalam-ruang luar.
Pola pertumbuhan alam memiliki banyak persamaan dengan komposisi artistik
maka dari itu alam merupakan sumber inspirasi.
Karakteristik kualitas bentuk alami:
 Keindahan efek ruang: dimensi bumi yang di tinggali manusia terasa di
bawah, dimensi surgawi di atas
 Seluruh spektrum nuansa cahaya dan biasnya yang indah
 Gerakan elemen individu
 Keasaan statis
 Keadaan transmutasi dan regenerasi
 Populasi dan keseimangan struktur
 Dimensi intelektual dan spiritual
Walaupun jaman akan terus berkembang namun elemen dasar tetap
merupakan titik awal untuk membuat suatu bangunan dengan ekspresi artistik.
Kemajuan teknologi akan selalu mendobrak dan mengubah suatu hal yang
biasa di lakukan manusia di jaman dahulu seperti, gerak menggunakan mesin,
mutasi elemen menggunakan reaksi kimia, pertukaran menggunakan obyek2
yang bergerak, mengambil gambar melalui kamera, video dsb.
Sehingga sebenarnya bahan terbaik untuk belajar adalah lingkungan sekitar
kita dengan segalanya yang bergerak dan tidak bergerak. Arsitektur
merupakan ringkasan dari semua proses penciptaan dan jika proses tersebut
gagal maka bangunan tersebut akan menjadi bangunan tanpa makna.

Meninjau ulang proses perancangan arsitektur

(gambar 6x3) vertikal dari kiiri ke kanan mewakili suatu tipe konstruksi dinding
padat, rangka, dan campuran.horizontal atas ke bawah mewakili Tiga bentuk
dasar geometris, bujursangkar, segitiga, lingkaran. Gambar dengan titik2
merupakan perkiraan kasar dan konsepnya.
Tipe-tipe bangunan primer:
 Konstruksi dinding padat/ masif:
Segala ruangan, memilik dinding, dan bukaan pada dinding hanya
jendela dan pintu, maka permukaan dinding merupakan elemen
dominan.

 Konstruksi rangka:
Dalam suatu bangunan di perlukan adanya kaca sebagai penerangan alami.
Penggunaan kaca dan baja yang banyak akan memperkaya bangunan dengan
suatu abstraksi.

 Konstruksi komposit atau campuran:


Konstruksi komposit ini memiliki sifat ruang yang paling banyak dan menarik
ruang dalam dapat mengalirkan suatu kualitas seremonial khusus dengan
ruang-ruang mayor dan minor. Tipe bangunan ini sesuai dengan fugsi umum
dan ruang untuk ibadah.

Hal-hal tentang pembagian ruang, penataan ruang, dan penempatan struktur


ruangan adalah untuk memenuhi kebutuhan fungsional, struktural dan estetika
ruang
(15)
KOMPOSISI ARSITEKTUR
1. Operasi: pengusutan dan pelipatan
Bangunan dapat di bangun dengan bervariasi bentuk geometri tidak harus
selalu berbentuk kotak, segitiga, atau lingkaran untuk menciptakan kesan yang
menarik dan tidak membosankan. Pengkusutan dalam suatu denah juga
berfungsi untuk menciptakan suatu ruang baru.
2. Operasi: pembagian dan pemecahan
Pembagian dan pemecahan akan selalu di temukan di jaan, rumah, dan lain-
lain untuk memenuhi kebutuhan maupun keinginan. Seperti di jalan tidak
mungkin lurus yang benar2 lurus, pasti terdapat belokan atau serong untuk
mencapai tujuan. Dan juga dalam suatu bangunan, pasti ada ruangan2 yang
sengaja di buat terbagi2 dindingnya untuk kebutuhanpemiliknya ataupun
kepentingan estetika
3. Segmentasi, fragmentasi

4. Penjumlahan, pengikatan bersama, akumulasi, penyusunan,


penumpukan.
Bangunan yang dibuat dengan identik dan harmonis, bisa juga berupa tirai,
dinting atap dan sebagainya. Bangunan berbentuk bermacam macam, ada
yang simetri ada yang tidak simetri. Tentu merancang bangunan tidak simetris
lebih susah karena harus memikirkan ukurannya. Namun bentuk asimetris jika
di buat dengan baik akan menciptakan bangunan yang menarik.
5. Penetrasi, superimposisi, jalinan
Interpenetrasi dua bangunan akan menimbulkan permasalahAN pada luar dan
dalam bangunan. Dinding dinding dan deretan jendela transparan merupakan
interpenetrasi dan superimposisi yang paling jelas dan menarik. Definisi dalam
bagian-bagian bangunan, skala adalah hal yg penting untuk membedakan
bagian primer dan sekunder.

Anda mungkin juga menyukai