Anda di halaman 1dari 2

NAMA : CHALISA PUTRI MIRASETYA

KELAS ; K.11
PRODI : S1 KEPERAWATAN
NIM : 19100037

Jelaskan contoh komunikasi sosial, komunikasi antar budaya, dan komunikasi dalam
keyakinan yang dilakukan oleh seorang perawat!

1. KOMUNIKASI SOSIAL
Perawat yang mempelajari Komunikasi Sosial secara tidak langsung akan mampu untuk
mengendalikan dirinya dan mampu untuk berkomunikasi sesuai dengan norma sosial yang
berlaku. Penggunaan komunikasi ini dalam keperawatan juga akan membuat perawat menjadi
lebih mampu untuk saling menghargai antar perawat, menghargai pasien dan keluarga pasien
hingga membuat perawat mampu untuk melihat pasien secara merata dan tidak membedakan
status sosialnya.
2. KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
kajian komunikasi yang berfokus pada praktik komunikasi interpersonal yang terjadi di antara
individu-individu yang memiliki perbedaan latar belakang kultural. Unit analisis yang ada dalam
kajian ini adalah relasi dan praktik komunikasi interpersonal di antara mereka. Bentuk-bentuk
komunikasi antarbudaya antara lain komunikasi antara suku bangsa yang berbeda, kelompok
agama yang berbeda, negara-negara yang berbeda, subkultur yang berbeda, serta jenis kelamin
yang berbeda.
Contoh komunikasi antarbudaya:
- Komunikasi antara orang Jawa dan orang Batak;
- Komunikasi antara pemeluk agama Islam dan pemeluk agama Kristen;
- Komunikasi antara warga negara Indonesia dan Jerman;
- Komunikasi antara guru dengan polisi, ATC dan pilot, atau fotografer dengan modelnya;
dan
- Komunikasi antara wanita dan pria.

3.KOMUNIKASI DALAM KEYAKINAN YANG DILAKUKAN OLEH PERAWAT


Penggunaan komunikasi agama dalam dunia keperawatan, juga sangatlah penting fungsi dan
perannya. Hal ini terjadi karena perawat tentunya memiliki agama yang berbeda – beda, oleh
sebab itu komunikasi agama seperti Komunikasi Islam, komunikasi kristen, komunikasi budha,
komunikasi khatolik, komunikasi hindu dan komunikasi agama lainnya sangatlah penting untuk
dilakukan kepada seluruh perawat. Tujuannya adalah untuk membuat perawat tidak memilih-
milih pasien karena latar belakang agamanya, dan membuat perawat menganggap pasien yang
berbeda agama juga harus ditolong. Biasanya, komunikasi ini dilakukan ketika mahasiswa
keperawatan diberikan penyuluhan oleh pemuka agama pada saat akan menjalani masa Capping
day.

Anda mungkin juga menyukai