Resensi Kisah Pancasila Fitria Azizah
Resensi Kisah Pancasila Fitria Azizah
NIM : 1910516320009
IDENTITAS BUKU
Cetakan : 2017
Sang burung yang bernama Garuda Pancasila itu adalah perlambang dari
bangsa kita seluruhnya. Kita berbeda-beda tapi tetap satu juga. Itulah semboyan
negara kita, yang direntangkan sang garuda dalam sehelai kain putih: “Bhinneka
Tunggal Ika”. Kita adalah bangsa merdeka. Jiwa kita adalah jiwa garuda yang
berani terbang melanglang buana. Keberanian itu berlandas ada apa yang ada di
dada. Pada dada garuda itu, kita temukan perisai berlambangkan bintang, rantai,
pohon beringin, kepala banteng serta setangkai padi dan kapas. Lewat buku
pelajaran, kita tahu bahwa lambang-lambang pada perisai sang garuda itu adalah
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
maka Pancasila adalah landasan kita hidup bersama sebagai bangsa. Atas dasar
Pancasila lah negara Republik Indonesia didirikan. Atas dasar Pancasila juga lah
kita bersikap sebagai warga negara. Dengan bertamengkan lima lambang ini, sang
garuda dengan penuh percaya diri menatap masa depan, merentangkan sayapnya
adalah kisah bangsa merdeka. Inilah kisah yang belum selesai hingga kini. Kisah
Kelebihan dari buku Kisah Pancasila ini adalah penjelasan rinci dari kisah
awal terbentuk nya pancasila hingga nilai-nilai yang dapat kita ambil dari semua
sila pancasila tercantum dengan jelas dalam buku ini. Kita dapat mengetahui
Pancasila secara lengkap dan memahami sejarah nya. Karena sangat penting untuk
kita mengetahui sejarah Pancasila agar rasa nasionalisme di dalam diri kita
menjadi semakin kuat Buku ini sangat cocok dibaca oleh semua warga negara
Indonesia, dari kalangan usia manapun. Penyajian beberapa gambar dalam buku
Kekurangan pada buku Kisah Pancasila ini adalah cerita yang disajikan
dalam setiap bab terlalu rinci yang dapat mengakibatkan pembaca cepat bosan.
Banyak kalimat yang tidak menjelaskan kepada inti cerita sehingga saat membaca
merasa telah membaca makna yang sama beberapa kali. Pada penulisan di buku
Kisah Pancasila sering ditemukan kesalahan karena buku ini mengenai sejarah