Epilepsi dide$inisikan sebagai suatu sindrom yang ditandai oleh gangguan fungsi
otak yang bersifat sementara dan paroksismal, yang memberi manifestasi
berupa gangguan, atau kehilangan kesadaran, gangguan motorik, sensorik,
psikologik, dan sistem otonom, serta bersifat episodic (%urana, 200&)
2. Klasiikasi
a !ejang 'arsial
) 'arsial sederhana (kesadaran klien baik)
a) otorik
b) *ensorik
c) +tonomi
d) isik
2) 'arsial kompleks (kerusakan kesadaran)
a) 'arsial sederhana diikuti penurunan kesadaran
b) !erusakan kesadaran saat a-itan
.) !ejang parsial generalisasi
sekunder b !ejang /mum
) on kejang
2) %onik"klonik umum
.) %onik
1) !lonik
) ioklonik
3) #tonik
c !ejang %idak terklasi$ikasi
3. Eiolo!i
'enyebab pada kejang epilepsi sebagian besar belum diketahui (4diopatik) *ering terjadi
pada5
a %rauma lahir, #sphy6ia neonatorum
b 7edera !epala, 4nfeksi sistem syaraf
c !eracunan 7+, intoksikasi obatalkohol
d Demam, ganguan metabolik (hipoglikemia, hipokalsemia,
hiponatremia) e %umor +tak
f !elainan pembuluh darah , (%ar-oto, 200&)
Epilepsi dapat dibagi dalam tiga golongan utama antara lain5
Epilepsi 9rand al
Epilepsi grand mal ditandai dengan timbulnya lepas muatan listrik yang
berlebihan dari neuron diseluruh area otak"di korteks, di bagian dalam serebrum,
dan bahkan di batang otak dan talamus !ejang grand mal berlangsung selama .
atau 1 menit
Epilepsi 'etit al
Epilepsi ini biasanya ditandai dengan timbulnya keadaan tidak sadar atau
penurunan kesadaran selama . sampai .0 detik, di mana selama -aktu serangan
ini penderita merasakan beberapa kontraksi otot seperti sentakan (t-itch"
like),biasanya di daerah kepala, terutama pengedipan mata
Epilepsi okal
Epilepsi fokal dapat melibatkan hampir setiap bagian otak, baik regio setempat
pada korteks serebri atau struktur"struktur yang lebih dalam pada serebrum dan
batang otak Epilepsi fokal disebabkan oleh resi organik setempat atau adanya
kelainan fungsional
aktor predisposisi dan presipitasi yang dapat memicu timbulnya epilepsi5 (Dychan,
2008)
) Demam, kurang tidur, keadaan emosional
2) 'ernah menderita sakit berat, khususnya yang disertai dengan
gangguan kesadaran, kejang"kejang
.) 'ernah menderita cedera otakoperasi otak
1) 'emakaian obat"obat tertentu
) #da ri-ayat penyakit yang sama dalam keluarga
ase 'rodromal
;eberapa jamhari sebelum serangan kejang ;erupa perubahan alam rasa (mood), tingkah laku
2ase #ura
erupakan fase a-al munculnya serangan ;erupa gangguan perasaan, pendengaran, penglihatan, halusinasi, reaksi em
.ase 4ktal
erupakan fase serangan kejang, disertai gangguan muskuloskletal
%anda lain 5 hipertensi, nadi meningkat, cyanosis, tekanan vu meningkat, tonus spinkter ani meningkat, tubuh rigid"te
%. Paoisiolo!i Medis
enurut para penyelidik bah-a sebagian besar bangkitan epilepsi berasal
dari sekumpulan sel neuron yang abnormal di otak, yang melepas muatan secara
berlebihan dan hypersinkron !elompok sel neuron yang abnormal ini, yang disebut
juga sebagai fokus epileptik mendasari semua jenis epilepsi, baik yang umum
maupun yang fokal (parsial) epas muatan listrik ini kemudian dapat
menyebar melalui jalur"jalur
$isiologis"anatomis dan melibatkan daerah disekitarnya atau daerah yang lebih
jauh letaknya di otak %idak semua sel neuron di susunan saraf pusat dapat
mencetuskan bangkitan epilepsi klinik, -alaupun ia melepas muatan listrik
berlebihan *el neuron diserebellum di bagian ba-ah batang otak dan di medulla
spinalis, -alaupun mereka dapat melepaskan muatan listrik berlebihan, namun posisi
mereka menyebabkan tidak mampu mencetuskan bangkitan epilepsi *ampai saat ini
belum terungkap dengan pasti mekanisme apa yang mencetuskan sel"sel neuron untuk
melepas muatan secara sinkron dan berlebihan (mekanisme terjadinya epilepsi)
*ecara 'atologi 5
enomena biokimia sel saraf yang menandai epilepsi 5
!etidakstabilan membran sel saraf
2 euron hypersensitif dengan ambang menurun
. 'olarisasi abnormal
1 !etidakseimbangan ion
&. Penaalaksanaan
'enatalaksaan epilepsy direncanakan sesuai dengan program jangka
panjang dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan khusus masing"masing klien
%ujuan dari pengobatan adalah untuk menghentikan kejang sesegera mungkin,
untuk menjamin oksigenasi serebral yang adekuat, dan untuk mempertahankan klien
dalam status bebas kejang
'engobatan armakologis
a EE9 (electroencephalogram)
EE9 adalah pemeriksaan gelombang otak untuk meneliti
ketidaknormalan gelombang 'emeriksaan ini tidak dianjurkan untuk dilakukan
pada kejang demam yang baru terjadi sekali tanpa adanya de$isit
(kelainan) neurologis %idak ada penelitian yang menunjukkan bah-a EE9
yang dilakukan saat kejang demam atau segera setelahnya atau sebulan
setelahnya dapat memprediksi akan timbulnya kejang tanpa demam di
masa yang akan datang Galaupun dapat diperoleh gambaran gelombang
yang abnormal setelah kejang demam, gambaran tersebut tidak bersifat
prediktif terhadap risiko berulangnya kejang demam atau risiko epilepsi
b 'emeriksaan laboratorium
'emeriksaan seperti pemeriksaan darah rutin, kadar elektrolit, kalsium,
fosfor, magnsium, atau gula darah tidak rutin dilakukan pada kejang
demam pertama 'emeriksaan laboratorium harus ditujukan untuk mencari
sumber demam, bukan sekedar sebagai pemeriksaan rutin
c euroimaging
Hang termasuk dalam pemeriksaan neuroimaging antara lain adalah 7%"scan dan
F4 kepala 'emeriksaan ini tidak dianjurkan pada kejang demam yang baru terjadi
untuk pertama kalinya
+. Ko(plikasi
!erusakan otak akibat hipeksia dan retardasi mental dapat timbul akibat kejang yang
berulang
2 Dapat timbul depresi dan keadaan cemas ( Eli:abeth, 200 5 &1 )
KONSEP KEPERA,A-AN
A. Pen!ka$ian
4dentitas
4dentitas atau biodata terdiri dari tinggi atau kesiapan psikis 'endidikan
untuk mengetahui -a-asan dan pengetahuan, agama untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan otak, pekerjaan untuk mengetahui
status sosial ekonomi dan alamat untuk mengetahui komunitasnya
2 Fi-ayat !esehatan *ekarang
didapatkan dengan pengkajian dari penyakit saat ini, ri-ayat kesehatan
keluarga 'ada pengkajian ri-ayat penyakit saat ini diperoleh dengan pengumpulan
data yang
penting dan berkaitan tentang a-itan gejala 'era-at menentukan kepan
gejala timbul, apakah gejala selalu timbul atau hilang dan timbul
'era-at juga menanyakan tentang durasi gejala 'ada bagian tentang ri-
ayat penyakit sat ini pera-at mencatatkan informasi spesi$ik seperti letak,
intentitas dan kualitas gejala
. Fi-ayat kesehatan masa lalu
diperoleh dengan pengkajian tentang ri-ayat masa lalu sehingga memberikan data
tentang pengalaman pera-atan kesehatan klien 'era-at mengkaji apakah
klien dira-at dirumah sakit atau pernah menjalani operasi juga penting
dalam merencanakan asuhan kepera-atan adalah deskripsi tentang alergi
termasuk alergi terhadap makanan, obat C obatan atau polutan <uga
terdapat pada format pengkajian 'era-at juga mengidenti$ikasi kebiasaan
dan pola gaya hidup 'enggunaan tembakau, alkohol, kafein, obat C obatan
atau medikasi yang secara rutin digunakan dapat membuat klien berisiko
terhadap penyakit yang menyerang napas, paru C paru, jantung, sistem saraf,
atau ber$ikir dengan membuat catatan tentang tipe kebiasaan juga frekuensi dan
durasi penggunaan akan memberikan data yang penting
1 Fi-ayat !esehatan !eluarga
#dalah untuk mendapatkan data tentanghubungan kekeluargaan langsung
dan hubungan darah *asarannya adalah untuk menentukan apakah klien
beresiko terhadap penyakit yang bersifat genetik atau familial dan untuk
mengidenti$ikasi area tentang promosi kesehatan dan pencegahan penyakit Fi-
ayat keluarga juga memberikan informasi tentang struktur keluarga, interaksi dan
fungsi yang mungkin berguna dalam merencanakan asuhan, kepera-atan
. 'emeriksaan isik
*tatus 9eneralis
a !/ kesadaran
b %anda =ital 5adi,
'ernafasan c ata
d %?%
e eher
f #bdomen
g Ekstremitas
2 *tatus eurologis
a Fe$lek
$isiologis b
Fe$lek patologis
'engkajian $isik pada kasus ini difokuskan pada sistem persyarafan dan sistem
neurologis -ab terhadap banyak fungsi, termasuk stimulus sensori, organisasi
proses ber$ikir, kontrol bicara dan penyimpanan memori !ebutuhan dasar menurut
=irgina
?anderson memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan kepera-
atan diantaranya5
!ebutuhan akan utrisi
2 !ebutuhan Eliminasi
. 9erak dan !eseimbangan
%ubuh 1 !ebutuhan 4stirahat
%idur
!ebutuhan ;erpakaian
3 empertahankan %emperatur
%ubuh & !ebutuhan #kan
'ersonal ?igine
8 !ebutuhan Fasa #man Dan yaman
I ;erkomunikasi Dengan +rang ain Dan engekspresikan Emosi, !einginan
Fasa
%akut Dan 'endapat
0 'engkajian fungsi neurologis
'ada pengkajian $isik juga dapat ditemukan data C data lain diantaranya
5 a #ktivitas atau istirahat
9ejala 5 keletihan, kelemahan, umur , keterbatasan dalam beraktivitas
%anda 5 perubahan tonus otot, kontraksi otot atau sekelompok
otot b
*irkulasi
9ejala 5 ?ipertensi, peningkatan
nadi,sianosis c 4ntegritas Ego
9ejala 5 *tresor eksternal atau internal yang berhubungan dengan keadaan
%anda 5 'elebaran rentang respon
emosional d Eliminasi
9ejala 5 4nkontensia episodik
%anda 5 'eningkatan tekanan kandung kemih, otot relaksasi yang mengakibatkan
interkontensia
e akanan
9ejala 5 *erti$itas terhadap makanan,mual muntah
%anda 5 !erusakan jaringan lunak atau gigi,
hiperplasia f eorosensori
9ejala 5 Fi-ayat sakit kepala, aktivitas kejang yang berulang,
pingsan,pusing, ri-ayat trauma kepala
%anda 5 !arakteristik kejang 5
) ase prodoumal 5 adanya perubahan pola pada rekreasi emosi atau
respon afectif yang tak menentu
2) !eadaan umum 5 tonik klonik, kekakuan,penurunak kesadaran
.) !ejang parsial 5 pasien tetap sadar dengan aksi mimpi, melamun,
jalan C jalan
1) *tatus epiletilikus 5 aktivitas kejang yang terjadi terus menerus
dengan
spontan gejala putus anti konvulsan tiba C tiba dan fenomena metabolik
lain gyeri atau !enyamanan
9ejala 5 *akit kepala, nyeri otot,nyeri abnormal
%anda 5 *ikap dan tingkah laku perubahan tonus
otot h 'ernafasan
9ejala 5 9igi mengatup,siasonis pernapasan dan turun cepat, peningkatan sekresi
mukus
i !eamanan
9ejala 5 Fi-ayat jatuh, fraktur
%anda 5 %auma pada jaringan lunak, penurunan kekuatan otot
j 4nteraksi *osial9ejala 5 asalah dalam hubungan inter personal dalam
keluarga dan lingkungan sosialnya
#an!!*an /a)!a di)i
D Diagnosa !epera-atan
Fesiko tinggi injuri bd perubahan kesadaran , kerusakan kognitif,selama
kejang atau kerusakan perlindungan diri
2 9angguan harga diriidentitas pribadi berhubungan dengan kondisi, persepsi
tidak
terkontrol ditandai dengan pengungkapan tentang perubahan gaya
hidup, takut penolakan> perasaan negative tentang tubuh
. Fesiko 'ola napas tidak efektif berhubungan dengan kerusakan
neuromuskuler,
peningkatan sekresi mucus
1 !urang pengetahuan keluarga tentang proses perjalanan penyakit berhubungan
dengan kurangnya informasi
E 4ntervensi !epera-atan
9angguan harga diri, identitas pribadi bd kondisi,persepsi tentang tidak kekontrol
a %ujuan 5 engidenti$ikasi perasaan dan metode untuk koping dengan
persepsi negative pada diri sendiri
b ?asil yang diharapkan 5
) ampu mengidenti$ikasi perasaan dan metode untuk koping dengan
persepsi negatif pada diri sendiri
2) ampu meningkatkan masa harga diri dalam hubungan diagnosis
.) ampu mengungkapkan persepsi realitis dan penerimaan diri
dalam perubahanperan atau gaya hidup
c 4ntervensi 5
) Diskusikan perasaan pasien mengenai diagnostik persepsi diri
terhadap penanganan yang dilakukan
Fasionalisasi 5 reaksi yang ada bervariasi diantaranya individu
dan
pengetahuan atau pengalaman a-al dengan keadaan penyakitnya
akan mempengaruhi pengobatan
2) 4denti$ikasi kemungkinan reaksi orang lain pada keadaan penyakitnya
Fasionalisasi 5 memberikan kesempatan untuk bevespen pada
proses pemecahan masalah dan memberikan kesadaran kontrol terhadap
situasi yang dihadapi
.) 9ali bersama pasien mengenai keberhasilan yang telah diperoleh
Fasionalisasi 5 memfokuskan pada aspek yang positif dapat membantu
untuk menghilangkan perasaan dari kegagalan atau untuk kesadaran
terhdap diri sendiri
1) ?indari pemberian perlindungan yang amat berlebihan pada pasien
Fasionalisasi 5 'artisipasi dalam sebanyak mungkin pengalaman
dapat mengurangi depresi tentang keterbatasan
) %ekankan pentingnya orang terdekat untuk tetap dalam keadaan terang selama
kejang
Fasionalisasi 5 ansietas dari pemberian asuhan dalam menjalankan dan bila
sampai pada pasien dapat meningkatkan persepsi kognitif terhadap keadaan
lingkungan
. Fesiko 'ola nafas tidak efectif bd merusakan neuromuskuler, obstruksi trakea bronkial
kerusakan persepsi
a %ujuan 5 empertahankan pola pernapasan efektif dengan jalan napas paten
b ?asil yang diharapkan 5
ampu mempertahankan pola nafas yang efectif dengan jalan nafas paten aspirasi
dicegah
c 4ntervensi 5
) #njurkan pasien mengosongkan mulut dari makanan
Fasionalisasi 5 menurunkan resiko aspirasi atau masuknya suatu benda asing ke
faring
2) etakan pasien pada posisi miring, permukaan datar, meiringkan kepala secara
serangan kejang
Fasionalisasi 5 meningkatkan aliran sekret mencegah lidah jatuh
dan menyumbat jalan nafas
.) asukan spatel lidah sesuai indikasi
Fasionalisasi 5 mencegah tergigitnya lidah dan menfasilitasi saat
melakukan penghiasapan lendir
1) akukan penghisapan sesuai indiaksi
Fasionalisasi 5 menurunkan resiko aspirasi serebal sebagai akibat di sirkulasi
yang menurun
DA0-AR PUS-AKA
'inon" ialdy. 200$. Dampak epilepsi pada aspek kehidupan penyandan%nya. *+, *ara& *-D Dr.
+. aulussy" Am/on" ndonesia.
*ri D" am/an%. 200$. Epilepsi. uku Aar lmu 'enyaki *yara& '* -4*5ED.
hp677caaanperawa.asuhankeperawaananakden%an epilepsi.hml.