Anda di halaman 1dari 3

BIOFARMASETIKA & FARMASETIK

MODEL KOMPARTEMEN DAN KINETIKA OBAT

NAMA : AZRI APRISONIA SARITA

BP : 18160044

KELAS : 5 FARMASI 2

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS

PADANG
MODEL KOMPARTEMEN DAN KINETIKA OBAT

Model kompartemen digunakan untuk menggambarkan kinetika proses


sistem biologis sesuai data eksperimen dari konsentrasi obat dalam darah
terhadap waktu. Model kompartemen adalah model yang banyak digunakan oleh
para peneliti di indonesia dan para peneliti farmakokinetika lainnya. Model
kompartemen didasarkan atas anggapan linear yang menggunakan persamaan
diferensial linear.
Model kompartemen dibagi menjadi dua yaitu :
1. Model kompartemen satu terbuka
Pada model satu kompartemen tubuh dianggap sebagai satu kesatuan.
Jadi obat masuk dan secara cepat terdistribusi ke semua bagian lalu obat
juga dapat keluar dari tubuh karena merupakan kompartemen terbuka.
Selain itu model kompartemen satu terbuka tidak menghitung kadar
obat yang sebenarnya dalam jaringan, tapi menganggap bahwa berbagai
perubahan kadar obat dalam plasma mencerminkan perubahan yang
sebanding dengan kadar obat dalam jaringan.Jadi saat kita analisis kadar
obat dalam darah, maka nilai yg kita dapat dianggap sebanding dengan
kadar obat dalam jaringan.
Model kompartemen satu terbuka mempunyai anggapan bahwa
perubahan kadar obat dalam plasma sebanding dengan kadar obat dalam
jaringan. Model ini obat didistribusikan ke semua jaringan didalam tubuh
melalui sistem sirkulasi dan secara tepat berkeseimbangan didalam tubuh.
Tetapi model ini tidak menganggap bahwa konsentrasi obat dalam tiap
jaringan adalah sama pada berbagai waktu. Di samping itu DB juga tidak
dapat ditentukan secara langsung tetapi dapat ditentukan konsentrasi obatnya
dengan menggunakan darah. Volume distribusi, Vd adalah volume dalam
tubuh dimana obat tersebut larut
Obat masuk – Volume – Obat keluar
Maksud yang di atas yaitu obat disuntikkan secara langsung ke
dalam kompartemen ini (misalnya injeksi intravena) dan mendistribusikan
ke seluruh kompartemen. Konsentrasi obat pada waktu nol (Co) dapat
dihitung dengan cara besarnya dosis obat (D) dibagi dengan besarnya
volume distribusi

2. Model Kompartemen Dua Terbuka


Kompartemen kedua merupakan kompartemen jaringan, yang berisi
jaringan-jaringan yang berkesetimbangan secara lebih lambat dengan
obat. Model ini menganggap obat dieliminasi dari kompartemen sentral.

Konsentrasi obat dalam plasma dan dalam jaringan-jaringan dengan


perfusi tinggi yang merupakan kompartemen sentral setelah diinjeksi IV
menurun secara cepat karena obat didistribusi ke jaringan lain, yaitu jaringan-
jaringan yang diperfusi secara lebih lambat. Penurunan awal yang cepat dari
konsentrasi obat dalam kompartemen sentral dikenal sebagai fase distribusi dari
kurva. Pada suatu waktu, obat mencapai keadaan kesetimbangan antara
kompartemen sentral dan kompartemen jaringan yang diperfusi lebih kecil.
Setelah kesetimbangan dicapai, hilangnya obat dari kompartemen sentral
merupakan suatu proses tunggal dari order kesatu sebagai keseluruhan proses
eliminasi obat dari tubuh.proses kedua ini laju prosesnya lebih lambat dan
dikenal sebagai fase eliminasi.

Jika parameter-parameter model ditentukan, kadar obat dalam


kompartemen jaringan teoritik dapat dihitung. Konsentrasi obat dalam
kompartemen jaringan merupakan konsentrasi obat rata-rata dalam suatu
kelompok jaringan dan bukan merupakan konsentrasi obat yang sebenarnya
dalam tiap jaringan anatomik. Konsentrasi obat yang sebenarnya dalam jaringan
kadang-kadang dapat dihitung dengan penambahan kompartemen-kompartemen
ke dalam model sampai diperoleh suatu kompartemen yang menyerupai
konsentrasi jaringan percobaan.

Model kompartemen dua ini pada dasarnya mempunyai prinsip yang


sama dengan model kompartemen satu namun bedanya terdapat dalam
proses distribusi karena adanya kompartemen perifer, eliminasi tetap dari
kompartemen sentral. Model ini sesuai untuk banyak obat.

Anda mungkin juga menyukai