Anda di halaman 1dari 7

Tugas Individ Farmasi Komunitas Kelas A

Swamedikasi
Dosen : apt. Elvina Triana Putri, M.Farm.

Nama : Anindya Mutiara Sari


NPM. : 20340032
No.Absen : 33

1. Jelaskan kriteria obat yang dapat diberikan kepada pasien tanpa disertai resep
dokter?
Jawab:
Berdasarkan Permenkes 919 tahun 1993
a. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak
dibawah usia 2 tahun dan orang tua diatas 65 tahun
b. Pengobatan sendiri dengan obat yang dimaksud tidak memberikan resiko
pada kelanjutan penyakit
c. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan
d. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di
Indonesia
e. Obat yang dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri

2. Uraikan teknik pelayanan swamedikasi menggunakan WWHAM dan


ASMETHOD dan berikan contoh penerepannya?
Jawab:
a. Metode WWHAM
 W = Who is it for? (pertama kali ditanyakan siapa yang sakit, usia
berapa, apakah dalam keadaan hamil atau menyusui. Bila pasien
datang adalah pasien sendiri, bisa dilihat penampilan fisiknya untuk
membantu penilaian kondisi pasien (ruam kulit, pucat, keringat
berlebihan dan lain-lain)
 W = What are the symptoms? ( perlu ditanyakan gejala/keluhan
penderita, dan tim farmasi harus tahu gejala-gejala yang perlu
diwaspadai. dengan memperhatikan gejala yang perlu diwaspadai
dapat ditentukan dengan tepat apakah pasien ahrus diberi rekomendasi
atau di rujuk ke dokter)
 H = How long have the symptoms? (ditanyakan jangka waktu gejala
yang dikeluhkan pasien, bagaimana perkembangan kondisi pasien saat
ini, apakah pasien juga menderita penyakit lain)
 A = Actions taken so far? (perlu ditanyakan tindakan pengobatan yang
sudah dilakukan)
 M = Medications they are taking? (ditanyakan obat yang sudah
digunakan untuk mengatasi keluhan, meliputi obat bebas/bebas
terbatas, obat yang diresepkan, maupun obat tradisional. ditanyakan
apakah pasien juga minum obat untuk penyakit lain.

Contoh penerapannya:

Seorang ibu umur 30 tahun datang ke apotek dengan keluhan nyeri perut
bagian kiri atas disebabkan minum obat penghilang nyeri sebelum makan.
Belum pernah mengalami penyakit ini, tidak memiliki penyakit lain, tidak
memiliki alergi

 Ibu : Selamat sore ibu saya mau beli obat?


 Apoteker : iya selamat sore ibu, perkenalkan saya anindya apoteker
dari apotek sanjaya, ada yang saya bisa bantu ibu?
 Ibu : iya ibu saya mau beli obat untuk penghilang nyeri diperut
bu
 Apoteker : Baik bu, siapa yang sakit ya bu?
 Ibu : saya bu yang sakit
 Apoteker : baik bu, apa yang ibu rasa saat ini?
 Ibu : ini bu perut saya nyeri perut bagian kiri atas bu
 Apoteker : Sudah berapa lama ibu merasakan nyeri pada perut bagian
kiri?
 Ibu : Sudah 3 hari yang lalu, ini loh ceritanya saya kan sakit
gigi terus saya minum obat asam mefenamat untuk sakit gigi saya, nah
abis minum obat itu kok perut saya jdi nyeri
 Apoteker : bagaimana cara ibu minum obat asam mefenamatnya, apa
sesudah atau sebelum makan?
 Ibu : saya gak makan dulu, langsung ajh obatnya saya minum,
habisnya saya udah gak tahan sama rasa sakit di gigi
 Apoteker : baik ini ibu terkena maag bu, akibat dari obat asam
mefenamat yang ibu konsumsi sebelum makan, sebelumnya ibu sudah
minum obat apa bu, untuk menghilangkan rasa nyeri diperut bagian
kiri atasnya?
 Ibu : ohh gitu yaaa bu,, saya belum minum obat apa-apa bu
 Apoteker : Baik bu,, apakah ibu sedang minum obat lainnya?
 Ibu : ohh tidak buu
 Apoteker : baik ibu, ini saya berikan obat ranitidin ya bu diminum 2 x
sehari 1 tablet sebelum makan ya bu, dan jika setelah 3 hari nyeri ibu
tidak kunjung sembuh, ibu bisa langsung ke dokter ya bu
 Ibu : Baik bu terimakasih
 Apoteker : iya ibu sama-sama, semoga lekas sembuh
b. Metode ASMEDHOD
A = Age of the patient?
S = Self or for someone else?
M = Medicines the patient is taking?
E = Exactly what does the patient mean?
T = Time / duration of the symptom
T = Taken anything or seen the doctor?
H = History of any disease or condition?
O = Other symptoms being experienced?
D = Doing anything to aggravate or alleviate the condition?
Seorang ibu datang ke apotek dengan anaknya berusia 4 tahun mengalami
diare sudah sejak 2 hari yang lalu, baru diberikan oralit dan belum pernah
kedokter, tidak disertai demam dan mual
Contoh penerapannya:

Question Answer
Age? Usia? 4 tahun
Self or someone else? Pasien adalah anaknya
Medicines the patient is taking Baru diberikan oralit
Exactly what does the patient Tidak ada
mean?
Time / duration of the symptom? Sudah 2 hari
Taken anything or seen the doctor? Belum
History of any disease or condition? Ini baru pertama mengalami
konsistensi tinja tinggi, buang air
besar 5x sehari
Other symptoms being Tidak ada
experienced?
Doing anything to aggravate or Tidak disertai demam dan muntah
alleviate the condition?

 Ibu : Selamat pagi ibu saya mau beli obat?


 Apoteker : iya selamat pagi ibu, perkenalkan saya anindya apoteker
dari apotek sanjaya, ada yang saya bisa bantu ibu?
 Ibu : iya ibu saya mau beli obat untuk diare bu
 Apoteker : Baik bu, siapa yang sakit ya bu?
 Ibu : Anak saya bu yang sakit
 Apoteker : baik bu, Anaknya usia berapa ya bu?
 Ibu : anak saya berusia 4 tahun bu
 Apoteker : baik bu, sebelumnya sudah minum obat apa saja bu ?
 Ibu : ini saya berikan oralit bu
 Apoteker : sudah berapa lama bu diarenya?
 Ibu : ini sudah 2 hari yang lalu
 Apoteker : apa sebelumnya ibu sudah ke dokter?
 Ibu : belum bu, saya belum ke dokter
 Apoteker : Baik bu,, bab nya gimana ya bu sudah berapa kali?
 Ibu : Ini baru pertama mengalami konsistensi tinja tinggi,
buang air besar 5x sehari
 Apoteker : baik ibu, apakah ada gejala lainnya yang dialami?
 Ibu : oh tidak ada bu
 Apoteker : apakah disertai demam dan mual?
 Ibu : oh tidak bu, tidak ada demam dan mual
 Apoteker : Baik bu, ini saya berikan obat lacto B ya bu, diminum 3x1
sachet sehari, ibu dapat memberikannya langsung pada anak dengan
dilarutkan dalam air putih, jika dalam 3 hari diare tidak kunjung
sembuh, ibu bisa langsung ke dokter ya bu,..
 Ibu : baik bu, terimakasih
 Apoteker : iya sama-sama ibu, semoga lekas sembuh

3. Jelaskan regulasi atau peraturan yang harus diketahui calon apoteker dalam
pelayanan Swamedikasi?
Jawab:
 Permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993
Obat yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria :
a. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak
di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun
b. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko
pada kelanjutan penyakit.
c. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang
harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.
d. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi
di Indonesia
e. Obat yang dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri

 Permenkes RI No. 949/MENKES/PER/VI/2000


tentang penggolongan obat yaitu obat bebas, obat bebas terbatas, obat
wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika
 Kepmenkes nomor 1176/Menkes/SK/X/1999
tentang Daftar Obat Wajib Apotek

4. Jelaskan Kelebihan dan Keterbatasan pelayanan swamedikasi di farmasi


komunitas?
Jawab:
Keuntungan:
a. Harga Murah
b. Cepat didapat
c. mudah diperoleh
d. tidak membebani sipemakai
e. dapat dilakukan sendiri

Kerugian:

a. Dapat menutupi gejala yang diperlukan dokter untuk menegakkan


diagnosa
b. pada kasus tertentu dapat menyebabkan penyakit bertambah parah
c. dapat menimbulkan efek samping yang merugikan

5. Uraikan apa saja terapi yang boleh dan dapat diberikan apoteker dalam
pelayanan swamedikasi?
Jawab:
a. Obat Bebas
Obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan tepi
lingkaran berwarna hitam.
Obat bebas umumnya berupa suplemen vitamin dan mineral, obat gosok,
beberapa analgetik- antipiretik, dan beberapa antasida. Obat golongan ini
dapat dibeli bebas di Apotek, toko obat, toko kelontong, warung.

b. Obat Bebas Terbatas


Obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna biru dengan tepi lingkaran
berwana hitam.
Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat
batuk, obat influenza, obat penghilang rasa sakit dan penurun panas pada
saat demam (analgetik- antipiretik), beberapa suplemen vitamin dan
mineral, dan obat-obat antiseptika, obat tetes mata untuk iritasi ringan.
Obat golongan ini hanya dapat dibeli di Apotek dan Toko Obat berizin.

c. Obat Wajib Apotek


obat keras yang boleh diserahkan apoteker di apotek, dengan syarat
apoteker harus mengetahui dengan jelas kegunaan obat tersebut dan
digunakan untuk apa, serta dicatat jumlah obat, nama serta alamat pasien.
Yang termasuk Obat OWA ditetapkan oleh menteri Kesehatan, sampai
saat ini telah ditetapkan daftar OWA No. 1, OWA No 2, OWA No 3.

d. Obat Tradisional
Yang dimaksud dengan Obat Bahan Alam Indonesia adalah Obat Bahan
Alam yang diproduksi di Indonesia;
Berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat
pembuktian khasiat, Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi
a. Jamu
b. Obat Herbal Terstandar
c. Fitofarmaka

Anda mungkin juga menyukai