Anda di halaman 1dari 22

TERMOREGULASI

ADHIE NUR RADITYO


Termoregulasi

Definisi
Suhu neonatus normal: 36,5 – 37,5 ºC.
Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 ºC.
Hipertermia: suhu tubuh di atas 37,5 ºC.
Lingkungan suhu netral (NTE): Kondisi/suhu
lingkungan dimana suhu tubuh normal dengan
pengeluaran kalori dan konsumsi oksigen yang
minimal.

2
Pengukuran Suhu

Suhu aksila
Risiko bagi neonatus: rendah, hygiene terjaga,
pengukurannya relatif mudah dilakukan.
Letakkan termometer di tengah aksila dengan
lengan ditempelkan ke sisi badan neonatus
selama kurang lebih 5 menit.

3
Pengukuran Suhu

Kulit di daerah ini tidak bereaksi terhadap


suhu rendah melalui vasokonstriksi.
Meskipun suhunya sedikit lebih rendah
daripada suhu sentral tubuh yang
sebenarnya, tapi akan berubah sama dengan
suhu sentral tubuh.

4
Pengukuran Suhu
Suhu rektum
Merupakan prosedur invasif dan tidak selalu
bisa diandalkan.

5
Pengukuran Suhu
Suhu lingkungan
Setiap ruangan harus mempunyai termometer
dinding.
Pertahankan suhu ruangan antara 24°C dan
26°C.

6
Mekanisme Termoregulasi
Produksi panas
Pada saat lahir, suhu tubuh turun seketika
diikuti dengan stres dingin. Produksi panas
terjadi akibat pelepasan norepinefrin yang
menyebabkan metabolisme simpanan lemak
coklat dan konsumsi oksigen dan glukosa.

7
Mekanisme Termoregulasi

Catatan: Karena neonatus tidak menggigil,


mereka harus mengandalkan termogenesis
tanpa menggigil atau kimiawi untuk
memproduksi panas.
Kehilangan panas
Pada neonatus, kehilangan panas sangat besar
sehingga melebihi kemampuan untuk
memproduksi panas dan menjaga
keseimbangan.

8
Hipotermia

suhu tubuh di bawah 36,5 ºC


Faktor risiko:
Lingkungan yang dingin
Asuhan neonatus yang tidak tepat segera setelah
lahir misalnya pengeringan tubuh tidak memadai, baju
tidak memadai dan dipisahkan dari ibu.
Prosedur penghangatan tidak memadai (sebelum
dan selama transport/ perjalanan).
Neonatus yang sakit dan stres.

9
Tanda Dan Gejala Hipotermia
Pengukuran suhu pada neonatus mungkin
tidak dapat mendeteksi secara dini adanya
stres dingin, karena neonatus akan
menggunakan simpanan energi lebih dahulu
untuk mempertahankan suhu tubuhnya.

10
Tanda Dan Gejala Hipotermia
Tanda awal hipotermia
Kaki teraba dingin.
Kemampuan mengisap rendah atau tidak bisa
menyusu.
Letargi dan menangis lemah.
Perubahan warna kulit dari pucat dan sianosis
menjadi kutis marmorata atau pletora.
Takipnea dan takikardia.

11
Tanda Dan Gejala Hipotermia

Saat hipotermia menetap, tanda berikut


berlanjut:
Letargi
Apnea dan bradikardia
Risiko tinggi untuk terjadinya hipoglikemia,
asidosis metabolik, sesak napas, dan faktor
pembekuan yang abnormal (DIC, perdarahan
intraventrikel, perdarahan paru).

12
Hipertermia

Hipertermia: suhu tubuh di atas 37.5 ºC


Faktor risiko:
Suhu lingkungan
Dehidrasi
Perdarahan Intrakranial
Infeksi
Catatan: Inkubator harus dipantau ketat
terhadap terjadinya suhu terlalu tinggi atau
terlalu rendah yang tidak benar.

13
Tanda dan gejala Hipertermia

Kulit hangat terlihat kemerahan atau merah


muda pada awalnya dan kemudian terlihat
pucat.
Tentang berkeringat; ketidakmampuan neonatus
untuk mengeluarkan keringat mungkin
merupakan sebagian besar dari masalah yang
terjadi.

14
Tanda dan gejala Hipertermia

Pola yang mirip dengan hipotermia mungkin


terjadi jika masalah berlanjut: meningkatnya laju
metabolik, iritabel/rewel, takikardia, dan
takipnea.
Dehidrasi, perdarahan intrakranial, heat stroke,
dan kematian.

15
Pengendalian Suhu
di Unit Perawatan Neonatus
Di ruang bersalin
Berikan lingkungan hangat yaitu lingkungan
yang bebas dari aliran udara yang bertiup.
Keringkan bayi segera.
Kontak kulit dengan kulit bersama ibu secara
langsung dapat berfungsi sebagai sumber
panas. Selimuti ibu dengan bayinya
sekaligus atau tutupi dengan kain.

16
Pengendalian suhu
di Unit Perawatan Neonatus

Di ruang bersalin (lanj.)


Gunakan radiant warmer pada saat lahir untuk
semua neonatus dari ibu yang mempunyai
faktor risiko atau menunjukkan tanda stres
intrapartum atau nilai Apgar rendah.
Gunakan topi bayi, jika ada, untuk menutupi
bagian kepala.

17
Penggunaan Radiant Warmer

Bayi tidak menggunakan pakaian, kecuali popok,


dan diletakkan tepat dibawah penghangat di dalam
radiant warmer.
Probe pengukur suhu diletakkan rata di kulit
neonatus, biasanya di bagian kanan perut.
Suhu servo diatur 36,5°C.
Suhu diukur setiap 30 menit atau sesuai instruksi
dokter untuk menentukan bahwa suhu neonatus
berada pada kisaran yang tepat.
18
Perawatan dalam inkubator
Pastikan bahwa semua petugas yang terlibat
dalam perawatan ini mampu menggunakan
inkubator dengan benar, memantau suhu bayi,
dan menyesuaikan suhu inkubator untuk
mempertahankan lingkungan suhu netral (NTE).
Inkubator memerlukan pasokan listrik yang tidak
terputus, petugas terlatih untuk pemeliharaan dan
perbaikan, serta ketersediaan suku cadang untuk
perbaikan.

19
Perawatan dalam inkubator
Perhatikan lokasi inkubator di ruang bayi.
Inkubator harus jauh dari jendela yang tidak
bisa ditutup rapat. Suhu ruangan harus tepat
dan tiupan angin minimal.
Catatan: Jika inkubator terkena sinar matahari
langsung atau lampu fototerapi digunakan,
pemantauan suhu neonatus dan penyesuaian
suhu inkubator perlu sering dilakukan untuk
mencegah pemanasan yang berlebihan.

20
Perawatan dalam inkubator
Jika neonatus memerlukan perawatan dalam
inkubator, penting untuk menganjurkan orang
tua bayi berkunjung dan memeluknya sesering
mungkin, dan memanfaatkan kontak kulit
dengan kulit agar suhunya stabil.

Lubang jendela inkubator sedapat mungkin


harus digunakan saat melakukan perawatan
neonatus, dan tidak dengan membuka pintu
inkubator yang lebih besar.

21
TERIMA KASIH

22

Anda mungkin juga menyukai