Anda di halaman 1dari 5

Nama : Jefry Anugrah Cahya

Npm : 19100026

Dosen : Yudhia Pratidina Pestalozzi, ST.M.Eng

Mata Kuliah : Struktur Teknologi Kayu & Bambu

Judul Tugas : Mencari 5 Jenis kayu beserta berat jenis,serta mengidentifikasi sifat
makroskopis & mikroskopis

A. Pengertian kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena
mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai
dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka
atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-
hiasan rumah tangga dan sebagainya.

B. Macam-macam kayu
Kayu merupakan salah satu material bahan bangunan yang sering digunakan dalam
konstruksi. Setiap kayu memiliki sifat dan ciri tersendiri baik dalam segi keindahan serat,
kadar air, keawetan, berat jenis, kerapatan, dan kekuatan. Maka dalam memilih kayu
yang akan dipergunakan ada baiknya kita mengenal Jenis dan Ciri kayu yang sering
digunakan sebagai bahan konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang cocok
dengan kriteria dan spesifikasi yang kita inginkan, tentunya juga agar kita tidak tertipu
dengan jenis-jenis kayu lainnya. Berikut beberapa macam kayu yang sering digunakan
sebagai bahan konstruksi :
1. Kayu Durian
Pohon durian adalah salah satu jenis pohon penghasil buah yang berasal dari
Indonesia, sebagian besar berasal dari wilayah Kalimantan, Sumatera, dan
Semenanjung Malaya, pohon durian umumnya sekitar 30 hingga 40 meter, tetapi
pada beberapa kondisi dapat mencapai ketinggian 50 meter dengan diameter batang
antara 2 sampai 2,5 meter, Kulit luar berwarna coklat sampai merah tua, kasar dan
mengelupas tidak teratur dengan tekstur kasar dan tidak merata dengan arah serat
lurus kadang-kadang berpadu dengan permukaan licin kelas awet IV-V dan kelas
kuat II-III, daya retak rendah dan kekerasan sedang,
kayu durian Cepat kering tanpa cacat berarti, dan papan yang tipis harus ditumpuk
dengan baik karena mudah mencekung, tempat tumbuh ada tanah daratan kering atau
tanah berbatu-batu yang beriklim tropis basah dengan tipe curah hujan A dan B pada
ketinggian sampai 1000 m dp, kayu durian kadang digunakan dalam Konstruksi
ringan (asal diawetkan), plywood, peti, papan,, mebel murah (kualitas kurang)

2. Kayu Sungkai
Kayu berwarna terang ini merupakan material Kayu yang sering digunakan oleh
pengrajin untuk membuat furniture indoor. Kayu Sungkai juga diolah oleh industri
menjadi veneer yang warna dan coraknya banyak diminati oleh pasar. Dengan corak
Kayu perpaduan antri warna kuning, coklat muda dan kuning setelah kuning, Kayu
Sungkai dapat mempertegas kesan segar dan compact pada furniture indoor.
Dipasaran harga Kayu Sungkai jelasnya lebih murah di bandingkan harga Kayu Jati
atau Sonokeling, oleh karna itu pemakaiannya juga lebih luas dibandingkan Kayu
Jati, Sonokeling atau Ulin yang kelasnya lebih tinggi. Dari segi kualitas, meskipun
coraknya cukup menawan, kayu ini hanya termasuk kayu Kelas Kuat II dan III dan
Kelas Awet II dan III juga. Massa jenis dan bobot Kayu Sungkai apalagi jika telah
melalui proses Kiln atau pengeringan akan lebih berat sedikit di bandingkan Kayu
Pinus. Kayu sungkai termasuk kelas awet III dan kelas kuat II-III, memiliki berat
jenis 0,52– 0,73kg/m3. Sifat makroskopis : Kayu sungkai memiliki warna kuning
bercorak dengan tekstur yang kasar. Jenis kayu ini merupakan jenis kayu lunak,
kusam dan lingkar tumbuh terlihat jelas. Penyebaran porinya tata lingkar gerombol.
Kayu ini memiliki parenkim apotrakeal pitamarginal dan parenkim para trakeal
sepihak. Sifat mikroskopis : dijumpa adanya bentuk jari-jari heterogen yang berseri
2-3. Ciri-ciri tersebut mempunyai nilai yang cukup tinggi untuk dijadikan sebagai
dasar identifikasi kayu sungkai disamping ciri anatomi yang lain.
3. Kayu kelapa
Kayu Kelapa(CocosNucifera L )merupakan anggita tunggal dalam marga cocos dari
suku arecaceae. Tanaman ini sangat bermanfaat dari bagian akar hingga ujungnya.
Tidak hanya kayunya saja yang bermanfaat buah, daun, bunga, lidi, kulit kelapa,
hingga sabut kelapa memiliki manfaat sendiri – sendiri. Tanaman kelapa berasal dari
Samudera Hindia tepat disisi Asia, akan tetapi saat ini pertumbuhannya sudah
tersebar di seluruh pantai tropika dunia. Pohon kelapa bisa tumbuh hingga mencapai
15 sampai 40 meter dengan diameter batang 0,25 – 0,40 m. Pertumbuhan batangnya
lurus keatas serta tidak bercabang karena tumbuhan ini merupakan tumbuhan berakar
tunggal atau monokotil.
Kayu Kelapa bermanfaat sebagai bahan bangunan yaitu dijadikan sebagai lantai
rumah bagi masyarakat yang menggunakan rumah panggung. Kayu dari kelapa ini
disebut dengan glugu dan menjadi pilihan masyarakat menengah sebagai papan
rumah yang nantinya dijadikan sebagai tembok sebelum mereka mampu membangun
tembok dari batako maupun batu bata. Kayu kelapa ini tidak mudah dimakan rayap
karena memiliki serat – serat yang cukup keras. Sehingga kayu kelapa bisa dijadikan
sebagai bahan bangunan rumah baik papan rumah maupun lantai rumah. Berdasarkan
penelitian, diketahui bahwa peningkatan kadar air kayu kelapa berbanding terbalik
dengan kuat tekan dan kuat tariknya, namun berbanding lurus dengan kuat gesernya.
Terjadi pertambahan kekuatan yang besar pada kayu kelapa dari kadar air 20%
menuju 0% kecuali untuk kekuatan gesernya. Berdasarkan berat jenis rata-rata yang
diperoleh sebesar 0,83, maka kayu kelapa berumur 70 tahun termasuk kategori kayu
kelas kuat II dan kayu kelapa berumur 20 tahun dengan berat jenis rata-rata 0,58
termasuk kategori kayu kelas kuat III. Perbedaan kekuatan kayu kelapa pada kondisi
kadar air 20% untuk umur 20 tahun dan 70 tahun terbesar terjadi pada kekuatan
tekan. Faktor koreksi layan basah kayu kelapa lebih rendah dibandingkan faktor
koreksi layan basah berdasarkan SNI konstruksi kayu 2002.
4. Kayu Tenam
Mersawa Tenama dalah tanaman yang termasuk suku meranti-merantian
(Dipterocarpaceae). Dalam perdagangan kayu digolongkan dalam kelompok
mersawa. Pohon besar,tidak berbanir,tinggi mencapai 45 meter,dan diameter
135 cm.berwarna coklat muda,kuning sampai putih kekuningan. Tajuknya kecil,
lebat dan bercabang banyak. Tumbuh pada hutan primer dirawa-rawa atau tanah
berpasir dekat pantai, pada ketinggian kurang dari 100 meter diatas permukaan laut.
Dapat pula tumbuh ditanah liat yang terdapat sepanjang sungai. Kayu gubalnya putih
sampai kuning coklat dan kayu terasnya berwarna coklat sampai coklat kemerah-
merahan. Kayu berkekuatan kelas II-III, keawetan IV dan berat jenis 0,64. Kayu
tenam dimanfaatkan sebagai bahan perumahan, papan, dan perahu. Jenis ini terdapat
di Sumatra, Borneo dan Semenanjung Malaya .
5. Kayu Jati
Kayu Jati adalah kayu yang memiliki predikat kayu kuat dan sering kali menjadi
patokan bahan kayu yang berkualitas bagi banyak orang,kayu yang memiliki warna
umum cokelat dan urat bewarna cokelat gelap,jarak antara urat sedikit jarang. Kayu
jati sebenarnya dibawa ke Indonesia sekitar tahun 1800 oleh Belanda ke Indonesia.
Kayu jati tumbuh subur dibeberapa daerah panas di pulau jawa,dari Jawa Barat
hingga Jawa Timur. Kayu Jati yang berkualitas tinggi biasanya di supply oleh daerah
yang memiliki temperatur panas dan tanah yang berkapur seperti di Jawa Tengah.
Kayu Jati terkenal akan kekuatan dan kepadatannya, yang mempengaruhi durabilitas
kayu ini.

Minyak didalam Kayu Jati dianggap membuatnya menjadi lebih tahan rayap. Selain
itu pori-porinya yang kecil menyebabkan kayu ini dapat di finishing sangat halus.
Kepadatan Kayu Jati membuatnya menjadi kayu favorit untuk dibuat ukiran.Kayu
jati memiliki kekerasan antara 630-720 Kgs/M3. Kayu Jati saat ini juga sering diburu
bekas-nya untuk menghasilkan produk berkesan rustic. Dengan berbagai karakter
yang disebutkan tadi Kayu Jati sangat cocok untuk di jadikan furniture berkelas dan
bahan bahan ukiran. Berat jenis (BJ) kayu jati sebesar 700-930 kg/m3 pada
kelembaban (MC) kayu 12%. Sifat makroskopis Kayu jati memiliki warna
coklat,bercorak, dan tekstur yang sedang arah serat pada kayu ini terpadu, kusam,
dan merupakan jenis kayu keras. Lingkar tahun pada kayu ini terlihat jelas dengan
pori tata lingkar
radial. Kayu ini memiliki parekkim apotrakeal pitamarginl.
Sifat mikroskopis porositasnya baur hingga semi tata lingkar, pori-pori kayu hampir
seluruhnya soliter meski ditemukan juga yang bergabung radial 2 sel, bidang
perforasi sederhana, pernoktahan antar pembuluh selang seling berukuran kecil,
pernoktahan pada bidang silang dengan jari-jari
kayu tipe halaman, serupa dalam ukuran dan bentuk dengan pernoktahan di dinding
antar sel pembuluh, diameter tangensial 100280 μm, 57 sel per mm2, panjang
340365 μm serta berisi tilosis dan endapan putih; parenkim aksial tipe paratrakeal
jarang, 58 sel peruntai, sedangkan parenkim marjinalnya tipis dan kurang jelas; jari-
jari 14 seri, kebanyakan homogen, 35 sel per mm; dinding serat agak tebal hingga
tebal sekitar 2,93,9 μm, panjangnya 6991.299 μm, pernoktahannya sederhana hingga
berhalaman yang jelas, dijumpai adanya penebalan spiral pada dinding sebelah dalam
serta terdapat serat bersekat dan tidak bersekat. Tidak ditemukan adanya silika.

Anda mungkin juga menyukai