Anda di halaman 1dari 36

PANDUAN FASILITATOR PELATIHAN

PENCATATAN DAN PELAPORAN HIV AIDS & PIMS


BAGI PETUGAS RR DI FASYANKER PRIMER

BAB I
PANDUAN UMUM

A. LATAR BELAKANG

Salah satu komponen penting dalam pelatihan adalah pelatih/fasilitator. Dalam suatu pelatihan, pelatih
adalah salah satu sumber belajar yang berfungsi mengelola proses pembelajaran dan memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran tersebut pada peserta latih. Peserta latih berfungsi sebagai subyek
pembelajaran yang harus aktif berinteraksi dengan berbagai sumber belajar, baik itu pelatih, sesama
peserta latih, ataupun sumber belajar lainnya.

Untuk itu pada penyelenggaraan pelatihan pencatatan dan pelaporan HIV & AIDS dan PIMS bagi
Petugas RR di Fasyankes diperlukan pelatih yang mampu berperan dan berfungsi sebaik-baiknya
dalam mengelola proses pembelajaran, agar terjadi transfer pengetahuan dan keterampilan dalam
pengelolaan dan pelayanan HIV AIDS dan IMS di tempat tugas masing-masing.

Sehubungan dengan itu disusun Panduan pelatih untuk pelatihan pencatatan dan pelaporan HIV &
AIDS dan PIMS bagi Petugas RR di Fasyankes yang berisi panduan praktis tentang penggunaan
modul untuk setiap jenis pelatihan dan proses pembelajaran dalam memandu peserta membahas
setiap modul menggunakan metode pembelajaran yang sesuai. Dengan demikian diharapkan proses
pelatihan berjalan efektif serta mencapai tujuan pelatihan yang telah ditetapkan.

B. TUJUAN

Tersedianya acuan bagi pelatih/fasilitator dalam mengelola proses pelatihan dan pem belajaran pada
pelatihan pencatatan dan pelaporan HIV & AIDS dan PIMS bagi Petugas RR di Fasyankes dengan
menggunakan proses dan metodologi pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah yang
disusun di setiap modul.

Dengan adanya Panduan Fasilitator ini, diharapkan pelatihan yang diselenggarakan dimanapun akan
mengacu pada Kurikulum dan Modul-modul pelatihan yang telah ditetapkan, agar kualitas pelatihan
dapat dijaga.

1
C. MODUL PELATIHAN

Modul Pelatihan Program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan IMS terdiri dari:

1. Modul 1: Program Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan IMS.


2. Modul 2: Pengurangan Stigma dan Diskriminasi
3. Modul 3: Pencatatan dan Pelaporan HIV AIDS dan IMS
4. Modul 4: Monitoring dan Evaluasi Program Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan IMS

D. CARA PENGGUNAAN MODUL SECARA UMUM

1. Pengantar

Proses pembelajaran dilakukan dengan metode pembelajaran orang dewasa/ andragogi,


pendekatan cara belajar aktif, menggunakan metode pembelajaran secara interaktif sebagaimana
yang telah ditetapkan pada setiap modul.
Pembahasan setiap modul mengacu pada GBPP dalam kurikulum dan langkah-langkah
pembelajaran yang tercantum dalam panduan ini.

Urutan modul dibuat sedemikian rupa sesuai dengan urutan pembelajaran modul pada setiap
jenis pelatihan, sebagaimana akan diuraikan pada Bab-Bab selanjutnya

2. Proses Pembelajaran Secara Umum

1. Proses pelatihan diawali dengan Pre tes yang harus diikuti oleh semua peserta latih. Apabila
memungkinkan dilanjutkan dengan Pembukaan resmi pelatihan. Kemudian penyampaian
materi Penunjang pertama yaitu Membangun Komitmen Belajar (Building Learning
Commitment/BLC), difasilitasi oleh fasilitator BLC. Pada prinsip nya BLC bertujuan agar
peserta mampu menciptakan suasana kondusif, melalui proses perkenalan, penyusunan
harapan pembelajaran, kekhawatiran untuk mencapai harapan, serta nilai dan norma yang
disepakati dalam proses pembela jaran, serta komitmen untuk melaksanakannya. BLC
dibawakan dengan menggunakan berbagai variasi metode perkenalan, permainan yang
sesuai dengan tujuan pelatihan, diskusi kelompok dan lain-lain.

2. Selanjutnya adalah pembahasan materi dasar, yaitu: Materi dasar 1. Program Pencegahan
dan Pengendalian HIV AIDS dan IMS, dan Materi dasar 2. Pengurangan stigma dan
Diskriminasi. Materi dasar tersebut sama pada semua pelatihan diatas (keenam jenis

2
pelatihan). Kedua Materi dasar harus disampaikan pada awal pelatihan, mendahului
pembahasan Materi- materi Inti.

3. Setelah penyampaian Materi Dasar, dilanjutkan dengan pembahasan Materi-materi Inti sesuai
dengan urutan atau sekuensi dari Materi yang telah dicantumkan pada jadwal pelatihan.
Pembahasan setiap materi dilakukan sesuai dengan urutan pokok bahasan setiap modul serta
metode pembelajaran yang telah ditetapkan.

4. Pada pelaksanaan Pelatihan bagi Pelatih (Training of Trainers/TOT), materi Inti ditambah
dengan materi Teknik Melatih, sebagai pembekalan bagi peserta dalam melakukan
microteaching di kelas dan menerapkannya pada waktu menjadi pelatih/fasilitator pada
pelatihan bagi petugas.

5. Fasilitator diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran yang tercantum dalam


kurikulum dan modul. Pada pembahasan materi Inti, fasilitator harus menggunakan minimal
metode pembelajaran yang ada pada setiap GBPP, dan langkah-langkah pembelajaran yang
ada pada setiap modul. Fasilitator dapat memodifikasi metode pembelajaran sepanjang
sesuai dengan tujuan pembelajaran serta ranah pembelajarannya. Apabila tidak, lebih baik
fasilitator mengikuti langkah demi langkah pembelajaran setiap modul pada Panduan ini.

6. Fasilitator wajib untuk memahami setiap penugasan yang harus dikerjakan oleh peserta baik
secara individu maupun kelompok, agar dapat menyampaikan secara jelas setiap penugasan
peserta. Bacalah setiap petunjuk penugasan secara cermat. Pelajari kemungkinan jawaban
atau hasilnya, agar dapat memfasilitasi peserta secara efektif.

7. Fasilitator pada pelatihan-pelatihan tersebut harus merupakan “Team Teaching” yang selalu
dapat bersama-sama, saling mengisi, sehingga tidak ada materi yang harus ditunda atau
terjadi perubahan urutan materi dengan alasan fasilitator berhalangan atau terlambat. Apabila
seorang menjadi fasilitator maka fasilitator lainnya dalam tim dapat menjadi ko-fasilitator.

8. Fasilitator mengakhiri setiap pembahasan materi dengan memberikan pujian kepada peserta,
ucapan terimakasih dan salam.

9. Pada Pelatihan yang disertai dengan Praktik Lapangan (PL), seperti pada Pelatihan
Penatalaksanaan HIV AIDS dan IMS bagi dokter dan bagi Perawat/Bidan, penyelenggara
harus mempersiapkan tempat PL yang sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam Panduan
PL. Persiapan lokasi PL sebaiknya sudah dilakukan seminggu sebelum pelatihan dimulai.
Lakukan juga peninjauan ke lokasi sebelum hari pelaksanaan PL, untuk memastikan kesiapan
tempat, fasilitas, peralatan dan bahan yang diperlukan.

3
10. Pembahasan materi Penunjang 2, yaitu Rencana Tidak Lanjut (RTL), dilakukan setelah semua
materi Inti selesai dibahas. Pada pelatihan yang disertai dengan PL, pembahasan RTL
dilakukan setelah PL. Kemudian dilanjutkan dengan materi Penunjang ke 3, yaitu Anti
Korupsi.

3. PROSES EVALUASI

Evaluasi yang dilakukan yaitu:

A. Evaluasi Hasil Belajar Peserta


Evaluasi ini dilakukan terhadap peserta :

1. Pada awal pelatihan (sebelum pelatihan dimulai), dilakukan penjajakan awal melalui pre tes yang
meliputi keseluruhan materi pelatihan. Fasilitator harus sudah mempersiapkan Soal-soal pre tes
minimal 4 minggu sebelum pelatihan dimulai, karena merupakan kelengkapan persyaratan
pengajuan akreditasi.
2. Pada setiap akhir proses pembelajaran suatu materi, dilakukan evaluasi terhadap pencapaian
pemahaman peserta berkaitan dengan materi tersebut. Fasilitator harus mempersiapkan evaluasi
yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran:
a. Untuk pencapaian tujuan pembelajaran ranah kognitif, fasilitator mempersiapkan soal-
soal/pertanyaan yang akan diajukan kepada peserta, bisa dalam bentuk tes tertulis atau
lisan.
b. Untuk pencapaian tujuan pembelajaran ranah psikomotor, fasilitator mempersiapkan
evaluasi terhadap keterampilan yang harus dicapai. Keterampilan melakukan
latihan/exercise/ praktik yang berkaitan dengan fungsi dan kompetensi peserta setelah
mengikuti pelatihan seperti yang tercantum dalam kuri kulum.
3. Pada akhir pelatihan, dilakukan evaluasi terhadap pemahaman peserta mengenai keseluruhan
materi yang telah dipelajari (pos tes)
4. Pada Pelatihan bagi Pelatih (TOT), dilakukan penilaian terhadap keterampilan dalam melakukan
teknik melatih pada waktu microteaching.

Standar minimal evaluasi hasil belajar adalah evaluasi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran
khusus.

B. Evaluasi terhadap pelatih/fasilitator


Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat
kepuasan peserta terhadap kemampuan fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau
keterampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap oleh peserta, meliputi antara
lain:

1. Penguasaan materi
2. Penggunaan metode dan alat bantu/media
3. Hubungan interpersonal dengan peserta
4. Pemberian motivasi kepada peserta

4
5. Kemampuan komunikasi (kejelasan bicara, sistematika, penggunaan bahasa).
6. Kemampuan mengelola pertanyaan

C. Evaluasi terhadap penyelenggaraan pelatihan


Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan, yang menunjukkan tingkat
kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan meliputi antara lain:

1 Pencapaian Tujuan pelatihan


2. Relevansi program pelatihan dengan tugas
3. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja
4. Bahan pembelajaran yang disediakan.
5. Hubungan peserta dengan pelaksana/panitia pelatihan
6. Pelayanan sekretariat terhadap peserta
7. Pelayanan akomodasi dan lainnya
8. Pelayanan konsumsi
9. Pelayanan komunikasi dan informasi

E. PERAN PELATIH/FASILITATOR

Peran pelatih adalah membantu dan mempermudah terlaksananya proses pembelajaran dalam
upaya mencapai tujuan, dan senantiasa memotivasi agar semua peserta berpartisipasi aktif.

Peran tersebut antara lain meliputi:

a.Menciptakan suasana atau iklim belajar yang kondusif, yang mendukung seluruh proses
pembelajaran. Setiap pelatih memiliki seni tersendiri dalam menciptakan iklim pembe lajaran yang
kondusif tersebut.
Adapun hal yang mendasar :

- Mulailah memperkenalkan diri, apabila merupakan pertemuan yang pertama dalam pelatihan
ini. Menyapa dengan hangat agar suasana akrab, tidak ada jarak psikologis antara pelatih
dengan peserta.
- Ada kejelasan tentang tujuan pembelajaran dan keterkaitannya dengan pekerjaan/tugas
peserta.
- Sejak awal setiap orang merasa dihargai dan dilibatkan.

b.Membangkitkan partisipasi serta menciptakan interaksi sesama peserta. Pada proses pembelajaran
orang dewasa, pada umumnya peserta sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman. Peran
pelatih untuk menggali pengetahuan dan atau pengalaman tersebut serta menggunakannya
sebagai sumber belajar.

c. Tanggap terhadap dinamika yang terjadi dalam proses pembelajaran. Fasilitator harus mampu
memberi tanggapan/respons yang tepat terhadap dinamika yang terjadi dalam proses
pembelajaran serta menjaga agar tetap dalam jalur yang benar (on the right track), tidak

5
menyimpang dari konteks pembelajaran. Apabila terjadi penyimpangan dari konteks pembelajaran,
maka ingatkan kembali peserta akan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Untuk itu
fasilitator harus menguasai materi, memahami benar tujuan pembelajaran yang harus dicapai serta
penggunaan metode yang tepat dan memiliki rasa percaya diri ( self confidence) yang kuat. Selain
itu fasilitator harus memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, mendengar efektif, bersikap
obyektif, serta mampu mengendalikan emosi dengan baik.

Dalam menjalankan peran sebagai fasilitator, harus memperhatikan hal-hal berikut:

 Hindari sikap menggurui, tetapi memfasilitasi.


 Hindari memaksakan kehendak, karena orang dewasa menyukai sikap demokratis.
 Jangan menekankan hanya saya yang tahu. Ingat, orang dewasa sudah memiliki pengetahuan
dan pengalaman.
 Hindari menyalahkan peserta secara langsung.
 Hindari menyalahkan pelatih lain di depan peserta.
 Sebaiknya jangan langsung menjawab pertanyaan, berikan kesempatan dulu kepada peserta
yang lain.
 Hindari menguraikan sesuatu dengan cara berbelit-belit.
 Hindari memberi contoh dengan menguraikan pengalaman pribadi secara panjang lebar, akan
sangat membosankan peserta.

BAB VI
PENGGUNAAN MODUL PADA PELATIHAN PENCATATAN DAN PELAPORAN HIV AIDS
DAN PIMS BAGI PETUGAS RR FASYANKES

A. Modul pada Pelatihan Pencatatan dan Pelaporan HIV AIDS dan IMS bagi Petugas RR Fasyankes

Modul yang digunakan meliputi:

1. Modul 1 : Program Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan IMS.


2. Modul 2 : Pengurangan Stigma dan Diskriminasi
3. Modul 3 : Pencatatan dan Pelaporan HIV AIDS dan IMS (Aplikasi SIHA)
4. Modul 4 : MONEV HIV AIDS dan IMS

Berdasarkan peran, fungsi dan kompetensi pengelola program, ditetapkan Tujuan Pelatihan sebagai
berikut:

Tujuan Pelatihan

1. Tujuan Umum

6
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu melakukan pengelolaan Pencatana dan Pelaporan
HIV di fasyankes .

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu:

a. Melakukan Monitoring dan evaluasi


b. Melakukan pencatatan dan pelaporan (Aplikasi SIHA)

Untuk mencapai tujuan pelatihan yang telah ditetapkan, maka ditentukan materi yang akan dibahas,
dalam suatu Struktur Program sebagai berikut:

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN

Untuk mencapai tujuan pelatihan yang telah ditetapkan, maka ditentukan materi yang akan dibahas,
sebagai berikut:

Struktur Program

NO MATERI WAKTU JUMLAH


A. Materi dasar T P PL
1. Program pencegahan dan 3 - - 3
pengendalian HIV AIDS dan PIMS
2. Pengurangan stigma dan 1 3 - 4
diskriminasi
Sub Total 4 3 - 7
B Materi Inti
1. Pencatatan dan Pelaporan 4 10 2 16
2. Monev Pelaksanaan program 3 7 4 14
pencegahan dan pengendalian HIV
AIDS dan IMS
Sub Total 7 17 6 30
C. Materi Penunjang
1. Membangun Komitmen Belajar - 3 - 3
(BLC)
2. Rencana Tindak lanjut (RTL) - 2 - 2
3. Anti Korupsi 2 - - 2
Sub Total 2 5 - 7
Jumlah 13 25 6 44

7
Keterangan:
T : Teori (Tatap muka) PL : Praktik Lapangan
P: Penugasan (Permainan, Bermain peran, Latihan/Exercise)
1 Jam pelatihan @ 45 menit

B. Cara Penggunaan Modul

Pengantar

Proses pembelajaran dilakukan dengan metode pembelajaran orang dewasa/ andragogi, pendekatan
cara belajar aktif, menggunakan metode pembelajaran secara interaktif sebagaimana yang telah
ditetapkan pada setiap modul.
Pembahasan setiap modul mengacu pada GBPP dalam kurikulum dan langkah-langkah pembelajaran
yang tercantum dalam panduan ini.

Urutan modul dibuat sedemikian rupa sesuai dengan urutan pembelajaran modul, sebagai berikut:

1. Program Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan IMS (modul 1).
2. Pengurangan Stigma dan Diskriminasi (modul 2).
3. Pencatatan dan Pelaporan /Aplikasi SIHA (Modul 3)
4. Monev Pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan IMS (Modul 4)

PROSES PEMBELAJARAN

A. Pada tahap awal idealnya peserta melakukan Pre tes, sebelum mendapatkan informasi apapun
terkait materi pembelajaran termasuk arahan pada Pembukaan. Bahan pembelajaran seperti
modul-modul pelatihan dan lain-lain belum dibagikan kepada peserta. Dialnjutkan dengan
Pembukaan.
B. Membangun Komitmen Belajar (Building Learning Commitment/BLC) dilakukan oleh MOT atau
salah satu dari pelatih yang telah ditetapkan. Pada prinsipnya bertujuan agar peserta mampu
menciptakan suasana kondusif, melalui proses perkenalan, penyusunan harapan pembelajaran
serta nilai dan norma yang disepakati dalam proses pembelajaran. Fasilitator BLC
mempersiapkan alat bantu dan atau media yang diperlukan pada proses BLC (seperti kertas
metaplan/kertas plano/kertas HVS berwarna; papan dan kertas flipchart sesuai kebutuhan; selotip
kertas; double tape; gunting dan lain-lain), atau sebelumnya, menghubungi panitia untuk
mempersiapkannya sesuai kebutuhan fasilitator pada proses tersebut. Fasilitator juga melakukan
pengecekan terhadap berfungsi tidaknya LCD, sound system dan alat bantu lainnya.

8
C. Proses Pembelajaran Setiap Modul

Proses pembelajaran dilakukan dalam kelas yang difasilitasi oleh seorang atau lebih
pelatih/fasilitator.

MATERI DASAR 1: PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIV AIDS DAN IMS
(MODUL 1)

1. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan Pembelajaran Umum.
Setelah mengikuti materi, peserta mampu memahami Program Pencegahan dan
Pengendalian HIV AIDS dan IMS.
b. Tujuan Pembelajaran Khusus.
Setelah mengikuti materi, peserta mampu:

1) Menjelaskan epidemi HIV AIDS dan IMS nasional


2) Menjelaskan kebijakan program pengendalian HIV AIDS dan IMS
3) Menjelaskan konsep Layanan Komprehensif Berkesinambungan
4) Menjelaskan Peraturan/perundang-undangan yang terkait dengan program
pengendalian HIV AIDS dan IMS
5) Menjelaskan informasi dasar HIV AIDS dan IMS:

2. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan


Pokok Bahasan 1. Epidemi HIV AIDS dan IMS nasional

Pokok Bahasan 2. Kebijakan program pengendalian HIV AIDS dan IMS

Pokok Bahasan 3. Komprehensif Berkesinambungan

Pokok Bahasan 4. Peraturan/perundang-undangan yang terkait dengan program pencegahan


dan pengendalian HIV AIDS dan IMS

Pokok Bahasan 5. Informasi dasar HIV AIDS dan IMS:

a. Pengertian IMS,dan HIV AIDS, serta hubungan IMS dengan HIV


b. Penularan, pencegahan dan cara mendeteksi IMS dan HIV
c. Perjalanan infeksi HIV AIDS serta stadium klinisnya.
d. Infeksi oportunistik (IO)

9
3. Proses Pembelajaran:

a. Persiapan Proses Pembelajaran (5 -10 menit sebelum proses dimulai)

Siapkan dan pastikan semua bahan, alat bantu dan media yang dibutuhkan un tuk
kelancaran pembahasan materi Program Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan
IMS telah tersedia dan berfungsi baik. Tata ruang sebaiknya diatur dalam tata letak dan
suasana yang memungkinkan peserta dapat berkomunikasi dan terlibat secara aktif dalam
seluruh proses pembelajaran.

b. Pengkondisian kelas dan Penyampaian tentang Tujuan Pembelajaran (5 me nit)

Pastikan bahwa semua peserta siap mengikuti proses pembelajaran, telah duduk di tempat
masing-masing sesuai dengan tata ruang kelas, tidak mengoperasikan laptop atau alat
lainnya, tidak mengerjakan hal-hal lain yang akan mengganggu proses. Pelatih
menyampaikan salam pembuka/salam perkenalan apabila ini merupakan pertemuan
pertama dengan peserta. Sapalah peserta dengan ramah/hangat.

Secara interaktif pelatih menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan modul.
Lakukan secara interaktif, bukan sekedar membacakan, kaitkan dengan harapan yang
diidentifikasi peserta pada waktu proses Membangun Komitmen Belajar.

c. Penyampaian tentang Pokok Bahasan 1. Epidemi HIV AIDS dan IMS Nasional (Waktu 20
menit)

1) Fasilitator mulai melakukan curah pendapat, bagaimanakah pemahaman peserta


tentang epidemi HIV AIDS nasional. Bagaimana pengetahuan peserta tentang
epidemi HIV AIDS dan IMS di wilayah masing-masing? Bagaimana
kecenderungannya setelah melakukan program pengendalian selama ini?
2) Fasilitator menyampaikan paparan materi tentang Epidemi HIV AIDS di Indonesia,
menggunakan bahan tayang. Lakukan secara interaktif dengan melibatkan peserta.
Kaitkan dengan poin-poin penyampaian peserta agar merasa dihargai.
3) Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan paparan materi tentang Epidemi IMS
menggunakan bahan tayang. Lakukan secara interaktif dengan menanyakan
bagaimana epidemi IMS di wilayah masing-masing. Bagaima na kecenderungannya
pada masing-masing populasi kunci?
4) Setelah seluruh presentasi selesai, atau selama presentasi fasilitator membe ri
kesempatan peserta untuk tanya jawab. Beri kesempatan peserta menjawab
pertanyaan peserta lainnya, tidak perlu langsung dijawab oleh fasilitator.
5) Menyampaikan rangkuman singkat dari pokok bahasan 1.

10
d. Pembahasan Pokok Bahasan 2 dan 3. Kebijakan program pengendalian HIV AIDS dan IMS
dan LKB ( Waktu 45 menit)

1) Fasilitator menyampaikan bahwa akan beralih pada pembahasan tentang Kebijakan


program pengendalian HIV AIDS dan IMS dan LKB. Kemudian melakukan curah
pendapat, menggali pengetahuan peserta tentang perkembangan program
pengendalian HIV AIDS dan IMS diwilayah masing-masing. Tanyakan juga mengapa
terjadi seperti itu? Upaya apa yang dilakukan atau harus dilakukan?
2) Fasilitator menyampaikan paparan materi tentang Kebijakan program pengendalian
HIV AIDS dan IMS, menggunakan bahan tayang. Lakukan secara interaktif, dengan
meminta peserta menyampaikan contoh yang dilaksanakan di wilayah masing-masing,
atau hasil pencapaian program mereka. Apakah kendala dalam menjalankan
kebijakan tersebut?
3) Fasilitator menyampaikan paparan materi tentang LKB, menggunakan bahan tayang.
Lakukan secara interaktif, dengan meminta peserta menyampaikan contoh yang
dilaksanakan di wilayah masing-masing, atau hasil pencapaian program mereka.
Apakah terdapat kendala dalam menjalankan LKB di wilayahnya.
4) Setelah presentasi selesai atau selama presentasi peserta diberi kesempatan untuk
tanya jawab, agar ada kesamaan persepsi. Beri kesempatan peserta menjawab
pertanyaan peserta lainnya, tidak perlu langsung dijawab oleh fasilitator. Gunakan
waktu yang sangat singkat seefektif mungkin.
5) Fasilitator menyampaikan rangkuman dari pokok bahasan 2 dan 3. Bisa dilakukan
dengan mengajak peserta mengingat apa yang telah dipelajari, atau dengan
menayangkan poin-poin penting yang telah dipelajari, dan ajukan pertanyaan kepada
peserta mengenai poin-poin tersebut.

e. Pembahasan pokok bahasan 4. Peraturan dan Perundang-undangan terkait Prog ram


pengendalian HIV AIDS dan IMS (Waktu 10 menit)

1) Fasilitator melakukan curah pendapat, menggali pengetahuan peserta tentang


peraturan dan perundang-undangan terkait program pengendalian HIV AIDS dan IMS
yang diketahui peserta. Apakah peserta tahu bahwa penyelenggaraan program
pengendalian HIV AIDS dan IMS didukung oleh peraturan dan perundang-undangan.
2) Fasilitator menyampaikan secara singkat tentang beberapa peraturan dan
perundang-undangan terkait program pengendalian HIV AIDS dan IMS, dengan
menggunakan bahan tayang.
3) Setelah presentasi selesai atau selama presentasi peserta diberi kesempatan untuk
tanya jawab.
4) Fasilitator menyampaikan ulasan singkat tentang pokok bahasan 4. Katakan bahwa
waktu yang singkat tidak memungkinkan menjelaskan semua yang terkait dengan isi
peraturan dan perundang-undangan, peserta dapat mencari dan membacanya, agar
memahami bahwa dalam melaksanakan program pencegahan dan pengendalian HIV
AIDS dan IMS dilandasi oleh peraturan dan perundang-undangan yang diterbitkan
oleh pemerintah.

11
f. Pembahasan pokok bahasan 5. Informasi Dasar HIV AIDS dan IMS ( Waktu 50 menit)

1) Fasilitator menyampaikan bahwa akan beralih pada pembahasan tentang Informasi


Dasar HIV AIDS dan IMS. Kemudian melakukan curah pendapat, menggali
pengetahuan peserta tentang pengertian, pencegahan, penu laran,deteksi dini,
perjalanan infeksi HIV AIDS dan stadium klinis serta infeksi oportunistis.
2) Fasilitator menyampaikan paparan materi tentang Infromasi Dasar HIV AIDS dan IMS
meliputi: pengertian, pencegahan, penularan,deteksi dini, perjalanan infeksi HIV AIDS
dan stadium klinis serta infeksi oportunistis, menggunakan bahan tayang. Lakukan
secara interaktif, dan klarifikasi hal-hal yang masih menimbulkan keraguan.
3) Setelah presentasi selesai atau selama presentasi peserta diberi kesempatan untuk
tanya jawab, agar ada kesamaan persepsi. Beri kesempatan peserta menjawab
pertanyaan peserta lainnya, tidak perlu langsung dijawab oleh fasilitator. Gunakan
waktu yang sangat singkat seefektif mungkin.
4) Fasilitator menyampaikan rangkuman dari pokok bahasan 5

g. Rangkuman dan Penutup (Waktu 5 menit)

1) Fasilitator mengajak peserta merangkum apa yang telah dipelajari peserta dalam sesi
ini.
2) Fasilitator menutup sesi dengan mengucapkan terimakasih dan salam penutup.

Total waktu : 3 Jam pelatihan/JPL (135 menit)

MATERI DASAR 2: PENGURANGAN STIGMA DAN DISKRIMINASI (MODUL 2)

1. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi peserta mampu memahami tentang pengurangan stigma dan
diskriminasi

b. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi peserta mampu:
1) Seksualitas, Orientasi Seksual, Identitas dan Ekspresi Gender serta otoritas atas tubuh
(SOGIEB)
2) Pemahaman Stigma dan diskriminasi

12
3) Analisis stigma dan diskriminasi

2. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan


Pokok Bahasan 1. Seksualitas, Orientasi Seksual, Identitas dan Ekspresi Gender serta otoritas
atas tubuh (SOGIEB)
Pokok Bahasan 2. Pemahaman Stigma dan diskriminasi
Pokok Bahasan 3. Analisis stigma dan diskriminasi

3. Proses pembelajaran.

a. Persiapan Proses Pembelajaran (5 -10 menit sebelum proses dimulai )

Siapkan dan pastikan semua bahan, alat bantu dan media yang dibutuhkan untuk kelancaran
pembahasan materi Pengurangan Stigma dan Diskriminasi telah tersedia dan berfungsi baik.
Tata ruang sebaiknya diatur dalam tata letak dan suasana yang memungkinkan peserta dapat
berkomunikasi dan terlibat secara aktif dalam seluruh proses pembelajaran. Pada pembahasan
PB 1. SOGIEB, diakhiri dengan metode diskusi kelompok, membahas Soal-soal terkait
SOGIEB. Fasilitator dapat mengguna kan soal-soal yang ada pada lampiran panduan ini atau
mengembangkan soal-soal baru. Pada pembahasan PB 2. Pemahaman Stgima dan
diskriminasi, diperlukan alat bantu dan media pembelajaran untuk permainan padanan kartu,
yaitu: Kertas berwarna metaplan/kertas plano/kertas HVS berukuran 10 x 20 cm, yang telah
diberi tulisan tentang “stigma” dan “diskriminasi” ataupun yang bukan termasuk keduanya.

b. Pengkondisian kelas dan Penyampaian tentang Tujuan Pembelajaran (5 menit)

Pastikan bahwa semua peserta siap mengikuti proses pembelajaran, telah duduk di tempat
masing-masing sesuai dengan tata ruang kelas, tidak mengoperasikan laptop atau alat lainnya,
tidak mengerjakan hal-hal lain yang akan mengganggu proses. Fasilitator menyampaikan
salam pembuka/salam perkenalan apabila ini merupakan pertemuan pertama dengan peserta.
Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja/pengalaman
bekerja terkait dengan materi yang akan disampaikan. Sapalah peserta dengan ramah/hangat.

Secara interaktif fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan modul.
Lakukan secara interaktif, bukan sekedar membacakan, kaitkan dengan ha rapan yang
diidentifikasi peserta pada waktu proses Membangun Komitmen Belajar.

c. Pembahasan Pokok Bahasan 1. Seksualitas, Orientasi Seksual, Identitas dan Ekspresi


Gender serta otoritas atas tubuh /SOGIEB (Waktu 45 menit)

13
1) Fasilitator memulai dengan menanyakan kepada peserta apakah sebelum ini sudah
mendengar tentang SOGIEB, singkatan dari apa? Ketika menyinggung tentang
seksualitas, fasilitator dapat menanyakan siapa yang merasa diri laki-laki dan apa
alasannya, kemudian menanyakan siapa yang merasa diri perempuan dan apa alasannya.
Kemudian tanyakan kepada peserta lainnya. Fasilitator memandu diskusi singkat, dan
mencatat poin-poin penting.
2) Fasilitator melanjutkan dengan meminta peserta melakukan curah pendapat dalam
kelompok untuk menggali pengetahuan peserta tentang SOGIEB. Kepada setiap
kelompok dibagikan metaplan yang telah diberi tulisan berkaitan dengan istilah: bencong;
transeksual, gay, LSL, gender; waria, transgender, banci dan lain-lain dapat
dikembangkan lagi. Kelompok diminta menuliskan hasilnya pada kertas flipchart.
Fasilitator memandu peserta untuk membacakan hasilnya, dan memberi ulasan singkat.
Apabila diperlukan fasilitator dapat melakukan klarifikasi, atau menanyakan kepada
fasilitator lain yang ada dalam ruangan.
3) Fasilitator menanyakan pandangan/persepsi peserta tentang keberadaan komunitas Gay,
Waria dan LSL (GWL). Adakah keterkaitan dengan pemaham an SOGIEB, terutama
dalam hal sikap dan perilaku terhadap mereka di layanan?
4) Fasilitator melanjutkan dengan menyampaikan paparan materi, dengan meng- gunakan
bahan tayang. Sampaikan secara interaktif sesuai urutan SOGIEB. Kaitkan dengan poin-
poin pendapat peserta agar merasa dihargai. Ajaklah peserta terlibat aktif ketika
membahas tentang Boneka Gender ( “The Gender Bread Person”), serta memahami
secara benar cara membaca skala Kinsey.
5) Fasilitator menyampaikan bahwa selanjutnya akan membahas tentang bagaima na
hubungan seksualitas terkait IMS HIV dan AIDS. Kemudian melakukan curah pendapat,
mengapa hal tersebut penting? Tuliskan poin-poin penyampai an dari peserta pada kertas
flipchart.
6) Fasilitator menyampaikan paparan materi tersebut, meliputi: . Hubungan
seksualitas dengan IMS dan HIV AIDS dan Hubungan pilihan seksualitas dengan
kesehatan seksualitas. Paparan dengan menggunakan bahan tayang. Kaitkan dengan
pendapat peserta agar merasa dihargai, dan disadari apabila ada kekeliruan persepsi.
7) Setelah seluruh presentasi selesai, atau selama presentasi fasilitator memberi
kesempatan peserta untuk tanya jawab. Beri kesempatan peserta menjawab pertanyaan
peserta lainnya, tidak perlu langsung dijawab oleh fasilitator. Gunakan waktu yang sangat
singkat seefektif mungkin.
8) Sampaikan bahwa peserta akan melakukan diskusi membahas Soal-soal terkait SOGIEB.
Soal-soal dibahas dalam kelompok sesuai Petunjuk Penugasan. Apabila waktu tidak
memungkinkan, soal-soal dapat dibahas bersama-sama dipandu oleh fasilitator.
9) Pada akhir sesi ini menyampaikan rangkuman singkat tentang hal-hal penting dari
pokok bahasan 1. Berikan penegasan tentang pentingnya petugas kesehatan memahami
SOGIEB seperti yang terlihat pada gambar tentang Keragaman Seksualitas.

14
d. Pembahasan pokok bahasan 2. Pemahaman Stigma dan Diskriminasi (Waktu 30 menit)

1) Fasilitator menyampaikan bahwa ada keterkaitan antara pemahaman SOGIEB dengan


stigma dan diskriminasi di tempat layanan. Kemudian fasilitator menggali pendapat/
pengetahuan peserta tentang stigma dan diskriminasi secara umum. Mintalah peserta
menyampaikan contoh yang ada di lingkungan mereka sehari-hari Apakah mereka juga
melihat adanya stigma dan diskriminasi di lingkungan fasyankes? Tuliskan pendapat
peserta pada kertas flipchart.
2) Lakukan permainan Padanan Kartu. Bagilah peserta dalam 2 kelompok dan minta mereka
berbaris ke belakang. Di hadapan setiap kelompok ada papan dan kertas flipchart yang
telah diberi tulisan: sebelah kiri Stigma dan sebelah kanan Diskriminasi, serta tumpukan
Kartu dalam jumlah yang sama, yang telah diberi tulisan oleh fasilitator. Mintalah secara
berurutan setiap peserta maju mengambil satu kartu dan meletakkan kartu tersebut di
bawah tulisan yang dianggap sesuai, yaitu Stigma atau Diskriminasi. Lakukan sampai
semua kartu selesai ditempelkan. Kemudian fasilitator bersama-sama peserta membaca
satu per satu setiap kartu, dan apakah benar letaknya. Apabila ada yang tidak sesuai
dengan Stigma maupun Diskriminasi, Kartu diletakkan di tengah-tengah. Kemudian
lakukan pembahasan, dan klarifikasi oleh fasilitator.
3) Tanyakan kepada peserta bagaimana mereka memberikan pelayanan kepada pasien,
contohnya kepada LSL dan atau waria? Bagaimana sikap dan perlakuan petugas
fasyankes lainnya? Bagaimana memanggil mereka? Bagaimana berkomunikasi dengan
mereka? Bagaimana memeriksa mereka? Adakah stigma dan atau diskriminasi disitu?
Tuliskan jawaban peserta pada kertas flipchart. Katakan bahwa kita akan melihat lagi
jawaban tersebut, dan tidak mendiskusikannya sekarang.
4) Sampaikan penjelasan tentang stigma dan diskriminasi dengan menggunakan bahan
tayang. Berikan contoh-contoh atau mintalah peserta untuk memberikan contohnya.
Kaitkan juga dengan jawaban peserta sebelumnya yang ditulis pada kertas flipchart, agar
peserta merasa dihargai.
5) Sampaikan bahwa penting bagi fasyankes untuk mengidentifikasi dan menganalisis ada
tidaknya stigma dan diskriminasi kepada di lingkungan fasyankes. Pengelola program
dapat memfasilitasi mereka untuk melakukan analisis stigma dan diskriminasi.
6) Fasilitator menyampaikan rangkuman singkat tentang pemahaman stigma dan
diskriminasi. Katakan bahwa selanjutnya akan dibahas tentang Cara menganalisis stigma
dan diskriminasi

e. Pembahasan Pokok bahasan 3. Analisis Stigma dan Diskriminasi (Waktu 90 menit)

1) Tanyakan apakah peserta mengetahui tentang cara menganalisis stigma dan diskriminasi
di fasyankes atau di lingkungan pekerjaan peserta? Tanyakan apakah ada diantara
peserta yang sudah pernah melakukannya? Bagaimana caranya? Tuliskan poin-poin
pengalaman peserta pada kertas flipchart.

15
2) Fasilitator menjelaskan tentang cara melakukan analisis stigma dan diskriminasi dengan
menggunakan bahan tayang. Kaitkan dengan pendapat peserta agar merasa dihargai.
Tayangkan tools/ instrument Analisis Stigma dan Dsikriminasi yang dapat dilakukan di
institusi tempat bekerja dan di fasyankes. Jelaskan kuesioner dalam instru ment tersebut,
dan cara menganalisisnya. Sampaikan juga cara-cara lain yang dapat digunakan dalam
melakukan analisis stigma dan diskriminasi, seperti yang dilakukan pada analisis
kepuasan pelanggan.
3) Setelah seluruh presentasi selesai, atau selama presentasi fasilitator memberi
kesempatan peserta untuk tanya jawab. Beri kesempatan peserta menjawab pertanyaan
peserta lainnya, tidak perlu langsung dijawab oleh fasilitator. Gunakan waktu yang sangat
singkat seefektif mungkin.
4) Apabila memungkinkan fasilitator dapat menayangkan video tentang stigma dan
diskriminasi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari di fasyankes atau di tempat lainnya.
Mintalah pendapat peserta. Apakah tayangan tersebut mempengaruhi perasaan/pendapat
peserta tentang stigma dan diskriminasi kepada pasien atau populasi kunci?
5) Menyampaikan ulasan singkat pokok bahasan 3. Lakukan penegasan bahwa penting bagi
petugas untuk melakukan pengurangan stgima dan dsikriminasi yang terjadi di institusinya
termasuk di fasyankes yang sangat dekat dengan pelanggan/pasien. Salah satunya
adalah dengan melakukan analisis terhadap ada tidaknya stigma dan diskriminasi serta
dalam bentuk apa, dimana, oleh siapa, sehingga penanganan akan lebih terarah, sesuai
dengan penyebabnya.

f. Langkah 5. Rangkuman dan Penutup (waktu 5 menit)

1) Fasilitator mengajak peserta merangkum apa yang telah dipelajari peserta dalam sesi ini.
2) Sampaikan bahwa dengan mempelajari materi ini, diharapkan memberikan bekal
pengalaman belajar kepada peserta dalam memahami stigma dan diskriminasi pada
pelayanan HIV dan IMS bagi populasi kunci maupun pasien lainnya di fasyankes, serta
dapat memfasilitasi fasyankes di wilayah masing-masing.
3) Fasilitator menutup sesi dengan mengucapkan terimakasih dan salam

Total waktu : 4 Jam pelatihan/JPL (180 menit)

MD-2. Pengurangan Stigma dan Diskriminasi

1. Diskusi terkait SOGIEB

Petunjuk :
a. Fasilitator membagi peserta dalam dalam 5 kelompok. Kepada setiap kelompok dibagikan
kertas berisikan soal SOGIEB:
 Kelompok 1: soal a dan b
 Kelompok 2: soal b dan c
16
 Kelompok 3: soal c dan d
 Kelompok 4: soal d dan e
 Kelompok 5: soal e da f
b. Setiap kelompok diberi waktu untuk membahas soal dan menuliskan jawabannya selama 7
menit.
c. Setelah selesai fasilitator memandu pembahasan.
d. Pada akhir sesi fasilitator menyampaikan ulasan

Soal terkait SOGIEB:

a. Joni adalah seorang laki-laki yang tertarik dengan laki-laki. Joni memutuskan untuk beristeri
dan tidak menjalin hubungan dengan laki – laki. Perilaku seksual yang dilakukan Joni adalah
seks vagina dengan isterinya. Apakah orientasi seksual Joni? Pada titik ke berapa
keberadaan Joni pada kontinum Kinsey? Apakah perilakunya itu berisiko terhadap IMS dan
HIV? Mengapa?

b. Adi adalah seorang laki-laki yang tertarik dengan laki-laki. Adi memutuskan untuk beristeri,
sekaligus secara diam-diam memiliki pacar laki – laki. Perilaku seksual yang dilakukan Adi
adalah seks vagina dengan isterinya dan seks anal dengan pacar laki–lakinya. Apa orientasi
seksual Adi ? Pada titik ke berapa keberadaan Adi pada kontinum Kinsey? Apakah
perilakunya itu berisiko terhadap IMS dan HIV? Mengapa?

c. Jaja adalah seorang laki-laki. Jaja memiliki pacar laki-laki. Perilaku seksual yang dilakukan Jaja
adalah anal seks dengan pacar laki-lakinya. Apakah orientasi seksual Jaja? Pada titik ke
berapa keberadaan Jaja pada kontinum Kinsey? Apakah perilakunya itu berisiko terhadap
IMS dan HIV? Mengapa?

d. Erik adalah seorang laki-laki. Erik memutuskan beristeri. Erik secara diam-diam bekerja di panti
pijat sebagai “kucing” atau pekerja seks untuk laki-laki. Perilaku seks yang dilakukan Erik
adalah seks vagina dengan isterinya dan anal seks dengan tamu laki-lakinya. Apakah
perilakunya itu berisiko terhadap IMS dan HIV? Mengapa?

e. Surya adalah seorang laki-laki yang memiliki seorang isteri. Pada malam hari, kadang-kadang
Sugeng berpakaian perempuan dan berhubungan seks dengan laki-laki di taman Lawang,
demi uang. Apakah identitas seksual Sugeng? Apakah perilakunya itu berisiko terhadap IMS
dan HIV? Mengapa?

f. Antoni merasa dirinya perempuan yang terjebak dalam tubuh laki-laki, sehingga dia merasa
nyaman berpenampilan seperti perempuan. Namun keluarganya selalu menentang
perilakunya , dan memaksa untuk berpakaian laki-laki. Karena itu Antoni kabur dari rumahnya
dan bekerja di suatu perusahaan, dan mengganti namanya menjadi Anita, dan tinggal
serumah dengan pacarnya seorang laki-laki. Apakah orientasi seksual Anita.

17
2. Permainan Padanan Kartu (Stigma dan Diskriminasi)
e. Fasilitator membagi peserta dalam dua kelompok. Setiap kelompok diminta berba ris
kebelakang menghadapi flipchart atau kain planel masing-masing. Pada flipchart atau kain
planel dituliskan kata Stigma dan Diskriminasi.
f. Fasilitator membagikan kertas-kertas metaplan berwarna yang telah diberi tulisan terkait
stigma dan diskriminasi secara umum. Jumlah kertas yang diberikan sama.
g. Fasilitator menjelaskan bahwa peserta dari setiap kelompok tanpa melakukan diskusi dengan
temannya, bergantian maju kedepan untuk menempelkan kertas metaplan dibawah kata
Stigma atau Diksriminasi, sampai seluruh kertas metaplan habis ditempelkan
h. Kemudian fasilitator memandu pembahasan, apakah kertas-kertas metaplan ditempelkan
pada tempat yang sesuai.
i. Apabila ada hal yang masih meragukan dan perlu pembahawan lebih lanjut, kertas metaplan
tersebut ditempel secara terpisah.
j. Setelah semua elesai dibahas, fasilitator menyampaikan klarifikasi
Untuk memeriahkan suasana, dapat juga setiap kelompok menghitung berapa banyak
hasilnya yang betul/sesuai. Dan yang terbanyak menjadi pemenangnya. Berikan pujian.

PETUNJUK PENUGASAN
PELATIHAN PENCATATAN DAN PELAPORAN HIV AIDS & PIMS BAGI PETUGAS RR DI FASYANKES

Modul 3. Pencatatan dan Pelaporan (Aplikasi SIHA)

1. Petunjuk Latihan 1. Mengisi Formulir Pencatatan Standar

a. Fasilitator menugaskan peserta melakukan latihan mengisi formulir-formulir pen catatan


standar secara individu. Peserta diharapkan bersungguh-sungguh.
b. Setiap peserta melakukan pengisian formulir-formulir standar pencatatan yang terdiri dari
formulir: KT, IMS, PPIA, PTRM, LASS, Ikhtisar Perawatan HIV dan ART, Surveilens Kasus
AIDS dan Surveilens Sentinel HIV dan IMS
c. Formulir diisi berdasarkan studi kasus dari masing-masing layanan (KT, IMS, PPIA, PTRM,
LASS, Ikhtisar Perawatan HIV dan ART, Surveilens Kasus AIDS dan Surveilens Sentinel HIV
dan IMS)
d. Fasilitator memandu peserta cara pengisian berdasarkan pada petunjuk teknis Pen catatan
dan Pelaporan HIV AIDS dan IMS
e. Setelah waktunya habis, beberapa peserta diminta untuk mempresentasikan hasil latihan
secara bergiliran.
f. Peserta lain diminta untuk memberikan tanggapan atau masukan.
g. Fasilitator menyampaikan klarifikasi dan rangkuman

18
2. Petunjuk Latihan 2. Instalasi dan update aplikasi SIHA

a. Fasilitator menugaskan peserta melakukan latihan secara individu. Peserta diha rapkan
bersungguh-sungguh.
b. Setiap peserta menghadapi laptop masing-masing
c. Fasilitator memandu peserta menyambung ke jaringan internet, download file aplikasi dan
menginstal software SIHA.
d. Fasilitator menyampaikan tugas peserta :
 Mengunduh file aplikasi dari SIHA online
 Melakukan instalasi aplikasi SIHA offline
 Update SIHA versi terbaru
e. Fasilitator memandu peserta cara melakukan instalasi dan update aplikasi SIHA dan
melakukan peng amatan dan memberikan bimbingan yang diperlukan.
f. Setelah waktunya habis, beberapa peserta diminta untuk mempresentasikan hasil latihan
secara bergiliran.
g. Peserta lain diminta untuk memberikan tanggapan atau masukan.
h. Fasilitator menyampaikan klarifikasi dan rangkuman

3. Petunjuk Latihan 3. Penggunaan Aplikasi SIHA

a. Fasilitator memandu peserta untuk melakukan latihan menggunakan menu-menu SIHA


secara individu.
b. Setiap peserta menghadapi laptop masing-masing untuk latihan menggunakan menu-menu
SIHA. Penggunaan menu-menu SIHA dilakukan secara sistematis mulai dari : Setup, Form,
Report, Export data individu, Backup dan restore database, Import data layanan ART.
c. Fasilitator memandu penggunaan SIHA Online oleh berbagai jenjang administrasi
d. Fasilitator memandu peserta dalam latihan menggunakan setiap menu SIHA dan melakukan
pengamatan serta memberikan bimbingan yang diperlukan.
e. Setelah waktunya habis, beberapa peserta diminta untuk mempresentasikan hasil latihan
secara bergiliran untuk setiap menu.
f. Peserta lain diminta untuk memberikan tanggapan atau masukan.
g. Fasilitator menyampaikan tanggapan dan rangkuman

4. Petunjuk Latihan 4. Penggunaan Aplikasi Rekap Kohort /ARK

a. Fasilitator membagikan file Aplikasi Rekap Kohort versi 3.4 kepada peserta. Katakan bahwa
peserta akan melakukan latihan analisis mengenai dampak pemberian ARV dengan
menggunakan ARK yang berbasis Microsoft Excell
b. Setiap peserta menghadapi laptop masing-masing untuk latihan menggunakan ARK.
Langkah-langkah dalam menggunakan menu-menu ARK dilakukan secara sistematis mulai
dari : Mengisi identitas layanan, Input data, validasi, isi register ART, Analisis proporsi,
Analisis kelompok tahunan
c. Fasilitator memandu peserta dalam latihan menggunakan setiap menu ARK dan melakukan
pengamatan serta memberikan bimbingan yang diperlukan.

19
d. Setelah waktunya habis, beberapa peserta diminta untuk mempresentasikan hasil latihan
secara bergiliran untuk setiap menu.
e. Peserta lain diminta untuk memberikan tanggapan atau masukan.
f. Fasilitator menyampaikan klarifikasi dan rangkuman

5. Petunjuk Latihan 5. Menggunakan Aplikasi Early Warning Indicators (EWIs)


a. Fasilitator membagikan file Aplikasi Early Warning Indicators (EWIs) kepada peserta.
Katakan bahwa peserta akan melakukan latihan menggunakan aplikasi EWIs untuk
memantau indicator resistensi ARV.
b. Setiap peserta menghadapi laptop masing-masing untuk latihan menggunakan EWIs mulai dari
EWIs 1 hingga EWIs 4
c. Fasilitator memandu peserta dalam latihan menggunakan EWIs dan melakukan pengamatan
serta memberikan bimbingan yang diperlukan.
d. Setelah waktunya habis, beberapa peserta diminta untuk mempresentasikan hasil latihan
secara bergiliran untuk setiap menu.
e. Peserta lain diminta untuk memberikan tanggapan atau masukan.
f. Fasilitator menyampaikan klarifikasi dan rangkuman

PETUNJUK PENUGASAN
MI-4. Monitoring dan Evaluasi Program

1. Petunjuk Latihan Perencanaan Monev


1.1. Petunjuk Latihan. Penetapan Tujuan Monev

a. Fasilitator membagi peserta dalam kelompok terdiri dari 5-6 orang


b. Setiap kelompok diminta untuk menetapkan tujuan monev sesuai dengan situasi dan kondisi
wilayah kerja masing-masing.
c. Fasilitator menjelaskan tugas setiap kelompok:
 Pilihlah dalam kelompok: Ketua ; Sekretaris dan Penyaji .
 Diskusikan dalam kelompok :
o Program/kegiatan pengendalian HIV-AIDS dan IMS apa yang perlu dimonitor dan
dievaluasi?
o Apa tujuan monev dari program tersebut? Jelaskan apa alasannya.
Mintalah setiap anggota kelompok untuk mencermati tentang macam-macam
tujuan monev yang terdapat pada Modul pelatihan.
 Ketua kelompok memimpin brainstorming agar semua anggota kelompok berperan aktif
dalam mengemukakan pendapatnya. Tuliskan pada kertas flipchart agar dapat dibaca oleh
setiap orang.
 Setelah selesai putaran brainstorming, Ketua memandu kelompoknya untuk mengkaji hasil
brainstorming serta membuat kesepakatan hasil latihan.

20
 Setiap kelompok mempersiapkan presentasi hasil latihan.
d. Setelah waktu latihan habis, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasilnya
secara bergiliran. Apabila waktu tidak memungkinkan, presentasi dapat dilakukan oleh 2-3
kelompok yang berbeda situasi kondisinya.
e. Peserta dari kelompok lain diminta untuk memberikan tanggapan atau masukan.
f. Fasilitator menyampaikan klarifikasi dan rangkuman.

1.2. Petunjuk Latihan. Pemilihan Indikator

a. Peserta masih bekerja dalam kelompok yang sama dengan Latihan 1.


b. Katakan bahwa latihan ini merupakan kelanjutan dari latihan 1. Setiap kelompok akan
memilih indikator yang diperlukan berdasarkan penetapan program/kegiatan yang akan
dimonitor dan dievaluasi serta penetapan tujuan monev.
c. Mintalah setiap kelompok untuk membuka lembaran/lampiran tentang indikator program
pengendalian HIV-AIDS dan IMS yang telah dibagikan oleh fasilitator.
d. Fasilitator menyampaikan tugas setiap kelompok:
 Pilihlah dalam kelompok: Ketua ; Sekretaris dan Penyaji. Sebaiknya bergantian, agar ada
pemerataan peran.
 Diskusikan dalam kelompok :
o Berdasarkan Program/kegiatan pengendalian HIV-AIDS dan IMS yang perlu
dimonitor dan dievaluasi serta tujuan monev program/kegiatan tersebuT: indikator
apa saja yang diperlukan?.
o Apakah semua indikator atau indikator tertentu saja? Jelaskan apa alasannya.
Mintalah setiap anggota kelompok untuk mencermati tentang indikator-indikator sesuai dengan
program/kegiatan yang akan dimonitor dan dievaluasi.
 Ketua kelompok memimpin brainstorming agar semua anggota kelompok berperan aktif
dalam mengemukakan pendapatnya. Tuliskan pada kertas flippchart agar dapat dibaca
oleh setiap orang.
 Setelah selesai putaran brainstorming, Ketua memandu kelompoknya untuk mengkaji hasil
brainstorming serta membuat kesepakatan hasil latihan.
 Setiap kelompok mempersiapkan presentasi hasil latihan.
e. Setelah waktu latihan habis, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasilnya secara
bergiliran. Apabila waktu tidak memungkinkan, presentasi dapat dilakukan oleh 2-3 kelompok
yang berbeda situasi kondisinya.
f. Peserta dari kelompok lain diminta untuk memberikan tanggapan atau masukan.
g. Fasilitator menyampaikan klarifikasi dan rangkuman.

21
Lampiran . Indikator-indikator Program Pengendalian HIV-AIDS dan IMS

Konseling dan Tes HIV

Periode
N Denominat Cara Variabel Dalam
Indikator Numerator Pengumpula
o or Pengumpulan Laporan
n
1 Jumlah orang Laporan Bulanan Jumlah orang yang
yang berumur bulanan KT diberi post test
15 tahun atau konseling dan
lebih yang menerima hasil (umur
menerima - - ≥ 15 tahun, laki +
konseling dan perempuan)
tes HIV dan
mengetahui
hasilnya
2 Jumlah warga Laporan Bulanan Jumlah orang yang
binaan bulanan KTS/ ditesting HIV
pemasyarakat VCT (kelompok risiko
an (WBP) WBP)
yang - -
mengikuti
Konseling dan
tes HIV
Sukarela
3 Persentase Jumlah Jumlah Laporan Bulanan - Jumlah seluruh
sarana sarana seluruh bulanan KTS/ layanan KT baik
pelayanan pelayanan sarana VCT pemerintah maupun
kesehatan kesehatan pelayanan swasta.
yang yang kesehatan - Jumlah seluruh UPK
memberikan memberik
pelayanan an
konseling dan pelayanan
tes HIV konseling
dan
testing
4 Persentase Jumlah Jumlah - Laporan minimal 1 Persentase penduduk
penduduk penduduk penduduk RS, tahun sekali usia 15 tahun ke atas
usia 15 tahun 15 tahun 15 tahun Puskesmas, yang diperiksa
darahnya
atau lebih atau lebih atau lebih klinik/
fasyankes/ menggunakan 3 jenis
yang ditest yang telah di suatu Rapid Diagnostik Tes
services
HIV dites HIV wilayah menetap (RDT) HIV secara
di suatu pada tahun atau serial dalam kurun

22
Periode
N Denominat Cara Variabel Dalam
Indikator Numerator Pengumpula
o or Pengumpulan Laporan
n
(catatan: wilayah yang sama bergerak/mo
dalam 1 bile yang
standar tahun melakukan
layanan tes HIV waktu 1 tahun, tanpa
minimal di menggunaka mempedulikan
n RDT serial hasilnya.
kab/kota)
strategi 3.

5 Persentase Jumlah Jumlah SSP, STHP, 2-3 tahun


perempuan responden seluruh STBP
dan laki-laki berumur reponden
berumur 15 - 15 - 49 berusia 15-
49 tahun yang tahun 49 tahun
dites HIV dan yang
mengetahui pernah
-
hasilnya dites HIV
dalam 12 dan
bulan terakhir mengetah
ui hasilnya
dalam 12
bulan
terakhir
6 Persentase Jumlah Jumlah Survei 2-3 tahun
penasun yang responden seluruh serologis,
dites HIV penasun sampel biologis
dalam 12 yang responden perilaku
bulan terakhir ditesting penasun (misalnya
dan HIV dalam STHP, STBP) -
mengetahui 12 bulan
hasilnya terakhir
dan
mengetah
ui hasilnya
7 Persentase Jumlah Jumlah Survei 2-3 tahun -
pekerja seks responden seluruh serologis,
yang dites pekerja sampel biologis
HIV dalam 12 seks yang responden perilaku
bulan terakhir ditesting pekerja (misalnya
dan HIV dalam seks STHP, STBP)
mengetahui 12 bulan
hasilnya terakhir

23
Periode
N Denominat Cara Variabel Dalam
Indikator Numerator Pengumpula
o or Pengumpulan Laporan
n
dan
mengetah
ui hasilnya
8 Persentase Jumlah Jumlah SSP, Survei 2-3 tahun
LSL yang responden seluruh serologis,
dites HIV LSL yang sampel biologis
dalam 12 ditesting responden perilaku
bulan terakhir HIV dalam LSL (misalnya
-
dan 12 bulan STHP, STBP)
mengetahui terakhir
hasilnya dan
mengetah
ui hasilnya
9 Persentase Jumlah Jumlah STHP, STBP 2-3 tahun
anak muda responden seluruh
berumur 15- berumur responden
24 tahun yang 15-24 berumur
terinfeksi HIV tahun 15-24
yang di tahun yang
-
testing ditesting
HIV HIV
dengan
hasil
testing
HIV positif

Pencegahan di Unit Pelayanan

Cara Periode
N Variabel Dalam
Indikator Numerator  Denominator  Pengumpula Pengumpula
o Laporan 
n n 

1 Persentase Jumlah
sarana sarana
kesehatan kesehatan -
yang yang
melakukan melakukan Jumlah
penyuntika penyuntika sarana
n dengan n dengan kesehatan
alat suntik alat suntik yang

24
Cara Periode
N Variabel Dalam
Indikator Numerator  Denominator  Pengumpula Pengumpula
o Laporan 
n n 
steril sekali steril sekali melakukan Survei Tahunan
pakai pakai penyuntikan
2 Persentase Jumlah Jumlah Laporan Tahunan
sarana sarana seluruh Prop/Kab/Ko
kesehatan kesehatan sarana ta
yang yang kesehatan
menyediak menyediak
an layanan an
profilaksis profilaksis
pasca pasca
pajanan pajanan
-
(PPP) di (PPP)
tempat ditempat
bagi
mereka
yang
berisiko
dan atau
terpapar
HIV
3 Persentase Jumlah Jumlah Laporan Bulanan - Jumlah darah
darah darah seluruh bulanan donor/donasi yang
donor donor yang darah donor darah donor ditapis HIV
ditapis HIV ditapis HIV yang - Jumlah darah
oleh UTD diterima oleh donor/donasi yang
UTD diterima
Laporan Semester - Jumlah darah
semester donor/donasi yang
darah donor ditapis HIV
(IR & RR) - Jumlah darah
donor/donasi yang
diterima
4 Persentase Jumlah Jumlah Laporan Bulanan - Jumlah darah
darah darah seluruh bulanan donor/donasi yang
donor donor yang darah donor darah donor dites sifilis
ditapis ditapis yang - Jumlah darah
sifilis sifilis oleh diterima oleh donor/donasi yang
UTD UTD diterima

25
Pencegahan HIV melalui Seksual dan Penasun

Periode
N Denominat Cara Variabel Dalam
Indikator Numerator Pengumpul
o or Pengumpulan Laporan
an
1 Rasio unit Jumlah unit Jumlah Laporan Prop/ Tahunan
pelayanan pelayanan Penasun Kab/Kota
LASS per LASS per 1000
1000 (termasuk
-
Penasun apotik yang
menyediaka
n jarum
suntik gratis)
2 Rasio unit Jumlah unit Jumlah Laporan Tahunan
pelayanan pelayanan Penasun Prop/Kab/Kota
metadon per metadon per 1000 -
1000
Penasun
3 Jumlah alat Jumlah alat Estimasi Laporan Bulanan - Jumlah alat
suntik/jarum suntik/jarum jumlah bulanan LASS suntik/jarum yang
yang yang Penasun didistribusikan pada
didistribusika didistribusika Penasun bulan ini
n oleh n oleh (dalam periode
pelayanan pelayanan laporan tahunan)
LASS untuk LASS untuk
setiap setiap
penasun penasun
dalam satu dalam satu
tahun tahun
4 Persentase Jumlah Jumlah SSP, STHP, 2-3 tahun -
Penasun responden responden STBP
yang Penasun Penasun
dijangkau yang yang
oleh program menjawab ya disurvei
pencegahan untuk 3
HIV dalam pertanyaan
12 bulan (mengetahui
terakhir dimana
terdapat
layanan tes
HIV,
kondom, dan
alat/jarum

26
Periode
N Denominat Cara Variabel Dalam
Indikator Numerator Pengumpul
o or Pengumpulan Laporan
an
suntik steril)
5 Persentase Jumlah Jumlah SSP, STHP, 2-3 tahun
Pekerja Seks responden responden STBP
yang Pekerja Seks Pekerja
dijangkau yang Seks yang
oleh program menjawab ya disurvei
pencegahan untuk 2
HIV dalam pertanyaan -
12 bulan (mengetahui
terakhir dimana
terdapat
layanan tes
HIV, dan
kondom)
6 Persentase Jumlah Jumlah SSP, STHP, 2-3 tahun
LSL yang responden responden STBP
dijangkau LSL yang LSL yang
oleh program menjawab ya disurvei
pencegahan untuk 2
HIV dalam pertanyaan
-
12 bulan (mengetahui
terakhir dimana
terdapat
layanan tes
HIV, dan
kondom)
7 Persentase Jumlah Jumlah SSP, STHP, 2-3 tahun
Penasun responden responden STBP
yang Penasun Penasun
melaporkan yang yang
telah melaporkan menyuntik
menggunaka telah dalam
-
n jarum menggunaka sebulan
suntik steril n jarum terakhir
saat suntik steril
menyuntik saat
terakhir menyuntik
terakhir
8 Persentase Jumlah Jumlah SSP, STHP, 2-3 tahun -
Penasun responden responden STBP
yang Penasun Penasun

27
Periode
N Denominat Cara Variabel Dalam
Indikator Numerator Pengumpul
o or Pengumpulan Laporan
an
menggunaka yang yang
n kondom melaporkan melakukan
pada menggunaka hubungan
hubungan n kondom seks dalam
seks terakhir pada sebulan
hubungan terakhir
seks terakhir
9 Persentase Jumlah Jumlah SSP, STHP, 2-3 tahun
pekerja seks responden responden STBP
laki-laki dan yang yang
perempuan menggunaka berhubung
yang n kondom an seks
menggunaka dengan komersial
-
n kondom pelanggan dalam 12
saat terakhir bulan
hubungan dalam 12 terakhir
seks terakhir bulan
dengan terakhir
pelanggan
1 Persentase Jumlah Jumlah SSP, STHP, 2-3 tahun
0 laki-laki yang responden responden STBP
menggunaka yang yang
n kondom menggunaka berhubung
saat n kondom an seks
berhubungan saat anal
-
seks anal berhubungan dengan
terakhir seks anal pasangan
dengan terakhir laki-laki
pasangan dengan dalam 6
laki-laki pasangan bulan
laki-laki terakhir
1 Persentase Jumlah Jumlah STHP, STBP 2-3 tahun
1 Penasun HIV Penasun Penasun
positif yang dites yang dites
-
HIV dan HIV
hasilnya
positif
1 Persentase Jumlah Jumlah STHP, STBP 2-3 tahun -
2 pekerja seks pekerja seks pekerja
HIV positif yang dites seks yang
HIV dan dites HIV

28
Periode
N Denominat Cara Variabel Dalam
Indikator Numerator Pengumpul
o or Pengumpulan Laporan
an
hasilnya
positif
1 Persentase Jumlah LSL yang dites Jumlah LSL STHP, 2-3 tahun
3 LSL HIV HIV dan hasilnya positif yang dites HIV STBP
positif
1 Persentase Jumlahresponden Jumlahrespond Survei 2-3 tahun
4 perempuan perempuan dan laki—laki en perempuan populasi
dan laki— berumur 15-49 tahun yang dan laki—laki umum
laki berumur mengaku memiliki lebih berumur 15-49 (misalnya
15-49 tahun dari 1 mitra seksual dalam tahun Riskesdas,
yang 12 bulan terakhir SDKI)
memiliki
lebih dari 1
mitra
seksual
dalam 12
bulan
terakhir
1 Persentase Jumlahresponden Jumlahrespond Survei 2-3 tahun
5 perempuan perempuan dan laki—laki en perempuan populasi
dan laki— berumur 15-49 tahun yang dan laki—laki umum
laki berumur mengaku memiliki lebih berumur 15-49 (misalnya
15-49 tahun dari 1 mitra seksual dalam tahun yang Riskesdas,
yang 12 bulan terakhir dan juga memiliki lebih SDKI)
memiliki melaporkan memakai dari 1 mitra
lebih dari 1 kondom dalam kontak seksual dalam
mitra seksual terakhir mereka 12 bulan
seksual terakhir
dalam 12
bulan
terakhir dan
melaporkan
memakai
kondom
dalam
kontak
seksual
terakhir
mereka

29
1.3. Petunjuk Latihan. Pengorganisasian Pelaksanaan Monev

a. Peserta masih bekerja dalam kelompok yang sama.


b. Setiap kelompok diminta untuk menetapkan pengorganisasian pelaksanaan monev sesuai
dengan situasi dan kondisi wilayah kerja masing-masing. Katakan bahwa latihan ini berkaitan
dengan hasil latihan-latihan sebelumnya.
c. Fasilitator menjelaskan tugas setiap kelompok:
 Pilihlah dalam kelompok: Ketua ; Sekretaris dan Penyaji, sebaiknya bergantian.
 Diskusikan dalam kelompok :
Setelah kelompok menentukan: Program/kegiatan yang akan dimonitor dan dievaluasi;
Tujuan monevnya; Indikator program yang diperlukan, maka berikutnya adalah menentukan
siapa saja yang akan terlibat dalam monev tersebut?
o Adakah orang lain diluar pengelola program HIV-AIDS dan IMS (lintas program atau
UPK) yang perlu dilibatkan?Jelaskan apa alasannya.
o Adakah orang lain diluar Dinas Kesehatan provinsi/kabupaten/kota (lintas sektor)
yang perlu dilibatkan?Jelaskan apa alasannya.
o Buatlah list hasil identifikasi orang-orang tersebut, siapa, dari institusi apa dan apa
peranannya dalam monev yang akan dilakukan.
o Selain itu identifikasi juga sumber daya lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
monev tersebut.
 Ketua kelompok memimpin brainstorming agar semua anggota kelompok berperan aktif
dalam mengemukakan pendapatnya. Tuliskan pada kertas flippchart agar dapat dibaca oleh
setiap orang.
 Setelah selesai putaran brainstorming, Ketua memandu kelompoknya untuk mengkaji hasil
brainstorming serta membuat kesepakatan hasil latihan.
 Setiap kelompok mempersiapkan presentasi hasil latihan.
d. Setelah waktu latihan habis, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasilnya
secara bergiliran. Apabila waktu tidak memungkinkan, presentasi dapat dilakukan oleh 2-3
kelompok yang berbeda situasi kondisinya.
e. Peserta dari kelompok lain diminta untuk memberikan tanggapan atau masukan.
f. Fasilitator menyampaikan tanggapan dan rangkuman.

1.4. Petunjuk Latihan. Penyusunan Rencana Monev di Wilayah Kerja

a. Fasilitator membagi peserta dalam kelompok terdiri dari 5-6 orang


b. Katakan bahwa latihan ini merupakan rangkuman dari latihan1, latihan 2 dan la tihan 3.
Setiap kelompok diminta untuk menyusun rencana monev program pengendalian HIV-

30
AIDS dan IMS di wilayah kerja masing-masing sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Tugas setiap kelompok:
 Pilihlah dalam kelompok: Ketua ; Sekretaris dan Penyaji , sebaiknya bergantian.
 Setelah mengerjakan latihan 1, 2 dan 3, maka rangkumlah menjadi satu perencanaan
monev di wilayah kerja .
 Setiap kelompok telah:
o Menetapkan Program/kegiatan pengendalian HIV-AIDS dan IMS yang perlu
dimonitor dan dievaluasi.
o Menetapkan tujuan monev dari program-program tersebut.
o Memilih indikator program yang diperlukan dalam monev
o Menentukan pengorganisasian pelaksanaan monev, serta sumber daya yang
diperlukan.
 Selanjutnya tentukan waktu pelaksanaan serta lokasi monev
 Tuangkan dalam matriks rencana monev (contoh terlampir). Cara pengisian kolom-kolom
dapat dipelajari dari modul.
 Ketua kelompok memimpin brainstorming agar semua anggota kelompok berperan aktif
dalam mengemukakan pendapatnya. Tuliskan pada kertas flippchart agar dapat dibaca
oleh setiap orang.
 Setelah selesai putaran brainstorming, Ketua memandu kelompoknya untuk mengkaji hasil
brainstorming serta membuat kesepakatan hasil latihan.
 Setiap kelompok mempersiapkan presentasi hasil latihan.
c. Setelah waktu latihan habis, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasilnya
secara bergiliran. Apabila waktu tidak memungkinkan, presentasi dapat dilakukan oleh 2-3
kelompok yang berbeda situasi kondisinya.
d. Peserta dari kelompok lain diminta untuk memberikan tanggapan atau masukan.
e. Fasilitator menyampaikan tanggapan dan rangkuman.

2. Petunjuk Latihan 5. Pengumpulan Data


a. Peserta dibagi alam kelompok yang sama dengan Latihan Perencanaan Monev
b. Katakan bahwa latihan ini berkaitan dengan perencanaan monev
c. Berdasarkan perencanaan monev, kelompok diminta untuk menentukan:
 Jenis data rutin dan non rutin apa yang akan dikumpulkan?
 Dari mana sumber data tersebut?
 Metode pengumpulan data apa yang akan digunakan?
d. Setelah selesai, fasilitator meminta kelompok mempresentasikan hasilnya. Peserta dari
kelompok lain diminta untuk menanggapi/memberikan masukan
e. Pada bagian akhir, fasilitator menyampaikan ulasan.

31
32
3. Petunjuk Latihan 6. Analisis Data
Peserta akan melakukan rekapitulasi data semua layanan. Adapun data yang diolah berdasarkan
tabel sebagai berikut :

1. Rekapitulasi cakupan tes HIV di tk Kab/Kota

Tahun 2015, Total


Jan Feb Mrt Apr Mei Juni Agst
Layanan KTS
Jumlah orang yang berkunjung
Jml org yg pre tes
Jml org yg tes
Jml org yg pos tes
Jml HIV pos

Tahun 2015, kategori usia 15-24 tahun


Jan Feb Mrt Apr Mei Juni Agst
Layanan KTS
Jumlah orang yang berkunjung
Jml org yg pre tes
Jml org yg tes
Jml org yg pos tes
Jml HIV pos

33
Data dari Januari s.d Agustus 2015

Layanan KTS L P
Jumlah orang yang berkunjung
Jml org yg pre tes
Jml org yg tes
Jml org yg pos tes
Jml HIV pos

Data dari Januari s.d Agustus 2015


(usia 15-24)
Layanan KTS L P
Jumlah orang yang berkunjung
Jml org yg pre tes
Jml org yg tes
Jml org yg pos tes
Jml HIV pos

2. Rekapitulasi kasus IMS di Tk Kab/Kota

Tahun 2015, Total


Jan Feb Mrt Apr Mei Juni Agst
Layanan IMS
Duh Tubuh Vagina
Duh Tubuh Uretra
Sifilis

34
Tahun 2015, kategori usia 15-24 tahun
Jan Feb Mrt Apr Mei Juni Agst
Layanan IMS
Duh Tubuh Vagina
Duh Tubuh Uretra
Sifilis

Januari – Agustus 2015


WPS LSL Waria IDU
Layanan IMS
Duh Tubuh Vagina
Duh Tubuh Uretra
Sifilis

3. Rekapitulasi cakupan layanan PDP di tk Kab/Kota

Total Data dari awal layanan s.d


Agustus 2015
Layanan PDP
Jumlah kumulatif yang masuk perawatan HIV
Jumlah kumulatif yg memenuhi syarat ART
Jumlah kumulatif yg pernah mendapat ART
Jumlah kumulatif yg masih dengan ART
Jumlah kumulatif yang tidak hadir dan LFU
Jumlah kumulatif yg rujuk keluar
Jumlah kumulatif yg menghentikan ART

35
Data dari awal layanan s.d Agustus
2015.
Layanan PDP Usia 15-24 tahun
Laki-laki Perempuan
Jumlah kumulatif yang masuk perawatan HIV
Jumlah kumulatif yg memenuhi syarat ART
Jumlah kumulatif yg pernah mendapat ART
Jumlah kumulatif yg masih dengan ART
Jumlah kumulatif yang tidak hadir dan LFU
Jumlah kumulatif yg rujuk keluar
Jumlah kumulatif yg menghentikan ART

36

Anda mungkin juga menyukai