Anda di halaman 1dari 5

Tanggal 2 agustus 2020.

Nama : Desi Setia Pratiwi.

Tugas Stase Jiwa.

OBAT ANTI-INSOMNIA

MEKANISME KERJA

Proses tidur = suatu siklus yang terdiri dari :

 Stadium jaga (Wake, gelombang beta)


 Stadium 1 (gelombang alfa, theta)
 Stadium 2 (gelombang delta 20%)
 Stadium 3 (gelombang delta 20 – 50%)
 Stadium 4 (gelombang delta >50%) = delta sleep.
 Stadium REM (Rapid Eye Movement) = REM Sleep.

Satu siklus berlangsung sekitar 9menit, sehingga terjadi sekitar 4 5 siklus tidur yang teratur pada
tidur yang normal.

Obat golongan benzodiazepine tidak menyebabkan “REM Suppression & Rebound”

N Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis Anjuran


O
1 Nitrazepam DUMOLID Tab. 5 mg 5 – 10 mg/malam
(Actavis)
2 Zolpidem STILNOX Tab. 10 mg 10 – 20 mg/malam
(Sanovi-Aventis)
ZOLMIA Tab.10 mg
(Fahrenheit)
ZOLTA Tab. 10 mg
(Novell Pharma)
3 Estazolam ESILGAN Tab. 1 mg 1 – 2 mg/malam
(Takeda) Tab. 2 mg
ESTALIN Tab.1 mg
(Novell Pharma) Tab.2 mg
4 Ramelteon ROZEREM Tab. 8 mg 8 – 16 mg/malam
(Takeda)

PENGGOLONGAN

1. Benzodiazepine
NITRAZEPAM (Dumolid)
FLURAZEPAM (Dalmadorm)
ESTAZOLAM (Esilgan)
2. Non-Benzodiazepine
ZOLPIDEM (Stilnox, Zolmia, Zoltan)
RAMELTEON (Rozerem)

Obat Benzo Indikasi Kontra indikasi Farmakokinetik Efek samping


diazepine
Nitrazepam  insomnia  Myasthenia  Half-life 24-30  Hipotensi
gravis. jam  Agitasi
 Glaucoma sudut  Peak plasma  Amnesia
lancip. time 2-3 jam.  Ataksia
 Insufisiensi  Onset 30 menit.  Nyeri kepala
pernafasan berat.  Durasi 6-8 jam.  Perubahan libido.
 Sleep apneu
sindrom.
 Gangguan hati
berat.
 Porfiria.
Estazolam  insomnia  Kehamilan.  Half-life 10-24  Somnolen
 Hipersensitivitas jam  Nyeri kepala
 Intoksikasi  Peak plasma  Asthenia
alcohol akut. time 0,5-1,6  Kelemahan
 Myasthenia jam. neuromuskuloskeletal
gravis.
 Glaucoma sudut
lancip.
 Depresi
pernafasan berat.
 Penggunaan
bersamaan dengan
ketokonazol dan
itrakonazol.

Obat Non- Indikasi Kontra indikasi Farmakokinetik Efek samping


Benzo
diazepine
Zolpidem  Manajemen  Hipersensitivitas  Half-life 2,5 jam  Pusing
jangka  Gangguan hati  Peak plasma  Nyeri kepala
pendek berat. time 1,6 jam  Mengantuk.
insomnia (immediate
release) dan 1,5
jam (extendes
release).
 Onset 30 menit.
 Durasi 6-8 jam.

Ramelteon  Manajemen  Hipersensitivitas  Half-life 1,36  Somnolen


jangka  Gangguan hati jam.  Kelelahan
pendek berat.  Absorpsi 84%.  Nyeri kepala
insomnia  Diberikan  Biovailabilitas  Dysgeusia
bersamaan dengan 1,8%.  Nausea.
Fluvoxamin.

INDIKASI
Gejala sasaran (Target syndrome) : SINDROMA INSOMNIA

 Membutukan waktu lebih dari ½ jam untuk tertidur (trouble in falling asleep) atau tidur
kembali setelah terbangun (sleep continuity interruption) sehingga siklus tidur tidak utuh dan
menimbulkan keluhan gangguan kesehatan.
 Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari, bermanifestasi dalam gejala : penurunan
kemampuan bekerja, hubungan social, dan melakukan kegiatan rutin.
 Lama tidur tidak bias dijadikan acuan oleh karena bersifat sangan “individual” :
 Long sleeper (7 – 8 jam/hari).
 Short sleeper (3-4 jam/hari).
 Indikasi pengunaa obat anti-insomnia terutama pada kasus “Transient & Shoetterm insomnia”,
sangat berhati-hati pda kasus “longterm insomnia”. Selalu diupayakan mencari penyebab dasar
dari ganguan tidur dan pengobatan ditujukan pada penyebab dasar tersebut.

KONTRAINDIKASI

 Sleep Apnue Syndrome.


 CHF.
 Chronic Respiratory Disease.

EFEK SAMPING

 Supresi SSP pada saat tidure. Hati hati pada pasien dengan insufisuensi pernafasan, uremia, dan
gangguan fungsi hati, oleh karena keadaan tersebut terjadi penurunan fungsi SSP dan dapat
memudahkan timbulnya koma. Pada pasien usia lanjut dapat terjadi “oversedation” sehingga
risiko jatuh dan trauma menjadi besar, yang sering terjadi adalah “hip fracture”.
 Hypnotic are unique among medication in that their clinical effects is also their major side
effect– that is sleepinnes.
 Efek samping dapat terjadi sehubungan dengan farmakoinetik obat anti-insomnia (waktu
paruh):
- Waktu paruh singkat → gejala rebound lebih berat pada pagi harinya dan dapat sampai
(sekitar 4 jam) menjadi panik.
e.g. Triazolam
- Waktu paruh sedang → gejala rebound lebih ringan.
e.g Estazolam, Zolpidem.
- Waktu paruh panjang → menimbulkan gejala “hang over” pada pagi harinya dan juga
e.g Nitrazepam “intensifying day-time sleepiness.
Flurazepam
 Penggunaan lama obat anti-insomnia golongan Benzodiazepine dapat etrjadi “disinhibiting
effect” yang menyebabkan “rage reaction” (perilaku penyerang dan ganas).

Anda mungkin juga menyukai