Anda di halaman 1dari 4

Tanggal 1 agustus 2020

Nama : Desi Setia Pratiwi

Tugas Stase Jiwa

MANIA (MOOD STABILIZER)

Mania merupakan gangguan mood atau perasaan ditandai dengan aktivitas fisik yang berlebihan
dan perasaan gembira yang luar biasa yang secara keseluruhan tidak sebanding dengan peristiwa positif
yang terjadi. Sindroma mania disebabkan oleh tingginya kadar serotonin dalam celah sinaps neuron,
khususnya pada system limbik, yang brdampak pada “dopamine receptors supersensitivity”.

OBAT ANTI-MANIA

Mania akut : HALOPERIDOL (Haldol,Serenance,dll)

CARBAMAZEPINE (Tegretol);

VALPROIC (Depakene); DIVALPROEX (Depakote).

Profilaksis Mania : LITHIUM CARBONATE (Firmania)

Obat anti-manik Indikasi Kontraindikasi


Haloperidol  Psikosis akut dan kronis.
 Halusinasi pada skizofrenia -

 Kelainan sikap dan tingkah laku pada


anak.
Efek Samping : menimbulkan reaksi ekstra pyramidal dengan insiden tinggi teruma pada usia muda,
antara lain : Parkinsonisme, akatisia, distoniaisa juga terjadi pistotonus dan okulogirik krisis.
Efek samping haloperidol yang bias timbul adalah tardif dyskinesia. Gejala ini muncul pada pasien
terapi jangka Panjang atau muncul setelah terapi dihentikan.
Carbamazepine  Gangguan Bipolar 1.  Kelainan konduksi
 Skizofrenia dan gangguan skizoafektif. atroventrikuler (kecuali
dengan pacemaker).
 Riwayat depresi sumsum
tulang.
 Porfiria.
Farmakodinamik :
Karbamazepine selain sebagai antiepilepsi juga menujukkan efek nyata pada perbaikan
psikis yaitu perbaikan kewaspadaan dan perasaan, sehingga dipakai juga untuk mengobati kelainan
psikiatri seperti mania/bipolar. Karbamazepin diduga bekerja dengan menstabilisasi kanal sodium
oada neuron sehingga menjadi kurang dapat tereteksi. Karbamazepin juga mempotensiasi reseptor
GABA subunit α1, β2, γ2.
Farmakokinetik :
Karbamazepine memiliki biovailabilitas 80% dengan ikatan protein 76%.karbamazepin
dimetabolisme oleh enzim CYP3A4 hati menghasilkan metabolit aktif epoxide (karbamazepine 10,11
epoxide). Waktu paruh 25-65 jam dan ekskresi melaaui urine. Karbamazepin menurunkan kadar
asam valproate, fenobarbital, dan fenitoin.
Efek samping :
Pusing, vertigo, ataksia, diplopia dan penglihatan kabur.
Efek samping lainnya berupa mual, muntah, anemia aplastic, agrunalositosis, dan reaksi alergi
berupa dermatitis, eosinophilia, limfadenopati, dan splenomegaly. Gejala intoksikasi akut dapat
berupa stupor/koma iritabel, kejang dan depresi nafas.
Valproic Acid  Gangguan bipolar 1.  Disfungsi hati.
 Epilepsy  Disforia.
 Gangguan skizoafektif.
 Gangguan mental lainnya : gangguan
depresi berat, ganguan oanik, gangguan
stress pasca trauma, gangguan bulimia
nervosa, putus alcohol, dan hipnotik.
Farmakodinamik :
Valproic Acid selain sebagai antiepilepsi juga menunjukkan efek antimania. Efikasinya
pada minggu pertema pengobatan seperti lithium, tetapi valproic acid ternyata efektif untuk pasien
yang gagal dengan litium. Valproate menyebabkan hiperpolarisasi potensial istirahat membrane
neuron akibat peningkatan daya konduksi membrane untuk kalium.

Farmakokinetik :
Pemberian valproate peroral cepat diabsorpsi dan kadar maksimal serum tercapai setelah 1-
3 jam. Bersifat asam dan diikat protein sebesar 90%. Masa paruh 8-10 jam, kadar darah stabil setelah
48 jam terapi. Kecepatan 0,5-2,1 L/jam, kira-kira 7-% dari dosis valproate diekskresikan diurun
dalam 24 jam.
Efek Samping :
 Gangguan saluran cerna : anoreksia, mual dan muntah.
 Gangguan system saraf : kantuk, ataksia, dan tremor.
 Gangguan pada hati : berupa peninggian aktifitas enzim-enzim hati, dan sesekali terjadi
nekrosis hati yang sering berakibat fatal.
 Efek samping pada penggunaan valproic acid lebih terinci :
 Allopesia, peningkatan atau penurunan berat badan, anemia, prankeatitis akut, penekanan
sumsum tulang, pembesaran payudara, koma, dermatitis, diplopia dan pusing, dysarthria,
edema ekstramitas, encephalophati dengan demam, hyponatremia,leukopenia.
Na.divalproex Obat antikonvulsan, namun juga digunakan
dalam terapi mania.
 Epilesi (baik bangkitan sederhama,
kompleks, absent, campuran dan tonik
klonik (grand mall)).
 Gangguan bipolar episode manik pada -
dewasa, mencegah migrain.
 Gangguan bipolar (siklus berulang),
penderita dengan riwayat disforia atau
mania campuran, anxietas, penyakit otak
organic.
Efek Samping :
 Sangat sering : kram perut ringan, gangguan siklus menstruasi, diare, allopesia, mual dan
muntah, tremor pada ekstremitas, penurunan dan penambahan berat badan.
 Sering : kram perut hebat, nausea dan vomiting berkelanjutan, perubahan mood, kebiasaan dan
pola berfikir, diplopia, jaundice, kekauan pergerakan bola mata.
 Jarang : gangguan eseimbangan, konstipasi, pusing, rasa berputar dan sakit kepala, ruam kulit.
Obat Profilaksis Mania Indikasi Kontraindikasi
Mekanisme kerja : Lithium carbonate merupakan obat pilihan utama
untuk meredakan sindrom mania akut atau profilaksis terhadap serangan
sindrom mania yang kekambuhan pada gangguan afektif bipolar. Efek
anti-mania dari lithium disebabkan kemampuannya mengurangi
“dopamine receptor supersensitivity”, dengan meningkatkan
“cholinergic-muscarinic activity”,dan menghambat “Cyclic AMP
Lithium Carbonate (adenosine monophosphate) & phosphoinositides”.
 Episode mania dari gangguan  Wanita hamil (bersifat
bipolar. teratogenic).
 Episode depresi.  Lithium dapat melaui placenta
 Stabilisasi mood. dan masuk keperedaran darah
 Agresif & gangguan tingkah laku. janin, khususnya
mempengaruhi kelenjar tiroid.
Farmakokinetik :
 Lithium diabsorpsi di gastrointesninal.
 Lithium tidak melewati sawar darah otak dengan cepat, waktu paruhnya 20 jam dan
keseimbangan tercapai setelah 5-7 hari.
 Lithium dieleminasi oleh ginjal.

Efek Samping :
Efek yang yang ditimbulkan hamper serupa dengan efek mengkomsumsi banyak garam :
tekanan darah tinggi, retensi air, dan konstipasi, efek ini mungki saja menetap selama pengobatan.
 Sering : nausea, tremor, polyuria & enuresis.
 Anak lebih muda ( usia 4-6 tahun) efek samping neurologis lebih sering dilaporkan : tremor,
mengantuk, ataksia dan bingung terutama pada awal pengobatan.
 Mempunyai indeks terapi luas & membutuhkan monitor konstrasi plasma.
 Toksisitas litium akut, koma, kejang.

Anda mungkin juga menyukai