Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN V

SISTEM ENDOKRIN

DISUSUN OLEH :

NAMA : MILDA PURNAMI

NIM : 1948201021

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES MUHAMMADIYAH KUNINGAN

2020
A. Tujuan
1. Mengetahui kerja dan fungsi hormon insulin.
2. Mempelajari efek yang ditimbulkan akibat pemberian insulin
B. Dasar Teori
Sistem endokrin merupkan suatu sistem yang bekerja dengan perantara zat-zat
kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin atau yang
lebih sering dikenal dengan kelenjar buntu (sekresi secara internal) akan mengirim
hasil sekresinya langsung ke dalam darah dan cairan limfe. Hasil sekresi tersebut
beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati saluran (duktus). Adapun hasil dari
sekresi disebut dengan hormon. Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar
endokrin. Sistem endokrin bekerja sama dengan sistem saraf yang mempunyai
peranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh. Oleh karena itu,
kelenjar endokrin mengeluarkan suatu zat yang disebut hormon.
Sisrtem endokrin terdiri atas badan-badan jaringan kelenjar, seperti tiroid, tapi
juga terdiri atas kelenjar yang ada di dalam suatu organ tertentu, seperti testis,
ovarium, dan jantung. Sistem endokrin menggunakan hormon untuk mengendalikan
dan mengatur fungsi tubuh. Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa
saluran (duetless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran
darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai ”pembawa
pesan” dan di bawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya
akan menterjemahkan ”pesan” tersebut menjadi suatu tindakan
(http://id.wikipedia.org//wiki/sistem-endokrin).
a) KELENJAR
1. KELENJAR HIPOFISA
Kelenjar hipofisis  merupakan suatu kelenjar endokrin yang terletak di dasar
tengkorak fossa pituitari os sfenoid, besarnya kira-kira 10x13x6 mm dan
beratnya sekitar 0,5 gram. Fungsi hipofise dapat diatur oleh susunan saraf
pusat melalui hipotalamus yang dilakukan oleh sejumlah hormon yang
dihasilkan hipotalamus akibat rangsangan susunan saraf pusat . hormon-
hormon yang mengatur fungsi hipofase disebut hormon hipofisitropik.
Kelenjar hipofisis disebut juga dengan kepala kelenjar di karenakan
mengendalikan sebagian besar kelenjar endokrin.
2. KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid terletak di leher bagian depan dengan keempat kelenjar kecil
paratiroid menempel di “sayap” sisi paling belakang. Hormon yang dihasilkan
tiroid memiliki berbagai efek pada proses kimia tubuh, meliputi pengaturan
berat tubuh, tingkat penggunaan energi glukosa darah, dan frekuensi denyut
jantung.
3. KELENJAR ADRENAL
Medula didalam dan korteks di luar kelenjar adrenalin masing-masing
mensekresi hormon yang berbeda. Hormon kortikal merupakan steroid dan
meliputi glukokortikoid, seperti kortisol, yang mempengaruhi metabolisme;
mineralokortikoid, seperti aldoseteron, yang mempengaruhi keseimbangan
garam dan mineral; dan gonadokortikoid yang bekerja pada ovarium dan
testis. Medula didalam berfungsi sebagai kelenjar terpisah. Serat serat medula
terhubung dengan sistem saraf simpatis dan medula menghasilkan hormon
“tempur dan kabur”, seperti adrenalin.

Hormon merupakan penghantar kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke


dalam aliran aliran darah dan selanjutnya dibawa sel-sel tanggap ditempat terjadinya
khasiat itu. Secara khusus hormon dikaitkan dengan kimia organik yang mempunyai
aktivitas tinggi meskipun hanya diberikan dalam jumlah yang sedikit. Hormon yang
dihasilkan langsung disekresikan ke pembuluh darah ke organ tujuan. Hormon
melakukan kegiatan yang spesifik, yakni mengatur proses metabolisme dari organ
tujuan.

Pengaturan oleh hormon sering berlangsung melalui reaksi-reaksi yang


diperantarai oleh hormon lain melalui suatu rangkaian 3 tingkat yang melibatkan
hormon pembebas, hormon kedua dan hormon efektor. Rangkaian ini di atur oleh
sistem hipotalamus hipofisis. Ada pula pembebasan hormon yang tidak melibatkan
sistem tersebut. Dalam hal ini, pembebasan hormon disesuaikan dengan konsentrasi
senyawa yang dijaga oleh hormon tersebut agar selalu tetap.

Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar


dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan
hormon insulin.

Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino yang
dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada
rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan kemudian disekresikan kedalam darah
sesuai kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi glukosa darah. Secara fisiologis,
regulasi glukosa darah yang baik diatur bersama dengan hormon glukagon yang
disekresikan oleh sel alfa kelenjar pankreas.

Insulin mempunyai fungsi penting pada berbagai proses metabolisme dalam


tubuh terutama metabolisme karbohidrat. Hormon ini sangat krusial perannya dalam
proses utilisasi glukosa oleh hampir seluruh jaringan tubuh, terutama pada otot,
lemak, dan hepar.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
 Beaker Glass
 Sendok pengaduk
 Spuit/alat suntik
2. Bahan
 2 ekor ikan sedang
 Insulin
 Glukosa
 Air
D. Prosedur
1. Menyiapkan beaker glass yang telah diisi dengan air secukupnya dan
masukkan 1 ekor ikan. Setelah itu teteskan 1ml insulin ke dalam beaker glass.
2. Mengamati respon yang terjadi pada ikan, kemudian catat waktunya ketika
ikan memberikan reaksi.
3. Ketika ikan telah memberi respon segera pindahkan ke dalam beaker glass lain
yang telah diisi air gula dan amati reaksi yang terjadi pada ikan tersebut.
4. Lakukkan kegiatan 1-3 pada ikan ke-2, namun ikan ke-2 tambahkan 2ml
insulin sebagai perbandingan.
5. Mendiskusikan hasil pengamatan.
E. Hasil Pengamatan & Pembahasan
a) Hasil Pengamatan

Dosis (Air+Insulin) (Air+Gula)


Respon Waktu Respon Waktu
1ml Insulin Ikan stres 27.00 Ikan diatas 29.12
aktif kembali
2ml Ikan stres 20.00 Ikan 24.28
bergerak
diatas, aktif
dan tenang

b) Pembahasan
Pada percobaan kali ini kita menggunakan ikan koi sebagai
perumpamaan kerja sistem endokrin (hormon insulin). Ikan koi dipilih
sebagai bahan percobaan karena ikan koi dapat bergerak dengan lincah
sehingga mekanisme kerja dari kedua hormon tersebut dapat dilihat dengan
mudah. Ukuran dari ikan koi pun yang  tidak terlalu besar dapat menghemat
insulin yang tersedia. Selain itu, harga dari ikan koi cukup murah dan mudah
didapat.
Pemberian insulin pada ikan koi menyebabkan glukosa yang ada dalam
darah akan diubah menjadi glikogen oleh insulin. Glikogen tersebut akan
disimpan di dalam hati dan otot. Hal ini dapat menyebabkan 2 dampak
berbeda, tergantung dengan kondisi ikan tersebut. Glukosa merupakan salah
satu monosakarida yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup. Pada
manusia, glukosa dibutuhkan sebagai bahan bakar (sumber energi). Pasokan
glukosa ± 80 % dibutuhkan oleh otak dan sisanya dibutuhkan oleh jaringan
lain. Kadar glukosa dalam tubuh, diatur oleh 2 hormon yang dihasilkan oleh
pankreas. Kedua hormon tersebut yaitu, Insulin dan Glukagon. Kerja antara
insulin dan glukagon adalah antagonis (saling berlawanan). Konsentrasi
insulin dan glukagon dalam darah, mengatur penyimpanan dan mobilisasi
energi.
Pada pecobaan pertama dan kedua, Setelah beberapa detik dimenit
27:00 dan 20:00 ikan menjadi lemas, kurang aktif dalam beberapa menit. Hal
ini dipengaruhi oleh fungsi insulin yang berdifusi melalui membran insang
menuju ke aliran darah ikan. Insulin berfungsi sebagai keseimbangan tahap
glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh
badan sel. Semakin tinggi tingkat resistensi insulin, semakin rendah
kemampuan inhibisinya terhadap proses glikogenolisis dan glukoneogenesis,
dan semakin tinggi tingkat produksi glukosa dari hepar. Penambahan insulin
dalam timba menyebabkan resistensi hormon insulin dalam ikan meningkat
sehingga glukosa tidak dapat dirubah menjadi glikogen, maka gula darah
pada ikan menurun (hipoglikema) dan mempengaruhi fungsi metabolisme
ikan. Karena metabolisme ikan terganggu sehingga tidak bisa menghasilkan
energi maksimal, maka ikan mengalami lemas sesuai energi yang dihasilkan.
Bila hal ini terus terjadi, maka ikan akan mengalami kematian. Peristiwa
kurangnya kadar glukosa dalam darah disebut dengan “Hipoglikemia”.
Hipoglikemia dapat berdampak buruk pada kerja otak dan jaringan lainnya
yang akan berujung pada kematian. Hal ini disebabkan karena otak hanya
dapat menggunakan energi dalam bentuk glukosa, dan 80 % pasokan glukosa
tiap harinya akan diberikan untuk otak. Jika otak kekurangan glukosa, maka
mekanisme kerja organ tubuh dan jaringan lainnya akan terganggu.
Di saat ikan dalam keadaan lemas dimasukkan ditimba ke 2 yang telah
diberi larutan gula. Pemberian glukosa itu dapat meningkatkan kadar glukosa
dalam darah. Peningkatan kadar glukosa dalam darah menyebabkan ikan
tersebut kembali memiliki energi untuk bergerak  sampai akhirnya ikan
tersebut dapat bergerak secara normal kembali. Ikan mengalami keadaan
normal dipengaruhi oleh tingkat glukosa pada darah ikan meningkat karena
dalam timba ke 2 mengandung glukosa yang berdifusi melalui membran
insang menuju ke aliran darah ikan, sehingga glukosa yang semula tidak bisa
dirubah menjadi glikogen karena resistensi insulin yang tinggi yang
menyebabkan gula darah turun dan mempengaruhi fungsi metabolisme,
sekarang menjadi normal kembali.

F. Kesimpulan & Saran


a) Kesimpulan
Sistem endokrin merupkan suatu sistem yang bekerja dengan perantara zat-zat
kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Insulin merupakan
hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino yang dihasilkan oleh sel beta
kelenjar pankreas. Insulin berfungsi sebagai keseimbangan tahap glukosa
dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh badan
sel.  Pemberian insulin pada ikan mas menyebabkan glukosa yang ada dalam
darah akan diubah menjadi glikogen oleh insulin. Dimenit 20:37 dan 05:09
ikan menjadi lemas, kurang aktif karena kadar glukosa dalam darah ikan
tersebut menurun secara drastis sehingga ikan tidak memiliki energi untuk
bergerak. Peristiwa kurangnya kadar glukosa dalam darah disebut dengan
“Hipoglikemia”. Pemberian larutan glukosa pada timba 2 dapat meningkatkan
kadar glukosa dalam darah menyebabkan ikan tersebut kembali memiliki
energi untuk bergerak  sampai akhirnya ikan tersebut dapat bergerak secara
normal kembali.
b) Saran
Praktikan harus memperhatikan gerak dari ikan tersebut, perhatikan perubahan
yang terjadi pada ikan tersebut, amati dengan baik dan benar.
G. Pertanyaan Diskusi
1. Jelaskan akibat yang terjadi apabila terjadi penurunan glukosa dalam
darah!
Jawaban :
Darah rendah (hipoglikemia) ketika gula darah anda turun dengan cepat, atau
kadar gula darah berada dibawah 70mg/dL, anda mungkin akan mengalami
tubuh yang gemetar, berkeringat, detak jantung yang lebih cepat, sakit kepala,
kelaparan, kelelahan, kelemahan, gangguan penglihatan, kecemasan dan
pusing.
2. Jelaskan efek samping apabila terjadi kelainan pada prankeas sehingga
insulin tidak dapat diproduksi!
Jawaban :
Pankreas yang sehat akan memproduksi enzim dan hormon dalam jumlah dan
waktu yang tepat ketika kita makan. Namun, pankreas yang memiliki
gangguan tidak mampu memproduksi enzim pencernaan secara optimal,
sehingga penyerapan makanan juga terganggu.
3. Jelaskan mekanisme kerja hormon insulin!
Jawaban :
Cara kerja hormon insulin akan terjadi saat adanya peningkatan glukosa
adalah dengan memberi sinyal kepada organ pankreas untuk
memproduksi hormon insulin. Setelah hormon insulin dihasilkan maka
selanjutnya hormon insulin akan memberi sinyal kepada sel-sel di seluruh
tubuh untuk mengambil glukosa di dalam aliran darah.
H. Daftar Pustaka
 Kemp, Stephen .2015. Anatomi sistem Endokrin
 Sloane, E. (2004). ANATOMI DAN FISIOLOGI untuk pemula. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
 Suryohudoyo P, 2000. Ilmu kedokteran molekuler. Ed I, Jakarta: Perpustakaan
Nasional
 Ward, Clarke &Linden. 2009. At A Glance: Anatomi dan Fisiologi. Jakarta:
Penerbit Erlangga 

I. Lampiran
Tidak ada foto, karena berbentuk video

Anda mungkin juga menyukai