Chapter II PDF
Chapter II PDF
URAIAN TEORITIS
A. PENELITIAN TERDAHULU
terhadap Efektivitas kerja pegawai pada Dinas Pendapatan Kota Medan”. Hasil
dilaksanakan dengan baik maka efektivitas kerja akan di capai dengan baik.
benar maka prestasi kerja akan semakin tinggi dan efektivitas kerja akan tercapai.
organisasi terhadap Efektivitas kerja karyawan pada PT.Radio kidung indah selaras
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja, dengan demikian jika
1. Pengertian Koordinasi
maka setiap bawahan akan mengerjakan pekerjaanya sesuai dengan wewenang yang
tugas dan pekerjaan dari setiap individu karyawan tidak tercapai. Koordinasi ini
merupakan tugas penting yang harus dilakukan oleh manajer dan tugas ini sangat
Pembagian kerja adalah pembagian tugas dan tanggung jawab kepada seseorang
bawahan yang harus di selesaikan agar dapat mencapai tujuan. Beberapa pengertian
koordinasi dapat dilihat berikut ini untuk memperjelas konsep koordinasi dalam
penelitian .
orang melaksanakan tindakan-tindakan tepat, pada waktu tepat dalam rangka upaya
mencapai tujuan-tujuan.
suatu hal yang sangat penting untuk dikembangkan, dalam mencapai tujuan yang
fungsional) pada suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif
Atas dasar itu dapat dinyatakan bahwa kiranya azas koordinasi harus ada
keselarasan aktivitas antara bagian organisasi serta keselarasan tugas antara pegawai
2. Tipe Koordinasi
tugas agar pencapaian tujuan tercapai dengan baik. Menurut Hasibuan (2001:86) tipe
horizontal. Kedua tipe ini biasanya ada dalam sebuah organisasi. Makna kedua tipe
kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya. Tegasnya,
secara Jangsung. Koordinasi vertikal ini secara relatif mudah dilakukan, karena
unit yang satu dengan unit yang lain secara intern maupun ekstern pada unit-unit
berbeda, tetapi instansi yang satu dengan yang lain saling bergantung atau
mempunyai kaitan secara intern atau ekstern yang levelnya setaraf. Koordinasi
horizontal ini relatif sulit dilakukan, karena koordinator tidak dapat memberikan
dilihat pula ada 4 (empat) elemen fundamental pada koordinasi vertikal, yaitu:
Rantai komando adalah garis yang tidak putus dari wewenang yang menjulur dari
puncak organisasi ke eselon terbawah dan memperjelas siapa melapor kepada siapa.
Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan secara efisien dan
c) Pendelegasian (delegation)
d) Sentralisasi-Desentraiisasi (centralization-centralization)
keputusan yang berada pada puncak hirarki organisasi. Hanya pemilik yang dapat
mengambil keputusan apa yang harus dijual, dan berapa jam dibuka. Sentralisasi
orang terdekat kepada masalah yang paling tahu tentang suatu hal dan dapat membuat
keputusan yang terbaik dalam menangani suatu masalah. Maka, keputusan tidak akan
terlambat, yang biasanya terjadi jika top eksekutif yang harus menangani seluruh
masalah.
a) Departementalisasi matriks
saling memiliki keterkaitan antara satu tim fungsional dan tim fungsional lainnya
tugas atau unit-unit yang melakukan tugas yang spesifik pada masing-masing satuan.
menjadi penghubung antara satu bagian dengan bagian lain atau suatu unit dengan
unit lain agar pelaksanaan tugas dapat dilakukan dengan baik. (Winardi, 1999. 389)
3. Tujuan Koordinasi
Apabila dalam organisasi dilakukan koordinasi secara efektif maka ada beberapa
Menurut T. Hani Handoko (1999. 197) Adapun manfaat koordinasi antara lain:
organisasi.
organisasi.
dalam organisasi.
diprogramkan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Tetapi apabila koordinasi tidak
kekosongan pekerjaan.
diinginkan.
Jadi koordinasi sangat penting dalam mengarahkan para bawahan untuk mencapai
Agar koordinasi dapat dicapai dengan efektif dan memiliki potensi yang lebih
Menurut McBarnes (1998, hal. 36), harus ada 3 (tiga) kaidah yang dipenuhi
dalam koordinasi:
b. Koordinasi harus dimulai pada tahap yang paling awal sebelum kebijaksanaan
Koordinasi yang dimulai pada tahap awal adalah kepentingan yang sangat
awal sehingga pada saat tugas dilaksanakan tidak memiliki kendala yang besar.
Pentingnya kelanjutan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan fatal pada
proses pelaksanaan tugas. Dengan kooordinasi yang berlanjut maka proses evaluasi
informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat hirarki dimana informasi
Menurut T. Hani Handoko (1999, hal. 200): ada beberapa hubungan lateral yang
efesiensi kerja.
3. Panitia dan satuan tugas. Panitia biasanya diorganisasi secara formal dengan
atau proyek, diciptakan bila suatu produk, jasa atau proyek memerlukan tingkat
koordinasi yang tinggi dan perhatian yang terus menerus dari seseorang.
pada point “4” diatas tidak secara efektif mengkoordinasikan tugas tertentu.
pekerjaan saja tidak cukup, karena tindakan-tindakan yang tepat harus diambil
2. Mengusahakan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan yang akan dicapai oleh
penciptaan sasaran.
Jadi semua metode dan cara koordinasi yang disarankan dapat dijadikan bahan
efektif.
C. EFEKTIVITAS KERJA
Kendatipun tujuan organisasi yang satu dengan lain berbeda. Oleh sebab itu dalam
dunia penelitian hal ini menimbulkan banyak kriteria dalam mencapai tujuan
organisasi tersebut.
berikut ini Siagian (1999, hal. 151) memberikan arti sebagai berikut:
Efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah
ditetapkan, artinya pelaksanaan suatu pekerjaan dinilai baik atau sangat tergantung
pada penyelesaian kerja tersebut, bagaimana cara melaksanakan dan berapa yang
manajemen
disempurnakan dan ditata dengan sebaik-baiknya secara efesien dan efektif dalam
pekerjaan tepat waktu yang telah di tentukan, artinya pelaksanaan suatu pekerjaan di
nilai baik atau tidak sangat tergantung pada penyelesaian tugas tersebut , bagaimana
Dari defenisi yang dikemukakan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
efektivitas adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan benar
keputusan dan ketaatan secara sadar terhadap aturan-aturan yang si tetapkan oleh
organisasi. Setiap karyawan di harapkan mampu untuk mematuhi segala aturan yang
ada. Selain itu, karyawan juga harus dapat mempergunakan waktu seefesien
mungkin, terutama dengan cara datang tepat waktu ke kantor dan berusaha untuk
tercapai.
dimana mereka merasa harus bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang di berikan
karyawan serta jaminan keamanan selama bekerja maupun sesudahnya, dan yang
paling penting adalah terjadinya koordinasi yang baik antar pemimpin dengan
mewujudkan hasil yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Setiap karyawan sudah
berbagai tahapan usaha secara maksimal. Sehingga pemanfaatan SDM akan lebih