Anda di halaman 1dari 8

JURNAL AGRILINK Vol.8 –No.

2-Agustus 2019-ISSN: 2252-5602

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SAYUR


KANGKUNG (Ipomoea Aquatica)
(Studi Kasus di Nagori Bah Joga, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun)

MARTUA SIADARI1, VILLY HARDIANTO2


1
Dosen Fakultas Pertanian, Program Studi Agribisnis Universitas Simalungun
2
Mahasiswa Fakultas Pertanian, Program Studi Agribisnis Universitas Simalungun

Abstract:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani kangkung di Nagori


Bah Joga Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun data yang digunakan
dalam Responden adalah data primer yang di peroleh dari masyarakat petani kangkung dengan
jumlah sampel sebanyak 30 responden, dan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang
bersangkutan metode yang digunakan untuk menentukan kelayakan adalah metode R/C, Hasil
Penelitian menunjukkan bahwa usahatani kangkung di Nagori Bah Joga Kecamatan Mariah
Jawa Bah Jambi Kabupaten Simalungunmenguntungkandanlayakdikembangkandengannilai R/C
sebesar 2,75 artinya setiap pengeluaran sebesar Rp 1 akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp
2,75 Pendapatan rata-rata usahatani kangkung yaituRp 1.987.000.

Kata Kunci: Kelayakan, R/C Usahatani Kangkung, Tenaga Kerja Dalam Keluarga.

PENDAHULUAN Pembangunan pertanian saat ini


diharapkan menjadi sektor andalan yang
Indonesia merupakan negara agraris yang dapat dengan cepat menghasilkan dan
artinya pertanian yang memegang peranan meningkatkan pendapatan masyarakat,
penting dari keselurhan perekonomian pmembuka kesempatan kerja baru yang
nasional. Hal ini ditunjukkan banyaknya lebih banyak,serta mendukung peng
penduduk atau tenaga kerja yang hidup dan embangan usaha sistem tataniaga yang baik
bekerja pada sektor pertanian maka tidak mungkin akan meningkatkan
(Mubyarto,2009). pendapatan petani. Baik atau buruknya
Sektor pertanian mempunyai peranan sistem tataniaga sangat menentukan tinggi
yang sangat penting bagi perekonomian atau rendahnya pendapatan petani. Tataniaga
Indonesia, menyumbang sekitar 22,3% dari merupakan salah satu komponen penting
Produk Domestik Bruto (PDB), sektor bagi usahatani,petani perlu mengalokasikan
pertanian masih mampu menyediakan biaya tataniaga sefisien mungkin dan
sekitar 54% dari angkatan kerja yang ada, memperoleh keuntungan yang besar.
dan bahkan di Provinsi tertentu Lembaga pemasaran adalah badan usaha
kontribusinya melebihi angka tersebut, atau individu yang menyelenggarakan
sektor pertanian mampu menyediakan bahan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi
pangan dan karenanya sektor pertanian dari produsen kepada konsumen akhir serta
sangat mempengaruhi konsumsi dan gizi mempunyai hubungan dengan badan usaha
masyarakat, sektor pertanian mampu atau individunya. Lembaga-lembaga
mendukung sektor industri, baik industri tataniaga dalam menyampaikan komoditi
hulu maupun hilir dan ekspor hasil pertanian pertanian dari produsen berhubungan satu
yang semakin meningkat menyumbang sama lain yang membentuk jaringan
devisa yang semakin besar (Soekartawi, tataniaga. Arus tataniaga yang berbentuk
2005). dalam proses tataniaga ini beragam sekali,
47
JURNAL AGRILINK Vol.8 –No.2-Agustus 2019-ISSN: 2252-5602

misalnya produsen berhubungan langsung tempat dan kelompok masyarakat, antara


dengan tengkulak atau pedagang pengumpul lain dengan dikembangkannya berbagai
(Jahira Sabang.dkk,2011). sistem pertanian yang berorientasi “kembali
Dalam teori harga diasumsikan bahwa ke alam”. Salah satu sistem tersebut adalah
produsen bertemu langsung dengan yang disebut Pertanian Organik (Organic
konsumen, sehingga harga pasar terbentuk Farming). Pada dasarnya berbudidaya
merupakan pemotongan kurva penawaran sayuran organik bisa dilakukan dimana saja
dan kurva permintaan.Tataniaga merupakan asalkan tanahnya subur. Sayuran seperti
kegiatan yang bertujuan untuk bayam, sawi, katuk, pak choy, caisim,
memperlancar pengalirkan barang dan jasa selada, kangkung dan kemangi adalah
dari produsen kekonsumen secara efesien, sayuran paling menguntungkan jika
dengan maksut menciptakan permintaan dibudidaya. Menariknya lagi, budidaya
efektif sehingga tataniaga bukan semata sayuran pun bisa dilakukan dilahan sempit
mata kegiatan untuk jual barang dan jasa seperti pekarangan yang berukuran tidak
saja, karena sebelum dan sesudahnya begitu luas.
merupakan kegiatan tataniaga (Niti Semito Manfaat kangkung yang cukup besar
1991). untuk menjadi anti toksin dalam tubuh dan
Menurut Sudiyono 2004,tujuan dari makanan sehari-hari dapat dijadikan sebagai
tataniaga adalah untuk mengarahkan barang bahan pertimbangan pemilihan budidaya
dan jasa ke tangan konsumen.Menurut kangkung. Selain itu kangkung juga
Siswanto 1983, saluran tataniaga akan bermanfaat sebagai sayur mayur yang juga
menjadi panjang apabila sebelum jatuh merupakan sumber vitamin.
ketangan konsumen produk harus melalui Berdasarkan latar belakang tersebut maka
berbagai macam perdagangan, sebaliknya dirumuskan identifikasi masalah sebagai
saluran tataniaga menjadi pendek apabila berikut :
produk secara langsung menghubungi 1. Bagaimana gambaran umum dari
konsumen. kegiatan budidaya kangkung di
Komoditas pertanian (tanaman pangan, Nagori Bah Joga. Kecamatan Jawa
hortikultura dan peternakan) merupakan Maraja Bah Jambi, Kabupaten
komoditas yang sangat prospektif untuk Simalungun
dikembangkan mengingat potensi sumber 2. Bagaimana kelayakan usaha tani
daya alam, sumber daya manusia, kangkung di Nagori Bah Joga,
ketersediaan teknologi serta potensi serapan Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi,
pasar di dalam negeri dan pasar Kabupaten Simalungun.
internasional yang terus meningkat. Salah Berdasarkan identifikasi masalah, maka
satu komoditas pertanian dari produk penelitian ini diharapkanmencapai tujuan
hortikultura yang tergolong jenis sayur sebagai berikut :
mayur yang populer adalah kankung, karena 1. Untuk mengetahui gambaran umum
banyak peminatnya, Kangkung termasuk tentang kegiatan budidaya
suku Convolvulaceae (keluarga kangkung- kangkungdi Nagori Bah Joga.
kangkungan). Kangkung banyak terdapat di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi,
kawasan Asia dan merupakan tumbuhan Kabupaten Simalungun.
yang dapat dijumpai hampir di mana-mana 2. Untuk mengetahui kelayakan usaha
terutama di kawasan berair.Kesadaran tani kangkungdi Nagori Bah Joga.
tentang terjadinya berbagai dampak negatif Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi,
tersebut meninbulkan reaksi di berbagai Kabupaten Simalungun.

48
JURNAL AGRILINK Vol.8 –No.2-Agustus 2019-ISSN: 2252-5602

Adapun manfaat dari penelitian ini Jumlah populasi petani kangkung di


adalah : daerah ini berjumlah 40 petani. Sampel
1. Sebagai salah satu syarat untuk adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
menyelesaikan pendidikan pada yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
Program Studi Agribisnis Sarjana (S1) populasi besar dan peneliti tidak mungkin
di Fakultas Pertanian Universitas mempelajari semua yang ada pada populasi,
Simalungun. maka peneliti dapat menggunakan sampel
2. Sebagai bahan Informasi dan yang diambil dari petani itu. Dalam
Referensi bagi para pihak yang penelitian ini akan diambil sampel 30 Orang
membutuhkan. Petani dari jumlah petani kangkung yang
3. Sebagai bahan masukan bagi para ada di Nagori Bah Joga, Kecamatan Jawa
petani kangkung. Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun.
4. Bahan bacaan dan Literatur bagi para
Mahasiswa/i Fakultas Pertanian C. Metode Pengumpulan Data
Khususnya pada Program Studi 1. Data Primer diperoleh dengan cara
Agribisnis serta sebagai membagikan daftar pertanyaan yang
bahanpertimbangan bagi para peneliti telah dipersiapkan, kemudian
yang berhubungan dengan penelitian selanjutnya dilakukan wawancara
ini. kepada petani.
2. Data sekunder diperoleh dari literatur
ataupun buku, media internet dan
METODE PENELITIAN instansi terkait seperti data dari
kantor kelurahan, kecamatan, dan
A. Lokasi dan Waktu Penelitian lembaga instansi yang berkaitan
Penelitian ini dilakukan di Nagori Bah dengan penelitian.
Joga, Kecamatan Jawa Maraja Bah jambi, D. Metode Analisis
Kabupaten Simalungun, yang ditentukan Untuk menguji kelayakan usahatani
secara purposive (sengaja), dengan dianalisis dengan :
pertimbangan bahwa di Nagori Bah Joga ini
terdapat petani yang membudidayakan RC Rasio = TR / TC
tanaman kangkung, sehingga peneliti dimana :
menetapkan untuk mengambil di Nagori Bah TR = Total Revenue (Penerimaan
Joga ini sebagai objek penelitian tanaman Total)
kangkung Waktu penelitian dilakukan TC = Total Cost (Biaya Total)
selama satu bulan yaitu mulai tanggal 1 Dengan ketentuan :
April 2019 sampai dengan 1 Mei 2019. R/C >2 Maka usahatani kangkung
layak dikembangkan.
B. Metode Pengambilan Sampel 1 < R/C < 2 Maka usaha
Populasi adalah keseluruhan dari menguntungkan tetapi belum layak
sekumpulan elemen atau objek dan subjek dikembangkan..
yang memiliki sejumlah karakteristik umum R/C = 1 Maka usaha dalam keadaan
yang diminati oleh peneliti untuk dipelajari, impas.
diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan. R/C < 1 maka usaha mengalami
Maka yang menjadi populasi dalam kerugian.
penelitian adalah para petani kangkung di
Nagori Bah Joga. Kecamatan Jawa Maraja
Bah Jambi, Kabupaten Simalungun.

49
JURNAL AGRILINK Vol.8 –No.2-Agustus 2019-ISSN: 2252-5602

HASIL DAN PEMBAHASAN B. Pemupukan dan Penanaman

A. Deskripsi Daerah Penelitian Pada tahapan ini dilakukakan proses


pemupukan setelah tanah digemburkan.
Nagori Bah Joga terletak di Kecamatan Pupuk yang digunakan untuk usahtani
Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten kangkung air di nagori Bah Joga adalah
Simalungun Provinsi Sumatera Utara kompos (solid). Kompos (solid) di
dengan luas wilayah 745 ha/m2. Jarak campurkan dengan air bersih di dalam tong,
Nagori Bah Joga dari pusat Pemerintahan kemudian diaduk sampai rata. Selanjutnya
Kecamatan yaitu 6 km dengan ketinggian kompos yang sudah di aduk rata dengan air
250 mdpl, dengan suhu rata-rata 22 – 32 0C disiram kemedia tanam, kemudian bibit
dan memiliki curah hujan 2000 mm/tahun, kangkung siap di tanam dengan cara
dengan tofografi (dataran rendah, tinggi, ditancapkan ke media tanam.
pantai) serta karakteristik tanah yang
subur.Nagori bah joga, kacamatan jawa C. Pemeliharaan
maraja bah jambi, kabupaten simalungun
memiliki batas-batas wilayah adalah sebagai Pada tahap ini dilakukan perawatan
berikut : tanaman kangkung mulai dari penyiraman
yang dilakukan secara teratur dan terjadwal
1. Sebelah Utara berbatasan dengan serta melihat dari kondisi cuaca. Selanjutnya
Kecamatan Siantar dilakukan penyiangan yaitu membersihkan
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan gulma yang ada disekitar tanaman sayur
Nagori Mancuk kangkung. Bibit kangkung yang sudah
3. Sebelah Barat berbatasan dengan nagori ditanam diberikan pupuk urea secukupnya
Bah Jambi I guna untuk merangsang bibit kangkung agar
4. Sebelah Timur berbatasan dengan nagori cepat tumbuh.
Maligas Bayu
D. Pemanenan
Kejelasan perbatsan wilayah tersebut
memungkinkan penduduk dapat Pada tahapan ini sayur kangkung di
mengelolah wilayahnya aman dari segi nagori Bah Joga dipanen setiap hari. Cara
hukum dengan peraturan-peraturan daerah. memanen sayur kangkung dengan cara
dipotong ujung sayur kangkung yang
B. Gambaran Umum Kegiatan Usahatani kemudian akan diikat dengan menggunakan
Kangkung Air di Nagori Bah Joga, tali plastik. Setelah diikat kangkung siap di
Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, pasarkan.
Kabupaten Simalungun
1. Proses Usahatani Sayur Kangkung Objek penelitian pada penelitian ini
Air adalah petani kangkung di Nagori Bah Joga
A. Pengolahan Lahan kecamatan jawa maraja Bah Jambi yang
Pengolahan lahan untuk usahatani berjumlah 30 petani kangkung.
kangkung air di nagori Bah Joga dilakukan Karakteristik petani kangkung sampel
dengan cara menggemburkan tanah. Tanah dalam hal ini ditinjau dari jumlah
digemburkan dengan menggunakan alat tanggungan, usia, pendidikan dan
pertanian seperti cangkul dan jetor, pengalaman. Karakteristik petani dapat
kemudian tanah diratakan sebagai media dilihat pada.
tanam bibit kangkung.

50
JURNAL AGRILINK Vol.8 –No.2-Agustus 2019-ISSN: 2252-5602

Tabel 1. Nilai Rata-rata Karakteristik b. Sarana Produksi


Responden Petani Kangkung Faktor produksi modal pada usahatani
No Uraian Interval Rata-rata merupakan bagian dari sarana produksi
1 Usia (Tahun) 27-59 42 benih, pupuk, dan obat-obatan pengendalian
Jumlah hama.
2 Tanggungan 2-6 4
(Jiwa) Berdasarkan hasil penlitian, adapun
3
Pendidikan
6-12 12 penggunaan sarana produksi usahatani
(Tahun)
Pengalaman kangkung dapat dilihat pada tabel.
4 2-4 4
(Tahun)
Sumber: Data Primer Diolah 2019 Tabel 3. Penggunaan Sarana Produksi
Pupuk Usahatani Kangkung
Dari uraian tabel di dari rata-rata usia No Rata-
Rata-rata Per
Uraian Satuan rata Per
petani masih tergolong produktif. Rata-rata Petani
Ha
jumlah tanggungan 4 jiwa. Pendidikan 1 Urea Kg 3 25
formal yang ditempuh oleh petani kangkung 2 Solid Goni 6 50
adalah pendidikan sekolah menengah atas 3 Pestisida CC 18 150
dengan rata-rata 12 tahun.
Sumber: Data Primer Diolah 2019
C. Hasil Penelitian
a. Pencurahan Tenaga Kerja Dari Tabel diatas usaha yang dijalankan
Dalam pengolahan lahan, tenaga kerja oleh para petani kangkung menggunakan
menyelenggarakan tahapan kegiatan pupuk urea dengan nilai rata-rata per 3 Kg,
usahatani yang bersumber terutama dari solid 6 Goni, pestisida 18 CC.
dalam keluarga, dan jika kegiatan usahatani
dalam arti padat kegiatan maka petani pada c. Alat Usahatani
umum nya menggunakan tenaga kerja luar Alat dan mesin pertanian adalah berbagai
keluarga. alat dan mesin yang digunakan dalam usaha
Berdasarkan hasil penelitian, adapun pertaian.Berdasarkan hasil penlitian, adapun
pencurahan tenaga kerja pada usahatani penggunaan sarana produksi usahatani
kangkung di nagori bah joga dapat dilihat kangkung dapat dilihat pada tabel 10.
pada tabel berikut:
Tabel 2. Pencurahan Tenaga Kerja Tabel 4. Alat yang Digunakan Pada
Berdasarkan Kegiatan Usahatani Kangkung
(HOK) No Uraian Jumlah R/Petani Rata-rata/ha
Rata-
No Uraian Rata-rata/ha 1 Cangkul 56 2
rata/petani 17
1 Penyemprotan 1 2 Pompa 31 1 8
8,33
3 Angkong 30 1 8
2 Pemupukan 5 41,67
4 Tong 30 1 8
3 Pemanenan 10
83,33
5 Pisau 84 3 25
Sumber: Data Primer Diolah 2019
6 Tali 30 1
Dari tabel diatas menunjukkan 8
pencurahan tenaga kerja menunjukkan yang 7 Goni 64 2 17
tertinggi dalam usahatani kangkung yaitu Sumber: Data Primer Diolah 2019
pada pemanenandengan rata-rata HOK per
usahatani 10, sedangkan rata-rata per hektar Dari Tabel diatas menunjukkan jumlah
83,33. alat yang paling banyak digunakan pada

51
JURNAL AGRILINK Vol.8 –No.2-Agustus 2019-ISSN: 2252-5602

usahatani kangkung adalah goni sebanyak 64 No Uraian Jumlah R/petani Rata-rata/ha


unit dengan rata-rata per usahatani yaitu 1 Cangkul 673.000 22.400 187.000
Sebanyak 2 unit, dan alat paling sedikit 2 Pompa 2.111.000 70.400 587.000
digunakan yaitu angkong, tong dan tali dgn 3 Angkong 2.309.000 77.000 642.000
rata-rata 1 unit per usaha tani.
4 Tong 1.102.000 36.000 300.000
5 Pisau 126.000 4.200 35.000
D. Analisis Biaya Usahatani
6 Tali 310.000 10.000 83.300
Berdasarkan hasil penelitian, adapun
7 Goni 96.000 3.200 26.700
biaya usahatani kangkung dapat dilihat pada
tabel berikut: Sumber: Data Primer Diolah 2019
Tabel 5. Biaya Tenaga Kerja
Berdasarkan Kegiatan Dari Tabel diatas menujukkan bahwa
(HOK) biaya penyusutan alat usahatani kangkung
Rata- tertinggi adalah ada pada angkong
No Uraian Rata-rata/ha
rata/petani Rp.2.309.000dengan rata-rata per usahatani
1 Penyemprotan 40.000 333.300 sebesar Rp.77.000dan biaya penyusutan alat
2 Pemupukan 260.000 2.166.600 terendah ada pada goni Rp.96.000 dengan
3 Pemanenan 561.000 4.675.000 rata- rata per usahatani Rp 3.200.
Sumber: Data Primer Diolah 2019
a. Biaya Usahatani
Dari Tabel diatas menunjukkan biaya Biaya usahatani adalah nilai uang dari
pencurahan tenaga kerja menunjukkan yang semua faktor produksi yang dicurahkan
tertinggi dalam usahatani kangkung yaitu dalam proses produksi usahatani.
pada proses pemanenan dengan rata-rata per
usahatani Rp 561.000, sedangkan rata-rata Tabel 8. Biaya Usahatani Kangkung
per hektar Rp4.675.000.
Rata-rata
Rata-rata/Ha
Tabel 6. Biaya Sarana Produksi Pupuk No Uraian biaya per
(Rp)
petani (Rp)
Usahatani Kangkung
No Rata-rata Per
Rata-rata Per Ha 1 Tenaga kerja 861.000 7175000,00
Uraian Petani
(Rp) Sarana produksi
(Rp) 2 40.433
1 Urea 7.400 Pupuk 336941,67
62.000
3 Penyusutan alat 224.200 1868333,33
2 Solid 27.700 230.800
3 Pestisida 5.350
Sumber: Data Primer Diolah 2019
44.600
Sumber: Data Primer Diolah 2019
Dari Tabel diatas menujukkan bahwa
biaya usahatani kangkung tertinggi yaitu
Dari Tabel diatas menunjukkan
biaya tenaga kerja sebesar Rp
biaya rata-rata per usahatani sarana
25.830.000dengaan rata- rata per usahatani
produksi usahatani kangkung tertinggi yaitu
sebesar Rp 861.000 dan biaya usahatani
biaya solid sebesar Rp. 27.700 dengan rata-
kangkung terendah ada pada biaya sarana
rata per perhektar kangkung sebesar Rp.
produksi pupuk sebesar Rp 1.213.00 dengan
230.800.
rata-rata per usahatani sebesar Rp 40.433.
Tabel 7. Biaya Penyusutan Alat Pada
E. Hasil Analisis Data
Usahatani Kangkung
1. Produksi, Biaya, Pendapatan dan
R/C

52
JURNAL AGRILINK Vol.8 –No.2-Agustus 2019-ISSN: 2252-5602

Adapun produksi, biaya, pendapatan meningkat. Mereka mampu memperbaiki


dan R/C dari usahatani Kangkung di Nagori perekonomian yang terlihat pada aplikasi
Bah Joga Kabupaten Simalungun dapat sebenarnya mereka mampu memperbaiki
dilihat pada Tabel 9. rumah mereka, mereka juga mampu
menyekolahkan anak mereka sampai lulus
Tabel 9. Produksi, Biaya, Pendapatan dan SMA bahkan sampai perguruan tinggi.
R/C Usahatani kangkung membawa dampak
Rata-rata positif bagi penghidupan mereka. Dalam
Rata-rata Per
No Uraian
Per
Hektar berusahatani kangkung juga terkadang
Usahatani
(Rp)
(Rp) mengalami penurunan produksi dan harga
yang relatif naik turun membuat para petani
1 Produksi (Kg) 5188
43.200 di Nagori Bah Joga harus bijak dalam
2 Harga (Rp) 6.00
5000 mengolah keungan mereka dengan sebaik
3 Biaya (Rp) 1.125.700 mungkin. Sehingga apabila produksi
9.380.800
Penerimaan menurun atau harga turun mereka sudah
4 3.113.000
(Rp) 25.941.700 memilki tabungan tersendiri untuk
Pendapatan
5
(Rp)
1.987.000
16.558.300 kebutuhan hidup sehari-hari dan juga untuk
6 R/C 2,75 biaya perawatan usahatani kangkung
2,75
Sumber: Data Primer Diolah 2019 tersebut. Namun para petani di Nagori Bah
Joga mengaku tidak pernah mengalami
Dari Tabel diatas menunjukkan bahwa kesulitan walaupun harga dan produksi
analisis R/C 2,75 yang di dapat dari menurun, mereka tetap merasa cukup
produksi 5188 ikat mendapatkan penerimaan dengan penerimaan yang mereka dapatkan.
sebesar Rp 3.113.000dengan biaya produksi
sebesar Rp 1.125.000 dan mendapatkan hasil KESIMPULAN
pendapatan sebesar Rp 1.987.000.
Kelayakan usahatani kangkung dapat Usahatani Kangkung Di Nagori Bah Joga
dihitung dengan analisis R/C. Berdasarkan Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi
hasil penelitian di Nagori Bah Joga Kabupaten Simalungun ditinjau dari aspek
Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi pendekatan rasio penerimaan dengan biaya
Kabupaten Simalungun diperoleh nilai R/C (R/C) lebih besar dari 2 yaitu 2,75, maka
2,75 Artinya setiap pengeluaran sebesar usahatani kangkung di Nagori Bah Joga
Rp.1 dapat memberikan penerimaan sebesar menguntungkan dan layak dikembangkan.
Rp 2,75 dengan hasil R/C adalah 2,75 > 2.
Menunjukkan bahwa usahatani kangkungdi DAFTAR PUSTAKA
Nagori Bah Joga Kabupaten Simalungun
menguntungkan dan layak dikembangkan. Anonim, FAO Year book Production Vol.
Dan ini berarti menunjukkan bahwa 48, Food and Agricultural
hipotesis 1 diterima yang menyatakan Organization of The United Nation,
usahatani kangkung di Nagori Bah Joga Rome, 1997.
menguntungkan dan layak dikembangkan. Bone, L. E 2002 Pengantar Bisnis. Jakarta:
Usahatani tanaman kangkung Edisi 1, Terjemahan Fadriansyah
menguntungkan sehingga dapat Anwar, Emil Salim, Kusnedi,
meningkatkan penghasilan petani maka Erlangga, Jilid 2.
tingkat kesejahtraan hidup petani akan

53
JURNAL AGRILINK Vol.8 –No.2-Agustus 2019-ISSN: 2252-5602

Daniel, 2004. Pengantar Ekonomi Soekartawi, 2002. Ilmu Usaha Tani. Jakarta:
Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara. penerbit UI
Hastuti, R Dkk 2007. Ekonomi Pertanian( Ritonga, Abdurrahman, 2007.Statistika
Pngantar, Teori dan Kasus). Terapan Untuk Penelitian. Jakarta:
Jakarta: Penebar Swadaya. Lembaga Penerbit Fakultas
Suratiyah.2006. Ilmu Usahatani. Penebar Ekonomi UI.
Swadaya, Jakarta.

54

Anda mungkin juga menyukai