Anda di halaman 1dari 2

1.

Epidemiologi
Studi yang dilakukan di daerah urban di beberapa negara Asia pada anak
usia 5–15 tahun menunjukkan bahwa insidensi dengan biakan darah positif
mencapai 180–194 per 100.000 anak, di Asia Selatan pada usia 5–15 tahun
sebesar 400–500 per 100.000 penduduk, di Asia Tenggara 100–200 per
100.000 penduduk, dan di Asia Timur Laut kurang dari 100 kasus per 100.000
penduduk. (Elisabeth et all, 2016)
Penyakit Demam Typhoid merepukan penyakit menular dengan kasus
sebanyak 22 juta/tahundi dunia yang menyebabkan 216.000-600.000
kematian. (Elisabeth et all, 2016)
2. Penatalaksanaan medis
Prinsip penatalaksanaan demam tifoid masih menganut trilogi
penatalaksanaan yang meliputi : istirahat dan perawatan, diet dan terapi
penunjang (baik simptomatik maupun suportif), serta pemberian antimikroba.
Selain itu diperlukan pula tatalaksana komplikasi demam tifoid yang meliputi
komplikasi intestinal maupun ekstraintestinal (Kemenkes, 2006).
a. Istirahat dan Perawatan
Bertujuan untuk mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan.
Tirah baring dengan perawatan dilakukan sepenuhnya di tempat seperti
makan, minum, mandi, dan BAB/BAK. Posisi pasien diawasi untuk
mencegah dukubitus dan pnemonia orthostatik serta higiene perorangan
tetap perlu diperhatikan dan dijaga.
b. Diet dan terapi penunjang
Diet merupakan hal yang cukup penting dalam proses penyembuhan
penyakit demam tifoid, karena makanan yang kurang akan menyebabkan
menurunnya keadaan umum dan gizi penderita akan semakin turun dan
proses penyembuhan akan menjadi lama.
Selain dilakukan pencegahan juga dilakukan pengobatan demam tifoid terdiri
dari 3 bagian yaitu:
a. Perawatan Tatalaksana
Penderita baru dengan kemungkinan demam tifoid sebaiknya dirawat inap.
Rawat inap perlu bagi penderita komplikasi, bila pemasukan makanan atau
cairan kurang. (Soedarmo dkk, 2002).Pasien harus tirah baring absolut
sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari.
Maksud tirah baring adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi
perdarahan usus atau perforasi usus. (Juwono, 2004).
b. Diet
Kadang pula makanan diberikan melalui infus sampai penderita dapat
mencerna makanan (Soedarmo dkk, 2002).
c. Obat-obatan
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi dengan angka kematian menurun
secaradrastis(1-4%). Obat-obat antimikroba yang sering digunakan antara
lain:
Kloramfenikol, Tiamfenikol, Co trimoxazol, Ampisilin, Amoksisilin,
Seftriakson, Sefiksim

Anda mungkin juga menyukai