Anda di halaman 1dari 7

BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT)

MAKALAH

Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah Lembaga Keuangan Syariah yang diampu oleh Ibu Eka Sulvijayanti

Disusun Oleh:

Kelompok 8 MBS 2-D

1. Irvan Taufikur Rahman (12405183155)

2. Yulita Tri Septi Mulyana (12405183161)

3.Adelia (12405183)

4. Anas (12405183)

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

FEBRUARI 2019
BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT)

A. PENGERTIAN BMT

Baitul Mal wat Tamwil (BMT) atau Badan usaha Mandiri terpadu adalah lembaga
keuangan mikro yang di operasikan dengan prinsip bagi hasil,
menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dalam rangka mengangkat derajat dan
martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskinn, ditumbuhkan atas prakarsa
dan modal awal dari tokoh-tokoh masyarakat setempat dengan berlandaskan pada
sistem ekonomi yang salaam : keselamatan (berintikan keadilan), kedamaian, dan
kesejahteraan.

Fungsi Baitul Mal wat Tamwil (BMT) :

1. Baitul tanwil (rumah pengembangan harta)

2. Baitul Mal (rumah Harta)

Dengan demikian Baitul Mal wat Tamwil (BMT) dapat di pandang memiliki dua
fungsi utama yaitu sebagai media penyalur pendayagunaan harta ibadah seperti zakat,
infak, sedekah dan wakaf, serta dapat pula berfungsi sebagai intuisi yang bergerak di
bidang investasi yang bersifat produktif seperti bank.

Yang kedua Baitul Mal wat Tamwil (BMT) juga berfungsi sebagai lembaga ekonomi.
Sebagai lembaga keuangan Baitul Mal wat Tamwil (BMT) bertugas menghimpun
dana dari masyarakat (anggota BMT) yang mempercayakan dananya di simpan di
BMT dan menyalurkan dana kepada masyarakat (anggota BMT) yang di berikan
pinjaman oleh BMT.

Keberadaan BMT setidaknya harus memiliki beberapa peran yaitu :

1. Menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi non syariah.

2. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil

3. Melepaskan ketergantungan pada rentenir, masyarakat yang masih tergantung


rentenir di sebabkan rentenir mampu memenuhi keinginan masyarakat dalam
memenuhi dana dengan segera.
4. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata.

Visi Baitul Mal wat Tamwil (BMT) : mewujudkan lembaga yang profesional dan
dapat meningkatkan kualitas ibadah tidak hanya ibadah spiritual namun mencakup
segala aspek kehidupan.

Misi Baitul Mal wat Tamwil (BMT) : membangun dan mengembangkan tatanan
perekonomian dan berstruktur masyarakat madani yang adil dan berkemakmuran,
berkemajuan, serta makmur-maju berkeadilan berlandaskan syariah dan ridha Allah
SWT.

Sifat Baitul Mal wat Tamwil (BMT) yaitu memiliki usaha bisnis yang bersifat mandiri
yang di tumbuhkembangkan dengan swadaya dan di kelola secara profesional serta
berorientasi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat lingkungannya.

Prinsip-prinsip utama Baitul Mal wat Tamwil (BMT) :

1. Keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT dengan mengimplementasikan


prinsip-prinsip syariah dan muamalah islam ke dalam kehidupan nyata.

2. Keterpaduan di mana nilai-nilai spiritual

3. Kekeluargaan

4. Kebersaamaan

5. Kemandirian

6. Profesionalisme

7. Istiqamah

Pengembangan Baitul Mal wat Tamwil (BMT) sendiri merupakan hasil prakarsa dari
pusat inkubasi Bisnis Usaha Kecil dan Menengah (PINBUK) yang merupakan badan
pekerja yang di bentuk oleh yayasan Inkubasi usaha kecil dan Menenngah
(YINBUK). YINBUK sendiri di buat oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia
(MUI), ketua umum Cendikiawan Muslim se Indonesia (ICMII) dan Direktur Utama
Bank Muamalat Indonesia (BMI) dengan akta notaris Leila Yudoparipurno, S.H
nomor 5 tanggal 13 Maret 1995.
PINBUK didirikan memiliki fungsi :

1. Mensupervisi dan membina teknis administrasi, pembukuan, dan finansial


BMT-BMT yang di bentuk

2. Mengembangkan SDM dengan melakukan inkubasi bisnis pengusaha baru dan


penyuburan pengusaha yang ada.

3. Mengembangkan teknologi maju untuk para nasabah BMT, sehingga meningkat


nilai tambahnya.

4. Memberikan penyuluhan dan latihan.

B. ASAS DAN PRINSIP DASAR BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT)

Baitul Mal wat Tamwil (BMT) didirikan dengan berasaskan pada masyarakat yang
salaam, yaitu penuh keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan.

Prinsip BMT :

1. Ahsan (mutu hasil terbaik), thayyiban (terindah) dan sesuai dengan nilai-nilai
salaam : keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan.

2. Barakah

3. Spiritual communication (penguatan nilai ruhiyyah)

4. Demokrasi, partisipatif

5. Keadilan sosial dan kesetaraan jender, nondiskrimatif

6. Ramah lingkungan1

C. SYARAT-SYARAT DI DIRIKAN BMT DAN MODAL BMT

Syaratnya :

1. Sekurang-kurangnya 20 orang

1
M.nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo:PT Era Adicitra Intermedia,2011),Hlm.377-386.
2. Satu pendiri dengan lainnya sebaiknya tidak memiliki hubungan keluarga
vertikal dan horizontal satu kali.

3. Sekurang-kurangnya 70% anggota pendiri bertempat tinggal di daerah kerja


BMT

4. Pendiri dapat bertambah dalam bertahun-tahun kemudian, jika di sepakati oleh


rapat para pendiri.

Modal BMT terdiri

1. Simpanan pokok (SP)

2. Simpanan Pokok Khusus (SPK)2

D. KENDALA PENGEMBANGAN BMT

1. Akumulasi kebutuhan dana masyarakat belum bisa di penuhi oleh BMT

2. Walaupun keberadaan BMT cukup di kenal, tetapi masih banyak masyarakat


berhubungan dengan rentenir

3. Beberapa BMT cenderung menghadapi masalah yang sama, misalnya nasabah


yang bermasalah

4. BMT cenderung menghadapi BMT lain sebagai pesaing yang harus di kalahkan,
bukan sebagai mitra atau patner dalam upaya untuk mengeluarkan masyarakat dari
permasalahan ekonomi yang di hadapi.

E. STRATEGI PENGEMBANGAN BMT

1. Sumber daya manusia yang kurang memadai kebanyakan berkolerasi dari


tingkat pendidikan dan pengetahuan

2
M. Lutfi Hamidi, Jejak-jejak Ekonomi Syariah,(Jakarta:Senayan Abadi Publishing,2003), hlm. 84.
2. Strategi pemasaran yang local oriented berdampak pada lemahnya upaya BMT
untuk mensosialisasikan Produk-produk BMT di luar masyarakat di mana BMT itu
berada.

3. Pengembangan aspek paradigmatik.3

3
M.nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar ekonomi Islam, (Solo:PT ERA ADICITRA INTERMEDIA,2011),Hlm 392-404.

Anda mungkin juga menyukai