Proyek
BAB I
PENDAHULUAN
Di samping itu, maka waktu yang tersedia untuk mencapai hasil karya yang
diminta, makin pendek saja, disebabkan makin cepatnya tempo
penghidupan kita, di mana orang mulai menghargai waktu sebagai suatu
dimensi yang penting sekali.
1
yang juga dimanfaatkan di dalam industri, yang telah sejak lama dirintis
secara praktis maupun ilmiah.
1.2. TUJUAN
Untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang sehat di dalam mencapai
sasaran kegiatan-kegiatan pelaksanaan Jalan dan Jembatan sehingga dicapai
hasil produksi optimal dengan mutu yang memenuhi persyaratan
teknis/ilmiah dan ekonomi di dalam waktu yang minimal, merupakan
tuntutan yang wajar
BAB II
Juga dengan manajemen yang demikian ini, orang telah mencatat hasil-
hasil yang sangat memuaskan. Keputusan-keputusan kepemimpinan
dilakukan/diberikan berdasarkan hasil-hasil penilaian statistis dan/atau
komputer yang jarang salah, sehingga di sini tidak lagi menonjol sifat-sifat
'pemimpin berbakat' yang memang langka.
Ciri yang khas bagi sesuatu manajemesi yang baik ialah, bahwa meskipun
seseorang manajer dapat mendelegasikan wewenang, namun dia tidak
dapat dan tidak boleh ingkar dari pertanggung jawaban terhadap baik atau
buruknya hasil karya organisasi yang dipimpinnya. Untuk itu, maka
sebagian terbesar dari keputusan-keputusan pokok yang berhubungan
dengan pekerjaan yang dihadapi itu, diambil olehnya sendiri dan
diusahakan agar dapat dipertahankan secara konsekuen.
Jika terjadinya keterlambatan progres phisik lebih besar dari 10% dan
tidak boleh lebih besar dari 15%, maka Rapat Pembuktian
Keterlambatan (SCM) akan dilaksanakan di tingkat Pusat dengan
Direktur Pelaksana pada Direktorat Jenderal yang bersangkutan,
dengan kegiatan untuk mengambil keputusan apakah Penyedia Jasa
dapat melanjutkan pekerjaannya/kontraknya. Bilamana antara ketiga
belah pihak sepakat, maka Penyedia Jasa dapat melanjutkan
pekerjaannya atau bilamana tidak, maka Penyedia Jasa akan
diberhentikan kontraknya.
Mengingat hal-hal yang demikian itu, maka dipandang dari segi manajemen
ini, sesuatu pelaksanaan proyek pembangunan konstrukti dapat
dikembangkan melalui tiga tahap sebagai berikut:
Apapun bentuk petunjuk ini, selalu diperlukan analisa yang teliti sebelum
mengarahkan pemikiran kita kepada kegiatan-kegiatan perencanaan yang
nyata.
Untuk ini, maka di dalam tahap rencana pendahuluan ini perlu dilakukan
kegiatan-kegiatan yang antara lain meliputi :
Setelah rencana selesai disusun, maka kita memiliki dasar yang kuat untuk
meningkat kepada tahap pengembangan proyek yang berikut, yaitu tahap
operasi.
Hal ini sebenarnya tidak perlu diherankan, karena seperti yang telah
dikemukakan sebelum ini, rencana-rencana (meskipun yang sudah
terperinci) dibuat bcrdasarkan perkiraan dan ramalan yang tcntu saja lidak
luput dari kemungkinan kcsalahan.
Kegiatan ini biasanya disebut Review & Analysis, yang bertujuan mencatat
berdasarkan peninjauan dan penelitian yang cermat, segala sesuatu yang
telah dikerjakan selesai untuk kepeduan penambahan perbendaharaan
pengalaman demi keamanan pelaksanaan proyek-proyek berikutnya.
Kita menyadari baliwa tidak ada referensi untuk banyak sekali persolan di
dalam perencanaan dan pelaksanaan, kecuali hanya pengalaman kita di
masa yang lalu, sehingga pcncatatan (berikut komentar dan saran-saran
bagaimana memperbaiki cara approach masalalinya) yang dilakukan, dapat
pula dimanfaatkan olch orang lain, dan tidak hilang demikian saja.
Sekali lagi dikemukakan di sini bahwa apa yang dapat kita pelajari hanyalah
dasar-dasar pokok dan prinsip-prinsip itu diterapkan di dalam prakteknya,
tergantung dari rasa seni dari masing-masing pelaksana, yang di dalam hal
ini harus banyak sekali mengandalkan kepada pengalaman kerja, baik
olehnya sendiri maupun oleh orang lain yang telah diteliti dan dinilai.
BAB III
Tanggal.
a. Syarat-syarat Kontrak.
b. Spesifikasi.
c. Gambar.
Segera setelah semua bahan, aspal, agregat, bahan bahu jalan, semen,
beton, campuran aspal panas, dan sebagainya disetujui, maka semua
contoh yang telah disetujui harus disimpan dengan baik di lapangan.
3.6 PEMELIHARAAN DOKUMEN PELAKSANAAN PROYEK
3.6.1 Penanggungjawab
Segera setelah diterimanya Dokumen Kerja (Job Set), Penyedia Jasa harus
memberi tanda pada setiap dokumen dengan judul “Dokumen Rekaman
Proyek-Dokumen Kerja”, dengan huruf cetak setinggi 5 cm.
3.6.3 Pemeliharaan
Beri tanda yang jelas untuk mencatat setiap detil pelaksanaan, misalnya :
Semua catatan harus dibuat dalam jangka waktu 24 jam terhitung sejak
diterimanya informasi.
3.7.2 Keakuratan
DOKUMEN REKAMAN
AKHIR
Analisa Kegiatan, seperti yang dapat dimengerti dari makna kata itu sendiri,
adalah sesuatu penilaian yang dilakukan sebelum dimulainya kegiatan-
kegiatan yang menuju kepada realisasi pelaksanaan proyek itu. Analisa
dapat dilakukan dari berbagai segi, tergantung dari siapa dan dalam
kedudukan apa yang dimiliki sipenilai.
Kita telah mengetahui bahwa pada dasarnya, analisa yang perlu dibuat itu
adalah untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan:
Oleh karena itu, maka jawaban atas pertanyaan kelima mengenai alasan
yang dipcrgunakan untuk pemilihan cara pelaksanaan tadi adalah penting
pula. Kemudian masih harus ditetapkan cara-cara cadangan, agar keadaan
yang menyebabkan kegagalan cara yang telah ditentukan sebagai yang
paling efektif tadi, tidak menyebabkan pula kegagalan pencapai sasaran
operasi di dalam kcselunihannya. Faktor yang dapat menciptakan kcadaan
tak terduga itu memang banyak sekali, dan kemungkinan gagalnya sesuatu
pelaksanaan adalah cukup besar, kalau kita masih harus mencari cara-cara
altematip itu pada waktu masalahnya timbul dan menjadi berlarut-larut.
5.2 RENCANA PENDAHULUAN.
Apabila satuan ini masih harus disusun, maka satu-satunya referensi yang
dapat dipercaya dan dapat dipergunakan sebagai landasan penyusunan itu
ialah pengalaman kita pada pelaksanaan proyek-proyek serupa pada masa-
masa yang lalu. Norma-norma hanyalah baik untuk mengawali pemikiran,
sedang pengembangan selanjutnya banyak tergantung dari perkembangan
keadaan. Makin sedikit pengalaman kita, makin banyak perubahan
penyesuaian yang perlu kita adakan sepanjang berkembangnya operasi.
Namun demikian, tidaklah hal ini berarti bahwa rencana ini tidak penting.
Rencana pendahuluan in» merupakan landasan kegiatan pelaksanaan yang
tergolong dalam kegiatan persiapan operasi, seperti penyusunan organisasi
kerja, persiapan lapangan, pengajuan anggaran biaya, pengadaan barang
yang sukar didapat (=langka/critical items), dan sebagainya.
Misalnya :
Unit yang akan dipergunakan disini adalah sesuatu unit penggusuran tanah
yang mcmpunyai tugas untuk mempersiapkan subgrade dan sub-base
course pada suatu proyek/kegiatan pembangunan Jalan dan Jembatan
dalm hal ini Run dan Taxy Way pada suatu lapangan udara. Petunjuk
pelaksanaan tercantum dalam Dokumen Kontrak. Gambar-gambar dan
ukuran detail akan diberikan kemudian. Pekerjaan persiapan (+ 1 bulan)
baru dapat dimulai pada bulan Juli, sedang seluruh pekerjaan harus
selesai sebelum bulan April tahun berikutnya.
Setelah diadakan survey sepintas pada waktu penunjukan, maka kita
mengadakan perhitungan-perhitungan pendahuluan dengan urut-urutannya
sebagai berikut:
Mass diagram yang telah diberikan itu, dapat dipergunakan sebagai bahan
perbandingkansaja, mengingatkemungkinan kesalahan yang dapat saja
terjadi di dalam pembuatannya.
b. Stripping.
= 80.000 m3 (compacted)
Hasil-hasil perhitungan seperti ini dimuat di dalam suatu daftar yang merupakan
ikhtisar mengcnai volume pekerjaan seluruhnya.
Jika misalnya dipcrlukan bahan lainnya, scpcrti bahan stabilisasi. tanah dan
sebagainya, maka juga untuk ini dihitung dan dimasukkan di dalam daftar ini.
Tidak dimasukkan di dalam perhitungan di dalam tahap ini, bahan yang sifatnya
bantuan belaka, misalnya air untuk pemadatan (compaction), dan sebagainya.
Bentuk daftar quantity take-off seperti yang dimaksud tadi, dapat dibuat scbagai
bcrikut ini:
Tabel 0-1. QUANTITY TAKE OFF
Dengan data itu, maka kita dapat mulai dengan menggariskan sesuatu
jadwal coba-coba) yang nantinya perlu diperiksa berdasarkan kemampuan
pelaksana; apabila ternyata tidak cocok, maka kita perlu menggariskan
jadwal lainnya. Dengan pembatasan-pembatasa- seperti tersebut tadi, dan
juga dengan memperhatikan pembatasan-pembatasan yang diberikan pada
petunjuk pelaksanaan, maka penjadwalan sementara ini dapat digariskan
sebagai berikut:
Semua pekerjaan clearing, stripping dan cut & fill harus sudali selesai di
dalam bulan Desemher.
a. Clearing.
Di dalam kondisi medan seperti yang dihadapi dan efisiensi kerja dari
organisasi kita (operators, pelayanannya, keadaan alat-alatnya, dan
sebagainya), maka dapat diperhitungkan bahwa:
tugas kita.
b. Stripping.
Catatan :
d. Fill (borrow).
Satu kali muat (=cycle time) oleh loader diperlukan waktu 0,75 menit
dan dengan menghitung 40 min. hari dapat diperhitungkan produksi
sebuah loader = 40 : 0.75 = 50 loads a 2 cu yd = 100 cu yds (=80 m3)
keadaan lepas.
Cycle time truck untuk jarak 12 KM ini adalah setengah jam, sehingga
diperlukan 30 : (4 X 0,75) = 10 truck ( Tiap truck dimuat 4 kali 2 cu
yds = 8 cu yds atau = 6m3).
Scrapers kita dapat meletakkan tanah fill ini dengan lapis per lapis
setebal yang dikehendaki dan tidak memerlukan alat penolong untuk
itu; lain halnya adalah truck-truck yang hanya sekaligus dapat
menumpahkan muatannya di satu tempat saja. Oleh karena itu maka
diperlukan alat bantuan berupa bulldozer untuk meratakan hasil
angkutan truck itu .
Karena fill hanya terjadi pada runway dan taxiway, maka perhitungan
dibatasi pada kedua bagian itu saja,fill yang lain dipadatkan dengan
alat Iain, sekedar untuk mengurangi kemungkinan setting yang terlalu
besar.
Apabila kita menghitung jumlah hari kerja efektif dari 1 Agustus sampai 31
Desember, maka berhubung pembatasan-pembatasan mengenai hari-hari
libur dan sebagainya, kita hanya dapat menghitungkan waktu rata-rata =
25 hari/bulan.
Pada bulan Desember diperhitungkan 50 % efisiensi dari normal, jadi hanya
12 hari efektif, sedang untuk bulan November sebaiknya juga diberikan
faktor koreksi 20% dan memperhitungkan 20 hari kerja efektif saja. Dengan
dernikian, niaka tersedia sampai akhir Desember sejumlah :
3 x 25 + 20 + 12 = 107 hari.
Cut &fill dengan scraper memerlukan waktu 63 hari dengan dua buah
yang ada pada kita; bantuan sebuah dozer D7 diperlukan sebagai
pushdozer.
Waktu yang sisa untuknya adalah 36 hari (sehari untuk pindah dan
sebagainya), maka kedua 619 kita dapat menghasilkan 36X640 =
23.000 m3; 7.000 m3 kurangnya hanya merupakan % yang kecil, dan
dapat dicarikan penyelesaiannya nanti (misalnya dengan kerja lembur,
dan sebagainya).
Catatan:
Untuk itu, maka sebaiknya unit angkutan CBR 30 material untuk selama 10
hari pertama (sampai tanggal 17 Agustus) diperbantukan kepada unit
angkutan tanah.
Anggaran biaya yang dibuat di dalam tahap "Analysis" ini bertujuan untuk
mendapatkan angka yang dapat dipergunakan sebagai pengajuan
permintaan penyediaan oleh pihak pemberi perintah pelaksanaan
pekerjaan. Apabila pekerjaan akan diborongkan, maka tahap ini disebut
pretender phase dan perhitungan anggaran ini dipergunakan untuk
mengajukan penawaran(bid) oleh kontraktor.
Baik didalam hal yang Pertama mau pun yangkedua, maka perhitungan ini
narus dapat mendekati yang sesungguhnya diperlukan (actualcost), karena
banyak sekali tergantung dari hasil perhitungan ini. Telah pernah
dikemukakan bahwa meleset 100%, mungkin akan berarti kita kalah di
dalam penawaran oleh kontraktor lainnya, dan kalau pekerjaan itu akan
dilaksanakan sendiri, selisih yang terlalu besar akan menimbulkan banyak
kesulitan administratip yang akan berjalan berlarut-larut.
Pada saat kegiatan ini dilakukan, otorisasi untuk mulai kerja sudah
diberikan, berdasarkan rencana apggaran yang telah diajukan. Atau, kalau
kita ini berkedudukan sebagai kontraktor, kita telah dinyatakan menang di
dalam tender. Sebelum kita lebih lanjut meneruskan dengan uraian
mengenai masalah ini, maka lcbih dulu marilah kita menyesuaikan lebih
dulu pengertian kita mengenai beberapa istilah sebagai berikut:
Jenis, bentuk, ukuran, dan profil memanjang dari semua selokan samping
di sepanjang kedua sisi jalan.
Lokasi dan fungsi detil dari semua marka jalan lama, paku jalan (road
studs), dan mata kucing (reflectorised studs). Lokasi dan detil semua patok
kilometer, patok pengarah, kerb, trotoar, median. Lokasi, jenis, dan dimensi
detil dari semua rel pengaman.
Periksalah Stasiun (Sta) pada setiap patok kilometer lama siapkan sebuah
denah yang menunjukkan dengan pasti posisi setiap patok kilometer yang
berhubungan dengan Chainage Sta proyek. Dalam keadaan bagaimanapun,
patok kilometer lama tidak boleh dipindah atau digeser selama Periode
Kontrak, kecuali kalau mutlak dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan
yang sebagaimana mestinya.
Profil yang diterbitkan harus digambar di atas kertas kalkir dengan skala,
ukuran dan tata letak (layout) sebagaimana yang ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan. Gambar penampang melintang harus menunjukkan elevasi
permukaan akhir yang diusulkan, yang diperoleh dari gambar detil
rancangan.
Gambar profil asli bersama dengan tiga salinannya harus diserahkan kepada
Direksi Pekerjaan. Direksi Pekerjaan akan menandatangani satu salinan
untuk disetujui atau untuk direvisi, dan selanjutnya dikembalikan kepada
Penyedia Jasa.