Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dan menjalankan seluruh aktivitasnya
sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi maupun masyarakat. Dalam
kehidupan sehari-hari, setiap manusia berinteraksi dengan sesamanya. Oleh karena itu, manusia
tidak dapat menghindari dari suatu tindakan yang disebut komunikasi. Disadari atau tidak,
komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. 

Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi
dan pengertian antara masing-masing individu yang terlibat. Komunikasi merupakan dasar dari
seluruh interaksi antar manusia. Komunikasi merupakan kebutuhan hakiki dalam kehidupan
manusia untuk saling tukar menukar informasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar
manusia baik yang dilakukan secara perorangan, kelompok maupun organisasi tidak akan
mungkin terjadi. Manusia memerlukan kehidupan sosial, yaitu kehidupan bermasyarakat.
Sebagian besar interaksi manusia berlangsung dalam situasi komunikasi interpersonal
(komunikasi antar pribadi).

Komunikasi antar pribadi sangat penting dilakukan untuk mendukung kelancaran


komunikasi dalam organisasi. Sistem komunikasi serta hubungan antar pribadi yang baik akan
meminimalisir kesenjangan antara berbagai pihak dalam organisasi dan meminimalisir rasa
saling tidak percaya serta kecurigaan di lingkungan kerja. Komunikasi yang baik merupakan
mediator dalam proses kerjasama dan transformasi informasi dalam mendukung kemajuan
organisasi. Komunikasi yang baik senantiasa menimbulkan iklim keterbukaan, demokratis, rasa
tanggung jawab, kebersamaan dan rasa memiliki organisasi.

Setiap individu memiliki cara berfikir yang berbeda, terutama dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. Ada yang bersikap santai, ada yang bersikap cuek seperti tidak memiliki masalah,
bahkan ada yang mensikapi sesuatu dengan emosi. Hal ini di pengaruhi karena masing-masing
individu memiliki karakteristik yang berbeda, cara berkomunikasi yang berbeda, dan terkadang
semua itu menjadi masalah dalam kehidupan sehari hari. Hal ini sering menjadi penghambat
dalam menciptakan komunikasi yang efektif, sikap emosional yang berlebihan bagi masing-
masing individu saat menghadapi situasi tertentu dapat memperburuk proses komunikasi. Suatu
ketika terdapat sedikit masalah yang sebenarnya sepele, dan mestinya bisa diselesaikan dengan
baik. Akan tetapi jika disikapi dengan emosional, maka hal itu akan menjadi bumerang dan akan
memperkuat ego dari individu tersebut yang akan berdampak pada terhambatnya proses
komunikasi yang efektif.

B.     Rumusan Masalah
1.  Apa yang dimaksud dengan komunikasi intrapersonal ?
2. Apa sajakah variable dari komunikasi intrapersonal?
3. Apa saja elemen-elemen komunikasi intrapersonal?
4. Bagaimana proses melakukan komunikasi intrapersonal yang efektif?
5. Apa saja fungsi dari komunikasi intrapersonal?
6. Apa saja teori-teori komunikasi intrapersonal?

C.    Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi intrapersonal.
2. Untuk memahami variable dalam komunikasi intrapersonal.
3. Untuk mengetahui elemen-elemen dalam komunikasi intrapersonal.
4. Untuk mengetahui cara melakukan komunikasi intrapersonal yang efektif.
5. Untuk mengetahui apa fungsi dari komunikasi intrapersonal.
6. Untuk memahami teori yang ada dala komunikasi intrapersonal.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Komunikasi intrapribadi atau Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau


pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara diri sendiri dengan suatu subyek
yang tidak tampak (misalkan Tuhan).Upaya untuk mendefinisikan komunikasi intrapersonal
telah dilakukan oleh para ahli. Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi intrapersonal
yang dikemukakan oleh ahli, yaitu :

1. Jalaludin Rakhmat (2001) menyatakan bahwa jika dilihat dari segi psikologi


komunikasi maka yang dimaksud dengan komunikasi intrapersonal adalah proses pengolahan
informasi yang meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.
2. Armawati Arbi (2012) berpendapat bahwa komunikasi intrapersonal merupakan akar
dari komunikasi Islam atau komunikasi fitrah terkait dengan peran komunikasi keluarga dalam
menciptakan komunikasi fitrah guna membangun keluarga yang sakinah sesuai dengan ajaran
Islam. Terkait dengan hal ini, orang tua berperan menanamkan nilai-nilai ajaran Islam kepada
anak-anaknya melalui komunikasi dakwah dalam keluarga. Komunikasi intrapersonal terjadi
manakala dakwah menjadi sebuah panggilan kepada diri sendiri untuk menjalankan ajaran Islam
sesuai dengan Al Quran dan Al Hadits.
3. Judy Pearson dan Paul Nelson (2011) mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai
proses menggunakan pesan untuk menghasilkan makna di dalam diri.
4. Ronald B. Adler dan George Rodman (2006) mendefinisikan komunikasi intrapersonal
sebagai komunikasi dengan diri sendiri.
5. Dictionary of Mass Communication dan Media Research (2005) mendefinisikan
komunikasi intrapersonal sebagai komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Dalam hal ini,
pengirim pesan dan penerima pesan adala orang yang sama.
6. Dictionary of Media (2009) mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai dialog
internal atau berbicara dengan diri sendiri.
7. Jurgen Ruesch dan Gregory Bateson berpendapat bahwa komunikasi intrapersonal
adalah bentuk khusus dari komunikasi interpersonal dan dialog adalah dasar dari semua wacana.
Komunikasi intrapersonal mencakup berbicara kepada diri sendiri, membaca dalam hati,
mengulangi apa yang didengar, berbagai kegiatan tambahan dalam hal berbicara dan mendengar
apa yang dipikirkan, membaca dan mendengar dapat meningkatkan konsentrasi dan retensi.
8. Charles V. Roberts (1983) mendefiniskan komunikasi intrapersonal sebagai semua
penguraian, pemrosesan, penyimpanan, dan pengkodean pesan fisiologis dan psikologis yang
muncul di dalam individu pada tingkat sadar dan tidak sadar kapanpun mereka berkomunikasi
dengan dirinya sendiri atau orang lain untuk tujuan mendefinisikan, mempertahankan, dan/atau
mengembangkan masalah sosial, psikologis, dan/atau diri fisik.

Sebagian besar definisi atau pengertian komunikasi intrapersonal yang dikemukakan oleh
para ahli menitikberatkan pada konsep “the self” atau diri dan variannya. Hasil studi
menunjukkan bahwa komunikasi intrapersonal mengkonfirmasi sebuah pandangan bahwa
langkah awal menuju komunikasi yang efektif dengan orang lain adalah suksesnya komunikasi
dengan diri sendiri.

1. The self
Konsep tentang self telah dirumuskan oleh beberapa ahli salah satunya adalah George
Herbert Mead melalui teori interaksi simbolik. Dalam komunikasi intrapersonal, konsep self atau
diri digunakan untuk menggambarkan siapa dan apa yang kita pikirkan tentang diri kita.
Self atau diri memiliki dua dimensi yaitu dimensi internal dan dimensi sosial.

 Dimensi internal terdiri dari karakteristik kepribadian, sikap, nilai, kepercayaan, dan
kebiasaan.
 Dimensi sosial terbentuk akibat adanya kontak dengan orang lain dan berfungsi sebagai
panduan komunikasi yang kita lakukan.

Self atau diri memiliki keterkaitan, self atau diri dibentuk dalam suatu hubungan dengan orang
lain dan pada gilirannya self atau diri memandu komunikasi dan hubungan yang kita lakukan
dengan orang lain.
Terkait dengan dimensi-dimensi diri, self atau diri juga dapat kita pahami dalam dua bagian,
yaitu private self dan public self. Private self seringkali berbeda dengan public self. Dalam artian
bahwa apa yang kita tampilkan kepada orang lain dalam ranah publik berbeda dengan ketika kita
sendirian atau tidak berada dalam ranah publik. Hal ini telah diungkapkan dan dijelaskan oleh
Erving Goffman dalam teori dramaturgi.
Self atau diri terdiri dari berbagai jenis, yaitu the physical self, the emotional self, the intellectual
self, dan the moral self.

 The physical self – tubuh beserta fungsi-fungsi internal dan penampilan yang
menyertainya.
 The emotional self – beberapa orang cenderung untuk memberikan tanggapan atau
bersikap secara emosional dibandingkan secara rasional.
 The intellectual self – terkait dengan proses mental dalam pengambilan keputusan atau
analisis atau berpikir logis.
 The moral self – terdiri dari nilai-nilai atau prinsip dan kepercayaan etis yang dimiliki.

2. Konsep diri

Konsep diri adalah segala sesuatu yang orang pikirkan dan rasakan tentang diri mereka sendiri.
Termasuk didalamnya adalah penampilan, kapabilitas fisik dan kapabilitas mental, sikap,
kepercayaan,  kekuatan, dan kelemahan. Konsep diri adalah gambaran mental yang
dikomunikasikan kepada orang lain dalam situasi tertentu.

Konsep diri dibentuk melalui looking-glass self atau cermin diri dan perbandingan sosial atau
social comparison.
 Cermin diri atau looking glass-self – dalam membentuk konsep diri, kita seakan-akan
menggunakan cermin di hadapan kita dan membayangkan diri kita sebagai orang lain dalam
benak kita.
 Perbandingan sosial atau social comparison – dalam membentuk konsep diri, kita
menggunakan orang lain sebagai alat ukur untuk mengevaluasi diri. Dalam teori perbandingan
sosial telah dijelaskan bahwa kita seringkali membandingkan diri kita dengan orang lain
khususnya teman kita untuk membentuk penilaian terhadap bakat, kemampuan,  kualitas dan
lain-lain yang kita miliki.

Konsep diri terdiri atas dua komponen, yaitu citra diri atau self-image dan harga diri atau self-
esteem.

 Citra diri atau self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita dan menggambarkan
diri kita kepada orang lain termasuk didalamnya adalah karakteristik fisik seperti warna mata,
panjang rambut, dan lain sebagainya.
 Harga diri atau self-esteem adalah bagaimana kita merasakan tentang diri kita, perasaan
kita,penerimaan diri, penghormatan diri, dan lain-lain.
 Baik citra diri maupun harga diri memiliki pengaruh besar terhadap pola komunikasi
interpersonal.

3. Nubuat yang dipenuhi sendiri atau self-fulfilling prophecies


Yang dimaksud dengan nubuat yang dipenuhi sendiri adalah apabila orang berperilaku sesuai
dengan persepsi orang lain terhadap dirinya (Rakhmat, 2001 : 98). Menurut Robert Rosenthal,
terdapat 4 (empat) prinsip  ketika melakukan studi tentang hubungan antara interaksi dengan
pengharapan dan penampilan, yaitu :

 Kita membentuk pengharapan yang pasti tentang seseorang atau kejadian.


 Kita mengkomunikasikan pengharapan tersebut dengan berbagai petunjuk baik verbal
maupun nonverbal.
 Orang cenderung untuk memberikan tanggapan terhadap petunjuk tersebut dengan cara
menyesuaikan perilaku mereka agar cocok dengan pengharapan.
 Hasilnya adalah pengharapan menjadi nyata.

Kita dapat menjadi komunikator yang efektif dengan memahami diri kita dan bagaimana orang
lain memandang diri kita, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai, konsep diri yang kita miliki, dan
bagaimana nubuat yang dipenuhi sendiri berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.

A. VARIABEL-VARIABEL KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Terdapat beberapa variabel intrapersonal yang mempengaruhi komunikasi intrapersonal yaitu


nilai-nilai-nilai, sikap, dan kepercayaan. Ketiga hal tersebut merupakan dasar kesadaran diri yang
menjadi landasan bagi komunikasi intrapersonal.

 Nilai-nilai adalah orientasi ideal yang berdasarkan kepercayaan.


 Sikap adalah reaksi terhadap orang atau kejadian yang dapat dipelajari dan berimplikasi
terhadap evaluasi positif atau negatif tentang seseorang atau sesuatu.
 Kepercayaan adalah pandangan mendasar tentang apa yang baik dan apa yang buruk.

Agar kita dapat menjadi seorang komunikator yang baik maka seseorang harus memiliki
kesadaran diri yang mencakup nilai-nilai, sikap, serta kepercayaan.

B. ELEMEN-ELEMEN DALAM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Pada umumnya, proses komunikasi yang efektif harus melalui tahap-tahap komunikasi dan


didukung oleh berbagai elemen komunikasi. Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi pun harus dipertimbangkan dengan baik. Terkait dengan hal tersebut, maka
komunikasi intrapersonal juga memiliki elemen-elemen komunikasi atau komponen-komponen
komunikasi atau unsur komunikasi yang mendukung proses komunikasi intrapersonal. Adapun
elemen-elemen komunikasi intrapersonal adalah sebagai berikut :

 Decoding – bagian dari proses komunikasi intrapersonal yang harus dilalui dimana
pesan-pesan atau informasi diambil ke dalam otak dan dibuat menjadi masuk akal.
 Intergrasi (Integration) – bagian dari proses komunikasi intrapersonal dimana berbagai
bagian kecil informasi ditempatkan bersama. Kita menghubungkan satu bagian informasi kepada
orang lain, membuat perbandingan dan analogi, menggambarkan perbedaan, dan kemudian
mengelompokkannya atau membuat sebuah keputusan tentang bagian informasi dimana ia
berada.
 Memori (memory) – ruang penyimpanan dalam komunikasi intrapersonal. Dalam ruang
penyimpanan ini berbagai kenyataan dan kejadian, sikap, penilaian sebelumnya dan kepercayaan
disimpan. Memori melibatkan kemampuan untuk menyimpan informasi dan memanggilnya
kembali.
 Serangkaian persepsi atau schemata – menggambarkan struktur berpikir atau cara
mengorganisasi informasi.
 Encoding – bagian akhir dari proses komunikasi intrapersonal dimana pemaknaan
diberikan untuk menghasilkan komunikasi yang penuh makna.
 Umpan balik  (feedback) – Komunikasi intrapersonal juga memiliki umpan balik yang
dinamakan umpan balik diri. Terdapat dua jenis umpan balik diri yaitu umpan balik diri eksternal
dan umpan balik diri internal. Yang dimaksud dengan umpan balik diri eksternal adalah bagian
dari pesan yang didengar. Sementara itu, yang dimaksud dengan umpan balik diri internal adalah
bagian yang kita terima dalam diri kita sendiri.
 Gangguan –  Elemen lain dalam komunikasi intrapersonal adalah interferensi atau
gangguan. Berbagai bentuk gangguan terjadi ketika kita memproses beberapa informasi pada
tingkatan yang salah. Gangguan ini dapat menimbulkan hambatan-hambatan komunikasi.
C. PROSES DALAM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.

Proses komunikasi intrapersonal melibatkan beberapa tahapan, yaitu :

1. Sensasi. Proses komunikasi intrapersonal dimulai dengan adanya sebuah stimulus.


Komunikasi intrapersonal adalah reaksi terhadap stimuli yang dapat berupa stimuli internal atau
stimuli eksternal. Seorang ahli komunikasi yang bernama Mark Knapp menunjukkan sebuah
kerangka kerja yang berguna untuk memahami proses komunikasi intrapersonal. Menurut
Knapp, terdapat dua faktor yang mempengaruhi komunikasi intrapersonal yaitu stimuli internal
dan stimuli eksternal.

 Stimuli internal meliputi motif-motif peribadi, sikap, dan konsep diri.


 Stimuli eksternal meliputi berbagai kejadian, obyek, dan orang yang berada di luar
individu. Seorang individu akan membentuk persepsi, perasaan, dan makna penafsiran sebuah
kesan yang dibuat tentang dirinya dan sekitarnya pada saat tertentu. Stimuli-stimuli tersebut
kemudian ditangkap oleh organ-organ sensor dan mengirimkannya ke otak. Proses ini disebut
dengan resepsi.

2. Persepsi. Organ-organ kemudian menangkap sebuah stimulis dan mengirimkannya ke sistem


saraf pusat melalui sistem saraf peripheral. Ketika kita menerima seluruh stimuli yang diarahkan
kepada kita, kita memberi perhatian hanya kepada beberapa stimuli saja. Hal ini disebabkan
karena kita menerapkan persepsi selektif. Hanya stimuli yang tinggi saja yang diterima
sedangkan stimuli yang rendah akan dikesampingkan.

3. Memori. Tahap selanjutnya adalah memproses stimuli yang terjadi dalam tiga tingkatan yaitu
kognitif, emosional, dan fisiologis. Proses kognitif berhubungan dengan intelektual diri termasuk
penyimpanan, retrieval, pemilahan, dan asimilasi informasi. Proses emosional berkaitan dengan
emosi diri. Semua emosi dan sikap, kepercayaan, dan pendapat berinteraksi untuk menentukan
respon emosi terhadap berbagai stimulus. Proses fisiologis terjadi pada tingkatan fisiologis dan
hal ini berkaitan dengan psikologis diri. Respon semacam ini direfleksikan melalui perilaku fisik
seperti aktivitas otak, tekanan darah, dan lain-lain.

4. Transmisi. Pada tahap ini, pengirim dan penerima adalah orang yang sama. Transmisi terjadi
melalui berbagai impuls saraf.

E. FUNGSI DARI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.

Komunikasi intrapersonal memiliki beberapa fungsi, yaitu :


 Kesadaran diri. Komunikasi intrapersonal memungkinkan orang untuk menyadari setiap
aspek kepribadian mereka sendiri. Dengan introspeksi, orang akan menjadi sadar akan kualitas
yang membantu membentuk kepribadiannya yang pada gilirannya membuatnya sadar akan
motivasi, aspirasi, dan harapannya kepada dunia. Jika pemahaman diri seseorang mutlak, akan
membantu mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhannya kepada orang lain dengan mudah.
 Rasa percaya diri. Sadar diri membuat seseorang merasa aman dan meningkatkan
kepercayaan diri.
 Manajemen diri. Fakta bahwa seseorang sadar akan kekuatan dan kekurangan yang
dimilikinya,  ia melengkapi dirinya untuk mengelola urusan sehari-hari secara efisien dengan
menggunakan kekuatannya secara maksimal yang pada gilirannya mengkompensasi
kelemahannya.
 Motivasi diri. Pengetahuan mutlak tentang apa yang seseorang inginkan dari kehidupan
dan memungkinkan orang tersebut berusaha mencapai tujuan dan sasaran tersebut sambil terus
memotivasi diri mereka sendiri.
 Terfokus. Kualitas motivasi diri dan manajemen diri akan membantu mengembangkan
konsentrasi yang lebih dalam mengarahkan fokusnya pada tugas yang ada.
 Kemandirian. Kesadaran diri memungkinkan orang untuk mandiri.
 Kemampuan beradaptasi. Orang akan sangat mudah beradaptasi dengan lingkungannya
karena pengetahuan tentang kualitasnya sendiri memungkinkannya untuk percaya diri dan
dengan tenang mengambil keputusan dan mengubah pendekatannya sesuai dengan respon
terhadap stimulus situasional.

F. TEORI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi internal dengan diri sendiri yang


mendorong proses untuk membawa makna individual terhadap beragamnya pesan. Terdapat 4
(empat) teori yang meneliti aspek komunikasi intrapersonal, yaitu :

a. Teori Message Design Logic


Pada umumnya setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda tentang komunikasi. Karenanya,
mereka akan membentuk berbagai jenis pesan yang berbeda. Terdapat 3 (tiga) logika
perancangan pesan, yaitu :

 Expressive message logic. Orang menggunakan pola ini dengan menitikberatkan pada


ekspresi diri. Komunikasi dipandang sebagai pengiriman pemikiran dan perasaan seseorang
kepada yang lain. Nilai-nilai seperti keterbukaan, kejujuran, dan kejelasan sangatlah penting.
Komunikator seringkali memberikan sedikit perhatian pada koneks dan kesesuaian.
 Conventional desiagn logic. Orang menggunakan pola ini karena melihat komunikasi
sebagai sebuah aturan. Mereka menaruh perhatian pada kesesuaian dan melakukan hal yang
benar.
 Rhetorical message design logic. Seorang menggunakan pola ini karena melihat
komunikasi sebagai cara untuk menciptakan situasi dan negoisasi beberapa tujuan. Mereka
menaruh perhatian pada fleksibilitas,  kepuasan dan keterampilan komunikasi. penggunaan pola
ini ditujukan untuk menarik perhatian terhadap komunikasi yang dilakukan oleh orang lain
sebagai usaha mengetahui sudut pandang orang lain.

b. Teori Akomodasi Komunikasi

Teori yang dikembangkan oleh Howard Giles dan kawan-kawan menyuguhkan sebuah
platform informative untuk memahami perbedaan dan kesamaan budaya yang berkaitan dengan
bahasa dan tutur kata. Teori akomodasi komunikasi menitikberatkan pada bagaimana dan
mengapa orang memodifikasi atau merubah perilaku komunikasi mereka dalam situasi yang
berbeda. Teori ini berpendapat bahwa ketika berkomunikasi, orang berupaya untuk mengurangi
atau meningkatkan perbedaan antara diri mereka sendiri dengan orang lain. Mereka akan
melakukan hal-hal yaitu berkomunikasi seperti yang orang lain lakukan atau menampakkan
perbedaan cara berkomunikasi.

c. Teori Pengurangan Ketidakpastian

Teori yang dirumuskan oleh Charles Berger dan Richard Calabrese ini mencoba untuk
menjelaskan dan memprediksi kapan, mengapa, dan bagaimana setiap individu menggunakan
komunikasi untuk meminimalisasi keraguan mereka ketika berinteraksi dengan orang lain.
Secara garis besar, terdapat 3 (tiga) asumsi yang digunakan dalam teori ini yaitu :

 Tujuan utama komunikasi adalah untuk meminimalisasi ketidakpastian yang dimiliki


manusia tentang sekitarnya.
 Setiap individu mengalami ketidakpastian yang menyebabkan ketidaknyaman.
 Komunikasi adalah alat untuk mengurangi ketidakpastian.

Setiap individu termotivasi untuk mengurangi ketidakpastian berdasarkan 3 (tiga) kondisi :

 Antisipasi interaksi masa depan, terjadi ketika kita akan bertemu dengan orang yang
sama.
 Nilai insentif, terjadi ketika orang memiliki potensi untuk menyediakan ganjaran dan
hukuman kepada kita .
 Deviansi terjadi ketika seseorang melakukan hal yang tidak biasa untuk melawan harapan
orang lain.

Terdapat 2 (dua) macam ketidakpastian yaitu ketidakpastian perilaku dan ketidakpastian


kognitif. Yang dimaksud dengan ketidakpastian perilaku adalah bagaimana untuk bertindak
dengan sesuai. Sedangkan yang dimaksud dengan ketipastian kognitif adalah bagaimana untuk
berpikir tentang seseorang atau sesuatu.

d. Teori Pelanggaran Harapan

Teori pelanggaran harapan yang digagas oleh Judee Burgoon dan kawan-kawan ini
menjelaskan berbagai  perilaku orang ketika ruang pribadinya mengalami pelanggaran. Ruang
pribadi dapat juga merujuk pada ruang psikologis dan ruang emosional. Sebagian besar inti teori
pelanggaran harapan memiliki asumsi bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk ruang pribadi
dan afiliasi. Ketika kita menerima satu kebuuhan yang telah dikompromikan, teori ini
memprediksi bahwa kita akan mencoba untuk melakukan sesuatu tentang hal itu. Kita dapat
bergerak mendekat atau melawan. Terdapat 3 (tiga) konsep dalam teori pelangaran harapan
yaitu:

 Pengharapan merujuk pada apa yang diantisipasi oleh seorang individu dalam suatu
situasi berdasarkan tiga faktor, yaitu konteks, hubungan, dan karakteistik komunikator.
 Pelanggaran valensi yaitu evaluasi baik positif maupun negatif yang dibuat tentang
perilaku yang tidak kita antisipasi.
 Komunikator menghargai valensi yaitu sebuah evaluasi yang dibuat tentang seseorang
yang berkomitmen terhadap pelanggaran.

Dapat kita lihat bahwa teori-teori komunikasi intrapersonal terkait erat dengan teori-teori
komunikasi anatar pribadi atau teori komunikasi interpersonal. Hal ini disebabkan karena
menurut beberapa ahli komunikasi intrapersonal merupakan bentuk khusus dari komunikasi
interpersonal. Selain itu, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa komunikasi
interpersonal yang efektif dapat terjadi manakala komunikasi intrapersonal berjalan dengan
sukses.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Komunikasi intrapribadi


atau Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri
komunikator sendiri antara diri sendiri dengan suatu subyek yang tidak tampak (misalkan
Tuhan).Dalam komunikasi intrapersonal ini terdapat beberapa elemen diantaranya
yaitu,decoding,integrasi,memori,serangkaian persepsi,encoding,umpan balik dan gangguan.Dan
juga dalam komunikasi intrapersonal terdapat beberapa proses diantaranaya,yaitu
sensasi,persepsi,memori dan transmisi dari proses tersebut maka agar dapat menjadikan proses
komunikasi intrapersonal yang efektif.

B. SARAN

Dari makalah diatas tentang komunikasi intrapersonal,maka penulis berharap agar dapat
memahami berbagai pengertian atau definisi komunikasi intrapersonal yang dikemukakan oleh
para ahli,memahami elemen-elemen dalam komunikasi intrapersonal,memahami proses
komunikasi intrapersonal,memahami fungsi komunikasi intrapersonal,memahami teori-teori
komunikasi intrapersonal.Semoga dapat memberikan tambahan wawasan serta pengetahuan kita
tentang komunikasi intrapersonal khususnya dan ilmu komunikasi pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-intrapersonal (diakses pada tanggal 08 Oktober 2020,pukul


19.54)

http://kebidananardianti.blogspot.com/2017/10/makalah-komunikasi-interpersonal.html (diakses pada


tanggal 08 Oktober 2020,pukul 20.12)

Anda mungkin juga menyukai