Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi
dan pengertian antara masing-masing individu yang terlibat. Komunikasi merupakan dasar dari
seluruh interaksi antar manusia. Komunikasi merupakan kebutuhan hakiki dalam kehidupan
manusia untuk saling tukar menukar informasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar
manusia baik yang dilakukan secara perorangan, kelompok maupun organisasi tidak akan
mungkin terjadi. Manusia memerlukan kehidupan sosial, yaitu kehidupan bermasyarakat.
Sebagian besar interaksi manusia berlangsung dalam situasi komunikasi interpersonal
(komunikasi antar pribadi).
Setiap individu memiliki cara berfikir yang berbeda, terutama dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. Ada yang bersikap santai, ada yang bersikap cuek seperti tidak memiliki masalah,
bahkan ada yang mensikapi sesuatu dengan emosi. Hal ini di pengaruhi karena masing-masing
individu memiliki karakteristik yang berbeda, cara berkomunikasi yang berbeda, dan terkadang
semua itu menjadi masalah dalam kehidupan sehari hari. Hal ini sering menjadi penghambat
dalam menciptakan komunikasi yang efektif, sikap emosional yang berlebihan bagi masing-
masing individu saat menghadapi situasi tertentu dapat memperburuk proses komunikasi. Suatu
ketika terdapat sedikit masalah yang sebenarnya sepele, dan mestinya bisa diselesaikan dengan
baik. Akan tetapi jika disikapi dengan emosional, maka hal itu akan menjadi bumerang dan akan
memperkuat ego dari individu tersebut yang akan berdampak pada terhambatnya proses
komunikasi yang efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi intrapersonal ?
2. Apa sajakah variable dari komunikasi intrapersonal?
3. Apa saja elemen-elemen komunikasi intrapersonal?
4. Bagaimana proses melakukan komunikasi intrapersonal yang efektif?
5. Apa saja fungsi dari komunikasi intrapersonal?
6. Apa saja teori-teori komunikasi intrapersonal?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi intrapersonal.
2. Untuk memahami variable dalam komunikasi intrapersonal.
3. Untuk mengetahui elemen-elemen dalam komunikasi intrapersonal.
4. Untuk mengetahui cara melakukan komunikasi intrapersonal yang efektif.
5. Untuk mengetahui apa fungsi dari komunikasi intrapersonal.
6. Untuk memahami teori yang ada dala komunikasi intrapersonal.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagian besar definisi atau pengertian komunikasi intrapersonal yang dikemukakan oleh
para ahli menitikberatkan pada konsep “the self” atau diri dan variannya. Hasil studi
menunjukkan bahwa komunikasi intrapersonal mengkonfirmasi sebuah pandangan bahwa
langkah awal menuju komunikasi yang efektif dengan orang lain adalah suksesnya komunikasi
dengan diri sendiri.
1. The self
Konsep tentang self telah dirumuskan oleh beberapa ahli salah satunya adalah George
Herbert Mead melalui teori interaksi simbolik. Dalam komunikasi intrapersonal, konsep self atau
diri digunakan untuk menggambarkan siapa dan apa yang kita pikirkan tentang diri kita.
Self atau diri memiliki dua dimensi yaitu dimensi internal dan dimensi sosial.
Dimensi internal terdiri dari karakteristik kepribadian, sikap, nilai, kepercayaan, dan
kebiasaan.
Dimensi sosial terbentuk akibat adanya kontak dengan orang lain dan berfungsi sebagai
panduan komunikasi yang kita lakukan.
Self atau diri memiliki keterkaitan, self atau diri dibentuk dalam suatu hubungan dengan orang
lain dan pada gilirannya self atau diri memandu komunikasi dan hubungan yang kita lakukan
dengan orang lain.
Terkait dengan dimensi-dimensi diri, self atau diri juga dapat kita pahami dalam dua bagian,
yaitu private self dan public self. Private self seringkali berbeda dengan public self. Dalam artian
bahwa apa yang kita tampilkan kepada orang lain dalam ranah publik berbeda dengan ketika kita
sendirian atau tidak berada dalam ranah publik. Hal ini telah diungkapkan dan dijelaskan oleh
Erving Goffman dalam teori dramaturgi.
Self atau diri terdiri dari berbagai jenis, yaitu the physical self, the emotional self, the intellectual
self, dan the moral self.
The physical self – tubuh beserta fungsi-fungsi internal dan penampilan yang
menyertainya.
The emotional self – beberapa orang cenderung untuk memberikan tanggapan atau
bersikap secara emosional dibandingkan secara rasional.
The intellectual self – terkait dengan proses mental dalam pengambilan keputusan atau
analisis atau berpikir logis.
The moral self – terdiri dari nilai-nilai atau prinsip dan kepercayaan etis yang dimiliki.
2. Konsep diri
Konsep diri adalah segala sesuatu yang orang pikirkan dan rasakan tentang diri mereka sendiri.
Termasuk didalamnya adalah penampilan, kapabilitas fisik dan kapabilitas mental, sikap,
kepercayaan, kekuatan, dan kelemahan. Konsep diri adalah gambaran mental yang
dikomunikasikan kepada orang lain dalam situasi tertentu.
Konsep diri dibentuk melalui looking-glass self atau cermin diri dan perbandingan sosial atau
social comparison.
Cermin diri atau looking glass-self – dalam membentuk konsep diri, kita seakan-akan
menggunakan cermin di hadapan kita dan membayangkan diri kita sebagai orang lain dalam
benak kita.
Perbandingan sosial atau social comparison – dalam membentuk konsep diri, kita
menggunakan orang lain sebagai alat ukur untuk mengevaluasi diri. Dalam teori perbandingan
sosial telah dijelaskan bahwa kita seringkali membandingkan diri kita dengan orang lain
khususnya teman kita untuk membentuk penilaian terhadap bakat, kemampuan, kualitas dan
lain-lain yang kita miliki.
Konsep diri terdiri atas dua komponen, yaitu citra diri atau self-image dan harga diri atau self-
esteem.
Citra diri atau self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita dan menggambarkan
diri kita kepada orang lain termasuk didalamnya adalah karakteristik fisik seperti warna mata,
panjang rambut, dan lain sebagainya.
Harga diri atau self-esteem adalah bagaimana kita merasakan tentang diri kita, perasaan
kita,penerimaan diri, penghormatan diri, dan lain-lain.
Baik citra diri maupun harga diri memiliki pengaruh besar terhadap pola komunikasi
interpersonal.
Kita dapat menjadi komunikator yang efektif dengan memahami diri kita dan bagaimana orang
lain memandang diri kita, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai, konsep diri yang kita miliki, dan
bagaimana nubuat yang dipenuhi sendiri berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.
Agar kita dapat menjadi seorang komunikator yang baik maka seseorang harus memiliki
kesadaran diri yang mencakup nilai-nilai, sikap, serta kepercayaan.
Decoding – bagian dari proses komunikasi intrapersonal yang harus dilalui dimana
pesan-pesan atau informasi diambil ke dalam otak dan dibuat menjadi masuk akal.
Intergrasi (Integration) – bagian dari proses komunikasi intrapersonal dimana berbagai
bagian kecil informasi ditempatkan bersama. Kita menghubungkan satu bagian informasi kepada
orang lain, membuat perbandingan dan analogi, menggambarkan perbedaan, dan kemudian
mengelompokkannya atau membuat sebuah keputusan tentang bagian informasi dimana ia
berada.
Memori (memory) – ruang penyimpanan dalam komunikasi intrapersonal. Dalam ruang
penyimpanan ini berbagai kenyataan dan kejadian, sikap, penilaian sebelumnya dan kepercayaan
disimpan. Memori melibatkan kemampuan untuk menyimpan informasi dan memanggilnya
kembali.
Serangkaian persepsi atau schemata – menggambarkan struktur berpikir atau cara
mengorganisasi informasi.
Encoding – bagian akhir dari proses komunikasi intrapersonal dimana pemaknaan
diberikan untuk menghasilkan komunikasi yang penuh makna.
Umpan balik (feedback) – Komunikasi intrapersonal juga memiliki umpan balik yang
dinamakan umpan balik diri. Terdapat dua jenis umpan balik diri yaitu umpan balik diri eksternal
dan umpan balik diri internal. Yang dimaksud dengan umpan balik diri eksternal adalah bagian
dari pesan yang didengar. Sementara itu, yang dimaksud dengan umpan balik diri internal adalah
bagian yang kita terima dalam diri kita sendiri.
Gangguan – Elemen lain dalam komunikasi intrapersonal adalah interferensi atau
gangguan. Berbagai bentuk gangguan terjadi ketika kita memproses beberapa informasi pada
tingkatan yang salah. Gangguan ini dapat menimbulkan hambatan-hambatan komunikasi.
C. PROSES DALAM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL.
3. Memori. Tahap selanjutnya adalah memproses stimuli yang terjadi dalam tiga tingkatan yaitu
kognitif, emosional, dan fisiologis. Proses kognitif berhubungan dengan intelektual diri termasuk
penyimpanan, retrieval, pemilahan, dan asimilasi informasi. Proses emosional berkaitan dengan
emosi diri. Semua emosi dan sikap, kepercayaan, dan pendapat berinteraksi untuk menentukan
respon emosi terhadap berbagai stimulus. Proses fisiologis terjadi pada tingkatan fisiologis dan
hal ini berkaitan dengan psikologis diri. Respon semacam ini direfleksikan melalui perilaku fisik
seperti aktivitas otak, tekanan darah, dan lain-lain.
4. Transmisi. Pada tahap ini, pengirim dan penerima adalah orang yang sama. Transmisi terjadi
melalui berbagai impuls saraf.
Teori yang dikembangkan oleh Howard Giles dan kawan-kawan menyuguhkan sebuah
platform informative untuk memahami perbedaan dan kesamaan budaya yang berkaitan dengan
bahasa dan tutur kata. Teori akomodasi komunikasi menitikberatkan pada bagaimana dan
mengapa orang memodifikasi atau merubah perilaku komunikasi mereka dalam situasi yang
berbeda. Teori ini berpendapat bahwa ketika berkomunikasi, orang berupaya untuk mengurangi
atau meningkatkan perbedaan antara diri mereka sendiri dengan orang lain. Mereka akan
melakukan hal-hal yaitu berkomunikasi seperti yang orang lain lakukan atau menampakkan
perbedaan cara berkomunikasi.
Teori yang dirumuskan oleh Charles Berger dan Richard Calabrese ini mencoba untuk
menjelaskan dan memprediksi kapan, mengapa, dan bagaimana setiap individu menggunakan
komunikasi untuk meminimalisasi keraguan mereka ketika berinteraksi dengan orang lain.
Secara garis besar, terdapat 3 (tiga) asumsi yang digunakan dalam teori ini yaitu :
Antisipasi interaksi masa depan, terjadi ketika kita akan bertemu dengan orang yang
sama.
Nilai insentif, terjadi ketika orang memiliki potensi untuk menyediakan ganjaran dan
hukuman kepada kita .
Deviansi terjadi ketika seseorang melakukan hal yang tidak biasa untuk melawan harapan
orang lain.
Teori pelanggaran harapan yang digagas oleh Judee Burgoon dan kawan-kawan ini
menjelaskan berbagai perilaku orang ketika ruang pribadinya mengalami pelanggaran. Ruang
pribadi dapat juga merujuk pada ruang psikologis dan ruang emosional. Sebagian besar inti teori
pelanggaran harapan memiliki asumsi bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk ruang pribadi
dan afiliasi. Ketika kita menerima satu kebuuhan yang telah dikompromikan, teori ini
memprediksi bahwa kita akan mencoba untuk melakukan sesuatu tentang hal itu. Kita dapat
bergerak mendekat atau melawan. Terdapat 3 (tiga) konsep dalam teori pelangaran harapan
yaitu:
Pengharapan merujuk pada apa yang diantisipasi oleh seorang individu dalam suatu
situasi berdasarkan tiga faktor, yaitu konteks, hubungan, dan karakteistik komunikator.
Pelanggaran valensi yaitu evaluasi baik positif maupun negatif yang dibuat tentang
perilaku yang tidak kita antisipasi.
Komunikator menghargai valensi yaitu sebuah evaluasi yang dibuat tentang seseorang
yang berkomitmen terhadap pelanggaran.
Dapat kita lihat bahwa teori-teori komunikasi intrapersonal terkait erat dengan teori-teori
komunikasi anatar pribadi atau teori komunikasi interpersonal. Hal ini disebabkan karena
menurut beberapa ahli komunikasi intrapersonal merupakan bentuk khusus dari komunikasi
interpersonal. Selain itu, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa komunikasi
interpersonal yang efektif dapat terjadi manakala komunikasi intrapersonal berjalan dengan
sukses.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dari makalah diatas tentang komunikasi intrapersonal,maka penulis berharap agar dapat
memahami berbagai pengertian atau definisi komunikasi intrapersonal yang dikemukakan oleh
para ahli,memahami elemen-elemen dalam komunikasi intrapersonal,memahami proses
komunikasi intrapersonal,memahami fungsi komunikasi intrapersonal,memahami teori-teori
komunikasi intrapersonal.Semoga dapat memberikan tambahan wawasan serta pengetahuan kita
tentang komunikasi intrapersonal khususnya dan ilmu komunikasi pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA