DOSEN PENGAJAR :
Erni Buston,SST.,M.Kes
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
1. Hanisyah Herti Dwisari ( P0 5120219 016)
2. Nava Nofitriani ( P0 5120219 070)
3. Detia Vanoza ( P0 5120219 011)
4. Nur Aisyah ( P0 5120219024)
5. Azelya Putri Alessandra (P0 5120219056)
6. Tiara Anugra ( P05120219 085)
Kelas II D3 Keperawatan
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga penulis dapatmenyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akansanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpahcurahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata
kuliah Manajemen Bencana Dasar dengan judul “TRIASE”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapatkesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................(i)
DAFTAR ISI................................................................................................(ii)
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG......................................................................... 1
2. RUMUSAN MASALAH.................................................................... 1
3. TUJUAN.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan......................................................................................... 21
2. Saran................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,
karena untuk mengembangkan kemampuan berpikir lainnya, seperti kemampuan
untuk membuat keputusan dan menyelesaian masalah. Banyak sekali fenomena
dalam kehidupan sehari-hari yang perlu dikritisi.
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk
kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan
lainnya. Berpikir kritis telah lama menjadi tujuan pokok dalam pendidikan
sejak lama. Penelitian dan berbagai pendapat tentang hal itu, telah menjadi topik
pembicaraan dalam sepuluh tahun terakhir ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan pada makalah ini yaitu :
PEMBAHASAN
1. Pengertian Triase
Triase adalah proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera atau
penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat serta transportasi.
Tindakan ini merupakan proses yang berkesinambungan sepanjang pengelolaan
musibah massal. Proses triase inisial harus dilakukan oleh petugas pertama yang
tiba ditempat kejadian dan tindakan ini harus dinilai ulang terus menerus karena
status triase pasien dapat berubah. Saat ini tidak ada standard nasional baku untuk
triase. Metode triase yang dianjurkan bisa secara METTAG (Triage tagging
system) atau sistim triase Penuntun Lapangan START (Simple Triage And Rapid
Transportation).
Pendekatan yang dianjurkan untuk memprioritisasikan tindakan atas korban
adalah yang dijumpai pada sistim METTAG. Prioritas tindakan dijelaskan
sebagai berikut :
a. Prioritas Nol (Hitam) : Pasien mati atau cedera fatal yang jelas dan tidak
mungkin diresusitasi.
d) Jika ragu, pilih prioritas yang lebih tinggi untuk menghindari penurunan
triage
a) Tingkat pengetahuan
· Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang minimal
· Luka lama
· Perdarahan berat
· Minor injuries
Sistim METTAG atau sistim tagging dengan kode warna yang sejenis bisa
digunakan sebagai bagian dari Penuntun Lapangan START. Resusitasi di
ambulans atau di Area Tindakan Utama sesuai keadaan.
Ketua Tim Medik mengatur Sub Tim Triase dari Tim Tanggap Pertama (First
Responders) untuk secara cepat menilai dan men tag korban. Setelah pemilahan
selesai, Tim Tanggap Pertama melakukan tindakan sesuai kode
pada tag. Umumnya tim tidak mempunyai tugas hanya sebagai petugas triase,
namun juga melakukan tindakan pasca triase dan setelah triase selesai. Kondisi
penilaian di tempat dan prioritas triase antara lain :
d. Kenali dan tunjuk pada posisi berikut bila petugas yang mampu tersedia :
2) Petugas Komunikasi
3) Petugas Ekstrikasi/Bahaya
6) Petugas Perawatan
3) Sektor Musibah
4) Sektor Ekstrikasi/Bahaya
5) Sektor Triase
8) Sektor Transportasi
Bencana merupakan peristiwa yang terjadi secara mendadak atau tidak terncana
atau secara perlahan tetapi berlanjut, baik yang disebabkan alam maupun manusia,
yang dapat menimbulkan dampak kehidupan normal atau kerusakan ekosistem,
sehingga diperlukan tindakan darurat dan luar biasa untuk menolong,
menyelamatkan manusia beserta lingkunganya.
Penilaian awal korban cedera kritis akibat cedera multipel merupakan tugas yang
menantang, dan tiap menit bisa berarti hidup atau mati. Sistem Pelayanan
Tanggap Darurat ditujukan untuk mencegah kematian dini (early) karena trauma
yang bisa terjadi dalam beberapa menit hingga beberapa jam sejak cedera
(kematian segera karena trauma, immediate, terjadi saat trauma. Perawatan kritis,
intensif, ditujukan untuk menghambat kematian kemudian, late, karena trauma
yang terjadi dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah trauma).
Kematian dini diakibatkan gagalnya oksigenasi adekuat pada organ vital (ventilasi
tidak adekuat, gangguan oksigenisasi, gangguan sirkulasi, dan perfusi end-organ
tidak memadai), cedera SSP masif (mengakibatkan ventilasi yang tidak adekuat
dan/atau rusaknya pusat regulasi batang otak), atau keduanya. Cedera penyebab
kematian dini mempunyai pola yang dapat diprediksi (mekanisme cedera, usia,
sex, bentuk tubuh, atau kondisi lingkungan). Tujuan penilaian awal adalah untuk
menstabilkan pasien, mengidentifikasi cedera/kelainan pengancam jiwa dan untuk
memulai tindakan sesuai, serta untuk mengatur kecepatan dan efisiensi tindakan
definitif atau transfer kefasilitas sesuai.
Saat penolong (tenaga medis) memasuki daerah bencana yang tentunya banyak
memiliki koran yang terpapar hal yang pertama kali harus dipikirkan oleh
penolong adalah Penilaian TRIASE. Triase dibagi menjadi penilaian triase pada
psikologis korban dan menilai triase medis.
Dalam Triase Medis sebaiknya menggunakan metode START (Simple Triage and
Rapid Treatment) yaitu memilih korban berdasarkan pengkajian awal terhadap
penderita degan menilai Respirasi, Perfusi, dan Status Mental.
c. Nilai penderita yang tidak dapat berjalan, mulai dari posisi terdekat dengan
penolong.
d. Inti Penilaian Triage Medis (TRIASE dalam bencana memiliki 4 warna Hitam
(penderita sudah tidak dapat ditolong lagi/meninggal), Merah (penderita
mengalami kondisi kritis sehingga memerlukan penanganan yang lebih
kompleks), Kuning (kondisi penderita tidak kritis), Hijau (penanganan pendirita
yang memiliki kemungkinan hidup lebih besar. Penderita tidak memiliki cedera
serius sehingga dapat dibebaskan dari TKP agar tidak menambah korban yang
lebih banyak. Penderita yang memiliki hidup lebih banyak harus diselamatkan
terlebih dahulu).
1) Langkah 1: Respirasi
· Tidak bernapas, buka jalan napas, jika tetap tidak bernapas beri TAG
HITAM
· Pernfasan >30 kali /menit atau <10 kali /meni beri TAG MERAH
2) Langkah 2: Cek perfusi (denyut nadi radial) atau capillary refill test (kuku
atau bibir kebiruan)
A. PENDAHULUA
darurat. Pembelajaran pada modul ini sangat penting karena topik ini kunci Anda
dalam
B. TUJUAN UMUM
C. TUJUAN KHUSUS
Kegiatan Praktikum 1
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
Sebelum Anda melakukan triage di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit,
Anda
harus menyiapkan alatalat yang diperlukan dan menggunakan alat proteksi diri
(APD) untuk
menjaga keamanan baik Anda maupun pasien, seperti cuci tangan, menggunakan
sarung
tangan, celemek dan sebagainnya sesuai kebutuhan. Adapun alat alat yang perlu
disiapkan
Tensimeter
Stetoskop
Thermometer
Format asuhan
keperawatan
1. Pertama kali Anda lakukan cuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan
pasien
kedua telapak tangan dan ratakan sabun dengan menggosokkan kedua telapak
tangan;
Kedua, Anda gosok punggung tangan dan sela-sela jari, lakukan pada kedua
tangan Anda;
Ketiga, gosok kedua telapak tangan Anda dan sela-sela jari; Keempat, posisikan
kedua
tangan Anda mengunci kemudian gosok punggung jari kedua tangan; Kelima,
bersihkan ibu
jari tangan Anda dengan cara menggosok ibu jari tangan kiri dengan diputar
dalam
gengaman tangan kanan, kemudian lakukan juga pada ibu jari kanan dengan cara
sebaliknya;
Keenam, bersihkan kedua ujung jari tangan Anda dengan cara menggosokkan
ujung jari
tangan kiri
Setelah itu yang harus Anda lakukan adalah : pertama Anda menerima pasien
yang
datang ke IGD, sambil Anda perkenalkan diri Anda pada pasien atau keluarga
yang
4
Gambar 1.3. Ruangan IGD
2. Pelaksanaan Triage
a. Data Subyektif.
sadar, meliputi :
Anda bisa bertanya langsung pada pasien apabila pasien sadar atau pada
Yang perlu dikaji adalah kesadaran pasien, apakah pasien dalam kondisi sadar
Anda lakukan observasi pada gerakan dada, apakah ada gerakan dada atau tidak.
Apabila ada gerakan dada spontan berarti jalan nafas lancar atau paten, sedang
apabila tidak ada gerakan dada walaupun diberikan bantuan nafas artinya terjadi
paru spontan atau tidak. Apabila tidak bisa mengembang spontan maka
Anda lakukan pengkajian denyut nadi dengan melakukan palpasi pada nadi
radialis, apabila tidak teraba gunakan nadi brachialis, apabila tidak teraba
pernafasan
c. Analisa Data
Setelah data subyektif dan obyektif terkumpul maka Anda melakukan analisa
untuk
Dalam rencana tindakan keperawatan ini, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu
penting untuk menetapkan tindakan keperawatan sesuai prioritas. Jika salah dalam
menentukan prioritas triage ini maka akan berakibat fatal bagi korban. Prioritas
pasien
Prioritas 1 merupakan kasus yang mengancam nyawa dan segera untuk dilakukan
pertolongan seperti henti jantung dan nafas, cedera kepala berat dan sebagainya
dan
Prioritas 2 merupakan kasus gawat dan tidak segera kolap jantung seperti patah
tulang
tanpa perdarahan, asma bronkiale dan sebagainya dan diberi label kuning.
Prioritas 3 merupakan kasus tidak gawat seperti panas badan, pilek dan
sebagainya
Adapun prioritas 4 adalah korban dalam keadaan meninggal dan diberi label
hitam.
menentukan rencana tindakan dan pasien segera dikirim ke tempat sesuai prioritas
tersebut. Dibawah ini format pada saat Anda akan melakukan triage di rumah
sakit.
A. Identitas Pasien
Nama : ………………………………………………………………..
Umur : ………………………………………………………………..
Pekerjaan : ………………………………………………………………..
Agama : ………………………………………………………………..
B. Subyektif
C. Obyektif
2. Tanda vital :
Suhu………………..…………………………………………………........
4. Cek breathing
5. Cek sirkulasi
Akral ? …………………………………………………………………….
D. Asses
1. Nyeri
2. Sesak
3. Perdarahan dsb
E. Planning
3. Pelaporan
Setelah anda melakukan triage sesuai dengan langkah langkah diatas, maka anda
harus
Ringkasan
penanganan cepat dan tepat sesuai dengan kondisi pasien. Pemberian label
berdasarkan
prioritas, warna merah dalam keadaan emergensi, warna kuning dalam keadaaan
gawat,
warna hijau dalam keadaan tidak gawat dan warna hitam dalam keadaan
meninggal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Triase adalah proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera atau
penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat serta transportasi.
Tindakan ini merupakan proses yang berkesinambungan sepanjang pengelolaan
musibah massal. Proses triase inisial harus dilakukan oleh petugas pertama yang
tiba ditempat kejadian dan tindakan ini harus dinilai ulang terus menerus karena
status triase pasien dapat berubah. Saat ini tidak ada standard nasional baku
untuk triase. Metode triase yang dianjurkan bisa secara METTAG (Triage
tagging system) atau sistim triase Penuntun Lapangan START (Simple Triage
And Rapid Transportation).
d) Jika ragu, pilih prioritas yang lebih tinggi untuk menghindari penurunan
triage
Keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir pada level yang
kompleks dan menggunakan proses analisis dan evaluasi. Berpikir kritis
mengandung aktivitas mental dalam hal memecahkan masalah, menganalisis
asumsi, memberi rasional, mengevaluasi, melakukan penyelidikan, dan
mengambil keputusan.
B. Saran
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan
sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat
umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mecari sumber yang
lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna
mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hendrawati, Sri. 2012. Berpikir
Sistemik. http://srihendrawati.blogspot.co.id/2012/04/berpikir-sistemik.html .
Diakses pada tanggal 31 Maret 2018.