TENTANG
OLEH KELOMPOK 4 :
KHAIRANTI WINANDA
NADILLATUL CHAIRAT
DOSEN PENGAMPU :
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadiran ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul ISU HAMBATAN DALAM
PEMBELAJARAN untuk memenuhi tanggung jawab kelompok dalam mata
kuliah SEMINAR ke SD-an.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
penyajian maupun dari segi penyusunan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun atau perbaikan
penyusunan makalah lainnya yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat,
khusus bagi penulis dan umumnya bagi semua pembaca.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Namun, dalam pencapaian tujuan pembelajaran ini aka nada kendala yang
di temui dan menghalangi pencapaian tujuan itu. Persoalan dalam pembelajaran
merupakan suatu dinamika kehidupan guru dan murid di sekolah. Masalah ini
dapat muncul dari berbagai aspek baik itu dari segi guru, siswa maupun sarana
dan prasarana yang menghambat proses pembelajaran itu berlangsung.
Dalam makalah ini akan membahas isu kendala dalam pembelajaran yang
mana rumusan masalahanya adalah :
3. Apa saja kendala yang muncul saat proses pembelajaran jarak jauh?
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Dalam proses pembelajaran ada berbagai faktor dapat muncul yang dapat
menyebabkan terjadinya beberapa kendala dalam proses pembelajarn. Kendala ini
dapat muncul dari pelaku pembelajaran yaitu guru maupun siswa, bahkan bisa
juga melalui sarana prasarana maupun lingkungan.
1. Kendala Verbalistik
2. Faktor Lingkungan
3. Pengelolaan Pembelajaran
Ketika pembelajaran berlangsung secara tatap muka, guru sudah
terbiasa untuk melakukan pengorganisasian pembelajaran. Namun,
hal yang menjadi kendala, ketika pembelajaran berlangsung secara daring.
Guru harus memilih materi pembelajaran dengan ekstra agar tidak terjadi
miskonsepsi antara guru dan walimurid atau siswa ketika mempelajari
materi.
4. Penilaian Pembelajaran
Dari sisi afektif, guru juga mengalami kesulitan dalam penilaian.
Biasanya, penilaian afektif terjadi secara alamiah ketika siswa berinteraksi,
berkomunikasi, dan bersosialisasi dengan teman. Adanya pembelajaran
daring, menghilangkan sosialisasi siswa dengan siswa yang lain secara
langsung. Sehingga menjadi kendala bagi guru dalam melakukan penilaian
afektif.
5. Kurangnya Pengawasan
Kegiatan pembelajaran daring akan berjalan dengan lancar, jika
siswa senantiasa mendapat pengawasan, baik dari guru maupun orangtua.
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa pada minggu awal kegiatan
pembelajaran daring, orangtua memberikan perhatian penuh terhadap
anaknya. Namun pada minggu ke dua dan seterusnya, pengawasan dari
orang tua mulai berkurang. hal ini terjadi karena pada saat yang sama,
orang tua siswa juga harus membagi waktu antara bekerja, mengurus
rumah dan mengawasi belajar anak. Sehingga yang terjadi adalah guru
mengirimkan tugas dan orang tua mengirimkan hasil pekerjaan anak.
Tanpa adanya pengawasan dalam belajarnya.
6. Faktor berikutnya adalah bahwa materi tidak lengkap ketika melakukan
pembelajaran online, berbeda dari instruksi langsung, misalnya, ketika
belajar peserta didik secara online berjuang hanya pada satu tugas dan
tidak dapat mentransfer ke depan, itu akan membuat sulit bagi guru untuk
pindah ke berikutnya dalam materi studi adalah untuk semua belum
selesai.
7. Tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran online belum mencapai
100%. Beberapa siswa bahkan tidak terlibat dalam studi dari awal sampai
akhir, sehingga guru bingung selama proses evaluasi siswa. Proses
pembelajaran online dilakukan sesuai dengan waktu belajar yang
dijadwalkan.
8. Proses pembelajarannya masih berpusat pada guru. Selain itu guru lebih
banyak menggunakan metode ceramah dan jarang memberikan
kesempatan anak untuk bertanya. Guru juga tidak memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memberikan argument tentang materi pembelajaran.
Akibatnya siswa menjadi pasif dan kurang bisa memahami materi yang
diajarkan. Kecenderungan sikap pasif ini menyebabkan siswa kesulitan
dalam memahami materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran di
kelas. Selain itu juga mengakibatkan kemampuan berpikir kritis anak
menjadi tidak berkembang secara maksimal. Hal ini terlihat dari masih
banyaknya siswa yang kurang menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh
guru. Selain itu siswa juga hanya menerima semua pernyataan yang
diberikan oleh guru tanpa memberikan sanggahan terhadap apa yang
dikatakan oleh guru.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa isu kendala yang muncul
dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
B. SARAN
Dari uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa kita sebagai calon guru
hendaknya dapat memahami dan menemukan apa saja kendala yang mungkin
muncul dalam proses pembelajaran di sekolah sehingga nantinya apabila kendala
itu muncul dalam proses pembelajaran kita, kita akan dapat menaggapi masalah
tersebut dengan baik sehingga proses pembelajaran dan pencapaian tujuan
pembelajaran berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA