Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SEMINAR KE-SD an

TENTANG

ISU-ISU HAMBATAN DALAM PEMBELAJARAN

OLEH KELOMPOK 4 :

CINDY YUNALDA PUTRI

KHAIRANTI WINANDA

FADIYA YUSRA NST.

NADILLATUL CHAIRAT

DOSEN PENGAMPU :

Dra. FARIDA S., M.Si

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadiran ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul ISU HAMBATAN DALAM
PEMBELAJARAN untuk memenuhi tanggung jawab kelompok dalam mata
kuliah SEMINAR ke SD-an.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
penyajian maupun dari segi penyusunan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun atau perbaikan
penyusunan makalah lainnya yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat,
khusus bagi penulis dan umumnya bagi semua pembaca.

Bukittinggi, 5 Oktober 2020

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian isu hambatan dalam pembelajara


2. Isu hambatan dalam pembelajaran
3. Isu hambatan dalam pembelajaran saat Covid-19

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Belajar merupakan suatu usaha sadar manusia dalam mendidik dalam


upaya meningkatkan kualitas dan kuantits pengetahuan manusia itu sendiri.
Belajar dapat diperoleh melalui lembaga pendidikan formal ataupun non formal.
Lembaga formal yang mewadahi proses pembelajaran adalah sekolah dimana di
sekolah aka nada interaksi antar guru dan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung bagaiman proses
belajar mengajar yang dialami antara guru dan siswa harus memperhatikn
berbagai aspek dalam proses pembelajaran tersebut agar teracpainya tujun
tersebut.

Namun, dalam pencapaian tujuan pembelajaran ini aka nada kendala yang
di temui dan menghalangi pencapaian tujuan itu. Persoalan dalam pembelajaran
merupakan suatu dinamika kehidupan guru dan murid di sekolah. Masalah ini
dapat muncul dari berbagai aspek baik itu dari segi guru, siswa maupun sarana
dan prasarana yang menghambat proses pembelajaran itu berlangsung.

Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar untuk mencapai tujuan


pembelajaran tersebut, kita perlu mengusahakan sekecilnya kenala yang
menghalangi proses pembelajaran itu sendiri. Dimana terlebih dahulu kita
mengetahui apa saja kendala yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran
tersebut. Terlebih seperti saat ini dalam kondisi pandemic yang menyebar
sehingga terpaksa proses pembelajaranpun harus dilakukan secara jarak jauh.
Untuk lebih jelasnya, pada makalah di bawah ini akan dibahas mengenai kendala-
kendala yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini akan membahas isu kendala dalam pembelajaran yang
mana rumusan masalahanya adalah :

1. Apa pengertian isu kendala dalam proses pembelajaran?

2. Apa saja kendala yang muncul saat proses pembelajaran?

3. Apa saja kendala yang muncul saat proses pembelajaran jarak jauh?

C. TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengertian isu kendala dalam proses pembelajaran.

2. Mengetahui apa saja kendala yag muncul dalam proses pembelajaran.

3. Mengetahui apa saja kendala yang muncul saat proses pembelajaran


jarak jauh.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Isu Kendala dalam Pembelajaran

Menurut Barry Jones & Chase isu adalah sebuah masalah yang belum


terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Isu merepresentasikan suatu
kesenjangan antara praktik korporat dengan harapan-harapan para stakeholder.
Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas, isu adalah suatu hal yang
terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani
secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada
tahap krisis

Kendala sendiri berarti adalah halangan rintangan dengan keadaan yang


membatasi, menghalangi atau mencegah pencapaian sasaran. Sedangkan
pembelajaran adalah interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Kendala dalam pembelajaran adalah keadaan yang
membatasi, menghalangi, atau mencegah tercapainya sasaran dalam pembelajaran
baik yang bersumber dari manusiawi, material, fasilitas perlengkapan dan
prosedur yang menghalangi guru dan siswa dalam memproses pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam pelaksanaan pembelajaran.

Jadi dapat disimpulkn bahwa Isu Kendala Pembelajaran adalah hal-hal


yang membatasi, menghambat ataupun mencegah tercapainya sasaran dalam
proses pembelajaran dari berbagai factor.

B. Isu-Isu Kendala dalam Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran ada berbagai faktor dapat muncul yang dapat
menyebabkan terjadinya beberapa kendala dalam proses pembelajarn. Kendala ini
dapat muncul dari pelaku pembelajaran yaitu guru maupun siswa, bahkan bisa
juga melalui sarana prasarana maupun lingkungan.

a. Isu Tentang Kendala Guru Dalam Menyampaikan Pembelajaran

1. Kendala Verbalistik

Kendala verbalistik ini biasanya bahwa kurangnya pemahaman dari siswa,


sehingga ketika guru menjelaskan di depan kelas, tidak sesuai dengan tanggapan
siswa. Ketika proses pembelajaran, siswa tidak pernah bertanya kepada guru
tentang hal yang tidak dipahami agar guru kembali mengulang penjelasannya.
Siswa biasanya cenderung tidak memperhatikan karena lalai dengan dunia nya
sendiri sehingga guru susah untuk menarik perhatian mereka, guru harus berulang
kali mengingatkan untuk tetap fokus pada pembelajaran. Dalam pembelajaran
siswa yang tidak fokus belajar, melainkan bercerita bersama teman di
sampingnya. Biasanya anak-anak akan mudah terbagi fokusnya dalam belajar
sehingga pada saat proses pembelajaran mereka akan cenderung bermain-main
ataupun bercerita dengn teman dibandingkan memperhatikan dan menyimak
instruksi dari guru.
Selain itu, kurangnya penguaaan guru kan materi membut siswa akan
kesulitan untuk memahami apa yang telah diajarkan oleh guru karena pemahaman
setiap siswa ini juga berbeda-beda.

2. Faktor Lingkungan

Kendala yang dialami melalui factor lingkungan merupakan kendala yang


dialami dalam proses pembelajaran oleh guru adalah anak terlalu sering untuk
meminta izin keluar kelas dengan alasan seperti buang air kecil dan lainnya. Anak
sering interupsi, sering meminta izin keluar. Sehingga terlihat bahwa mereka tidak
memiliki minat belajar. Anak-anak juga terlalu bising di dalam kelas, jika anak di
dalam kelas terlalu bising susah untuk mereka mendengarkan arahan dan
mengerjakan tugas.

3. Hambatan Antar Individu


Biasanya hambatan antar individu yang ditemui dalam proses
pembelajaran yaitu tidak semua anak aktif, lebih dari sebagian anak pasif. Mereka
tidak bisa berinteraksi dengan teman, senang megerjakan tugas sendiri dan tidak
sesuai dengan yang diintruksikan oleh guru, antara anak yang satu dengan anak
yang lainnya tidak bekerja sama, anak sering ribut walaupun tidak semua anak
seperti itu tetapi anak sering melakukan kelalaian. Anak juga sering salah paham,
mereka tidak mengerti apa yang diinstruksikan oleh guru, sehingga yang
dilakukan anak adalah hal yang berbeda dengan yang diinstruksikan oleh guru.
Selain itu, jumlah siswa yang melebihi membuat suasana kelas menjadi lebih
bising sehingga tidak semua siswa mendengar atau patuh ketika guru memberi
instruksi.

b. Isu Sarana Belajar dan Alokasi Waktu


Waktu untuk mempersiapkan materi-materi yang relatif lebih lama
dibanding kurikulum sebelumnya. Merencanakan pembelajaran, serta
mempersiapkan materi-materi serta berbagai hal yang terkait dengan
pembelajaran. Persiapan pembelajaran sering disebut juga Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), yang pengembangannya dilakukan berdasarkan analisis
kebutuhan, karateristik siswa, karakteristik kelas, serta factor penunjang lainnya.
Dalam hal ini akan membutuhkan lebih banyak waktu karena guru menyusunnya
harus menyesuaikan materi dengan kebutuhan siswa sedangkan kurikulum yang
terdahulu guru hanya langsung menjalankannya. Dalam alokasi waktu
pembelajaran juga terkadang enimbulkan masalah yaitu membutuhkan waktu
yang lama dalam proses pembelajaran. Salah satu penyebabnya yaitu Jumlah
siswa yang lebih banyak dan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan
proses pembalajaran. Karena dalam pembelajaran tematik siswa lebih banyak
melakukan sendiri sehingga guru akan membutuhkan waktu yang lama untuk
melakukan prose pembalajaran yang sesuai dengan metode yang dipilihnya karena
terkadang ukuran kelas yang cukup besar.

Selain itu kurangnya sumber belajar untuk pengayaan siswa. Terkadang


karena minimnya faslitas beserta waktu maka sumber belajar siswa hanya
mengandalkan buku guru dan buku siswa. Hal ini tentunya akan mempengaruhi
proses pembelajaran pada siswa serta untuk bahan pengayaan terkadang guru
tidak mempersiapkannya atau hanya berpatokan pada buku siswa dan buku guru
saja. Selain itu, dalam mempersiapkan materi pembelajaran materi pengayaan ini
terkadang sering terkesampingkan.
Persiapan media, alat peraga, serta sumber belajar yang lebih banyak dan
bahkan belum pernah dilakukan/ dibuat sebelumnya juga menjadi kendala dalam
pembelajaran karena sebelumnya kurikulum lama sudah dipkai cukup lama
sehingga guru-guru tersebutsudah terbiasa dan tentunya media, alat peraga,sumber
belajar dan lainnya sudah mereka kuasai. Sedangkan pada proses pembelajaran
saat ini menggunakan tematik terpadu tentunya media, alat peraga,sumber belajar
belum pernah mereka lakukan ataupun mereka buat sehingga akan menyebabkan
pembelajaran menjadi kurang efisien.

c. Isu Tentang Kendala Siswa dalam Proses Pembelajaran


Kemampun siswa yang berbeda-beda. Setiap individu siswa memliki
kemampuan yang berbeda-beda dengan temannya yang lain. Ada siswa yang
memiliki kemampuan lebih dan ada juga siswa yang memiliki kemampuan
kurang. Sehingga dalam perbedaan kemampuan ini tentunya akan menimbulkan
kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa.
Perhatian siswa yang sering bercabang. Perhatian siswa yang sering
bercabang ini merupakan kendala yang menyebabkan tidak terpusat oleh
informasi yang diberikan guru, tidak ada tanggapan dari siswa yang tidak
merespon aktif yang disamapaikan sehingga tidak terbentuk sikap yang
diperlukan, sikap pasif siswa, kurang perhatian terhadap pembelajaran, tidak
mengumpulakan tugas tepat waktu dan tidak bertanya kembali.
Siswa tertentu yang dapat membuat suasana kelas menjadi lebih berisik
sehingga tidak semua siswa mendengar dengan baik dan kondisi kelas menjadi
tidak kondusif. Sehingga suasana kelas menjadi rebut dan tentunya akan
menggangu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran. Karena itu biasanya
komunikasi yang timbul akan bersifat komunikasi yang terjalin hanya bersifat satu
arah tampa ada timbal balik dari siswa karena siswa sudah terganggu
konsentrasinya dalam belajar tadi oleh temannya yang meribut tersebut.
Terkadang dalam proses pembelajaran guru memilih metode pembelajaran
yang kurang sesuai dengan materi pembelajaran. Sehingga anak-anak akan
kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan dalam proses
pembelajaran tersebut. Juga guru terkadang kurang memahami dan kurang cakap
dalam pembelajaran teatik di sekolah dasar karena terbiasa dengan pelajaran yang
terkotak-kotak dalam kurikulum sebelumnya sehingg dalam kegiatan inti
pembelajaran, guru terkadang mengalami kesulitan menyampaikan pembelajaran
secara tematik
Oleh karena itu pembelajaran terkesan seperti pembelajaran dikelas lebih
sering dilakukan secara konvensional karena kurangnya pemahaman terhadap
pembelajaran saintifik. Kurangnya pemahaman cara penyampaian kompetensi
pada aspek komprtrnsi inti dalam pencapaian proses pembelajaran.

d. Isu Kendala Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID-19


1. Aplikasi Pembelajaran
Karena covid yang secara mendadak, maka dari itu guru belum
memiliki kesiapan dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran daring.
Baik dari sekolah atau dinas pendidikan belum memberikan pelatihan
tentang penggunaan aplikasi pendukung pembelajaran daring.
2. Jaringan Internet dan Gawai
Masih banyak masyarakat yang kesulitan jaringan internet.
Minimnya akses jaringan internet tidak hanya dialami oleh masyarakat yang
tinggal di daerah tertinggal, terdepan dan terluar saja, namun juga masyarakat
yang bertempat tinggal di daerah perkotaan. Bahkan jika mereka memiliki
ponsel atau siswa itu sendiri yang tidak mengikuti aturan yang ditetapkan,
mereka juga malas.

3. Pengelolaan Pembelajaran
Ketika pembelajaran berlangsung secara tatap muka, guru sudah
terbiasa untuk melakukan pengorganisasian pembelajaran. Namun,
hal yang menjadi kendala, ketika pembelajaran berlangsung secara daring.
Guru harus memilih materi pembelajaran dengan ekstra agar tidak terjadi
miskonsepsi antara guru dan walimurid atau siswa ketika mempelajari
materi.
4. Penilaian Pembelajaran
Dari sisi afektif, guru juga mengalami kesulitan dalam penilaian.
Biasanya, penilaian afektif terjadi secara alamiah ketika siswa berinteraksi,
berkomunikasi, dan bersosialisasi dengan teman. Adanya pembelajaran
daring, menghilangkan sosialisasi siswa dengan siswa yang lain secara
langsung. Sehingga menjadi kendala bagi guru dalam melakukan penilaian
afektif.
5. Kurangnya Pengawasan
Kegiatan pembelajaran daring akan berjalan dengan lancar, jika
siswa senantiasa mendapat pengawasan, baik dari guru maupun orangtua.
Fakta dilapangan menunjukkan bahwa pada minggu awal kegiatan
pembelajaran daring, orangtua memberikan perhatian penuh terhadap
anaknya. Namun pada minggu ke dua dan seterusnya, pengawasan dari
orang tua mulai berkurang. hal ini terjadi karena pada saat yang sama,
orang tua siswa juga harus membagi waktu antara bekerja, mengurus
rumah dan mengawasi belajar anak. Sehingga yang terjadi adalah guru
mengirimkan tugas dan orang tua mengirimkan hasil pekerjaan anak.
Tanpa adanya pengawasan dalam belajarnya.
6. Faktor berikutnya adalah bahwa materi tidak lengkap ketika melakukan
pembelajaran online, berbeda dari instruksi langsung, misalnya, ketika
belajar peserta didik secara online berjuang hanya pada satu tugas dan
tidak dapat mentransfer ke depan, itu akan membuat sulit bagi guru untuk
pindah ke berikutnya dalam materi studi adalah untuk semua belum
selesai.
7. Tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran online belum mencapai
100%. Beberapa siswa bahkan tidak terlibat dalam studi dari awal sampai
akhir, sehingga guru bingung selama proses evaluasi siswa. Proses
pembelajaran online dilakukan sesuai dengan waktu belajar yang
dijadwalkan.
8. Proses pembelajarannya masih berpusat pada guru. Selain itu guru lebih
banyak menggunakan metode ceramah dan jarang memberikan
kesempatan anak untuk bertanya. Guru juga tidak memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memberikan argument tentang materi pembelajaran.
Akibatnya siswa menjadi pasif dan kurang bisa memahami materi yang
diajarkan. Kecenderungan sikap pasif ini menyebabkan siswa kesulitan
dalam memahami materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran di
kelas. Selain itu juga mengakibatkan kemampuan berpikir kritis anak
menjadi tidak berkembang secara maksimal. Hal ini terlihat dari masih
banyaknya siswa yang kurang menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh
guru. Selain itu siswa juga hanya menerima semua pernyataan yang
diberikan oleh guru tanpa memberikan sanggahan terhadap apa yang
dikatakan oleh guru.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa isu kendala yang muncul
dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Isu tentang kendala guru dalam menyampaikan pembelajaran

a. Kendala verbalistik, Kendala verbalistik ini biasanya bahwa kurangnya


pemahaman dari siswa, sehingga ketika guru menjelaskan di depan kelas,
tidak sesuai dengan tanggapan siswa.

b. Faktor lingkungan, kendala yang dialami melalui factor lingkungan


merupakan kendala yang dialami dalam proses pembelajaran oleh guru
adalah anak terlalu sering untuk meminta izin keluar kelas dengan alasan
seperti buang air kecil dan lainnya.

e. Hambatan antar individu, biasanya hambatan antar individu yang ditemui


dalam proses pembelajaran yaitu tidak semua anak aktif, lebih dari
sebagian anak pasif.
2. Isu sarana belajar dan alokasi waktu
Waktu untuk mempersiapkan materi-materi yang relatif lebih lama
dibanding kurikulum sebelumnya. Merencanakan pembelajaran, serta
mempersiapkan materi-materi serta berbagai hal yang terkait dengan
pembelajaran. Karena dalam pembelajaran tematik siswa lebih banyak melakukan
sendiri sehingga guru akan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan
prose pembalajaran yang sesuai dengan metode yang dipilihnya karena terkadang
ukuran kelas yang cukup besar. Selain itu kurangnya sumber belajar untuk
pengayaan siswa. Persiapan media, alat peraga, serta sumber belajar yang lebih
banyak dan bahkan belum pernah dilakukan/ dibuat sebelumnya juga menjadi
kendala dalam pembelajaran karena sebelumnya kurikulum lama sudah dipkai
cukup lama sehingga guru-guru tersebutsudah terbiasa dan tentunya media, alat
peraga,sumber belajar dan lainnya sudah mereka kuasai.
3. Isu tentang kendala siswa dalam proses pembelajaran
Kemampun siswa yang berbeda-beda. Setiap individu siswa memliki
kemampuan yang berbeda-beda dengan temannya yang lain. Perhatian siswa yang
sering bercabang. Siswa tertentu yang dapat membuat suasana kelas menjadi lebih
berisik sehingga tidak semua siswa mendengar dengan baik dan kondisi kelas
menjadi tidak kondusif. Terkadang dalam proses pembelajaran guru memilih
metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi pembelajaran. Oleh
karena itu pembelajaran terkesan seperti pembelajaran dikelas lebih sering
dilakukan secara konvensional karena kurangnya pemahaman terhadap
pembelajaran saintifik. Kurangnya pemahaman cara penyampaian kompetensi
pada aspek komprtrnsi inti dalam pencapaian proses pembelajaran.
4. Isu Kendala Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID-19
a. Aplikasi Pembelajaran
b. Jaringan Internet dan Gawai
c. Pengelolaan Pembelajaran
d. Penilaian Pembelajaran
e. Kurangnya Pengawasan
f. Materi tidak lengkap ketika melakukan pembelajaran online
g. Tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran online belum mencapai
100%.
h. Proses pembelajarannya masih berpusat pada guru.

B. SARAN

Dari uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa kita sebagai calon guru
hendaknya dapat memahami dan menemukan apa saja kendala yang mungkin
muncul dalam proses pembelajaran di sekolah sehingga nantinya apabila kendala
itu muncul dalam proses pembelajaran kita, kita akan dapat menaggapi masalah
tersebut dengan baik sehingga proses pembelajaran dan pencapaian tujuan
pembelajaran berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rizki., Fhadillatulrahmi.2018. ANALISIS KEMAMPUAN GURU


SEKOLAH DASAR DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK
DI SD. Jurnal Basicedu Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018. E-ISSN : 2580-
1147.

Pratiwi, Rokhimah Kusuma., Arif Widagdo. 2017. IMPLEMENTASI


PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KELAS AWAL DI SEKOLAH
DASAR.Joyful Learning Journal.ISSN : 2252-6366

Purnama, Indah., DKK. 2018. KENDALA GURU MEMOTIVASI SISWA DALAM


PROSES PEMBELAJARAN DI SD NEGERI 46 BANDA ACEH. Jurnal
Pesona Dasar Vol. 6 No. 1 April 2018. ISSN : 2337-9227.

Purnomo, Agus. 2013. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Dengan


Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe TPS Dalam Pembelajaran
Ips Di Sekolah Dasar.Jurnal PGSD Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013.

Pamungkas, Dyan Eka., Sukarman. 2020. TRANSFORMASI DUNIA


PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR DALAM MASA PENDEMI COVID-19.
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil
Penelitian Vol. 6 No.3 September 2020. E-ISSN : 2460-8475.

Rigianti, Henry Aditia. KENDALA PEMBELAJARAN DARING GURU


SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BANJARNEGARA. Jurnal Elementary
School 7 (2020)297-302 Volume 7 Nomor 2 Juli 2020. E-ISSN : 2502-4264.

Wardana, Lutfhia Arya. 2014. MASALAH-MASALAH PEMBELAJARAN


TEMATIK DI KELA III SEKOLAH DASAR. Jurnal Pedagogy Vol.1 No. 2
Tahun 2014.ISSN : 2354-6948.

Zuhera, Yuni., DKK. 2017. KENDALA GURU ALAM MEMBERIKAN


PENILAIAN TERHADAP SIKAP SISWA DALAM PROSES
PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 14
BANDA ACEH.Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah
Volume 2 Nomor 1 Februari 2017.

Anda mungkin juga menyukai