Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3

MATA KULIAH MANAJEMEN

DOSEN : Dr.RUSLAN HAMID,SE.,MM

Dikerjakan Oleh :

NAMA : NURUL HUDHA

NIM : 041352845

FAKULTAS MANAJEMEN

UNIVERSITAS TERBUKA

MAKASSAR

2019
TUGAS TUTORIAL KE-3
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Manajemen


Kode Mata Kuliah : EKMA 4116
Jumlah sks : 4 SKS
Nama Pengembang : Dr.Ruslan Hamid,SE.,MM
Nama Penelaah : Irmawaty,SE.,M.Si
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : Tahun 2019
Edisi Ke- : 2 (dua)

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Pemimpin mempunyai power yang lebih besar 50  Modul 9
dibandingkan dengan yang dipimpin. Power Kegiatan Belajar 1
tersebut datang dari beberapa sumber. Sebutkan
dan jelaskan sumber power tersebut menurut
John R.P.French dan Berthram Raven
2 Pengendalian atau pengawasan kadang -kadang 50  Modul 10
mempunyai kesan negative, yaitu pengendalian Kegiatan Belajar 1
membatasi aktivitas seseorang yang diawasi. Pada
dasarnya ada tiga pengendalian atau pengawasan
yaitu pengawasan pendahuluan, pengawasan
ya/tidak dan pengawasan umpan balik, jelaskan
ketiga pengendalian (pengawasan ) tersebut.
* coret yang tidak sesuai
JAWABAN :

1. Terdapat 5 model kekuasaan menurut John R.P.French dan Berthram Raven yaitu:

a. Kekuasaan Paksaan (coercive power). Jenis kekuasaan ini mengandung unsur


pemaksaan. Pada konteks ini, seseorang melakukan sesuatu yang sesungguhnya tidak
ingin dilakukan. Tujuan utama dari kekuasaan tipe ini adalah untuk mendatangkan
kepatuhan. Kekuasaan paksaan berkaitan dengan perilaku hukuman yang mungkin di
luar ekspektasi peran normal seseorang. Sumber kekuasaan ini sering dapat
menyebabkan masalah dan dalam keadaan tertentu dapat cenderung menimbulkan
penyalahgunaan. Hal mana kekuasaan dari pemaksa bisa menyebabkan perilaku tidak
sehat dan ketidakpuasan di tempat kerja. Pada kekuasaan paksaan, sang pemimpin
cenderung menggunakan ancaman dalam gaya kepemimpinan mereka. Bawahan
patuh dan taat kadang-kadang karena takut dipecat atau diturunkan pangkatnya.
b. Kekuasaan balas jasa/imbalan (reward power). Kekuasaan imbalan ini muncul karena
kenyataan menunjukkan bahwa umumnya orang baru mau melakukan sesuatu bila
mereka tahu akan menerima imbalan dari apa yang dilakukannya itu. Jadi, seseorang
akan tanggap dan patuh pada perintah bila ia memAndang bahwa imbalan yang
ditawarkan seseorang atau organisasi mungkin sekali akan diterimanya. Bentuk-
bentuk imbalan yang paling populer adalah menawarkan kenaikan gaji, promosi, dan
atau sekadar pujian. Namun masalahnya, bila orang tersebut memAndang imbalan
yang ia terima memiliki nilai yang kurang sesuai dengan apa yang diharapkan maka
akan melemahkan kekuasaan dari pihak yang berkuasa.

c. Kekuasaan legitimasi (legitimate power) Model kekuasaan legitimasi juga disebut


dengan kekuasaan karena posisi. Kekuasaan legitimiasi muncul karena seseorang
memegang posisi dalam sebuah organisasi sebagai sebuah kewenangan formal yang
didelegasikan kepadanya. Hal ini biasanya disertai dengan berbagai atribut kekuasaan
seperti seragam, kantor, dll. Pada konteks kekuasaan seperti ini, seseeorang yang
posisinya lebih tinggi tentu memiliki kekuasaan atas pihak yang berkedudukan lebih
rendah. Jika bawahan memAndang penggunaan kekuasaan tersebut sah, artinya sesuai
dengan hak-hak yang melekat, mereka akan patuh. Tetapi jika dipAndang penggunaan
kekuasaan tersebut tidak sah, mereka mungkin sekali akan membangkang. Batas-
batas kekuasaan ini akan sangat tergantung pada budaya, kebiasaan dan sistem nilai
yang berlaku dalam organisasi yang bersangkutan.

d. Kekuasaan panutan (referent power) Kekuasaan panutan merupakan kemampuan


seseorang untuk mempengerahui orang lain dan membangun loyalitas berdasarkan
karisma dan keterampilan interpersonal dari pemegang kekuasaan tersebut. Seseorang
mungkin dikagumi karena sifat pribadi tertentu, terutama bakat kepemimpinan
alamiahnya, dan kekaguman ini menciptakan kesempatan bagi pengaruh
interpersonal. Dengan demikian, karisma orang tersebut merupakan dasar dari
kekuasaan panutan.

e. Kekuasaan karena keahlian (expert power) Kekuasaan karena keahlian ini berkaitan
erat dengan pengaruh yang ditimbulkan oleh seseorang karena keterampilan atau
keahlian khusus yang dimiliki dimana tidak semua orang memilikinya. Semakin sulit
mencari pengganti orang yang bersangkutan, semakin besar kekuasaan yang ia miliki.
Contoh: seorang dokter ahli kandungan dan kebidanan dapat menggunakan
kekuasaannya untuk meyakinkan pasiennya untuk melakukan operasi bedah cesar
karena pertimbangan keselamatan pasien. Sementara itu, menurut Mark Orbe dalam
Martin dan Nakayama (2004:100), bahwa dalam setiap komunitas selalu muncul apa
yang disebut dengan hierarki/tingkatan sosial. Kelompok sosial yang berada pada
posisi lebih tinggi seringkali mendominasi atau memegang kendali/kontrol atas
kelompok yang lebih rendah dan kecil. Orbe kemudian menegaskan bahwa
kelompok-kelompok yang memiliki kekuasaan dapat secara sadar ataupun tidak sadar
menciptakan dan memelihara suatu sistem komunikasi yang sedemikian rupa
sehingga dapat memperkuat dan mempromosikan cara pAndang dan perilaku
komunikasi mereka.
2. Pada dasarnya ada tiga pengendalian atau pengawasan yaitu pengawasan pendahuluan,
pengawasan ya/tidak dan pengawasan umpan balik, jelaskan!

a. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control). Pengawasan yang terjadi sebelum


kerja dilakukan. Pengawasan Pendahuluan menghilangkan penyimpangan penting
pada kerja yang diinginkan yang dihasilkan sebelum penyimpangan tersebut terjadi.
Pengawasan Pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar
kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan
dengan hasil-hasil yang direncanakan.Memusatkan perhatian pada masalah
mencegah timbulnya deviasi-deviasi pada kualitas serta kuantitas sumber-sumber
daya yang digunakan pada organisasi-organisasi. Sumber-sumber daya ini harus
memenuhi syarat-syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh struktur organisasi yang
bersangkutan.Dengan ini, manajemen menciptakan kebijaksanaan-kebijaksanaan,
prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang ditujukan pada hilangnya perilaku yang
menyebabkan hasil kerja yang tidak diinginkan di masa depan. Dipandang dari sudut
prespektif demikian, makakebijaksanaan-kebijaksanaan merupakan pedoman-
pedoman yang baik untuk tindakan masa mendatang.Pengawasan pendahuluan
meliputi; Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia, Pengawasan pendahuluan
bahan-bahan, Pengawasan pendahuluan modal dan Pengawasan pendahuluan
sumber-sumber daya financial.
b. Pengawasan Concurrent sering disebut pengawasan “Ya-Tidak”, “screening control”
atau “berhenti-terus” dan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan
(concurrent control). Dalam pengawasan ini, aspek tertentu dari suatu prosedur harus
disetujui terlebih dahulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dahulu sebelum
kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan atau menjadi semacam peralatan “double-check”
yang lebih menjamin ketepatan pelaksanan suatu kegiatan. Pengawasan yang terjadi
ketika pekerjaan dilaksanakan. Memonitor pekerjaan yang berlangsung guna
memastikan bahwa sasaran-sasaran telah dicapai. Concurrent control terutama terdiri
dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan
mereka.Directionberhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu
mereka berupaya untuk mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara
penerapan metode-metode serta prosedur-prsedur yang tepat, dan mengawasi
pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

c. Pengawasan Feed Back yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksakan,
guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan
standar.Pengawasan yang dipusatkan pada kinerja organisasional dimasa lalu.
Tindakan korektif ditujukan ke arah proses pembelian sumber daya atau operasi-
operasi aktual. Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik)
adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan
untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang.Adapun sejumlah metode
pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu Analisis
Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis), Analisis Biaya Standar
(Standard Cost Analysis), Pengawasan Kualitas (Quality Control), dan Evaluasi
Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation).Bidang strategik yang
dapat membuat organisasi secara keseluruhan mencapai sukses yaitu Transaksi
Keuangan, Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis), Manajemen
Kas (Cash Management) dan Pengelolaan Biaya (Cost Control).

Anda mungkin juga menyukai