Anda di halaman 1dari 5

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Besarnya

Depresiasi
Terdapat 3 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan
besarnya penyusutan terhadap suatu aktiva tetap, yaitu sebagai berikut:

Harga Perolehan (Acquisition Cost)

Harga perolehan adalah seluruh biaya yang terjadi / dikeluarkan untuk


memperoleh asset tetap sehingga siap untuk digunakan dalam berbagai
kegiatan normal perusahaan.

Biaya perolehan asset tetap ini berdasarkan Standar Akuntansi


Keuangan (2-14:16.16) adalah sebagai berikut.

1. Harga perolehannya termasuk bea impor, pajak pembelian yang


tidak bisa dikreditkan setelah dikurangi diskon dan potongan laba.
2. Semua biaya yang bisa diatribusikan secara langsung untuk
membawa aktiva ke lokasi dan dengan kondisi yang diinginkan
agar aktiva tersebut siap dipakai sesuai dengan internal
manajemen.
3. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan asset tetap
dan restorasi lokasi aktiva. Kewajiban tersebut timbul pada saat
asset tetap didapatkan atau sebagai konsekuensi penggunaan
aktiva tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk
memproduksi persediaan selama periode tertentu.

Nilai Sisa / Nilai Residu

Nilai residu adalah jumlah atau nilai yang diperkirakan akan bisa
diterima jika aktiva yang bersangkutan dijual / ditukarkan pada saat
asset tersebut sudah tidak bisa dipakai lagi secara otomatis.

Umur Ekonomis

Umur ekonomis adalah taksiran umur kegunaan suatu aktiva yang


dipengaruhi oleh cara pemeliharaan dan kebijaksanaan yang dianut
dalam reparasi. Taksiran umur tersebut bisa dinyatakan dengan
menggunakan satuan periode waktu, hasil produksi, atau jam kerja.
Metode Penyusutan
Terdapat beberapa cara atau metode yang bisa digunakan untuk
menghitung depresiasi aktiva tetap, yaitu sebagai berikut:
Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Metode garis lurus adalah metode penyusutan yang menghasilkan beban
depresiasi yang relative sama pada setiap periode selama masa manfaat
aktiva.

Waktu adalah dasar satu – satunya yang digunakan sebagai dasar


perhitungan. Perlu diketahui metode ini sangatlah sederhana dan paling
banyak digunakan.

Berikut merupakan rumus metode garis lurus.


HP−NS
Beban Penyusutan=
UE

Keterangan:

HP = Harga Perolehan

NS = Nilai Sisa/Residu

UE = Umur Ekonomis
Beban Penyusutan
Tarif penyusutan= ×100 %
HP−NS

Dalam metode ini menggunakan asumsi bahwa pembebanan depresiasi


adalah setiap aktiva tetap akan memberikan manfaat yang sama pada
setiap peridodenya sepanjang umur aktiva.

Dan pembebanannya tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan


produksi dan efisiesi asset. Metode ini cocok dipakai untuk aktiva tetap
yang pemakaiannya dari periode ke periode relative sama, seperti
gedung kantor.
Contoh Soal

Diketahui harga perolehan suatu mesin adalah Rp. 32.000.000. Umur


ekonomisnya adalah 5 tahun, dan nilai sisa ditaksir Rp. 8.000.000.

Diminta:

1. Berapa beban depresiasi setiap tahunnya?


2. Berapa tarif depresiasi setiap tahunnya?

Jawab:

Beban Penyusutan = (Rp. 32.000.000 – Rp. 8.000.000) : 5 = Rp.


4.800.000

Tarif Penyusutan = Rp. 4.800.000 : (Rp. 32.000.000 – Rp. 8.000.000)


x 100% = 20%
Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Years Digits Method)
Metode jumlah angka tahun adalah metode yang menghasilkan beban
depresiasi yang menurun dalam setiap tahun berikutnya.

Tarif penyusutan yang ada dalam metode ini adalah suatu bilangan
pecahan yang semakin lama semakin kecil.

Pembilang dalam pecahan tersebut adalah angka – angka tahun yang


terdapat selama umur ekonomis asset tetap yang bersangkutan.

Pembilang untuk tahun ke-1 yaitu angka tahun terakhir, untuk ke-2
adalah angka tahun terakhir dikurangi dengan 1, dan seterusnya.

Dan pembilang untuk tahun terakhir yaitu 1 / angka tahun pertama.


Penyebutnya yaitu jumlah angka – angka tahun yang ada.

Berikut merupakan rumus jumlah angka tahun.


(1+ n)
Jumlah Angka Tahun=n
2

Bebam Penyusutan=Tarif Penyusutan ×( HP + NS)


Keterangan

n = umur ekonomis

Contoh Soal 1

Sebuah mesin diketahui diperoleh dengan harga Rp. 32.000.000. Umur


ekonomis 5 tahun dan nilai residu ditaksir sebesar Rp. 8.000.000.

Diminta:

Hitunglah beban penyusutan dengan menggunakan metode jumlah


angka tahun!

Jawab:

Angka Tarif Beban Peny. Akumulasi


Harga Perolehan Nilai Beban
Tahun Penyusutan Periodik Penyusutan
5 Rp. 32.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. Rp.
1 15 8.000.000 24.000.000
4 Rp. 32.000.000 RP. 6.400.000 Rp. Rp.
2 15 14.400.000 17.600.000
3 Rp. 32.000.000 Rp. 4.800.000 Rp. Rp.
3 15 19.200.000 12.800.000
2 Rp. 32.000.000 Rp. 3.200.000 Rp. Rp.
4 15 22.400.000 9.600.000
1 Rp. 32.000.000 Rp. 1.600.000 Rp. Rp.
5 15 24.000.000 8.000.000

Penjelasan:

Jumlah angka tahun = 5 x (1 + 5) : 2 = 15

Tahun I   = 5/15 x (Rp.32.000.000 – Rp. 8.000.000) = Rp. 8.000.000

Tahun II  = 4/15 x (Rp.32.000.000 – Rp. 8.000.000) = Rp. 6.400.000

Tahun III = 3/15 x (Rp.32.000.000 – Rp. 8.000.000) = Rp. 4.800.000

Tahun VI = 2/15 x (Rp.32.000.000 – Rp. 8.000.000) = Rp. 3.200.000


Tahun V  = 1/15 x (Rp.32.000.000 – Rp. 8.000.000) = Rp. 1.600.000

Anda mungkin juga menyukai