1. Hakikat Keputusan
Proses utama dalam mengelola tugas organisasi adalah proses pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan melibatkan pemilihan dari berbagai alternatif tindakan. Proses
pengambilan keputusan merupakan aktivitas yang fundamental dalam organisasi. Setiap
orang menghadapi dan melaksanakan keputusan dalam setiap aspek kehidupan. Siswa
lulusan SLTA menentukan pilihan fakultas yang cocok dengan bakatnya, para pencari kerja
mencoba memilih berbagai instansi yang membuka lowongan kerja, karyawan mencoba
menentukan berapa ia harus berproduksi dibawah sistem insentif yang baru misalnya.
Dengan demikian setiap keputusan memiliki fundamental. Pertama, pengambil keputusan
menghadapi beberapa alternatif pilihan berkaitan dengan tindakan yang akan diambil. Kedua,
berbagai kemungkinan hasil atau akibat dapat terjadi, tergantung pada alternatif tindakan
mana yang akan diambil. Ketiga, masing-masing alternatif memiliki peluang untuk berhasil
dan gagal. Keempat, pengambil keputusan harus menentukan nilai, manfaat dari hasil yang
kemungkinan dicapai.
5. Melaksanakan Keputusan
Keberhasilan penerapan keputusan yang diambil oleh manajer atau pimpinan organisasi,
bukan semata-mata tanggung jawab dari pimpinan organisasi akan tetapi komitmen dari
bawahan untuk melaksanakannya juga menjadi peranan penting. Dalam mengevaluasi dan
memilih alternatif suatu keputusan seharusnya juga mempertimbangkan kemungkinan
penerapan dari keputusan tersebut. Betapapun baiknya suatu keputusan apabila keputusan
itu sulit diterapkan maka keputusan tersebut juga tidak ada artinya. Pengambilan keputusan
di beberapa organisasi adalah mereka yang tidak terlibat dengan operasional harian,
mereka membuat keputusan berkaitan dengan tujuan yang ideal dan hanya sedikit
mempertimbangkan penerapan operasionalnya.
Dalam perusahaan misalnya, keputusan kelompok akan lebih unggul dari keputusan
individu dalam hal pengembangan produk baru, karena keputusan ini memerlukan
informasi dari berbagai departemen fungsional dalam perusahaan. Suatu keputusan
akan lebih efektif dilakukan oleh individu misalnya pada suatu masalah yang
berkaitan dengan perhitungan yang kompleks seperti pengendalian inventory,
analisis cost-benefit dan sejenisnya.
b. Kreativitas
Proses pengambilan keputusan individu menimbulkan kreativitas yang lebih tinggi
dari keputusan kelompok. Hasil studi menunjukkan bahwa dalam pengambilan
keputusan kelompok ada kecendrungan menurunnya kreativitas, dimana individu
yang melakukannya sendiri menghasilkan ide dengan kuantitas dan kualitas yang
lebih tinggi dari pada individuindividu yang tergabung dalam kelompok. Keputusan
ini tidak sama dengan pendapat orang pada umumnya yang meyakini keputusan
kelompok lebih kreatif dari keputusan individu.
Di awal-awal tahun, perusahaan Nike tidak memiliki sumber dana untuk membeli sebuah pabrik
atau mempekerjakan banyak karyawan. Modal yang dimiliki oleh Knight sangat kecil dan ia tidak
bisa membeli sepatu dari Asia. Sebenarnya Nike termasuk hollow corporation karena tidak
memiliki pabrik manufacture sendiri, Nike hanya perantara antara supplier dengan retailer.