Anda di halaman 1dari 7

Apa itu The Fed?

Fed sendiri merupakan sebuah bank sentral dengan singkatan “Federal Reserve”. Mengapa disebut
Federal Reserve? Karena cadangan keuangan disana memang berasal dari bank yang
pemerintahanya bersifat federal atau memiliki perjanjian antar wilayah. Karena mempunyai
perjanjian yang mengikat tadi, maka Amerika layak disebut sebagai negara Serikat.

Asal usul dari Federal Reserve

Sebelumnya, koloni Inggris melakukan invasi ke wilayah Amerika Serikat. Pada tahun 1775, terjadi
revolusi Amerika Serikat. Dan ini dimulai karena Raja George III dari Inggris melanggar kebijakan
mata uang koloni Amerika yang bebas bunga dan diproduksi secara mandiri oleh koloni untuk
dipakai Amerika sendiri, dan memaksa mereka agar meminjam uang dari bank sentral di Inggris
dengan tambahan bunga, dan secara otomatis membuat koloni Amerika terjebak dalam lilitan
hutang. Inilah salah satu yang menyebabkan terjadinya revolusi Amerika, dan kebangkitanya dari
cengkraman tangan kotor koloni Inggris di saat itu.

Benjamin Franklin sendiri secara gamblang berkomentar seperti di bawah ini: “Penolakan dari Raja
George III untuk mengijinkan kaum koloni untuk mengoperasikan sebuah sistem mata uang yang
jujur, yang mampu membebaskan rakyat jelata dari cengkraman para manipulator uang mungkin
adalah salah satu penyebab utama dari revolusi itu.” Dan tahun 1783, Amerika mampu merdeka dari
Inggris.

Pada tahun 1913, para bankir setempat memvonis bahwa telah terjadi kekurangan mata uang yang
beredar di AS, dan pemerintah tidak bisa lagi menerbitkan mata uang tambahan dikarenakan semua
emas cadanganya telah terpakai. Agar ada tambahan perputaran mata uang, sekelompok orang akan
mendirikan satu bank yang dinamakan “The Federal Reserve Bank of New York” yang pada kemudian
hari kerap disapa The Fed.

Kemudian, The Fed secara bertahap menjual stok emas yang dimilikinya, dan dibeli oleh mereka
sendiri dengan nilai US$450 Juta lewat Rothschild Bank of London, Rothschild Bank of Berlin,
Warburg Bank of Amsterdam (kepunyaan keluarga Warburg yang menguasai German Reichsbank
bersama dengan keluarga Rothschild), Warburg Bank of Hamburg, Lazard Brothers of Paris, Israel
Moses Seif Bank of Italy, Goldman & Sach of New York, Lehman & Brothers of New York, Citibank,
Chase Manhattan Bank of New York, dan Kuhn & Loeb Bank of New York.
Perjalanan The Fed

Federal Reserve adalah salah satu organisasi perbankan yang paling kuat di planet ini. The “Fed”
sendiri menetapkan semua kebijakan moneter Amerika semisal mencoba untuk menaik-turunkan
tingkat suku bunga atas pinjaman (yang tidak secara langsung menaikan atau menurunkan Dana
Discount Rate, ataupun tingkat bunga yang dibebankan atas pinjaman berskala jangka pendek untuk
pihak bank swasta) serta mencoba untuk mengendalikan tingkat inflasi, yang tidak dengan mencetak
lebih banyak uang guna menjaga sirkulasi, mencoba untuk mendapatkan tingkat suku bunga yang
lebih tinggi ataupun lebih rendah.

Bahkan tindakan terkecil oleh pihak Federal Reserve bisa memiliki dampak yang besar terhadap
pembelian dan penjualan saham beserta obligasi serta harga barang yang ada di Amerika Serikat
yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat hipotek pembiayaan kembali. Investorpun
menunggu dengan napas berumpan. Dikala mereka mengetahui Fed akan mengadakan pertemuan,
pastinya Fed akan berbicara secara terbuka tentang hasil kebijakan dari pertemuan.

Sebelum pengumuman Wall Street tersebut dilakukan, biasanya perdagangan di sektor mata uang
akan terjadi gejolak spekulasi yang cukup mengejutkan tentang apakah yang akan dilakukan oleh
pihak The Fed selanjutnya. Untuk itu, sebagai seorang trader berhati-hatilah saat trading mendekati
pengumuman dari para pemimpin The Fed, yang saat ini dipimpin Bernake.

Secara simple, kebanyakan trader Indonesia menyamakan The Fed sebagai Bank Of Indonesia versi
federalnya. Namun bedanya, Bank Of Indonesia tidak menganut paham ekonomi se liberal paham
yang dianut oleh The Fed. Ini mengingat perbedaan cara pandang hidup dan perilaku ekonomi dari
rakyatnya, saran dari lembaga kepemerintahanya, serta masukan dari mentri beserta presidenya.

Federal Reserve System (juga disebut Federal Reserve, atau secara informal The Fed) adalah bank
sentral Amerika Serikat. Lembaga ini didirikan pada tahun 1913 dengan diberlakukannya Undang-
Undang Federal Reserve, terutama sebagai respon kepanikan finansial pada tahun 1907. Seiring
dengan waktu, tugas dan fungsi Federal Reserve System berkembang dan strukturnya juga
mengalami perubahan. Kejadian seperti Depresi Besar merupakan beberapa faktor utama yang
menyebabkan perubahan sistem ini. Menurut dokomentasi resmi, tugas utama Federal Reserve
adalah:
Menyelenggarakan kebijakan moneter negara dengan mempengaruhi kondisi moneter dan kredit
dalam ekonomi dengan tujuan penyerapan tenaga kerja yang maksimal, harga yang stabil, serta
tingkat suku bunga jangka panjang yang moderat

Melakukan pengawasan dan regulasi atas institusi perbankan untuk menjamin keamanan
perbankan nasional dan sistem finansial nasional, serta melakukan perlindungan terhadap hak-hak
kredit konsumen

Menjaga stabilitas sistem finansial dan risiko sistemik di dalamnya yang dapat muncul pada pasar
finansial

Menyediakan layanan finansial kepada lembaga penyimpanan, pemerintah Amerika Serikat, serta
institusi resmi asing, termasuk memainkan peran penting dalam menjalankan sistem pembayaran
nasional.

Federal Reserve System tidak dimiliki oleh siapapun dan bukanlah lembaga privat yang mencari
keuntungan. Lembaga ini merupakan entitas independen di dalam pemerintahan. Menurut Federal
Reserve, saat ini terdapat 5 bagian pada Federal Reserve System:

Dewan Gubernur yang ditunjuk oleh Presiden, sebuah lembaga pemerintah di Washington, D.C.

Komisi Pasar Terbuka Federal, yang mengawasi operasi pasar terbuka, sebuah alat utama
kebijakan moneter nasional

12 Bank Sentral Federal, lembaga privat yang terdapat di kota-kota utama di Amerika Serikat, yang
membagi negara ini ke dalam 12 distrik, yang berfungsi sebagai agen fiskal untuk Bendahara Negara
Amerika Serikat, di mana pada setiap bank memiliki 9 anggota Dewan Direksi.

Beberapa lembaga penasihat

Struktur bank sentral di Amerika Serikat cukup unik apabila dibandingkan dengan bank sentral di
negara lain, yakni bank sentral Amerika Serikat tidak memiliki hak untuk mencetak mata uang, di
mana dimiliki oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat

https://id.wikipedia.org/wiki/Federal_Reserve_System

Struktur entitas utama The Fed

Sebagai bank sentral yang menjaga gerbang ekonomi AS, The Fed memiliki tugas yang
sangat kompleks. Namun hal tersebut bukan suatu masalah, sebab The Fed memiliki tiga
entitas utama yang menopangnya. Berikut struktur dari entitas utama The Fed.

 Dewan Gubernur
Dewan Gubernur merupakan entitas atau kunci utama yang menduduki posisi paling atas
dalam struktur The Fed. Entitas ini adalah bentuk lembaga pemerintah pusat yang sifatnya
independen. Dalam pengelolaannya, Presiden AS berwenang menunjuk tujuh anggota
Dewan, termasuk untuk posisi ketua dan wakilnya, yang kemudian dikonfirmasi oleh Senat
AS.

Masa jabatan anggota Dewan Gubernur cukup panjang, yakni selama 14 tahun. Namun, jika
masa jabatan telah berakhir, maka tidak bisa ditunjuk kembali. Sementara untuk ketua dan
wakil ketua Dewan Gubernur, masa jabatannya tergolong pendek yaitu 4 tahun, tetapi bisa
diangkat kembali untuk menduduki posisi yang sama apabila masa jabatannya telah berakhir.
Adapun tugas utama dari Dewan Gubernur adalah mengawasi Sistem Federal Reserve.

 12 Bank Federal Reserve

Posisi kedua dalam struktur The Fed adalah 12 Bank Federal Reserve, yang merupakan bank-
bank Cadangan Federal yang beroperasi secara independen, tetapi berada di bawah
pengawasan Dewan Gubernur. Entitas ini diberi nama sesuai dengan lokasi kantor pusatnya,
yaitu Atlanta, Boston, Chicago, Cleveland, Dallas, Kota Kansas, New York, Philadelphia,
Minneapolis, Ricmond, San Francisco, dan St, Louis.

Dalam pengelolaannya, masing-masing dari 12 Bank Federal Reserve didirikan secara


terpisah dan memiliki dewan direksi yang terdiri dari sembilan anggota. Bank-bank ini
bertugas melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi, yang meliputi:


o Mengawasi dan memeriksa bank-bank anggota.
o Meminjamkan ke lembaga penyimpanan guna memastikan likuiditas dalam
sistem keuangan.
o Memberikan layanan keuangan utama dan berfungsi sebagai bank untuk
Departemen Keuangan AS.
o Meneliti lembaga keuangan tertentu guna memastikan dan menegakkan
kepatuhan dengan perlindungan konsumen dan hukum pinjaman yang adil.

Setiap pimpinan bank dituntut untuk mampu memberikan kontribusi positif pada diskusi
kebijakan moneter dengan bertugas di Komite Pasar Terbuka Federal.

 Komite Pasar Terbuka Federal

Komite Pasar Terbuka Federal merupakan entitas utama dari The Fed yang menduduki
struktur paling bawah. Tugas utamanya adalah membuat kebijakan dan keputusan penting
tentang suku bunga dan kebijakan moneter lainnya. Keanggotaan dalam entitas ini gabungan
dari dua entitas sebelumnya, yakni tujuh anggota Dewan Gubernur dan lima presiden bank
cadangan, yang masing-masing berpartisipasi dalam diskusi pembuatan kebijakan moneter.
Peran Khusus Federal Reserve New York Bank Federal Reserve New York mernainkan peran khusus
dalam Federal Reserve System karena beberapa alasan.  Distriknya terdiri atas bamyak bank
komersial terbesar di Amerika Serikat, keamanan dan kcsehatan dari bank-banknya merupakan yang
terpenting bagi kesehatan sistem keuangan AS.  keterlibatan aktifnya dalam pasar obligasi dan
valuta asing  bank tersebut merupakan satu-satunya bank Federal Reserve yang menjadi anggota
Bank for International Settlement (BIS).  presiden Bank Federal Reserve New York

Studi kasus

Perbankan Syariah Era Digital

Potensi bisnis perbankan digital beberapa tahun belakangan semakin prospektif. Lihat saja
statistik Otoritas Jasa Keuangan yang menunjukkan nilai transaksi e-banking tahun 2017
telah mencapai 7,8 triliun. Ini terjadi kenaikan 5,8 persen dari tahun 2016. Keinginan industri
perbankan untuk menggarap segmen digital banking juga mulai berhasil karena sampai
kuartal I tahun 2018 jumlah agen branchless banking mencapai 779.900 mitra. Sedang
nasabah yang telah bisa memanfaatkan layanan ini mencapai 19,2 juta orang. Ini sungguh
sebuah angka pertumbuhan luar biasa.

Pertumbuhan digital banking Indonesia maju karena perubahan gaya hidup nasabah
perbankan. Ini termasuk adanya inovasi dan keunggulan yang semakin membutuhkan
kehadiran digital banking (DB). DB adalah layanan perbankan elektronik yang
dikembangkan dengan mengoptimalkan pemanfaatan data nasabah agar pelayanan lebih
cepat, mudah, dan sesuai dengan kebutuhan. Ini juga dapat dilakukan secara mandiri
sepenuhnya oleh nasabah dengan memperhatikan aspek pengamanan.
Layanan perbankan elektronik contohnya Automated Teller Machine (ATM), Cash Deposit
Machine (CDM), Phone Banking, Short Message Service (SMS) Banking, Electronic Data
Capture (EDC), Point of Sales (PoS), Internet Banking, dan Mobile Banking. Perkembangan
terbaru telah diimplementasikan layanan perbankan digital seperti tarik tunai tanpa kartu,
kartu virtual, bahkan kredit digital.

Untuk keseriusan menggarap DB ini beberapa bank bahkan telah merintis kantor cabang
digital. Beberapa bank konvensional yang aktif menggarap DB, di antaranya Bank Mandiri,
BNI, Bukopin BRI, CIMB Niaga, BTN, OCBC NISP dan BTPN. Khusus kredit digital telah
digarap oleh BNI, Commonwealth, dan BTN Properti.

Bagaimana dengan perbankan syariah? Apakah mereka telah menggarap DB? Berdasarkan
pengamatan setahun belakangan, belum banyak bank syariah yang serius menggarap DB.
Bank syariah yang sedang bersiap menggarap DB antara lain CIMB Niaga Syariah, BRI
Syariah, serta BNI Syariah. Apakah problem yang sedang dihadapi perbankan syariah untuk
menggarap digital banking ini?

Terdapat dua problem utama yang dihadapi industri perbankan syariah Indonesia untuk
menggarap segmen DB. Pertama, besaran dana investasi pengembangan teknologi dan
membangun infrastruktur pendukung layanan DB. Melihat besarnya kebutuhan investasi ini,
yang siap adalah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) dengan bank
induk yang kuat. Contoh, Mandiri dengan BSM, BNI dengan BNI Syariah, BRI dengan BRI
Syariah serta CIMB Niaga dengan UUS CIMB Niaga. Sedangkan bank syariah lain akan
sulit.

Kedua, fatwa dan regulasi yang kondusif. Salah satu kesulitan terbesar bank syariah
menggarap DB karena belum ada fatwa yang bisa mengakomodasi seluruh produk DB.
Masih ada produk bank syariah yang belum bisa dilaksanakan DB sebagaimana bank
konvensional karena tidak sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional MUI. Misalnya,
produk kartu virtual atau kredit virtual. Tanpa penyesuaian fatwa, bank syariah akan sulit
masuk segmen DB.

Solusi

Industri perbankan syariah memiliki peranan vital dalam menggerakkan perekonomian riil.
Kompetisi perbankan syariah sangatlah ketat karena tidak saja persaingan dengan bank
umum konvensional dalam memperoleh nasabah, tapi juga harus memahami perubahan
perilaku nasabah di zaman now. Zaman now harus diakui berhasil mengubah banyak sisi
perbankan. Di antaranya, perkembangan teknologi informasi (TI), perubahan perilaku serta
gaya hidup nasabah dalam menggunakan layanan perbankan. Kondisi ini tentu saja telah
mengundang provider berbasis TI yang menawarkan inovasi baru layanan yang lebih
berkualitas dan bernilai tambah.

Melihat kondisi inilah perbankan syariah perlu terobosan pelayanan. Hari ini pola interaksi
antara nasabah dan bank syariah masih komunikasi fisik melalui jaringan kantor bank
syariah. Ini jelas padat modal dan memerlukan waktu lebih lama serta kurang praktis. Hari ini
pola layanan dari sebagian besar nasabah bank syariah masih berorientasi akad dan produk.
Padahal untuk bisa merespons tantangan kompetisi yang luar biasa, bank syariah perlu
mengubah strategi penyediaan layanan dengan orientasi pada nasabah secara personal. Untuk
itu bank syariah perlu meningkatkan peran TI. Sebab kebutuhan penggunaan mobile device
dan komputer sebagai media transaksi keuangan semakin tinggi. Hal itu didukung dengan
meningkatnya penggunaan jaringan internet diikuti perluasan pembangunan infrastrukturnya.

Penggunaan TI saat ini menjadi salah satu prasyarat penyediaan jasa keuangan perbankan
syariah. Mengingat problem tingginya biaya modal pengadaan investasi penggunaan TI ini,
maka dapat dilakukan pilihan strategi yang tepat. Pilihan strategi yang dimungkinkan dengan
pengembangan infrastruktur pendukung secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan
mitra. Output akhir yang diharapkan, dengan memanfaatkan TI bank dapat melayani nasabah
tanpa batasan tempat dan waktu. Biayanya seminimal mungkin agar dapat memberi
kenyamanan maksimal kepada nasabah sesuai dengan preferensinya.

Mengenai belum adanya fatwa implementasi DB kiranya OJK selaku regulator dapat bekerja
sama DSN MUI dan pakar financial technology mengaji implementasi DB di masa depan.
Mengapa. Dengan begitu, bank syariah mampu meluncurkan produk DB sesuai dengan
kebutuhan nasabah dan tidak menyalahi kaidah syariah.

Akhirnya, jika bank syariah terlambat mengantisipasi DB, lambat laun akan ditinggalkan
nasabah. Untuk itu, bank syariah harus segera bersiap karena zaman now eranya DB yang
menghendaki layanan perbankan secara personal. Ini sejak hubungan usaha antara nasabah
dan bank dimulai sampai berakhir dengan memanfaatkan TI. Bank syariah harus senantiasa
bersiap melakukan inovasi layanan dan otomatisasi proses dengan memperhatikan risiko
operasional, strategi, dan reputasi dalam implementasinya.

Anda mungkin juga menyukai